Daendels

10
Daendels

Transcript of Daendels

Page 1: Daendels

Daendels

Page 2: Daendels

Kelompok 2 :

1. Annisa Dhea A.V (05)

2. Christina Monyta S. (11)

3. Febriana Riska D. R. (17)

4. Izatul Ainiah (21)

5. Nova Angelia E. (28)

6. Yuli Agustina (36)

7. Linda Maria J. (39)

Page 3: Daendels

Herman Willem Daendels 

Nama : Herman Willem Daendels

TTL : Hattem, 21 Oktober 1762

Meninggal : Elmina, 2 Mei 1818 

SMAN 1 PARE

Page 4: Daendels

Pada tahun 1780 dan 1787 Daendels ikut perkumpulan pemberontak di Belanda, karena ia tidak suka dengan pemerintahan Belanda terhadap daerah jajahan pada masa itu. Kemudian ia melarikan diri ke Perancis, disana ia melihat dari dekat revolusi Perancis dan ternyata ia sepaham dengan itu.

Pada tahun 1795 masuk tentara Republik Bataaf dengan pangkat Letnan-Jenderal.

Pada tahun 1806 ia dipanggil oleh Raja Belanda, Raja Louis (Koning Lodewijk) untuk berbakti kembali di tentara Belanda. Ia ditugasi untuk mempertahankan Provinsi Friesland dan Groningen dari serangan Prusia. Lalu setelah sukses, pada tanggal 28 Januari 1807 atas saran Kaisar Napoleon Bonaparte, ia dikirim ke Hindia Belanda sebagai Gubernur Jeendral yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811.

SMAN 1 PARE

Page 5: Daendels

 Pandangan-pandangan Daendels

Daendels adalah kaum patriot dan liberal yang sangat dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis. Daendels ingin menanamkan jiwa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan di lingkungan masyarakat Hindia.  Ia ingin memberantas praktik-praktik feodalisme agar masyarakat lebih produktif untuk kepentingan negeri induk. Juga mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan membatasi hak-hak bupati atas tanah dan tenaga rakyat.

 

SMAN 1 PARE

Page 6: Daendels

Kebijakan yang Dibuat Daendels di Indonesia

Membuat Grote Postweg (Jalan Raya Pos) dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur), jalan ini didirikan agar di setiap kota/kabupaten yang dilaluinya terdapat kantor-kantor pos. Dengan adanya pos-pos ini maka penyampaian berita akan lebih cepat sehingga berita apa pun akan lebih cepat diterima.

Mendirikan benteng-benteng pertahanan sebagai antisipasi terhadap serangan dari tentara Inggris yang juga ingin menguasai Jawa.

Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon.

SMAN 1 PARE

Page 7: Daendels

Menambah jumlah pasukan dari 4.000 orang menjadi 18000 orang, yang sebagian besar orang-orang Indonesia

Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya

mengubah sistem pemerintahan tradisional dengan sistem pemerintahan Eropa

Pulau Jawa di bagi menjadi sembilan prefektur (keresidenan), yang dikepalai oleh seorang residen yang membawahi beberapa bupati (kabupaten).

Para bupati ini diberi gaji tetap dan tidak diperkenankan meminta upeti kepada rakyatSMAN 1 PARE

Page 8: Daendels

Dampaknya :• Kewibawaan para bupati dihadapan rakyatnya

menjadi merosot, karena bupati adalah pegawai pemerintah yang harus tunduk kepada keinginan pemerintah.

• Rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat hebat. Selain dituntut untuk membayar pajak-pajak pemerintah, mereka juga diharuskan terlibat dalam kerja paksa (rodi) pelaksanaan pembangunan Jalan

Raya Pos.

SMAN 1 PARE

Page 9: Daendels

• Untuk menutupi biaya pembangunan, tanah-tanah rakyat dijual kepada orang-orang partikelir Belanda dan Tionghoa. Penjualan tanah juga termasuk penduduk yang mendiami wilayah tersebut, sehingga penderitaan rakyat kecil semakin bertambah akibat dari tindakan sewenang-wenang para pemilik tanah.

• Ribuan rakyat Indonesia meninggal dalam pembuatan Jalan Raya Pos dikarenakan kerja yang sangat berat sedangkan mereka tidak dibayar dan diberi makan dengan layak.

SMAN 1 PARE

Page 10: Daendels