Dadang
-
Upload
dewa-ndaru -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Dadang
-
7/26/2019 Dadang
1/13
H a l a m a n |4040
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
Nama : Dadan !"a#$%
NIM : 1&424'
-
7/26/2019 Dadang
2/13
H a l a m a n |4141
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
!ERAN KO!ERASI DALAM !EN(EM)AN(AN
!EREKONOMIAN RAK*A+
Ol,: H,"%#$n$. SE/. M/S%/
A)S+RAKSI
Koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi
ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain
Koperasi akan semakin dirasakan peran dan manfaatnya bagi anggota
dan masyarakat pada umumnya jika terdapat kesadaran dan kejelasan dalam
hal keanggotaan koperasi. Hal ini secara khusus mengacu pada pemahamananggota dan masyarakat akan perbedaan hak dan kewajiban serta manfaat
yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota atau tidak menjadi anggota.
KA+A KUNI: K$,"a%. !,n,manan. dan !,",$n$m%an Ra#a5/
!ENDAHULUAN
Organisasi koperasi terdapat hampir disemua Negara industri danNegara berkembang. Pada mulanya organisasi tersebut tumbuh di negara
industri di Eropa Barat namun setelah adanya kolonialisme di beberapa
negara di !sia !frika dan !merika "elatan koperasi juga tumbuh di negara#
negara jajahan. Banyak negara yang memanfatkan koperasi sebagai suatu alat
untuk meningkatkan kesejahteraan. bahkan koperasi sebagai salah satu alat
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Koperasi modern didirikan
pada akhir abad ke $% terutama sebagai jawaban atas masalah#masalah sosial
yang timbul selama tahap awal &e'oluse (ndustri. Perubahan#perubahan yang
berlangsung saat itu terutama disebabkan karena perkembangan ekonomipasar dan penciptaan berbagai persyaratan pokok dalam ruang lingkup
dimana berlangsung proses industrialisasi serta modernisasi perdagangan dan
pertanian yang cepat. (ndustri yang mula#mula bercorak padat karya berubah
menjadi padat modal dan produksi yang mula#mula dilaksanakan berdasarkan
pesanan berubah menjadi industri yang memproduksi untuk kebutuhan pasar.
Perubahan ini membawa dampak berbagai kalangan masyarakat..
)inegara yang sedang berkembang peranan pemerintah dalam
pengembangan koperasi masih diperlukan karena banyak masyarakat yang
-
7/26/2019 Dadang
3/13
H a l a m a n |4242
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
belum paham benar tentang koperasi. Banyaknya masyarakat yang belum
paham tentang koperasi karena tingkat pendidikan mereka masih sangat
rendah dan informasi yang belum lengkap tentang hakekat kopersi yang
sebenarnya. Oleh karena itu bantuan pemerintah terhadap koperasi tidak
perlu menyebabkan koperasi itu terus tergantung pada bantuan tersebut.Peranan pemerintah dalam pengembangan kopersai hanya terbatas pada
upaya membangun koperasi yang mandiri *berswadaya+. Pembangunan
kopersai dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama pemerintah
memegang peranan utama dalam perintisan organisasi koperasi dan
membantu organisasi tersebut agar dapat tumbuh dengan kuat. Pada tahap
kedua pemerintah mencoba mengurangi bantuannya bila kopersai tersebut
telah menunjukan kemajuannya dan mempunyai kemampuan untuk
berkembang kearah kemandirian. Bila kopersai telah mandiri maka tahap
berikutnya adalah pemerintah harus benar#benar menghentikan bantuanyadan membiarkan organisasi koperasi untuk hidup secara otonom.
"etelah melalui berbagai kebijaksanaan pengembangan koperasi pada
masa orde baru yang bias pada dominasi peran perintah serta kondisi krisis
ekonomi yang melanda (ndonesia timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya
peran koperasi dalam masyarakat (ndonesia.bagaimana prospeknya dan
bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan pada masa yang
akan datang. ,elihat sifat dan kondisi krisis ekonomi saat ini serta berbagai
pemikiran mengenai usaha untuk dapat keluar dari krisis tersebut makakoperasi dipandang memiliki arti yang strategis pada masa yang akan datang.
+INJAUAN !US+AKA
A/ K$nd%% K$,"a% !,"and%nan KUD DAN KO!ERASI
KRIDI+KO!DI+8
Keberadaan beberapa kopersi telah dirasakan peran dan manfaatnya
bagi masyarakat walaupun derajat dan intensitasnya berbeda setidaknya
terdapat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat. *P"P. (PB $---+.
Pertama koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu
kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh
masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan
keuangan atau perkreditan atau kegiatan pemasaran atau kegiatan lain. Pada
tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang
tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat
melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan peran koperasi ini juga
-
7/26/2019 Dadang
4/13
H a l a m a n |4343
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
terjadi pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari
bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi
Kredit dalam penyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya
dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana
dari bank. uga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspekgeografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari
lembaga selain koperasi yang berada diwilayahnya.
Kedua koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada
kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi
lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain keterlibatan anggota *atau
bukan anggota+ dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasioanal yang
melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi
yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebihtinggi dilihat perannya bagi masyarakat. Beberapa K/) untuk beberapa
kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran
yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain demikian
pula dengan koperasi kredit.
Ketiga koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya.
&asa memiliki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan
koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit yaitu dengan
mengandalakan loyalitas anggota dan kesediaaan angota untuk bersama#samakoperasi mengalami kesulitan tersebut. "ebagai ilustrasi saat kondisi
perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi
loyalitas anggota kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana
yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah bahwa keterkaiatan
dengan kopdit telah berjalan lama telah diketahui kemampuanya melayani
organisasi milik anggota dan ketidakpastian dari daya tarik bunga bank.
Berdasarkan ketiga kondisi di atas maka wujud peran yang diharapkan
sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi organisasi milik anggota
sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan
lembaga lain.
"ukamdiyo*01$--2+ Namun diantara peran dan manfaat koperasi diatasternyata lebih banyak lagi koperasi terutama K/) yang tidak mendapatkanapresiasi dari masyarakat karena berbagai faktor. 3aktor utamanya adalahketidakmampuan koperasi menjalankan fungsi sebagaimana yang dijanjikanserta banyak melakukan penyimpangan atau kegiatan lain yangmengecewakan masyarakat. Kondisi telah menjadi sumber citra burukkoperasi secara keseluruhan. Pada masa yang akan datang masyarakat masih
-
7/26/2019 Dadang
5/13
H a l a m a n |4444
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
membutuhkan layanan usaha koperasi. !lasan utama kebutuhan tersebut
adalah dasar pemikiran ekonomi dalam konsep pendirian koperasi seperti
untuk meningkatkan kekuatan penawaran *bergaining positition+.
Peningkatan sekala usaha bersama pengadaan pelayanan yang selama ini
tidak ada serta pengembangan kegiatan lanjutan *pengelolaan pemasaran dansebagainya+ dari kegiatan anggota. !lasan lain adalah karena adanya peluang
untuk mengembangkan potensi usaha tertentu *yang tidak berkaitan dengan
usaha anggota+ atau karena memanfaatkan fasilitas yang disediakan pihak
lain *pemerintah+ yang mensyaratkan kelembagaan koperasi sebagaimana
bentuk praktek pengembangan koperasi yang telah dilakukan selama ini.
Namun alasan lain yang sebenarnya juga sangat potensial sebagai sumber
perkembangan koperasi seperti alasan untuk memperjuangkan semangat
kerakyatan demokrasi atau alasan sosial politik lain tampaknya belum
menjadi faktor yang dominan.
!lasan kebutuhan awal atas keberadaan koperasi tersebut sangat
dipengaruhi oleh pola hubungan koperasi dan anggota serta masyarakat yang
didominasi pola hubungan bisnis. Hal ini sangat terlihat dalam pola
hubungan koperasi dan anggota di K/). !kibatnya sering menjadi koperasi
yang tidak berkoperasi atau dikenal pula sebagai koperasi pengurus dan
kopersi in'estor karena koperasi dan anggota menjadi entitas yang berbeda
melakukan transaksi satu dengan lainya bahkan tidak jarang saling berbeda
kepentingan pengurus dan in'estor di suatu pihak anggota dipihak lainnya.
)ari beberapa perkembangan Kopdit terlihat bahwa pola hubungan
koperasi dan anggota yang sesuai dengan prinsip dasar koperasi memang
membutuhkan proses. Namun jika kesadaran keanggotaan *yang
membedakan seorang anggota dengan yang bukan anggota + telah berhasil
ditumbuhkan maka kesadaran tersebut akan menjadi dasar moti'asi dimana
pola hubungan bisnis dapat berkesinambungan melalui partisipasi yang
kemudian berkembang menjadi loyalitas. Pola yang tidak hanya hubungan
bisnis tersebut kemudian akan menjadi sumber kekuatan koperasi. Hal ini
ditunjukan oleh beberapa Kopdit dimana jika dalam masa krisis banyak K/)dan lembaga usaha lain gulung tikar beberapa Kopdit justru menunjukan
peningkatan kinerja baik dilihat dari on4et "H/ dan jumlah anggota.
)/ a5$" ndam,n5al E%5,n% Dan !,"an K$,"a%
Harsono "ubyakto *$--5 + Berdasarkan pengamatan atas bayak
koperasi serta menggali aspirasi berbagai pihak yang terkait dengan
perkembangan koperasi khususnya para partisipan koperasi sendiri. 6aitu
-
7/26/2019 Dadang
6/13
H a l a m a n |4&4&
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
anggota dan pengurus maka dapat disintesakan beberapa faktor fondamental
yang menjadi dasar eksistensi dan peran koperasi di masyarakat. 3aktor#
faktor berikut merupakan faktor pembeda antara koperasi yang tetap aksis
dan berkembang dengan koperasi#koperasi yang telah tidak berfungsi bahkan
telah tutup.$. Koperasi akan eksis jika terdapat kebutuhan kolektif untuk memperbaiki
ekonomi secara mandiri.
,asyarakat yang sadar akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri
meningkatkan kesejahteraannya atau mengembangkan diri secara mandiri
merupakan prasyarat keberadaan koperasi. Kesadaran ini akan menjadi
moti'asi utama bagi pendirian koperasi dari bawah atau secara bottom up.
3aktor kuncinya adalah kesadaran kolektif dan kemandirian. )engan
demikian masyarakat tersebut harus pula memahami kemampuan yang ada
pada diri. 3aktor eksternal dapat diperlukan sebagai penunjang ataukomplemen bagi kemampuan sendiri tersebut.
7. Koperasi akan berkembang jika terdapat kebebasan *independen+ dan
otonomi untuk berorganisasi
Koperasi pada dasarnya merupakan suatu cita#cita yang diwujudkan dalam
bentuk prinsip#prinsip dasar. 8ujud praktisnya termasuk struktur
organisasinya. )engan demikian format organisasi tersebut akan mencari
bentuk dalam suatu proses perkembangan sedemikian sehingga akhirnya
akan diperoleh struktur organisasi termasuk kegiatan yang akan
dilakukannya yang paling sesuai dengan kebutuhan anggota. Pengalamanpengembangan K/) dengan format yang seragam justru telah
menimbulkan ketergantungan yang tinggi terhadap berbagai faktor
eksternal sedangkan K/) yang berhasil bertahan justru adalah K/)
yang mampu secara kreatif dan sesuai dengan kebutuhan anggota dan
masyarakat mengembangkan organisasi dan kegiatannya.
9. Keberadaan koperasi akan ditentukan oleh pengurus pengembanganpemahaman nilai#nilai koperasi.3aktor pembeda koperasi dengan lembagausaha lain adalah bahwa dalam koperasi terdapat nilai#nilai dan prinsipyang tidak terdapat atau tidak dikembangkan secara sadar dalam
organisasi lain. Oleh sebab itu pemahaman atas nilai#nilai koperasi1keterbukaan demokrasi partisipasi kemandirian kerjasama pendidikandan kepedulian pada masyarakat: seharusnya merupakan pilar utamadalam perkembangan suatu koperasi. Pada gilirannya kemudian nilai danprinsip itulah yang akan menjadi faktor penentu keberhasilan koperasi."ehingga salah satu faktor fundamental bagi keberadaan koperasi ternyataadalah jika nilai dan prinsip koperasi tersebut dapat dipahami dandiwujudkan dalam kegiatan organisasi. )isadari sepenuhnya bahwapemahaman nila#nilai tersebut tidak dapat terjadi dalam ; semalam ;
-
7/26/2019 Dadang
7/13
H a l a m a n |4646
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
tetapi melalui suatu proses pengembangan yang berkesinambungan
setahap demi setahap terutama dilakukan melalui pendidikan dan
sosialisasi dengan tetap memberikan tempat bagi perkembangan aspirasi
lokal yang spesifik menyangkut implementasi bahkan pengayaan
*enrichment+ dari nilai#nilai koperasi yang uni'ersal tersebut. )engandemikia proses pengembangan pemahaman nilai#nilai koperasi akan
menjadi salah satu faktor penentu keberadaan koperasi.
-
7/26/2019 Dadang
8/13
H a l a m a n |4747
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
yang perlu dikembangkan oleh suatu koperasi adalah agar hasil
produkti'itas tersebut dapat dipertahankan dalam sistem koperasi.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu faktor yang
menyebabkan lemahnya lembaga koperasi adalah karena nilai lebih dari
perputaran modal dalam ; sistem ; koperasi ternyata lebih banyak diterimaoleh lembaga#lembaga di luar koperasi dan anggotanya. Hal ini memang
merupakan salah satu catatan penting yang harus diperhatikan sebagai
akibat dari sistem perbankan yang sentralistik seperti yang dianut saat ini.
ika koperasi memang telah menyadari pentingnya keterkaitan usaha
antara usaha koperasi itu sendiri dengan usaha anggotanya maka salah
satu strategi dasar yang harus dikembangkan oleh koperasi adalah untuk
mengembangkan kegiatan usaha anggota dan koperasi dalam satu
kesatuan pengelolaan. Hal ini akan berimplikasi pada berbagai indikator
keberhasilan usaha koperasi dimana faktor keberhasilan usaha anggotaharus menjadi salah satu indikator utama.
>. Keberadaan koperasi akan sangat ditentukan oleh kesesuaian faktor#faktor
tersebut dengan karakteristik masyarakat atau anggotanya.
ika dilihat dari kondisi sosial masyarakat (ndonesia saat ini maka
dapat dihipotesiskan bahwa koperasi dapat tumbuh berkembang dan
sekaligus juga berperan dan bermanfaat bagi masyrakat yang tengah
berkembang dari suatu tradisional dengan ikatan sosiologis yang kuat melalui
hubungan emosional primer ke arah masyarkat yang lebih heterogen danterlibat dengan sistem pasar dan kapital dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya atau yang juga dikenal dengan komunitas ?ba4ar#ekonomi?.
!rtinya koperasi tidak diharapkan dapat berkembang pada mayarakat yang
masih sangat tradisional subsistem dan relatif ?tertutup? dari dinamika
sistem pasar: atau juga pada komunitas yang telah menjadi sangat
indi'idualis dan berorientasi kapital. )engan perkataan lain koperasi tidak
diharapkan dapat berkembang optimal disemua bentuk komunitas.
(ma "uwandi *7552+ "ebagai bagian dari identifikasi berbagai faktor
fundamental tersebut maka perlu perlu disadari bahwa pemenuhan faktor#faktor tersebut memang dapat bersifat trade#off dengan pertimbangan kinerjajangka pendek suatu organisasi kon'ensional. Proses yang dilakukan dalampengembangan koperasi memang membutuhkan waktu yang lebih lamadengan berbagai faktor nonbisnis yang kuat pengaruhnya. )engan demikianpemenuhan berbagai faktor fondamental tersebut dapat menyebabkanindikator kinerja lain seperti pertumbuhan bisnis jangka pendek harusdikorbankan demi untuk memperoleh kepentingan yang lebih mendasardalam jangka panjang.
-
7/26/2019 Dadang
9/13
H a l a m a n |4'4'
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
/ M,n,manan K$,"a% D% Ind$n,%a Mla% Da"% Aa *an Sda
Ada
)rucker Peter 3. *$-%%+ )alam kondisi sosial dan ekonomi yang
sangat diwarnai oleh peranan dunia usah maka mau tidak mau peran danjuga kedudukan koperasi dalam masyarakat akan sangat ditentukan oleh
peranannya dalam kegiatan usaha *bisnis+ bahkan peran kegiatan usaha
koperasi tersebut kemudian menjadi penentu bagi peran lain seperti peran
koperasi sebagai lembaga sosial. (syu strategi pengembangan usaha koperasi
dapat dipertajam untuk beberapa hal berikut1
$. ,engembangkan koperasi pada beberapa bidang usaha sebenarnya telah
menunjukan kinerja usaha yang sangat baik bahkan telah mampu menjadi
pelaku utama dalam bisnis yang bersangkutan. ,isalnya @KB( yang telah
menjadi terbesar untuk usaha batik Kopti yang telah menjadi terbesaruntuk usaha tahu dan tempe serta banyak K/) yang telah menjadi
terbesar di Kecamatan wilayah kerjanya masing#masing Puskopdit abar
yang menjadi terbesar hampir di seluruh wilayah abar memiliki Kopdit
Primer union termasuk Kopdit Primer union Klangenan Kab Airebon
*memiliki prodak abungan hari tuaCtahatu tabungan pendidikanCsimdik
abungan hari rayaCsiraya abungan serbagunaCsimbana+. Pada koperasi#
koperasi tersebut tantangannya adalah untuk dapat terus mengembangkan
usahanya dengan tetap mempertahankan prinsi#prinsip perkoperasian
(ndonesia. Pada prakteknya banyak koperasi yang setelah berkembangtjustru kehilangan jiwa koperasinya. )ominasi pengurus dalam
melaksanakan kegiatan usaha dan koperasi yang membentuk P.
*Perseroan terbatas+ merupakan indikasi kekurangan kemapuan koperasi
mengembangkan usaha dengan tetap mempertahankan prinsip koperasi.
ika diantisipasi kondisi ini pada gilirannya akan menghamburkan tujuan
pengembangan koperasi itu sendiri.
7. Keterkaitan kegiatan koperasi dengan kegiatan pelayanan usaha umum.
Hal yang menonjol adalah dalam interaksi koperasi dengan bank. "ifatbadan usaha koperasi dengan kepemilikan kolektif ternyata banyak tidak
berkesesuaian *compatible+ dengan berbagai ketentuan Bank. "ehinggaakhirnya terpaksa dibuat kompromi dengan menjadikan indi'idu *anggotaatau pengurus+ sebagai penerima layanan bank *contoh kridit KKP!+. Halyang sama juga terjadi jika koperasi akan melakukan kontrak usahadengan lembaga usaha lain. Kondisi ini berhubungan erat dengan aspekhukum koperasi yang tidak berkembang sepesat badan usaha perorangan.)isamping itu karakteristik koperasi tampaknya kurang terakomodasidalam berbagai peraturan perundang#undangan yang menyangkut badanusaha selain undang#undang tentang koperasi sendiri. Hal ini terlihat
-
7/26/2019 Dadang
10/13
H a l a m a n |4949
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
misalnya dalam peraturan perundang#undangan tentang perbankan
perpajakan dan sebagainya.
9. ,engatasi beberapa permasalahan teknis usaha bagi koperasi kecil untuk
berkembang.
Koperasi *K/)+ sayur dipengalengan kebingungan pada saat adapermintaan untuk melakukan ekspor tomat ke singapura bagaimana
mekanisme pembayarannya bagaimana membuat kontrak yang tepat dan
sebagainya. Koperasi tersebut juga tidak tahu atau memang tidak ada
dimana atau kepada siapa harus bertanya. Hal yang sama juga dihadapi
oleh sebuah koperasi di 6ogyakarta yang kebingungan mencari informasi
mengenai teknologi pengemasan bagi produk makanan olahan.
Permasalahan teknis semacam ini telah semakin banyak dihadapi oleh
koperasi dan sangat dirasakan kebutuhan bagi ketersediaan layanan
mengantisipasi permasalahan tersebut.
-
7/26/2019 Dadang
11/13
H a l a m a n |&0&0
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
,engenai hubungan koperasi primer dan sekunder di (ndonesia saat ini
banyak yang bersifat artifial karena antara primer dan sekunder
mengambangkan bisnis yang tidak berkaitan bahkan tidak jarang justru
saling bersaing.
>. Peningkatan koperasi pada umumnya.Kemapuan usaha koperasi permodalan pemasaran dan manajemen
umumnya masih lemah. elah banyak cukup usaha yang dilakukan
pemerintah untuk mengatai hal tersebut namun masih sering bersifat
parsial tidak kontinyu bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Pendampingan dalam suatu proses pemberdayaan yang alamiah dan untuk
mengembangkan kemampuan dari dalam koperasi sendiri tampaknya lebih
tepat dan dibutuhkan.
2. Peningkatan citra koperasi.
Pengembangan kegiatan usaha koperasi tidak dapat dilepaskan dari citrakoperasi di masyarakat. Harus diakui bahwa citra koperasi belum atau
sudah tidak seperti yang diharapkan. ,asyarakat umumnya memiliki
kesan yang tidak selalu positip terhadap koperasi. Koperasi banyak
diasosiasikan dengan organisasi usaha yang penuh dengan ketidak jelasan
tidak profesional. Bahkan citra koperasi yang kurang dapat mempengaruhi
pandangan mereka yang terlibat di koperasi sehingga menggantungkan
diri dan mencari peluang dalam hubungannya dengan kegiatan pemerintah
justru di pandang sebagai hal yang wajar bahkan sebagai sesuatu yang
sudah seharusnya demikian. ,emperbaiki citra koperasi secara umummerupakan salah satu tantangan yang harus segera mendapat perhatian.
%. Penyaluran !spirasi koperasi.
Para pengusaha pada umumnya memiliki asosiasi pengusaha untuk dapatmenyalurkan dan menyampaikan aspirasi usahanya bahkan juga sekaligussebagai wahana bagi pendekatan *lobby+ politik dan meningkatkankeunggulan posisi dalam berbagai kebijakan pemerintah. !ssosiasitersebut juga dapat digunakan melakukan negosiasi usaha wahanapengembangan kemampuan bahkan mengembangkan hubunganinternasional. )alam hal ini asosiasi atau lembaga yang dapat menjadi
menjadi wahana bagi penyaluran aspirasi koperasi relatip terbatas.Hubungan keorganisasian 'ertikal *primer#sekunder : unit#pusat#gabungan#induk koperasi+ tampaknya belum dapat menampung berbagaikeluhan atau keinginan anggota koperasi atau koperasi itu sendiri.Kelembagaan yang diadakan pemerintah untuk melayani koperasi jugaacap kali tidak tepat sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi karenasebagian aspirasi tersebut justru berhubungan dengan kepentinganpemerintah itu sendiri. )emikian pula dengan kelembagaan gerakankoperasi yang sekian lama kurang terdengar kiprahnya. Pada hal dilihat
-
7/26/2019 Dadang
12/13
H a l a m a n |&0&0
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
dari jumlah dan kekuatan *ekonomi+ yang dimilikinya maka anggota
koperasi dan koperasi kiranya perlu diperhatikan berbagai
kepentingannya.
!ENU+U!
Beberapa pemikiran yang telah diajukan kiranya membutuhkan
setidaknya dua prasyarat.
$. Pendekatan pengembangan yang harus dilakukan adalah pendekatan
pengembangan kelembagaan secara partisipatif dan menghindari
pengembangan yang berdasarkan pada kepatuhan atas arahan dari lembaga
lain masyarakat perlu ditumbuhkan kesadarannya untuk mampu
mengambil keputusan sendiri demi kepentingan sendiri. )alam hal ini
proses pendidikan prinsip#prinsip dan nilai#nilai koperasi menjadi faktorkunci yang sangat menentukan.
7. )iperlukan kerangka pengembangan yang memberikan aspirasi terhadap
keragaman lokal yang disertai oleh berbagai dukungan tidak langsung
tetapi jelas memiliki semangat kepemihakan pada koperasi dan ekonomi
rakyat. )engan demikian strategi pengembangan yang perlu
dikembangkan adalah strategi yang partisipatif. Hal ini akan
membutuhkan pendekatan yang mendasar di bandingkan dengan strategi
yang selama ini diterapkan. &ekonseptualisasi sekal:igus re'italisasi peran
pemerintah akan menjadi faktor yang paling menentukan dalamperspektiktif pengembangan partisipatif.
DA+AR !US+AKA
!rfinal Ahaniago.$-%2Perkoperasian Indonesia Bandung Penerbit !ksara
)jabarudin )dan Bayu Krisnamurthi7555 Koperasi Pertanian ="P7$
Bogor
)rucker Peter 3.$-%% Inovasi dan Kewiraswastaan Praktek dan Dasar-dasar akarta Penerbit Erlangga
Harsono "ubyakto dan Bambang ri Aahyono.$--5 Ekonomi Koperasi II
akarta Penerbit Kurnika
(ma "uwandi.7552 Koperasi Organisasi Ekonomi yang berwatak Sosial.
akarta Penerbit Bharata Karya !ksara
-
7/26/2019 Dadang
13/13
H a l a m a n |&1&1
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169
Kartosapoetra @$-%2.Koperasi Indonesia ang !erdasarkan Pancasila dan
""D #$%&akarta P Bina !ksara
,uenkner Hans $-%-. Pengantar '(k(m Koperasi Dengan )c(an Kh(s(s
*engenai Per(ndang-"ndangan Koperasi Di IndonesiaBandung /ni'ersitas Padjadjaran
"ukamdiyo. $--2*ana+emen Koperasi "emarang Penerbit Erlangga.
##############Seminar Pendalaman Ekonomi ,akyat akarta 7$ ,ei 7557