D0213047.docx · Web viewIndustri sepakbola telah menjadi suatu tren modern yang mampu berkembang...
Transcript of D0213047.docx · Web viewIndustri sepakbola telah menjadi suatu tren modern yang mampu berkembang...
AKUN INSTAGRAM @PERSIBABANTULOFFICIAL DAN MINAT MENYAKSIKAN PERTANDINGAN PERSIBA BANTUL
(Studi Korelasi antara Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial terhadap Minat Followers Akun Instagram @persibabantulofficial untuk
Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion pada Musim Kompetisi 2017)
Himawan Alfitra Yudani
Dwi Tiyanto
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Persiba Bantul is football team which undertake to increase their spectator through instagram account @persibabantulofficial, a new media which has high interest among the society particularly teenager. The content given has a huge influence to their followers, eventhough not all followers get a similar influence. The influence obtained has a difference based on instagram use and also need and desire from each individual over the instagram account.
Based on the assesment, researcher want to find out if there is a significant relation between exposure of instagram account @persibabantulofficial towards interest of @persibabantulofficial followers to watch Persiba Bantul match in 2017 season competition, with control variable which is other social media used which is twitter. In this research, the data collection use questionnaire with the population from instagram account @persibabantulofficial followers, 99 respondents chosen for the sample. Whereas to find the relation and test the hyphotesis between two variable use Rank Kendall Tau - b with signification level 5%
Based on the result, the corelation coefficient between X variable ad Y variable is stronger than corelation coefficient between Z variable and Y variable.Keywords: Instagram, Social Media, New Media, Persiba Bantul, Football,
Interest
Pendahuluan
1
Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh
orang-orang dari berbagai belahan dunia. Tidak mengenal perbedaan, sepakbola
digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, baik
miskin maupun kaya semua menyukai olahraga ini baik untuk dimainkan sendiri
maupun sekedar sebagai penggemar atau penonton.Popularitas sepakbola ini yang
luar biasa pada globalisasi membawa dampak yang tidak kalah dahsyat bagi
perkembangan sepakbola sebagai industri yang bernilai multimiliar dolar
(Darmawan, 2007:118).
Industri sepakbola telah menjadi suatu tren modern yang mampu
berkembang dengan baik di Negara-negara yang memiliki liga besar terutama di
Eropoa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, dan Belanda. Sepakbola
di Eropa telah menjadi salah satu jembatan bagi perusahaan-perusahan besar
untuk meraup banyak keuntungan. Melalui sepakbola suatu perusahaan
memperkenalkan diri ke dunia karena begitu banyaknya orang-orang yang
menaruh perhatian besar ke olahraga ini. Tak hanya menguntungkan bagi
perusahaan saja, klub sepakbola yang bersangkutan menjalin kerja sama secara
otomatis akan mendapatkan keuntungan berupa dana segar yang mampu
digunakan untuk membangun klub tersebut. Pengelola sepakbola modern kini
tidak semata-mata tentang masalah teknis permainan, tetapi juga pengelolaan
sepakbola sebagai suatu bisnis dengan sasaran untuk meraup untung sebanyak-
banyaknya dari segifinancial (Darmawan, 2007:118). Hal ini tidak terlepas dari
kefanatikan suporter yang berperan sebagai media promosi sehingga klub dapat
meraih keuntungan untuk mengembangkan klub tersebut.
Membicarakan kefanatikan suporter tentu tidak bisa lepas dari Daerah
Istimewa Yogyakarta, tempat dimana Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
(PSSI) dibentukini memiliki tiga tim sepakbola yang telah malang melintang di
persepakbolaan Indonesia, yaitu PSIM Jogjakarta, PSS Sleman, dan Persiba
Bantul. Ketiga tim tersebut memiliki basis suporter yang bisa dibilang tidak
sedikit lagi, dengan prestasi yang pernah diraih oleh masing-masing tim juga
membawa nama suporternya dikenal diseluruh penjuru Indonesia.
2
Persiba berhasil menjuarai Divisi Utama (liga kasta dua Indonesia) dan
memastikan diri promosi ke Liga Super Indonesia (liga kasta satu Indonesia) pada
musim kompetisi 2010/2011 membuat nama Persiba Bantul menjadi bahan
pembicaraan seluruh pecinta sepakbola di Indonesia, kususnya di Kabupaten
Bantul, tempat dimana home base Persiba Bantul berada. Prestasi yang diraih oleh
tim berjuluk “Laskar Sultan Agung” tersebut secara otomatis menyebabkan
jumlah suporter Persiba Bantul atau yang kerap disapa dengan nama Paserbumi
(Pasukan Suporter Bantul Militan) meningkat drastis.Kehadiran Paserbumi di
Stadion Sultan Agung yang merupakan kandang Persiba Bantul juga menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat Bantul.
Seiring dengan berjalannya waktu, Persiba Bantul Menyadari bahwa
suporter adalah bagian penting bagi sebuah tim sepakbola baik dari segi finansial
maupun dukungan moral, manajemen Persiba Bantul akhirnya mencari cara selain
dengan membangun tim yang baik bagaimana agar jumlah penonton kembali
meningkat seperti dulu kala.
Komunikasi memiliki peranan yang begitu penting dalam hal ini,
kurangnya komunikasi anatara manajemen dan suporter juga menjadi salah satu
faktor menunrunnya jumlah penonton. Adanya komunikasi juga dapat membentuk
suatu hubungan yang kompleks. “Terjadinya komunikasi adalah sebagai
konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit
berhubungan dengan dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena
berhubunga menimbilkan interaksi sosial (social interaction)” Effendy, 2008:3).
Dalam hal ini komunikasi menjadi faktor yang penting, selain agar efektif
dalam menarik kembali suporter untuk menyaksikan pertandingan. Sesungguhnya
komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian,
cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari
orang lain (Fajar, 2009:57).
Salah satu langkah Persiba Bantul untuk menjalin komunikasi yang efektif
dengan suporternya, terutama pada musim kompetisi 2017 ini adalah dengan
menggunakan media sosial. Saat ini media sosial merupakan saluran yang menjadi
andalan berbagai kalangan dalam melakukan komunikasi, kemudahan akses dan
3
fitur-fitur yang menarik menjadi alasan utama penggunaan media sosial saat ini.
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010:59) dengan mengunakan media sosial, kita
bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan orang yang belum kita kenal
sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk
menambah wawasan dan bertukar pikiran. Saat ini akun instagram
@persibabantulofficial memiliki 12.000 pengikut dan masih terus bertambah.
Konten-konten yang dibagikan biasanya berupa profil pemain, jadwal
pertandingan, foto-foto pertandingan, info pemain baru, dan agenda-agenda
Persiba Bantul. Dengan mengunggah konten-konten yang menarik di instagram
diharapkan penggemar dapat mengikuti (follow) akun instagram
@persibabantulofficial untuk mengikuti perkembangan tim dan tertarik untuk
menyaksikan setiap pertandingan yang dilakoni Persiba Bantul.
Beradasarkan penjabaran di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
apakah terpaan akun instgram @persibabantulofficial mampu menumbuhkan
minat followers-nya untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion
pada musim kompetisi 2017. Selain itu peneliti juga inigin meneliti apakah
terpaan akun twitter Persiba Bantul yaitu @persiba masih memiliki pengaruh
terhadap minat followers-nya untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalahsebagai berikut:
1. Apakahada hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram
@persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadionpada musim kompetisi 2017?
4
Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga
berasal dari akar kata communico yang artinya membagi. Sulit untuk
mendefinisikan arti kata komunikasi sesungguhnya. Namun, jika dua orang
terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan berlangsung selama ada
kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima
maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu. (Uchana, Onong,
2006).
Dalam buku Deddy Mulyana (2011: 71), Harrold Laswell menyatakan
bahwa cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel
To Whom With What Effect? Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa komunikasi memilki lima unsur penting, yaitu:
a. Who, siapa yang mengatakan atau menyampaikan atau disebut sumber atau
komunikator.
b. What, apa yang disampaiakan atau disebut sebagai pesan
c. To whom, kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan atau disebut
dengan komunikan.
d. How / in what channel, bagaimana cara menyampaikan atau disebut dengan
media.
e. In what effect, tujuan penyampaian pesan atau efek yang timbul setelah
komunikan menerima pesan.
Dari unsur-unsur diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat
menimbulkan suatu efek seteleah pesan diterima oleh komunikan. Komunikasi
merupakan proses dimana komunikator menyampaikan stimuli (biasanya
berupa bahasa) untuk membentuk tingkah laku orang lain (audiens) (Rakhmat,
2009:3). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa komunikasi tidak hanya
mencakup mengenai bagaimana pesan disampaikan kepada audiens, namun
juga bagaimana opini yang terbentuk hingga dapat mempengaruhi tingkah laku
5
audiens. Bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses mengubah
perilaku orang lain (Effendy, 2008:12).
2. Komunikasi Massa
Suporter merupakan sekumpulan individu yang bertujuan mendukung
suatu tim, dalam penelitian ini tim yang dimaksud adalah tim sepakbola,
dimana suporter sepakbola biasanya memiliki masa dalam jumlah yang cukup
besar. Oleh sebab itu level komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan banyaknya anggota suporter ialah komunikasi massa, karena
komunikasi massa dapat mencakup banyak orang di manapun dia berada.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh
suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, dan heterogen (Mulyana,
2011:75).
Seiring dengan perkembangan teknologi, orang-orang semakin akrab
dengan internet. Kemudahan untuk mengakses internet membuat orang-orang
lebih banyak mengakses informasi melalui internet. Oleh karena itu seiring
berjalannya fakta tersebut, internet dapat dimasukan dalam salah satu media
massa menyusul Koran, televisi, radio, dll. Jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan
elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa (Nurudin,
2007:5).
Nurudin (2007:19-31) mengemukakan bahwa komunikasi massa memiliki
suatu ciri, yaitu sebagai berikut:
a. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang
dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui,
sistem adalah “sekelompok orang, pedoman, dan media yang
melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,
6
gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan
untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain
dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.”
b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Artinya, ia memiliki heterogenitas komposisi atau susunan. Jika
ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam
masyarakat.
c. Pesannya bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang prural. Oleh karena itu,
pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus.
Khusus di sini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan
tertentu.
d. Komunikasinya berlangsung satu arah
Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada
komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa
sifatnya tertunda. Jadi, komunikasi yang hanya berjalan satu arah akan
memberi konsekuensi umpan bali (feedback) yang sifatnya tertunda
atau tidak langsung (delayed feedback).
e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Bahwa dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses
penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hamper bersamaan. Bersamaan tentu
juga bersifat relative.
f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan
kepada khalayak sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis.
Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik ( mekanik atau elektronik).
7
g. Komunikas massa dikontrol oleh gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang
pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam
penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi
sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan
lebih mudah dipahami.
3. Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial
network/ jejaring sosial. Wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk kegiatan mengirimpesan saja
namun juga ada fungsi dan manfaaatnya (Dalilah, 2014:4):
a. Pencitraan atau memasarkan di dalam arti positif, dalam hal ini juga
dengan prestige dan kemauan untuk update teknologi informasi.
b. Media transaksi dan pemikiran dalam hal perdagangan, politik, budaya,
bahkan dimungkinkan juga dalam bidang pendidikan.
c. Menambah wawasan atau pengetahuan dengan sarana information
sharing dan comment.
d. Bila anda memiliki blog, blog meningkatkan prestice dari perusahaan,
apabila anda mempunyai suatu perusahaan yang cukup terkenal dan
berkembang, tapi anda tidak mempunyai situs maupun blog. Maka para
konsumen akan menilai perusahaan yang anda kelola kurang bonafit,
dan tentunya hal ini akan menurunkan daya saing perusahaan anda.
4. Instagram
Menurut Wikipedia Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan
fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera
polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan".
Instagram juga dapatmenampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di
8
dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram"
yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan
cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan
dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram merupakan
gabungan dari kata instan dan telegram.
Selain itu menurut Atmoko (2012: 28) ada beberapa bagian yang
sebaiknya diisi agar foto yang kita unggah lebih informative. Bagian-bagian
tersebut yaitu:
a. Caption
Membuat judul atau caption foto lebih bersifat untuk memperkuat
karakter atau pesan yang ingin disampaikan pada foto tersebut.
b. Hashtag
Hashtag adalah suatu label berupa suatu kata yang diberi awalan
symbol bertanda pagar (#). Fitur pagar ini penting karena sangat
memudahkan penggunna untuk menemukan foto-foto di Instagram
dengan label tertentu.
c. Lokasi
Instagram memaksimalkan teknologi ini dengan menyediakan fitur
lokasi. Sehingga setiap foto yang diunggah akan menampilkan lokasi
dimana pengambilannya.
Menurut Atmoko (2012: 28), meski instagram disebut layanan
photosharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena disini
kita bisa berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang
dapat kita lakukan di Instagram, yaitu:
a. Follow
Bisa dibayangkan betapa sepinya ketika sendirian didunia Instagram
yang meriah. Oleh karena itu dengan adanya follow memungkinkan
kita untuk mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang kita
anggap menarik untuk diikuti.
9
b. Like
Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segan-segan untuk
memberi like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah
caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double
tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.
c. Komentar
Sama seperti like, komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih
hidup dan personal. Karena lewat komentar, pengguna
mengungkapkan pikirannya melalui kata-kata. Kita bebas memberikan
komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.
d. Mentions
Fitur ini memungkinkan kita untuk memanggil pengguna lain. Caranya
adalah dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukan akun
instagram dari pengguna tersebut.
e. Save
Fitur ini digunakan untuk menyimpan suatu konten yang pengguna
sukai, agar mempermudah pengguna apabila ingin melihatnya kembali.
5. Teori Perbedaan Individu
Teori Teori ini diketengahkan oleh Martin D. DeFleur. Nama lengkap
dari teori ini adalah individual differences theory of mass communicaton
effect. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu- individu
sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan
efek tertentu. Menurut teori perbedaan individu, individu- individu sebagai
anggota sasaran media massa secara efektif, menaruh perhatian kepada pesan-
pesan terutama jika pesan yang disampaikan berkaitan dengan kepentingannya,
konsisten dengan sikap-sikapnya. (Onong. 2006: 275)
Sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya.
Tanggapan individu terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan
psikologisnya. Jadi efek media massa pada khalayak media massa itu tidak
10
seragam, melainkan beragam disebabkan karena setiap individua berbeda
antara satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini
adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi, psikologisnya, secara
pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis,
tetapi dikarenakan pengetahuan individual yang berbeda. (Onong. 2006: 276)
Anggapan dasar dari teori perbedaan individu ialah bahwa setiap manusia
amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini
sebagian dimulai dari perbedaan secara biologis, tetapi ini juga dikarenakan
oleh pengetahuan setiap individual yang berbeda-beda. Manusia yang
dibesarkan dalam lingkungan yang berpikir secara kritis berbeda cara
berpikirnya dengan manusia yang dibesarkan dalam keluarga yang pasif.
(Onong. 2006: 276)
Asumsi dari teori perbedaan individu adalah pesan-pesan yang
disampaikan media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan personal individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam
walaupun individu menerima pesan yang sama. Terdapat faktor psikologis
dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Masing-masing
individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang berbeda yang
dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri individu tersebut
sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan yang disampaikan media
massa. (Onong. 2006: 276).
6. Hipotesa
Secara estimologis, hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti di
bawahdan “thesa” yang berarti kebenaran. Yang secara lengkapnya hipotesis
memiliki arti yaitu suatu kesimpulan yang masih kurang atau belum sempurna.
Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan
penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu adanya pembuktian kebenaran
hipotesis yang dimaksud dengan data dilapangan (Fauzi, 2009: 127).
Dari teori-teori yang dikemukakan, maka peneliti memberikan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
11
Ha: Terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuninstagram
@persibabantulofficial terhadap minat followersakun instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
Ho: Tidak terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuninstagram
@persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
Ha: Terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuntwitter
@persiba terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial
untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim
kompetisi 2017.
Ho: Tidak terdapathubungan yang signifikan antara terpaan akuntwitter
@persiba terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial
untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim
kompetisi 2017.
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dan menggunakan metode korelasi yaitu suatu penelitian untuk mengukur sejauh
mana hubungan yang terjadi diantara variable – variable yang telah ditentukan
sebelumnya (Singarimbun & Effendi, 1989:46).
Metode yang digunakan sebagai dasar penelitian oleh peneliti adalah
metodepenelitian survei, yaitu metode riset yang menggunakan media kuesioner
sebagaiinstrument pengumpulan data. Peneliti menggunakan metode ini karena
peneliti bisa mencari informasi yang lengkap mengenai masalah dari responden
tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2006, 93).
Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bantul, dimana daerah ini
merupakan home base dari tim Persiba Bantul dan mayoritas suporternya juga
berasal dari daerah ini. Selain itu mayoritas followers instagram
12
@persibabantulofficial yang juga responden dari penelitian ini juga berasal dari
Kabupaten Bantul.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ardial, 2014;336).
Populasi dalam penelitian ini adalah followers akun instagram
@persibabantulofficial yang berjumlah 12.010 pada saat penelitian ini dilakukan,
yaitu bulan oktober 2017.
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimilikioleh populasi tersebut. Dengan begitu sampel yang diambil harus berasal
daripopulasi yang memang mewakili karakteristik tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik accidental. Teknik ini digunakan antara lain karena peneliti merasa
kesulitan menemui responden atau karena topik yang diteliti adalah persoalan
umum dimana semua populasi mengetahuinya (Kriyantono, 2006:156).
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2006:160)
n= N1+Ne2
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan
Populasi dalam penelitian ini adalah followers instagram
@persibabantulofficial yang berjumlah 12.010, sedangkan batas kesalahan yang
ditolelir dalam penelitian ini adalah 10%. Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi
setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10% (Umar
dalam Kriyantono, 2006:162).
n= 12.0101+12.010 x0,12
13
n= 12.0101+12.010 x0,01❑
n= 12.0101+120,1❑
n=12.010121,1
=99,17
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari rumus di atas diperoleh hasil
perhitungan sampel yang berjumlah 99,17. Sehingga sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adaah 99 sampel.
Analisis Data
Penelitian ini mengunakan analisis korelasi kendall tau untuk mengetahui
signifikansi hubungan antara dua variabel dan mengetahui bagaimana sifat
hubungan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi adalah:
0 – 0,199 = sangat lemah
0,20 – 0,399 = lemah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Uji signifikansi koefisien korelasi sederhana (Uji t) digunakan untuk
menguji apakah hubungan yang berlaku tersebut dapat digeneralisasikan.
Tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05
sehingga untuk melakukan uji signifikansi koefisien korelasi sederhana (Uji t)
dengan kriteria:
Ha diterima apabila nilai signifikansi < 0,05.
1. Hubungan antara Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial
(X) dengan Minat followers Akun Instagram @persibabantulofficial
14
untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion Pada
Musim Kompetisi 2017 (Y)
Terpaan Akun Instagram
@persibabantulofficial
Minat Followers
Kendall's tau_b
Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial
Correlation Coefficient
1,000 .266**
Sig. (2-tailed)
. ,002
N 99 99
Minat Followers Correlation Coefficient
.266** 1,000
Sig. (2-tailed)
,002 .
N 99 99
Tabel 4.5 Hubungan terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat
followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan
pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017
(Sumber: Olah data primer 2017)
*Ha: Ada hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram
@persibabantulofficial terhadap minat followers akun instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
Dinyatakan dalam tabel diatas bahwa variabel terpaan akun instagram
@persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017 memiliki nilai koefisien korelasi sebesar
0,266. Sehingga hubungan yang muncul diantara variabel terpaan akun
instagram @persibabantulofficial dengan minat followers akun instagram
15
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017 adalah lemah. Sedangkan sifat hubungan
yang muncul adalah positif karena nilai r positif, yang berarti semakin
meningkat terpaan akun instagram @persibabantulofficial maka semakin tinggi
minat followers untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion
pada musim kompetisi 2017.
Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,002 maka, t hitung:
100% - 0,2% = 99,8%
Tingkat kesalahan penelitian ini adalah 0,2% dan tingkat kebenaran
penelitian adalah 99,8%.
Sehingga, Ha diterima, karena nilai signifikansi 0,002 < 0,05 atau hipotesis
diterima karena t hitung yang diperoleh sama dengan 95% atau lebih besar dari
95%, yaitu 99,8%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat followers
akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan
Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.
2. Hubungan antara Terpaan Akun Twitter @persiba (Z) dengan Minat
followers untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba Bantul di Stadion
Pada Musim Kompetisi 2017 (Y)
Terpaan Akun Twitter @persiba
Minat Followers
Kendall's tau_b
Terpaan Akun Twitter @persiba
Correlation Coefficient
1,000 .226**
Sig. (2-tailed) . ,009
N 99 99
Minat Followers Correlation .226** 1,000
16
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,009 .
N 99 99
Tabel 4.6 Hubungan terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun
instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul
di stadion pada musim kompetisi 2017
(Sumber: Olah data primer 2017)
*Ha: Ada hubungan yang signifikan antara terpaan akun twitter @persiba
terhadap minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk
menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi
2017.
Dinyatakan dalam tabel diatas bahwa variabel terpaan akun twitter
@persiba dengan minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk
menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi
2017 memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,226. Sehingga hubungan yang
muncul diantara variabel terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers
akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan
Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 adalah lemah.
Sedangkan sifat hubungan yang muncul adalah positif karena nilai r positif,
yang berarti semakin meningkat terpaan akun twitter @persiba maka semakin
tinggi pula minat followers akun instagram @persibabantulofficial untuk
menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi
2017.
Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,009 maka, t hitung:
100% - 0,9% = 99,1%
Tingkat kesalahan penelitian ini adalah 0,9% dan tingkat kebenaran
penelitian adalah 99,1%.
17
Sehingga, Ha diterima, karena nilai signifikansi 0,009 < 0,05 atau hipotesis
diterima karena t hitung yang diperoleh sama dengan 95% atau lebih besar dari
95%, yaitu 99,1%.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers instagram
@persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap dua variabel yang telah ditentukan,
yaitu Terpaan Akun Instagram @persibabantulofficial (X) sebagai variabel
independen, dan Minat Followers untuk Menyaksikan Pertandingan Persiba
Bantul di Stadion pada Musim Kompetisi 2017 (Y) sebagai variabel dependen,
juga berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini telah menjawab hipotesa penelitian,
yaitu:
a. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun instagram
@persibabantulofficial dengan minat followers untuk menyaksikan
pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.
b. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan akun twitter @persiba
dengan minat followers untuk menyaksikan pertandingan Persiba Bantul di
stadion pada musim kompetisi 2017.
c. Korelasi terpaan akun instagram @persibabantulofficial dengan minat
followers akun instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan
pertandingan Persiba Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017 lebih kuat
dari pada korelasi terpaan akun twitter @persiba dengan minat followers akun
instagram @persibabantulofficial untuk menyaksikan pertandingan Persiba
Bantul di stadion pada musim kompetisi 2017.
Daftar Pustaka
Atmoko, Bambang Dwi. (2012). Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita.
18
Ardial. (2014). Paradigma Dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara
Darmawan, Daud. (2007). Sepakbola Dunia. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.Effendy, Onong Uchyana. (2006). Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosda KaryaFajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.Fauzi, Muchamad. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Walisongo
Press.Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Surabaya:
Kencana.Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo
PersadaRakhmat, Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3SSugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein. (2010). Users of the World, Unite! The
Challenges and Opportunities of Social Media. Business HorizonsDalilah, Dyah. (2011). Manfaat Media sosial bagi Humas. Artikel Universitas
Muhamadiyah Malang.
19