D P -P K · 2020. 12. 12. · HIDRO-OSEANOGRAFI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Transcript of D P -P K · 2020. 12. 12. · HIDRO-OSEANOGRAFI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
HIDRO-OSEANOGRAFI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
John I. Pariwono Departemen Ilmu & Teknologi Kelautan
Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan IPB Kampus IPB Darmaga – BOGOR 16680
“Pela&han Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir & Pulau-‐pulau Kecil Dalam Rangka Ser&fikasi Keahlian Pengelolaan Wilayah Pesisir”
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) Bandung, 23-‐25 Maret 2011
(1) PADA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LAUT
APA YANG KITA INGINI???
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
(2) APA YANG KITA MILIKI UTK MENDAPATKAN
YANG KITA INGINI??
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
JIKA YANG KITA INGINI
Adalah:
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Gambaran umum dari proses yang terjadi di perairan pantai dan laut
• Konsep-‐konsep dasar yang mendasari gambaran umum tersebut
• Aplikasi dari konsep-‐kosep dasar yang dapat digunakan untuk mengelola lingkungan perairan
YANG PERLU KITA KETAHUI & INGINI
adalah:
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Konsep-‐konsep dasar dinamika perairan pantai dan laut
• Parameter-‐parameter utama yang dapat menggambarkan konsep-‐konsep dasar dinamika perairan tersebut
• Observasi dan data tentang parameter-‐parameter utama
• Parameter Hidro-‐oseanografi yang berperan dalam pengelolaan lingkungan laut
1 • Bagaimana memanfaatkan parameter Hidro-‐oseanografi dalam pengelolaan lingkungan laut
2
• Contoh aplikasi pemanfaatan parameter Hidro-‐oseanografi dalam pengelolaan lingkungan laut
3
4
ALUR PRESENTASI
J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Penutup Oktober 2010
Hidro-OSEANOGRAFI
• Hidro-oseanografi, atau lebih dikenal sebagai Oseanografi merupakan:
cabang ilmu yang mempelajari keadaan/kondisi dan proses-proses fisik dari laut, terutama tentang aliran dan kaifiat (properties) fisik dari perairan laut
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Oktober 2010
J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Salinitas • Suhu/temperatur • Kekeruhan • Pasang Surut • Gelombang • Arus
Salinitas
Oktober 2010
J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Salinitas sebagai parameter utama lainnya untuk oseanografi
• Digunakan untuk mengetahui aliran massa air di laut
• Digunakan untuk menentukan proses percampuran di perairan pantai
• Bersama suhu dipakai untuk menentukan massa air laut
Suhu
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Suhu sebagai parameter utama oseanografi
• Digunakan untuk mengetahui aliran massa air di laut
• Digunakan untuk menentukan proses upwelling di perairan pantai
• Bersama salinitas dipakai untuk menentukan massa air laut
Suhu & Salinitas (1)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Suhu & Salinitas (2)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Kekeruhan
Oktober 2010
J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Kekeruhan (turbidity) adalah kondisi dari air laut yang mengurangi daya tembus cahaya (daya pandang)
• Digunakan untuk mengetahui sejauh mana aliran massa air (biasanya air sungai) ke laut
• Digunakan untuk menentukan proses percampuran
Kekeruhan
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Pasang Surut
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Pasang surut merupakan parameter utama lainnya di oseanografi
• Digunakan untuk mengetahui luas & jarak sebaran dari materi tersuspensi di perairan laut dan pantai
• Digunakan untuk memperkirakan cepat rambat dari materi tersuspensi (& terlarut), sehingga upaya penanggulangan dapat maksimal
• Digunakan untuk menentukan zonasi kegiatan • Digunakan untuk menunjang kegiatan budi-
daya di laut
Gelombang • Informasi tentang gelombang sangat berguna dalam proses managemen perairan pantai
• Gelombang berdampak pada proses erosi/sedimentasi di perairan pantai
• Gelombang mempunyai dampak terhadap kegiatan budidaya di perairan laut
• Mempunyai pengaruh pada proses interaksi antara laut dan atmosfir
• Gelombang dimanfaatkan untuk berbagai kepenOngan, seperO rekreasi, energi yang terbarukan
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Arus
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Sebagai faktor penyebar materi tersuspensi dari tempat asal ke tempat baru
• Penyebab proses percampuran, dan dapat berdampak (-‐) MAUPUN (+) terhadap kegiatan budi-‐daya di suatu tempat
• Arus menyusur pantai (long-‐shore current) merupakan faktor utama dari transportasi sedimen di pantai
Kekeruhan
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
PEMANFAATAN PARAMETER-PARAMETER OSEANOGRAFI
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Salinitas
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Formula sederhana untuk proses percampuran:
SC =V1 S1 +V2 S2V1 +V2( )
SC = Salinitas campuran S1 = Salinitas massa air 1 S2 = Salinitas massa air 2 V1 = Volume massa air 1 V2 = Volume massa air 2
Salinitas (2)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Contoh: Jika S1 = Salinitas-‐1 = 32 ppt S2 = Salinitas-‐2 = 08 ppt V1 = Volume-‐1 = 1 jt m3 V2 = Volume-‐2 = 0.4 jt m3
MAKA:
Salinitas (3)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Khusus untuk proses percampuran antara air laut dengan air tawar, persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan nisbah (ra#o)antara volume air laut dgn air tawar
Salinitas (4)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
MAKA:
Jika: S1 = Salinitas air laut S2 = Salinitas air tawar = 0 ppt V1 = Volume air laut V2 = Volume air tawar
Menjadi:
Salinitas (5)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
MAKA:
Jika: S1 air laut = 32 ppt SC campur = 07 ppt
S1
SC
Suhu • Suhu dapat juga digunakan untuk menentukan proses percampuran seperO halnya salinitas
• Formula yang digunakan adalah sama, dengan mengganO faktor salinitas menjadi suhu
• Hanya akurasinya Odak sebaik salinitas. • Ini disebabkan karena suhu perairan ditentukan oleh banyak sekali faktor, seperO massa air, udara, penguapan, hingga hujan
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Pasang Surut
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
1. r = radius 2. Pps = Periode
pasut 3. v = kecepatan
arus rerata r
r =Pps ! v2
Pasang Surut-(2)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
1. Jika Ope pasut adalah diurnal, maka periode pasut = 24 jam 50’
2. Jika kec. arus rerata = 0.25 m/s
3. Maka r = [(24x3600 + 50x60)s X 0.25 m/s]/2 = 22350 m = 22.4 km
r =Pps ! v2
Pasang Surut-(3)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Gelombang
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Pengaruh gelombang terhadap kestabilan pantai sangatlah besar
• Pengetahuan tentang iklim gelombang sangat pen&ng dalam pengelolaan pulau-‐pulau kecil dan wilayah pantai
Gelombang – (2)
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Perha&kan arah datang gelombang ke pantai
• Perha&kan sedimen di pantai
Arus & Gelombang
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Pengaruh arus menyusur pantai (terjadi karena gelombang) terhadap proses sedimentasi/erosi di muara sungai
• Proses pengendapan dari sedimen di dasar laut akibat ak&vitas gelombang
Oktober 2010 John I. Pariwono (MSP 513) 32
Arus Menyusur Pantai
Arah Gelombang
Resultante Arah Arus Menyusur Pantai
Resultante Arah Gerak ParOkel Sedimen
Oktober 2010 John I. Pariwono (MSP 513) 33
Arus Menyusur Pantai Dgn Transpor Sedimen • Mekanisme
transportasi sedimen oleh arus menyusur pantai
• Perhatikan arah gerakan sedimen yang berada di bibir pantai
Pesisir
Oktober 2010 John I. Pariwono (MSP 513) 34
Contoh Transpor Sedimen (2)
• Transportasi sedimen oleh arus menyusur pantai di salah satu pulau kecil di Sulsel
• Perhatikan gosong yang terbentuk di sebelah kanan pulau
Rambatan Sedimen
Arus
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Arus mengangkut nutrien dan/atau bahan pencemar dari satu lokasi ke lokasi lainnya
• Perha&kan jarak antara karamba yang dipasang di Tel. Jakarta dengan pulau di dekatnya
• Potensi karamba-‐karamba tersebut tercemar oleh polutan sangat besar
Arus & Gelombang
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
Penutup
Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB
• Konsep-‐konsep dasar yang diberikan dapat dimodifikasi atau diganO sesuai kondisi lingkungan dan perkembangan IPTEK
• Diperlukan data berkualitas untuk mengetahui proses-‐proses di perairan laut, pantai, dan pulau-‐pulau kecil
• Proses pemantauan dan pengukuran parameter oseanografi, kondisi lingkungan HARUS dilakukan secara terencana, teratur, dan berkesinambungan
• Membuat rencana induk pengembangan pemanfaatan wilayah laut, pantai, dan pulau-‐pulau kecil
• Manfaatkan pakar-‐pakar kelautan yang jumlahnya sekarang sudah mulai banyak
TERIMA KASIH,
SELAMAT MALAM,
DAN SILAKAN
MENGANTUK
KEMBALI J !Oktober 2010 J.I. Pariwono -‐ ITK_IPB