D I K S I

13
D I K S I Diksi : ketepatan pilihan kata Dipengaruhi oleh kemampuan mengetahui, memahami, menguasai & menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif dan tepat agar komunikasi bisa efektif. Indikator ketepatan kata : Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat & sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia Menghasilkan komunikasi puncak (paling efektif) tanpa salah penafsiran / salah makna Menghasilkan respon pembaca / pendengar sesuai harapan penulis / pembicara Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan

description

D I K S I. Diksi : ketepatan pilihan kata Dipengaruhi oleh kemampuan mengetahui, memahami, menguasai & menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif dan tepat agar komunikasi bisa efektif. Indikator ketepatan kata : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of D I K S I

Page 1: D I K S I

D I K S IDiksi : ketepatan pilihan kataDipengaruhi oleh kemampuan mengetahui, memahami, menguasai & menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif dan tepat agar komunikasi bisa efektif.Indikator ketepatan kata :• Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan

kata yang tepat & sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia

• Menghasilkan komunikasi puncak (paling efektif) tanpa salah penafsiran / salah makna

• Menghasilkan respon pembaca / pendengar sesuai harapan penulis / pembicara

• Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan

Page 2: D I K S I

Syarat-syarat ketepatan kata :

1. Membedakan makna denotasi & konotasi dengan cermat.2. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir

bersinonim. Misalnya : adalah, ialah dsb3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip

ejaannya. Misalnya : sarat (penuh) dan syarat (ketentuan)4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif

berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai harus menemukan kata yang tepat dalam kamus.Misalnya : modern arti subjektif canggih, menurut kamus berarti terbaru atau mutakhir

5. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat, misalnya : koordinir seharusnya koordinasi

Page 3: D I K S I

Syarat-syarat ketepatan kata :

6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan yang benar, misalnya : sesuai bagi seharusnya sesuai dengan

7. Menggunakan kata umum & kata khusus secara cermat, misalnya : mobil (kata umum) avanza (kata khusus, buatan Toyota)

8. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya : isu (dari B. Inggris : publikasi, perkara, kesudahan) isu (dalam B. Indonesia : kabar angin, desas-desus)

9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya : pria dan laki-laki); berhomofoni (misalnya : bang dan bank); berhomografi (misalnya : apel buah, apel upacara)

10.Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual, misalnya : pendidikan, wirausaha) dan kata konkret atau kata khusus (misalnya : mangga, berenang)

Page 4: D I K S I

Kesesuaian KataDiperlukan agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang

hendak ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung.Syarat kesesuaian kata :

1. Menggunakan ragam baku dengan cermat, misalnya : hakikat (baku), hakekat (tidak baku)

2. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat, misalnya : kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan)

3. Menggunakan kata idiomatk dan berlawanan makna dengan cermat, misalnya : sesuai bagi (salah), sesuai dengan (benar)

4. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu, misalnya : berjalan lambat, mengesot, dan merangkak

5. Menggunakan kata ilmiah untuk karangan ilmiah, dan kata populer untuk komunikasi nonilmiah, misalnya : argumentasi (ilmiah), pembuktian (populer)

6. Menghindarkan penggunaan ragam lisan dalam bahasa tulis, misalnya : tulis, baca (bahasa lisan), menulis, membaca (bahasa tulis)

Page 5: D I K S I

Pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan ilmiah menuntut penguasaan :

Keterampilan yang tinggi terhadap bahasa yang digunakan Wawasan bidang ilmu yang ditulis Konsistensi penggunaan sudut pandang , istilah, baik dalam

makna maupun bentuk agar tidak salah penafsiran Syarat ketepatan kata Syarat kesesuaian kata

Fungsi Diksi :1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi,

resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar / pembaca

3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar4. Menciptakan suasana yang tepat5. Mencegah perbedaan penafsiran6. Mencegah salah pemahaman7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi

Page 6: D I K S I

Perubahan Makna

Faktor penyebab perubahan makna :1. Kebahasaan :

Meliputi perubahan intonasi, bentuk kata & bentuk kalimat.

2. Kesejarahan3. Kesosialan4. Kejiwaan rasa takut, kehalusan ekspresi,

kesopanan.5. Bahasa asing6. Kata baru

Page 7: D I K S I

Denotasi dan KonotasiKata denotasi lebih menekankan tidak adanya nilai rasa, sedangkan konotasi bernilai rasa kias.Makna denotasi lazim disebut :1. Makna konseptual : makna yang sesuai dengan

hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi faktual & objektif.

2. Makna sebenarnya3. Makna lugas : makna apa adanya, lugu, polos

Konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Makna kata konotatatif cenderung bersifat subjektif, dan lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal.

Page 8: D I K S I

SinonimSinonim : persamaan makna kata, artinya dua

kata atau lebih yang berbeda bentuk, ejaan, dan pengucapannya, tetapi bermakna sama.

Misalnya : wanita sinonim perempuanlaki-laki sinonim pria

Ketidakmungkinan menukar sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim atau hampir bersinonim disebabkan oleh berbegai alasan : waktu, tempat, kesopanan, suasana batin, dan nuansa makna.Dua kata bersinonim atau hampir bersinonim tidak digunakan dalam sebuah frasa, misalnya : agar supaya, bagi untuk, adalah yaitu.

Page 9: D I K S I

IdiomatikIdiomatik adalah penggunaan kedua kata

yang berpasangan.Misalnya : berharap akan, sesuai dengan,

disebabkan oleh, dll. Contoh :

Bangsa Indonesia berharap akan tampilnya seorang presiden yang mampu mengatasi berbagai kesulitan bangsa.

Kata berharap akan tidak dapat digantikan oleh mengharapkan akan atau berharap dengan.

Page 10: D I K S I

Kata Tanya : Di Mana, Yang Mana, Hal Mana

Kata tanya hanya digunakan untuk menanyakan sesuatu, jika tidak menanyakan sesuatu tidak digunakan (digunakan berarti salah).

Misalnya : yang mana, di mana, dan hal manaContoh :Sahabatku yang mana sangat baik kepadaku ketika di SMP dulu, sekarang menjadi pengusaha sukses. (salah)Sahabatku yang sangat baik kepadaku ketika di SMP dulu, sekarang menjadi pengusaha sukses. (benar)

Page 11: D I K S I

Homonim, Homofon, Homograf

Homonim homo berarti sama dan nym berarti nama.

Homonim dapat diartikan sama nama, sama bunyi tetapi berbeda makna.Contoh : buku = ruas

buku = kitab

Homofon homo berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi atau suara.

Homofon mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.Contoh : bank = tempat menyimpan / meminjam uang

bang = kakak laki-laki

Homograf homo berarti sama, dan graf (graph) berarti tulisan.

Homograf ditandai oleh kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.Contoh : apel = nama buah

apel = upacara di lapangan

Page 12: D I K S I

Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi objek yang dapat diamati.Pemakaian dalam penulisan bergantung pada jenis dan tujuan penulisan.

Uraian sebuah konsep biasanya diawali dengan pembahasan umum yang menggunakan kata abstrak dilanjutkan dengan detail yang menggunakan kata konkret.Contoh :

APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen. (kata konkret) Kebenaran pendapat itu tidak terlalu tampak. (kata abstrak)

Page 13: D I K S I

Kata Umum dan Kata Khusus

Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya. Sebaliknya, makna kata menjadi sempit ruang lingkupnya makin khusus sifatnya.

Kata umum semakin besar salah penafsiranKata khusus semakin kecil salah penafsiran

Contoh :Kata umum : melihatKata khusus : melotot, melirik, mengintip, menatap