cxzvbnm
description
Transcript of cxzvbnm
BAGIAN KEDUA – KASUS DOKTER KELUARGA
1. Latar Belakang Kasus
Sebagaimana kita ketahui, penyakit hipertensi merupakan faktor resiko utama
yang mendasari terjadinya sindrom metabolik seperti dislipidemia dan berbagai
macam penyakit lainnya, selain itu 90 % kasus hipertensi, etiologinya masih belum
diketahui dengan jelas, penyakit ini merupakan penyakit sistemik yang menyerang
multi organ dan menurut. Selain itu komplikasi jangka panjang jika penyakit ini
tidak terkontrol salah satunya adalah serangan stroke. Proses perjalanan penyakit
ini yang sering kali tidak bergejala atau hanya memberikan gejala minimal,
seringkali membuat pasien merasa dirinya tidak sakit lagi dan malas untuk
melanjutkan kontrol dan pengobatan. Alasan-alasan inilah yang mendasari
pemilihan kasus Hipertensi sebagai laporan kasus penulis.
Identitas Pasien
Nama : Kt Perten
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Petani
Riwayat keluarga : Tidak ada
2. Riwayat Penyakit
Penderita, Ketut Perten terdiagnosis hipertensi sejak 3 tahun yang lalu. Pada
awalnya ia sering merasa sakit kepala setidaknya sekali dalam seminggu, namun
keluhan tersebut biasanya membaik setelah meminum obat sakit kepala yang dibeli
di warung atau setelah beristirahat. Ia juga tidak pernah memeriksakan dirinya
karena sakit kepalanya tersebut dapat diatasi.
Kemudian saat ada Puskesmas keliling, penderita mencoba berobat disana dan
didapatkan tekanan darahnya tinggi. Ia diminta untuk memeriksakan diri kembali
ke Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan di puskesmas baru kemudian diketahui
bahwa tekanan darahnya tinggi yaitu 160/90 mmHg. Saat itu ia diberikan dua
macam obat, namun ia lupa namanya. Setelah minum obat tersebut ia merasa lebih
baik. Penderita masih sempat rutin kontrol ke bidan desa selama 3 bulan, setelah itu
ia merasa sudah tidak merasakan keluhan apa-apa lagi sehingga setelah obat habis
ia tidak memeriksakan diri lagi ke puskesmas, karena merasa sudah sehat.
Saat ini penderita menyatakan dirinya masih pernah merasakan keluhan yang
sama, namun dengan frekuensi yang lebih jarang, apabila keluhan tersebut muncul
biasanya ia meminum obat sakit kepala biasa kemudian beristirahat. Keluhan
dirasakan tidak mengganggu aktivitas kesehariannya. Penderita mengakui kurang
mengerti tentang bagaimana mengatur diet dan mengurangi asupan garam seperti
yang telah dianjurkan oleh dokter. Penderita tidak tahu apa komplikasi yang dapat
ditimbulkan dari penyakit yang diderita dan sampai saat ini bagaimana keadaan
sakitnya.
3. Prinsip-prinsip kedokteran keluarga
Sesuai dengan tujuan dari PPD ini agar kita dapat menangani masalah kesehatan
secara komprehensif dengan pendekatan holistik, maka kedokteran keluarga
merupakan metode yang efektif untuk mengatasinya. Solusi yang dilakukan pada
kasus ini sesuai dengan ciri kedokteran keluarga adalah:
1. Personal
Berdasarkan JNC 7 penderita tergolong dalam hipertensi stage 2. Penderita
hipertensi stage 2 dalam pengobatannya, membutuhkan modifikasi gaya hidup
tapi juga pengobatan farmakologi. Perlu diberikan KIE mengenai pengertian
hipertensi, gejala, komplikasi yang bisa terjadi serta pengobatan yang harus
dijalani. Pada kasus KIE lebih ditekankan pada gejala-gejala dari hipertensi,
dimana sangat penting diinformasikan bahwa seringkali penyakit ini hanya
memberikan gejala yang ringan bahkan tanpa gejala, yang dapat langsung diikuti
oleh komplikasi seperti stroke.
Tidak kalah pentingnya adalah memberitahukan dibutuhkannya pengobatan
yang teratur serta kontrol tekanan darah secara rutin, karena penyakit ini
bukanlah penyakit yang dapat sembuh hanya dengan berobat sekali dua kali saja
2. Koordinatif dan kolaboratif
Solusi yang diberikan juga harus bersifat koordinatif dan kolaboratif yaitu
penanganan ini seharusnya dilakukan bersama-sama keluarga dan tenaga
kesehatan yang ada disana. Kepada keluarga juga diberikan pengetahuan tentang
penyakit ini sehingga dapat memberikan dukungan dan melakukan pengawasan
pengobatan dengan baik. Kepada pihak tenaga kesehatan setempat dapat
diinformasikan agar melakukan kunjungan ke rumah penderita secara berkala
apabila penderita tidak datang untuk kontrol dan berobat.
3. Paripurna
Paripurna artinya suatu penyakit itu harus diperhatikan secara menyeluruh.
Penyebab terjadinya hipertensi pada penderita sering tidak jelas. Seiring dengan
bertambahnya umur, risiko seseorang untuk mengalami hipertensi juga turut
meningkat. Faktor-faktor risiko yang dapat ditemukan pada penderita ini adalah
merokok dan minum minuman beralkohol. Dari segi sosial ekonomi dan
ketersediaan pelayanan kesehatan, penderita memiliki asuransi kesehatan
Jamkesmas. Maka dari itu sebenarnya pelayanan kesehatan bukanlah masalah,
yang penting adalah kesadaran dari penderita sendiri. Selain itu juga
diperhatikan kebiasaan penderita seperti pola makan penderita.
4. Berkesinambungan
Berkesinambungan disini berarti solusi yang diberikan hendaknya dilakukan
secara terus menerus dengan melihat perkembangan penderita dari hari ke hari.
5. Mengutamakan Pencegahan
Yang dapat dilakukan adalah memberikan pengertian dengan modifikasi gaya
hidup ataupun obat-obatan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan bahkan
kematian yang dikarenakan oleh komplikasi-komplikasi dari hipertensi yang
tidak terkontrol misalnya melalui pengatura pola makan.
6. Menimbang keluarga, masyarakat dan lingkungan
Menimbang keluarga, masyarakat dan juga lingkungan adalah juga hal yang
penting karena penderita adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari orang
lain. Poin ini dapat membantu proses pengobatan sehingga penderita teratur
kontrol ke dokter dan minum obat. Yang dapat dikerjakan adalah dengan
memberikan pengertian, terutama kepada pihak keluarga tentang apa itu
hipertensi, gejala, komplikasi yang bisa terjadi serta pengobatan yang harus
dijalani, sama juga dengan yang diberitahukan kepada penderita. Juga dijelaskan
kepada pihak keluarga pentingnya dukungan mereka dalam segala aspek untuk
kesembuhan penderita.