CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan...

75
PEMERINTAH ACEH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Jalan Tgk. Malem No. 7 Telp. (0651) 22951-23181 Fax. (0651) 22951 Kotak Pos. 124 Kode Pos 23121 Banda Aceh Tahun Anggaran 2015 , , , Pelaksana CV. ZARINDO STRUCTURE Jl. Usman No. 1A Ilie – Banda Aceh

Transcript of CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan...

Page 1: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

PEMERINTAH ACEHDINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Jalan Tgk. Malem No. 7 Telp. (0651) 22951-23181Fax. (0651) 22951 Kotak Pos. 124 Kode Pos 23121 Banda Aceh

Tahun Anggaran 2015

,

,

,

Pelaksana

CV. ZARINDO STRUCTUREJl. Usman No. 1A Ilie – Banda Aceh

Page 2: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGaram memiliki peran strategis yaitu sebagai bahan pokok bagikebutuhan konsumsi dan juga merupakan bahan baku berbagai industri.Kebutuhan konsumsi antara lain digunakan untuk konsumsi rumah tangga,industri makanan, industri minyak goreng, industri pengasinan danpengawetan ikan, sedangkan kebutuhan industry antara lain untuk industriperminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industrychlor alkali (CAP), industri farmasi (Deperin, 2009).Garam rakyat sebagai komoditas perdagangan dalam beberapa tahunterakhir ini menjadi isu strategis nasional yang sangat menarik banyak pihakbaik pemerintah, pers, pelaku bisnis maupun akademisi. Hal itu antara lainterkait dengan tren impor garam yang terus meningkat yang meresahkanpetani garam dan kurangnya keberpihakan pemerintahan pada komoditasgaram rakyat.Usaha garam rakyat ini mempunyai prospek yang cukup baik untukmasa yang akan datang karena sebagai industri hulu produknya terkaitdengan berbagai macam industri hilir. Mendorong usaha garam rakyat berartipula akan mendorong daerah untuk semakin kompeten pada sektor-sektorlain. Hal ini karena keberlangsungan sektor lain memiliki kaitan erat terhadapsektor industri hulu. Contohnya, pada industri makanan, aktivitas industrisering kali menggunakan bahan baku (input) yang berasal dari garam.

Page 3: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 2

Kabupaten Bireuen merupakan salah satu sentra produksi garam yangada di Provinsi Aceh. Kabupaten Bireuen memiliki sumberdaya pesisir yangmelimpah, salah satunya adalah sumberdaya ikan. Namun, untuk melakukankegiatan penangkapan ikan, tentu membutuhkan modal dan keterampilan.Tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk hal tersebut. Olehkarena itu pemanfaatan air laut untuk dibuat menjadi suatu produk yangbernilai sangat perlu dilakukan. Produk yang dimaksud adalah garam sebagaipemenuhan kebutuhan manusia, baik sebagai bahan makanan maupun bahanpengawet.Pembangunan ekonomi pada subsektor kelautan (pesisir) khususnyausaha garam rakyat di Kabupaten Bireuen diharapkan menjadi bagian daripembangunan ekonomi secara luas yang akan mendorong pembangunansektor dalam lingkup nasional yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhanpangan dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat.1.2 Maksud dan TujuanSecara umum kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:a) Didapatkan informasi terkini mengenai kondisi sentra garam di KabupatenBireuenb) Didapatkan karakteristik usaha garam rakyat di Kabupaten Bireuenditinjau dari aspek teknis, sosial budaya dan finansial.c) Diperoleh strategi pengembangan serta rekomendasi dalam peningkatanproduksi garam di Kabupaten Bireuen.

Page 4: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 3

1.3 SasaranSasara utama dari kegiatan ini adalah tersedianya informasi danrujukan penelitian bagi pihak yang berkepentingan khususnya petambakgaram dalam pengembangan usahanya baik dari segi kualitas maupunkuantitas.

Page 5: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 GaramGaram natrium klorida (NaCl) adalah elektrolit ekstra seluler dasar yanpenting bagi keberlangsungan dan perkembangbiakan makhluk hidup(Korovessis dan Lekkas 2000). Lebih Lanjut, Burhanuddin (2001) menyatakanbahwa garam adalah benda padat putih dengan rasa asin yang merupakankumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Klorida (>80 persen)serta senyawa Magnesium Klorida, Magnesium Sulfat dan Kalsium Klorida.Garam mempunyai karakteristik higroskopis atau mudah menyerap air, bulky

sendity (tingkat kepadatan) sebesar 0.8–0.9 dan titik lebur pada tingkat suhu801°C. Sumber garam umumnya berasal dari alam diantaranya dari air laut,air danau asin, deposit dalam tanah, tambang garam, dan sumber air dalamtanah. Beberapa sifat garam adalah bisa berbentuk Kristal atau bubuk putihdengan system isomeric berbentuk kubus, bobot molekul 58,45 g/mol, larutdalam air (35,6 g/100 g pada 0°C dan 39,2 g/100 g pada 100°C). Dapat larutdalam alkohol, tetapi tidak larut dalam asam klorida pekat, mencair pada suhu801°C, dan menguap pada suhu diatas titik didihnya (1413°C). Hardress 2,5skala MHO, bobot jenis 2,165 g/cm3, tidak berbau, tidak mudah terbakar dantoksisitas rendah, serta mempunyai sifat higroskopik sehingga mampumenyerap air dari atmosfir pada kelembaban 75% (Chemical Index, 1993).

Page 6: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 5

Garam alami selalu mengandung traces magnesium klorida,magnesium sulfat, magnesium bromide, dan senyawa runut lainnya, sehinggawarna garam selain merupakan Kristal transparan juga bisa berwarna kuning,merah, biru atau ungu. Garam banyak dimanfaatkan dalam berbagai macamindustri dan diestimasikan sekitar 14.000 produk menggunakan garamsebagai bahan tambahan (The Salt Manufacturer’s Association, UnitedKingdom).2.2 Jenis dan Manfaat GaramMenurut Zaelaniat (2013), garam terdiri dari beberapa jenis danmemiliki banyak manfaat. Adapun jenis-jenis garam yaitu sebagai berikut:a) Garam industriGaram industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97%dengan kandungan impurities (sulfat, magnesium, dan kalsium serta ketoranlainnya) yang sangat kecil. Kegunaan garam industry antara lain untukindustri perminyakan, pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit danpharmaceutical salt

b) Garam konsumsiGaram konsumsi merupakan jenis garam dan kadar NaCl sebesar 97%atas dasar bahan kering (dry basis), kandungan impurities (sulfat, magnesiumdan kalsium) sebesar 2% dan kotoran lainnya (lampu, pasir) sebesar 1% sertakadar air maksimal sebesar 7%. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara

Page 7: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 6

lain untuk konsumsi rumah tangga, industry makanan, industry minyakgoreng, industry pengasinan dan pengawetan ikan.c) Garam pengawetanJenis garam ini biasanya ditambahkan pada proses pengolahan pangantertentu. Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisitertentu yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang tahan garam(halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karateristiktertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidaktahan terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkanmikroorganisme yang tahan garam dapat tumbuh.Pada kondisi tertentu penambahan garam berfungsi mengawetkankarena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan osmotic yang tinggidan aktifitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan kebanyakanmikroorganisme tidak dapat hidup. Pengolahan dengan garam biasanyamerupakan kombinasi dengan pengolahan yang lain seperti fermentasi danenzimatis, contoh pengolahn pangan dengan garam adalah pengolahan acar(pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan pembuatankeju.d) Garam dapurGaram dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan prosessederhana, dan meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya(tergantung sumber air). Jumlah mineral yang tidak signifikan menambah cita

Page 8: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 7

rasa dan warna pada garam laut. Sehingga, tekstur garam laut di pasaran lebihbervariai. Beberapa diantaranya lebih kasar, namun ada juga yang lebih halus.Garam jenis ini mengandung ± 0.0016% yodium.e) Garam mejaBerbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garamdibawah tanah. Proses pembuatan garam meja lebih berat untukmenghilangkan mineral dan biasanya mengandung aditif untuk mencegahpenggumpalan. Kebanyakan dari garam meja dipasaran telah ditambahkanyodium, nutrisi penting yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil dalamgaram laut. Garam ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.2.3 Usaha Garam RakyatGaram rakyat merupakan kegiatan pembuatan garam yang dilakukanoleh rakyat sebagian besar masyarakatnya membuat garam dan bahkan sudahmenjadi rutinitas tahunan yang menjadi mata pencaharian yang menunjanguntuk kehidupan setiap harinya. Produksi garam rakyat menjadi matapencaharian utama pada saat musim kemarau melanda. Produksi garamsangatlah membantu perekonomian rakyat (Apriliana, 2013).Mata pencaharian masyarakat terkait dengan lingkungan sekitarmasyarakat itu sendiri, alam sekeliling memberikan kemungkinan-kemungkinan pada masyarakat pekerjaan yang dapat atau bisa memanfaatkanalam sekitar. Salah satu pekerjaan yang memanfaatkan alam yaitu petani

Page 9: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 8

garam, dengan bantuan sinar matahari petani garam membuat garam.Pembuatan garam tidak membutuhkan peralatan atau teknologi yang canggih,namun dalam pembuatan garam petani hanya membutuhkan sinar mataharidan lahan.2.4 Pemberdayaan MasyarakatPembedayaan Masyarakat menurut Parson, et al (1994) sebuah prosesagar setiap orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagaipengontrolan, dan mempengaruhi kejadian-kejadian serta lembagalembagayang mempengaruhi kehidupannya (Mardikanto dan Soebioto, 2012: 28).Sedangkan Kindervatter (1979) seperti yang dikutip oleh Fahrudin (2011: 74)adalah proses pendidikan non formal dalam membelajarkan masyarakatsehingga mereka memiliki pemahaman dan mampu mengendalikan kondisisosial, ekonomi, dan/ atau politik dalam upaya untuk meningkatkankedudukannya di masyarakat.Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan yang dikemukakantersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan suatuproses dan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kekuatan masyarakatlemah agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan danpotensi serta masalah yang dihadapi dan memilih alternative pemecahannyadengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secaramandiri.

Page 10: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 9

2.5 Strategi Pemberdayaan MasyarakatFahrudin menjelaskan bahwa strategi pemberdayaan lebih bisa terlihatketika sasaran, teknik dan tujuan bisa diketahui lebih rinci. Berikut inimerupakan model empowerment klien yang diklasifikasikan berdasarkansasaran, teknik, dan tujuannya:a. Strategi Mikro Pemberdayaan dilakukan terhadap individu melaluiKonseling, terapi, Bimbingan, pembinanan, management stres, konselingperkawinan, dan intervensi krisis. Tujuan adalah membimbing ataumelatih klien (penerima manfaat) dalam menjalankan tugas-tugaskehidupannya. Model ini sering disebut sebagai model pendekatan yangberpusat pada tugas (task centered approach).b. Strategi Mezzo Pemberdaayan dilakukan terhadap kelompok, peer group,dan self-help group melalui pendidikan dan pelatihan dan dinamikakelompok. Tujuannya meningkatkan kesadaran pengetahuan, ketrampilandan sikap-sikap agar dapat mengatasi masalah sendiri dan kelompok.c. Strategi makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar(large sistem strategy), karena sasarannya komunitas dan masyarakatmelalui kebijakan sosial, perencanaan sosial, aksi sosial, kampanye,lobbying, media massa appeal, pengorganisasian Masyarakat danmanajemen konflik. Tujuannya, partisipasi masyarakat, meningkatkanperforma/kinerja organisasi, perubahan kebijakan, dan perubahan sosio-ekonomi.

Page 11: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 10

Tujuan pemberdayaan, menurut Kartasasmita (1996) harus dilakukanmelalui tiga arah yaitu:a. Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakatberkembang (enabling). Artinya setiap manusia atau masyarakat telahmemiliki potensi, sehingga pada saat memberikan pembedayaandiupayakan agar mendorong, memotivasi, membangkitkan kesadaranmasyarakat akan pentingnya potensi-potensi yang telah dimiliki tersebut.b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering)artinya pada saat memberikan pemberdayaan di wujudkan melaluilangkah-langkah yang nyata seperti pendidikan/ pelatihan, modal,teknologi, lapangan kerja, pasar serta sarana dan prasarana lainnya.c. Pemberdayaan dalam arti melindungi (protection), artinya berusahauntuk mencegah persaingan yang kurang seimbang serta eksploitasi yangkuat terhadap yang lemah melalui keberpihakan, atau adanya peraturanperundangundangan yang jelas dan tegas untuk melindungi polonganlemah.2.6 Pengembangan UsahaPengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitistentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauanpelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusanstrategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.

Page 12: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 11

Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologiindustri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu padapengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya: Mahmud Mach FoedzPerkembangan usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompokorang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi danmenjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Brown dan PetrelloPengembangan Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasayg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, makalembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhikebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba. SteinfordPengembangan Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa ygdiperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan ygtidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki limayg tidak memiliki surat izin tempat usaha. Hughes dan KapoorPengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasiuntuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.

Page 13: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 12

Mussleman dan JacksonPengembangan usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan dankeinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untukterlibat dalam aktivitas tersebut. Allan AffuahPengembangan usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untukmenciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagaisunber daya menjadi barang/jasa yg diinginkan konsumen. Glos, Steade dan LawryPengembangan usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir olehorang2 yg berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri ygmenyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan danmemperbaiki standard serta kualitas hidup mereka. Huat, T ChweeMenurut Huat,T Chwee pengertian pengembangan usaha itu ada 2 yaitu : Pengembangan usaha dalam arti yg luas adalah istilah umummenggambarkan semua aktifitas dan institusi yg menproduksi barang danjasa dalam kehidupan sehaari – hari. Pengembangan usaha adalah sekumpulan uang kecil yg dikelolahsekumpulan orang banyak sehingga berubah menjadi barang nyata.

Page 14: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 13

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan KegiatanKegiatan Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuenselama dua bulan mulai Agustus-Oktober 2015 di seluruh sentra garam diKabupaten Bireuen3.2Alat dan BahanUntuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini diperlukan beberapaperalatan antara lain :1. Kamera digital2. Refraktometer3. GPS (Global positioning system)4. pH meter5. Pulpen6. QuisionerSedangkan bahan yang dibutuhkan adalah air laut tua yang sudahdisaring oleh petambak garam untuk diukur secara insitu nilai salinitas danpH nya.

Page 15: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 14

3.3 Metodologi PelaksanaanMetode / cara yang digunakan untuk mengumpulkan data daninformasi dari kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :1. Pembentukan tim surveiPembentukan tim ini dimaksudkan untuk membagi personel yang akanmelakukan survei ke lokasi pembuatan garam yang terdiri dari team leader,dua orang tenaga ahli perikanan dan anggota. Masing – masing personeldiberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai denganjabatannya.2. Pelaksanaan kegiatan surveiDalam melaksanakan survei, anggota dan ketua tim melakukanwawancara dan membagikan kuesioner kepada petambak garam, untukmendapatkan informasi yang relevan dengan kegiatan ini. Responden dipilihdengan menggunakan metoda purposive sampling.3. Penyusunan laporan kegiatanData yang diperoleh dari lapangan ditabulasikan dalam bentuk tabelserta dianalisis secara deskriptif dan kualitatif untuk mendapatkan informasiyang ril tentang usaha pembuatan garam di kabupaten Bireuen yang disurvei.Laporan ini akan terdiri dari uraian tentang peta/lokasi pembuatan garam,teknologi yang digunakan dalam pembuatan garam, kondisi sosial budayamasyarakat, kelayakan usaha yang dijalankan serta rekomendasi yangdiharapkan dapat meningkatkan produksi garam yang ada di KabupatenBireuen.

Page 16: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 15

3.4 Metode Pengumpulan DataData yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer dandata sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkansurvei/observasi ke lapangan melalui wawancara dan pengisian quisioner.Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang memilikihubungan dengan kegiatan penyusunan profil usaha garam ini.Adapun jenis-jenis data yang dikumpulkan dari lapangan adalah :1. Tempat atau lokasi pembuatan garam dan disajikan dalam bentuk peta.2. Aspek teknologi pembuatan garam3. Aspek sosial budaya masyarakat pembuat garam4. Aspek finansial yang terdiri dari investasi, biaya variabel, biaya tetap, dankeuntungan dari usaha garam yang di jalankan. Berdasarkan data-datafinansial tersebut akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untukmendapatkan informasi tentang kelayakan usaha garam yang dijalankanoleh masyarakat.3.5 Analisis DataData yang diperoleh di lapangan dikumpulkan serta ditabulasikan kedalam bentuk tabel untuk dianalisis secara deskriptif, sehingga diperolehinformasi mengenai aspek teknologi, sosial budaya dan kelayakan usahapembuatan garam yang dijalankan.Analisis yang digunakan untuk mengetahui suatu usaha yangdijalankan layak untuk dikembangkan digunakan beberaba indikator.

Page 17: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 16

Indikator tersebut dinamakan dengan investment criteria. Pada laporan inianalisis yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu:1. Net Present Value (NPV)Metode NPV ini digunakan untuk memenuhi nilai net cash flow untukmasa yang akan datang yang kemudian dikalibrasi menjadi nilai sekarangdengan menggunakan tingkat bunga tertentu dan dikurangi dengan investasiawal. Proyek dinyatakan layak untuk dijalankan apabila nilai NPV >0,sedangkan bila nilai NPV < 0, maka proyek dinyatakan tidak layak untukdilanjutkan.Menurut Kadariah (1978), NPV merupakan selisih antara present valuedari keuntungan dan present value dari biaya. Rumus NPV adalah sebagaiberikut :

= −(1 + )Keterangan :Bt = merupakan benefit sosial sehubungan dengan suatuproyek pada tahun ke t (Rp pertahun)Ct = merupakan biaya kotor sehubungan dengan proyekpada tahun t, tidak dilihat apakah biaya tersebut bersifat modal (pembelianperalatan, tanah, konstruksi, dan sebagainya) atau rutin (Rp per tahun)T = merupakan umur teknis dari proyek (tahun)i = benefit opportunity cost of capital sebagai discount rate (%)

Page 18: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 17

2. Analisis rugi laba.Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah keuntunganyang diperoleh suatu usaha selama satu tahun (Rp/thn). rumus yangdigunakan untuk menghitung nilai ini adalah sebagai berikut :Π = Bt – CtKeterangan :Π = jumlah keuntungan yang diperolehBt = jumlah pendapatan yang diperoleh dari hasil usahaCt = jumlah biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biayatidak tetap) untuk menjalankan suatu usaha3.6 Analisis Strategi Pengembangan dengan menggunakan SWOTUntuk mengetahui peluang pengembangan serta penentuan strategiapa yang harus dijalankan dalam pengembangan suatu usaha ke depannyadigunakan analisis SWOT sebagai strategi perumusannya. SWOT adalahidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategiorganisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkankekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaandapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).Untuk lebih jelasnya urutan kegiatan pengembangan usaha garam diKabupaten Bireuen dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 19: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 18

Gambar 1. Diagram alir studi pengembangan usaha garam di KabupatenBireuen

Page 20: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 19

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Bireuen

4.1.1 Letak Geografis dan Batas AdministrasiKabupaten Bireuen merupakan salah satu Daerah Tingkat II di ProvinsiAceh. Menjadi Kabupaten otonom sejak tahun 2000 berdasarkan Undang-undang No. 48 tahun 1999 serta Undang-Undang No. 8 tahun 2000 TentangPembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue (Lembar NegaraTahun 2000 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3963) dimanaKabupaten Bireuen sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten AcehUtara yang memiliki pusat kota di Lhokseumawe pada tanggal 12 Oktober1999 (BPS Bireuen, 2014).Kabupaten ini juga terkenal dengan julukan Kota Juang, wilayahKabupaten Bireuen berhadapan langsung dengan Selat Malaka. SecaraGeografis, Kabupaten Bireuen terletak pada posisi 4° 54' -5° 21' Lintang Utara(LU) dan 96° 20', 97° 21' Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya mencapai1.901,21 km2 atau (190.121 Ha) yang terdiri dari 17 kecamatan. Dari 17kecamatan administrasi, 11 diantaranya berupa Kecamatan pesisir yangsangat potensial dikembangkan dan dikelola sebagai pusat perekonomian,salah satunya adalah usaha garam rakyat.Secara administrasi, wilayah daerah Kabupaten Bireuen secaralangsung berbatasan pada masing-masing sisi sebagai berikut:

Page 21: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 20

Sebelah Utara dengan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Utara. Sebelah Tenggara dengan Kabupaten Bener Meriah. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah. Sebelah Barnt Daya dengan Kabupaten Pidie. Sebelah Barnt dengan Kabupaten Pidie Jaya.

Letak geografis dari sebagian besar wilayah Kabupaten Bireuen padasisi utara yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, merupakan wujudpotensi sekaligus peluang pada sektor perikanan yang dapat dimanfaatkansecara lebih potensial untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat (BPSBireuen, 2014).4.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten BireuenPerkembangan dan pertumbuhan ekonomi saat ini menjadi perhatianserius oleh berbagai pihak terutama Pemerintah yang memiliki kemampuandan otoritas yang bertanggungjawab terhadap kesejah-teraan hidupmasyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuandanindikator utama kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut,pemerintah dengan segala upaya melakukan berbagai cara yang dapatmenggerakkan roda perekonomian masyarakat, baik dengan mengandalkansumber daya yang ada di dalam maupun permodalan yang ditarik dari luar

Page 22: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 21

untuk diinvestasikan, sehingga dengan masuknya investor akan terbangunberbagai industri yang bermanfaat bagi masyarakat.Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataanpembangunan, maka Pemerintah Kabupaten Bireuen membangun berbagaiindustri di beberapa tempat yang bertujuan untuk menciptakan lapangankerja dan memberi penghasilan kepada masyarakat. Peranan PemerintahKabupaten Bireuen dalam bidang perindustrian terfokus pada empat hal,yaitu:1. Memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak luar Kabupaten Bireuen, baikdari Pemerintah pusat maupun bantuanbantuan dari Non Govermentorganization (NGO) atau Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) untukmembangun pusat-pusat industri maupun sarana dan prasarana di bidangperindustrian.2. Mengundang pihak ketiga untuk mengelola industri yang telah dibanguntersebut.3. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan cara memberikanpelatihan dan pembinaan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkanindustri yang sudah dibangun tesebut.4. Menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh industri. Setelahmendapatkan bantuan dari pihak luar untuk membangun industri,selanjutnya peranan pemerintah Kabupaten Bireuen dalam bidangperindustrian dapat dilihat dari kinerja Pemerintah Kabupaten Bireuenyang diawali dengan adanya pembangunan fisik berupa bangunan untuk

Page 23: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 22

sektor perindustrian, kemudian dilanjutkan pengadaan berbagaiperalatan dan sarana penunjang, dan pemberian biaya perawatanterhadap peralatan yang dikembangkan, dan yang terakhir adalahmenyediakan bahan baku untuk berbagai tahapan proses dalam bidangperindustrian.4.1.3 Kondisi Perekonomian Sektor Perikanan Kabupaten BireuenKesejahteraan masyarakat merupakan capaian yang diharapkan dalamsuatu pembangunan ekonomi. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan upayaseperti memperluas lapangan kerja, meningkatkan pemerataan pendapatanmasyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakanpergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dantersier. Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi adalahmengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara signifikan dandengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.Salah satu sektor unggulan di Kabupaten Bireuen yang diharapkanmampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah sektor perikanan.Sektor ini meliputi segala pengusahaan perikanan yang mencakup usahapenangkapan, pengambilan maupun pemeliharaan segala jenis ikan dan hasil-hasilnya baik di laut, di sungai maupun di air tawar. Termasuk pengolahansederhana seperti pengasinan atau pengeringan ikan yang dilakukan nelayanatau rumah tangga.

Page 24: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 23

Berdasarkan data dari BPS Bireuen (2014), diketahui bahwa nilaiproduk regional bruto (PDRB) Kabupaten Bireuen semakin meningkat, baikatas dasar harga berlaku maupun konstan. Hal ini mengndikasikan bahwaperekonomian Kabupaten Bireuen mengalami trend yang positif.

Gambar 2. Nilai PDRB Kab. Bireuen Tahun 2010-2013 (Trilyun Rupiah)a. Struktur EkonomiSecara garis besar ruang lingkup perekonomian dibagi menjadi 3 (tiga)kelompok sektor, yaitu Kelompok sektor primer, sekunder dan tersier.Kelompok sektor primer terdiri dari sektor pertanian serta sektorpertambangan dan penggalian. Kelompok sektor sekunder yang terdiri darisektor industri pengolahan, utilitas (listrik dan air bersih) dan sektorkontruksi. Sedangkan kelompok sektor tersier yang terdiri dari sektorperdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaaan; serta sektor jasa-jasa.

Page 25: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 24

Perekonomian di Kabupaten Bireuen secara umum didominasi olehkegiatan primer dan kegiatan tersier, mengingat Bireuen merupakan salahsatu sentra produksi pertanian (terutama padi dan kedelai) juga posisinyayang strategis pada perlintasan mobilitas manusia dan barang dari arah timur(Medan, Langsa dan Lhokseumawe) maupun arah selatan (Gayo danTakengon) menuju ke Banda Aceh, sehingga pendistribusian barang dariketiga tempat tersebut menggerakan perdagangan di Bireuen.Dalam beberapa tahun terakhir kegiatan tersier semakin dominan,dimana separuh dari perekonomian Bireuen dibentuk oleh kegiatan tersier ini,dengan kontribusinya mencapai 52,48 % di tahun 2013, hal ini disebabkankarena beberapa faktor diantaranya semakin menggeliatnya perdagangandengan semakin kondusifnya stabilitas keamanan. Sedangkan andil kegiatanprimer dan kegiatan sekunder relatif semakin menurun, dengan perananmasing-masing 37,29 % dan 10,24 % di tahun 2013 .

Gambar 3. Peranan Kegiatan Ekonomi Dalam Pembentukan PDRB KabupatenBireuen Tahun 2010-2013 (Persen)

Page 26: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 25

Sedangkan jika ditinjau dari sisi sektoral, walaupun kontribusinyasemakin menurun, namun sektor pertanian masih menjadi yang palingberpengaruh di Bireuen, dengan andil mencapai 36,26 % di tahun 2013.Kemudian di tempat kedua sektor perdagangan, hotel dan restoran cenderungstabil peranannya dari tahun ke tahun dengan pengaruh 25,59 % pada tahun2013.

Gambar 4. Peranana Sektor Ekonomi Dalam Pembentukan PDRB KabupatenBireuen Tahun 2013Kemudian disusul sektor pengangkutan dan komunikasi dengan andil13,61 %, dimana pengaruhnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.Kondisi yang sama juga terjadi pada sektor jasa-jasa, terutama didukung olehjasa pemerintahan umum dimana pada tahun 2010 jasa-jasa hanya sebesar8,81 % menjadi 11,27 % di tahun 2013.Sektor-sektor lainnya masing-masing hanya mampu membentuk rodaperekonomian Bireuen di bawah 10 %. Peranan Sektor konstruksi selama 4

Page 27: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 26

tahun terakhir dikisaran 9 %. Sedangkan sektor-sektor lainnya sangat kecilproporsinya, yang terendah adalah sektor listrik dan air bersih yang hanya0,39 %.b. Pertumbuhan EkonomiSepanjang kurun waktu 2010-2012 perekonomian Kabupaten Bireuenmengalami pertumbuhan yang cukup meyakinkan, pada tahun 2010 hanyasebesar 4,91 %, selanjutnya pada tahun 2011 laju pertumbuhanperekonomian Bireuen meningkat menjadi 5,30 % dan 2012 menjadi 5,59 %.Namun begitu pada tahun 2013 kecepatan pertumbuhan perekonomianBireuen melambat menjadi 4,66 %, hal ini sangat dipengaruhi oleh sektorpertanian yang pertumbuhannya melambat di tahun 2013 yang hanya sebesar1,88 %, padahal sebelumnya laju pertumbuhannya sempat mencapai 5,53 %.

Gambar 5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bireuen 2010-2013(Persen)

Page 28: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 27

c. Pertumbuhan Sektor PerikananSektor perikanan menjadi bagian yang sangat mempengaruhiperekonomian di Bireuen. Pada tahun 2013 sektor perikanan menyumbangPDRB sebesar 8,10%. Potensi perikanan Bireuen cukup besar mengingatkabupaten ini berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian utara.Namun pada periode 2010-2013 andil sektor perikanan terhadap totalperekomian Bireuen terus menurun hingga menjadi 8,1 % di tahun 2013,walaupun nilai tambahnya meningkat, mencapai 647 milyar rupiah padatahun 2013. Pada tahun 2013 dihasilkan 5 155,04 ton ikan tongkol, 1 141,30ton ikan teri, 603,60 ton ikan tuna, 533,71 ton ikan cakalang, dan 423,50 tonikan gembung yang menjadi komoditi utamanya, sebagian besar berasal dariKecamatan Jangka, Samalanga, Simpang Mamplam, Peudada, Jeunieb, Jeumpadan Kuala.Sedangkan untuk budidaya perikanan, bandeng tetap menjadi pilihanutama, dengan total produksi 3 448,73 ton dimana hamper separuhnyaberasal dari Kec. Jangka. Selain itu juga dihasilkan udang sebanyak 940,50 tondengan daerah penghasil terbesar di Kec. Peudada dengan nilai hampirsetengahnya.4.2 Sejarah Tata Niaga Garam RakyatSejalan dengan perubahan-perubahan dalam sistem ekonomi diIndoensia sejak jaman pemerintah kolonail Belanda hingga saat ini, tata niagagaram pun mengalami perubahan yang fondamental. Tata niaga garam rakyat

Page 29: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 28

yang pada masa penjajahan Belanda bersifat monopolistik di mana negarakolonial, melalui birokrasi negara dan pihak swasta melakukan pengontrolanterhadap produksi dan distribusi garam. Hal ini dilakukan karena monopoligaram sangat menguntungkan secara ekonomi (Ricklefs, 2005: 286). Bahkangaram menjadi komoditi ekspor dan menjadi salah satu sumber pendapatannegara.Pada masa kolonial tersebut pembuatan garam betul-betul berada dibawah kontrol pemerintah kolonial dengan menerapkan ordonansi monopoligaram (Zoutmonopolie-Ordonnantie). Tidak satupun unit produksi garam yangberada di luar kontrol pemerintah kolonial Belanda. Hingga masa akhirpemerintah kolonial Belanda di Indonesia, daerah-daerah monopoli garammencakup pulau Jawa dan Madura, bagian-bagian dari Pulau Sumatera sepertiKaresidenan Sumatera Timur, Tapanuli, Sumatera Barat (kecuali kepulauan-kepulauannya), Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Bangka dan Bilitonserta sebagian dari Keresidenan Riau yakni daerah Bengkalis dan Indragiridan Kecamatan Katemar; seluruh wilayah Kalimantan dan bekas KaresidenanMenado (Sulawesi Utara dan Tengah). Di luar daerah-daerah itu, produksi dandistribusi garam berada di luar monopoli pemerintah kolonial Belanda, namunpengusahaan garam di kawasan ini kurang berkembang sehingga tidakmemberikan keuntungan secara ekonomi.Sejalan dengan kehancuran ekonomi Indonesia pada masa PerangKemerdekaan (1945-1949), tata niaga garam yang bersifat monopolistik jugamengalami pengendoran akibat kontrol pemerintah yang lemah dan

Page 30: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 29

produktifitas industri garam yang merosot akibat instabilitas politik. Hal ituberdampak pada tidak tercukupinya kebutuhan garam masyarakat Indonesia.Kondisi kehancuran tata niaga dan produksi garam ini tidak dapat dipulihkanbegitu saja ketika Perang Kemerdekaan telah usai.Kondisi ekonomi dan politik masih belum mendorong berkembangnyaindustri garam rakyat yang mampu mencukupi kebutuhan sendiri. Bahkanpada saat-saat tertentu ketika kondisi musim tidak menguntungkan,masyarakat dapat terancam kekurangan pasokan garam. Untuk itulah makapada tahun 1957 pemerintah memutuskan untuk menghapuskan sistemmonopoli garam warisan pemerintah kolonial dan memberikan kesempatankepada rakyat untuk mengembangkan usaha produksi dan distribusi garamsecara bebas. Sebetulnya sejak awal tahun 1950-an produksi garamPerusahaan Garam Negara dan Soda Negara tidak lagi dapat memenuhikebutuhan dalam daerah monopoli.Demikian juga daerah-daerah di luar daerah monopoli, yang biasanyadapat memenuhi kebutuhannya sendiri, pada waktu itu tidak dapat lagimemproduksi garam untuk mencukupi daerah itu sendiri sehingga terpaksaterus- menerus meminta pasokan beribu-ribu ton tiap-tiap bulan kepadaPerusahaan Garam dan Soda Negara. Karena perusahaan negara ini merasatidak mampu lagi memenuhi permintaan tersebut maka akhirnya pemerintahberketetapan untuk menghapus Zoutmonopolie-Ordonnantie 1941. Disamping undang-undang itu tidak sesuai dengan jiwa kemerdekaan, peraturanitu juga menghalangi berkembangnya inisiatif rakyat untuk melakukan

Page 31: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 30

kegiatan ekonomi di bidang pergaraman. Dengan demikian penghapusansistem monopoli garam ini akan memberikan kesempatan yang luas kepadamasyarakat untuk mengembangkan usaha pembuatan dan perdagangangaram.Dengan adanya penghapusan monopoli negara terhadap garam itu,tidak berarti bahwa tugas Perusahaan Garam dan Soda Negara (PGSN) sebagaiprodusen garam akan dikurangi. Dengan hapusnya monopoli garam ituperusahaan negara tersebut yang semula bertindak sebagai pelaksana"Zoutmonopolie-Ordonnantie” berubah sifatnya menjadi Perusahaan Negarayang bekerja atas dasar komersial dan tidak lagi merupakan satu-satunyabadan yang berkewajiban bertanggung-jawab terhadap produksi dandistribusi garam seperti pada waktu masih berlakunya "Zoutmonopolie-Ordonnantie 1941". Dalam hal ini masyarakat juga diberi kebebasan untukberbisnis di bidang produksi dan distribusi garam. Dengan demikian maksudutama penghapusan monopoli garam itu adalah menambah jumlah produsengaram di samping yang sudah ada pada saat itu. Untuk selanjutnyapelaksanaan Undang-undang ini diserahkan kepada Pemerintah Daerah,karena pengawasan dan produksi garam rakyat tergantung sekali darikeadaan setempat.Dengan keluarnya Keputusan Presiden (Kepres) No. 69 Tahun 1994tentang Pengadaan Garam iodium maka kebebasan petani garam untukmenjual garamnya menjadi dibatasi. Menurut Kepres, garam krosok tidakdapat dijual langsung kepada konsumen karena garam yang diproduksinya

Page 32: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 31

belum memenuhi syarat tentang kandungan unsur NaCl yang sesuai untukkebutuhan kesehatan dan untuk itu perlu ditambah zat iodium. Pasal 1 Kepresini menjelaskan bahwa garam yang dapat diperdagangkan untuk keperluankonsumsi manusia atau ternak, pengasinan ikan, atau bahan penolong industripangan adalah garam beriodium yang telah memenuhi Standar IndustriIndonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SNI).Dalam pasal 2 dijelaskan bahwa sebelum diperdagangkan, garam wajibterlebih dahulu diolah melalui proses pencucian dan iodisasi. Setelah itugaram beriodium yang diperdagangkan wajib dikemas dan diberi label (pasal4). Selanjutnya pasal 5 mengatur bahwa proses pengolahan, pengemasan, danpelabelan garam beriodium hanya boleh dilakukan oleh PerusahaanPerseroan (PERSERO) PT. Garam dan Badan Hukum Swasta serta koperasiyang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian. Dengan demikian jika petani garammenginginkan garamnya bisa dipasarkan maka harus dijual kepada industrigaram beriodium melalui pedagang atau berhimpun diri ke dalam koperasi.Namun demikian biasanya, pilihan pertama yang terpaksa diambil petanikarena pilihan kedua sangat sulit.Dalam prakteknya Kepres No. 69 Tahun 1994 tersebut jugamenyebabkan kemerosotan posisi garam rakyat dalam pasar garam. Denganalasan kualitas rendah karena kandungan NaCl < 92.7 % dan tidak memenuhikualifikasi SNI, maka kalangan pengusaha besar (nasional) enggan menerimapasokan garam rakyat untuk kebutuhan industrinya dan cenderungmelakukan impor garam baik garam konsumsi maupun garam industri.

Page 33: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 32

4.3 Usaha Garam Rakyat di Provinsi AcehKebutuhan garam konsumsi nasional mencapai 1,5 juta ton per tahun.Sedangkan garam industri sebesar 2 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhantersebut, mulai tahun 2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)melaksanakan program PUGAR di 40 Kabupaten/Kota dan tahun 2014diperluas menjadi 43 Kabupaten/Kota. Hasil PUGAR ini telah meningkatkanproduksi garam nasional secara signifikan dan dapat memenuhi kebutuhangaram konsumsi. Tercatat, total persediaan garam nasional 2013 sebanyak1.345.000 ton, dikurangi kebutuhan garam semester II/2013 sebanyak740.000 ton, sehingga masih ada surplus produksi garam 2013 sebesar605.400 ton. Sedangkan target produksi garam tahun 2014 sebesar 3,3 jutaton dari target lahan sekitar 26.700 hektar.Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014 telahmenetapkan 7 lokasi sentra produksi garam nasional, yaitu: kabupatenCirebon, Indramayu, Rembang, Pati, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.Selain itu, KKP juga telah menetapkan 33 Kabupaten/Kota penyanggaproduksi garam dengan prinsip bottom-up, artinya masyarakat sendiri yangmerencanakan kegiatan, melaksanakan dan melakukan monitoring danevaluasi sesuai dengan mekanisme yang ditentukan.Aceh termasuk yang dikategorikan sebagai daerah penyangga produksigaram rakyat dan oleh karena itu juga menjadi target implementasi programPemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) yang dilaksanakan olehKementerian Kelautan dan Perikanan RI. Produksi garam sangat bergantung

Page 34: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 33

pada kondisi iklim, oleh karena hal tersebut menjadikan Provinsi Aceh hanyasebagai penyangga bukan daerah produsen garam potensial karena kondisiiklim yang termasuk kedalam kategori iklim basah.Kondisi iklim Aceh merupakan kondisi iklim basah ditambah curahhujan yang relatif tinggi, maka produksi garam rakyat di Aceh yang potensialterutama menggunakan teknologi penguapan air laut melalui metodeperebusan. Meskipun demikian ada juga proses produksi garam yangmenggunakan metode penguapan air laut melalui tenaga surya (solar

evaporation). Jadi, kedua metode pembuatan garam rakyat tersebut dilakukanoleh petambak garam di Aceh yang tersebar di beberapa wilayah sentraproduksi garam baik di Aceh Timur, Aceh Utara maupun Pidie yang memilikidaerah pantai relative panjang dan landai.Usaha membuat garam di Aceh pada umumnya dilakukan oleh rumahtangga nelayan dengan mayoritas pelakunya adalah kaum perempuan.Peranan ibu-ibu (perempuan) dalam usaha garam tidak terbatas pada jenispekerjaan tertentu. Mereka menangani setiap pekerjaan dalam setiap tahappembuatan garam. Karena itu, baik laki-laki maupun perempuan memilikitugas untuk menjalankan setiap jenis pekerjaan mulai dari menggaruk tanahhingga menjual hasil produksi. Umumnya kaum perempuan yang terlibatdalam usaha pembuatan garam telah berusia lanjut, sebagian besar telahberusia di atas 50 tahun dan bahkan ada yang telah berusia 70-an tahun.Namun demikian, dalam proses produksi pembuatan garam merekapada umumnya terlihat sangat cekatan dan kuat untuk menangani pekerjaan-

Page 35: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 34

pekerjaan yang sebenarnya memerlukan tenaga besar. Mereka telah mulaiterlibat dalam pembuatan garam sejak usia anak-anak dengan membantuorang tua. Sepanjang hari mereka berada di ladang garam mengikuti orang tuadan karena itu mereka tidak bersekolah. Itu pula sebabnya kebanyakan darikaum perempuan itu buta huruf. Dominasi kaum perempuan dalam usahagaram rakyat menunjukkan bahwa mereka memiliki akses yang kuat atassumberdaya ekonomi utama, kendati garam rakyat belum diperhitungkansebagai salah satu sektor yang diandalkan dalam perekonomian daerah.Dalam konteks rumah tangga, usaha pembuatan garam rakyat dapatdisebut sebagai tulang punggung ekonomi rumah tangga nelayan khususnyadan masyarakat pesisir umumnya. Pendapatan lain adalah dari aktivitasmenangkap ikan di laut yang dilakukan oleh laki-laki. Dalam pandangan kaumperempuan petambak, laki-laki (suami) lebih sering meminta uang kepadaistri untuk membeli rokok dan nongkrong di warung kopi. Melalui usahapembuatan garam, perempuan menjadi pemegang kendali ekonomi rumahtangga.Hasil survey lapang di wilayah Aceh menunjukkan, bahwa dalampraktek pembuatan garam hampir semua tahapan proses dikerjakan olehperempuan secara mandiri terutama untuk metode dengan teknologiperebusan, perebusan alamiah dan perebusan bibit. Proses perebusan alamiahdimulai dari menggaruk tanah atau pasir sebagai media jemur untukpengumpulan kandungan garam dari air laut, proses penyiraman air lautsebanyak empat-lima kali dalam sehari yang biasa menggunakan timba.

Page 36: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 35

Kemudian, tanah/pasir yang sudah kering oleh penyinaran matahari danmengandung garam tersebut dibawa dengan timba ke tempat penyaringan.Kemudian, tanah disiram dengan air laut yang diambil dengan timba. Dalamhal ini rembesan air laut dari tempat penyaringan itulah yang disebut airlaut/garam tua.Terdapat variasi tata letak dan bentuk tempat penyaringan dengantempat perebusan. Ada yang berdekatan langsung dengan dapur perebusandan ada yang jauh, sehingga harus dibawa dengan timba/ember menuju kedapur perebusan. Bentuk tempat penyaringan ada yang empat persegipanjang dan ada yang melingkar dalam bulatan. Hasil penyaringan yangdisebut air garam tua itulah yang kemudian direbus oleh perempuan-perempuan perkasa sampai menghasilkan garam. Satu kali perebusandilakukan rata-rata selama enam jam di ruang/dapur perebusan yang sangatpanas, sumpek dan berasap, sehingga biasanya akan mandi keringat danterbatuk-batuk seperti sesak nafas. Pada umumnya dalam sehari rata-ratamereka masak 2-3 kali di musim kemarau dan 1-2 di musim penghujan. Untuksekali perebusan menghasilkan 18-20 kg dengan harga jual berkisar antara Rp.2.200,00 – Rp. 2.600,00/kg.Metode proses pembuatan garam yang dilakukan dengan teknologiperebusan menjadikan fungsi tambak sebatas untuk media prosespenampungan unsur garam pada air laut yang secara berulang-ulangdiguyurkan di petak tambak dengan pemanasan matahari untuk kemudiandisaring dan direbus. Oleh karena itu, dalam konteks penggunaan teknologi

Page 37: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 36

perebusan ini, tambak garam tidak satu-satunya faktor yang menentukankemampuan produksi.Implikasi dari proses pembuatan garam dengan penggunaan teknologiperebusan adalah tingkat produsktivitas tidak dapat diperhitunhgkan persatuan hentar, tapi per satuan perebusan. Jika musim hujan petambak yangmayoritas perempuan itu hanya dapat merebus 1 kali dan maksimal 2tergantung ketersediaan simpanan air tua yang dimilikinya. Adapun jikamusim kemarau dapat merebus 2 hingga 3 kali perebusan dengan hasil rata-rata 18 kg/sekali perebusan dalam bentuk garam halus.Adapun proses perebusan bibit dilakukan dengan menggunakan garamkasar atau krosok yang oleh petambak garam di Aceh disebut sebagai garambibit. Garam ini berasal dari Jawa dan Madura yang dipasok melalui Medan(Sumatera Utara) atau didapatkan melalui perusahaan-perusahaan garamatau eksportir garam nasional. Proses ini dilakukan dengan terlebih dahulumenampung air laut di kuali/belanga yang diambil dari laut dan kemudiangaram bibit dituang ke dalam kuali/belanga tersebut. Perbandingannya adalah50% garam bibit krosok, 50% ember air laut yang sudah diendapkan. Setelahitu, garam di masak rata-rata selama 6 jam seperti pada metode perebusanalamaih hingga menghasilkan garam.Dalam hal proses pembuatan garam, karakteristik pembuatan garamdengan metode perebusan baik alamiah maupun bibit ini 90 % dilakukanperempuan dan banyak yang janda dengan usia rata-rata lebih dari 50 tahundan pendidikan tidak pernah sekolah hingga tamat SD. Usaha ini cenderung

Page 38: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 37

menjadi sumber nafkah utama dalam rumah tangga petambak garam yangnota bene adalah nelayan dan sudah berlangsung dari generasi ke generasi.Meskipun hasil bersih yang diperoleh tidak begitu menguntungkan, yaituhanya berkisar antara Rp. 25.000,00 –Rp. 30,000,00/hari, tapi itu satu-satunyapeluang usaha yang ada dan dapat mereka lakukan dan selama ini telahterbukti dapat menjadi tumpuan penyelamat ekonomi rumah tangga merekayang subsisten. Oleh karena itu potret ekonomi rumah tangga petambakgaram di Aceh adalah sarat dengan tradisionalitas dan kemiskinan.4.4 Usaha Garam Rakyat di Kabupaten Bireuen

4.4.1 Aspek Teknologi Pembuatan GaramBireuen sebagai salah satu sentra produksi garam rakyat yang ada diProvinsi Aceh. Dengan kondisi geografis yang memiliki daerah pesisir,pemanfaatan sumberdaya lahan harus dilakukan secara optimal danberkelanjutan. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat lingkungan tersebutakan mengalami penurunan daya dukung lingkungan (carrying capacity).Salah satu jenis sumberdaya yang melimpah keberadaannya di kabupaten iniadalah ikan dan air laut yang selau tersedia kapan saja. Namun untukmelakukan kegiatan eksploitasi sumberdaya ikan, tentu membutuhkan modaldan keterampilan. Tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk haltersebut. Oleh karena itu pemanfaatan air laut untuk dibuat menjadi suatuproduk penting untuk dilakukan. Produk yang dimaksud adalah garam yang

Page 39: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 38

sangat dibutuhkan oleh manusia, baik sebagai bahan makanan maupun bahanpengawet.Luas lahan tambak garam di kabupaten Bireuen mencapai 2 Ha dengansentra produksi terdapat di beberapa lokasi yaitu: Desa Tanoh Anoe dan Desa Lancang Kecamatan Jangka Desa Blang Lancang Kecamatan Jeunieb Desa Lancang Kecamatan Simpang Mamplam

Gambar 6. Sentra-sentra produksi garam di Kabupaten BireuenLuas lahan yang tidak terlalu signfikan ini dikarenakan petani garamyang ada dikabupaten Bireuen lebih senang langsung merebus air laut yangdicampur dengan garam krosok karena alasan lebih mudah dan efisien baikdari segi waktu maupun tenaga yang dikeluarkan.

Page 40: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 39

Proses pengolahan air laut hingga menjadi garam yang dapatdikonsumsi harus melalui beberapa tahapan yaitu:a. Penyiapan lokasi/lahan penggaramanPenguasaan teknologi dan pemilihan tempat penggaraman yang tepatmerupakan syarat mutlak yang penting untuk diperhatikan. Lokasi untukpenggaraman yang dipilih harus memenuhi kriteria yang berkaitan denganketinggian dari permukaan laut, topografi tanah, sifat fisis tanah, kehidupan(hewan/tumbuhan) dan gangguan bencana alam. Hal ini penting untukdiketahui karena letak penggaraman yang baik akan lebih mudah dalammensuplai air laut serta memudahkan dalam proses pembuangannya. Khususuntuk kabupaten Bireuen, lokasi penggaramannya sudah memiliki salurandrainase yang dialiri air laut. Sedangkan untuk topografinya dikehendakitanah yang landai atau memiliki kemiringan yang kecil, sehingga akan dapatmeminimalisasi biaya kontruksi dan mempermudah pengaturan tata aliranair.

Page 41: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 40

.

Ket: (a) Lahan garam, (b) Pengerusan dan pengeringan pasir, (c) Air laut tuahasil penyaringan, (d) Gundukan pasir untuk menyaring air laut.Gambar 7. Prosedur pengolahan air laut hingga menjadi air garam (air lauttua).b. Pengeringan lahan penggaramanPengeringan lahan dilakukan dengan tujuan menguapkan air yang adapada pasir supaya meninggalkan kristal-kristal garam akibat evaporasi. Pasirini kemudian dikumpulkan untuk dilakukan penyaringan air laut.c. Penyaringan air laut menjadi air garam (air laut tua)Metode pengolahan air laut hingga menjadi air laut tua (air garam)yang dilakukan oleh petani garam di Kabupaten Bireuen, yaitu penyaringandengan membentuk gundukan yang berasal dari pasir yang telah digerus dan

a b

c d

Page 42: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 41

dikeringkan sebelumnya. Air laut diambil melalui pembuatan sumur atauselokan ke lokasi penggaraman, kemudian air laut tersebut disiramkan padagundukan pasir yang telah dibuat sebelumnya. Rembesan air dari gundukanitu kemudian ditampung pada sebuah lubang yang digali pada sekitargundukan tanah tersebut.Namun untuk Kecamatan Jangka khususnya di Desa Tanoh Anoe danLancang, proses pembuatan garam agak berbeda dengan pembuatan garam didaerah lain. Karena di daerah ini pembuatan garam tidak melalui prosespenggerukan pasir dan penyaringan air laut. Akan tetapi air laut langsungdimasak dan ditambah dengan garam bibit (garam kasar beryodium) yangdiperoleh dari toke-toke pengumpul. Garam bibit tersebut dibeli oleh paratoke dari Medan. Para petani garam lokal membeli garam bibit tersebutdengan harga Rp 52.000 per sak. Berat garam per sak (bungkusnya) adalah 50Kg. Dengan adanya penambahan garam beryodium tersebut, maka pemekatanair laut yang akan dimasak akan bertambah tingkat keasinannya. Prosespenguapan kadar air dilakukan dengan proses pemasakan. Kandungan airyang terdapat pada air laut akan menguap ke udara sehingga akanmeninggalkan kristal-kristal garam.

Page 43: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 42

d. Pemasakan air garamAir laut tua (air garam) yang telah disaring sebelumnya, dikumpulkanpada bak penampung atau gentong. Ukuran bak penampungan air laut tuatersebut berukuran panjang 2 meter, lebar 1,25 meter dan tinggi 1 meter.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 8. Bak tempat penampungan air laut tua.

Gambar 9. Pemasakan air laut tua hingga menjadi kristal garam

Page 44: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 43

Garam yang telah dimasak dan ditiriskan, selanjutnya akan dikemasdengan cara memasukkan garam tersebut ke dalam goni/karung plastik.Tumpukan garam tersebut disimpan didalam rumah pemasakan garam itujuga, sambil menunggu adanya pedagang pengumpul yang akan membeligaram tersebut. Hasil akhir dari proses pemasakan garam tersebut adalahberupa garam halus dengan warna yang kurang putih.

Gambar 10. Garam yang telah diproduksi.

Gambar 11. Pengepakan garam.

Page 45: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 44

4.4.2 Aspek Sosial BudayaPembangunan usaha garam rakyat yang berkelanjutan pada dasarnyamencakup tiga dimensi penting yakni, ekonomi, sosial (budaya), danlingkungan. Dimensi ekonomi, antara lain berkaitan dengan upayameningkatkan pertumbuhan ekonomi, memerangi kemiskinan, sertamengubah pola produksi dan konsumsi kearah yang seimbang. Dimensi sosialberkaitan dengan upaya pemecahan masalah kependudukan, perbaikanpelayanan masyarakat, dan peningkatan kualitas pendidikan, dan lain-lain.Adapun dimensi lingkungan, diantaranya mengenai upaya pengurangan danpencegahan terhadap polusi, pengelolaan limbah serta konservasi/preservasisumberdaya alam. Dengan demikian, tujuan pembangunan berkelanjutanterfokus pada tiga dimensi yaitu keberlanjutan laju pertumbuhan ekonomiyang tinggi (economic growth), keberlanjutan kesejahteraan sosial (social

progress), serta keberlanjutan ekologi dalam tata kehidupan yang serasi danseimbang (ecological balance)

Page 46: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 45

4.4.3 Strategi Internal dan Eksternal Usaha Garam RakyatTabel 1. Faktor –faktor strategi internal usaha garam rakyat di KabupatenBireuenFaktor-faktor strategi internal Skor Bobot Skor x

Bobot

Kekuatan / Strength (S) Lokasi tambak dekat dengan laut 5 4/4 5 Rasa garam yang dihasilkan enak 4 3/4 3 Simpel dan mudah carapembuatannya 4 2/4 2 Mampu berproduksi 3 x masakper hari 4 3/4 3 SDM nya berpengalaman 4 4/4 4Total 17

Kelemahan/Weakness (W) Warna garam yang dihasilkankurang putih 4 4/4 4 Teknologi yang digunakan masihtradisional 3 2/4 1,5 Jumlah tungku pemasakan hanyasatu 3 2/4 1,5 Tingkat pendidikan SDM rendah 3 2/4 1,5 Masih tergantung pada cuaca 4 4/4 4 Sulit untuk mendapatkan kayubakar 4 3/4 3Total 15,5

Selisih antara kekuatan dengan kelemahan ( S – W ) adalah 17 – 15,5 =1,5 dijadikan sebagai sumbu X dalam kuadran. Sedangkan untuk faktor-faktorstrategi eksternal dari usaha garam rakyat di Kabupaten Bireuen, dapat dilihatpada Tabel 2.

Page 47: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 46

Tabel 2. Faktor –faktor strategi eksternal usaha garam rakyat di KabupatenBireuenFaktor-faktor strategi eksternal Skor Bobot Skor x

BobotPeluang / Opportunity ( O )- Permintaan untuk pasar lokal dannasional belum terpenuhi 4 4/4 4- Adanya dukungan dari pemerintahtentang peningkatan produksi garam 5 4/4 5- Masih banyak terdapt lahan potensialuntuk produksi garam 4 3/4 3- Adanya variasi produk garam baru, yaitugaram cair 3 3/4 2,25- Adanya alih teknologi baru 4 2/4 2Total 16,25Ancaman/Threats ( T )- Usaha garam dari Madura lebih maju 4 4/4 4- Garam Madura sudah ada SNI 4 3/4 3- Pemasaran perusahaan garam sudahskala nasional 3 2/4 1,5- Warna garam Madura putih bersih danmengandung yodium 4 3/4 3- Tergantung pada bahan bakar yangterbatas 3 4/4 3- Harga masih ditentukan toke lokal 3 2/4 1,5Total 16Selisih antara peluang dengan ancaman ( O – T ) adalah 16,25 – 16 = 0,25dijadikan sebagai sumbu Y dalam kuadran.Hasil pengurangan dari faktor-faktor internal dan eksternaldigambarkan dalam bentuk matriks berupa sumbu cartesius. Matrix tersebutterdiri dari sumbu x dan dan sumbu y, sebagaimana digambarkan padaGambar 8.

Page 48: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 47

Gambar 12. Diagram strategi pengembangan usaha garam rakyat diKabupaten BireuenBerdasarkan Gambar 8, terlihat bahwa usaha garam rakyat diKabupaten Bireuen berada pada Kuadran I (Progressif). Hal ini menunjukkanbahwa usaha garam yang dijalankan oleh masyarakat sudah berada padaposisi yang cukup baik. Oleh karena itu strategi ini perlu dipertahankan teruskarena jika pengelolaannya buruk serta tidak dapat memanfaatkan strategibaru (teknologi) serta tidak bisa memanfaatkan kekuatan dan peluang yangada, tidak menutup kemungkinan bahwa usaha ini akan merosot pada kuadranII yaitu Diversifikasi Strategi.

Page 49: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 48

Agar peningkatan usaha garam rakyat dapat terus menerus dilakukandengan baik, maka perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat pesisir.Pemberdayaan masyarakat pesisir pada asas mikro dimaksudkan dapatmeningkatkan secara langsung kapasitas dan posisi tawar kelompok miskinagar secara bertahap dan sistematis mampu keluar dari belenggu kemiskinanberdasarkan prinsip keswadayaan dan kemandirian. Upaya ini bertumpu padapengembangan inisiatif dan kreatifitas masyarakat dengan memanfaatkansecara optimal potensi sumberdaya dan kearifan lokal. Dalam kaitannyadengan hal tersebut perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :1. Peningkatan kesadaran kritis masyarakat melalui : (i) penyadaran tentanghak-hak dasar dan kewajiban sebagai anggota masyarakat serta warganegara, (ii) pemahaman tentang penyebab dan akar kemiskinan danalternatif cara pemecahannya, (iii) dukungan untuk berkembangnyainisiatif dan kreativitas masyarakat.2. Peningkatan aset dan kapasitas melalui : (i) peningkatan pengetahuan danketerampilan dan (ii) pendidikan dan pelatihan untuk orang dewasa yangdialogis dan membebaskan, (iii) peningkatan kemampuan pengambilankeputusan secara individu maupun kolektif, dan (iii) peningkatan aksesterhadap sumberdaya produktif, terutama sumberdaya alam dan modal.

Page 50: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 49

4.4.4 Aspek FinansialTabel 3. Data investasi usaha garam rakyat di Kabupaten BireuenNo Jenis Modal/Investasi Harga1 Tanah 20.000.0002 Rumah pemasakan garam 10.000.0003 Kuali 500.000Total Investasi 30.500.000

Tabel 4. Asumsi dan KoefisienNo Uraian Satuan Nilai Nilai Akhir1 Produktifitas

Jumlah hari musimkemarau Jumlah hari musim hujan Hari/musimHari/musim 5 bulan4 bulan 150 hari120 hari2 Pendapatan Pendapatan musimkemarau Pendapatan musimhujan

Rp/kgRp/kg 80 kg60 kg 200.000/hari180.000/hariTabel 5. Produksi dan pendapatan petani garam di Kabupaten Bireuen

No Uraian Satuan volume Harga Jumlah1 Pendapatan musimkemarau Rp/thn 12.000 2.500 30.000.0002 Pendapatan musim hujan Rp/thn 7.200 3.000 21.600.000Total pendapatan tahunan 51.600.000Tabel 6. Pembiayaan operasional usaha garamNo Uraian Satuan Nilai akhir1 Biaya tetap Rp/bulan 02 Biaya variabel/operasional Kayu bakar Goni dan plastik Gaji Garam bibit (yodium)

Rp/bulanRp/bulanRp/bulanRp/bulan1.000.00050.000950.0001.500.000Sub total 3.000.000Biaya operasional tahunan

Biaya operasional Rp/tahun 27.000.000Total pengeluaran tahunan 27.000.000

Page 51: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 50

Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka untuk mengetahui kelayakanusaha garam rakyat Aceh dapat diketahui melalui perhitungan NPV danlaporan rugi laba. Berikut ini adalah hasil perhitungan NPV dan rugi laba usahagaram yang ada di Kabupaten Bireuen.1. Net Present Value (NPV)

= −(1 + )51.600.000 − 27.000.000(1 + 12%)NPV = 21.964.286,-

4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Garam RakyatFaktor iklim merupakan aspek yang sangat berpengaruh dalamkeberhasilan pengusahaan garam. Kondisi cuaca ideal yang diharapkan diwilayah lading garam adalah kecepatan angin lebih dari 5 m/detik dan arahangin tidak berubah- ubah, suhu udara lebih dari 32 °C, kelembaban udarakurang dari 50%, curah hujan rendah, hari hujan rendah, serta penyinaranmatahari 100% yang memungkinkan untuk tingginya proses evaporasi.Panjang musim kemarau juga berpengaruh langsung kepadakesempatan yang diberikan untuk membuat garam dengan bantuan sinarmatahari. Kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udaramempengaruhi kecepatan penguapan air, makin besar penguapan makamakin besar jumlah kristal garam yang mengendap. Curah hujan (intensitas)

2. Laporan rugi labaΠ = Bt – CtΠ = 51.600.000 – 27.000.000= Rp. 24.600.000,-

Page 52: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 51

dan pola hujan distribusinya dalam setahun rata-rata merupakan indikatoryang berkaitan erat dengan panjang kemarau yang kesemuanyamempengaruhi daya penguapan air laut (Purbani 2001).Mengingat kondisi tambak garam yang dilakukan di sentra-sentragaram yang masih bersifat tradisional, maka menurut BRKP dan BMG (2005)berbagai parameter iklim berikut ini sangat menentukan keberhasilanproduksi garam. Secara garis besar kondisi iklim yang menjadi persyaratanagar suatu wilayah dapat dikembangkan menjadi tambak garam adalah:1. Curah hujan tahunan yang kecil, curah hujan tahunan daerah garamdibawah 1300 mm/tahun.2. Mempunyai sifat kemarau panjang yang kering yaitu selama musimkemarau tidak pernah terjadi hujan. Lama kemarau kering ini minimal 4bulan (120 hari).3. Mempunyai suhu atau penyinaran matahari yang cukup. Makin panassuatu daerah, penguapan air laut akan semakin cepat.4. Mempunyai kelembaban rendah/kering. Makin kering udara didaerah tersebut, peguapan akan makin cepat.Selain itu, Menurut Rachman (2011) banyaknya persoalan yangdihadapi usaha petambak garam rakyat baik yang berhubungan langsungdengan produksi dan pemasaran, pemerintah, maupun yang dihadapinyadalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Page 53: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 52

a) Pendapatan petambak garam hanya diterima ketika adapembeli/pengumpul, sedangkan pengeluaran selalu ada setiap hari,pengeluaran yang besar kadang-kadang tidak dapat diatur dan ditunggusampai pembeli tiba, misalnya kematian dan pesta perkawinan, dalam haltersebut petambak garam sering menjual produknya.b) Minimnya infrastruktur yang menyebabkan salah satunya,ketidaklancaran pasokan air laut ke tambak-tambak garam karenaterjadinya pendangkalan pada saluran utama, belum adanya teknologiindustri pergaraman di sentra-sentra garam rakyat.c) Petambak garam tidak mengetahui secara pasti spesifikasi teknis / kelas/grade mutu garam berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI),setidaknya ada 13 (tiga belas) kriteria standar mutu yang harus dipenuhioleh petambak garam, di antaranya adalah penampakan bersih, berwarnaputih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah, dan tidak terkontaminasidengan timbal/bahan logam lainnya, kualitas garam yangdihasilkan olehpetambak garam memiliki kandungan NaCl berkisar 92 % sedangkanketentuan SNI kandungan NaCl-nya tidak boleh lebih rendah dari 97 %,sehingga pabrik garam tidak bersedia membeli sesuai dengan harga yangtercantum dalam ketentuan SK Menperindag, Nomor :360/MPP/KEP/5/2004.

Page 54: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 53

4.6 Peluang dan Tantangan Kemitraan

A. Peluang Kemitraan MultipihakBeberapa kondisi positif menunjukkan semakin terbukanya kemitraanmultipihak dalam rangka pengembangan struktur ekonomi daerah, misalnya:1) adanya perhatian pemerintah kabupaten Bireuen dalam menggalang peranmultipihak, 2) Semakin terbukanya informasi yang memberikan pencerahankepada multipihak untuk beraliansi membangun daerahnya. Dalam hal ini,peran perguruan tinggi dengan riset terkait garam, perbankan dengandukungan pendanaan dan pihak lainnya yang jika digali dan dimanfaatkanakan menjadi sebuah kemitraan strategis.B. Tantangan KemitraanProduksi garam yang dikelola oleh usaha garam rakyat di kabupatenBireuen masih menggunakan cara-cara tradisional tanpa adanya inovasi danteknologi. Konsekuensi dari kondisi tersebut adalah rendahnya produktivitasdan kualitas garam yang dihasilkan. Kondisi semacam itu yang membuatkabupaten Bireuen sebagai salah satu daerah penghasil garam di Aceh tidakluput dari ancaman masuknya garam dari luar daerah. Dalam konstalasi tataniaga garam, posisi tawar (bargaining position) komunitas usaha garam rakyatsangat lemah disebabkan belum memiliki lembaga representasi yang solid dankuat serta benar-benar memperjuangkan kepentingan petambak garam.Petambak garam secara individual lemah baik dari kualitas pendidikandan kemampuan permodalan. Hal ini diperparah dengan sulitnya akses

Page 55: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 54

petambak garam terhadap lembaga pembiayaan/ perbankan, informasi pasardan teknologi. Kelembagaan petambak garam merupakan suatu keharusanbila tidak ingin hal tersebut menjadi kendala yang berkepanjangan, khususnyamenghadapi globalisasi perdagangan dengan kuatnya tekanan ekonomi pasar.Pengembangan usaha garam rakyat harus lebih ditekankan pada aspekpeningkatan kualitas mutu dan intesifikasi. Beberapa tantangan lainnya yangdihadapi dalam proses kemitraan usaha garam rakyat, meliputi: 1. Kualitasproduksi dari industri kecil belum terjamin, 2. Belum terjadi alih teknologi, 3.Belum berkembangnya sistem dan pola kemitraan dan belum berkembangunsur pendukungnya.C. Strategi Pengembangan Garam Rakyat Melalui KemitraanDampak yang terjadi akibat belum tuntasnya problem kelembagaandalam usaha garam rakyat menyebabkan harga garam rakyat sangat rendah.Permintaan garam secara umum masih sangat tinggi akan tetapi harganyamurah. Mestinya, jika permintaan tinggi maka harga ikut tinggi. Tapi, dalamusaha garam mengalami keunikan yang tak sejalan dengan prinsip hukumekonomi. Penguatan sistem dan penyediaan instrumen kelembagaan yangefektif menjadi hal pokok dalam menyelesaikan usaha garam rakyat.Kelembagaan petambak garam rakyat di kabupaten Bireuen harusmemiliki kekuatan ekonomi dan bargainning politik yang kuat agar bisamempengaruhi harga dan memperoleh dukungan kebijakan di level

Page 56: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 55

pemerintahan daerah. Untuk itu, diperlukan penguatan Kelembagaanpetambak garam, yaitu:1) Pengembangan organisasi petambak garam yang otonom, kuat danmandiri,2) Kelembagaan ekonomi petambak garam yang kuat berbentuk koperasi,3) Mewujudkan swasembada garam. Pengusahaan komoditi garam dalamrangka untuk memperbesar nilai tambah harus dilaksanakan denganmengembangkan keterkaitan semua sektor dengan prinsip salingmenguntungkan. Keterkaitan yang dimaksud menurut Nurmianto (2004)adalah:a) keterkaitan antar industri hulu/dasar, kelompok industri hilir dankelompok industri kecilb) keterkaitan antara industri besar, menengah dan kecil dalam ukuranbesarnya investasic) keterkaitan antara berbagai cabang dan/atau jenis industryd) keterkaitan antara industri dengan sektor ekonomi lainnya.Untuk mengatasi permasalahan usaha garam rakyat diperlukankebijakan komprehensif mengingat permasalahan garam merupakanpermasalahan yang komplek. Kebijakan peningkatan produktivitas dankualitas garam di Kabupaten Bireuen dapat dilakukan melalui sejumlahlangkah progresif melalui revitalisasi, ekstensifikasi dan intensifikasi.

Page 57: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 56

Selanjutnya, kebijakan pengembangan usaha garam rakyat diarahkan melaluipendekatan kemitraan multipihak.Kemitraan multipihak tersebut tidak diarahkan pada kerja sama yangbersifat belas kasihan belaka. Kemitraan itu merupakan salah satu aspek dariupaya pemberdayaan usaha kecil. Pengertian pemberdayaan sendiridirumuskan undang-undang tersebut sebagai upaya yang dilakukan olehpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk penumbuhan iklimusaha, pembinaan, dan pengembangan sehingga usaha kecil mampumenumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha tangguh dan mandiri.Dalam rangka kemitraan tersebut, tugas penting yang diembanpengusaha menengah dan/atau besar adalah untuk melakukan pembinaandan pengembangan pengusaha kecil dalam bidang produksi dan pengolahan,pemasaran, sumber daya manusia, dan teknologi. Hingga saat ini pemerintahpusat dan daerah terus menginisiasi dan mengoptimalkan pengelolaankemitraan strategis multipihak untuk mendukung program PuGar(Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Beberapa kebijakan yang dilakukanuntuk lebih mengefektifkan program PUGAR sebagai berikut:1) Pelatihan pembuatan garam dan yodisasi di sentra-sentra produksigaram,2) Koordinasi dalam rangka kelancaran distribusi garam rakyat dankemitraan pemasaran (Perhubungan, Pekerjaan Umum, Dinas Kelautandan Perikanan serta Asosiasi/Importir)3) Mendirikan demplot pembuatan garam

Page 58: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 57

4) Penyempurnaan tata letak lahan garam, saluran primer – sekunder5) Mendirikan koperasi di sejumlah sentra produksi garam yang nantinya,para petambak diarahkah menjual garam ke koperasi dengan harga yangjauh lebih tinggi dibanding harga pasar sebelumnya.

Page 59: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 58

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanGaram yang kita kenal sehari-hari, adalah suatu kumpulan senyawakimia dengan bagian terbesar terdiri dari Natrium Klorida (NaCl) denganpengotor terdiri dari Kalsium Sulfat (CaSO4), Magnesium Sulfat (MgSO4),Magnesium Klorida (MgCl2), dan lain-lain (Sutrisnanto, 2001). Apabila air lautdiuapkan maka akan dihasilkan kristal garam, yang biasa disebut garamkrosok. Untuk meningkatkan kadar NaCl dalam air laut, maka perlu dilakukanpengendapan lagi. Biasanya Kalsium dan Magnesium dapat terendapkandalam bentuk Garam Sulfat, Karbonat dan Oksalat. Dalam proses pengendapanatau kristalisasi, Garam Karbonat dan Oksalat mengendap dahulu, menyusulGaram Sulfat, terakhir bentuk Garam Kloridanya.Usaha pembuatan garam rakyat di Kabupaten Bireuen terdiri daribeberapa tahapan, yaitu : (i) Penyiapan lokasi/lahan penggaraman, (ii)Penggerukan pasir dan pengeringan lahan penggaraman, (iii) Penyaringan airlaut untuk mendapatkan air laut pekat, (iv) Pemasakan air laut pekat, dan (v)Penirisan dan Pengepakan. Proses pengeringan lahan penggaraman iniberlangsung selama satu hari dengan kondisi matahari penuh. Pasir yang telahkering tersebut akan dijadikan sebagai media penyaring untuk mendapatkanair laut tua (brine). Air laut tua inilah yang dimasak untuk mendapatkangaram. Lamanya proses pemasakan ini berlangsung selama 3-4 jam. Pada

Page 60: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 59

kondisi cuaca bagus, frekuensi pemasakan garam bisa mencapai 3 kali dalamsehari dengan jumlah produksi sekitar 20 kg/sekali masak.Jika ditinjau dari aspek sosial budaya, umumnya petani garam yang adadi Kabupaten Bireuen adalah masyarakat lokal dengan suku asli Aceh dengantingkat pendidikan tidak tamat SD sampai tamat SD. Dengan kondisi SDM yangtergolong rendah, dapat dipastikan bahwa pola pikir (mind setting) darimasyarakat tersebut sangat sulit dalam memanajemen usaha yang dijalankandalam rangka pengembangan kedepan. Selain itu juga sangat sulit menerimaalih teknologi dalam usaha pembuatan garam. Untuk masalah kesehatan,petani garam tidak pernah mengalami penyakit yang membahayakan(menular) serta tidak ada yang menderita penyakit kekurangan yodium.Garam yang dihasilkan dari proses pemasakan air laut tua dijualmelalui pedagang pengumpul (toke) dengan harga Rp 2.000 – Rp 3.000/kg. Halini tergantung pada kondisi musim penggaraman. Pada saat musim hujan,harga garam cenderung naik, begitu juga sebaliknya, pada saat musimkemarau, produksi garam meningkat sehingga menyebabkan harga garammenjadi turun. Hal ini sesui dengan hukum ekonomi yang menyatakan “ jikapenawaran meningkat, maka harga suatu produk turun, dan jika penawaranturun, maka harga akan naik.Berdasarkan analisis finansial yang telah dilakukan, denganmenggunakan dua analisis finansial yaitu net present value dan analisis rugilaba, dapat dikatakan bahwa usaha garam yang dijalankan masih layakdijalankan meski hanya mendaptkan keuntungan yang sangat minim. Hal ini

Page 61: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 60

dapat dilihat dari nilai NPV dan laporan rugi laba yang masih menunjukkannilai positif. Untuk mengetahui kondisi usaha garam rakyat saat ini, sertastrategi pengembangan ke depan, dilakukan dengan menggunakan analisisSWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Hasil analisis SWOTtersebut menunjukkan bahwa kondisi usaha garam rakyat di Aceh secaraumum berada pada kuadran I, II, III dan IV (progresif, diversifikasi strategi,strategi bertahan dan ubah strategi). Oleh karena itu untuk meningkatkaneksistensi garam rakyat di Aceh, para petani garam diharapkan daptmemanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta disatu sisi dapatmeminimalisasi faktor kelemahan dan ancaman dari usaha garam tersebut.

Page 62: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 61

5.2 SaranUntuk peningkatan produksi dan kualitas garam menjadi menjadi lebihbaik,maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :1. Sebaiknya dilakukan pencucian garam untuk menghilangkan bahan-bahan pengotor yang terdapat pada air laut pekat sebagai bahan dasarpembuat garam.2. Perlu dilakukan proses iodisasi untuk menghasilkan garam beryodium3. Perlu adanya penerapan teknologi efisiensi dapur garam dan ramahlingkungan melalui penggantian bahan bakar kayu menjadi gas.4. Laporan ini berupa gambaran umum tentang usaha garam rakyat diAceh, oleh karena itu perlu dilakukan bimbingan teknis kepada parapetani tentang teknologi iodisasi dan pencucian garam, sehinggagaram yang dihasilkan memiliki standar SNI dan mengandung yodium5. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut secara finansial tentang peralihanbahan bakar kayu menjadi bahan bakar gas.

Page 63: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 62

BAB VIREKOMENDASIBerdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada Bab IV (Hasil danPembahasan), untuk peningkatan produksi dan kualitas garam yang ada diKabupaten Bireuen, direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:1. Perlu melakukan proses iodisasi agar garam yang dihasilkan mengandungyodium sesuai dengan standar SNI2. Menerapkan teknologi pembuatan garam cair dalam rangka pemenuhankebutuhan masyarakat akan garam yang berkualitas dan mengandungyodium3. Penerapan teknologi efisiensi dapur garam yang ramah lingkungandengan menggunakan bahan bakar gas sebagai pengganti kayu untukmemasak garam.4. Dibutuhkan adanya sarana gudang penyimpanan garam, sehingga garamyang diproduksi tersebut dapat disimpan dulu sebelum dipasarkan.

6.1 Proses IodisasiKekurangan iodium masih menjadi masalah besar di beberapa negaradi dunia, khususnya negara-negara berkembang. Dilaporkan sekitar 38% darijumlah penduduk dunia terkena resiko gangguan akibat kekuranganiodium,hal ini juga melanda Indonesia. Rendahnya kandungan iodium padagaram dapat disebabkan karena adanya iodium yang hilang dari permukaangaram, ketidakstabilan iodat dalam garam selama proses pengolahan, waktu

Page 64: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 63

penyimpanan, proses pengolahan dalam makanan. (Rahn,R.O., 1991,Edmundson W.C., et al., 2000), (WHO, 1999,Bhatnagar, et al., 1997,Brahmbhatt, S.R., et al., 2001).Proses iodisasi garam hingga saat ini masih menghadapi beberapapermasalahan antara lain masih banyaknya garam konsumsi yang beredarbelum memenuhi persyaratan yang dianjurkan oleh Kementerian KesehatanRI, yaitu 40-100 ppm KIO3. Dilaporkan dari 1717 sampel yang diproduksi dari238 perusahaan garam beriodium yang ada di Indonesia sekitar 36% produkgaram konsumsi mengandung iodium dibawah 30 ppm dan sebanyak 6%sama sekali tidak mengandung iodium.Proses iodisasi garam adalah penambahan iodium (KIO3 atau KI)dengan kadar 30-80 ppm secara mekanis yang dapat dilakukan dengan duacara yaitu dengan cara basah dan cara kering. Cara basah merupakan carayang paling baik. Untuk mengurangi dan mencegah kehilangan iodium padagaram, ditambahkan bahan penstabil seperti kalsium karbonat denganperbandingan 20 : 1 terhadap jumlah KI atau KIO3 dan kandungan KI atauKIO3 saat iodisasi dibuat berlebih (sekitar 25%) dari kandungan yangseharusnya dibuat. Proses ini merupakan suatu cara yang praktis dan lebihluas penggunaannya dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyakitakibat kekurangan iodium (Diosady, L.L., et al., 1997, Pandav, C.S., et al., 2000).Penentuan kandungan iodium dalam berbagai sampel telah dilakukandengan berbagai metode, diantaranya adalah titrasi iodometri. Metode inimerupakan metode konvensional berdasarkan reaksi redoks yang sering

Page 65: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 64

digunakan dalam analisis iodium tetapi mempunyai banyak kelemahan.Metode lain adalah spektrofotometri, kromatografi cair kinerja tinggi, metodeaktivasi netron, spektrofotometri berdasarkan reaksi redoks antara serium(Ce) dan arsen (As), “Inductively coupled plasma atomic emission spectrometry”

(ICP-AES), “Inductively coupled plasma mass spectrometry” (ICP-MS),kromatografi ion elektrostatik dan gabungan metode spektrofotometri danspektrofluorometri (Osman, A., et al., 1993, Gelinas, Y., et al., 1999, Bichsel.Y.,et al., 1999).6.2 Teknologi Garam CairTeknologi pembuatan garam cair telah ditemukan oleh Bapak Ir.Hasanuddin yang beralamat di Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam KabupatenAceh Besar. Garam cair produksi Hasanudin diberi nama Garam Viskos dansudah dijual dalam jumlah terbatas. Produk ini merupakan yang pertama diIndonesia. Garam cair produksinya memiliki kualitas yang terbaik di antaragaram-garam yang beredar di masyarakat selama ini. Cearan logam sepertitimbal, tembaga riset nasional. Kadar garamnya sekitar 96,67 persen,sementara garam kristal yang umum beredar di pasaran kadar garamnya dibawah angka tersebut.Energi surya memang telah banyak digunakan, tetapi meski demikian,teknologi yang ada masih mempunyai keterbatasan seperti yang harusdihadapi oleh energi terbarukan lainnya, yaitu ketergantungannya terhadap

Page 66: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 65

cuaca dan iklim. Unjuk kerja teknologi berbasis surya masih dipengaruhi olehmasalah tersebut.Tetapi dengan menggunakan garam cair dengan karakteristik yangmemiliki efisiensi tinggi untuk perpindahan panas, maka akan bisa dihasilkanproduksi listrik yang tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca. Teknologi yangtepat untuk disandingkan dengan garam cair adalah concentrating solarpower (CSP), yang terdiri dari menara dan sistem penyimpan energi dengangaram cair.6.3 Penerapan Teknologi Efisiensi Dapur Garam yang Ramah

LingkunganTeknologi ini memungkinkan adanya efisiensi penggunaan bahan bakar.Jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar kayu, gas justru jauhlebih menguntungkan. Oleh karena itu perlu dirancang dapur pemasakangaram yang dapat menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk memasakgaram.

Page 67: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 66

DAFTAR PUSTAKAAnandraj, A., D.J.Marshall, M.A. Gregory, T.P.M.Cclung. 2002. Metalaccumulation, filtration, and O2 uptake rate in the mussel Perna perna(Molusca: Bivalvia) exposed to Hg2+, Cu2+, and Zn2+. ComparativeBiochemistry and Physiology. Part C. 132: 355-363.Andersen, V., A. Maage, P.J. Johannensen. 1996. Heavy metals in blue mussels(Mytilus edulis) in the Bergen Harbor area, Western Norway. BulletinEnvironmental Contamination Toxicology 57: 589-596.Jumaeri, dkk, 2003, Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat Impuritiesterhadap Kemurnian Natrium Klorida Pada Proses Pemurnian GaramDapur Melalui Proses Kristalisasi, Laporan Penelitian ,LembagaPenelitian UNNES, Semarang.Kadariah, 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta. Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 181 hal.Nitimihardja, Agung A. 2005. Regulation of The Minister of Industry of TheRepublic of Indonesia Number 42/M-IND/PER/11/2005 RegardingPreparation, Packaging and Labeling Of Iodized Salt, Minister Of IndustryOf The Republic Of IndonesiaRangkuti F, 2006. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis , PenerbitPT Gramedia Pustaka.Sutrisnanto Danny, 2001, Persiapan Lahan dan Sarana Penunjang untukGaram dan Tambak, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan,Jakarta.Yulianto B, dkk.2006. Penelitian Tingkat Pencemaran Logam Berat di PantaiUtara Jawa Tengah. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi JawaTengah.Departemen Perindustrian. 2009. Peta Panduan Pengembangan KlasterIndustri Prioritas Industri Kecil dan Menengah Tahun 2010-2014.Jakarta: Departemen Perindustrian.Apriliana, 2013.dampak program pemberdayaan usaha garam rakyatterhadap kesejahteraan rumah tangga petani garam di kabupatenkarawang. Skripsi Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan LingkunganFakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.Parson, et. Al, 1994. The Integration Of Social Work Practice, CaliforniaWardworth.inc.

Page 68: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 67

Mardikanto dan Soebioto, 2012.Pemberdayaan Masyarakat dalam PerspektifKebijakanPublik.Bandung: Alfabeta.Kartasasmita, G. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat. Balai Pustaka, Jakarta.BPS, 2014. Bireuen Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik KabupatenBireuen.BPS, 2015. Bireuen Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik KabupatenBireuen.Ricklefs, M.C. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (Terjemahan dari“A History of Modern Indonesia Since c.1200 Third Edition”). Jakarta:Serambi Ilmu Semesta.Keputusan Presiden (Kepres) No. 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan GaramIodium.SNI, 2010. Garam Konsumsi Beryodium, SNI 3556:2010, Badan StandarisasiNasional. JakartaKKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan). 2008. Profil Garam Rakyat, JakartaPurbani, Dini. 2001. Proses Pembentukan Kristalisasi Garam. Pusat RisetWilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati. JakartaSK Menperindag, Nomor : 360/MPP/KEP/5/2004.Nurmianto, Eko, 2004, “Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan MetodeAHP dan SWOT”, Pascasarjana Manajemen Industri, ITS.Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil. 2012. PedomanPelaksanaa PNPM Mandiri KP dan Pedoman Teknis PemberdayaanUsaha Garam Rakyat (PUGAR) Tahun 2011. Kementerian Kelautan danPerikanan, Jakarta.Kementerian Perdagangan. 2012. Perkembangan Harga Garam Nasional diTingkat Petani Tahun 2005-2011. Kementerian Perdagangan Indonesia,Jakarta.Widiarto, S. B. 2012. Kajian Efektivitas Implementasi Program PemberdayanUsaha Garam Rakyat di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, KabupatenIndramayu. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Page 69: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 68

Lampiran Foto-Foto Selama Kegiatan

Lokasi Lahan Penggaraman

Page 70: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 69

Penyiapan lokasi penggaraman

Pengerusan dan pengeringan pasir

Penggerusan dan Pengeringan Pasir

Page 71: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 70

Timbunan pasir kering yang akan digunakan sebagai bahan penyariangair laut

Gundukan pasir untuk menyaring air laut

Page 72: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 71

Air garam tua dari proses penyaringan

Bak tempat penampungan air laut tua

Page 73: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 72

Bak tempat penampungan air laut tua

Pemasakan air laut tua hingga menjadi garam

Page 74: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 73

Pemasakan air laut tua hingga menjadi garam

Garam yang telah selesai dimasak dan ditiriskan

Page 75: CV. ZARINDO STRUCTURE - dkp.acehprov.go.id Pengembangan Usaha Garam...perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, industri pakan ternak, industry chlor alkali (CAP), industri farmasi

Studi Pengembangan Usaha Garam di Kabupaten Bireuen, 2015 74

Garam yang dihasilkan dari proses pemasakan

Pengepakan garam yang siap dipasarkan