CT-scan_&_MRI

download CT-scan_&_MRI

of 4

description

hdhajk

Transcript of CT-scan_&_MRI

CT RANGKACT rangka memberikan serangkaian tomogram, yang diterjemahkan oleh komputer dan ditampilkan pada monitor, sehingga mewakili citra potongan melintang berbagai lapisan atau potongan tulang. Teknik ini dapat membuat rekonstruksi citra bidang potongan lintang, horizontal, sagital, dan koronal.Pengambilan radiograph kolimasi meningkatkan jumlah perhitungan densitas radiasi yang diuat oleh komputer sehingga memperbaiki derajat resolusi dan memperbaiki spesifisitas serta ketepatan. Ratusan dari ribuan pembacaan tingkat radiasi yang diserap oleh jaringan dapat digabung untuk menggambarkan potongan anatomi berbaga ketebalan.Tujuan Untuk menentukan ada dan luasnya tumor tulang primer, metastasis rangka tumor jaringan lunak, cedera pada ligamen atau tendon serta fraktur Untuk mendiagnosis kelainan sendi yang sulit dideteksi dengan metode lainPersiapan Pasien Jelaskan kepada pasien bahwa prosedur ini memungkinkan visualisasi tulang dan sendi. Bila tidak menggunakan medium kontras, beritahukan bahwa ia tidak perlu membatasi makanan atau cairan. Bila menggunakan medium kontras, perintahkan pasien untuk berpuasa selama 4 jam sebelum pemeriksaan. Jelaskan kepada pasien siapa yang akan melakukan prosedur, dan dimana akan dilakukan. Yakinkan bahwa prosedurnya tidak nyeri. Jelaskan kepada pasien bahwa ia akan ditempatkan pada meja roentgen di dalam scanner CT dan diminta untuk berbaring diam; scanner yang dikendalikan komputer akan berputar di sekelilingnya untuk mengambil scan multiple. Tekankan bahwa ia harus berbaring sediam mungkin, karena gerakan dapat menyebabkan citra yang buram. Bila menggunakan medium kontras, beritahu pasien bahwa ia akan merasa seperti diguyur dan hangat, serta dapat mengalami sakit kepala sementara, cita rasa asin atau logam, dan mual atau muntah setelah penyuntikannya. Katakan bahwa reaksi ini normal. Perintahkan pasien untuk memakai pakaian pemeriksaan radiologik serta melepaskan bnda logam dan perhiasan dalam lapangan roentgen. Periksa riwayat pasien apakah terdapat reaksi hipersensitivitas terhadap iodin, kerang atau medium kontras. Tandai setiap reaksi demikian dalam rekam medis dan beritahu dokter yang mungkin akan meresepkan obat-obatan pencegahan atau memilih tidak menggunakan medium kontras. Bila pasien tampak gelisah atau takut dengan prosedurnya, dapat diresepkan sedative ringan. Pastikan pasien atau anggota keluarganya yang bertanggung jawab telah menandatangani formulir persetujuan tindak medis, bila perlu.Perlengkapkan CT Scanner medium kontras, dan perlengkapan infus I.V. bila perluProsedur dan Perawatan Pascauji Tempatkan pasien dalam posisi terlentang pada meja roentgen, dan beritahu untuk berbaring sediam mungkin. Meja didorong ke dalam lubang bundar CT scanner. Scanner berputar di sekeliling pasien, mengambil radiograf dengan interval yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah dibuat set scanner pertama, pasien dipindahkan dari scannerdan diberi medium kontras bila perlu. Amati adanya tanda dan gejala reaksi hipersensitivitas pada pasien, antara lain pruritus, ruam, dan kesukaran bernafas, selama 30 menit setelah medium kontras disuntikan Setelah penyuntikan medium kontras I.V. ,pasien dipindahkan kembali ke dalam scanner, dan dibuat rangkaian scan lainnya. Citra yang diperoleh dari scan tersebut ditampilkan pada monitor selama prosedur, dan disimpan pada pita magnetik untuk menciptakan rekaman permanen untuk pemeriksaan selanjutnya. Bila menggunakan medium kontras, amati adanya reaksi alergi lambat dan obati bila perlu. Motivasi pasien untuk minum cairan agar membantu pengeluaran mediujm kontras. Beritahu pasien bahwa ia dapat menjalankan kembali kegiatan dan dietnya seperti biasa, bila sesuai. Lakukan tindakan yang membuat pasien nyaman dan berikan obat anti nyeri sesuai perintah, karena posisi yang lama di atas meja.Perhatian Prosedur ini merupakan kontra indikasi selama kehamilan dan pada pasien yang hipersensitif terhadap iodin, kerang, atau medium kontras, atau pada pasien yang menderita insufisiensi ginjal. Beberapa pasien dapat mengalami perasaan klaustrofobia atau kecemasan yang kuat saat berada di dalam body scanner CT. Untuk pasien demikian, dapat dimintakan sedative ringan untuk membantu mengurangi kecemasan. Untuk pasien dengan nyeri tulang atau sendi yang bermakna, berikan analgesik sehingga pasien ini dapat berbaring diam dengan nyaman selama prosedur.Faktor yang Memengaruhi Klaustrofobia Pasien bergerak berlebihan. Tidak melepaskan benda logam dari lapangan pemeriksaan

MRI RANGKATeknik yang tidak infasif, pencitraan resonansi magnetik menghasilkan citra tomografi tulang dan jaringan lunak yang jernih dan sensitif. Scann ini memberikan kontras jaringan tubuh yang unggul dan memungkinkan pencitraan berbagai bidang, antara lain pandangan koronal, dan sagital langsung dalam daerah yang tidak dapat dilihat dengan mudah oleh roentgen atau CT scann. MRI menghilangkan semua resiko yang disebabkan oleh pajanan bekas roentgen dan tidak diketahui menyebabkan bahaya terhadap sel.MRI paling mudah dihasilkan dari proton atom hidrogen. Masing-masing molekul air memiliki 2 atom hidrogen, tetapi penyebaran molekul air beragam bergantung pada jaringan tubuh tertentu. Misalnya, tulang di anggap kering karena tulang tidak mengandung banyak hidrogen. Akibatnya, tulang menghasilkan sinyal lemah dan tidak dapat dilihat. Meskipun demikian, sum-sum tulang normal memiliki sinyal yang paling cerah dan dapat dilihat juga.Tujuan Untuk mengevaluasi tumor tulang dan jaringan lunak. Untuk mencari perubahan dalam komposisi sum-sum tulang. Untuk mengenali kelainan spinaPersiapan Pasien Pastikan scanner dapat menampung berat pasien dan ukuran perutnya. Jelaskan kepada pasien bahwa pemeriksaan ini menilai tulang dan jaringan lunak. Beritahu pasie dimana dan siapa yang akan melakukan pemeriksaan. Jelaskan kepada pasien bahwa meskipun MRI tidak nyeri dan tidak menyebabkan pajanan radiasi dari scanner, medium kontras mungkin akan digunakan, bergantung jenis jaringan yang sedang dipelajari. Jelaskan kepada pasien bahwa, bila ia mengalami klaustrofobia atau diperlukan waktu lama untuk pemindaian, dapat diberi sedativ ringan untuk mengurangi kecemasan. Scanner terbuka telah dikembangkan untuk digunakan pada pasien obesitas morbit atau memiliki klaustrofobia berat, tetapi uji dengan menggunakan mesin ini, lebih lama. Jelaskan kepada pasien perlunya berbaring mendatar, dan jelaskan prosedur uji. Jelaskan kepada pasien bahwa ia akan mendengar scanner bergemeretak, berdesing, dan memukul saat bergerak dalam rangkanya. Izinkan pasien bahwa ia dapat berkomunikasi dengan teknisi setiap saat. Perintahkan pasien untuk melepaskan semua benda logam, termasuk perhiasan, jepit rambut, atau jam tangan. Tanyakan apakah pasien memiliki sendi, pin, klip, katup, pompa, atau pacu jantung yang ditanam secara bedah yang mengandung logam yang dapat tertarik oleh magnet MRI yang kuat. Bila ya, iya tidak akan dapat menjalankan UJI. Pastikan pasien atau anggota keluarganya yang bertanggung jawab telah menandatangani formulir persetujuan tindakan medis, bila perlu.Prosedur dan Perawatan Pascauji Pada pintu ruang scanner, periksa pasien untuk terakhirkalinya terhadap adanya benda logam. Pasien ditempatkan pada meja berbusa non logam yang sempit, yang bergerrak ke dalam terowongan scanner. Kipas angin terus memutar udara dalam terowongan, dan digunakan bell panggil atau intercom untuk membuat kontak verbal. Ingatkan pasien untuk tetap diam sepanjang prosedur. Sambil pasien berbaring di dalam lapangan magnet yang kuat, daerah yang akan dipelajari dirangsang dengan gelombang frekuensi radio. Bila waktu uji menjadi lama, dengan pasien terus berbaring mendatar, pantau adanya hipotensi ortostatik. Berikan tindakan yang membuat nyaman dan obat anti nyeri bila perlu dan diminta arena lamanya ditempatkan ke dalam scanner. Setelah pemeriksaan, beritahu pasien bahwa ia dapat menjalankan kembali kegiatannya dengan normal. Berikan dukungan emosional kepada pasien yang memiliki klaustrofobia atau merasa cemas dengan diagnosisnya.Perhatian MRI tidak dapat dilakukan pada pasien dengan pacu jantung, aneurisma intrakranial, klip, atau implant logam besi lainnya. Ventilator, pompa infus I.V. , tangki oksigen, serta perlengkapan berbasis komputer atau logam lain harus di luar daerah MRI. Bila pasien tidak stabil, pastikan jalur I.V. tanpa komponen logam berada di tempat dan bahwa semua perlengkapan sesuai dengan MRI. Bila perlu, pantau saturasi oksigen, irama jantung, dan status pernafasan selama pemeriksaan. Ahli anestesi mungkin diperukan untuk memantau pasien yang mengalami sedasi berat. Seorang teknisi harus mempertahankan kontak verbal dengan pasien yang sadar.Faktor yang Mempengaruhi Pasien bergerak berlebihan. Pasien tidak muat ke dalam scanner