CSR Unilever Indonesia

18
T6 Etika Bisnis dan Profesi Seksi C (Kelompok 3) Tanggal 24 Oktober 2015 Kelompok: Cynthia Xaveria E. 2013-012- 390 Thelesia Triutomo 2013-012- 041 Agatha Gita Putuhena 2012- 012-519 Jessica Tjandra 2013-012-333 Kelvin Haryantio 2013-012-370 Elizabeth Rezka 2013-012-331 TENTANG INDONESIA Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand- brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa

description

CSR Unilever Indonesia dalam hubungan dengan etika bisnis dan profesi.

Transcript of CSR Unilever Indonesia

Page 1: CSR Unilever Indonesia

T6 Etika Bisnis dan Profesi

Seksi C (Kelompok 3)

Tanggal 24 Oktober 2015

Kelompok:

Cynthia Xaveria E. 2013-012-390

Thelesia Triutomo 2013-012-041

Agatha Gita Putuhena 2012-012-519

Jessica Tjandra 2013-012-333

Kelvin Haryantio 2013-012-370

Elizabeth Rezka 2013-012-331

TENTANG INDONESIA

Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi

salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods &

Ice Cream di Indonesia.

Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai

di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline,

Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

Saham perseroan

pertamakali ditawarkan

kepada masyarakat pada

tahun 1981 dan tercatat di

Bursa Efek Indonesia seja

11 Januari 1982. Pada

akhir tahun 2011, saham

perseroan menempati

peringkat keenam

kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Unilever memiliki dua anak perusahaan, yaitu: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),

kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk

pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan

Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk

dengan merek Domestos Nomos.

Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab

dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum

Page 2: CSR Unilever Indonesia

dalam Prinsip Bisnis Unilever. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai

tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor Unilever.

Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan

dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat

di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000

SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen

yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-

produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang

tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia

menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat

pilar program Unilever adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian

Berkelanjutan. Program CSR tersebut terdiri dari 4 program utama, yaitu: Cuci

Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut

(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program

Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue

Band).

1. Kampanye “Cuci Tangan pakai Sabun” (Lifebuoy)

SEJARAH

Tujuan Lifebuoy melakukan kampanye “Cuci Tangan pakai Sabun” adalah

memberikan solusi kebersihan dan kesehatan yang terjangkau dan mudah

diperoleh sehingga orang dapat menjalani hidup tanpa rasa khawatir dengan

kebersihan dan akibatnya terhadap kesehatan. Kampanye yang dimulai pada

tahun 1930-an di AS diberi judul “Mencuci Tangan Membantu Menjaga

Kesehatan”, mendorong penggunaan

sabun Lifebuoy untuk membunuh

kuman di tangan yang dapat

menyebabkan timbulnya masalah

kesehatan. Kampanye yang sama terus berlanjut hingga saat ini, dengan

program pendidikan kebersihan Lifebuoy yang terus berlangsung di negara-

negara termasuk India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Indonesia dan

Vietnam.

CSR DI LUAR INDONESIA

Page 3: CSR Unilever Indonesia

Lifebuoy selalu memainkan peran di masa-masa krisis, membantu mencegah

penyebaran kuman dan penyakit, seperti:

Selama Serangan kilat ke London pada tahun 1940, sabun Lifebuoy

memberikan fasilitas mencuci darurat gratis bagi penduduk kota

London. Mobil gerbong Lifebuoy dilengkapi dengan alat pancuran air

hangat, sabun dan handuk.

Setelah terjadinya tsunami di Asia pada tahun 2004, sabun batangan

Lifebuoy merupakan elemen kunci dalam paket lepas yang dibagi-

bagikan di wilayah India Selatan, Sri Lanka dan Indonesia untuk

membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi yang mewabah

setelah terjadinya bencana tersebut.

Pada tahun 2005 lebih dari 200.000 sabun batangan Lifebuoy

disumbangkan kepada UNICEF dan Komite Palang Merah

Internasional untuk membantu operasi penanggulangan akibat gempa.

Hingga saat ini, 70 juta orang di daerah pedalaman India sudah

mengikuti program Pendidikan Kesehatan Lifebuoy – suatu program

pendidikan kesehatan pribadi terbesar yang pernah ada di dunia.

Pada tahun 2005, Lifebuoy dianugerahi “Citizen Brand” Indonesia sebagai

pengakuan atas upaya yang telah dilakukan dalam hal pendidikan pencucian

tangan.

CSR DI INDONESIA

Lifebuoy meluncurkan sebuah program global pada tahun 2011 yang targetnya

untuk mengubah perilaku

kebersihan dari 1 miliar

konsumen di seluruh dunia, yang

mempromosikan manfaat cuci

tangan dengan sabun, sehingga

membantu mengurangi infeksi

pernafasan dan diare yang adalah

dua penyakit utama penyebab

kematian pada anak-anak. Di Indonesia, perjalanan misi Lifebuoy telah

diawali di tahun 2004 dengan kampanye “Lifebuoy Berbagi Sehat”.

Kampanye ini memfasilitasi pengumpulan dana dan berhasil membangun

1000 toilet higenis di Jawa Tengah. Di tahun 2013 dan 2014, terdapat berbagai

inisiatif yang diluncurkan diantaranya: Medical Community; dan program

Page 4: CSR Unilever Indonesia

Adopt A Village yang bertujuan untuk meningkatkan akses air bersih dan

sanitasi yang layak di NTT. Lifebuoy turut berperan aktif dalam berbagai

program Yayasan Unilever Indonesia, antara lain program: Pasar Sehat, Desa

Sehat, dan Program Nutrisi. Di akhir periode program, misi sosial Lifebuoy

untuk mempromosikan manfaat cuci tangan dengan sabun berhasil mencapai

lebih dari 1,9 juta orang di 2013 dan 6,5 juta orang di 2014 di seluruh

Indonesia.

2. Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)

Pasta gigi dan sikat gigi Pepsodent berkolaborasi bersama beberapa mitra telah

meningkatkan kesadaran dan mendorong konsumen dalam menjaga

kebersihan mulut dan kesejahteraan hidup mereka. Kebersihan mulut yang

baik akan memungkinkan mereka tampil dan merasa lebih baik.

Pepsodent senantiasa melakukan Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut ke

sekolah-sekolah.

Program ini telah

mengedukasi jutaan

anak mengenai

betapa pentingnya

menjaga kesehatan

gigi kita. Komunitas

yang dituju tidak hanya merupakan anak-anak saja, melainkan juga para

orangtuanya dengan memberikan pesan tentang kesehatan secara terus-

menerus sehingga mereka dapat menyampaikan pesan kesehatan ini kepada

anak-anaknya. Orangtua juga berperan dalam membantu membangun

kebiasaan anak dan dirinya untuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang

mengandung fluoride minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan

malam sebelum tidur.

Selain memberikan Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut ke sekolah-sekolah,

Pepsodent juga membuat program periksa gigi gratis selama satu setengah

bulan ke setiap kota. Puluhan ribu pengunjung yang telah ikut berpartisipasi

dalam program ini membuktikan bahwa program ini dapat dinyatakan sukses

dan bermanfaat. Mobil periksa gigi Pepsodent juga telah mengjangkau daerah-

daerah yang terpencil sehingga komunitas masyarakat yang tinggal di daerah

tersebut juga dapat menikmati layanan yang diberikan. Dalam program

pemeriksaan gigi ini, Pepsodent telah bekerjasama dengan lembaga paling

Page 5: CSR Unilever Indonesia

berpengaruh di dunia kedokteran gigi yaitu FDI World Dental Federation dan

Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk meningkatkan kualitas

kesehatan gigi dan mulut penduduk sedunia melalui program-program yang

bermanfaat, terukur, dan berkelanjutan.

Beberapa program kesehatan mulut lainnya yang telah dilaksanakan selama

tahun 2013 dan 2014 adalah: Program Pelatihan untuk Pelatih, berkolaborasi

dengan Spektra dan Poltekkes; perayaan Hari Kesehatan Gigi Dunia di 117

kota di seluruh Indonesia; Live-Learn-Laugh, program pelatihan yang

ditujukan bagi para guru di sekolah yang dikembangkan oleh FDI dan NDA

untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah perawatan gigi dan

memampukan mereka untuk mengajarkan pentingnya kesehatan gigi kepada

anak-anak; Bulan Kesehatan Gigi Nasional, dengan menyediakan perawatan

gigi gratis bagi 40.000 pasien di 18 fakultas Kedokteran Gigi dan 20 cabang

lokal Persatuan Dokter Gigi Indonesia; dan detailing ke Dokter Gigi di 9 kota

di Indonesia. Pada tahun 2014, keseluruhan kader kesehatan gigi Unilever

terdiri dari lebih dari 1 juta orang melalui interaksi langsung.

3. Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)

LATAR BELAKANG

Melalui Festival Jajanan Bango (FJB), pihak Unilever ingin mengajak

masyarakat luas untuk melestarikan aneka masakan tradisional yang sudah

dikenal luas dan dinikmati secara turun temurun di mana keberadaannya saat

ini kalah populer dengan makanan siap saji dari mancanegara. Dalam festival

kuliner inilah kita bisa memperkenalkan salah satu kekayaan budaya

Nusantara, terutama keanekaragaman makanannya. Dengan adanya kegiatan

semacam FJB, diharapkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap warisan

kuliner Nusantara kian tumbuh dan berkembang secara meluas.

FESTIVAL JAJANAN BANGO 2015

Dalam rangka

menjalani misi sosial

pelestarian warisan

kuliner Nusantara,

kecap Bango

produksi PT Unilever

Indonesia Tbk

Page 6: CSR Unilever Indonesia

kembali menggelar festival kuliner akbar tahunan, Festival Jajanan Bango

(FJB). Setelah sukses memanjakan lebih dari 75.000 lidah pecinta kuliner di

Yogyakarta dan Surabaya melalui ragam hidangan dari Barat hingga Timur

Nusantara akhirnya kemeriahan rangkaian FJB di tahun pelaksanaan yang ke-

10 tersebut berakhir di Jakarta.

"Tahun ini Bango memiliki misi besar untuk mendorong kecintaan dan

kebanggaan masyarakat luas terhadap ragam kekayaan warisan kuliner

Nusantara. Sebagai bagian penting dari misi tersebut, Bango menghadirkan

FJB dengan tema 'Persembahan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara' untuk

mengangkat kembali kebanggaan masyarakat Indonesia akan kekayaan ragam

kuliner

Nusantara,

suatu

identitas

bangsa yang

kalau kita

abaikan bisa

hilang,” papar Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango PT

Unilever Indonesia Tbk, saat ditemui di bilangan Senayan, Jakarta, Minggu

(14/6/2015).

Tahun 2015, FJB hadir dengan 80 pilihan macam kuliner Indonesia mulai dari

Area Indonesia Bagian Barat, Area Indonesia Bagian Tengah, hingga Area

Indonesia Bagian Timur. Tak hanya itu, FJB juga menyediakan sebuah galeri

berisikan miniatur berbagai jenis kuliner Nusantara yang jumlahnya mencapai

88 jenis yang dapat dilihat dan diabadikan oleh setiap pengunjung yang

datang.

"Di antara puluhan kuliner pilihan yang Bango hadirkan bagi masyarakat

Surabaya, ada 3 legenda kuliner yang bulan April lalu telah mengharumkan

nama Indonesia di pentas kuliner dunia melalui ajang World Street Food

Congress 2015 (WSFC 2015) di Singapura. Mereka adalah Gudeg Yu Nap,

Kupat Tahu Gempol, dan Ayam Taliwang bersaudara. Di pesta kuliner

internasional yang diikuti 12 negara itu, para legenda kuliner Indonesia

mendapatkan sambutan luar biasa, karenanya kami turut menghadirkan

mereka dalam FJB tahun ini," ujar Nuning.

4. Program memerangi kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang

Page 7: CSR Unilever Indonesia

kekurangan gizi (Blue Band)

Blue Band salah satu merek margarine produksi PT Unilever Indonesia Tbk

kembali berpartisipasi dalam acara “End Hunger: Walk The World” tahun

ini, yang diadakan di Plaza Barat Senayan, pada hari Minggu, 6 Juni 2010.

Dukungan Blue Band terhadap acara Walk The World ini telah memasuki

tahun ke empat, yang artinya semakin menguatkan misi sosial Blue Band

dalam memberantas kelaparan dan meningkatkan mutu gizi demi

mengoptimalkan tumbuh kembang anak Indonesia.

“End Hunger: Walk the World” adalah kegiatan global yang serempak diikuti

oleh 70 negara yang bertujuan menggalang dana yang akan dipergunakan oleh

United Nations-World Food Programme (WFP) untuk menyediakan bantuan

pangan sekolah bagi sekitar 59 juta anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia,

yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar – sebuah program yang bertujuan

sebagai jaring penyelamat bagi para keluarga miskin yang sangat

membutuhkan bantuan pada masa krisis seperti sekarang ini. Di Indonesia

sendiri, tahun lalu (2009) acara

ini berhasil mengumpulkan lebih

dari Rp 700 juta telah WFP

salurkan untuk membantu lebih

dari 3.500 anak usia sekolah

dasar selama satu tahun.

Berbeda dengan tahun-tahun

sebelumnya, di dalam keikutsertaannya tahun ini Blue Band mengusung

sebuah misi istimewa, dimana Blue Band merangkul lima puluh orang anak

jalanan yang berada di bawah naungan Yayasan Nanda Dian Nusantara

(YNDN) untuk aktif berpartisipasi. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan

semangat kemanusiaan mereka dalam membantu teman sebayanya yang

menderita kelaparan di berbagai belahan dunia. Bersama dengan ratusan

karyawan PT Unilever Indonesia Tbk. dan ribuan masyarakat lainnya, dengan

semangat mereka mengikuti jalan santai bersama di area Senayan.

Marketing Manager Spread Cooking Category & Savoury PT Unilever

Indonesia Tbk, Adeline Ausy S. Suwandi turut hadir dalam media gathering

yang dilaksanakan di sela-sela acara hari ini. Beliau menjelaskan nilai di balik

misi tersebut, “Walaupun anak-anak jalanan ini berada dalam kondisi yang

kurang menguntungkan, kami percaya bahwa hal tersebut tidak boleh

mematahkan semangat mereka untuk berbuat baik terhadap sesama.

Page 8: CSR Unilever Indonesia

Diharapkan kegiatan ini akan menumbuhkan jiwa sosial dalam diri mereka

untuk terus berupaya membantu sesama sesuai dengan kemampuan mereka.”

Terbukti bahwa anak-anak tersebut telah secara langsung membantu sesuai

dengan kemampuannya, karena Blue Band menyumbangkan Rp 50.000,- per

satu orang anak jalanan yang mengikuti acara jalan bersama ini kepada pihak

WFP.

Unilever sendiri secara global telah melakukan kerjasama dengan UN WFP

sejak tahun 2007. Kemitraan ini dilakukan dalam suatu program yang bertajuk

”Together for Child Vitality”, yang bertujuan untuk memerangi kelaparan dan

meningkatkan vitalitas dalam kehidupan anak di seluruh dunia, melalui

pemberian nutrisi dan meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dengan

memberikan makanan tambahan kepada anak sekolah oleh WFP. “Hal ini

selaras dengan misi Unilever yaitu menambah vitalitas dalam kehidupan

konsumen, pelanggan dan masyarakat. Kami ingin membantu anak-anak

Indonesia agar gizi mereka tercukupi dengan baik. Sehingga mereka pun dapat

meraih masa depan yang lebih baik. Kami berharap langkah kecil yang kami

lakukan dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan anak-anak

Indonesia”, demikian pesan yang disampaikan Sinta Kaniawati, General

Manager Yayasan Unilever Indonesia.

Selain keempat program utama yang telah dijabarkan diatas, Unilever juga memiliki

beberapa program CSR lainnya, seperti:

a. Aksi Anti Kuman (Wipol)

Wipol berkomitmen untuk menjadikan lingkungan rumah yang bersih,

higienis sehingga mencegah penyebaran bakteri dan virus yang menyebabkan

penyakit, terutama di negara

beriklim tropis seperti Indonesia

dengan curah hujan yang tinggi

memungkinkan terbentuknya

sarang kuman dan bakteri. Wipol

percaya bahwa lingkungan yang

sehat dapat dicapai dengan edukasi

atau penyuluhan. Kebersihan dan kesehatan di rumah harus lebih ditingkatkan

pada musim hujan. Komitmen ini dapat terlaksana melalui kegiatan kampanye

yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan mempersiapkan masyarakat

untuk mengantisipasi bahaya penyakit yang disebabkan oleh kuman.

Page 9: CSR Unilever Indonesia

Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan masyarakat

lingkungan Bersih Nyok!, Wipol melakukan gerakan Wipol “Aksi Anti

Kuman—AAK” dan “Saya Duta AAK” yang bertujuan mendidik keluarga

agar menjaga rumah mereka tetap bersih, higienis, dan bebas kuman. Pada

tahun 2014, program Wipol AAK berhasil melibatkan 1.500 anggota keluarga

di Jakarta.

b. Gerakan Kebersihan Toilet (Domestos)

Domestos telah bekerja sama dengan UNICEF dan Yayasan Unilever untuk

mempromosikan program Sanitasi Toilet, dengan judul “Gerakan Kebersihan

Toilet” sejak tahun 2011. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan

akses membersihkan toilet dan mendidik masyarakat tentang pentingnya toilet

yang bersih dan higienis.

Domestos terlibat dan bekerja

sama dengan sekolah-sekolah

dan para orang tua murid,

terutama kaum ibu, dalam

memastikan bahwa toilet di

rumah mereka dan sekolah

tetap bersih dan higienis. Kegiatan ini juga bertujuan menanamkan pentingnya

kebiasaan mencuci tangan bagi anak-anak. Hingga akhir 2014, Domestos

berhasil memberikan penyuluhan pada lebih dari 1.900 sekolah, dengan

320.000 siswa yang mendapatkan intervensi perubahan perilaku hidup bersih.

c. Peduli Kesehatan Remaja (Rexona)

Misi Rexona adalah menginspirasi kepercayaan diri remaja dengan membantu

membuat tubuh mereka lebih harum dan tampil lebih baik, sehingga mereka

siap untuk menjalani hari-hari mereka yang secara fisik kadang tidak menentu,

baik secara mental maupun sosial. Oleh karena itu, Rexona, di bawah naungan

Yayasan Unilever Indonesia dan mitra LSM-nya, mendukung 250.000 remaja

di Jawa dan Sumatera untuk hidup bersih dan sehat. Rexona mengajarkan

mereka tentang cara menjaga kebersihan, keringat, bau badan dan pentingnya

menggunakan deodoran setiap hari agar menjadi generasi muda Indonesia

yang lebih berkembang dan percaya diri.

d. “Be A Frutarian” (Buavita)

Buavita mendorong konsumsi buah-buahan secara teratur sebagai kebiasaan

untuk menjadikan hidup lebih sehat dan bahagia. Buavita meyakini bahwa jus

buah Buavita dapat memberikan asupan buah yang sehat dan dengan angka

Page 10: CSR Unilever Indonesia

kecukupan nutrisi sehari-hari, Buavita akan bermanfaat bagi konsumen dalam

jangka panjang. Kampanye Frutarian Buavita digagas untuk membantu

masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dengan terbiasa melakukan kebiasaan

kecil yang sehat, seperti meningkatkan asupan buah setiap hari. Buavita terus

memperkenalkan dan

merekrut lebih banyak orang

untuk menjadi bagian dari

keluarga Frutarian, suatu

komunitas yang

berkomitmen untuk menjaga

kebugaran dan meningkatkan

konsumsi buah atau jus buah

setiap harinya. Selain itu, Buavita juga mendorong gaya hidup sehat melalui

berbagai kegiatan yang berfokus pada tiga pilar: Pikiran yang Sehat, Tubuh

yang Sehat, dan Pola Makan yang Sehat. Ketiga pilar ini kemudian diterapkan

dalam berbagai kegiatan di lapangan, seperti kelas yoga, lomba lari, talk show

kudapan sehat, resep memasak masakan rumahan yang sehat, kiat-kiat

berbelanja bahan makanan sehat, motivasi diri untuk berolahraga, dan lain-

lain.

TANGGAPAN KELOMPOK ATAS PELAKSANAAN CSR PT. UNILEVER

Berdasarkan pemaparan mengenai program CSR beserta realisasi program CSR dari

Unilever yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, kami kemudian menarik

kesimpulan bahwa CSR yang dilakukan Unilever melalui brand-brand (merek-

merek)-nya telah dapat terimplementasi dengan baik. Kami sangat setuju dengan

berbagai program CSR Unilever yang terdiri dari empat kegiatan CSR utama beserta

kegiatan-kegiatan CSR lainnya. Dengan adanya berbagai program dan kegiatan

tersebut, tentu membawa dampak positif, bukan hanya bagi sekitar 5 juta masyarakat

Indonesia yang menjadi target utama, melainkan juga bagi Perusahaan Unilever

sendiri. Manfaat tersebut kami rangkum menjadi:

a. Manfaat bagi masyarakat Indonesia:

1. Meningkatkan kesehatan serta meningkatkan kepedulian

masyarakat terhadap pentingnya kesehatan bagi terciptanya

kehidupan yang berkualitas.

Page 11: CSR Unilever Indonesia

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesadaran akan

kebersihan sebagai bagian penting dalam menjaga kesehatan.

3. Melestarikan budaya Indonesia, terutama makanan tradisional

Indonesia sebagai warisan berharga yang harus senantiasa dijaga.

4. Pemberantasan kelaparan dan meningkatkan kualitas gizi anak

Indonesia

5. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah

sosial yang terjadi di Indonesia, misal melalui penggalangan dana,

edukasi, dsb.

6. Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum

(terutama toilet umum) di Indonesia.

b. Manfaat bagi PT. Unilever:

1. Meningkatkan citra perusahaan

Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal

PT. Unilever sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan

yang baik bagi masyarakat.

2. Memperkuat brand (merek) perusahaan

Melalui program-program CSR tersebut, berbagai brand yang

mensponsori akan menjadi lebih kuat di mata masyarakat dan lebih

dikenal baik.

3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, PT. Unilever dibantu dengan

berbagai pihak (LSM, pemerintah, universitas, dsb) yang dapat

membuka relasi yang baik.

4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Melalui CSR tersebut, PT. Unilever mempunyai kesempatan

menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat

membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk yang

sama.

5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan

Pengaruh Perusahaan

CSR pada PT. Unilever dapat memicu inovasi dalam perusahaan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi

perusahaan dalam bisnis global.

6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan

Page 12: CSR Unilever Indonesia

Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya

berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR.

Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan, lebih

memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang

melakukan CSR.

7. Meningkatkan Harga Saham

Pada akhirnya, PT. Unilever yang melakukan CSR konsisten dan

rutin, masyarakat bisnis (investor dan kreditur), pemerintah,

akademisi, maupun konsumen akan semakin mengenal perusahaan

sebagai perusahaan yang baik. Maka permintaan terhadap saham

perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga

akan meningkat.

Saran: Oleh karena berbagai manfaat yang diterima baik oleh masyarakat luas dan PT.

Unilever itu sendiri, sebaiknya PT. Unilever senantiasa melanjutkan berbagai program

CSR yang telah ada dan terus meningkatkannya melalui inovasi-inovasi program CSR

yang lain.