CSAMT
-
Upload
koko-master -
Category
Documents
-
view
22 -
download
1
Transcript of CSAMT
Pengukuran Sesar Menggunakan Metode CSAMT di Area Geothermal
Kamojang
Kelompok 4
Studi Kasus
Pendahuluan
• Kamojang merupakan lapangan geothermal yang pertama di Indonesia yang telah dieksploitasi dan telah menghasilkan listrik sejak 1983.
• Terdapat dua mineral hydrothermal, yaitu mineral yang dihasilkan oleh fluida asam (kaolin, smectite, alunite, kuarsa, cristobalite, dan pyrite) dan fluida netral (kuarsa, adularia, albite, epidote, titanite, wairakite, laumantite, calcite, siderite, hematite, pyrite, anhydrite, smectite, chlorite, illite, dan interlayered clays).
• Reservoir pada area geothermal ini terletak pada kedalaman sekitar 544 m sampai 1700 m. Permeabilitas pada reservoar sebagian besar disebabkan oleh sesar turun dan kekar –kekar yang berasosiasi.
Metode Penelitian
1. Metode Pengambilan Data• Dalam satu hari diperoleh tiga titik
pengukuran dengan spasi 150 m. Pengambilan data dilakukan pada 3 band frekuensi yaitu :
• Band 1 : 10 Hz – 1kHz• Band 4 : 500 Hz – 3 kHz• Band 7 : 750 HZ – 100 kHz
2. PeralatanInstrumentasi yang digunakan adalah komponen receiver Stratagem versi
2671-01 REV.D yang terdiri dari :4 batang patok elektroda stainlessstel- 1 batang patok ground dan kabel ground- 4 buah sambungan elektroda dengan kabel-kabel telluric 2 meter- 1 buah modul analog front end (AFE )- 2 buah kumparan medan magnetik- 2 buah kabel penghubungan kumparan / AFE standard- 1 buah console pemroses sinyal startagem- 1 buah keyboard kompatible- 1 buah kabel daya console- 1 buah aki 12 volt- Peta dan kompas- Alat pendukung lainnya ( log book dan alat tulis sendiri )
Metode Pengolahan Data • Adapun alur pengolahan data magnetoteluric secara garis besar
adalah :- Melakukan pengukuran komponen E dan H dalam arah tegak lurus
yang memiliki rentang frekuensi tertentu- Melakukan analisis frekuensi ( spektrum )- Melakukan pemilihan sinyal – sinyal pengukuran pada spektrum
tertentu ( yang dianggap mewakili kedalaman tertentu )- Melakukan perhitungan nilai resistivitas berdasarkan nilai E dan H yang
bersesuain- Melakukan perhitungan kedalaman oleh suatu frekuensi melalui
persamaan skin depth- Hasil akhir dalam nilai resistivitas untuk berbagai frekuensi ( atau
kedalaman ) diplot sebagai nilai resistivitas terhadap kedalaman.
Hasil Pengolahan CSAMT
• Pengukuran dengan metode CSAMT akan diperoleh data yang bersifat sounding. Data dianalisis secara 1D dan 2D menggunakan software imagem kemudian diperoleh pseudo section dari nilai resistivitas
Hasil pengolahan data yang menunjukan sebaran nilairesistivitas dalam fungsi kedalaman
Nilai resistivitas dalam fungsi kedalaman diplotkandengan topografi titik ukur
• Hasil pengolahan data CSAMT ini dapat diinterpretasi berdasarkan informasi geologi. Berdasarkan informasi geologi maka dapat diperkirakan bahwa pada kedalaman 0-200 m yang mempunyai nilai resistivitas sekitar 0-40 ohm meter merupakan zona yang didominasi oleh mineral lempung
• Pada informasi geologi menerangkan bahwa permeabilitas pada batuan reservoar sebagian besar disebabkan oleh adanya sesar turun dan kekar yang saling berasosiasi.
Kesimpulan
• Dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman 0-200 m merupakan zona yang didominasi lempung(jenis smectite,koalin)
• Pada kedalaman 200-350 m diperkirakan sebagai zona transisi (chlorite plus smectite atau illite,chlorite plus interlayered clays).
• Pada kedalaman lebih 400 m dapat diperkirakan masih caprock (lempung ilite dan chlorite).