CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya....

14

Transcript of CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya....

Page 1: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan
Page 2: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

APPEALED

Haldep.indd 1 8/1/2018 1:08:19 PM

Page 3: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Haldep.indd 2 8/1/2018 1:08:19 PM

Page 4: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

APPEALED

EMMA CHASE

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Haldep.indd 3 8/1/2018 1:08:19 PM

Page 5: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

APPEALEDby Emma ChasePublished in 2016 by Gallery BooksAll rights reserved including the right of reproduction in whole orin part in any form.This edition is made possible under a licence arrangement originating with Amazon Publishing

Copyright © 2016 by Aimée CarterAll rights reserved

APPEALEDAlih bahasa: Airien KusumawardaniEditor: Grace SitungkirHak Cipta Terjemahan IndonesiaPenerbit PT Elex Media KomputindoHak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali pada 2018 olehPenerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

718031284ISBN: 978-602-04-7902-6

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Haldep.indd 4 8/1/2018 1:08:19 PM

Page 6: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

1

“Dasar bajingan busuk!”Kennedy duduk dan memandangiku seolah tidak

mengenaliku sama sekali. Dan itu cukup aneh, mengingat kami sama-sama tak berbusana di tempat tidurku. Setiap inci tubuh kami saling mengenal secara intim.

Tetapi nada suaranya yang paling menggangguku—datar namun dengan kemarahan yang ditahan sekuat tenaga dan parau karena kesakitan. Seolah aku mencuri udara dari paru-parunya—seolah aku meninju perutnya.

Kata-kata tidak membuatku cemas. Hinaan adalah rayuan kami. Pertengkaran adalah pemanasan kami. Per-nah suatu kali, Kennedy begitu marah sampai-sampai dia menerjang dan berusaha memukulku—dan reaksiku adalah gairah yang tidak bisa disangkal.

Itu tidak segila seperti yang terdengar. Semuanya cocok untuk kami.

Setidaknya sampai sepuluh menit yang lalu.“Tunggu. Apa?” tanyaku, benar-benar terkejut.Kupikir dia akan bersyukur. Senang. Mungkin me-

na warkan diri untuk memuaskanku dalam rangka men-de mon strasikan rasa terima kasih yang sangat besar.

Isi Appealed.indd 1 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 7: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

2

Kilau mata Kennedy berbahaya, dan pikiran untuk membiarkannya berada di dekat kejantananku melesat pergi bagai ikan mungil di sebuah akuarium besar. Ka-rena Kennedy bukan tipe wanita yang bisa dianggap re-meh; dia seseorang yang patut disegani. Seseorang yang se nang membuat pria patah hati sekaligus meng han cur-kan mereka.

“Kau sudah merencanakan ini sejak awal, bukan? Ber cinta denganku hingga aku kehilangan akal, mem-per dayaiku untuk memiliki perasaan aman yang palsu agar aku lengah dan kau bisa memenangkan kasus itu,” desisnya.

Dia bergerak untuk melompat turun dari tempat tidur, tetapi aku meraih lengannya. “Menurutmu kejan-tan anku cukup berkuasa untuk mengubahmu menjadi bo doh? Aw, Sayang, itu benar-benar membuatku ter-san jung, tapi aku tidak perlu menjual diri untuk meme-nang kan kasus-kasusku. Kau panik tanpa alasan.”

“Jangan sentuh aku!”Biasanya aku memiliki cara tersendiri untuk meng-

hadapi wanita. Jika kata sentuh diperdengarkan, maka selalu diikuti

oleh kata aku lalu kata-kata seperti lebih kuat, kumohon, dan temanku, lagi.

Hari-hari itu sungguh menyenangkan....Kennedy menyentakkan diri dari cengkeramanku

lalu bergegas menuruni tempat tidur, dan dalam keadaan marah dia mengumpulkan pakaiannya yang bertebaran di lantai kayu. Dan karena Kennedy melakukannya tanpa memakai apa pun—membungkuk dan menggoyang-kan bagian-bagian tubuhnya yang terbaik—aku harus

Isi Appealed.indd 2 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 8: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

3

memper hatikannya. Ada tanda gigitan di bokongnya—tanda gigitan dariku. Tidak ada kulit yang terluka, hanya bekas-bekas berwarna merah muda gelap. Kemungkinan aku sedikit terbawa suasana semalam, tetapi bokong Ken nedy benar-benar manis dan menggoda untuk di-gigit.

Kuraih kain pelindung kaki palsu dari nakas lalu me-masangkannya pada sisa kaki kiriku. Ya, sebagian kakiku diamputasi saat aku masih kecil—amputasi transtibial1 kalau kau menginginkan istilah teknisnya. Aku akan membahasnya nanti, karena Kennedy tidak menunggu. Aku benar-benar menyukai sifatnya tersebut—dia tidak memberiku ruang sedikit pun. Dia bahkan tidak berpikir untuk memperlakukanku secara istimewa atau berbeda dari diriku yang sebenarnya, seorang pria yang mampu melakukan apa pun.

Atau memperlakukanku seperti seorang bajingan yang rupanya seperti itulah anggapannya terhadapku saat ini.

Kupasang penjepit di kain pelindung itu pada kaki palsuku lalu berdiri, tepat ketika Kennedy menemukan sebelah sepatunya di sudut kamar dan menambahkan sepatu itu ke tumpukan di lengannya.

“Tenanglah, Kitten,” aku berusaha membujuk, suara-ku tenang.

“Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita su dah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita—itulah kesepakatan kita.”

Aku mendekat, telapak tanganku menghadap ke depan, tanda universal aku datang dengan damai. “Kita sepa kat

1 Amputasi tungkai bawah, yaitu tulang kering atau tulang betis.

Isi Appealed.indd 3 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 9: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

4

untuk melakukan banyak hal yang tidak lagi ber laku, Pipi Manis.”

Hidung Kennedy mengembang mendengar nama pang gilan coba-coba itu. Kurasa aku bisa menambahkan “pipi manis” pada kolom tidak, dan itu sangat disa yang-kan. Panggilan itu cocok untuknya.

“Aku hanya mengungkit kasus itu karena aku beru-saha membantumu.”

Resmi sudah: aku benar-benar bodoh. Dari semua hal salah yang bisa kukatakan, itulah yang paling salah.

“Menurutmu aku membutuhkan bantuanmu? Dasar tukang meremehkan!”

Kennedy berbalik menuju pintu, tapi aku kembali meraih lengannya.

“Lepaskan. Aku mau pergi.”Aku ingin merespons dengan ungkapan klasik Enak

saja atau yang lebih terang-terangan Kau tidak akan pergi ke mana-mana. Tetapi kedua ungkapan itu seperti yang diucapkan oleh pria psikopat, seperti yang akan dikatakan oleh pembunuh berantai dalam film The Silence of the Lambs. Dan bukan itu yang ingin kuperlihatkan.

Aku justru merampas pakaian dari lengannya lalu berjalan menuju jendela.

“Apa yang kau—? Jangan!”Terlambat.Rok, blus sutra tanpa lengan, pakaian dalam berenda

beige-nya yang dirancang khusus melayang di udara dalam waktu sepersekian detik, lalu jatuh ke trotoar dan jalan di bawah kami. Branya tersangkut pada antena mobil yang melintas dan berkibar dengan agung menyusuri jalan, bagai bendera pada kendaraan diplomat dari suatu negara mengagumkan bernama Negeri Payudara.

Isi Appealed.indd 4 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 10: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

5

Rasanya seolah aku harus memberi hormat pada bra itu.

Aku menutup jendela, bersedekap, dan tersenyum. “Kalau kau mencoba pergi sekarang, Harrison yang ma-lang mungkin akan trauma seumur hidup.” Harrison ada lah kepala pelayanku. Sekali lagi—aku akan mem-ba hasnya nanti.

“Dasar bajingan!”Dan tinju Kennedy melayang ke wajahku. Latihan

balet selama bertahun-tahun membuat tubuhnya gesit, lincah, dan anggun. Namun, tidak peduli seberapa ce pat wanita itu, dan seberapa liar temperamennya, tubuh nya hanya setinggi 155 senti. Jadi sebelum dia bisa men -da rat kan tinjunya atau berpikiran untuk meng han tam se langkanganku dengan lututnya, aku melem par kan tu buhnya ke tempat tidur. Kemudian aku me ling kari ping gangnya, mencondongkan tubuh untuk me ne kan per gelangan tangannya pada matras di atas ke pa la nya. Kejantananku terasa panas dan mene gang sa at menyen-tuh kulit mulus tepat di bawah payudara Ken nedy, dan memberiku beberapa ide yang menak jub kan—tetapi itu juga harus menunggu.

Sayang sekali.Aku menunduk memandangnya. “Nah, Peaches, kita

akan melanjutkan percakapan kita.”Nama panggilan itu cocok untuk Kennedy. Kulitnya

yang mulus sewarna persik dan putih susu. Dan wangi-nya, ya Tuhan; rasanya di lidahku lebih manis dan lebih lembut dari persik ranum di siang musim panas.

Helaian rambut pirang menari-nari di tulang selang-kanya ketika wanita itu meronta di bawahku, memberi

Isi Appealed.indd 5 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 11: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

6

kejantananku ide-ide yang lebih menakjubkan lagi. “Per se tan denganmu! Aku sudah selesai berbicara!”

“Bagus. Kalau begitu bagaimana jika kau tutup mu-lut cantik itu dan dengar saja aku? Atau aku selalu bisa membekapmu.”

Mungkin aku akan tetap membekapnya, hanya un tuk bersenang-senang. Mungkin seharusnya aku me nyim pan celana dalamnya.

“Aku membencimu!”Aku tergelak. “Tidak, kau tidak membenciku.”Mata cokelat Kennedy seolah membakarku, dengan

cara yang sama seperti beberapa dekade yang lalu. “Se ha-rus nya aku tidak memercayaimu lagi.”

Sambil menahan pergelangan tangan wanita itu di atas kepalanya, aku sedikit mencondongkan tubuh ke bela kang untuk menikmati pemandangan itu. “Omong ko song. Itu keputusan terbaik yang pernah kau buat. Se-karang dengarkan, Buttercup....”

Dan aku mulai mengatakan semua yang seharusnya ku katakan padanya berminggu-minggu yang lalu. Ti-dak—bertahun-tahun yang lalu....

*

Empat minggu sebelumnya

“Semalam aku bermimpi aneh.”Aku mondar-mandir di belakang sofa sambil meme-

gang bola racquetball. Saat sampai di ujung ruangan, aku memantulkan bola itu ke dinding, menangkapnya dengan satu tangan, lalu berbalik dan berjalan ke arah

Isi Appealed.indd 6 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 12: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

7

berlawanan. Aku dapat berbicara lebih mudah dan ber-pikir lebih baik saat sedang bergerak.

“Aku sedang berada di pantai ... setidaknya kupikir aku sedang berada di pantai, aku tidak mengingat ada air. Tapi di sana ada pasir, dan aku sedang menggali pasir.”

Pantul, tangkap, berbalik.Sebagian orang menganggap menemui terapis ada-

lah tindakan yang lemah—tetapi itu benar-benar omong kosong. Perlu keberanian yang sangat besar untuk me ng-ungkapkan pikiran-pikiranmu pada orang lain. Keta kut-anmu, kekuranganmu, gairah-gairah nakal mu. Menemui terapis bagai olahraga bagi jiwa, memak samu untuk me-lihat dirimu sendiri—dirimu yang sesungguhnya.

Dan menurutku itulah masalahnya—kebanyakan orang tidak mau melihat diri mereka sendiri. Mereka le bih memilih untuk percaya bahwa mereka adalah pri-badi yang sama dengan anggapan semua orang—bu-kan bajingan egois dan menyimpang yang sebenarnya mengen dalikan mereka.

“Butiran pasirnya kasar—putih, krem, dan hitam, dan aku terus menggali lebih dalam. Aku tidak tahu apa yang kucari, tapi aku mengetahuinya saat menemukannya.”

Pantul, tangkap, berbalik.“Benda itu adalah sebutir batu delima. Sebutir batu

delima di dalam pasir. Tapi ini bagian yang aneh—saat aku berusaha mengambilnya, batu itu terus-terusan ter-gelincir dari genggamanku. Tidak peduli seberapa keras usa haku, seberapa kuat aku mencengkeramnya, aku ti-dak bisa menggenggamnya. Itu benar-benar aneh kan, Waldo?”

Nama terapisku adalah Waldo Bingingham. Dia tipe pria yang berbicara lemah lembut dan suka merenung,

Isi Appealed.indd 7 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 13: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

8

yang beberapa tahun lagi akan pensiun. Kliennya yang lain memanggil Waldo dengan nama Dr. Bingingham, atau, singkatnya, Dr. Bing. Tetapi aku menyukai Wal-do—itu nama paling mengagumkan bagi mereka yang menyandangnya. Jika anakmu bernama Waldo, pada suatu saat dalam hidupnya, kau akan mengatakan, Di mana Waldo?2 Dan itu lucu sekali.

Waldo menatapku dengan sabar. Dia melepaskan kaca-mata gelap berbingkai tebal ala jurnalis Walter Cron-kite era 1960-an lalu perlahan menyekanya dengan tisu. Itu adalah strategi yang sering Waldo gunakan se la ma bertahun-tahun aku mendatanginya. Dia me nung gu-ku—memberiku waktu untuk menjawab perta nyaanku sendiri.

Pantul, tangkap, berbalik.Namun kali ini, aku benar-benar bertekad untuk

mendengar pendapat profesional Waldo. Apa arti semua itu, Waldo?

Pria itu akhirnya mengerjap lebih dulu. “Kupikir minggu ini kita sudah memutuskan untuk mendiskusikan bagaimana kau menggunakan hubungan seksual untuk menghindari kedekatan secara intim.”

Aku memutar bola mataku. “Seks, seks, seks—hanya itu yang kalian, kaum Freudian, ingin bicarakan. Itu kah aku bagimu—sepotong daging? Kejantanan dengan dua

2 Di mana Waldo (Where’s Waldo?): serial buku anak-anak bergambar ciptaan seorang ilustrator asal Inggris, Martin Handford, yang menantang pembacanya untuk mencari karakter utama buku tersebut yang tersembunyi dalam gambar di setiap halamannya.

Isi Appealed.indd 8 8/1/2018 1:09:17 PM

Page 14: CR: Appealed (The Legal Briefs #3) · ku tenang. “Jangan panggil aku seperti itu!” bentaknya. “Kita sudah berjanji tidak akan mendiskusikan kasus kita— itulah kesepakatan

9

kaki?”—aku tergelak sambil menepuk kaki palsu ku—“yah, setidaknya ada satu kaki. Apakah istrimu meno-lak mu lagi?”

Waldo menulis pada buku catatan di pangkuannya. “Kita juga bisa menambahkan bagaimana kau meng-gunakan humor yang tidak pantas untuk mengelak dari percakapan yang membuatmu merasa tidak nyaman ke dalam daftar topik-topik untuk diskusi kita di kemudian hari.”

Pantul, tangkap, berbalik.“Tidak, aku hanya seorang pria yang lucu. Hidup

terlalu serius—semua itu tidak akan membebaniku. Lagi pula, menurutku kau menyimpang jauh dengan teorimu tentang kedekatan intim. Berhubungan seks adalah inti dari kedekatan intim.”

“Tidak seperti caramu melakukannya.”“Apa kau menghakimiku, Waldo?”Ya—aku senang sekali mengucapkan nama Waldo.“Apa kau ingin aku menghakimimu, Brent?”“Menurutmu aku harus menginginkanmu untuk

menghakimiku?”Aku sudah menjalani terapi sejak berumur sepuluh

tahun—aku bisa berbicara berputar-putar seperti ini se-panjang hari.

“Menurutku kau menggunakan mimpi ini untuk meng hindar dari diskusi tentang bagaimana kau meng-gunakan seks untuk menghindari kedekatan intim.”

“Tidak—mimpi ini hanya mengganggu pikiranku. Aku ingin tahu apa artinya.”

Pantul, tangkap, berbalik.

Isi Appealed.indd 9 8/1/2018 1:09:17 PM