Saya Muak Dengan Motivasi BERJANJI
-
Upload
fptipengcabtimur -
Category
Documents
-
view
127 -
download
10
Transcript of Saya Muak Dengan Motivasi BERJANJI
ŀMOHON DENGAN SANGAT
DENGAN MEMBACA E-BOOK INI
ANDA HARUS
MEMBERITAHU YANG
LAIN MENGENAI
GRATIS DOWNLOAD INI!!
JANGAN HANYA SAMPAI BERHENTI
DITANGAN ANDA SAJA!!! MINIMAL BERITAHU
3 ORANG
ENTAH VIA FACEBOOK, TWITTER,
ATAU TERSERAH ANDA
JIKA TIDAK ANDA BERDOSA
TERHADAP BANGSA INI, DAN MUNGKIN KATA B#NGS#T
MUNGKIN COCOK BAGI ANDA
(MAAF EMOSI, KRN SY SDH
DEDIKASIKAN PENUH TAPI
BERHENTI DITANGAN ANDA)
ŀ
ŀ
Saya Muak
Dengan
Motivasi
ŀ
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)
dipidanakan dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjualkan kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak
Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
ŀ
Hadi Wijaya
Saya Muak
Dengan Motivasi
Penerbit
Lesprivatbisnis.com
ŀ
Saya Muak Dengan Motivasi
DC 770000
© 2011 Lesprivatbisnis.com
Lesprivatbisnis.com
Email: [email protected]/
Cetakan pertama, Maret 2011
ISBN : 978-602-99044-0-6
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan
dengan cara apapun, termasuk fotokopi,
tanpa izin tertulis dari Penerbit
ŀ
Dengan membaca buku ini maka anda
setuju bahwa segala implementasi yang
anda lakukan setelah membaca buku ini
adalah tanggung jawab anda sendiri,
bukan penulis
Jika anda terbantu atas buku ini
atau web ini dan ingin
mendonasikan untuk
kelangsungan web ini harap hub:
Terima Kasih….
ŀ
Daftar Isi Daftar Isi vi
Kata Pengantar 1
Skema Perjalanan Bisnis 3
1. Memulai Bisnis
a. Mulai dengan pola pikir kita 4
b. Memulai Usaha 11
c. Apa Yang Membuat Bisnis Anda Berjalan 13
d. Permodalan Dengan Kartu Kredit 21
e. Pengurusan Ijin Usaha 29
f. Cashflow 38
2. Berhutang Dengan Membeli Properti
a. Kenapa Kita Musti Berhutang 45
b. Persiapan Hutang 47
c. Pilihlah KPR 49
d. Supaya Bank Tertarik Memberikan Pinjaman 52
e. Memilih Properti 55
f. Memperoleh Modal Dengan Membeli Properti 60
g. Cara Mudah Menilai Properti 67
3. Bisnis dan Properti
a. Memperoleh Modal Lagi Dari Properti
Yang Telah Kita Beli 71
b. Menyulap Properti 77
ŀ
c. Mengakselerasi Bisnis Dengan Modal dari Properti,
Properti dari Bisnis 82
4. Lampiran
1. Beberapa Pertanyaan Yang Sering Ditanyakan
Pemula 84
2. Apa Yang Bisa Anda Lakukan 91
3. Daftar Istilah Umum Dalam Properti 95
4. Contoh Real Hasil Appraisal 101
5. Studi Kasus 111
6. Kumpulan Tulisan-tulisan diforum-forum 131
Tentang Penulis 205
ŀ
Kata Pengantar
Saya Muak
Dengan Motivasi
ndonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Namun
ironinya Indonesia sangat kekurangan pengusaha. Sudah banyak para
motivator yang memotivasi masyarakat untuk menjadi pengusaha, entah
tingkat nasional, tingkat provinsi, maupun tingkat lokal. Gembar gembor untuk
menjadi pengusaha digaungkan setiap hari di media massa. Namun jarang
sekali dari para motivator tersebut mengajarkan bagaimana cara praktek
menjadi pengusaha, karena disatu sisi mereka bukan dari pengusaha, kalaupun
pengusaha, mereka sudah lupa caranya mulai dari nol atau enggan
memberitahu rahasianya (supaya tidak tersaingi orang lain mungkin, hahaha).
Sehingga dengan demikian, banyak yang termotivasi untuk menjadi
pengusaha, namun tidak tahu caranya.
Buku ini seperti lilin ditengah kegelapan, yang membantu sedikit
menjelaskan cara menjadi pengusaha. Mulai dari pembentukan pola pikir
pengusaha, permodalan, perhitungan bisnis, hingga bermain properti untuk
menunjang usaha. Semua disertai dengan contoh yang nyata terjadi disekitar
I
ŀ
saya dan lampiran-lampiran yang mendukungnya, hal tersebut supaya mudah
dimengerti oleh anda, para “perindu menjadi pengusaha”.
Masa depan ditangan anda, jika anda tahu bagaimana cara
bermainnya. Semoga dengan kehadiran buku ini, kehidupan anda menjadi
lebih baik lagi, sesuai harapan kita bersama.
~Hadi Wijaya~
ŀ3
Skema Perjalanan Bisnis
ŀ 4
BAB SATU
Memulai Bisnis
1.a. Mulai Dengan Pola Pikir Kita
Tidak ada bisnis tanpa modal, semua butuh modal. Cuma modal itu bisa
bermacam-macam, bisa modal tubuh yang sehat, jiwa yg sehat, dan
sebagainya.
Kalau modal uang, sebenarnya bisa diakal dengan banyak hal.
Pada intinya kekurangan kita ini hanya satu, tidak pandai lihat peluang usaha.
Melihat peluang usaha itu butuh latihan, butuh perhatian.
Dari mana kita bisa melihatnya? Dari bisnis-bisnis yang sudah ada.
Kita lihat bisnis-bisnis yang berdiri, bisnis yang sekarat, bisnis yang ramai,
bisnis yang lagi hot, bisnis booming, bisnis mau hancur, dan sebagainya.
Sering kali kita hanya menerima informasi disekeliling kita begitu aja, tidak
disangkutkan dengan sense kita.
Misalnya tetangga kita tokonya sepi, lihat apa yang timbul/kesan apa dlm hati
kita. Mungkin kita kasihan, lalu beli apa yg tidak kita perlukan biar mereka
senang, sekedar ajak omong, atau dalam hati berkata "goublok, buka toko
kok.....".
Baiknya, ketika kita melihat informasi "toko tetangga sepi" cari apa yang
membuat sepi, pikirkan kenapa kok tidak ada yang membelinya. berandai-
ŀ 5
andai bahwa anda adalah pemilik toko itu, apa solusinya.
Sebenarnya bisnis itu adalah masalah, atau problem; yang kita perlukan ialah
cara pemecahan problem itu, atau dikenal problem solving.
Ketika seseorang mengenali masalahnya, maka ia bisa memecahkan
masalahnya.
Ketika berkali-kali seseorang memecahkan masalah yang sama, maka masalah
itu akan tampak mudah dipikirannya.
Contohnya kita beli TV baru, masalahnya kita tdk tahu tombol2nya.
Nah lalu kita belajar, tekan tombol A, ternyata efeknya begini, tekan tombol B,
ternyata efeknya begitu,dan seterusnya.Lama kelamaan kita akan mulai
terbiasa dengan tombol-tombol itu. Semua tombol jadi mudah, sambil merem
melek (tutup mata, buka mata) pun bisa.
Proses pengenalan masalah diatas secara berulang-ulang, disebut juga proses
belajar/ learning.
Dalam hal ini, learning terhadap bisnis lah yang kita masukkan ke otak sehari-
hari.
Kita baca di koran perusahaan A sukses, Why? How? Who?
Lalu depot makanan di daerah B laris manis. How? Why? Who?
Itulah sehari2 yang kita lakukan agar terbiasa dengan bisnis.
Berikutnya ialah practice, atau berbuat berdasarkan keputusan.
Banyak kali kita lemah dalam hal ini, karena practise melibatkan seluruh
anggota tubuh kita untuk tujuan tertentu.
Yang dimaksud lemah dalam hal practice ialah kemalasan, ketakutan,
kekuatiran, kesusahan, dan kehati2an (5K) kita.
Just do it saja, Lakukan saja! Hantam saja! Bicara pd diri sendiri, Maki-maki
ŀ 6
diri kita sendiri kalau tidak melakukannya. Itu lah yang paling praktis untuk
mendobrak 5K diatas.
Lama kelamaan practice akan membentuk skill atau keahlian (practice made
skill), dlm hal ini bisnis.
Ada prinsip universal yang harus kita pahami, segala sesuatu dimulai dengan
berat sekali, jika sudah berjalan akan tampak ringan.
Hal Apapun Didunia, entah menggenjot becak, entah menjalankan mobil
(butuh gigi 1 yg terkuat), bahkan memulai bisnis.
Nah sekarang Bisnis tanpa modal, apa mungkin?
Mungkin, caranya? Anda jawab sendiri, terbiasa dulu dengan melihat
kesempatan disekitar kita, asah problem solving kita terhadap bisnis, asah
pikiran kita dengan pikiran bisnis, practice dan bentuk skill bisnis kita.
Jangan terbuai dengan mimpi ingin kaya, karena kita akan selalu terjebak
dengan mimpi itu. Yang terpenting ialah pola pikiran, ide kita, dan aksi kita
untuk memulai bisnis.
Kelemahan kita satu-satunya ialah 5K kita itu.
Ingin cepat ke tujuan, tapi tanpa usaha, bagaimana bisa?
Banyak bisnis besar yang dimulai dari hal kecil, entah mulai dari penjual kaki
lima, atau memulai dari garasi saja.
Yang terpenting ialah bagaimana kita membaca pasar, bagaimana kita
merespon pasar tersebut, dan bagaimana kita memenuhi kebutuhan pasar
tersebut.
Berikut ini beberapa pola pikir yang harus anda tanamkan dipikiran anda untuk
memulai bisnis:
ŀ 7
a. Tujuan berbisnis ialah mendapatkan uang;
Sekarang arahkan pemikiran anda “bagaimana cara mendapatkan
uang” (yang tentunya dengan cara legal, sesuai hukum dan norma).
Pikirkan, pikirkan dan selalu pikirkan, setiap hari, dimanapun,
kapanpun bagaimana anda menghasilkan uang.
Pemikiran anda akan membawa anda secara otomatis menuju
“penciptaan cara” mendapatkan uang. Hal tersebut dikenal juga
dengan “insight”, “eureka”, atau “aha experience”.
Memang hal ini memakan waktu, tenaga dan pikiran. Tetapi setelah
anda menemukan, maka tubuh akan bereaksi mewujudkan sesuai
dengan tujuan yang diperintahkan pikiran anda.
b. Melihat suatu barang di toko;
Jika kita pergi ke suatu toko, melihat barang yang dijual dengan harga
tertentu, apa yang kita pikirkan?
“wah ini memang mahal karena mereknya bagus”,
”Aduh, mahalnya masak gini aja kok mahal”,
atau langsung aja anda beli karena bagus bentuknya?
Ini yang harus kita perhatikan ketika kita melihat suatu barang apakah
murah atau mahal:
• berapa ongkos & bahan bakunya, apakah memang mahal,
bahan terbaik, atau langka
• berapa ongkos pembuatannya,
• berapa lama pembuatan tersebut,
• jika anda bisa memperkirakan faktor-faktor diatas, lalu hitung
berapa keuntungan toko dan produsen.
ŀ 8
• Jika harga barang tersebut anda rasa mahal, namun secara
“ongkos produksi” murah, pikirkan apa yang membuat mahal,
apakah merek, apakah kualitas, apakah resiko, apakah
kelangkaan, apakah keindahan, atau lainnya.
Hal tersebut harus anda biasakan, agar anda terlatih dengan
pematokan harga barang dagangan anda, atau disebut juga teknik
“pricing” bagi barang dagangan anda.
c. JANGAN GUNAKAN UTANG UNTUK BARANG KONSUMER. Ini syarat awal
yang harus kita pegang sebelum kita memulai bisnis.
Saat-saat kita bisa bijak mengolahnya, namun ketika kita memperoleh
modal atau uang dari utang-utang itu, kita cenderung menjadi boros.
Kita sering kali “merasa” punya uang sehingga ingin menghabiskannya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Cicilan jadi tidak terbayar, akhirnya kita
sendiri tenggelam dalam utang.
Hal ini memang saya tekankan karena memang ini kelemahan fatal
yang tidak termaafkan (memang sebegitu parahnya, jika utang tidak
dijadikan modal kembali).
Kunci utama dari pengelolaan ialah “pengendalian diri”.
d. Anda adalah seorang pemimpin, pemimpin pekerjaannya adalah
menyuruh anak buahnya untuk melakukan sesuatu. Jangan anda
lakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh anak buah.
Suruhlah anak buah anda, anda harus bisa mendelegasikan anak buah
untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Perintah anda, itulah yang dibutuhkan oleh anak buah anda.
ŀ 9
e. Berpikirlah positif, aura anda akan memancar kepada orang lain.
Anda sebagai pimpinan perusahaan, sebagai bos anda mempunyai
“virus” yang tidak anda sadari.
Jika anda positif terhadap bisnis anda maka pegawai anda juga ikut
bersemangat; jika anda lagi sedih, tidak bisa bayar utang, bisnis lagi
jelek, maka pegawai anda juga akan tidak bersemangat.
Memang hal ini memang bersifat relatif, namun saya sarankan buktikan
sendiri.
f. Kerja keras, usaha dan cerdik mengelola masalah, itulah kuncinya anda
sukses. Tidak ada uang cepat, yang ada hanya kerja keras. Memang
bisnis untuk pertama kali memulai memanglah sangat berat, jika sudah
mulai berjalan, segalanya jadi mudah. Saya jamin!
g. Bisnis hanya suatu alat untuk memperoleh penghasilan, anda harus
bisa melepaskan dengan mendelegasikan kepada orang lain. Sangat
tidak cocok jika anda hanya “memberati satu bisnis saja”. Apa yang
terjadi jika anda hanya memberati satu bisnis saja? Seumur hidup anda
hanya bergantung pada satu bisnis itu saja. Bandingkan jika anda
mempunyai beberapa bisnis, bisnis A menghasilkan sekian juta, bisnis
B menghasilkan sekian juta, bisnis C menghasilkan sekian juta,
totalnya bisa anda hitung sendiri.
h. Terbiasalah dengan laporan keuangan. Anda tidak perlu berbakat
dalam hal akuntansi, yang perlu anda tahu ialah pemasukan dan
pengeluaran.
Pengeluaran tetap dan tidak tetap. Pengeluaran tetap dan tidak tetap
inilah yang anda harus bisa bedakan.
ŀ 10
Contoh: Bisnis roti,
pengeluaran tidak tetap: pembelian tepung terigu, telor, mentega
pengeluaran tetap: gaji pegawai
Pengeluaran tidak tetap itu mengikuti seberapa banyak barang yang
kita produksi atau jual. Sedangkan pengeluaran tetap ialah
pengeluaran rutin/ teratur yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
Dengan menguasai hal ini, anda akan bisa menghitung berapa
keuntungan anda setiap menjual barang, berapa minimum penjualan
yang bisa menutup biaya-biaya lainnya, dan berapa keuntungan bersih
yang anda raih (hal ini bisa anda baca detail pada bagian 1.f. Cashflow)
i. Bayarlah hutang anda tepat waktu, karena disitulah kredibilitas anda
teruji. Semakin bagus kredibilitas anda semakin dipercaya oleh orang
lain. Semakin dipercaya anda, semakin banyak keuntungan yang bisa
anda raih. Jangan terlambat 1 hari pun!
Salah satu kenapa kita tidak boleh terlambat 1 hari pun, karena pada
bank akan tercatat keterlambatan anda. Setiap bank harus
melaporkannya kepada Bank Indonesia, dan Bank Indonesia akan
mencatatnya. Jika dimasa mendatang anda hendak mengajukan kredit,
bank2 lain akan mengacu pada track record anda pada Bank Indonesia.
Jadi jika anda terlambat, maka bank-bank lain akan segera
mengetahuinya.
j. BERBISNIS ADALAH SUATU KEBERANIAN; pengusaha adalah
mengusahakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Jika anda tidak
berani berbisnis, lebih baik anda tidak usah meneruskan membaca
buku ini.
ŀ 11
k. Karena memang butuh kenekatan untuk memulainya, mendobrak
ketakutan dan keraguan anda. Berusaha, berusaha, dan berusaha
itulah kuncinya. Tanpa kenekatan anda, anda tidak mungkin bisa maju
sukses.
1.b. Memulai Usaha
Banyak hal kecil yang dapat kita jadikan bisnis, Pada pembahasan sebelumnya
telah diberitahu agar sense melihat peluang kita dikembangkan dengan lebih
lanjut.
Peluang itu selalu ada disekitar kita, kita harus jeli melihatnya agar tidak
terlepas.
Memulai usaha tidaklah harus dengan modal besar, dengan modal seadanya
anda bisa memulai bisnis apapun.
Memang semua kembali kepada lingkungan disekitar kita. Apa yang bisa
dijadikan bisnis, ya kita jadikan bisnis asal legal dan tidak bertentangan dengan
norma.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha:
a. Banyak momentum yang anda bisa manfaatkan sebagai sarana untuk
memulai bisnis anda, contohnya:
• Puasa bagi org Muslim, anda bisa memulai berjualan makanan kecil
untuk berbuka puasa,
ŀ 12
• Lebaran, anda bisa berjualan mulai dari kain sarung, baju baru,
tas, sepatu, handphone, makanan, parcel, makanan ringan dan
sebagainya
• Natal dan tahun baru, anda bisa berjualan parcel, kartu natal,
pohon natal, lampu hias, makanan ringan, kue, maupun
menyewakan baju sinterklas
• Tahun Baru Cina, anda bisa berjualan kue, makanan, atau pun
dekorasi.
• Tujuh belasan.
• Valentin.
• April Mob.
• Hallowen.
• Dan sebagainya.
b. Cari komoditi;
Anda memerlukan barang dagangan untuk dijual kepada pasaran, atau
kita sebut disini komoditi. Ciptakan sesuatu atau beberapa komoditi
yang bisa dijual kepada pasar. Apa yang bisa laku keras, apa yang bisa
dijual dengan untung yang besar, apa yang bisa membuat orang-orang
rela antri demi membeli produk kita.
Pada penciptaan komoditi terdapat beberapa faktor yang harus kita
perhatikan:
o Differensiasi,
o Konteks (tema) dan Kontent (isi),
o Temukan alasan, kenapa orang membeli produk kita.
Ketiganya akan saya bahas pada bagian berikutnya.
ŀ 13
1.c. Apa Yang Membuat Bisnis Anda Berjalan
Membuat bisnis tentu saja tidak mudah seperti membalikkan tangan.
Jika bisnis tidak menghasilkan keuntungan, tentu saja membuat kita ogah
untuk berbisnis.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa dijadikan acuan supaya bisnis anda bisa
berjalan dan menghasilkan keuntungan buat anda:
1. Differensiasi/ Get Out of The Crowd
Saya mempunyai seorang teman, ia mengatakan kepada saya ingin
membuka usaha berjualan jus buah. Namun saya balik tanya kepadanya,
apa bedanya jus buahnya dengan jus buah orang lain, sehingga orang lain
lebih memilih produknya dibanding produk orang lain. Ia tidak bisa
mengatakannya.
Berikutnya kami berdiskusi dan berdiskusi, lama kelamaan ia mengganti
komoditinya dengan menjual susu. Lagi-lagi timbul pertanyaan “apa yang
membedakan dengan produk orang lain”.
Differensiasi dalam bisnis sangat diperlukan, kita harus cari tahu kenapa
orang membeli produk kita, kenapa orang memilih membeli produk kita
dibandingkan orang lain.
Banyak kesalahan-kesalahan bisnis yang diakibatkan kurangnya
differensiasi ini. Baik itu perusahaan besar, sampai warung kecil, hingga
sales kelilingan.
Saya ingat sebuah toko di daerah saya. Katakanlah toko A. Dulu toko A ini
kecil, namun sekarang menjadi seperti supermarket. Lalu rupanya
tetangganya ada yang iri melihatnya, lalu membuat toko kecil (sebut saja
toko B)yang serupa dengan toko A yang dulu. Barang dagangannya pun
ŀ 14
mirip, namun sepi pembeli. Kenapa? Karena pembeli lebih memilih toko A,
toko A jauh lebih lama daripada toko B, jadi lebih kenal dengan para
pegawai dan pemiliknya langsung. Kesalahan inilah yang bisa membuat
toko B jatuh bangkrut.
Lalu saya teringat pula disebuah kios kecil yang mangkal persis diparkiran
sebuah supermarket besar, supermarket terkenal dikota itu. Namun kios
tersebut terus bertahan, dan ramai pembeli. Barang dagangannya pun
mirip dengan jualan supermarket, ada rokok, ada aqua, ada roti-roti kecil
murah, ada permen, nasi bungkus, dan snack-snack kecil. Saya sempat
berpikir, gila pemilik kios ini, menantang raksasa. Dengan penasaran saya
pun mengadakan observasi. Ternyata segmentasi/konsumen kios ini adalah
untuk para tukang parkir, para sopir yang menunggu tuannya belanja di
supermarket, para tukang becak, dan para pegawai supermarket. Kios ini
memanfaatkan apa yang tidak dijual oleh supermarket, contohnya menjual
rokok eceran batangan, menjual nasi bungkus murah sekali (Rp.1.500,-/
bungkusnya, isinya terlalu banyak nasinya dibandingkan ikannya), bahkan
pemilik kios ini menyediakan jasa pijat di kiosnya. Betul2 differensiasi.
Memang differensiasi ini membutuhkan proses kreatifitas, proses otak
kanan. Terkadang memerlukan waktu untuk menemukan jawabannya.
Namun hal tersebut bisa kita latih terus menerus, sehingga kita terbiasa
menemukan jawabannya.
Contohnya jika kita lihat minyak goreng, banyak sekali merek minyak
goreng, dari A sampai Z. Nah ada perusahaan yang kreatif yang
menanamkan image bahwa minyak gorengnya benar-benar bersahabat
15
dengan jantung, alias tidak membuat jantungan. Bahkan bisa diminum
secara langsung. Betul-betul get out of crowd.
Nah cobalah jika anda pergi ke toko dan melihat suatu barang, pikirkan
nilai tambah apa yang bisa anda tambahkan, jika ada kekurangan, nilai
mana yang bisa anda kurangi. Lalu pada akhirnya akan timbul pertanyaan
“Apakah anda bisa memproduksi barang yang lebih baik dan lebih bagus
dari barang itu?”. Memodifikasi suatu barang/produk juga bisa termasuk
sebagai proses diferensiasi terhadap produk orang lain; menjadikan produk
anda berbeda/lebih baik daripada produk orang lain.
2. Konteks dan Kontent
Konteks (tema) dan Konten (isi), Konteks yang saya maksudkan disini ialah
tema dari komoditi anda. Sedangkan Konten ialah barang dagangan itu
sendiri. Keduanya itu membantu anda membedakan komoditi anda dengan
komoditi orang lain.
Disinilah peran konteks atau tema. Contoh, pada kasus sebelumnya, teman
saya ingin berjualan produk susu. Pertama kita lihat bahwa kontennya
adalah susu sapi, berarti pasar ditujukan kepada anak-anak dan remaja.
Sekarang kita lihat apa yang disuka dari mereka dan hubungannya dengan
barang dagangan kita, ternyata dalam diskusi ditemukan bahwa mereka
senang akan gambar atau pernak pernik sapi, selain susunya. Berarti
nantinya kiosnya akan diwarnai dengan gambar-gambar sapi yang unik dan
lucu-lucu untuk menarik perhatian mereka, atau dengan kata lain
“bernuansa sapi”. Nah, “bernuansa sapi” itulah konteks.
Banyak produk-produk yang laku keras dipasaran karena kecocokan antara
konteks dan konten mereka. Lihat saja joger, konten mereka adalah kaos,
16
mug, jam dinding, atau barang-barang souvenir. Sedangkan konteks
mereka adalah banyolan atau guyonan atau kata-kata lucu.
Ayam Bakar Wong Solo, konten mereka adalah ayam bakar, sedangkan
konteks mereka adalah ciri khas solo atau nuansa solo tradisional.
3. Temukan alasan, kenapa orang membeli produk kita.
Ketika anda bisa menemukan kenapa orang membeli produk kita, maka
konsumen akan loyal terhadap kita.
Orang membeli suatu produk kita, demi pemenuhan kebutuhannya. Ketika
pemenuhan kebutuhannya terpenuhi (tercapai kepuasan) maka ia akan
mengulangi transaksi lagi.
Contoh:
Saya pernah membeli makanan disebuah kios. Secara tampilan, kios
tersebut menarik perhatian, lokasi strategis/ eye catching, desain grafis
yang menarik, dan foto makanan yang menarik. Langsung saya datangi
dan membelinya, tapi apa yang terjadi? Pelayanan bagus, cepat dan ramah
walaupun ramai dengan pembeli.
Namun ketika saya makan, rasanya tidak enak. Terus terang saya kecewa.
Lalu apakah saya mengulangi lagi pembelian ditempat itu? Terus terang
saja tidak, karena tercantum dipikiran saya, makanannya tidak enak.
Bagaimana dengan orang lain? Beberapa bulan setelah saya membeli
makanan dikios itu, kios itu menjadi sepi, berlawanan dengan ketika
pertama kali buka. Saya rasa orang lain pembeli di kios tersebut sama
dengan saya, ogah untuk membeli lagi (repeating buy).
Bagi diri saya ketika saya tertarik melihat kios tersebut dan foto-foto
makanannya yang menarik hari, saya sudah membayangkan betapa
17
nikmatnya makanan yang dijualnya, ketika improvement (saya mencoba)
ternyata harapan saya jauh tidak terpenuhi.
Terus terang ketika saya ditanya oleh teman saya, apakah makanan dikios
itu enak, maka saya akan berkata pengalaman negatif saya terhadap kios
itu.
Contoh lain:
Saya diberitahu teman saya bahwa depot A menjual Es Cincau paling enak,
di kota saya.
Saya pun meluncur ke lokasi. Mengharapkan menikmati Es Cincau paling
enak itu.
Setiba di lokasi, saya melihat tulisan pada menu, spesial di depot tersebut
adalah Es Cincau. Maka semakin penasaranlah saya. Saya & istri
memesannya, lalu ketika mencobanya, memang benar-benar enak.
Saat keluar dari depot itu, pada pikiran saya tertanam, depot ini Es Cincau
nya enak sekali. Jadi penguatan ingatan Es Cincau enak depot A semakin
kuat, karena ekspektasi saya dengan pemenuhannya tercapai.
Pada saat puasa sebelum lebaran, saya kembali untuk menikmati Es Cincau
itu kembali, ternyata rasanya “lain”, tidak enak. Lalu pada pikiran saya
timbul “pembelaan” terhadap Es Cincau yang tidak enak itu, “ah, ini
mungkin karena saat puasa, jadi yang bikin mungkin puasa, sehingga tidak
enak begini.”
Cerita diatas dapat kita lihat, ketika ekspektasi konsumen terpenuhi, maka
timbul loyalitas konsumen. Itulah alasan kenapa orang membeli dan
membeli kembali produk/toko kita.
18
4. Teknik Pricing/ Memberi Harga
Mungkin sering kali anda berbisnis, anda mengatakan untung beberapa
persen, tetapi akhirnya anda tekor/ malah merugi? Hal tersebut bisa
dikarena kurangnya keuntungan dalam barang dagangan jualan anda.
Pricing penting dalam bisnis. Hal tersebut menentukan besaran laba kita
dalam penjualan.
Jangan membaca pricing ini sebelum anda mengerti differensiasi, konteks
dan kontent. Kenapa? Karena dengan penguasaan hal tersebut kita bisa
menjual lebih mahal dibandingkan dengan produk lain, namun konsumen
kita tetap happy dan selalu ingin membeli kembali (repeating buy).
Mematok harga tinggi bukan berarti menipu konsumen, bahan baku biasa
bisa dijual dengan harga tinggi terjadi karena terdapat nilai lebih pada
barang itu. Artinya konsumen rela membeli barang itu karena mendapat
nilai yang lebih pada barang itu, misalnya kebanggaan memiliki, merek,
kualitas yang terjamin/terjaga, pasti tidak menipunya dan sebagainya.
Suatu hari istri saya membaca majalah wanita C*sm*p***tan, disana
terdapat ulasan foto barang-barang sebuah butik dengan harganya. Istri
saya terheran-heran dengan harga barang-barang tersebut yang benar-
benar fantastis, contohnya sebuah sepatu wanita seharga 4 juta, ikat
rambut seharga 500 ribu, dan sebagainya. Timbul pertanyaan, apa ada
yang beli barang tersebut? Jika jawabannya ada, nah timbul pertanyaan
lagi yang terpenting “mengapa mereka membelinya?”. Jawabannya bisa
salah satu dari ini, karena mereknya benar-benar berkelas, karena bagus
luar biasa, karena membuat mereka lebih cantik jika memakainya,
ŀ 19
membuat mereka lebih percaya diri jika memakainya, menunjukkan kelas
mereka, atau anda bisa menemukan alasan lain?
Jadi Teknik Pricing sangatlah fleksibel, tergantung dari kepuasan
konsumen. Mereka rela membeli dengan harga mahal, demi terpuaskannya
kebutuhan.
5. Nama, Brand / Merek
Nah, jika anda sudah menemukan komoditi, dan tanggapan pasar baik,
maka yang anda perlukan adalah tanda pengenal bahwa ini adalah poduk
anda. Anda memerlukan nama, memerlukan merek, penanda agar anda
dikenal oleh pasar.
Jangan anggap enteng merek, karena merek tersebut merupakan investasi.
Jaga, lindungi, dan patenkan.
Merek tidak terbatas pada barang saja, termasuk toko, dan jasa. Merek
berguna bagi konsumen untuk mengenal suatu produk anda dibandingkan
dengan produk lain.
Contoh, anda tentu mengenal berbagai macam odol misalnya, tapi ketika
anda membeli di supermarket, merek apa yang anda pilih?
Sama juga dengan toko, kenapa anda memilih supermarket A, bukan yang
lain?
Sama juga dengan jasa, kenapa pilih jasa yang merek A, bukan yang lain?
Pengalaman saya membuat merek,
memang membutuhkan tahunan (1-2 tahun) untuk mendaftarkan sebuah
merek.
Dan proses pembuatannya di Jakarta, memakan biaya sekitar 2-3 jutaan.
Memang anda bisa mendaftarkan sendiri merek anda di Jakarta, tetapi
ŀ 20
saran saya pakailah kantor pengacara atau kantor patent swasta di
Jakarta.
Merek sendiri terdiri dari belasan kelas yang berbeda, ada merek khusus
untuk toko, untuk makanan, dan sebagainya. Anda bisa tanyakan detail
pada pengacara/ pengurusan paten merek.
Karena jika pengurusan merek anda lakukan sendiri, anda akan bolak-balik
ke Jakarta, karena untuk pendaftaran merek ada tahapan-tahapannya.
6. Manajemen
Manajemen memang bisa kita atur. Kita bisa menyewa orang untuk
menjadi manager, mengatur kegiatan bisnis kita. Tapi mungkin bagi para
pemula, urusan manajemen memang sering dipegang sendiri. Banyak
bisnis yang tutup karena mengaku besar pasak dari pada tiang, seringkali
penyebabnya ialah mis manajemen atau kesalahan pengelolaan.
Jika anda kurang piawai dalam manajemen, anda bisa menyewa orang
untuk pengurusan administrasi. Minimal anda harus menguasai cashflow
(yang saya bahas khusus pada bagian selanjutnya).
ŀ 21
1.d. Permodalan Dengan Kartu Kredit
Memang jika anda belum mempunyai modal anda bisa memulainya dengan
kartu kredit.
Jika anda seorang pegawai anda bisa gunakan slip gaji untuk mendaftar kartu
kredit.
Jika anda belum mempunyai pekerjaan, anda bisa menjaminkan uang anda
untuk dijadikan kartu kredit. Misalnya anda punya uang 5jt, maka anda bisa
mengajukan kartu kredit dengan jaminan uang anda (nantinya uang itu akan
diblokir oleh pihak bank).
Tips menggunakan kartu kredit,
• Yang terpenting keuntungan bisnis anda haruslah lebih besar
dibandingkan dengan bunga kartu kredit anda.
• anda bisa buat kartu kredit bank terkenal (seperti BC*, cit*bank atau
bank luar) dengan jaminan uang tersebut, karena kredibilitas bank
terkenal sebagai bank penerbit kartu kredit, sudah bagus.
• Buatlah kartu kredit dengan minimum payment 10%, jangan lebih,
karena menguntungkan kita.
• Banyak bank yang menawarkan kartu kredit, namun yang anda perlu
perhatikan ialah bunganya. Biasanya bunga kartu kredit bank
pemerintah lebih murah dibandingkan kartu kredit bank swasta atau
bank asing. Namun yang terpenting keuntungan anda haruslah lebih
besar daripada bunga kartu kredit.
• Jika kartu anda sudah terbit, buat kartu kredit di bank lain sebagai
pendukung permodalan anda. Buatlah sekaligus 10 kartu kredit jika
ŀ 22
perlu, sesuai dengan perhitungan anda dalam permodalan bisnis yang
dibutuhkan.
Memang bunga mahal (2,5 sd 5% pertahun) dan administrasinya (100rb sd
250 rb) tetapi bisa digunakan sebagai permodalan awal bisnis anda.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anda memulai bisnis anda dengan
permodalan kartu kredit:
a) Jangan tarik tunai dari ATM dengan menggunakan kartu kredit.
Kenapa, karena ada biaya yang mahal untuk penarikan tunai. Kenapa
Bank mengenakan biaya yang mahal untuk tarik tunai, karena fungsi
kartu kredit ialah untuk berbelanja bukan untuk tarik tunai, artinya
melibatkan 3 pihak, Anda, Bank dan Merchant, jika anda tarik tunai
hanya melibatkan 2 pihak saja, Anda dan Bank. Bank butuh perputaran
uangnya. Gesek ditoko untuk mendapatkan uang tunai.
b) Bagaimana mendapatkan uang tunai dari kartu kredit?
Tanya kepada toko yang mempunyai mesin gesek kartu kredit (EDC)
apakah bisa “gesek tarik tunai”.
Kebanyakan yang melayani gesek tarik tunai tersebut ialah toko emas,
toko bangunan, dsb (atau cari iklan dikoran, jasa tarik tunai), karena ia
membutuhkan perputaran uang yang besar. Untuk ini biasanya
dikenakan charge toko sebesar 2 - 3% dari pengambilan tunai, hitung
sendiri berapa besarannya, dan hati-hati sering kali ada beberapa toko
yang menipu kita, yaitu dengan mempermainkan charge tersebut.
Saran saya, tanya dulu chargenya berapa, apakah rasional atau tidak
23
anda bisa hitung sendiri.
Atau jika tidak carilah teman yang mempunyai toko untuk bisa
menggesek kredit card anda, dan mengambil uang tunainya.
c) Kartu kredit adalah hutang, maka yang diperlukan adalah membayar
bunganya. Jadi misalnya si A berhutang pada kartu kredit sebesar 5
juta, bunganya 3,25%, maka jika si A tetap berhutang/ belum bisa
melunasinya, maka si A harus membayar bunga sebesar Rp.162.500,-
perbulan. Kenapa hanya perlu membayarkan bunganya? Nah, pada
tagihan kartu kredit akan tertera minimum pembayaran adalah 10%.
Jika misalnya minimum pembayaran 500rb, maka masukkan
pembayaran sesuai minimum (bayarkan), tapi jika anda masih butuh
uang lagi, anda bisa tarik/gesek kembali sesuai dengan pinjaman, tapi
dipotong dengan bunga saja, jadi anda hanya bayarkan bunganya saja.
d) Jangan pakai kartu kredit over limit, karena jika overlimit / melebihi
batas kredit maka ada pinalti atau denda (biasanya 40rb hingga 100rb
tergantung bank) atau 1 – 5% dari pinjaman, sisakan 10% dari
batasan limit kartu anda.
e) Jika anda menggunakan kartu kredit sebagai modal kerja, maka anda
akan dibatasi oleh batas waktu pembayaran. Ada beberapa cara untuk
mengulur batasan waktu, jadi anda tidak perlu terburu-buru, yang
terpenting bayarkan bunganya.
Sisakan beberapa kartu kredit sebagai cadangan jika anda terjepit
tidak bisa membayar.
Contoh: si Udin punya 10 kartu kredit dengan limit 5jt dan minimum
payment 10% semua, lalu ia menggunakan 5 kartu kreditnya sebagai
24
permodalan. Ketika ia terjepit tdk bisa membayar 5 kartu kredit tadi,
maka ia menggesek 3 kartu lain untuk membayarkan ke 5 kartu kredit
tadi.
f) Jangan pernah terlambat membayarkan kartu kredit anda, bayarkan
tepat waktu, karena akan mempengaruhi kredibilitas anda dimata
bank. Kini masing-masing bank mempunyai sistem informasi online
satu sama lain, dampaknya jika anda hendak mengambil kredit lainnya
lagi anda akan kesulitan karena track record yang sering terlambat.
Selain itu juga ada denda perhari jika kartu kredit tersebut terlambat
bayar. Bayarkan semua tagihan tepat waktunya.
Jika anda membayar kartu kredit anda lewat bank lain, anda harus
menanyakan berapa hari proses kliring mereka, perhitungkan juga
jumlah hari untuk proses kliring antar bank tersebut.
g) Jangan mencicil kartu kredit jika memang anda tidak membeli suatu
barang yang musti anda cicil.
Contohnya: Pada toko elektronik terdapat tulisan cicilan 0% pada toko
ini jika anda membeli barang elektronik dengan menggunakan kartu
kredit bank tertentu. Apa yang terjadi jika anda melakukan transaksi?
Misal kartu kredit limit 5jt, lalu membeli ditoko elektronik tersebut
barang elektronik seharga 3jt, lalu hendak dicicilnya selama 6 bulan.
Bank akan memblokir dana kartu kredit anda sebesar 3jt dan anda
mencicilnya sesuai promonya. Tapi dana yang masih bisa terpakai
adalah 5 – 3 = 2jt, artinya anda hanya bisa memakai 2jt saja walaupun
3 juta tersebut dicicil.
Jika cicilannya tersebut sudah dibayar, maka anda bisa memakai
25
kembali sisa dananya, misalnya 3jt dicicil, perbulan 500rb, maka bulan
berikutnya 3jt – 500rb = 2,5jt (berarti dana yang bisa dipakai 2,5jt),
bulan berikutnya bayar lagi 2,5jt - 500rb = 2jt (berarti dana yg bisa
dipakai 3jt), demikian seterusnya hingga cicilannya habis.
h) Perlu anda ketahui, jika muncul tagihan lalu anda membayar 100% dari
tagihan, maka anda tidak dikenai bunga sama sekali oleh bank. Bahkan
bisa menaikkan limit kartu kredit itu sendiri. Gunakan “jasa pelunasan”
kartu kredit yang bisa anda percaya. Bisa anda cari di koran.
Negosiasikan chargenya.
i) Jika bisnis anda telah berjalan, lebih baik jangan gunakan kartu kredit
untuk permodalan bisnis anda, tetapi gunakan langkah berikutnya,
yaitu properti.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan kartu kredit untuk bisnis:
Contoh kasus membuat beberapa kartu kredit:
Si Amir meminjam uang kepada bapaknya 5 jt dan berjanji mengembalikan 6
bulan kemudian, lalu ia mendatangi bank. Ia meminta kartu kredit dengan
jaminan 5 jt tersebut kepada bank. Bank menahan 5jt tersebut sebagai
jaminan akan kartu kreditnya.
Tak lama kemudian keluarlah kartu kredit Amir. 3 bulan kemudian Amir
berjalan-jalan di Mall, lalu ternyata ada penawaran kartu kredit bank lain,
persyaratannya hanya isi formulir, foto kopi kartu kredit yang sudah ada dan
KTP pemiliknya. Lalu Amir segera membuatnya. Lalu sales kartu kredit tersebut
juga menawarkan apakah ia mau membuat kartu kredit yang lain, segera Amir
setuju. Tak tanggung-tanggung ia membuat 9 kartu kredit, sehingga ia
26
mempunyai 10 kartu kredit.
Lalu ia menggesek beberapa kartu kredit dan dibayarkanlah hutang 5jt nya
kepada bapaknya.
Contoh kasus kartu kredit sebagai permodalan:
Si Amir sudah mempunyai 10 kartu kredit, masing-masing limit 5jt, bunganya
rata-rata 3% perbulannya.
Lalu Amir menggesek 6 dari kartu kreditnya untuk permodalan bisnis HP nya
(ceritanya Amir buka counter HP bekas dirumahnya). Lalu dari 6 kartu
kreditnya, ia menggesek masing-masing 4,5jt, sehingga 6 x 4,5jt = 27jt.
Segera ia membeli barang dagangan dan semua habis untuk permodalan.
Sebulan berjalan. Si Amir diharuskan membayar minimum payment 10% dari
tagihan. Jadi hutang + bunga = total hutang; Rp.27jt + (Rp.27jt x 3%) =
Rp.27.810.000,-, 10% nya berarti Rp.2.781.000,- dibayarkan kepada 6 kartu
kredit tadi.
Tapi karena para pembelinya belum pada tahu, tokonya sepi, maka ia
menggesek kembali 1 kartu kreditnya sebesar 4,5jt juga. Lalu dibayarkan
Rp.2.781.000,- kepada 6 kartu kredit tadi. Sisanya dia buat sebagai modal lagi
(total 7 kartu kredit).
Lalu bulan berikutnya toko amir sudah ramai, sehingga ia mulai untung dalam
penjualan HP nya, sehingga bisa membayarkan semua kartu kreditnya.
Contoh jika membutuhkan permodalan lagi dengan kartu kredit yang
ada:
Ternyata Amir membutuhkan modal lagi karena ada HP orang lain yang dijual
murah, karena Amir melihat peluang, maka ia berani berhutang untuk
mendapatkannya.
ŀ 27
Lalu kartu kredit-kartu kreditnya yang dibayarkan setiap bulannya sudah
berkurang jumlah hutangnya, misalnya dari 6 kartu kredit modal awal itu, dari
4,5jt telah dibayar terus hingga utangnya tinggal 2 jt per kartu kredit, nah dia
bisa menggesek kembali kartu kreditnya, mengambil sisa sebelum limitnya
untuk permodalan kembali.
Contoh membayar bunganya saja:
Pada salah satu kartu kredit Amir, ia berhutang 4,5 jt. Lalu setelah 1 bulan
berjalan, maka ia di haruskan membayar 10% dari tagihan (misalkan
tagihannya=Rp.463.500). Maka ia membayar sesuai tagihan. Namun karena ia
membutuhkan uang lagi, maka tak lama ia menggesek lagi Rp.450.000,-,
sehingga uang setorannya kembali Amir dikurangi dengan bunganya (tapi
ingat, juga ada charge dari toko yang menggesek ±3% dari pengambilan/
gesek tadi; Rp.450.000 x 3% = Rp.13.500).
Sehingga dengan demikian Amir hanya membayar bunganya saja. Hal
demikian menghindari bunga berbunga, yang menyebabkan tagihan jadi
membengkak.
Jadi keuntungan bisnis anda haruslah lebih besar dari bunga kartu kredit anda.
Contoh mendapatkan bunga murah:
Pada salah satu kartu kredit Amir, ia berhutang 4,5 jt juga. Karena Amir punya
uang, maka ia membayarkan secara penuh tagihannya, yaitu 4,5 jt.
Secara otomatis Amir tidak dikenai bunga oleh bank.
Kemudian ia membutuhkan modal lagi, lalu ia menggesek tunai di toko.
Karena toko tempat ia menggesek sudah mengenal dan selalu menjadi
langganan, maka ia hanya dikenai charge 2,5% (yg semestinya 3%).
ŀ 28
Jadi jika kita hitung, bunga Amir hanya 2,5%, lebih murah dari bunga bank
yang 3,75% bukan?
Permodalan dengan KTA
Selain kartu kredit ada juga permodalan dengan menggunakan KTA (Kredit
Tanpa Agunan). Setiap bank berbeda policy untuk KTA (beda bunga, beda
penalti, beda pelunasannya, beda pemberian kredit). Namun kecenderungan
pada KTA ialah pelunasan ialah lewat cicilan saja, tidak boleh dilunasi ketika
KTA sedang berjalan.
Biasanya KTA yang bisa kita dapat ialah 2 hingga 2,5 kali kartu kredit kita
(karena menggunakan kartu kredit sebagai acuan).
KTA bisa saja menjadi permodalan untuk awal bisnis, tetapi saya sarankan jika
bisnis anda telah berjalan dan berpenghasilan lebih baik pindah dengan
properti. Kelebihan kredit properti jauh lebih baik dibandingkan KTA.
Yang terpenting jika anda menggunakan KTA, anda harus hitung cicilan KTA
dibandingkan dengan pendapatan yang akan anda peroleh.
ŀ 29
1.e. Pengurusan Ijin Usaha
Uruslah perijinan usaha sedini mungkin, kenapa? karena akan sangat
mempermudah anda memperoleh kredit apapun dari bank.
Syarat untuk mendapatkan kredit dari bank bagi pengusaha, ialah berbentuk
lembaga hukum (PT, CV, UD, toko, dll) yang mempunyai ijin usaha lengkap
(Surat Ijin Usaha Perdagangan/SIUP, Tanda Daftar Peruahaan/TDP, HO
(Hinder Ordonantiee)/ Ijin gangguan dari tetangga sekitar, dan sebagainya)
• Perusahaan berbentuk UD atau CV:
UD = Usaha Dagang (biasanya untuk toko atau perdagangan barang);
CV = Commanditaire Vennootschap, perusahaan
Hanya boleh beroperasi di daerah itu saja (area lingkup usaha kecil,
untuk daerah itu saja), biaya perijinan murah (kira-kira 1jt)
• Perusahaan berbentuk PT:
PT = Perseroan Terbatas; Boleh berbisnis dan beroperasi diseluruh
Indonesia, perijinan hanya 1 kali saja, jika membuka usaha lagi
didaerah maka disebut cabang.
Biayanya agak mahal, diatas 5jt keatas tergantung modal yang
disetorkan
Anda boleh memilih bentuk-bentuk usaha diatas. Jika anda seorang pemula,
anda bisa memilih UD atau CV sebagai awal untuk memulai bisnis anda.
Berikut urut-urutan cara pembuatan UD atau CV:
1) Pembuatan Akta Pendirian UD atau CV
a) Ke notaris, minta pembuatan CV atau UD.
ŀ 30
b) Syarat: pembentukan minim 2 orang (peraturan baru, CV tidak boleh
suami istri, kalau UD boleh suami istri), bawa KTP dan KK/Kartu
Keluarga.
c) Biaya sekitar 200 sd 800rb.
d) Lama pembuatan 1-2 minggu.
e) Tips:
Mintalah untuk dibuatkan bidang usaha yang bervariasi, kenapa?
Karena jika bidang usaha kurang menghasilkan masih bisa banting setir
ke jenis usaha yang berbeda (tidak usah mengganti aktanya).
Mintalah juga untuk didaftarkan sekalian dikantor pajak, untuk
dimintakan NPWP nya.
Juga legalisir pada pengadilan melalui notaris itu juga.
2) Pembuatan NPWP Perusahaan
a) Ke kantor Pajak setempat (KP3= Kantor Pelayanan Penyuluhan Pajak).
b) Syarat: fotokopi akte pendirian CV.
c) Biaya gratis.
d) Lama pembuatan: hari itu juga – 2 hari.
e) Tips: Jika sudah dibuatkan di Notaris (seperti diatas) tidak perlu lagi ke
kantor pajak seperti ini.
3) Pembuatan HO/ Ijin gangguan dari tetangga sekitar
a) Ke Dinas Perijinan setempat.
b) Syarat: fotokopi akte pendirian perusahaan, sertifikat rumah (jika
diagunkan/dijaminkan ke bank, minta legalisir pada bank yang
bersangkutan), denah rumah, KTP, KK.
c) Biaya relatif tergantung survey lokasi/ luasnya tempat usaha.
31
d) Meminta formulir pengurusan, lalu formulir tersebut ditandatangi oleh
tetangga kiri kanan dan belakang, lau dikembalikan ke dinas perijinan
untuk diproses.
e) Lama pembuatan 1 sd 2 minggu.
f) Tips: Biasanya akan ada pengecekan/survey usaha, yang didatangi
oleh orang dinas perijinan. Santai saja, karena mereka akan mengecek
besaran luas meter persegi yang dipakai untuk usaha.
4) Pembuatan SIUP dan TDP
a) Pembuatan di Deperindag (Departemen Perindustrian dan
Perdagangan).
b) Syarat: fotokopi akte pendirian perusahaan, KTP, KK, ijin HO, surat
pengantar dari kelurahan (biasanya ke RT dulu, RW, lalu kelurahan),
NPWP perusahaan.
c) Biaya sekitar 100 sd 500rb, berbeda tiap daerah, tergantung bentuk
badan usaha.
d) Lama pembuatan sekitar 1 minggu sd 1 bulan
5) Pembuatan rekening giro perusahaan
a) Pembuatan di bank mana pun, terserah anda.
b) Syarat: akte pendirian usaha, NPWP, SIUP & TDP, KTP & KK pemilik,
stempel perusahaan.
c) Biaya tergantung bank, biasanya ada dana yang diendapkan.
d) Lama pembuatan: langsung sd 2 hari.
Agak panjang prosesnya, tapi tetap buat saja mulai dari sekarang jika anda
belum mempunyai badan usaha. Karena perijinan adalah hal yang mutlak
32
dalam pemberian kredit oleh bank.
Semakin lama usaha anda, akan semakin besar peluang anda untuk diberi
kredit oleh bank.
Jangan takut dengan pajak.
Jika anda membuat perijinan perusahaan, tentu anda akan menemui NPWP,
pajak dan sebagainya. Jangan anda kuatir jika nantinya anda diperas oleh
petugas pajak.
Oleh pemerintah, pajak dibuat sebijaksana mungkin. Dan sekarang pelayanan
dan pengurusannya dibuat semudah mungkin.
Banyak orang yang takut akan pajak, karena mereka tidak mengerti dan
kurang paham akan soal pajak.
Anda bisa manfaatkan orang-orang penyuluhan pajak (dikantor pajak) jika
anda membutuhkan penjelasan pajak, mereka akan menjelaskannya.
Secara umum, jika anda rugi dalam bisnis anda, anda tidak perlu membayar
pajak, namun jika untung maka akan dikenakan pajak.
Jika anda berhutang kepada bank (kredit), maka anda bisa menganggap cicilan
akan hutang tersebut sebagai pengeluaran perusahaan.
Pengeluaran perusahaan itu mengurangi keuntungan perusahaan, sehingga jika
keuntungan perusahaan berkurang, maka pajaknya juga akan berkurang (krn
pajak seiring dengan keuntungan perusahaan).
Banyak cara mensiasati pajak, misalnya jika anda makan keluar, anda bisa
jadikan sebagai pengeluaran perusahaan, atau kebutuhan anda sebagai
pengeluaran bisnis anda, misalnya keluarga anda sakit, dan sebagainya.
Dengan demikian akan mengurangi keuntungan perusahaan anda,
33
memperkecil pajak anda, tapi kebutuhan anda terpenuhi.
Hal lain, jika tahun ini anda rugi, maka kerugian tahun ini bisa dibayarkan
tahun depan, jika perusahaan sudah untung. Jadi pajak dikenakan setelah
keuntungan tahun depan dikurangi kerugian tahun sebelumnya. Contoh thn
2007 perusahaan rugi -20jt, tahun 2008 untung 30jt, maka kenakan hanya
pada yang 10jt (30jt – 20jt). Sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
Saran saya, jangan takut, jalani saja dengan tenang. Karena dengan perijinan
memerlukan nomor pajak, tapi dengan perijinan anda bisa mengambil hutang
di bank.
Untuk pajak memang mengharuskan anda tiap bulan, sebelum tanggal 20,
untuk menyerahkan laporan kepada kantor pajak. Tetapi hal tersebut bisa
diatasi, yaitu anda langsung melaporkan pajak anda (pribadi ataupun
perusahaan) selama 1 tahun secara langsung. Untuk laporan keuangan bisa
diisi dengan nihil/ nol. Baru setelah 1 tahun telah berjalan, anda bisa
melaporkan selama setahun tersebut apakah rugi atau untung.
Terkadang petugas pajak tidak memberitahukan kepada kita soal pelaporan
pajak langsung selama 1 tahun. Saran saya, coba anda bilang kepada petugas
pajak “Pak, ini perusahaan saya home industri, saya kesusahan kalau
menghitung tiap bulan, bagaimana kalau laporannya pajaknya saya isi nihil
dulu selama 1 tahun Pak? Nanti pelaporannya langsung akhir tahun (SPT)”
Jika memang anda memberikan laporan pajak bulanan (SSP), jangan sampai
terlambat (diatas tanggal 20), karena ada dendanya.
Pajak
Pajak ada dua macam, pajak perorangan dan pajak perusahaan.
34
Baik perorangan maupun perusahaan yang terkena pajak akan diberi NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak). Fungsi NPWP salah satunya ialah untuk
pembuatan perijinan, pembuatan akte jual beli tanah, kredit bank, dan
sebagainya.
Berikut penjelasannya dan cara pembuatannya:
1. Pajak perorangan
a) Cara pembuatan NPWP. Untuk pajak perorangan bisa kita buat
langsung pada Dinas Pajak di daerah kita. Untuk pendaftarannya
diperlukan KTP, kartu keluarga, surat keterangan kelurahan mengenai
pekerjaan kita (harus dibuat melalui RT, lalu ke RW, lalu ke kelurahan).
Atau langsung ke kantor pajak.
b) Pembayaran pajak. Jika kita pegawai biasanya pajak kita dibayarkan
oleh perusahaan (anda bisa tanyakan pada perusahaan anda), jika kita
pedagang, maka ada perhitungan tersendiri.
• Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Untuk jomblo, pendapatan yang tidak kena pajak adalah 12 juta
setahun, artinya jika pendapatannya dibawah 1 juta perbulan,
maka tidak usah membayar pajak sama sekali. pada laporannya
ditulis nihil, alias Rp.0,- nol .
Untuk yang sudah punya 1 istri tapi istrinya tdk bekerja/ ibu rumah
tangga, PTKPnya 24 jt / tahun (12 jt x 2). Kl istrinya banyak, tdk
dibahas disini.
Untuk yang sudah punya tanggungan, anak, orang tua, mertua,
anak tiri, ditambah 1,2jt/ tahun/ kepala.
Contoh si A punya istri, punya 3 org anak, PTKPnya berarti 12jt +
ŀ 35
12jt + (1,2jt x 3) = 28,8 juta. Jadi kalau si A pendapatannya
dibawah 28,8 juta pertahun, ia tdk membayar pajak.
• Tarif Pajak untuk perorangan dibawah 25 juta adalah 5%
25 juta sampai 50 juta adalah 10%,
50 juta sampai 100 juta adalah 15%, begitu seterusnya.
Jadi si B misalnya pendapatan bersihnya setelah dipotong PTKP
adalah 80 juta, berarti 25 juta pertama kena 5%, 25 juta
berikutnya kena 10%, dan 30juta berikutnya kena 15%.
• Nah sekarang males kan kalau kita musti laporan setiap bulan,
caranya, kita laporan pajak (dikantor pajak), trus kita lapor selama
setahun, kita isi pendapatnya nihil atau Rp.0,- nol. Laporannya
kapan? Nah kalau bulan-bulan januari kita akan disuruh isi SPT
(Surat Pemberitahuan) Pajak Tahunan Penghasilan. disuruh isi
setiap bulan dapat penghasilan bersih berapa aja, nanti dihitung
pajaknya. SPT ini paling lambat diserahkan tgl 31 Mei setiap tahun.
Saran saya, jangan mepet-mepet, karena dijamin pasti antri.
2. Untuk pedagang, biasanya ada norma perhitungannya untuk melihat
penghasilannya. yaitu 20% dari pendapatan kotor/bruto adalah pendapatan
bersih. walaupun ia untung 50%, ya tetap dianggap pendapatannya 20%.
Pajak Perusahaan (berlaku untuk CV/UD saja)
a) Pelaporan keuntungan perusahaan, ialah berdasarkan keuntungan
perusahaan pertahun. Jadi misalnya keuntungan perusahaan 12 jt
selama 1 tahun, berarti pajak pertahunnya ialah 1,2 juta, dan
perbulannya ialah 100 rb, nah, 100 rb perbulan itulah harus dibayarkan
perusahaan itu perbulannya tahun depan.
ŀ 36
100rb perbulan setiap maksimum tanggal 20 itu dinamakan kredit
pajak. Nanti setelah SPT keluar, maka jika lebih (untung) akan
dibayarkan kekurangannya oleh perusahaan, jika kurang (merugi) akan
dikurangi pajaknya pada tahun didepannya.
Jika anda perusahaan baru, kan belum tahu pendapatannya berapa,
nah anda laporan aja ke pajak pendapatan nihil/ Rp.0,- nol, lalu nanti
setelah mendapatkan SPT, anda bisa hitung perbulannya berapa, nah
itulah yang anda harus setorkan selama 1 tahun. Jika anda malas
untuk setor setiap bulan, anda bisa melaporkan nihil dan bergantung
pada SPT saja. Namun ini hanya berlaku pada UD atau CV saja, untuk
PT harus setiap bulan.
b) Pelaporan pajak para karyawan perusahaan . Untuk ini pelaporan harus
sebulan sekali, paling lambat tanggal 20 setiap bulannya. Tidak bisa
disingkat selama 1 tahun seperti pelaporan keuntungan perusahaan.
Disini dilaporkan jumlah karyawannya berapa, berapa masing-masing
gajinya. Jika gaji karyawan ada yang diatas 1 juta perbulan/ 12 juta
pertahun, maka akan dikenakan pajak 5%, dari kelebihan 1 juta
tersebut. jika dibawah 1 juta dilaporkan nihil, Rp.0,- nol.
Pajak ini saya kira sudah dibuat seadil-adilnya. Saran saya, buatlah pajak
dengan sejujur jujurnya, karena jika kita “nakal” tidak membayar pajak
yang semestinya, kita bisa menjadi sasaran empuk pemerasan.
Sekali diperas, maka seumur hidup kita akan diperas.
Gunakan akuntan publik untuk menyiasati pajak, kadang-kadang anda
dapat menghemat pengeluaran pajak anda melalui akuntan anda.
ŀ 37
Salah satu cara untuk menghemat pajak secara legal, pengeluaran-
pengeluaran pribadi jadikan sebagai pengeluaran perusahaan.
Contohnya anda membeli HP, jangan gunakan uang gaji anda, tapi
gunakan sebagai pengeluaran perusahaan untuk kelancaran bisnisnya, atau
ketika anda sakit, pengeluaran sebaiknya dicatat sebagai pengeluaran
perusahaan bidang kesehatan atau anda makan siang direstoran, dicatat
sebagai makan siang bisnis bagi perusahaan anda.
Hal ini legal, karena pengeluaran-pengeluaran semua untuk kelancaran
bisnis perusahaan anda.
ŀ 38
1.f. Cashflow
Pada bisnis anda harus mengerti cashflow, walaupun secara sederhana. Baik
untuk perencanaan bisnis maupun ketika bisnis tersebut berjalan.
Fungsi dari cashflow adalah:
1. mengetahui keuntungan dari bisnis kita.
2. Mengetahui minimum pendapatan yang harus kita raih.
3. Mengetahui biaya-biaya yang dibutuhkan untuk suatu bisnis agar dapat
berjalan dengan baik.
Cashflow itu membantu kita mengetahui apakah bisnis yang kita jalankan atau
yang hendak kita buka, menguntungkan atau tidak.
Pada casflow, ada beberapa komponen yang harus diketahui:
a. pemasukan.
b. Pengeluaran, terbagi atas:
• Pengeluaran tidak tetap. Untuk lebih mudah pemahamannya,
pengeluaran tidak tetap adalah biaya bahan baku dari suatu
barang yang kita produksi.
• Pengeluaran tetap. Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang
selalu tetap dikeluarkan, tidak perduli berapapun barang yang
kita produksi. Contoh: gaji pegawai, biaya listrik, biaya telpon,
biaya promosi, dan sebagainya.
c. Keuntungan. Keuntungan adalah Pemasukan dikurangi Pengeluaran.
Contoh 1: Membuka Bakul/Warung Pecel.
Diketahui:
Harga Kulakan:
39
Bumbu Pecel, Rp.600,-
Sayuran, Rp. 400,-
Peyek, Rp. 400,-
Tahu/tempe/jagung, Rp.500,-
Bungkus, Rp. 300,-
Total = Rp.2.200,-
Harga Jual: Rp. 4.500,-
Gaji Karyawan: 2 Org @ Rp.400.000,- / bulan
Maka dapat dibuat cashflownya sebagai berikut:
40
Cashflow Bakul Pecel Per bulan:
Pemasukan Rp 3,150,000
700 piring/bln atau 23 prg/hari hrg jual = Rp4,500 /prg
Pengeluaran total = Rp3,095,000
Pengeluaran tidak tetap X 700 piring/bln = Rp 1,540,000
bahan baku/piring Rp 2,200
Bumbu Pecel Rp 600
Sayuran Rp 400
Peyek Rp 400
tahu/tempe Rp 500
bungkus Rp 300
Pengeluaran tetap Rp 1,555,000
2 karyawan @ Rp400,000 /bln/org Rp 800,000
Sewa Tempat
Rp 600,000
Listrik
Rp 70,000
air
Rp 50,000
iuran
Rp 35,000
Keuntungan Rp55,000 /bln
41
Dari perkiraan cashflow bakul pecel diatas maka bisa kita lihat:
1. berapa minimum target penjualan pecel selama sebulan, atau
sehari.
2. Berapa harga penjualan yang optimum agar keuntungan dapat
meningkat.
3. Biaya apa yang dapat kita tekan.
4. dan berapa target penjualan agar keuntungan sesai dengan
harapan kita.
Cashflow diatas hanyalah gambaran saja.
Bisa juga kita mengikutsertakan seperti biaya iklan, biaya sebar brosur,
dan sebagainya sebagai sarana meningkatan sales.
Dari keuntungan tersebut selama perbulan, maka dapat dihitung
berapa lama BEP akan tercapai. Yaitu total investasi/keuntungan
perbulan = .... bulan BEP tercapai.
42
Contoh 2: Membuka Persewaan Playstation
Diketahui:
Harga sewa Perjam Playstation: Rp.3.000,-
Mesin yang dipunyai 6 buah, jam kerja jam 09.00 sd 24.00
Gaji 2 Pegawai, @ Rp.400.000,- /bln
Sewa Tempat, Rp.400.000,- /bln
Biaya listrik, Rp. 180.000,- /bln
Biaya air, Rp. 70.000,- /bln
Iuran kebersihan/keamanan Rp. 50.000,-
Maka dapat dibuat cashflownya sebagai berikut:
ŀ 43
Cash flow Persewaan Playstation:
Pemasukan total = Rp3,240,000 /bulan
6 mesin @ Rp3,000 /jam efektif 6 jam/hari Rp108,000 /hari
total = Rp3,240,000
/bulan
Pengeluaran = Rp2,040,000 /bulan
Pengeluaran tidak tetap
Rp540,000
penyusutan mesin @ Rp500 /jam /mesin /bln = Rp540,000 /bulan
Pengeluaran Tetap
Rp1,500,000
2 karyawan @ Rp400,000 /bln/org Rp800,000
Sewa tempat
Rp400,000
Listrik
Rp180,000
rek air Rp70,000
iuran Rp50,000
Keuntungan Rp1,200,000/bln
ŀ 44
Jika Misalnya Investasi untuk sewa Playstation adalah sebagai berikut:
Investasi Persewaan Playstation
Jumlah Nama Satuan Total
6 Play station Rp1,900,000 Rp11,400,000
6 LCD 26" Rp2,400,000 Rp14,400,000
6 meja kecil Rp60,000 Rp360,000
12 bantal duduk Rp20,000 Rp240,000
1 bln Sewa Tempat Rp400,000 Rp400,000
lain-lain Rp500,000
Total investasi Rp27,300,000
Berarti dengan keuntungan Rp.1.200.000,- perbulan secara konstan/tetap,
maka BEP dicapai dalam 23 bulan (BEP=Total investasi/ perdapatan perbulan;
BEP=27,3jt /1.2jt)
Cashflow ini sangat penting sekali baik bagi perencanaan bisnis maupun saat
bisnis berjalan.
Dengan cashflow kita akan mendapat gambaran keuntungan yang kita peroleh
dari bisnis kita.
ŀ 45
BAB DUA
Berhutang Dengan
Membeli Properti
2.a. Kenapa Kita Musti Berhutang Menggunakan Properti?
Jika bisnis anda telah berjalan, kini anda bisa lanjutkan dengan tahap
berikutnya, berhutang menggunakan properti.
Nah salah satunya ialah membeli properti dengan berhutang, dengan cara KPR.
Kenapa properti?
1. karena properti tiap tahun harganya pasti naik,
2. resiko berinvestasi pada properti sangat kecil,
3. karena properti berkecenderungan naik harganya,
4. karena properti tahan inflasi,
5. karena hutang pada bank dengan jaminan properti bunganya lebih
rendah (KPR) dari pada barang lain (mobil, sepeda motor, dll),
6. hutang pada bank dengan jaminan properti dilindungi oleh asuransi
jiwa dan kebakaran (jadi jika kita mati, rumah atau properti itu lunas.
Atau jika terbakar habis juga akan lunas).
Tentu anda bingung, kita membutuhkan uang untuk modal tetapi kok malah
properti yang didapat.
ŀ 46
Nanti saya akan jelaskan pada bahasan berikutnya.
Anda bisa memilih properti baik itu tanah, rumah, ruko, ataupun apartemen.
Namun titik berat saya dalam tulisan ini ialah pada tanah, rumah, dan ruko
saja, karena pada ketiganya ini bisa mendapatkan keuntungan yang besar
dibandingkan apartemen. Untuk tanah memang dibahas tersendiri, karena
tidak bisa di KPR kan.
47
2.b. Persiapan Hutang
Sebelum berhutang di bank, kita siapkan terlebih dahulu syarat-syaratnya:
1. Hitung kemampuan Membayar Anda
Hitunglah seberapa besar anda mampu membayar hutang.
Secara mudah dengan kondisi saat ditulis tulisan ini (bunga KPR 9-
10%), dengan jangka waktu 15 tahun, maka bisa diperkirakan berapa
besar anda bisa cicil.
Untuk cicilan perbulannya 1jt, kredit yang bisa didapat 100jt.
Cicilan 2jt, kredit yang bisa didapat 200jt.
Cicilan 3jt, kredit yang bisa didapat 300jt.
Cicilan 10jt, kredit yang bisa didapat 1M.
Secara gampang 1% dari utang untuk mencicil hutang KPR tersebut
(jika kondisi bunga 9-10%, lama kredit 15 tahun).
Jika anda tidak mampu mencicil, lebih baik jangan kredit dulu, karena
jika suatu saat anda tidak bisa membayarnya, maka anda akan terkena
blacklist/ anda tidak bisa mengambil kredit lagi, karena track record
anda jelek.
2. Persiapkan perijinan perusahaan anda
Perijinan anda haruslah lengkap demi suksesnya anda kredit di bank.
Tidak masalah jika perijinan anda baru saja anda buat, atau baru
berumur 1 bulan, atau beberapa bulan tidak masalah (bisa diakal
dengan nomor 5).
Asal semua perijinannya lengkap dan tidak bermasalah.
3. Persiapkan secara matang untuk apa modal kerja itu
Hitunglah penggunaan uang hutang itu untuk keperluan bisnis anda.
48
Ingat, anda berhutang, jadi harus membayarnya. Jika tidak akan
menjadi masalah, bisa-bisa anda kehilangan segalanya (rumah disita)
jika salah perhitungan.
Secara manusiawi, jika seseorang menerima uang berlebih ia akan
boros, dihabiskan untuk keperluan-keperluan konsumtif, hal tersebut
yang akan menjerumuskan.
4. Aktifkan rekening anda.
Kenapa? Karena bank suka akan omzet dan perputaran uang kita.
Usahakan semua transaksi yang terjadi didalam bisnis kita bisa tercatat
dalam rekening bank, baik untuk pemasukan maupun pengeluaran
sekecil apapun.
Misalnya kita pada pagi hari mendapatkan uang, siang harinya uang itu
dibutuhkan, paksakan agar masuk ke bank terlebih dahulu. Baru
setelah masuk tercatat di bank, kita tarik kembali.
Bank akan menanyakan kepada kita berapa % keuntungan dari omzet
kita.
Untuk rekening/giro perusahaan, biasanya bank meminta 3-6 bulan
terakhir (bahkan ada juga yang minta 7 bulan terakhir). Jadi selama itu
anda harus mempersiapkan rekening anda.
5. Surat keterangan kelurahan/kecamatan.
Biasanya hutang dibank ada syarat usaha harus sudah berjalan 1-2
tahun.
Bagaimana jika ijin usaha kita masih baru? Tentunya tidak bisa, tapi
ada cara untuk mensiasatinya.
Kita ke RT terlebih dahulu, minta dibuatkan surat keterangan bahwa
usaha kita telah berjalan selama bebrapa tahun, artinya usaha kita
49
telah berjalan beberapa tahun, tapi pengurusan ijin usahanya baru saja
kita buat.
Setelah dari RT, ke RW, kemudian Kelurahan, terakhir Kecamatan
untuk pengesahannya. Kuncinya ialah pada Pak RT sebagai pencetus
surat pengantar tersebut.
6. Siapkan bukti-bukti pembayaran dari supplier maupun
distributor .
Bank akan meminta bukti-bukti bon, bukti-bukti pembayaran selama 6
bulan terakhir. Untuk meyakinkan bank, bukti-bukti yang kita berikan
seharusnya sama dengan yang tercatat pada rekening bank yang kita
berikan. Agar bank bisa percaya kepada kita.
7. Siapkan semua berkas.
Siapkan semua berkas yang diperlukan sebagai syarat KPR, untuk
detailnya anda tanya ke bank, karena tiap bank berbeda. Contoh
berkas-berkas: KTP, KK, rekening tabungan/ giro perusahaan, rekening
air, listrik, telpon, dan sebagainya.
2.c. Pilihlah KPR!
Kenapa Kita memilih KPR?
Sebagai pengusaha saya suka sekali dengan berhutang. Kenapa?
Dipikiran saya, kalau ada kesempatan (uang/modal) pasti saya bisa membuat
usaha yang kemudian menghasilkan uang/ keuntungan.
Ada banyak jenis hutang yang bisa kita gunakan, ada pinjaman rekening
koran, ada KUR (Kredit Usaha Rakyat), ada Kredit modal kerja, Kredit multi
guna, dan yang paling saya senang adalah KPR.
50
Kenapa KPR yang paling saya sukai? Mari kita bandingkan pinjaman-pinjaman
yang saya sebutkan td KPR, (PRK, KUR, KMK, KMG), kartu kredit dan KTA.
Perbandingan berbagai produk pinjaman pada bank saat modul ini ditulis:
KPR KUR, Kredit
Modal Kerja,
KUK, KMG
Kartu Kredit Kredit Tanpa
Agunan
Bunga 9-10% per
tahun atau 0,75-
0,8% per bulan
Bunga 1-2% per
bulan, atau 12 –
24% per tahun
Bunga 2,5 – 4%
per bulan, atau
30 – 48% per
tahun
Bunga 3 – 4% per
bulan, atau 36 –
48% per tahun
Jangka waktu
bisa sampai 15-
20 tahun
Jangka waktu
rata-rata 5 tahun
Jangka waktu
kira-kira 1
tahunan, sampai
cicilan lunas.
Jangka waktu 2-3
tahun
Contoh Pinjaman
100jt, bunga 9%
per tahun, jk
waktu 15 tahun,
cicilan 1jt per
bulan
Contoh pinjaman
100jt, bunga
12% per tahun,
jangka waktu 4
tahun, cicilan
2,65jt per bulan
Contoh pinjaman
100jt, bunga 3%
per bulan, jangka
waktu 1 tahun,
cicilan 10jt per
bulan
Contoh pinjaman
100jt, bunga 3%
per bulan, jangka
waktu 2 tahun,
cicilan 5,9jt per
bulan
Ada asuransi jiwa
dan kebakaran
Biasanya tidak
ada asuransinya,
krn jangka
pendek
Tergantung
nasabah, bisa
menaruh asurani
atau tidak
Biasanya tidak
ada asuransi
ŀ 51
Kita mati
meninggalkan
warisan (utang
lunas), karena
pasti ada
asuransinya.
Kalau dipasang
asuransi, kita
mati utang lunas,
jk tidak kita mati
meninggalkan
utang
Kalau dipasang
asuransi, kita
mati utang lunas,
jk tidak kita mati
meninggalkan
utang
Kalau dipasang
asuransi, kita
mati utang lunas,
jk tidak kita mati
meninggalkan
utang
Jaminan hanya
berupa rumah,
ruko atau
apartemen (untuk
KPA)
Jaminan bisa
berupa tanah,
rumah, ruko,
apartemen,
kendaraan
bermotor,
deposito atau
tabungan
Tanpa jaminan Tanpa jaminan,
hanya
membutuhkan
kartu kredit
KPR hanya diberikan kepada bank dengan kriteria tanah dengan bangunan
yang bisa dihuni (walau kamar cuma 1 + kamar mandi).
Jika berbentuk tanah saja, berarti bukan kriteria untuk KPR.
Memang tidak menutup kemungkinan anda bisa pergunakan permodalan-
permodalan yang lainnya, misalnya dengan menggunakan PRK, KUR, KMK,
KMG tadi, dengan berbagai jaminan (mobil, tanah, sepeda motor) atau bahkan
tanpa jaminan, seperti kartu kredit dan KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Tapi anda harus tahu, berapa cicilannya vs keuntungan yang bisa anda dapat
dari hutang, jika lebih besar/ jika bisa menaikkan keuntungan tidak mengapa.
ŀ 52
2.d. Bagaimana Membuat Bank Agar Tertarik Memberikan Pinjaman
Kepada kita
Bank mempunyai beberapa pertimbangan untuk memberikan kredit kepada
seseorang. Adapun faktor-faktor pertimbangan kredit tersebut ialah:
1. Jika anda pernah berhutang atau leasing (berhutang membeli
kendaraan), maka pasti ada track record di Bank Indonesia, bagaimana
track record pembayaran anda, seberapa besar hutang anda, dan
sebagainya.
Jika track record anda bagus (tidak pernah terlambat membayar
cicilan), maka anda akan mendapat nilai plus untuk bisa mendapatkan
kredit tersebut.
2. Bank akan melihat jenis usaha anda apakah berprospek atau kurang
berprospek (sunset industry/usaha yang sedang surut atau sunrise
industry/ usaha yag sedang ramai) . Semakin baik prospek usaha
anda, maka semakin bersemangat bank memberikan kredit.
kriteria sunset industry, industri yang sudah banyak pesaingnya,
margin keuntungannya sedikit, dan kurang menguntungkan; kriteria
sunrise industry, industri yang sedang naik daun, ramai margin
keuntungan besar, pesaing sedikit, pasarnya masih luas.
Untuk itu anda harus membuat komoditi yang bagus agar usaha anda
semakin ramai dan bank bersemangat untuk memberikan kredit
kepada anda.
3. Buatlah skema perhitungan keuntungan anda dalam menjual barang.
Misalnya anda memproduksi barang, bahan bakunya A, B, dan C, Lalu
dijual ke toko anu:
ŀ 53
harga bahan baku A, Rp sekian (sertakan fotokopi bon pembeliannya);
harga bahan baku B, Rp sekian (sertakan fotokopi bon pembeliannya);
harga bahan baku C, Rp sekian (sertakan fotokopi bon pembeliannya);
Total bahan baku Rp sekian;
Penjualan ke toko anu, Rp sekian (sertakan bon penjualan anda);
Keuntungan kotor Rp sekian, sama dengan sekian % dari bahan
bakunya.
Semakin detil semakin senang bank, semakin besar margin
keuntungan semakin senang bank.
4. Buatlah rekening koran, kenapa? Karena rekening koran akan terlihat,
siapa yang transfer, kepada siapa anda transfer. Semakin banyak
nama, semakin senang bank.
5. Semakin aktif rekening anda semakin bank suka, karena bank
menganggap itu sebagai omzet perputaran bisnis anda.
Semakin banyak nama pada rekening koran, semakin senang bank.
Bayarlah apapun melalui rekening anda. Masukkan segala pemasukan
melalui rekening anda. Hal tersebut memperbesar sirkulasi perputaran
uang pada rekening anda.
6. Semakin lengkap dokumen anda, semakin menunjukkan keseriusan
anda dalam mengambil kredit.
7. Sertakan bukti-bukti pembayaran, bukti-bukti penjualan anda
sebanyak-banyaknya.
Sertakan juga nama, alamat dan nomor telpon suplier atau distributor
anda, agar bank bisa menghubungi mereka. Mintalah tolong kepada
distributor dan suplier anda agar memberi tanggapan positif bagi anda
jika bank menelpon mereka.
ŀ 54
8. Mungkin ini hal sepele bagi banyak orang, tapi ketika anda bertemu
dengan orang bank, perhatikan penampilan anda. Berpakaianlah yang
rapi, tidak usah resmi (pakai jas segala), tetapi cukup rapi dan
menyakinkan. Contohnya jangan memakai sandal jepit, kaos oblong,
dsb.
Hal ini cukup menampilkan karisma anda sebagai pengusaha yang siap
menerima kredit dari mereka.
Bagaimana cara bank menghitung kemampuan kredit anda?
Bank kebanyak menilai 1/3 dari penghasilan bersih kita adalah untuk mencicil
cicilan.
Contoh, Pada rekening kita omzet Rp.100jt.
Lalu kita mengatakan kepada bank, dari omzet keuntungan bersih kita adalah
30%. Berarti keuntungan netto = Rp.100jt x 30% = Rp.30jt.
Dari keuntungan netto itu, 1/3 nya adalah kemampuan kita untuk mencicil,
atau dikenal dengan istilah Credit Capacity. 1/3 x Rp.30jt = Rp.10jt.
Misalnya pada saat modul ini ditulis, bunga KPR 9,5%, dengan cicilan Rp.10jt,
berarti kita bisa mendapat kredit sebesar Rp.1 M.
Terlepas entah anda mengambil kredit atau tidak, persiapkan rekening anda.
Dengan demikian jika suatu saat anda mendapat properti yang bagus, murah,
dan menguntungkan, ataupun bisnis/barang yang bagus dan menguntungkan,
bank akan siap memberikan kredit bagi anda (karena anda telah
mempersiapkan sebelumnya).
55
2.e. Memilih Properti
Tidak semua properti dapat menguntungkan kita, karena ada properti yang
harganya naik, ada yang stagnan, ada juga yang turun.
Sebelum kita membeli properti, ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam
membeli properti, jika anda hendak mengambil untung dalam properti:
• Jangan membeli properti dekat dengan kuburan/ makam atau bekas
makam, kecuali dijual sangat murah.
• Jangan membeli properti dekat dengan pom bensin, kecuali dijual
sangat murah.
• Jangan membeli properti bekas pembunuhan, angker, atau ditakuti
penduduk sekitar, kecuali memang dijual dengan sangat sangat murah
sekali.
• Jangan membeli properti tusuk sate, kecuali dijual sangat murah.
• Jangan membeli properti yang tanahnya berbentuk segitiga, kecuali
kalau memang anda akan memecah-mecahnya sehingga tidak lagi
berbentuk segitiga (bentuk trapesium tidak mengapa), kecuali dijual
sangat murah.
• Jangan membeli properti yang sedang bersengketa pemiliknya, anda
bisa cek melalui notaris dan BPN.
• Jangan membeli properti dalam kawasan bencana yang dimana
recoverynya memakan waktu yang lama (contoh: lumpur lapindo).
• Jangan membeli properti yang berada dibawah listrik SUTET (Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi), kecuali dijual sangat murah.
• Jangan membeli properti yang berada dalam pembuangan limbah atau
terkena imbas limbah, kecuali dijual sangat murah.
56
• Jangan membeli properti di rawa-rawa atau air yang menggenang,
karena akan cepat merusak bangunan tersebut, mengurangi harganya
(kecuali memang ada infrastruktur yang mengatur pembuano9gan air,
contoh: daerah Ancol Jakarta), kecuali dijual sangat murah.
• Lihat disekitar properti anda, jika tingkat kriminalitasnya tinggi, tingkat
polusi tinggi (disebelah pabrik contohnya), tingkat kebisingan tinggi,
maka akan mengurangi harga properti tersebut.
Bagaimana Properti yang menguntungkan:
• Lihat sekitar properti, anda bisa melihat sekitar properti apa yang
hendak dibangun disekitar properti anda, misalnya akan dibangun mall,
dibangun supermarket, dibangun sekolah ataupun kampus. Jika perlu
tanya kepada dinas tata kota.
• Jika anda membeli properti diperumahan, pilihlah developer yang baik,
ternama, yang berpengalaman membangun perumahan, karena jika
developer mempengaruhi tingkat harga rumah didaerah itu.
Misalnya developer membangun tahap kedua, dan ketiga, maka tahap
pertama akan naik harganya. Berikutnya jika developer tersebut
menjaga keasrian, kebersihan, dan failitas umum perumahan tersebut,
maka akan meningkatkan harga properti disana.
• Lihat fasilitas umum disekitar properti anda, semakin dekat dengan
fasilitas umum, maka semakin mahal harganya. Semakin ramai fasiitas
umumnya, semakin naik pula harga properti itu.
• Jika anda membeli properti dan kemudian didekatnya dibangun
perumahan elit, maka akan menaikkan harga dari properti anda.
57
• Ketika anda membeli properti, mintalah PBB properti tersebut selama 3
tahun berturut-turut, jika perkembangannya bagus, setiap tahun
naiknya sekitar 15% maka kenaikan harga propertinya bagus tiap
tahunnya.
• Perkembangan daerah disekitar properti meningkatkan harganya,
misalnya dulu tidak ada jalan, lalu sekarang dijadikan jalan.
Jika anda membeli rumah berbeda dengan membeli ruko, adapun masing-
masing faktor yang harus diperhatikan dalam membeli keduanya, supaya
untung pada saat membeli:
Rumah:
• Lebar jalan harus bisa dilalui oleh 2 mobil (bukan didalam kampung)
• Adanya garasi atau carport menambah nilai.
• Tidak melanggar ketentuan pemerintah (misalnya IMB, dsb), jikapun
melanggar perhatikan seberapa jauh melanggarnya.
• Lingkungan yang baik dan nyaman.
• Keramaian lalu lintas tidak berpengaruh, yang penting tidak jauh dari
jalan utama.
• Fasilitas umum disekitarnya menambah nilai.
• Semakin mendekati arah kota, semakin tinggi harganya.
• Kawasan perumahan menambah nilai, misalnya terletak dikawasan elit
menambah nilainya.
• Tingginya tingkat hunian disekitar rumah (bukan rumah-rumah kosong
disekitarnya) akan meningkatkan nilai.
• Tidak tusuk sate, tanahnya tidak berbentuk segitiga.
58
• Tidak disekitar makam atau kuburan, pom bensin, listrik SUTET, dan
rawa.
• Tidak dalam sengketa.
• Tingkat kebisingan rendah, tingkat polusi rendah, tidak dekat dengan
limbah.
Ruko:
• Semakin tinggi tingkat keramaian lalu lintas, semakin bagus harganya.
• Semakin ramai disekitarnya, semakin tinggi nilainya; semakin sepi
disekitarnya makin mengurangi nilai.
• Semakin tinggi probabilitas orang untuk singgah, semakin bagus
harganya.
• Adanya parkir yang luas meningkatkan nilai, sebaliknya jika parkirnya
tidak tersedia atau susah, akan mengurangi nilai.
• Adanya supermarket, bank, atau mall yang terkenal disekitarnya akan
meningkatkan harga.
• Semakin berada dipinggir jalan besar, semakin tinggi harga ruko
tersebut.
• Jenis bangunan akan meningkatkan nilai bangunan (misalnya beton
lebih mahal dibanding tembok biasa).
• Tingginya tingkat kriminalitas disekitarnya akan mengurangi nilainya.
• Bangunan tingkat akan menaikkan nilai properti.
• Tidak tusuk sate, tanahnya tidak berbentuk segitiga.
• Tidak disekitar makam atau kuburan, pom bensin, limbah industri,
listrik SUTET, dan rawa.
• Tidak dalam sengketa.
• Tingkat kriminalitas disekitarnya tinggi bisa menjatuhkan harga.
ŀ 59
Jika anda adalah seorang yang baru, saya sarankan agar membeli properti
yang bisa menghasilkan uang. Contoh properti yang bisa menghasilkan uang,
kos-kosan, rumah yang bisa dikontrakkan, ruko untuk perluasan bisnis
anda/cabang dari bisnis anda, pabrik anda yang baru, dsb.
Jika properti itu bisa membayarkan cicilannya sendiri, maka anda masih bisa
membeli properti lain lagi untuk dipergunakan.
ŀ 60
2.f. Memperoleh Modal dari Membeli Properti?
Salah satu cara anda mendapatkan modal ialah dengan cara ini, membeli
properti plus mendapatkan uang.
Berikut contoh gampang kasus untuk menjelaskan bagaimana membeli rumah
plus mendapatkan uang:
Pak Amir menjual rumahnya, ia menjual rumahnya karena butuh uang.
Pak Amir menjual rumahnya seharga 100 jt. Lalu Pak Udin melihat rumah Pak
Amir lalu dia ingin membelinya karena ia melihat harga rumah tersebut murah.
Pak Udin segera mengkontak Bank, karena ia membelinya dengan cara kredit
di bank.
Setelah itu Bank menilai rumah itu, ternyata memang benar, rumah itu harga
pasarannya 125 jt.
Lalu Bank akan siap memberikan kredit kepada Pak Udin selama rumah itu
masih menjamin hutangnya (yaitu 125jt). Pak Udin setuju, lalu ia mengambil
kredit 125jt di bank itu, lalu memberikan 100 jt sesuai dengan harga rumah
kepada Pak Amir (penjual). Dan Pak Udin menerima 25 jt sisanya dari bank.
Secara kenyataan tentu saja tidak semudah contoh kasus diatas, ada
perhitungan-perhitungan lain yang musti dilihat, misalnya biaya-biaya yang
akan dikeluarkan oleh pembeli seperti provisi 1%, biaya notaris, pajak
penjualan 5% (dari njop/ nilai di PBB nya), biaya balik nama, biaya
administrasi dari pihak bank.
Selain itu juga rata-rata bank hanya memberikan 80% dari penilaian bank
terhadap properti itu.
ŀ 61
Jadi anda harus menghitung, berapa biaya yang dikeluarkan, berapa cashback
yang bisa didapat.
Untuk bisa mendapatkan cashback ada beberapa cara yang bisa anda lakukan:
1. Cari properti yang anda rasa murah dibandingkan dengan harga pasaran.
Contoh properti yang dijual murah: Rumah kuno, rumah warisan, orang
mau naik haji menjual rumahnya (takut tdk dapat kuota), suami istri yang
bercerai menjual harta gono gini mereka, sitaan bank yang belum masuk
balai lelang (yang siap ditake over oleh orang lain), orang yang terjepit
oleh bank, orang salah kasih harga, dan sebagainya.
Secara gampang menilai properti itu murah atau tidak, kita bisa mecah
perhitungan menjadi 2 bagian, bangunan dan tanah.
Untuk bangunan, bisa dihitung harga permeter perseginya. Jika bangunan
terdiri dari batu bata, pasti lebih mahal dari pada bangunan dari kayu
bambu. Jika terdiri dari beton cor maka akan lebih mahal lagi dibanding
batu bata biasa.
Untuk harga pasaran tanah anda bisa tanyakan kepada:
• Bank, berapa harga tanah disekitar situ, kalau-kalau bank
mempunyai debitur yang ada disekitar properti yg anda incar,
sehingga bisa dilihatkan hasil appraisalnya berapa harga pasaran
tanah disitu.
• Tanya kepada kantor appraisal, jika anda mempunyai koneksi/
teman appraisal, anda bisa tanyakan kepadanya; atau jika anda
mencoba nekat sediki, minta alamat & nomor telpon beberapa
appraisal, lalu coba lah menelpon mereka, tanyakan baik-baik
kira2 berapa harga tanah di situ.
ŀ 62
• Lihat disekeliling properti itu, apakah ada yang dijual, coba
bandingkan dengan properti pilihan anda.
2. Cara yang safe/aman, tapi membutuhkan modal Rp.100 rb sd 250 rb untuk
biaya appraisal (jika bank menunjuk lembaga appraisal untuk menilai
properti):
Ketika anda menemukan sebuah properti yang anda rasa murah, anda
tidak usah menawar dulu properti tersebut. Bilang pada penjualnya, “Pak,
saya ini tergantung dengan bank sepenuhnya, saya tidak menawar dahulu
harganya, tapi biar banknya dulu yang menilai. Bagaimana pak?” Jika
penjualnya setuju, anda bisa mencoba mendaftarkan properti itu untuk
dinilai bank. Jika bank mengutus appraisal untuk menilai, anda akan
dikenai biaya appraisal, tergantung kebijaksanaan bank yang memberikan
kredit.
Setelah bank mengeluarkan nilai berapa rumah itu dan berapa kredit yang
akan dikeluarkan oleh bank, baru anda tawar rumah itu dengan harga
dibawah hasil appraisal (tentunya yang membuat untung anda).
3. KPR hanya diberikan kepada bank dengan kriteria tanah dengan bangunan
yang bisa dihuni (walau kamar cuma 1 + kamar mandi).
Jika berbentuk tanah saja, berarti bukan kriteria untuk KPR.
Bagaimana jika anda menemukan tanah yang murah harganya? Jika anda
tetap memakai KPR anda bisa negosiasi dengan penjual, bilang kepadanya
“Pak ini saya kasih DP terlebih dahulu, tapi saya akan bangun dulu rumah
kecil, setelah itu saya masukkan ke bank.” Namun anda harus tahu benar
apakah tanah tersebut benar-benar murah atau tdk, jika tidak anda yang
rugi, karena anda harus membangun rumahnya terlebih dulu.
63
Pengalaman saya dan orang-orang sekitar saya yang membeli properti
mendapatkan modal kembali/cash back, ada beberapa hal yang bisa dilihat:
a. Nilai properti diatas 350jt baru cash back bisa dirasakan, semakin tinggi
harga propertinya, semakin tinggi cash back yang bisa didapat. Untuk
properti harga dibawah itu agak susah untuk bisa mendapatkan cash back,
Andaipun bisa mendapatkan tapi cash back impas dengan biaya notaris dan
biaya-biaya lainnya.
b. Ketidaktahuan penjual akan nilai propertinya adalah kunci dari cash back
itu.
c. Kepercayaan bank kepada kita bisa menambah cash back, pernah saya
temui bank memberikan pinjaman lebih dari nilai jaminan hanya karena
orang tersebut telah berhubungan baik dengan bank (track record yang
baik, pinjaman yang besar, prospek usahanya cerah, dan kredibilitasnya
baik); Bank mengatakan pinjamannya ditambahi dengan jaminan barang
dagangannya (padahal barang dagangannya tidak dipegang oleh bank).
d. Harga properti memang murah (kira-kira 60% dari harga pasaran).
e. biasanya hanya properti bekas/second atau properti baru namun
pembangunnya adalah perorangan, bukan perumahan.
Contoh real mendapatkan modal dari membeli properti:
Kasus 1:
Saya berjalan-jalan saya melihat sebuah rumah baru dijual, kebetulan
penjualnya sedang berada dilokasi tersebut. Sehingga iseng-iseng langsung
saya melihat dan menanyakan harganya. Penjual menawarkan harga 250jt.
Saya tahu harga pasaran dan harga penilaian appraisal di sekitar rumah saya,
karena memang saya beberapa waktu lalu menilaikan rumah saya pada
64
appraisal, namun saya tidak langsung menawar harga rumah tersebut.
Saya bilang sama penjualnya, pak saya berminat akan rumah ini. Tapi saya ini
tergantung dengan bank, biar bank menilai rumah ini baru setelah itu saya
akan tawar harganya. Penjualnya setuju.
Lalu saya mengajukan di 3 bank sekaligus, ternyata
Bank A mengeluarkan harga rumah 305jt, pemberian pinjaman 80%, bunga
9,5%.
Bank B tidak mau mengeluarkan kredit karena tanahnya belum selesai
sertifikatnya.
Bank C mengeluarkan kredit 305jt, pemberian kredit 90% (275jt) karena
rumah baru, bunga 9,5%.
Lalu saya menghubungi penjual itu lagi, saya menawar harga rumah tersebut.
Akhirnya disetujui harga rumah tersebut 240jt.
Saya masukkan ke bank C dengan perhitungan:
Kredit 15 tahun, bunga 9,5% Rp. 275.000.000,-
Biaya Proses
Biaya administrasi Rp. 100.000,-
Biaya APHT Rp. 2.500.000,-
Provisi 1% x kredit Rp. 2.750.000,-
Biaya notaris Rp. 1.500.000,-
Biaya Asuransi
Asuransi Jiwa single premium 15 thn Rp. 1.300.000,-
Asuransi Kebakaran single premium 15 thn Rp. 4.800.000,-
Biaya lain
Saldo blokir Rp. 550.000,-
65
Angsuran bulan 1 Rp. 2.930.000,-
Total Biaya Rp. 16.430.000,-
Harga jual dikurangi pinjaman kredit bank adalah:
Rp.275.000.000,- - Rp.240.000.000,- = Rp.35.000.000,-
Sehingga cash back yang saya nikmati ialah:
Rp.35.000.000,- - Rp. 16.430.000,- = Rp.18.500.000,- (pembulatan
kebawah).
Diatas merupakan contoh pembelian properti dibawah 350jt, seperti yang saya
katakan sebelumnya, semakin tinggi harga properti semakin besar cash back
yang bisa didapat.
Contohnya Ruko seharga 750jt, pada bank keluar nilai 1,35M, karena ruko
tersebut baru, maka bank mengabulkan kredit sebesar 1M. Cash back yang
didapat 250jt, dipotong notaris, provisi, dan biaya lain sebesar 35jt, sehingga
cash back bersih yang didapat 215jt.
Kasus 2:
Pak Ujo membeli sebuah ruko, perolehan cash back mirip dengan kasus nomor
1 diatas.
Ruko dijual pemiliknya Rp.800jt, pak Ujo mendapat cash back dari bank sekitar
200jt.
Cicilan Pak Ujo kepada bank perbulannya sekitar Rp.11 jt .
Ruko dipergunakan Pak Ujo untuk berdagang.
Lalu Pak Ujo menggunakan Rp.110jt dari cash backnya untuk mengisi ruko
tersebut dengan dagangannya. Sisa Rp.90jt masih dipegang oleh Pak Ujo
66
sendiri.
Dari tokonya itu, pendapatan bersih Pak Ujo perbulannya sekitar Rp.11jt,
sehingga digunakan untuk mencicil rukonya.
Dari cerita diatas, Pak Ujo mendapat Rp.90jt bersih untuk dirinya sendiri.
Karena cicilannya sudah dilunasi oleh tokonya.
Kasus 3:
Pak Joni membeli sebuah kos-kosan. Perolehan cash back juga seperti kasus
nomor 1 diatas.
Properti berbentuk rumah, rumah dijual Rp.500jt, dan Pak Joni memperoleh
cash back Rp.100jt.
Cicilan Pak Joni atas pembelian rumah itu sekitar Rp.7jt per bulannya.
Lalu Pak Joni menambah sekat-sekat pada ruangannya sehingga kamar
kosnya bertambah, menghabiskan sekitar Rp.5jt.
Dari kamar-kamar yang disewa itu Pak Joni mendapatkan keuntungan bersih
sekitar Rp.7jt, yang kemudian dipergunakan untuk mencicil cicilan KPR rumah
itu.
Dari cerita atas, Pak Joni mendapatkan keuntungan Rp.100jt – Rp.5jt = 95jt
bersih, karena cicilan KPR nya dibayarkan oleh properti itu sendiri.
ŀ 67
2.g. Cara Mudah Menilai Harga Properti
Properti bekas/Second bisa mendatangkan cashback bagi anda. Namun perlu
teknik untuk menilai, apakah suatu properti itu murah atau tidak.
Ada 3 kriteria yang perlu diperhatikan :
1. Harga Tanah disekitar itu.
2. Harga bangunannya.
3. Nilai-nilai yang menambah atau mengurangi, misal disebelah makam,
disebelah pom bensin, disebelah Mall, disebelah kampus, tusuk sate
atau tidak, dan sebagainya.
Berikut ini cara mudah menilai properti second.
1) Bagi Luas Rumah dan Tanahnya, contoh luas tanah 400M², luas bangunan
250M².
2) Lihat kondisi bangunan. Bangunan terdiri dari beberapa bagian yang bisa
dinilai:
a) Kualitas Bangunan, mulai jenis kayu, jenis bangunan beton atau batu
bata.
misalnya kalau sekarang membangun rumah biasa, dibangun dengan
batu bata, dan kayu kalimantan, hingga finishing sekitar 1,75jt per
meter². Kalau gedeg bambu biasa cuman 500rb per meter². Kalau
lantainya pakai granit yang paling bagus, maka bisa naik berapa juta,
dan sebagainya.
b) Bangunan tahun berapa, terkait dengan depresiasi/penyusutan
bangunan.
Misalnya sekarang tahun 2008, bangunan tahun 2003, berarti sudah 5
68
tahun usianya. Dari 5 tahun itu katakanlah penyusutan 5% per
tahunnya, maka didapat 5 thn x 5% = 25%.
3) Jika anda tahu harga pasaran tanah disitu, maka anda bisa jumlahkan:
Harga Total rumah = Harga Tanah + Harga Bangunan
4) Kenaikan PBB nya setiap tahun lebih dari 10%, maka tanah tersebut
dianggap berprospek/ naik harganya setiap tahunnya.
Supaya anda tidak bingung mari kita lihat contoh kasus ini:
tahun ini 2008, Pak Adam ditawari Pak Jon sebuah rumah, Rumah tersebut Pak
Jon jual seharga 250 jt. Luas tanahnya 150M², luas bangunan 75M².
Bangunan tahun 2004, belum renovasi, bangunan rumah biasa, batu bata,
genteng, dan lantai keramik.
Mari berhitung:
Bangunan:
Jika misalnya kita bangun bangunan baru mirip dengan itu, kira2 kita
menghabiskan Rp.1,75jt per meter²nya. Berarti bangunan itu kalo baru kira-
kira harganya Rp.75M² x Rp.1,75jt = Rp.131,25jt, bangunan barunya.
Kemudian penyusutan bangunan tiap tahunnya 5%, berarti 2008-2004= 4thn.
4 thn x 5% = 20%.
Berarti: Harga bangunan baru – penyusutan = harga bangunan sekarang;
Rp.131,25jt – 20% = Rp.105jt
Tanah:
Harga penawaran Rp.250jt, berarti
harga penawaran – harga bangunan sekarang = harga tanah menurut penjual;
Rp.250jt – Rp.105jt = Rp.145jt;
berarti per meter² nya: Rp.175jt / 150M² = Rp.965 ribu per meter² nya.
69
Mencari harga pasaran tanah disekitar properti itu:
Cara mencari harga tanah pasaran, gunakan cara diatas. Persis sama, dicari
bangunannya dulu, setelah itu dicari harga tanahnya.
Misalnya disekitarnya ada 3 properti dijual juga, A, B, dan C.
Dari perhitungan, harga tanah per meter² menurut properti A = 1,35jt/ M²;
properti B = 1,5jt/M²; dan properti C=1,4jt/M².
Berarti rata ratanya atau harga pasarannya adalah (A+B+C)/3 =1,42jt/M².
Kesimpulan, jadi Rumah Pak Jon:
Rumah Pak Jon mahal atau murah bisa dilihat disini,
harga pasaran tanah Rp.1,42jt/M² � Luas tanah x harga per M² = harga
tanah;
150M² x Rp.1,42jt = Rp.213jt.
Total = tanah + bangunan = Rp.213jt + Rp. 105jt = Rp.318jt.
Jadi harga pasaran rumah Pak Jon Rp.318jt. Jika Pak Jon menjualnya Rp.250jt,
maka bisa dikatakan murah.
Contoh perhitungan diatas hanyalah contoh saja, penilaian secara kasar.
Harga diatas bisa dipengaruhi oleh faktor lain disekitar properti itu, misalnya
sebelah pom bensin, disebelah makam, tingkat kriminalitas, disebelah mall dan
sebagainya.
Anda bisa menggunakan cara ini agar bisa mendapatkan cash back dari bank.
Misalnya benar perhitungannya diatas, maka bank biasanya membiayai 80%
dari harga pasaran rumah itu.
contoh diatas harga pasaran rumah itu Rp.318jt, maka bank membiayai
70
80%nya saja, berarti bank membiayai Rp.254,4jt. Maka Pak Adam mendapat
cash back sebesar: 4,4jt saja (Rp.254,4jt – Rp.250jt = Rp.4,4jt).
Itu merupakan contoh kecil yang bisa anda lihat, bagaimana seseorang bisa
mendapatkan cash back.
71
BAB TIGA
Bisnis dan Properti
3.a. Memperoleh Modal Kembali dari Properti Yang Telah Kita Beli
Tahun 2007 lalu, ketika bisnis sudah berjalan saya membeli rumah dengan
cara KPR dengan jangka waktu 15 thn, katakanlah utang 100 jt.
Apa yang terjadi setelah 1 tahun/ 2008? ya yang pasti cicilan berkurang sedikit
(sisa sekitar 95jt), tapi.... rumah sudah naik harga pasarannya.
Singkat cerita saya suruh bank menilai rumah saya, ternyata naik 125jt.
Ternyata saya boleh utang lagi selama rumah itu bisa menjaminnya, artinya
saya masih utang 95 jt, rumahnya bisa menjamin sd 125 jt, jadi 125jt-
95jt=30jt.
30jt itu boleh saya ambil dananya secara cash.
Apa yang terjadi? Karena saya mengambil skenario KPR, maka 30 jt itu juga
sama skenarionya dengan hutang sebelumnya, yaitu KPR juga, alhasil utang
30 jt itu saya cicil selama 15 tahun, bunga 9% juga, cicilannya perbulannya
hanya 300 ribu.
Hanya KPR yang bisa begini.
Cerita diatas dimana kita bisa ambil 30 jt sisanya, bisa dengan 2 cara:
ŀ 72
1) Utang di bank A, kemudian saya pindahkan ke bank B dengan pinjaman
yang lebih besar (namanya TAKE OVER).
Contohnya Pak Udin mempunyai hutang di Bank A sebesar 200jt yang
dimulai sejak 2007, lalu Pak Udin menyuruh Bank B untuk melihat berapa
harga rumahnya, ternyata Bank B menilai rumah tersebut telah naik harga
pasarannya sebesar 250jt. Lalu Pak Udin memindahkan hutangnya dari
Bank A ke Bank B, dari Bank B Pak Udin mendapat 250jt, untuk 200jt ia
bayarkan kepada Bank A, lalu ia mengambil 50jt sisanya untuk keperluan
bisnisnya.
2) utang di bank yang sama, kemudian ambil kredit keduanya juga dibank
yang sama (namanya TOP UP), contohnya jika Pak Amir tahun lalu
(misalnya 2007) membeli rumah secara kredit di Bank A sebesar 100 jt,
lalu tahun ini (2008) nilai propertinya naik, katakanlah naik 130 jt, berarti
Pak Amir mengajukan kembali kredit yang 30jt tersebut di bank yang sama
Bank A.
sedangkan utang yang lama masih tetap cicilannya, Pak Amir hanya
menambahkan utang yang baru di bank yang sama.
Jika anda tanya saya mana yang lebih baik, saya bilang cari tahu sendiri,
bandingkan keduanya. Karena setiap bank pasti berbeda aturan dalam
memberikan kredit.
Detilnya tanya bank-bank sekitar anda, bandingkan sendiri produk2 kredit
mereka.
Contoh kasus Take over:
ŀ 73
Tahun 2001 saya membeli sebuah rumah, dengan KPR di bank A rumah
seharga 200jt, lalu kemudian bank menyetujui dengan memberikan kredit 80%
dari harga rumah itu (160jt) kredit 11% selama 15 thn, cicilan sekitar
Rp.1.800.000,-.
Tahun 2002 hutang saya di bank A tersebut sudah berkurang, jadi sisa out
standing/ sisa kredit saya sebesar 143jt.
Lalu saya menanyakan kepada bank B untuk men-take over KPR saya, Waktu
itu bank B melakukan promosi bebas administrasi dan provisi untuk take over.
Lalu saya ajukan KPR take over saya ke bank B untuk diproses.
Bank menilai usaha pekerjaan/ pemasukan saya dan mengirim appraisal untuk
menilai rumahnya. Hasil appraisal keluar 213jt untuk rumah saya, bank
memberikan 80% dari harga tersebut, jangka waktu 15 thn, bunga 9%.
Lalu saya menyetujui untuk menindaklanjutinya, dan mengambil kreditnya
secara maksimum, yaitu 213jt – 20% = 170jt (pembulatan kebawah).
Saya masukkan ke bank B dengan perhitungan:
Kredit 15 tahun, bunga 9 % Rp. 170.000.000,-
Biaya Proses
Biaya administrasi Rp. 0,- (promosi)
Biaya APHT Rp. 1.500.000,-
Provisi 1% x kredit Rp. 0,- (promosi)
Biaya notaris Rp. 1.000.000,-
Biaya Asuransi
Asuransi Jiwa 15 thn Rp. 900.000,-
Asuransi Kebakaran 15 thn Rp 2.700.000,-
Biaya lain
Angsuran bulan 1 Rp. 1.780.000,-
ŀ 74
Total Biaya Rp. 7.880.000,-
Sehingga saya mendapatkan bersih:
Rp.170.000.000 – (Rp.143.000.000 + Rp.7.880.000) = Rp.19.120.000,-
NB: Memang jika anda hitung cicilan di Bank A selama thn 2001
Rp.1.800.000,- x 12 adalah Rp.21.600.000,-, jika tahun depannya saya
memperoleh Rp.19.120.000,- berarti saya rugi Rp.2.480.000,-, memanglah
demikian, karena harga tanah didaerah saya tidak terlalu tinggi kenaikan
harganya saat itu.
Tetapi saya anggap itu sebagai arisan (saya bayar mencicil lalu saya
mendapatkan kembali). Uang tersebut saya putar kembali menjadi modal
bisnis saya.
Kini anda bisa hitung jika kenaikan harga tanahnya melonjak tinggi, misalnya
harga tanah permeter dulu 100ribu, sekarang naik menjadi 500ribu. Nah,
selisih harga tanah itulah yang bisa anda nikmati sebagi modal bisnis anda.
Contoh kasus Top Up:
Kasus take over saya berlanjut, saya menjadi berhutang kepada Bank B
sebesar 170jt. Ternyata Bank B mempunyai program, bahwa bank B akan
memberikan pinjaman 90% dari nilai jaminan kepada debiturnya jika sudah
melewati masa penalti atau 1 tahun. Artinya debitur bisa pinjam kembali 90%
dari nilai jaminannya.
Lalu tahun 2003 saya mengajukan Top Up di Bank B. Hutang saya telah
berkurang menjadi 165jt.
Bank B mengirimkan appraisal untuk menilai properti saya, ternyata harga
ŀ 75
tanah disekitar saya agak stagnan, sehingga keluar angka tidak jauh berbeda
dari penilaian tahun lalu, keluar angka 218jt. Bank juga kembali menilai
kemampuan kredit saya dan melihat track record pembayaran saya yang tidak
pernah telat.
Lalu bank menyetujuinya, dari 218jt bank memberikan pinjaman 90% dari
nilai jaminan, sehingga:
Rp. 218.000.000 - 10% = Rp.196.000.000.
Jadi dikurangi dengan nilai sisa hutangnya:
Rp.196.000.000 – Rp.165.000.000 = Rp.31.000.000
Saya bisa mendapatkan 31jt tersebut karena nilai jaminannya masih
mencukupi (bank memberikan 90% dr nilai jaminannya).
Untuk hutang yang lama tetap berjalan tanpa ada perubahan sama sekali, jadi
saya hutang lagi dengan Bank B sebesar 31 jt lagi. Karena skema KPR
sebelumnya kredit 15 tahun, maka hutang baru inipun sama 15 tahunnya
(Bank B sebenarnya menawarkan 14 thn, krn utang saya sebelumnya telah
jalan 1 tahun, tapi saya tolak, saya ambil 15 thn dengan alasan supaya
hitungnya mudah).
Saya masukkan ke bank B tambahan utang saya dengan perhitungan:
Kredit 15 tahun, bunga 10 % Rp. 31.000.000,-
Biaya Proses
Biaya administrasi Rp. 150.000,-
Provisi 1% x kredit Rp. 3.100.000
Biaya notaris Rp. 600.000,-
Biaya Asuransi
Asuransi Jiwa 15 thn Rp. 160.000,-
Asuransi Kebakaran 15 thn Rp. 650.000,-
76
Biaya lain
Angsuran bulan 1 Rp. 360.000,-
Total Biaya Rp. 5.020.000,-
Sehingga saya mendapatkan bersih:
Rp.31.000.000 - Rp.5.020.000 = Rp.25.980.000
NB: Untuk Top Up tidak diperlukan biaya APHT, biaya balik nama, karena
jaminannya tetap sama dengan hutang KPR yang sebelumnya, anda bukan
membeli, namun hutang lagi dengan jaminan sama.
77
3.b.Menyulap Properti
Menyulap propeti bukan berarti seperti sulap betulan, dari tidak ada menjadi
ada.
Menyulap properti ialah memoles sebuah properti sehingga bisa nampak
berharga, sama seperti batu intan yang dipoles menjadi batu permata.
Ketika belum dipoles suatu properti bisa berharga rendah, namun ketika
dipoles, harganya bisa meningkat sampai ratusan kali lipat.
Memang memerlukan modal terlebih dahulu untuk menyulapnya, tapi
keuntungannya bisa beratus kali lipat.
Menyulap properti ada berbagai macam, namun akan saya jelaskan dengan
memakai contoh untuk memudahkan anda:
Contoh kasus 1 Suatu rumah yang jelek dan kuno.
Suatu saat terdapat rumah kuno dan jelek dengan halaman yang luas dijual
seharga 400jt, dengan luas tanah 350M², luas bangunan 100M².
Lalu pembeli, Pak Ujo mengadakan pejanjian dengan penjual rumah, Pak Soni,
bahwa rumahnya akan dibelinya, tapi ia meminta waktu untuk merenovasinya
sebelum melunasinya. Pembeli memberikan DP sebesar 5% dari harga rumah
itu kepada penjual.
Pak Ujo hanya membuat akte jual beli saja terhadap penjual Pak Soni,
sehingga pada sertifikat tetap memakai nama penjual.
Lalu Pak Ujo merenovasi dan memperbaiki rumahnya dan taman rumah itu.
Pak Ujo menghabiskan dana kira-kira 50jt untuk merenovasinya, dia habiskan
waktu hanya 3 bulan saja (dengan menggunakan kontraktor).
Setelah itu ternyata Pak Ujo menjual kembali rumah tersebut seharga 550jt
78
(cukup murah untuk rumah & pekarangan yang bagus, karena Pak Ujo takut
tidak laku kalau terlalu mahal), dan akhirnya tawar menawar diseujui dengan
pembeli lain seharga 535jt.
Sehingga keuntungan Pak Ujo 535jt – (400jt + 50jt) = 85jt.
Karena Pak Ujo tidak melakukan balik nama, maka proses balik nama
dilakukan oleh Pak Soni dengan Pembeli yang baru. Sehingga Pak Ujo tidak
dikenai pajak.
Kerugian kasus diatas:
• Pak Ujo harus mengeluarkan modal untuk merenovasi dan memberikan
uang muka kepada penjual, Pak Soni.
• Untung saja rumah tersebut langsung laku, bagaimana jika rumah
tidak laku-laku, sangat beresiko bagi pemula.
Keuntungan kasus diatas:
• Keuntungan bersih Pak Ujo dalam 3 bulan saja sebesar 85jt.
• Jika misalnya Pak Ujo membeli sendiri rumah tersebut, ia bisa
memasukkan ke bank. Misalnya bank memberikan penilaian terhadap
rumah itu 625jt dan memberikan pinjaman 20% dari nilai rumah (=
625jt – 25% = 500jt) maka Pak Ujo tetap mendapatkan keuntungan
50jt ( 450jt – 500jt = 50jt). Lalu ia bisa mencicilnya sambil menunggu
pembelinya.
Contoh kasus 2 tanah tidak terurus
Suatu ketika ada tanah yang tidak terurus pemiliknya mati, anaknya tinggal di
luar kota.
Karena anaknya tidak mau mengurusnya, maka ia menjual kepada Pak Gogon.
Luas tanah 495M² (lebar 15M x panjang 33M), dan dijual seharga 80ribu
79
/meternya sehingga total penjualan senilai 40jt.
Lalu Pak Gogon membagi tanah tersebut, 15M panjangnya ia kurangi 4M
sebagai jalan. Lalu 33M panjangnya ia bagi menjadi 4 bagian (8,25M/ bagian),
sehingga tampak seperti gambar dibawah ini:
33M
15M
4M
11M
8,25M
gambar denah kasus 2; tanah tidak terurus
Lalu Pak Gogon memecah sertifikat tersebut menjadi 4 bagian (warna putih
dan merah muda) menghabiskan 7jt an untuk memecah dari sertifikat induk.
Untuk jalannya ia paving dan menghabiskan 3,7jt (4M x 33M x ± Rp.27.500,-).
ŀ 80
Lalu Pak Gogon menjual petak-petak itu seharga 200 ribu permeter persegi
kepada orang lain.
Pak Gogon sebenarnya bisa saja membangun keempat petak tersebut menjadi
rumah, tetapi Pak Gogon waktu itu tidak mempunyai uang untuk
membangunnya, sedangkan dia juga belum mengenal bank.
Namun disini bisa dilihat keuntungan Pak Gogon,
Ia menjual total 4 petaknya (8,25M x 11M) x 4 = 363M²,
363M² x Rp.200.000 = Rp.72.600.000
Rp.72.600.000 – (Rp.40.000.000 + Rp.3.700.000 + 7.000.000) =
Rp.21.900.000
Contoh kasus 3 lanjutan contoh kasus 2
Pak Miing membeli 1 kavling tanah Pak Gogon seharga 200 ribu permeternya.
Tiap kavling berukuran 8,25 x 11 mtr. Lalu Pak Miing mendatangi Bank,
mengatakan bahwa ia telah mempunyai tanah, dan ia hendak membangunnya
lalu menjualnya kepada adiknya.
Pak Miing berminat untuk mengambil kredit konstruksi (untuk pembangunan
rumah), kredit konstruksi tersebut seperti kredit modal kerja, bunganya lebih
besar dari pada KPR.
Bank meyetujui kredit konstruksi Pak Miing jika memang ada yang membeli
rumah dan tanah itu. Sebenarnya Pak Miing tidak bermaksud menjual asetnya.
Ia meminta tolong adiknya untuk dipinjam namanya.
Jadi “ceritanya” adik Pak Miing membeli rumah tersebut dan meng-KPR-
kannya, namun uang hasil penjualannya dipakai oleh Pak Miing, dan cicilannya
dicicil oleh Pak Miing, dan rumah tetap jadi milik Pak Miing. Hanya nama
adiknya yang dipinjam, jika anda bingung ikuti saja ceritanya.
ŀ 81
Pada RAB (Rancangan Anggaran Bangunan) Pak Miing membutuhkan 80jt
untuk membangun rumah tersebut tipe 50, lalu bank memberikannya. Lalu
dibangunnya rumah Pak Miing tersebut.
Lalu rumah itu “dijual” kepada adiknya seharga 225jt. Karena adik Pak Miing
KPR di Bank lain, maka bank lain itu menyetujui kredit 90% dari 225jt tersebut
(202,5jt), dengan pertimbangan bangunannya baru, dan harga disekitarnya
sudah naik. Uangnya “diserahkan” dari adik Pak Miing kepada Pak Miing.
Setelah dikurangi biaya-biaya dan pajak, maka yang diterima bersih oleh Pak
Miing sekitar 175jt. Lalu dikurangi hutang kredit konstruksi sebesar 80jt,
sehingga ia menerima kira-kira 95jt bersih.
Dari uang tersebut, Pak Miing menggunakannya untuk membeli dan
mengembangkan properti lagi, dengan cara mirip seperti diatas, namun
menggunakan bantuan-bantuan kerabatnya.
Memang nama pada sertifikat berubah namanya menjadi yang meng-KPR
(kerabat Pak Miing), terkadang Pak Miing “membeli” lagi properti-properti itu,
sehingga namanya kembali ke Pak Miing.
ŀ 82
3.c. Mengakselerasi Bisnis Dengan Modal Dari Properti, Mengakselerasi
Properti Dengan Bisnis
Jika mendapat modal dari properti, lebih baik modal tersebut 100% kita
alokasikan dananya untuk pengembangan bisnis kita agar semakin besar atau
kita alokasikan untuk properti yang prospeknya bagus.
Berikut urutan kerja yang bisa anda mulai dari terjun ke dalam bisnis hingga
membesar:
1. Memulai bisnis dapatkan keuntungan (bisnis 1).
2. Keuntungan dari bisnis dibelikan properti (properti 1)secara kredit/KPR.
3. Dari properti 1 menghasilkan modal.
4. Modal dari properti digunakan untuk membangun bisnis yang lain
(bisnis 2).
5. Dari bisnis 2, keuntungan digunakan untuk membeli properti lain
(properti 2).
6. Dari properti 2 bisa menghasilkan modal kembali, buat bisnis lagi
(bisnis 3).
7. Dari bisnis 3, keuntungannya dibuat membeli properti lagi (properti 3).
8. Dan seterusnya.
Dengan demikian maka bisnis anda akan menggurita dan properti anda akan
semakin banyak.
Anda bisa simak gambar berikut ini:
ŀ 83
Memulai bisnis,
dapatkan keuntungan
(bisnis I)
Membeli Properti
dengan kredit
(properti I)
Buat bisnis
baru (bisnis
II)
Keuntungan
Membeli Properti
dengan kredit
(properti III)
Buat
bisnis
baru
(bisnis
III)
Membeli
Properti
dengan kredit
(properti IV)
Keuntungan
disetor ke
Anda
DST…..
Keuntungan
Keuntungan
keunt
ungan
Keuntungan
84
LAMPIRAN SATU
Beberapa Pertanyaan
Yang Sering
Ditanyakan Pemula
• Bagaimana saya memulai bisnis saya?
Anda bisa memulainya saat ini juga, cari peluang disekitar anda, apa yang
bisa dijadikan bisnis.
• Sebaiknya saya bisnis apa?
Tergantung apa yang bisa dimanfaatkan disekitar anda, memang
membutuhkan pikiran kreatif untuk bisa menciptakan suatu ide bisnis.
Anda bisa saja memilih franchise murah yang berprospek bagus, misalnya
makanan kecil, atau ice cream, atau gerobak-gerobak.
• Saya sudah banyak mencoba untuk berbisnis, tapi selalu gagal,
bagaimana itu?
Saya sendiri dulu juga begitu, yang penting jangan patah semangat. Jika
anda takut untuk berbisnis, anda bisa mengambil franchise yang bagus
(teruji ramai dan sistemnya bagus).
• Apakah saya harus berbinis dulu sebelum saya membeli properti?
Saran saya iya, apa lagi jika anda newbie dalam hal properti maupun
bisnis, skill/kemampuan bisnis anda harus dilatih terlebih dulu agar anda
85
terbiasa dengan bisnis. Sambil bisnis berjalan, anda bisa juga mengasah
ilmu properti anda, mencari, menawar, mengajukan, dan sebagainya.
Semua hanya masalah pembiasaan (habituasi) saja.
• Jika saya telah mempunyai penghasilan, apakah saya bisa membeli
properti dan memainkannya?
Ya, jika anda mempunyai penghasilan berapa pun, anda bisa membeli
properti dan mendapat modal kembali. Ada banyak cara untuk bisa
mendapatkannya.
• Apakah saya selalu dapat cash back ketika membeli properti?
Bisa, tetapi anda harus tahu tentang properti terlebih dahulu agar anda
bisa mendapatkan cash back tersebut. Memang kesempatan itu tidak selalu
ada, tetapi anda bisa melihat mana properti yang bisa menghasilkan cash
back, mana properti yang kurang menguntungkan, mana yang berprospek,
dan sebagainya.
• Saya takut jika nanti dikejar-kejar oleh bank untuk menagih hutang
saya, apakah saya bisa berhutang?
Bank tidak akan mengejar-ngejar anda jika anda tepat waktu dalam
membayar hutang. Pengalaman saya, jika tepat waktu dan tidak pernah
terlambat, bank akan selalu menawari hutang-hutang baru, bahkan bank
bisa memberikan hutang melebihi jaminan, dengan alasan jaminan barang
dagangan (padahal barang dagangan tetap saya pegang, tidak saya
berikan pada bank).
• Saya seorang karyawan, apakah saya harus keluar dari pekerjaan
saya untuk menjadi pengusaha?
Tidak selalu, jika anda tidak yakin benar, jangan tinggalkan pekerjaan
anda. Anda cukup menginvestkan saja, dan orang lain yang melakukan
86
untuk anda. Anda bisa melatih mereka untuk melakukan pekerjaan
sampingan anda, sehingga mereka bisa menghasilkan uang untuk mereka.
Atau anda bisa juga membeli franchise, biar mereka sendiri yang akan
melatih karyawan anda.
• Bagaimana saya bisa mempercayakan bisnis anda kepada orang
lain, bagaimana jika mereka menipu saya?
Untuk mengguritakan bisnis dan menghasilkan uang, anda harus bisa
mendelegasikan bisnis anda kepada orang lain. Untuk mendelegasikan
bisnis tersebut, anda harus percaya kepada orang lain. Anda bisa
mensiasati dengan berbagai cara, misalnya memakai lembaga bantuan
psikologi, atau lewat kenalan, atau saudara, atau kerabat anda. Atau juga
bisa memakai sistem tertentu yang anda sesuaikan, sehingga mereka tidak
bisa “mbeling” atau mencuri apa yang menjadi hak anda.
Anda sendiri haruslah adil bagi mereka, tentunya kerja keras mereka
haruslah sepadan dengan apa yang mereka terima.
Buatlah target, dan iming-iming hadiah jika target tercapai. Dengan
demikian memacu mereka untuk bekerja keras.
Saya sendiri untuk mempercayakan sesuatu yang penting, saya harus tahu
keluarganya, bagaimana orang tuanya, kakak adiknya, dan sekitar
rumahnya. Dengan demikian saya yakin dan percaya kepada mereka.
• Bagaimana jika bisnis saya nanti gagal, apa yang harus saya
perbuat?
Saya sarankan maju dulu, jika anda mau sukses. Pertanyaan diatas adalah
pertanyaan orang yang takut gagal, takut resiko. Bisnis adalah resiko,
namun dengan pengetahuan kita, resiko bisnis itu bisa diminimalisasi
dengan bermacam-macam, salah satunya dengan teori marketing.
87
Pada tulisan-tulisan buku ini, anda bisa melihat beberapa panduan yang
bisa anda lakukan untuk supaya produk anda laku dipasaran. Terapkan,
maka anda bisa meminimalisasi resiko bisnis anda.
• Saya adalah seorang pengangguran, tidak mempunyai modal, tidak
mempunyai apa-apa untuk dijadikan modal. Bagaimana saya bisa
memulai bisnis saya?
Sebenarnya modal utama anda adalah “mau sukses”, kemauan anda untuk
keluar dari situasi anda sekarang ini. Jika anda bersungguh dan mau
“nekat”, anda bisa maju.
Modal bisa diakal, anda bisa pinjam dulu kepada orang tua anda, kerabat
anda, atau teman anda. Bahkan dengan pinjam 5jt saja anda bisa memulai
bisnis anda.
Caranya seperti yang saya tulis di buku ini, dengan 5jt bisa membuat kartu
kredit, lalu dengan kartu kredit itu bisa menjadi batu loncatan untuk
membuat beberapa puluh kartu kredit lain (jika perlu). Jika anda
menggunakan sekaligus, maka anda bisa mendapatkan modal lebih besar
lagi. Memang anda akan terbeban dengan bunga, namun jangan kuatir,
anda bisa mensiasatinya dengan “hanya membayarkan bunganya saja”.
Untuk lebih lanjut silahkan anda baca kembali buku ini mengenai kartu
kredit.
Ada juga program pemerintah yang bernama KUR (Kredit Usaha Rakyat),
beberapa waktu lalu KUR ini bisa diberikan tanpa jaminan apapun dengan
maksimum kredit 5 jt. Namun harus ada ijin usahanya, anda bisa
memanfaatkannya.
Yang terpenting disini ialah informasi-informasi tentang kredit dan
keberanian anda dalam melakukan usaha anda.
ŀ 88
• Saya seorang karyawan kecil, penghasilan saya hanya dibawah 2jt.
Bagaimana saya bisa memulai bisnis saya?
Ada banyak hal yang bisa anda mulai, anda bisa memulainya dengan kartu
kredit, atau dengan hutang karyawan atau KTA. Mirip seperti pertanyaan
sebelumnya, anda bisa memulainya sekarang.
• Saya sudah mempunyai bisnis, sekarang bisnis inipun masih
“berdarah-darah”, bagaimana saya bisa mencapai kesuksesan?
Bagaimana bank bisa percaya sama saya?
Bisa, anda bisa benahi dulu bisnis anda. Anda seharusnya berbahagia
karena anda telah mempunyai pengalaman dalam berbisnis.
Kini bisnis anda yang musti dibenahi dulu, membuat bagaimana supaya
bank menjadi tertarik dengan anda untuk memberikan pinjaman.
Benahi pada semua struktur dan segi (teknik, human/manusianya,
pemasaran, dsb). Pelajari cashflow, sehingga anda bisa merancang yang
lebih baik untuk usaha anda dimasa mendatang.
Jika anda terkena warning dari Bank Indonesia (karena sering terlambat),
cobalah perbaikinya selama 1 tahun penuh tanpa terlambat. Dengan
demikian anda bisa mengambil kredit lagi.
Namun jika terkena blacklist, cobalah tanya kepada bank yang pernah
membuat anda terkena blacklist untuk menyelesaikannya. Juga perlu 1
tahun lebih tanpa cacat dan terlambat untuk mengembalikan kredibilitas
anda dimata bank.
• Perijinan perusahaan saya masih sangat baru, padahal saya sudah
memulainya sejak lama. Sedangkan bank meminta syarat untuk
kredit bahwa usaha harus sudah berjalan selama 2 tahun,
bagaimana saya bisa kredit?
ŀ 89
Jangan kuatir, bank bersifat administratif. Anda tetap bisa mengajukan
kredit walaupun usaha anda masih baru. Caranya, anda pergi ke RT, minta
surat keterangan bahwa usaha anda telah dimulai sejak beberapa tahun
yang lalu. Surat tersebut dilanjutkan ke RW, lalu ke kelurahan, untuk
distempelkan. Melalui surat itu, anda bisa gunaan sebagai persyaratan jika
ijin usaha anda masih baru.
Surat tersbut merupakan keterangan resmi untuk bisa mendapatkan kredit
pada bank.
• Sekarang saya sudah KPR, saya tidak bisa lagi meneruskan, dan
tidak punya modal lagi untuk berusaha. Apakah saya bisa berbisnis
lagi?
Sebagai pengusaha yang selalu ingin mendapatkan modal dari bank, saya
sarankan jangan pernah terlambat membayarkan hutang anda. Kenapa?
Karena jika terlambat dan pernah tidak membayar hutang, track record
anda akan jelek, cacat. Bank akan enggan untuk memberikan utang lagi
kepada anda.
Track record anda tersimpan dalam catatan Bank Indonesia, setiap hutang
dalam bentuk apapun kepada bank apapun, kepada lembaga apapun selalu
dilaporkan ke Bank Indonesia. Dari situ bank-bank akan mendapatkan
informasi mengenai catatan kredit anda. Semakin baik catatan anda,
semakin bisa dipercaya anda oleh bank.
Sama juga jika kita bisa dipercaya dalam hal kecil, selanjutnya pasti kita
dapat dipercaya dalam hal besar.
Anda harus usahakan berbagai macam cara untuk membayar hutang anda
agar tidak pernah terlambat, demi masa depan anda.
Jika memang anda tidak bisa membayar cicilannya, yang anda lakukan
ŀ 90
ialah menjual properti itu, walaupun masih dikreditkan pada bank.
Contohnya rumah 100jt di KPR kan, sudah berjalan 2 tahun hingga sisanya
95jt, tapi kemudian anda tidak bisa membayarnya, jual rumah itu. Misalnya
laku 120 jt, lalu uangnya bisa dipecah, yang 95 jt diberikan kepada bank,
untuk langsung melunasi hutang anda, dan 25 jt anda ambil sisanya.
Perhatikan penalti anda, tanyakan kepada bank, jika anda lunasi apakah
kena penalti. Jika kena penalti, berarti anda harus membayar penalti itu
kepada pihak Bank.
• Saya sudah mempunyai usaha, tapi dari dulu cuman itu itu saja.
Bagaimana mengembangkannya?
Pengembangan bisnis itu memerlukan beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
o Kreatifitas pemasaran untuk meningkatkan omzet penjualan.
o Pemahaman cashflow.
o Administrasi profesional untuk membenahi cost di dalam
perusahaan.
o Dan kemauan dan tekat anda untuk berubah.
Dari bisnis anda sendiri bisa anda jadikan alat untuk memperoleh modal,
caranya bisa anda mengaktifkan rekening anda. Dari situ bisa anda
gunakan untuk mengambil kredit properti dan memperoleh cash back.
ŀ 91
LAMPIRAN DUA
Skema “Apa
Yang Bisa Anda
Lakukan Saat Ini”
erikut ini adalah skema secara mudah apa yang bisa anda lakukan
untuk memulai menjadi pengusaha. Ada 3 skema, yaitu anda sebagai
pegawai, anda yang belum memiliki pekerjaan dan modal
(mahasiswa/ pelajar/ pengangguran), dan anda yang sudah memiliki usaha
sendiri (pengusaha, pedagang, pemilik toko).
B
92
Pegawai
Gaji
Perus
ahaa
n
• Berusaha,
• Berbisnis,
• Buat ijin
usaha,
• Buat
rekening;
Ajukan
10
kartu
kredit
(jika
perlu)
Sebag
ai
modal
Putar
Uang
Anda,
buat
anda
dipercaya
bank
• Cari
properti
yang bisa
dapatkan
cash back
• Cari
properti
yang bisa
dijadikan
usaha,
atau kos-
kosan
(properti
yang
menghasi
lkan
uang)
• Ajukan
KPR
Kembang
kan
Properti
lebih
lanjut
SUK
SES
93
Mahasiswa/Pelajar/Pengangguran
Khusus untuk ini harus hati-hati, karena pendapatan anda hanya dari bisnis anda, dan modal bisnis anda
murni dari pinjaman kartu kredit.
Hutang/P
injam
uang
untuk
jaminan
kartu
kredit
pada
teman/
keluarga,
semakin
besar
semakin
baik
Ajukan
Kartu
kredit
dengan
jaminan
uang
Kartu
Kredit
Jadi,
Buat 10
kartu
kredit
lagi
• Berusaha,
• Berbisnis,
• Buat ijin
usaha,
• Buat
rekening;
Putar
Uang,
buat
anda
dipercaya
bank
• Cari properti
yang bisa
dapatkan cash
back
• Cari properti
yang bisa
dijadikan
usaha, atau
kos-kosan
(properti yang
menghasilkan
uang)
• Ajukan KPR
SUKSES
Kembangkan properti
lebih lanjut
94
Pengusaha/ Pedagang/ Pemilik Toko
Ini untuk yang sudah mempunyai usaha dan perijinan usaha yang lengkap. Anda sudah melewati setengah
jalan kesuksesan anda, jadi yang anda perlukan ialah pengembangan properti lebih lanjut.
• Berusaha,
• Berbisnis,
• Buat ijin
usaha,
• Buat
rekening;
Putar
Uang,
buat
anda
dipercaya
• Cari properti
yang bisa
dapatkan cash
back
• Cari properti
yang bisa
dijadikan
usaha, atau
kos-kosan
(properti yang
menghasilkan
uang)
• Ajukan KPR
Kemban
gkan
Properti
lebih
lanjut
SUKSES
95
LAMPIRAN TIGA
Daftar Istilah Umum
Dalam Properti
erikut ini adalah sebagian kecil daftar istilah umum dalam properti
yang harus anda ketahui. Istilah umum ini banyak dipakai oleh
masyarakat maupun lembaga umum (seperti Bank dan
pemerintahan) untuk penamaan dalam bidang properti.
A
AJB = Akta Jual Beli = akad jual beli antara pihak penjual dan pembeli yg
dibuat dan disahkan oleh notaris
AHT = Akta Hak Tanggungan, dibuat oleh notaris yg digunakan dalam akad
kredit bank
Akta Waris = surat yg dibuat oleh Kelurahan untuk menunjukkan siapa
sebenarnya yg berhak sebagai ahli waris dari suatu properti untuk menghindari
sengketa dikemudian hari
APHT = Akta Pembebanan Hak Tanggungan, akta yg dibuat oleh notaris yg
gunanya adalah nama yg tertera di buku sertifikat tersebut "telah melepaskan
haknya untuk sementara" kepada bank karena memiliki kredit dalam jangka
waktu tertentu
Apt = apartement
B
ŀ 96
B
BaruRenov = Baru renovasi, rumahnya seperti baru lagi
BPHTB = Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (pajak yg harus dibayar
pembeli tanah sebelum AJB)
BPN = Badan Pertanahan Nasional (lembaga yg mengurusi terbitnya sertifikat)
B/U = butuh uang
BU CPT = butuh uang cepat
C
cck u/ush = cocok untuk usaha
Cdmn = (apartement mewah)
Cover Note = surat pernyataan notaris yg diakui negara secara sah
D
DP = Down Payment = Uang Muka
F
FasLkp = fasilitas lengkap, biasanya berarti ke fasilitas : PDAM, TLP, PLN
Flat = Rusun
FullBgn = Full Bangunan, bangunannya berdiri diatas seluruh luas tanahnya
FullPrbt = Full Perabot, setiap ruang sdh ada perabotnya, dijual bersama
rumahnya
FullGipsum = plafon terbuatan dr gypsumboard
FullJati = semua kusen, pintu jendela, rangka atap dari kayu jati
FullKrmk =semua lantai terbuat dr ubin keramik
ŀ 97
G
Galvalum = kuda2 atap dari baja tahan karat
J
Jln kembar = boulevard, jalan 2 arah dengan dibatasi oleh taman ditengahnya
J CPT = jual cepat
J/K = dijual atau dikontrakkan
J/S = dijual atau disewakan
JRugi = dijual dibawah harga pasaran (biasanya karena butuh uang cepat)
K
kav = kavling = tanah kosong saja, misal kav7A = kavling no 7A
KPR = Kredit Kepemilikan Rumah
KPR UM 20% = bisa dibeli dgn KPR, Uang Muka minimal 20% dari harga jual
KPA = Kredit Kepemilikan Apartement
KPM = Kredit Multi Guna
KTA = Kredit Tanpa Agunan
Kredit Konstruksi = kredit yg diberikan ke bank untuk membangun
(rumah/ruko/gudang dll) dgn jaminan tanah kosong yg dibangun itu sendiri
KSB = Kavling Siap Bangun, jual kavling saja tanpa rumah dan fasilitasnya
L
LT/LB = Luas Tanah / Luas Bangunan, contoh LT72/LB36= tanah 72m2 &
bangunan 36m2
ŀ 98
N
NJOP = Nilai Jual Obyek Pajak, dasar perhitungan jual beli yg ada di SPPT
tahun berjalan
NJOPTKP = Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak
Notaris = pejabat profesional yg ditunjuk oleh negara untuk membuat segala
macam akta/surat
O
OpenHouse = rumah tsb bisa dikunjungi, biasanya penghuni sdh pindah dan
siap huni
O/H = Open House (lihat atas)
Ovr Krd = over kredit, rumah yg dijual masih nyicil KPR
P
Pav = Pavilliun = rumah yg terpisah dari rumah induk (biasanya terletak di
samping atau belakang)
PBB = Pajak Bumi dan Bangunan
PK = Perjanjian Kredit (disebut juga sbg Akad Kredit, antara Bank dgn
Debitor/penghutang)
PPAT = Pejabat Pembuat Akta Tanah = pejabat yg berwenang membuat &
mengesahkan AJB, biasanya merujuk ke Notaris atau Camat (sebagai PPAT
sementara) apabila di wilayah tsb belum ada Notaris.
PPh = Pajak Penghasilan (pajak yg harus dibayar penjual tanah sebelum AJB)
R
Rmh = rumah
ŀ 99
RmhMwh = rumah mewah
Rmh Tkt = rumah tingkat
Rm Br = rumah baru
Roya = pernyaataan kalau nama yg ada di sertifikat sdh selesai kreditnya ,
kebalikan dari APHT
Ruko = rumah toko, bangunan biasa terdiri 2 lantai atau lebih (lantai 1 buat
usaha, lantai atasnya buat tempat tinggal)
Rukan = rumah kantor, mirip ruko, bedanya lantai 1 bukan buat toko tapi
kantor atau seluruh lantainya buat kantor
Rusun = rumah susun
Rusunami = Rumah Susun Hak Milik (diperjual belikan, ada sertifikat HGB di
setiap unitnya)
Rusunawa = Rumah Susun Sewa (disewakan per bulan atau pertahun, tidak
diperjualbelikan)
RStock = ready stock, ada rumah yg sudah jadi dan siap dihuni
RIndent= rumah masih indent, masih dibangunkan dahulu serah terima bbrp
bulan kemudian
S
SHM = Surat Hak Milik
SHGB = Surat Hak Guna Bangunan (mirip SHM, bedanya setiap 25 tahun
sertifikatnya harus diperpanjang di BPN)
SHGU = Surat Hak Guna Usaha (biasanya untuk tanah yg luas beruap :
perkebunan, hutan dll)
SHPL = Surat Hak Penggunaan Lahan = mirip kontrak jangka panjang lahan,
diatasnya bole dibangun bangunan
100
SPPT = Surat Penagihan Pajak Tahunan (nilai NJOP ada disini, dibagikan setiap
tahun oleh kantor pajak lewat kantor kelurahan)
STTS = Surat Tanda Terima Setoran (setelah membayar PBB tahunan atau
melunasi PPh dan BPHTB akan menerima tanda terima ini, dibayarkan di bank
yg ditunjuk)
SWH = Solar Water Heater = pemanas air dgn tenaga matahari
T
Tanah ngantong = tanah sebelah belakang lahan ini lebih lebar dari pada
tanah depan yg menghadap jalan, biasanya dipercaya membawa
hoky/keberuntungan
Tandon = bak penampung air, bisa terbuat dr beton, tembok, stainless steel
atau fiberglass
Tlp PDAM 2200W = ada fasilitas Tlp-nya, ada air PDAM dan listrik PLN dgn
daya 2200 watt
TP = tanpa perantara (dijual/diiklankan langsung oleh pemilik, tidak lewat
broker/makelar)
101
LAMPIRAN EMPAT
Contoh Nyata Hasil
Appraisal Properti erikut ini adalah beberapa contoh nyata hasil penilaian properti oleh
lembaga penilaian (Appraisal) yang diberikan kepada bank, sebagai
acuan pada bank untuk memberikan besaran kredit kepada calon
debiturnya.
Terdapat tiga contoh yang bisa anda lihat, yaitu rumah tusuk sate,
rumah standar yang dinilai oleh appraisal A, rumah standar yang dinilai
oleh appraisal B.
Hasil tiap appraisal bisa sama, bisa berbeda, tergantung dari sudut
pandang appraisal tersebut terhadap rumah yang dinilainya.
B
102
Rumah Tusuk Sate
103
Rumah Standard Oleh Appraisal A
ŀ 104
ŀ 105
ŀ 106
Rumah Standar Oleh Appraisal B
ŀ 107
108
109
110
111
LAMPIRAN LIMA
Studi Kasus erikut ini beberapa kasus pemula bisnis yang saya temui, kasus ini
benar terjadi tapi nama dan tempat aslinya tidak ditulis (demi privasi
mereka), bagaimana mereka bisa membangun “kerajaan” bisnisnya.
Kasus 1 Memulai Bisnis
Katakanlah seseorang bernama Momon seorang pegawai penghasilan 3jt
perbulannya, ia belum menikah. Ia mempunyai kredit sepeda motor cicilan 3
tahun, perbulan 400rb.
Ia pergi ke bank menanyakan apakah ia dapat membeli sebuah properti.
Lalu bank mengatakan bahwa kapasitas kreditnya adalah 1/3 dari penghasilan,
1/3 x Rp.3.000.000 = Rp.1.000.000
karena ia telah kredit sepeda motor, berarti sisa kapasitas kreditnya
Rp.1.000.000 – Rp.400.000 = Rp.600.000
Dari 600rb tersebut momon oleh bank diperbolehkan membeli properti dengan
harga 60jt saja, dengan asumsi kredit 15 tahun dan bunga 9%.
Momon merasa tidak puas dengan jawaban bank, lalu ia berusaha menaikkan
kapasitas kreditnya agar ia dapat membeli properti yang lebih mahal lagi.
Dengan tabungannya, Momon membuka counter HP berjualan HP bekas dan
pulsa didekat pasar.
Perkiraan Modal awal Rp.6.000.000,-
Keuntungan penjualan perbulan:
B
ŀ 112
Penjualan pulsa 1jt perhari x 7% keuntungan x 24 hari kerja
Rp.1.680.000,-
Keuntungan dari penjualan HP bekas Rp.1.500.000,-
Keuntungan penjualan Rp.3.180.000,-
Biaya Operasional:
Gaji 2 karyawan Rp. 700.000,-
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sampah, iuran, keamanan, dan lain-lain Rp. 100.000,-
Total Biaya Operasional Rp.1.300.000,-
Keuntungan bersih perbulan Rp.1.880.000,-
Kemudian karena keuntungannya bagus, maka Momon 4 bulan kemudian
Momon membuka kembali cabang kedua ditempat berbeda. Sehingga Momon
memperoleh keuntungan lagi, hampir sama dengan keuntungan kios
pertamanya.
Jika kita hitung berapa penghasilan Momon setiap bulannya:
Gaji Pegawai Rp.3.000.000,-
Penghasilan kios pertamanya Rp.1.880.000,-
Penghasilan kios keduanya Rp.1.500.000,-
Total penghasilannya perbulan Rp.6.380.000,-
Apa yang terjadi jika Momon mengajukan kredit di Bank? Kapasitasnya juga
naik
1/3 x Rp.6.000.000 (pembulatan) = Rp.2.000.000
Berapa kredit yang bisa diambil Momon dengan asumsi bunga bank 9% jangka
waktu 15 tahun? Sekitar 200jt.
ŀ 113
Kasus 2 Memulai Bisnis
Jono seorang mahasiswa, tapi ia belum bekerja. Ia meminta ayahnya uang
untuk modal bekerja dan ayahnya memberikan Jono sebesar 5jt untuk modal
awal.
dari 5 jt ia berdagang jam tangan replika (tiruan aslinya) kepada teman-
temannya.
dari uang 5 jt tersebut ia berhasil mengembangkan menjadi 10 jt.
Lalu ketika berjalan-jalan di Mall, ada penawaran kartu kredit untuk
mahasiswa. Bukan dengan slip gaji, melainkan dengan uang jaminan. Jadi
uang jaminan akan diblokir oleh bank selama 1 tahun, jika sudah melewati 1
tahun maka uang akan dikembalikan.
Jono setuju untuk membuatnya dengan uang jaminan 7jt, tapi ia meminta
minimum payment adalah 10% kepada bank, bukan 50% dari yang ditawarkan
bank. Bank nya menyetujui. Dan kira-kira 3 minggu kemudian keluar kartu
kreditnya dengan limit sesuai jaminan 7jt nya.
Selang beberapa bulan ia membuat kartu kredit lain dengan syarat foto kopi
kartu kredit bank lain, sehingga ia mempunyai 2 kartu kredit dengan limit yang
sama dengan kartu kredit pertamanya.
Namun karena ia takut digerebek oleh polisi (karena dianggap pemalsuan
merek) ia berhenti berjualan jam replika tersebut.
Lalu ia melihat peluang bisnis lain disekitar kampusnya, bisnis laundry/ jasa
pencucian. Namun bisnis tersebut investasinya agak besar, lalu ia coba
menghitung modal awal bisnis laundry tersebut:
3 buah mesin cuci @Rp.2.750.000,- x 3 Rp.8.250.000,-
Sewa tempat Rp.1.000.000,-
Mesin press baju Rp.1.500.000,-
ŀ 114
Detergent, gantungan baju, dan lain-lain Rp.1.000.000,-
Jemuran baju Rp.1.000.000,-
Total investasi Rp.12.250.000,-
Uang cash yang ia punyai hanya 3 jt, lalu ia menggesek kartu kredit masing-
masing 5jt, sehingga ia mempunyai modal 13jt.
Lalu diwujudkanlah bisnis laundry tersebut.
Modal awal Rp.12.250.000,-
Keuntungan perbulan:
Jasa Pencucian 30kg x Rp.12.500,- x 24 hari kerja
Rp.9.000.000,-
Bahan baku detergen & pewangi (30kg x Rp.1500,- x 24hari )
Rp.1.080.000,-
Keuntungan Jasa Pencucian Rp. 7.920.000,-
Biaya Operasional
Gaji 5 Karyawan @Rp.300.000,- Rp.1.500.000,-
Sewa Tempat Rp.1.000.000,-
Biaya Air Rp.500.000,-
Biaya Listrik Rp. 350.000,-
Biaya iuran keamanan, air minum, dan brosur Rp. 500.000,-
Bunga kartu kredit Rp.10.000.000 x 4% Rp. 400.000,-
Total Biaya Operasional Rp. 4.250.000,-
Keuntungan Bersih perbulan Rp. 3.670.000,-
Dari keuntungan bersihnya, ia mengambil 1,5jt untuk dibayarkan kepada kartu
kredit, namun 2 bulan sebelum kartu kreditnya lunas, ia membuka lagi cabang
kedua di kampus yang berbeda, dengan cara yang sama, menggesek kartu
kredit.
ŀ 115
Kasus 3 Memulai Bisnis
Monik seorang pegawai perusahaan swasta, gajinya 4jt rupiah, mempunyai
suami juga pegawai swasta, gaji 5jt. Total penghasilan mereka berdua adalah
9jt. Mereka telah membeli rumah didaerah perumahan beberapa tahun yang
lalu, hingga sampai sekarang masih mencicilnya (KPR). Awal mereka membeli
rumah tersebut harganya 245jt, dan bank memberikan pembiayaan 80% dari
harga rumah itu, tetapi mereka memberikan uang muka sebesar 55jt (dari
hasil warisan) sehingga kredit diberikan 190jt. Mereka mencicil selama 15
tahun, dengan bunga 12,5% cicilannya Rp.2,341 jt per bulannya.
Setelah mereka “terprovokasi” oleh penulis, mereka mencoba untuk
berinvestasi dalam bisnis dan properti. Kredit KPR mereka telah berjalan
selama 43 bulan. Sisa out standing/ sisa hutangnya Rp.171 jt,-.
Mereka mencoba mengajukan “pemindahan” KPR mereka ke bank lain (take
over), berharap bisa memperoleh modal untuk mereka berbisnis dan
berinvestasi.
dari pengajuan beberapa bank, akhirnya mereka memilih satu bank.
Dari bank tersebut mengirimkan appraisal untuk menilai rumah mereka, dan
hasil appraisal keluar nilai rumah tersebut 293jt. Bank memberikan
pembiayaan 80% dari hasil appraisal. Bunganya 9%, fix 2 tahun, karena
promosi bebas provisi, cicilan sekitar 2,4jt.
Berikut hasil perhitungan uang yang didapat mereka:
Pembiayaan yang diberikan bank 293jt - 20% = 234,4jt
Uang yang didapat bruto 234,4jt – 171jt = 63,4jt
Biaya-biaya total (admin, notaris, angsuran 1, asuransi, dll) 9jt
Uang yang didapat bersih sekitar 54jt.
116
Dari hasil tersebut mereka buat modal untuk berbisnis membeli 2 buah
franchise makanan (gerobak). Dari keduanya mereka mendapatkan tambahan
penghasilan sebesar 5,5 jt per bulannya.
Dari penghasilan tersebut mereka kumpulkan dan gunakan kembali untuk
membeli beberapa franchise kembali.
Ketika beberapa franchise berjalan, mereka melanjutkan langkah mereka ke
pembelian properti.
Dari poperti itu juga dimanfaatkan untuk bisnis, dan akhirnya mereka bisa
sukses sampai sekarang.
Kasus 4 Ketika Sudah Mempunyai Modal Warisan
Si Amin mempunyai toko komputer kecil-kecilan. Ia menggadaikan rumah
bapaknya pada sebuah badan simpan pinjam (anak perusahaan sebuah bank).
Dia gadaikan rumah tersebut 200jt, dengan bunga 2% perbulan (24%
setahun), selama 3 tahun, dengan cicilan kira-kira 7,9jt. Telah berjalan selama
5 bulan.
Setelah “terprovokasi” oleh penulis, maka diadakan penyelamatan kredit
tersebut.
Rumah tersebut ternyata pada suratnya masih nama bapaknya. Sehingga Amin
bisa “membeli” rumah itu dari bapaknya dengan menggunakan KPR.
Sisa out standing/ sisa kredit pda koperasi itu sekitar 184,1jt.
Lalu Amin mengajukan KPR dengan “membeli” rumah bapaknya. Dari hasil
appraisal, rumah tersebut dinilai 384jt. Bank membiayai 80% dari hasil
penilaian appraisal (307jt). Ia mengambilnya dengan jangka waktu 15 tahun,
dan bunga 9,5% fix selama 1 tahun, cicilan per bulan 3,2 jt.
Berikut perhitungan uang yang didapat oleh Amin:
117
Pembiayaan yang diberikan bank 384jt - 20% = 307,2jt
Uang yang didapat bruto 307,2jt – 184,1jt = 123,1jt
Biaya-biaya total (pajak (5% pembeli + 5% penjual dari NJOP, karena ia yang
membeli sekaligus yang menjual), admin, notaris, angsuran 1, asuransi, dll)
21jt
Uang yang didapat bersih sekitar 102,1jt.
Mari kita lihat beberapa perbandingan sebelum dan sesudah kredit KPR Amin:
Sebelum KPR Sesudah KPR
• Bunga 2% perbulan = 24% per
tahunnya
• Jangka waktu 3 tahun
• Uang yang didapat 200jt
• Cicilan 7,9jt perbulan
• Bunga 9,5% per tahun = 0,792%
per bulannya
• Jangka waktu 15 tahun
• Uang yang didapat 307,1jt
• Cicilan hanya 3,2jt perbulan
Dari uang yang diperoleh Amin ia jadikan permodalan untuk bisnis lainnya.
Kasus 5 Ketika Mempunyai Modal Rumah Sendiri
Pak Ujo seorang karyawan ingin berbisnis. Ia sudah mempunyai sebuah rumah
yang ia cicil lunas beberapa tahun yang lalu. Ia mengajukan kredit kepada
bank dengan jaminan rumahnya tersebut.
Ternyata bank mengabulkan kreditnya berupa kredit modal kerja, dengan
jangka waktu 1-4 tahun saja, pembiayaan 80% dari nilai jaminan. Bank tidak
mengabulkan kredit KPR-nya karena jaminan sudah atas milik sendiri (jika
jaminan atas nama orang lain, maka dianggap pembelian rumah dan bisa di
KPR kan).
Karena KPR lebih lama waktunya (sehingga cicilan lebih murah), maka Pak Ujo
118
berminat untuk mengambil KPR. Pak Ujo meminta tolong anaknya untuk
“membeli” rumahnya. Lalu sang anak setuju, sehingga ia ”membeli” rumah
bapaknya, tetapi yang mencicil adalah bapaknya sendiri.
KPR diajukan di bank oleh anak Pak Ujo, dengan jangka waktu kredit 15 tahun.
Rumah tersebut dinilai oleh bank 213jt, pembiayaan disetujui 170jt, bunga
11%, cicilan 1,93jt.
Uang yang diterima Pak Ujo 170jt dikurangi biaya-biaya dan pajak 10% dari
NJOP, kira-kira 150jt.
Setelah menerima uangnya, Pak Ujo menggunakan untuk berbisnis properti
(membangun dan menjualnya kembali).
Jadi disini Pak Ujo meminjam nama anaknya untuk membeli rumahnya sendiri.
Memang pada dasarnya Pak Ujo menjual rumahnya keada anaknya, dan
anaknya membelinya. Lalu Pak Ujo menerima uangnya. Tetapi dalam hal ini
Pak Ujo masih tetap memiliki rumah itu (karena sudah “janjian” kepada
anaknya, kalau rumah masih tetap milik Pak Ujo) dan cicilan KPR-nya Pak Ujo
sendiri yang membayarkannya.
Sertifikat memang berganti nama kepada anaknya, karena bank menganggap
anak Pak Ujo yang membeli rumah tersebut. Tapi bagi keluarga Pak Ujo rumah
tersebut tetap milik Pak Ujo.
Untuk anda yang membeli “rumah sendiri” haruslah diperhatikan:
• Biasanya bank tidak mengijinkan jika pembeli dan penjual satu rumah,
melainkan harus berbeda rumah.
• Bank tertentu tidak mengijinkan hubungan darah antar pembeli dan
penjual, ajukan langsung beberapa bank, nanti bisa anda pilih mana
yang terbaik menurut anda.
119
• kekompakan keluarga sangat mendukung untuk dapat “membeli rumah
sendiri”. Karena jika tidak bisa menjadi sengketa antar keluarga.
Kasus 6 Rumah Warisan
Bu Tini mempunyai saudara 11 orang, orang tuanya meninggal dan mereka
mempunyai warisan rumah didaerah strategis. Lalu mereka bersepakat
menjualnya, jika laku maka dibagi-bagi diantara mereka. Rumah itu warisan 12
bersaudara. Seharusnya dijual, uangnya dibagi 12.
Lalu Ibu Tini ini sebenar “eman (bhs jawa)” atau sayang kepada rumah itu,
karena rumah itu rumah kenangan. Lalu ia menawakan ide kepada saudara-
saudaranya agar rumah itu dijadikan tepat usaha. Namun mereka sendiri tidak
mempunyai modal untuk memulai usaha seperti yang diingini ibu Tini.
Setelah berunding, maka diambil jalan cerita/ skenario seperti ini:
Kedua belas orang itu sepakat (semuanya hadir dan tanda tangan didepan
notaris) menunjuk 1 orang ahli waris, yaitu Ibu Budi (saudara ke 7), Jadi
rumah itu “menjadi milik” Ibu Budi seutuhnya.
Lalu Ibu Budi ini “menjual” ke Ibu Tini (saudara ke 3), dan Ibu Tini membelinya
dan meng-KPR kan rumah itu selama 15 tahun lewat bank.
Rumah itu “dijual” dengan harga yang mahal, demi mendapatkan pembiayaan
KPR yang tinggi oleh bank.
Dari rumah itu bank ternyata membiayai 600jt, cicilan 6jt an, bunga 9,5%.
Dari 600 jt itu, rumah dipermak, dibagi-bagi menjadi beberapa usaha, ada
yang depot, ada yang kios, ada yang disewakan (kpd kantor pengacara), ada
juga yang dibuat toko (jualan Ibu Tini, namun dianggap Ibu Tini menyewanya),
dan sebagainya.
Nah, dari semua itu, penghasilan bersih rumah itu sekitar 17jt/bulan. Dikurangi
ŀ 120
cicilan 6jt, lalu sisanya dibagi diantara 12 orang itu setiap bulannya.
Cerita diatas memang berhasil karena memang 12 bersaudara itu selalu
kompak dan saling percaya, sehingga tidak ada sengketa diantara mereka.
Kasus 7, Rumah Kos
Pak Arif sudah mempunyai bisnis. Ia membutuhkan modal untuk memperluas
bisnisnya.
Lalu Pak Arif menemukan sebuah rumah kos-kosan yang dijual murah. Rumah
tersebut cukup murah dibandingkan harga pasaran saat itu.
Penjual menawarkan 500 jt, lalu Pak Arif mengatakan kepada penjualnya “pak,
saya mohon dibantu. Saya masih membutuh kan uang lagi untuk renovasi
rumah itu, jadi rumah ini saya ajukan 1M kepada bank, jadi kalo bapak ditanya
bank berapa jualnya, maka Bapak bilang 1M ya....,” lalu penjualnya pun setuju.
Dari penilaian bank, ternyata memang benar rumah tersebut harga pasarannya
Rp.925jt, lalu bank bersedia membiayai 80% dari harga pasaran rumah itu
(Rp.740jt). Setelah dipotong biaya-biaya (pajak, notaris, provisi, etc), Pak Arif
memperoleh cash back 180 jt. Kredit 15 tahun, bunganya 9,9% dan cicilannya
10jt per bulan.
Rumah kos itu berisi 16 kamar kos, dan semuanya lagi penuh. Harga sewa per
kamarnya sekitar Rp.450rb.
Lalu Pak Arif menambahi kamar lagi sehingga total 21 kamar (ruang tamu
disekat lagi jadi kamar).
Jadi pendapatan dari kos = Rp.450rb x 21 = Rp.9,45jt.
Dikurangi cost/ biaya-biaya lainnya Rp.1,45jt, Jadi pendapatan bersih Rp.8jt.
Lalu Pak Arif membangun depot didepannya, dan keuntungan bersih perbulan
depotnya + Rp.2jt,
ŀ 121
Pendapatan Kos + Pendapatan Depot = Pendapatan total;
Rp.8jt + Rp.2jt = 10jt;
dari situ maka rumah tersebut bisa mencicil sendiri cicilannya.
dari 180 jt tersebut Pak Arif hanya menggunakan 30jt untuk modal depot dan
merenovasi rumah kos itu. Jadi Pak Arif terima bersih Rp.150jt nya.
Kasus 8, Pinjam Kepada 2 Pihak
Pak Doni membeli sebuah rumah, ia mendapat cash back dari bank kecil, yaitu
bersih 15jt saja.
Rumah itu dia beli 315jt, lalu bank memberikan kredit 345jt. Dipotong biaya-
biaya, ia mendapat bersih 15jt saja.
Namun Pak Doni mengatakan kepada penjual “Pak, apa boleh uangnya saya
beri 275jt dulu, sisanya saya cicil selama 6 bulan?”
Ternyata penjual memperbolehkannya, dan memberikannya tanpa bunga
(Rp.40jt / 6 bulan = Rp. 6,67jt). Sehingga Pak Doni mendapatkan cash back
dari bank sebesar 15jt dan dari penjual 40jt, total 55jt.
Kelihatannya penjual tersebut “tidak terlalu memerlukan” uangnya, sehingga ia
memperbolehkannya.
Disini sistem kepercayaan yang berlaku antara penjual dan pembeli.
Kasus 9: Rumah Warisan
Suatu kali ada yang email ke saya, menanyakan properti. Saya tertarik untuk
membahas lebih lanjut, langkah per langkah cara penangan rumah tersebut
sehingga bisa menjadi bisnis sekaligus untung dalam hal propertinya.
Selamat pagi Pak Hadi
ŀ 122
Salam kenal
Nama saya Siti Fauziah, tapi biasa dipanggil Popi.
Saya ibu rumah tangga berusia 30 tahun dan sedang
mencari2 bisnis yg tepat yang bisa saya jalankan.
Kebetulan saya “nyasar” ke forum pak Purdie dan
wah…ternyata saya menemukan banyak hal menarik dan
inspirasi bisnis disitu, terutama di Bagian Konsultasi
Hutang dan Properti.
Saya sangat tertarik dengan pembahasan2 Pak Hadi ttg
property. Nambah ilmu banget
Oh iya pak, sebetulnya ada sesuatu yang pengen saya
tanyain ke bpk. Saya tulis email ini karena gak bisa
register di forum. Udah beberapa kali coba tapi tetep
gak berhasil.
Gini pak, ortu saya punya rumah tua di Cianjur dan
mereka tinggali saat ini.
Luas Tanah kurang lebih 825m2 dan luas bangunan
sekitar 450m2. Sudah SHM. Letak sangat strategis.
Dipinggir jalan raya bandung-cianjur, diperempatan
yang ramai, angkot 24 jam.Bis juga. Diseberangnya
kantor Kepala Desa, teap disebelah kiri ada Puskesmas,
sebelah kanan sekitar 30m ada Alfamart, seberangnya
lagi sedang dibangun Showroom mobil. Dekat situ ada
juga kantor polisi, kantor bulog, perumahan semi real
estate, kantor cabang BRI dan terminal cianjur. Juga
ada bengkel/toko sparepart mobil, kios pulsa, restoran
ŀ 123
padang, restoran sunda, toko manisan, dll. Sehingga
bila disitu kelak dibangun ruko/tempat usaha insya
Allah akan laku. Sebagai informasi tambahan, saat ini
dirumah ortu ada paviliun yang dipakai warung dan
wartel 1KBU oleh abang saya.
Semoga bpk bisa membayangkan betapa strategis rumah
ortu saya. Karena ortu saya bermaksud menjualnya utk
biaya pengobatan bapak saya yang udah 3 tahun terakhir
ini tergeletak ditempat tidur karena Stroke.
Rencananya setelah rumah dijual ortu akan pindah ke
Jakarta biar bisa lebih dekat dg anak2nya dan
perawatan dijakarta lebih beragam.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Gimana kami menentukan harga jual rumah tsb? Selama
ini kami nanya2 disekitar situ harga tanah sekitar
Rp.700rb/m2, sehingga kalau dihitung berikut harga
bangunan kami buka harga Rp. 850juta nego.
Kemahalan/kemurahan gak Pak?
2. Kami udah mengiklankan rumah itu sejak akhir 2007
tapi belum ada peminatnya, gimana caranya agar rumah
itu bisa cepat terjual?
3. Kira2 Pak Hadi punya kolega/teman yang tertarik
untuk berinvestasi property di Cianjur gak? Tolong
diinformasikan pada mereka ya pak. Kalo tertarik bisa
lihat rumah ortu saya. Ini sekalian ada foto2 rumah
itu tampak depan. Soal harga bisa nego karena ortu
124
saya butuh uang untuk pindah secepatnya dari situ. Ini
no telp ortu saya: Ibu Arifin (0263) ***** alamatnya
Jl.**** ***** No.** Cianjur. Dan ini no telp saya
(021) ********
Demikian pertanyaan2 saya. Semoga Pak Hadi bersedia
menjawabnya dan membantu saya supaya rumah tsb cepat
terjual. Terima kasih sebelumnya
Best Regards,
Popi
125
126
Spesifikasi:
Luas tanah 825M²,
luas bangunan 450M²,
Saya menjawab agar rumah itu tidak dijual oleh Ibu Popi. Karena mengingat
begitu strategis (sebelah terminal, dekat keramaian, dan terletak dipinggir
jalan) dan potensialnya properti Ibu Popi, walaupun tusuk sate (terlihat dari
foto).
Menurut pandangan saya, properti Ibu Popi ini bisa dijadikan sebuah pasar
mini, dimana dibagi menjadi tempat kecil2 atau serupa stand. Misalnya pada
properti itu bisa dibangun 10 stand, dan setiap stan disewakan 1jt
perbulannya, berarti pendapatan Ibu Popi dari properti itu bisa 10jt per
bulannya (stand 100% tersewa).
Misalnya Ibu Popi penghasilan 2jt perbulan dan suaminya karyawan gaji 2jt
sebulan, jadi total penghasilan keluarga (Join Income) sebesar 4jt.
Berikut langkah perlangkah yang bisa dilakukan Ibu Popi ini:
1. Karena Properti itu milik orang tua Ibu Popi, maka Ibu Popi harus
mendapat ijin dari semua saudara kandung Ibu Popi untuk
melaksanakan rencana pengolahan properti itu.
Mengapa harus ijin? Karena dilangkah selanjutnya Ibu Popi ini akan
“membeli” properti ini, sehingga terjadi perpindahan nama properti dari
orang tua Ibu Popi ke Ibu Popi (sehingga menjadi “milik” Ibu Popi).
Juga supaya tidak terjadi sengketa dihari-hari berikutnya.
Setelah Ibu Popi mendapat ijin, dilanjutkan ke langkah 2.
2. Ibu Popi harus menanyakan kepada kontraktor, bagaimana kira-kira
bentuk pasar kecil itu, bisa memuat berapa stand. Lalu berapa kira-kira
127
biaya yang diperlukan dari kondisi sekarang ini (bentuk rumah) hingga
menjadi pasar mini tersebut.
Ambil contoh saja, misalnya diperkirakan akan menghabiskan biaya
sebesar 200jt (dari pembongkaran rumah hingga stand jadi).
3. Pada email selanjutnya, Ibu Popi mengatakan bahwa ia sudah
mempunyai bisnis pulsa dan handphone. Ibu Popi harus
mempersiapkan rekening 3-6 bulan untuk syarat kredit pada bank.
Setiap pemasukan dan pengeluaran bisnis Ibu Popi, harus tercatat
pada rekening bank Ibu Popi. Hal tersebut menunjukan berapa omzet
Ibu Popi perbulannya.
Bank akan menilai berapa pendapatan Ibu Popi dari omzet rekening
bank Ibu Popi. Jadi misalnya omzet Ibu Popi sebulan sebesar 60jt, dan
dari omzet tersebut Ibu Popi mengatakan bahwa 10% dari omzet
adalah keuntungan, berarti pendapatan Ibu Popi perbulannya adalah
60jt x 10% = 6jt.
Nah dari pendapatan Ibu Popi ini saja, kapasitas kredit Ibu Popi
(kekuatan mencicil menurut bank) adalah 1/3 dr pendapatan, atau 6jt
x 1/3 = 2jt perbulannya.
Jika Ibu Popi kapasitas kreditnya 2jt perbulan, berarti dengan bunga
bank 9-10% per tahun, dan lama kredit 15 tahun, berarti Ibu Popi bisa
mengambil hutang KPR sebesar 200jt an.
Nah Jika misalnya penghasilan Ibu Popi dan suaminya digabungkan
(join Income), maka penghasilan keluarga Ibu Popi adalah
(penghasilan suami)2jt + (penghasilan Ibu Popi)6jt = 8jt. Dari 8jt
tersebut, maka kapasitas kredit keluarga Ibu Popi = 1/3 x 8jt = 2,67jt.
(maka bisa mengambil hutang 260jt an, dengan skema kredit KPR,
ŀ 128
bunga 9-10% pertahun, dan lama kredit 15 tahun).
Contoh Ibu Popi mempersiapkan rekeningnya selama beberapa bulan,
karena aktif maka omzet Ibu Popi menjadi banyak, katakanlah omzet
100jt perbulan, dan mengatakan kepada bank 10% adalah keuntungan
bisnisnya, sehingga 100jt x 10% = 10jt. Join Income dengan
pendapatan suami 2jt, berarti pendapatan total adalah 12jt; Sehingga
kapasitas kredit keluarga Ibu Popi adalah 12jt x 1/3 = 4jt.
Namun kapasitas kredit Ibu Popi hanya perkiraan saja, Ibu Popi bisa
meningkatkan omzet rekeningnya berapa pun agar bisa meningkatkan
kapasitas kreditnya.
4. Setelah rekening Ibu Popi telah berjalan 3-6 bulan dan omzetnya
bagus, selanjutnya Ibu Popi ini bisa mengajukan kredit KPR kepada
Bank.
Kenapa KPR? Kok bukan kredit modal kerja dan lainnya. Anda bisa
baca pada topik sebelumnya.
Dalam hal ini Ibu Popi membeli rumah itu, melalui fasilitas kredit KPR,
karena itu kenapa Ibu Popi harus mendapat persetujuan dari pihak
keluarganya, demi terlaksananya rencana pasar kecil tersebut.
Pada sebelumnya kapasitas kreditnya telah ditemukan sebesar
4jt/bulan, sehingga untuk pendapatan bersih 4jt perbulan, dengan
bunga bank 12% pertahunnya, dan kredit selama 15 tahun, maka Ibu
Popi bisa mendapatkan kredit KPR sebesar 350jt an.
5. Misalnya rumah ibu Popi dinilai oleh pihak bank sebesar 550jt
(perkiraan paling jelek), bank bersedia membiayai 30% dari nilai
properti itu, berarti bank membiayai kreditnya sebesar 385jt.
ŀ 129
Lalu misalnya Ibu Popi mengambil kredit sebesar 350jt saja, maka
Ibu Popi mendapat uang 350jt dari bank itu, selain itu 350jt tersebut
dipotong pajak penjualan dan pembelian (10% dari NJOP),
administrasi, provisi, dan notaris. Kemungkinan Ibu Popi terima bersih
sekitar 310jt (tergantung dari besaran pajak dari NJOPnya).
6. Nah dari 310jt tersebut, 200jt dipakai untuk membuat pasar mini
tersebut, lalu sisanya dibuat dana cadangan dan untuk mencicil
cicilannya itu.
7. Misalnya pasar mini itu terwujud, ternyata bisa didapat 10 stand, dan
masing-masing stand itu sewa perbulannya 1jt, berarti Ibu Popi
mendapat tambahan penghasilan 10jt perbulan, dipotong biaya-biaya
(keamanan, kebersihan, dll, mungkin kira-kira 1,5jt) berarti Ibu Popi
mendapat tambahan penghasilan bersih 8,5jt perbulannya dari pasar
mininya itu.
Misalnya Ibu Popi mendapat penghasilan konstan 8,5jt/bulan tersebut,
maka sisa uang dari kredit KPR itu bisa dibuat untuk berobat bagi
bapaknya yang sakit.
ŀ 130
LAMPIRAN ENAM
Kumpulan Tulisan
Penulis di
Forum-Forum erikut ini adalah tulisan-tulisan saya di berbagai macam forum, baik
forum purdiechandra.net, forum kaskus, maupun forum
lesprivatbisnis.com milik saya sendiri, mohon maaf ada beberapa
alamat URL yang tidak saya cantumkan karena website telah dihapus
(purdiechandra.net).
Beberapa dari tulisan-tulisan ini telah edit dan diperbaiki. Maaf jika
menggunakan bahasa daerah maupun bahasa gaul yang mungkin membuat
anda kurang mengerti.
Bisnis itu gimana seh?
(Tulisan saya dari Forum Purdiechandra.net)
Tidak ada bisnis tanpa modal, semua butuh modal. Cuman modal itu bisa
macam-macam, bisa modal tubuh yang sehat, jiwa yg sehat, dan sebagainya.
Nah, kalau modal uang, sebenarnya bisa di-akal dengan banyak cara. Cuman
kekurangan kita ini hanya 1, gak pinter liat peluang usaha.
Melihat peluang usaha itu butuh latihan, butuh perhatian, dari mana? Dari
bisnis yang sudah ada.
B
ŀ 131
Kita lihat bisnis-bisnis yang berdiri, bisnis-bisnis yang sekarat, bisnis-bisnis
yang ramai, bisnis yang lagi hot, bisnis booming, bisnis mau hancur, dan
sebagainya.
Sering kali kita hanya menerima informasi disekeliling kita begitu saja, namun
tidak disangkutkan hubungannya dengan sense bisnis kita.
Misalnya tetangga kita tokonya sepi, lihat kesan apa yang timbul dalam hati
kita. Mungkin kita kasihan, lalu beli apa yg tidak perlu biar mereka senang,
sekedar ajak omong, atau dalam hati berkata "goublok, buka toko kok.....".
Hehehe.
Baiknya ketika kita melihat informasi "toko tetangga yang sepi" cari apa yang
membuat sepi, pikirkan kenapa kok gak ada yang mampir, pikirkan apa
solusinya.
Sebenarnya bisnis itu adalah masalah, atau problem, yang kita perlu ialah cara
pemecahan problem, atau dikenal sebagai problem solving.
Ketika seseorang mengenali masalahnya, maka ia bisa memecahkan
masalahnya.
Ketika seseorang telah berkali-kali memecahkan masalah, maka masalah itu
akan tampak mudah didalam pikirannya.
Contohnya, kita beli TV baru, masalahnya kita tidak tahu tombol-tombolnya.
Nah lalu kita belajar, tekan tombol A, eh ternyata begini, tekan tombol B, eh
begitu, dan seterusnya.
Nah lama kelamaan mulai terbiasa dengan tombol-tombol itu. semua tombol
jadi mudah, sambil merem melek (tutup/buka mata) pun bisa.
Proses pengenalan masalah, diatas berulang-ulang, maka disebut juga proses
belajar/ learning.
Dalam hal ini, learning terhadap bisnis-lah yang kita masukkan ke otak sehari-
132
hari.
Misalnya kita baca di koran perusahaan A sukses, Why? How? Who?
Lalu depot makanan di daerah B laris manis. Who? How? Why?
Itulah sehari-hari yang kita lakukan agar terbiasa dengan bisnis.
Nah yang berikutnya ialah practice, atau berbuat berdasarkan keputusan.
Banyak yang lemah dalam hal ini, karena practice melibatkan seluruh anggota
tubuh kita untuk tujuan tertentu.
Yg dimaksud lemah dalam hal practice ialah kemalasan, ketakutan, kekuatiran,
kesusahan, dan kehati2an (5K).
Just do it aja, Lakukan saja! Hantam saja! Bicara pd diri sendiri, Maki-maki diri
kita sendiri kalau tidak melakukannya. Itulah yang paling praktis untuk
mendobrak 5K diatas.
Lama kelamaan practice akan membentuk skill atau keahlian (practice make
skill), dlm hal ini bisnis.
Ada prinsip universal yang harus kita pahami, segala sesuatu dimulai dengan
berat sekali, jika sdh berjalan akan tampak ringan. Hal Apapun Didunia, entah
genjot becak kah, entah narik mobil kah (butuh gigi 1 yg terkuat), entah mulai
bisnis kah.
Nah sekarang bisnis tanpa modal, mungkin gak? Hehehehehe
Mungkin, caranya? ya cari dong ah, terbiasa dulu dengan melihat kesempatan
disekitar kita, asah problem solving kita terhadap bisnis, asah pikiran kita
dengan pikiran bisnis, practice dan bentuk skill bisnis kita.
Jangan terbuai dengan mimpi pengen kaya, karena kita akan selalu terjebak
dengan mimpi itu. Yang terpenting ialah pola pikiran, ide kita, dan aksi kita
untuk memulai bisnis.
Kelemahan kita satu-satunya ialah 5K kita itu, hehehehe.
133
Pingin cepet ke tujuan, tapi tanpa usaha, mana bisa? Hehehehe
Buka usaha gagal dan gagal maning
Pertanyaan:
(Dari ???,Tulisan dari Forum Purdiechandra.net)
Saya mengawali usaha berupa rental komputer. Awalnya modal 10jt pinjaman
lunak dari orangtua. Usaha saya ini cukup memberikan hasil.
Kemudian untuk mengembangkan usaha saya mencoba meloncat ke usaha
lain. Namun sampai sekarang saya belum hoki dengan usaha baru. Terus
terang saya pengen sekali punya usaha lain diluar rental. Karena rental
komputer menurut saya omset tergantung mahasiswa. Kalo libur jadi sepi, dan
banyak masalah lain. Intinya saya bosan dengan rental dan kalo bisa pengen
buka usaha lain.
Dari hasil menabung saya coba membuka usaha:
1. Membuka usaha servis ac+elektonik panggilan dengan karyawan 1 orang
yaitu teknisi dan saya sendiri sebagai asisten bagian angkat jungjung dan beli
komponen kalo ada yang rusak. Bisnis ini hanya berjalan 2 bulan karena teknisi
saya keluar dan saya kehabisan dana untuk meneruskan.
2. Rental VCD
Saya pernah membeli rental vcd yang mau colaps kemudian saya coba
meneruskannya. Saya lihat VCD banyak yang rusak dan koleksi kurang
lengkap. Saya mulai mencoba menambah koleksi vcd dan memanage ulang
CD-CD yang ada. karena koleksi sangat banyak dan butuh waktu untuk
mensortir CD rusak akhirnya CD CD terbengkalai dan usaha ini jadi ngga saya
teruskan.
3. Grosir Monitor Bekas
134
Ada kenalan dari jakarta yang ingin buka cabang di Jogja, spesialis monitor 2nd
Kami sepakat untuk membuka usaha bersama. Kenalan saya yang mensuplai
barang2nya. Saya sebagai marketing di Jogja.
Kebetulan saya masih ada ruang kosong di rental saya untuk display dagangan.
Setelah promo sana sini, Banyak pembeli berdatangan. Namun sial nasib saya.
Barang yang dijanjikan kenalan saya bisa 1000 unit perbulan rupanya hanya 3
kali datang, pertama datang 30 monitor, kedua 20 monitor, ketiga 10 monitor
saja. Sementara pembeli ada yang minta minimal 50 unit bahkan ada yang
minta hak ekslusif 500monitor perbulan.
4. Warung Makan Mahasiswa
Tukang masaknya kurang joss. jadi masakan kurang enak. Pertama buka laris
manis tapi lama-lama jadi sepi. Mungkin pembeli kecewa masakanya ngga
enak.
5, Menjadi distributor VCO,
Saya melamar menjadi distributor VCO (Virgin Coconut Oil) dengan modal
dengkul. Kebetulan perushaan VCO ini masih merintis usaha. belum banyak
yang kenal dan membuka keagenan di seluruh indonesia. Kemudian saya
menawarkan jasa untuk mencarikan orang-orang yang mau menjadi agen.
Saya sukses mencarikan agen untuk perusahaan ini. dalam 3 bulan saya
Berhasil mendapa 15 agen dan 1 distributor wilayah.
Sayangnya komisi saya hanya keluar sampai bulan ketiga, Karena kemudian
terjadi konflik internal di perusahaan tersebut dan posisi saya jadi tidak jelas
termasuk komisi saya.
Demikian sedikit curhat dari saya. Saya mengharapkan masukan dari para
enterpreneur sejati disini
135
Jawaban Saya:
Buka usaha.....
Bagi saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan biar bisnis kita apik
(bagus) dan ramai.
Tapi yang terpenting diantara hal-hal itu ialah:
1. DIFFERENSIASI....
apa itu......?
ya...., berbedalah dengan orang lain.
Itu berlaku dalam bisnis apapun, berapapun besar atau kecil bisnisnya, mulai
dari warung kecil hingga pabrik raksasa, mulai dalam negeri sampai luar
negeri.
====Maksudnya apa seh Pak Hadi...?====
Hehehehe, yang berbeda pak. Apa yang membuat beda jualan anda
dibandingkan produk orang lain.
Contohnya jual pecel.
Banyak orang yang berjualan pecel. Hari ini anda berjualan pecel di daerah
tertentu, besok ada yang menyaingi. Bingungkan?
Nah sekarang kembali lagi. Apa yang membuat berbeda pecel anda
dibandingkan pecel lain.
Saya pernah melihat iklan minyak goreng, sudah ratusan merek minyak
goreng, namun minyak goreng baru ini beriklan, minyaknya tidak membuat
jantungan, bahkan bisa diminum.
Apa yang membuat berbeda dengan minyak goreng lain, itulah yang bisa
membuat seseorang memutuskan untuk membeli minyak goreng tersebut.
Cerita lain, saya juga pernah melihat warung kecil didepan supermarket besar.
Saya pertama kali melihat saya berpikir "Gila pemilik warung itu", kok
ŀ 136
menantang supermarket sebesar itu (karena dagangannya sama dengan
supermarket itu, rokok, mamin kecil, aqua, dsb). Ternyata kios ini
memanfaatkan apa yang tidak dijual oleh supermarket, contohnya menjual
rokok eceran batangan, menjual nasi bungkus murah sekali (Rp.1.500,-/
bungkusnya, isinya terlalu banyak nasinya dibandingkan ikannya), bahkan
pemilik kios ini menyediakan jasa pijat di kiosnya.
Pasarnya untuk para sopir yang menunggu tuannya berbelanja disupermarket,
para tukang becak, tukang parkir, dan sebagainya.
Betul-betul differensiasi.
Perbedaan produk anda dibandingkan dengan produk orang lain itulah yang
menarik perhatian konsumen.
Memang differensiasi ini membutuhkan proses kreatifitas, yang katanya para
ahli melibatkan lebih banyak proses pada otak kanan.
Hal Lain selain differensiasi adalah:
2. Konteks dan Kontent dari komoditi jualan bapak.
3. Temukan alasan, kenapa orang membeli produk kita.
4. Teknik Pricing/ Memberi Harga
5. Nama, Brand / Merek
6. Manajemen, yang berhubungan dengan Cashflow.
Namun kembali lagi Pak, Prinsip utama dari bisnis anda adalah differensiasi.
Bagaimana anda membuat beda produk anda dibandingkan dengan produk
orang lain. Bagaimana Kreatifitas anda memoles produk anda menjadi berbeda
dari yang lain.
Mau Action
Pertanyaan
ŀ 137
(Dari Pak Eka, tulisan di forum Purdiechandra.net)
Terima kasih buat motivasi yg Bapak2 sekalian berikan di sini!
Nah, saya sudah terprovokasi oleh Bapak2 semua & mentor2 EU yg "gila2"
semua. Saya ingin mencoba usaha pendidikan perencanaan keuangan tanpa
modal sama sekali, bahkan nantinya tempat usaha juga di rumah saya sendiri.
Karyawan, bos, pengajar satu orang: SAYA sendiri.
rencananya pendidikan ini mau dibuka April ini. Iklan sudah saya taruh di
website: http://www.geocities.com/eka****/. Saya juga berencana membuka
iklan di koran KR dan menyebarkan brosur2 termasuk menggunakan jasa iklan
gratis di Internet.
Masalahnya, saya masih bingung, haruskah saya mengurus ijin TDP, HO, SITU
dan lain sebagainya? Menurut UU, bukankah usaha kecil yang dijalankan
sendiri atau dikelola oleh keluarga sendiri, tidak membutuhkan ijin apa-apa.
Bahkan pemerintah konon memberi perkecualian bagi usaha pendidikan agar
menjadi insentif upaya mencerdaskan bangsa. Nah, logikanya seharusnya saya
boleh mendirikan kursus pendidikan rencana keuangan tanpa ijin lebih dulu,
sebab hanya berupa usaha kecil yg saya kelola seorang diri.
apakah menurut teman2 saya harus mengurus ijinnya terlebih dulu? Tolong ya,
soalnya begitu perijinan ini beres, saya langsung action biar nggak kelamaan
berteori melulu.
Thank you berat lho
Jawaban Saya:
Kenapa ijin dulu?
1. Bank selalu menanyakan ijin-ijin perusahaan anda, semakin lama
ŀ 138
perusahaan anda berdiri (ada buktinya, bukti ijin tsb) semakin senang
banknya, berarti anda telah berpengalaman. Tidak peduli Toko, UD, CV,
maupun PT.
2. Dengan mengurus ijin, anda bisa sekaligus minta ijin kpd tetangga-tetangga
anda untuk keramaian atas bisnis anda.
3. Kalau tidak mempunyai ijin nanti anda dikira pertemuan ilegal, bisa-bisa
digrebek polisi, huahahahahaha bercanda Pak.
4. Bisnis bisa tetap berjalan, sementara anda masih dalam proses membuat
perijinan tersebut. Artinya bisnis anda tetep berjalan walaupun ijin perusahaan
belum keluar.
Kenapa gak usah ijin dulu?
1. Kalau bisnisnya tidak berjalan, kita tidak usah mencabut ijin bisnisnya itu.
2. Bisnisnya belum untung, kalau untung baru deh bikin ijin....
3. Bisnisnya masih coba-coba kalau ditutup mah no problemo, kalau langgeng,
baru dah bikin ijin
4. Tetangga gak ada yg protes.
5. Wong ijin sama Yang Maha Kuasa aja belom apalagi ijin sama manusia,
huahahhahaha
Omong2 pendidikan apa sih, kok yg saya baca disini (
http://www.geocities.com/eka****/ ) pendidikan financial?
Background warna websitenya gelap, tulisannya item, mata saya "mendolo"
(melotot) ngeliatnya, hehehehehe
Kalau pandangan saya sih oke-oke saja, cuma yang saya bingungkan,
pasarnya apa rame? bukannya ngajarin anda pesimis sih, tp kl soal ide n
ŀ 139
perencanaan financial mendingan anda tulis buku atau e-book, trus anda jual
ide-ide anda via buku dan e-book, toh di jogja ada buanyaaaak sekali penerbit,
bisa anda ajak joinan siapa tahu...... . Toh anda sendiri kan penulis buku?
JANGAN KATAKAN TIDAK BISA!
(Tulisan saya di:http://www.lesprivatbisnis.com,
http://www.kaskus.us/showthread.php?...#post149474977
http://forum.detik.com/showthread.ph...99#post9479499)
Saya suka sekali filem Pearl Harbour, salah satu adegan favorit saya adalah
ketika presiden Amerika Franklin D. Roosevelt rapat bersama para menterinya
usai Pearl Harbour di serang habis oleh Jepang. Terlepas dari dramatisasi oleh
pembuat filem, entah memang benar.
Presiden Franklin D. Roosevelt ingin membalas serangan Jepang, dikira para
menterinya menyerang Jepang lewat pertempuran biasa, tapi sang presiden
ingin membalas dengan serangan yang mendadak langsung di jantung Jepang.
Para Menterinya pesimis, karena Midwest terlalu jauh dengan Jepang dan Rusia
tidak akan mengijinkan Amerika untuk lepas landas di daerahnya.
Sang Presiden marah, Presiden yang lumpuh duduk di kursi roda berusaha
berdiri dan bisa berdiri tanpa bantuan siapapun. Lalu sang Presiden bilang ke
para menterinya "DON'T TELL ME IT CANNOT BE DONE!", yang artinya jangan
katakan pada saya hal itu tidak bisa dilakukan.
Saya jadi ingat, kita sebagai wira-usaha atau wira-swasta yang harus ingat arti
arti kata "wira" itu sendiri. Wira artinya PEJUANG atau PAHLAWAN. Jangan
sebut diri anda WIRAUSAHA/WIRASWASTA kalau anda tidak bisa mematahkan
140
patah semangat anda dan kemalasan anda........., karena bangsa dan negara
ini membutuhkan banyak WIRA-WIRA ini.
Langsung Resign atau.....
Pertanyaan:
(Dari Ambeghalib. Tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Setelah ikut mentoring oleh Pak Komma Untoro, niat untuk resign dari tempat
kerja menggebu-gebu. Waktu itu saya sempat tanya bagaimana dengan nasib
anak dan isteri saya karena saya sendiri belum mulai usaha, di sisi lain saya
juga masih punya hutang yang harus dicicil selama 3 th ke depan. Kalau Pak
Komma waktu kenal pak Purdi langsung resign karena tabungannya mungkin
sudah cukup untuk biaya hidup selama belum buka usaha. Bagaimana dengan
saya yang justeru akan bingung dengan tagihan bank bila saya berhenti
sekarang, sementara ide bisnis saya hanya bisa dijalankan bilamana saya
sudah bebas dari rutinitas kerja yang menyita waktu hingga malam setiap
harinya. Pertanyaan ini memang melanggar kesepakatan yang dibuat oleh Pak
komma sebelum mulai mentoring bahwa pertanyaan yang berbau otak kiri
dilarang, tapi menurut saya, mungkin kalau saya masih hidup sendiri pasti
akan berani mengambil langkah extrem seperti itu, namun yang jadi
pertimbangan saya adalah tanggung jawab terhadap anak dan isteri saya.
Terimakasih untuk semua rekan yang mau memberikan sarannya.
Salam Sukses,
ambeghalib
Jawaban Saya:
Saya sendiri sering kali menemui kasus seperti anda, ingin sukses tetapi juga
141
terjepit.
Saya biasa memberikan solusi untuk jalan tengah pada murid-murid saya.
Karena saya sendiri juga takut jika murid belum pengalaman lalu terjun dan
salah langkah. Bisa jadi saya yang disalahkan.
Saya mempunyai teman, sudah agak tua. Dia dulu bekerja gaji + 15
juta/bulan, posisi dan perusahaan bergengsi.
Kemudian dia juga ingin berusaha, menjadi pengusaha. Lalu ia keluar
pekerjaan.
Waktu itu di kotanya ada pembukaan Mall baru, lalu ia menginvestkan,
semuanya (rumah, mobil, tabungannya) di bank, untuk membuka sebuah
restoran persis di sebelah gerai supermarket terkenal.
Salah satu penyebab investnya besar karena tidak boleh pakai kompor gas,
harus listrik.
Bulan pertama ramai pendapatan kurang lebih 25 juta, bulan kedua sama,
bulan ketiga, ke empat, dan ke lima agak menurun 20 juta, bulan-bulan
berikut sepi pengunjung, lama-lama pendapatan minus karena cost lebih tinggi
disbanding pemasukan.
Supermarket itu sendiri sepi juga, walaupun merek terkenal (mungkin
tempatnya kurang strategis karena agak masuk perumahan).
Akhirnya ia tidak kuat lagi, tutuplah retorannya.
Karena ia berhutang, maka rumah, mobil, semua disita dan diambil sebagai
pembayaran hutangnya.
Peralatan restoran dan isi rumah pun dijual untuk pembayaran hutangnya pula,
hingga ia tidak mempunyai apa-apa lagi.
Namun sekarang ia mencoba kembali dengan berbisnis properti.
Itu sekilas teman saya. Cerita diatas benar-benar terjadi.
142
Saya dalam penanganan murid saya, saya selalu ambil jalan tengah. Walaupun
anda karyawan, walaupun anda ikut orang, anda pun bisa sukses.
Yang perlu diubah kalau anda karyawan, adalah pola pikir anda. Pola pikir anda
untuk mau sukses. Pola pikir karyawan berbeda dengan pola pikir pengusaha.
Ada beberapa hal pola pikir yang musti dilatihkan untuk menjadi pengusaha
(kalau mau tahu di lesprivatbisnis.com aja, ....promosi....hehehe).
Yang kedua, sistemnya. Anda harus tahu sistem dan langkah-langkahnya untuk
menjadi pengusaha.
Yang ketiga, dan seterusnya...., anda bisa memainkan bisnis dg properti,
properti dg bisnis .
Gaji anda sendiri bisa mem-backup planning anda.
Usaha anda bisa anda delegasikan kepada orang lain, dengan gaji yang
disetujui antara anda dan karyawan anda.
Lama-lama jika usaha anda bisa melebihi gaji anda, anda pun bisa melepaskan
pekerjaan anda, dan fokus kepada bisnis anda.
Anda musti ingat, banyak usaha yang sukses berawal dari rumahan dan iseng-
iseng saja.
Nah kini silahkan anda atur, cari peluang, cari bisnis yang bisa dikembangkan.
Dan semuanya kembali kepada anda sebagai karyawan dan calon pengusaha,
mana yang anda pilih..... .
Kalau saya pilih jalan tengah..... .
Bisnis pakai Kartu Kredit?
Pertanyaan:
(Dari ???, Tulisan di Forum Purdiechandra.net)
143
Saya mahasiswa, saya tidak mempunyai modal untuk memulai bisnis.
Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan modal untuk berbisnis? Saya
dengar banyak orang mengunakan kartu kredit sebagai modal kerja,
bagaimana caranya?
Help me.....
Jawaban Saya:
Kartu kredit sebagai modal.
Wah hebat juga Bapak, masih mahasiswa sudah mau berbisnis. Saya sangat
salut.....
Saya ingin tahu apakah anda sdh mempunyai kartu kredit atau belum.
Namun akan saya jawab secara general aja ya, untuk semuanya.
Untuk Bapak bisa pinjam uang dulu pada kerabat anda, atau anda bisa
menggunakan KUR (kredit Usaha Rakyat) yang tanpa jaminan untuk
mendapatkan uang pinjaman (Untuk persyaratan tanya pada bank2
pemerintah aja ya, tidak saya jelaskan disini).
Nah uang itu jangan dibuat bisnis, namun gunakan untuk mendapatkan uang
modal lagi yang lebih besar, bagaimana caranya? Dengan kartu kredit.
Namun sebelum diterus membacanya, harus di perhatikan:
1. JANGAN GUNAKAN KARTU KREDIT SEBAGAI KONSUMER, pakai sebagai
modal usaha.
2. HITUNG KEUNTUNGAN ANDA VS BUNGA & BIAYA2 KARTU KREDIT (plus
biaya utang anda pada kerabat anda), jika masih menguntungkan, anda bisa
gunakan sebagai kartu kredit sebagai modal usaha.
3. JANGAN TARIK TUNAI DARI KARTU KREDIT, karena biaya tarik tunai sangat
mahal, nanti akan saya jelaskan bagaimana caranya.
ŀ 144
4. Jika kartu kredit yang memakai jaminan uang anda telah selesai (kartu telah
diterima), daftar kartu kredit yang lain dengan menggunakan kartu kredit yang
sudah ada itu.
Jika perlu daftarlah sekaligus 20 kartu kredit (dengan menggunakan referensi
kartu kredit anda yang sudah ada), jika 50% diterima berarti anda mempunyai
10 kartu kredit. Gunakan 5 kartu kredit sebagai modal, dan 5 lainnya sebagai
cadangan.
Seperti Judul yang saya berikan diatas, pakailah kartu kredit sebagai modal
usaha, JANGAN PAKAI KARTU KREDIT UNTUK KONSUMER, banyak orang yang
terjebak kartu kredit karena gaya hidupnya yang konsumeristis. Dengan kata
lain kartu kredit seperti pisau, bisa membantu kita sekaligus bisa juga melukai
kita.
Kenapa hati-hati gunakan Kartu Kredit sebagai modal usaha? Karena bunga
Kartu Kredit tinggi sekali (2 – 4% per bulan), nah jika anda pakai sebagai
usaha, anda pasti tahu perhitungannya akan kembali berapa.
Berikut tips Kartu Kredit sebagai modal usaha:
1. Jangan tarik tunai dari ATM menggunakan Kartu Kredit. Kenapa, karena ada
biaya yang mahal untuk penarikan tunai. Kenapa Bank mengenakan biaya yang
mahal untuk tarik tunai, karena fungsi kartu kredit ialah untuk berbelanja,
artinya melibatkan 3 pihak, Anda, Bank dan Merchant, jika anda tarik tunai
hanya melibatkan 2 pihak saja, Anda dan Bank. Bank butuh perputaran
uangnya.
2. Bagaimana mendapatkan uang tunai dari Kartu Kredit? Tanya pada
merchant/ toko yang punya mesin gesek (EDC) apakah bisa "gesek ambil
tunai". Kebanyakan ialah toko emas, toko bangunan, dsb, karena ia
membutuhkan perputaran uang yang besar.
ŀ 145
Untuk ini “gesek ambil tunai” biasanya dikenakan charge toko sebesar 2 - 3%
dari pengambilan tunai (karena si toko dikenakan biaya segitu juga pada pihak
bank, toko hanya mengambil keuntungan kira-kira ½ % nya), hitung sendiri
berapa besarannya, dan hati-hati sering kali ada beberapa toko yang menipu
kita, yaitu dengan mempermainkan charge tersebut. Saran saya, tanya dulu
chargenya berapa, apakah rasional atau tidak. Atau jika tidak carilah teman
yang mempunyai toko untuk bisa menggesek kredit card anda.
Contohnya menggesek dana 2 juta, charge 2%, berarti charge yang diberikan
adalah Rp.40.000,-. jika lebih dari itu adalah kemahalan.
3. Kartu Kredit adalah hutang, maka yang diperlukan adalah membayar
bunganya. Jadi misalnya si A berhutang pada Kartu Kredit sebesar 5 juta,
bunganya 3,25%, maka jika si A tetap berhutang/ belum bisa melunasinya,
maka si A harus membayar bunga sebesar Rp.162.500,- perbulan. Kenapa
hanya perlu membayarkan bunganya? Nah, pada tagihan kartu kredit akan
tertera minimum pembayaran adalah 10%. Jika misalnya minimum
pembayaran 500 ribu, maka masukkan pembayaran sesuai minimum
(bayarkan), tapi jika anda masih butuh uang lagi, anda bisa tarik/gesek
kembali sesuai dengan pinjaman, tapi dipotong dengan bunga saja, jadi anda
hanya bayarkan bunganya saja.
4. Jangan pakai Kartu Kredit over limit, karena jika over limit maka ada pinalti
atau denda (biasanya 40 ribu hingga 50 ribu) atau 1 – 5% dari pinjaman,
sisakan 10% dari batasan limit.
5. Jika anda menggunakan Kartu Kredit sebagai modal kerja, maka anda akan
dibatasi oleh batas waktu pembayaran. Ada beberapa cara untuk mengulur
batasan waktu, jadi anda tidak perlu terburu-buru, yang terpenting bayarkan
bunganya.
ŀ 146
Mintalah minimum payment adalah 10%! jangan lebih, karena menguntungkan
kita. Perlu anda ketahui, bahwa jika anda membayar 100% dari tagihan anda,
maka anda tidak akan dikenai bunga sama sekali oleh bank penerbit.
6. Jangan pernah terlambat membayarkan kartu kredit anda, bayarkan tepat
waktu, karena akan mempengaruhi kredibilitas anda dimata bank. Kini masing-
masing bank mempunyai sistem informasi online satu sama lain, dampaknya
jika anda hendak mengambil kredit lainnya lagi anda akan kesulitan karena
track record yang sering terlambat. Bayarkan semua tagihan tepat waktunya.
Jika anda masih membutuhkan uang lagi, buat kartu kredit lagi pada Bank
yang lain, jadi sistemnya gali lubang tutup lubang. Biasanya masa pembuatan
sekitar 10 hari kerja sampai dengan 1 bulan. Seperti yang saya katakan tadi,
ini hanya untuk mengulur waktu saja. Jadi gunakan Kartu Kredit sebijaksana
mungkin.
Bagaimana pengurusan ijin?
Pertanyaan:
(Dari ???, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Saya mau tanya, bagaimana mengurus perijinan usaha saya? apa yang terbaik
UD/CV/PT, usaha ini sepenuhnya milik saya, mohon petunjuknya...
Jawaban Saya:
Saya kira jika kepemilikan perusahaan itu milik bapak, bapak bisa ajukan CV
atau UD, nanti sekutunya bisa memakai nama istri bapak atau kerabat bapak.
Untuk pembuatan CV dan UD hampir sama, berikut cara pembuatannya:
Untuk pembuatan ijin2 perusahaan, kita persiapkan dulu KTP, Kartu Keluarga,
dana yang secukupnya (kira-kira Rp. 1.000.000,-). Sebenarnya pembuatan
ŀ 147
ijin-ijin ini mudah, namun jalannya agak panjang dan birokrasi.
1.Pembuatan Akte Pendirian CV
Untuk pembuatan Akte Pendirian CV, kita bisa mengurus ke Notaris. Biaya
pengurusannya sekitar 500 ribu an. Untuk pembuatan akte CV, biasanya diikuti
dengan pengesahan pada pengadilan setempat dan pembuatan NPWP
perusahaan.
Waktu pembuatan 1-2 minggu.
Untuk akte CV, biasanya ditentukan bergerak dalam bidang apa, teknik, atau
produksi, atau jasa, dan sebagainya.
Saran saya cantumkan semua bidang saja, keuntungannya jika nanti usaha
bidang yang ditekuni gagal, maka kita bisa bikin usaha bidang yang lainnya
tanpa harus membuat perijinan lagi.
2.Pembuatan Ijin Gangguan. Ijin gangguan disebut juga HO, saya tidak tahu
persis singkatannya (asal kata dari Belanda). Syarat pembuatan ijin Gangguan
tersebut ialah, KTP, Kartu Keluarga, akte pendirian usaha (jika usahanya
perorangan, atau toko biasa, tidak usah akte pendirian), sertifikat tanah (jika
masih diagunkan bank, minta legalisir dari Bank) (Jika sewa/kontrak tunjukkan
surat kontrak dan persetujuan pemilik lahan), fotocopy IMB, dan blueprint atau
denah rumah persis seperti keadaan (walau tidak sesuai dengan IMB tdk
apa2). Ada beberapa perijinan yang harus diurus terlebih dahulu jika usaha
anda adalah persewaan VCD/DVD, persewaan Playstation, pengangkutan
(seperti terminal, cargo, travel), dan lain-lain; hal tersebut harus diurus
terlebih dahulu di departemen perijinan dibidang yang bersangkutan, misalnya
infokom untuk rental VCD/DVD, perhubungan untuk pengangkutan, jika ada
limbah berbahaya harus ada ijin AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan, kalau ga
salah)dan sebagainya.
148
Ada beberapa langkah untuk pengurusannya:
a.Pergi ke Dinas Perijinan setempat, kemudian meminta blangko untuk
pengurusan Ijin Gangguan tersebut.
b.Setelah diberi blangko, anda diharapkan meminta tanda tangan mulai dari
tetangga kiri kanan, tetangga belakang anda, ketua RT dan RW anda, setelah
itu kelurahan anda.
c.Setelah dari kelurahan, aplikasi HO/ Ijin Gangguan anda akan diproses
selama beberapa hari. Tempat anda akan ditinjau secara langsung oleh pihak
perijinan. Setelah ditinjau maka akan ditentukan besaran luas tanah yang
dipakai untuk usaha, berapa meter persegi, yang nantinya akan dipakai untuk
menentukan berapa pajak yg harus dibayarkan.
d.Setelah beberapa lama (kira-kira) 10 hari kerja (tergantung daerah), Ijin
anda akan selesai, anda bisa mengambilnya.
Ijin Usaha anda berlaku 3 tahun dan bias diperpanjang.
3.Pembuatan SIUP/TDP. Setelah pembuatan HO (Ijin Gangguan), kita bisa
mengurus SIUP / TDP. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) untuk
perdagangan, sedangkan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) untuk perindustrian.
Semua tergantung dari jenis usaha kita.
SIUP/TDP bisa kita buat di Departemen Perindustrian setempat. Caranya kita
siapkan KTP, ijin HO/Gangguan, stempel perusahaan, kartu nama perusahaan
(tdk mutlak, untuk data saja), NPWP perusahaan, dan data-data perusahaan
kita seperti struktur kepemimpinan, modal awal, besaran investasi dan
sebagainya. Setelah semua terpenuhi, maka kita diberi surat tanda sementara
ijin perusahaan, umurnya sekitar 3 bulan, hingga sertifikatnya jadi 3 bulan
kemudian.
149
Biaya yang musti kita keluarkan kira-kira 400 ribu an, tergantung besaran
perusahaan kita.
Untuk PT lebih rumit lagi pak, perijinannya sampai tingkat pusat, Jakarta.
Biayanya juga lebih mahal. Namun garis besar tatacaranya hampir mirip degan
UD/CV. Namun saya sarankan buatlah CV atau UD untuk bisnis Bapak, untuk
perusahaan pertama Bapak.
Mohon masukan teman2 semua. Jika saya ada sisa dana setiap bln
Pertanyaan:
(Dari Shelookred, tulisan di
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2422673)
Mohon masukan teman2 semua. Jika sy ada sisa dana setiap bulan sebesar 2-
3Jt. Enaknya dibuat investasi apa ya?
Sy bermaksud untuk investasi jangka panjang (utk anak2 besok, dan
kehidupan keluarga sy kedepan)
Jadi tiap bulan, sy akan rutin masukkan dana sisa itu ke investasi ini.
Soalnya jika hanya masuk bank, bunganya sangat kecil. Terkena inflasi,
takutnya malah berkurang nilai mata uangnya
Kl ada teman2 yang tau investasi jangka panjang yang bagus, mohon infonya.
Kl bisa dgn return >1% sebulan.
salam
Jawaban Saya:
Untuk cicilan saja.
Kalau saya mendapatkan uang tambahan yang tetap tiap bulan, biasanya saya
alokasikan dengan membeli rumah.
150
Untuk uang sebesar itu bisa untuk cicilan rumah atau ruko dengan harga 300 jt
an.
Mungkin anda bertanya, bagaimana dengan uang mukanya?
Saya hampir tiap beli rumah/ruko selalu tanpa uang muka. Biasanya saya
membeli rumah sekon (bekas) atau rumah baru yang penjualnya adalah
perorangan, bukan developer, bagaimana caranya supaya tidak pakai uang
muka?
Begini caranya: Penjual biasanya menawarkan harga, katakanlah 80 juta, lalu
ajukan ke bank, lalu bank menilai rumah itu 100 juta, nah dari situ bank akan
membiayai 80% (bank menganggap 20% nya itu adalah uang mukanya), maka
kredit yang dikeluarkan adalah seharga rumah itu.
Jadi intinya anda tidak usah mengeluarkan uang muka sama sekali.
Sering kali juga penilaian bank berlebih, bahkan bisa juga mendapatkan
cashback, atau minimal juga bisa untuk menutupi biaya-biaya provisi, asuransi,
pajak, dan notaris. Maka anda membeli rumah itu tanpa uang sama sekali,
tinggal mencicilnya.
Trus bagaimana keuntungannya? Keuntungannya ialah kenaikan properti.
Kenaikan properti adalah pasti setiap tahunnya. Kini tergantung anda dalam
hal memilih kestrategisan tempat yang hendak anda beli. Usahakan anda
mengerti prospek kedepan properti tersebut. Misalnya sebelahnya bakal
dibangun Universitas, atau dibangun mall, atau dibangun apa gitu. Untuk itu
tanya saja pada siapapun, termasuk pemerintah daerah setempat.
Jika pertumbuhan daerah disekitar properti itu pesat, maka kenaikan harga
properti itu bisa mencapai puluhan hingga ratusan persen dalam setahun.
Bahkan jika anda beli sewaktu krisis, lalu setelah krisis lewat maka harganya
bisa ratusan persen dibanding anda membelinya.
151
Ini juga mumpung bunga KPR bank turun hingga 10% saat ini.
Hutang 300jt cicilan untuk 15thn adalah 3,223jt perbulannya.
Nah, sekarang juga ada cara lain supaya properti tersebut tidak "menganggur",
yaitu dengan menyewakan.
untuk tempat yang strategis, perusahaan2 besar rela menyewanya dengan
harga yang cukup bagus. Misalnya harga sewa adalah 5%/tahun dari harga
jual/harga pasaran, anda sewakan selama 10 tahun, maka anda akan
mendapat 50% dari harga jualnya.
Atau anda bisa juga membuka usaha di tempat itu.
Bagaimana? Menguntungkan?
Bagaimana Mengembangkan Usaha Toko Listrik & Komponen Elektro
Pertanyaan:
(Dari ???, Tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Saya buka toko komponen elektronik & listrik kira kira sudah satu setengah th.
Aplikasi bidang usaha untuk umum dan keperluan industri.
Sambil buka toko, saya juga masih kerja disebuah pabrik besi. Bila pagi sampai
sore toko dipegang oleh istri dan 1 pegawai, bila malam saya jaga. Modal 75%
dari bank. Neraca pembukuan positif, tapi kalau untuk keperluan keluarga
masih tidak memungkinkan. Saat ini saya sering bingung kapan saya tahu saya
harus keluar dari tempat kerja, sehingga ada waktu untuk mencari tambahan
pelanggan, karena penghasilan toko belum memadai untuk keperluan sehari
hari, dan adakah saran untuk mengembangkan toko listrik dan komponen
elektronik ini yang sedang saya usahakan ini. Terima kasih atas bantuannya.
Jawaban Saya:
ŀ 152
Komponen. Saya dulu waktu SMP hobi banget sama elektronika, sampai-
sampai tugas elektronika teman saya yang kerjakan dengan imbalan coklat
batangan, trus coklatnya saya jual ke toko ibu saya. Hahahaha, kadang-kadang
ada teman-teman saya dikasih uang juga, hehehehe jangan dikira kecil-kecil
mata duitan ya... hahahahaha.
Kalau menurut saya pasar yang besar untuk elektronik ialah orang-orang yang
hobi elektronik, yang pilih-pilih sendiri PCB untuk apa,lalu dibuat sendiri,
dipakai sendiri, hepi sendiri. Seperti saya waktu SMP itu.
Nah kalau ketemu konsumen seperti saya gitu, enak dong, bapak cepat kaya,
hahahahah.
Intinya disini, bapak cari deh dimana letak kepuasan konsumen anda.
Bapak pilah-pilah dulu jenis-jenis konsumen komponen listrik itu,
misalnya kelas rumah tangga, kelas hobist, kelas service, kelas mahasiswa
elektro, kelas industri, kelas nyasar, hahahaha.
Tiap-tiap kelas pasti berbeda kebutuhan, beda pendapat, beda konsumen, beda
keinginan. Nah itulah yang musti diisi.
Tiap pemenuhan kebutuhan itu ada kepuasan, atau sering dibilang kepuasan
pelanggan. Ketika seseorang puas, maka ia akan mengulang lagi kepuasan itu,
atau dikenal sebagai repeating buying. Bapak bisa pelajari dengan
memperhatikan konsumen-konsumen anda.
Banyak hal yg bisa digali di konsumen komponen listrik, juga banyak pasar
yang tersembunyi disitu.
Jaman saya kecil dulu pernah dijual di Gramedia, bagaimana merangkai
komponen elektronik (waktu itu tidak pakai solder, cuman pakai per besi untuk
menyambungkan komponen listrik 1 dengan yang lain) lalu bisa pilih, misalnya
buat suara burung, buat radio, buat sensor suara, gitu. Dari luar negeri juga
ŀ 153
ada yang serupa, dibungkus dengan kotak dan gambar yg menarik (kalau tidak
salah mereknya Mechado atau apa ya, maaf lupa....) Nah, bapak bisa jual yang
seperti ini untuk mendongkrak penjualan. Ini pasar anak2 yang baru mengenal
komponen listrik Pak. Intinya Bapak harus mengedukasi pasar.
Jualnya ke siapa Pak? Ya ke anak-anak kecil. Kalau perlu bapak suruh orang
dagangan dipintu sekolah. jual yang gampang dibuat oleh anak-anak, misalnya
lampu flip flop 2, flip flop 4, suara tok-tok, dan sebagainya.
Atau bisa juga Bapak kerjasama dengan sekolah untuk kursus gratis, namun
komponennya beli di toko bapak.
Jualnya harga berapa pak? Jualnya ya jangan murah-murah Pak, untungnya
yang gede dong, istilahnya kita bukan jual barangnya, kita jualan ide-nya.
Kalo Bapak siapa itu yang mengenalkan balok-balok kayu untuk mainan
edukatif, nah bapak yang mengenalkan mainan merangkai komponen listrik
edukatif.
Pakai merek ga Pak? Pasti dan harus. Kalau bisa dipatenkan, murah kok pak,
tapi buatnya bertahuntahun. Merek harus menancap di otak anak-anak
konsumen anda, sekalian promosi toko anda, taruh alamat anda besar-besar,
dikasih tulisan "kalau tidak bisa jalan, hubungi toko ......., kami akan bantu!
Gratis".
Bungkusnya pakai apa Pak? Terserah deh, pakek "godong" (daun) juga tidak
masalah, hahahahaha guyon pak, yang penting dibuat kids friendly, easy to
use, misalnya panduannya lucu-lucu menarik untuk anak-anak, kalo perlu
dibuatkan kotak karton dengan gambar-gambar lucu, kalau Bapak tidak mau
modal banyak2 ya diplastikin. Pokok yang menarik bagi anak-anak.
Loh itu musti pakai solder gak pak? Anak- anak kita anggap tidak ada yang
bias pakai solder, Bisa-bisa Bapak bisa dimarahi orang tua nya, karena minta
ŀ 154
barang-barang yang berbahaya. Cari saja yang bisa komponen menempel,
contohnya karton ditempelin per besi, atau Bapak punya ide lain?
Kalo konsumennya (anak2) puas trus gimana pak? Ya udah bapak terima
duitnya, hahahaha. Kepuasan memang ada batasannya, sama kayak kesabaran
(apa hubungannya ya? hahaha) artinya bisa bosen gitu loh, jadi bapak musti
pandai-pandai baca situasi konsumen. Misalnya kebanyakan pembelinya anak
laki-laki, nah mereka itu pengennya yang kayak apa, misalnya alat-alat agen
rahasia: mendengarkan pembicaraan jarak jauh, merekam pembicaraan, nah
bapak jualan yg kayak gitu. Misalnya lagi mereka pengen dinamonya tamiya
yang kenceng, nah bapak jualan dinamo yang siap dimodif. Macam-macam deh
pak.
Gimana mengatasi kepuasan? Gampang pak, bapak juga mulai bikin tingkatan
kesulitan, dari yang paling dummies (pemula) sampai mahir (misalnya bikin
robot atau komputer, hahahah). Bapak mulai promosi alat-alatnya, mulai
solder, multi meter, tang, obeng, volt meter, sekop, linggis, hahahaha, guyon
pak..., bisa bikin catalog-katalognya.
Trus kalo sudah rame gimana pak? Ya bapak konsultasi lebih lanjut dg saya
biaya lebih lanjut, huahahaha. Bapak bias buat kursus tambahan untuk anak-
anak itu. Bapak sediakan wadah berkumpul bagi anak-anak tersebut, supaya
mereka bisa saling membantu, bapak mendapat untungnya.
Lalu kursus itu bisa di waralabakan, semakin besar untung Bapak.
Tapi yang penting itu pengenalan pada anak-anak dulu pak, bikin yang
gampang (mudah), user friendly, dan menarik.
Pokoknya jangan jualan seharga komponen di pasaran pak, jualan yg mahal
tidak masalah, keuntungan konsumen adalah konsultasi gratis di took Bapak
dibanding beli ditoko lainnya.
ŀ 155
Bapak tidak perlu keluar dari pekerjaan dulu, kalau bisa memang toko bapak
didelegasikan kepada orang lain.
Pajak
Pajak ada dua macam, pajak perorangan dan pajak perusahaan.
Fungsi pajak salah satunya ialah untuk perijinan, pembuatan akte jual beli
tanah, kredit bank, dan sebagainya.
1.Pajak perorangan
a)Cara pembuatan NPWP. Untuk pajak perorangan bisa kita buat langsung
pada Dinas Pajak di daerah kita. Untuk pendaftarannya diperlukan KTP, kartu
keluarga, surat keterangan kelurahan mengenai pekerjaan kita (harus dibuat
melalui RT, lalu ke RW, lalu ke kelurahan).
b)Pembayaran pajak. Jika kita pegawai biasanya pajak kita dibayarkan oleh
perusahaan (anda bisa tanyakan pada perusahaan anda), jika kita pedagang,
maka ada perhitungan tersendiri.
•Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Untuk jomblo, pendapatan yang tidak kena pajak adalah 12 juta setahun,
artinya jika pendapatannya dibawah 1 juta perbulan, maka tidak usah
membayar pajak sama sekali. pada laporannya ditulis nihil, alias Rp.0,- atau
nol .
Untuk yang sudah punya 1 istri tapi istrinya tidak bekerja/ ibu rumah tangga,
PTKP-nya 24 juta/tahun (12 juta x 2). Kalau istrinya banyak, tidak dibahas
disini.
Untuk yang sudah punya tanggungan, anak, orang tua, mertua, anak tiri,
ditambah 1,2 juta/ tahun/ kepala.
Contoh si A punya istri, punya 3 org anak, PTKPnya berarti 12 juta + 12 juta +
156
(1,2 juta x 3) = 28,8 juta. Jadi kalau si A pendapatannya dibawah 28,8 juta
pertahun, ia tidak membayar pajak.
•Tarif Pajak untuk perorangan dibawah 25 juta adalah 5%
25 juta sampai 50 juta adalah 10%,
50 juta sampai 100 juta adalah 15%, begitu seterusnya.
Jadi si B misalnya pendapatan bersihnya setelah dipotong PTKP adalah 80 juta,
berarti 25 juta pertama kena 5%, 25 juta berikutnya kena 10%, dan 30 juta
berikutnya kena 15%.
•Nah sekarang males kan kalau kita musti laporan setiap bulan, caranya, kita
laporan pajak (dikantor pajak), trus kita lapor selama setahun, kita isi
pendapatnya nihil atau Rp.0,- nol. Laporannya kapan? Nah kalau bulan-bulan
januari kita akan disuruh isi SPT (Surat Pemberitahuan) Pajak Tahunan
Penghasilan. Disuruh isi setiap bulan dapat penghasilan bersih berapa saja,
nanti dihitung pajaknya. SPT ini paling lambat diserahkan tgl 31 Mei. Saran
saya, jangan mepet-mepet, karena dijamin pasti antri.
•Untuk pedagang, biasanya ada norma perhitungannya untuk melihat
penghasilannya. Yaitu 20% dari pendapatan kotor/bruto adalah pendapatan
bersih. Walaupun ia untung 50%, ya tetap dianggap pendapatannya 20%.
2.Pajak Perusahaan. Untuk CV, UD, dan PT biasanya NPWP dibuat bersamaan
pada saat pembuatan akte perusahaan di notaris. Pelaporan pajak perusahaan
ada 2, yaitu pelaporan keuntungan perusahaan dan pelaporan pajak karyawan.
Untuk pajak keuntungan perusahaan ialah 10%, sedangkan pajak karyawan
tergantung besaran gajinya.
a)Pelaporan keuntungan perusahaan, ialah berdasarkan keuntungan
perusahaan pertahun. Jadi misalnya keuntungan perusahaan 12 juta selama 1
tahun, berarti pajak pertahunnya ialah 1,2 juta, dan perbulannya ialah 100 rb,
157
nah, 100 rb perbulan itulah harus dibayarkan perusahaan itu perbulannya
tahun depan, sebagai cicilan pajak.
Jika anda perusahaan baru, kan belum tahu pendapatannya berapa, nah anda
laporan saja ke pajak pendapatan nihil/ Rp.0,- nol, lalu nanti setelah
mendapatkan SPT, anda bisa hitung perbulannya berapa, nah itulah yang anda
harus setorkan selama 1 tahun. Nah sekarang ada pertanyaan, kalau
perusahaannya merugi/pendapatan menurun bagaimana? Nah, tetap setor 100
ribu per bulan, nanti kalau mendapat SPT lagi tahun depannya, maka dihitung
lagi pajaknya (misalnya pajaknya ketemu 85 ribu per bulan, maka selama 1
tahun itu ia setor 85 ribu perbulan).
b)Pelaporan pajak karyawan. Untuk ini pelaporan harus sebulan sekali, paling
lambat tanggal 20 setiap bulannya. Tidak bisa disingkat selama 1 tahun seperti
pelaporan keuntungan perusahaan. Disini dilaporkan jumlah karyawannya
berapa, berapa masing-masing gajinya. Jika gaji karyawan ada yang diatas 1
juta perbulan/ 12 juta pertahun, maka akan dikenakan pajak 5%, dari
kelebihan 1 juta tersebut. jika dibawah 1 juta dilaporkan nihil, Rp.0,- nol.
Untuk pajak karyawan bisa ditanyakan kepada perusahaan dimana ia bekerja.
Pajak ini saya kira sudah dibuat seadil-adilnya. Saran saya, buatlah pajak
dengan sejujur jujurnya, karena jika kita “nakal” tidak membayar pajak yang
semestinya, kita bisa menjadi sasaran empuk pemerasan. Sekali diperas, maka
seumur hidup kita akan diperas.
Gunakan akuntan publik untuk menyiasati pajak, kadang-kadang anda dapat
menghemat pengeluaran pajak anda melalui akuntan anda.
Salah satu cara untuk menghemat pajak secara legal, pengeluaran-
pengeluaran pribadi jadikan sebagai pengeluaran perusahaan anda, contohnya
158
anda membeli HP, jangan gunakan uang gaji anda, tapi gunakan sebagai
pengeluaran perusahaan anda untuk kelancaran bisnisnya, atau ketika anda
sakit, pengeluaran dicatat sebagai pengeluaran perusahaan bidang kesehatan
atau anda makan siang direstoran,dicatat sebagai makan siang bisnis bagi
perusahaan anda. Ini legal karena pengeluaran-pengeluaran semua untuk
kelancaran bisnis perusahaan anda.
Bagaimana Menemukan Malaikat
Pertanyaan:
(Dari ???, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Saya pernah dengar....CARILAH MALAIKAT DI USAHA ANDA...
share dong pengalaman teman2
bagaimana caranya mencari malaikat??
membimbing malaikat??
dan akhirnya kita kita benar2 memiliki malaikat itu sendiri???
makasih atas sumbangan idenya
saya berdoa anda masuk surga....
Jawaban Saya:
Pilih malaikat, cara gampang pilihnya:
1. Carilah orang yang sekolahnya tinggi-tinggi, kenapa?
a. Pandai-pandai, walaupun secara teori.
b. Otaknya "cepat menangkap ilmu", krn terbiasa sekolah.
c. Kecenderungan mereka berpikir dan berjiwa pegawai, karena mereka
bersekolah agar mendapat pekerjaan bagus.
d. Dapat melakukan pekerjaan yang rutin dan monoton, karena terbiasa di
159
sekolah musti belajar dan belajar.
Terbiasa dengan statistik, pembukuan dan perhitungan, agar bisa membantu
kita ngitung duit.
2. Lihat bapak dan ibunya, apakah pegawai juga atau tidak, jika salah satu dari
bapak/ibunya ada jiwa-jiwa pengusaha seperti kita, bisa bahaya, nanti kita jadi
bisa menjadi batu loncatan. Pokoknya apel jatuh tak jauh dari pohonnya deh.
3. Sewa lembaga psikologi untuk bisa men-test kepribadian dan kecakapan
(problem solving) malaikat kita. Biasanya lembaga psikologi yang paling murah
adalah ada di universitas-universitas dibandingkan dengan swasta.
4.Carilah yang tulisan tangannya rapi, tertata, terorganisir. Jika tidak justru
sebaliknya, kreatif, tdk terorganisir, serampangan, otak kanan; bisa-bisa jadi
pesaing kita. Suruh menulis didepan kita, suatu surat (lebih baik saat
wawancara, tapi saat santai). Perhatikan bagaimana posisinya, sungguh-
sungguh, santai, males, marah-marah, grundel, tangan didaerah wajah, atau
semangat.
5. Datangi rumahnya, lihat sekelilingnya, sama seperti tulisan tangan, kalau
perlu lihat kamarnya, apakah otak kiri (rapi) atau otak kanan (agak nggilani
(jorok) kale? hahaha)
6. Cari yang keadaan keluarganya baik-baik, kenapa? karena keluarga baik-
baik biasanya berkomunikasi dengan baik-baik pula. Pemahaman komunikasi
adalah kunci dari manajemen.
7. Perhatikan tata bahasanya, apakah baik atau tidak. Karena tata bahasa
berhubungan dengan komunikasi antara atasan dengan bawahan nantinya.
8. Perhatikan semangatnya, apakah mudah capek, mudah mutung (putus asa),
malas, mudah sedih, manja, muram, mudah marah, kebanyakan tawa,
membangkang, mudah loyo, dan sebagainya. Semua yang saya sebut itu
ŀ 160
adalah virus emosi, ada virus emosi yang baik, dan ada yang jelek.
Begitu semangat atasannya loyo, maka loyolah bawahanya, jika semangat
atasannya tinggi, maka tinggi pula bawahannya.
9. Sebenarnya ada beberapa hal-hal lain seperti tampilan fisik apakah
meyakinkan/ tidak, atau bisa menjadi olok-olokan bagi bawahannya, atau
kurang wibawa, dan sebagainya. Namun hal itu relatif, misalnya Napoleon,
tubuh pendek tapi bisa memimpin.
10. Jangan "medit/pelit" (kikir) dengan malaikat kita, karena mereka pun ingin
kaya dan dihormati. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka akan lari dari kita.
Jika perlu beri dia side job, kita bantuin urusin supaya dia tenang disamping
kita.
11. Buat hutang budi agar dia tidak lari dari kita. Banyak perusahaan-
perusahaan mengkader bibit-bibit muda sewaktu masih muda, yaitu dengan
dibiayai / beasiswa, nanti setelah lulus ya bekerja pada perusahaan yang
membiayainya itu.
Mudah-mudahan ini bisa membantu.....
Terlilit Kartu Kredit
Pertanyaan:
(Dari Jagoan Neon, Tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Halo moderator....
1. Saat ini saya sudah punya bisnis-Master franchise makanan, tapi entah
kenapa marginnya tipis sekali dan hanya mampu menutupi biaya operasional
(impas). Begitu juga dengan cabang-cabang dibawah saya... Apa yang harus
saya lakukan, untuk menaikkan harga jualnya saya sangat kawatir pelanggan
menjadi lari? Sedang sejak 6 bulan ini kita sudah naik harga 3x...
ŀ 161
2. Untuk permodalan dan membaguskan rekening saya menggunakan kartu
kredit -tarik tunai, tapi saya mulai capek dan nggak mau pakai kartu lagi dan
saya sudah tidak punya modal lagi jika tidak pakai kartu... untuk belanja bahan
baku?
3. Saat ini saya sudah punya rumah baru KPR sejak February. Baru selesai dan
serah kunci bulan agustus. Apa rumah KPR yang baru ini bisa dijadikan agunan
untuk menutupi hutang kartu kredit saya & membantu permodalan. Please
Info....Terima kasih...
Jagoan Neon
Jawaban Saya:
Bener2 jagoan...
Bisnis...., gampang-gampang susah.
Gampang kalau tahu tekniknya.
Susah kalo tahu tekniknya tapi bisnisnya gak jalan...., hahahahaha.
Saya jadi ingat kata-kata konyol bisnis yang bagus = "membuat orang lain
merasa senang ketika kita tipu"
Artinya, orang lain itu (pelanggan) merasa senang hati memberi uang lebih
kepada kita walau sudah tahu kalo harga dipasaran lebih rendah dari pada
jualan kita.
hehehe, puyeng kan.....
Nah, sekarang orang lain/pelanggan kita itu perlu "reason" untuk merasa
senang kalo kita tipu.
Reason itu arti bahasa indonesianya ialah alasan. Nah alasan-alasan itulah
yang kita harus cari dari produk/jualan/dagangan kita.
Ada alasan merek, ada alasan mata (kelihatan bagus, baik), ada alasan lucu,
ŀ 162
alasan harga, alasan lebih baik dari yang lain, alasan lebih banyak memberi
bonus, alasan ngetren, alasan beda dengan yang lain, bermacam-macam
deh...
Kenapa Pak Purdi ngomong “Gila” melulu?
Kalau anda ingat Pak Purdi E Chandra yang banyak mengkampanyekan kata
“Gila” (cara gila jd pengusaha, pengusaha gila, dsb); Nah konsep gila yang Pak
Purdi maksud itu konsep yang mengusung makna "berbeda dengan yang
lain".Bahasa teoritisnya differensiasi.
Kenapa kita musti gila? karena dengan gila, produk kita dikenal. Ada yang
mancep/tertanam diotak pelanggan. Bahasa teoritisnya = positioning.
Kalau produk kita diingat selalu / berkesan oleh pelanggan kita, maka akan ada
repeating buying, alias beli lagi, beli lagi dan beli lagi.
Nah dah gitu pelanggan kita jadi pegawai tanpa kita bayar, hehehe, artinya
kesan senang yang mereka rasakan itu akan disebarluaskan ke orang lain,
alhasil orang lain itu akan ikutan membeli produk kita.
akhir cerita....., ramailah bisnis kita......., Amen.
Intinya...., kenapa banyak yang gagal?
Banyak orang sekedar menjual dan menjual, tanpa mau tahu alasan kenapa
orang membeli produk kita, kok bukan membeli di orang lain yang
dagangannya sama dengan kita.
Banyak orang yang mengambil margin sedikit karena gak PD dengan
dagangannya.
Banyak orang yang menjual barang yang sama dengan penjual-penjual lain,
tanpa mau ada pembeda dia dengan pedagang lain.
ŀ 163
Banyak orang yang tidak tahu kenapa ia menjual barang dagangannya, krn
hanya jualan aja, kelihatan tolol, tapi ya itu sebagian besar kesalahan kita,
para penjual.....
Contoh: kenapa orang membeli buah yang lebih mahal di supermarket
daripada di pasar biasa, padahal buahnya sama?
Mungkin jawaban anda:
- Supermarket lebih terjamin.
- Supermarket kan lebih elit tempatnya.
- Supermarket kan bergengsi.
- Supermarket kan tidak menipu.
- Supermarket kan bayar tempatnya mahal.
- Supermarket ini mereknya sudah terkenal.
- Supermarket pelayanannya jauh lebih baik dari pada pedagang pasar.
- Supermarket bersih, licin, wangi, pasar gak usah diomong.... .
- Superman lebih kuat....., eh itu ga masuk hitungan, hahahaha.
Nah itulah alasan-alasan simpel kenapa harga di supermarket lebih mahal
dibandingkan di pasar.
Masalahnya lagi, sudah banyak yang tahu kalo harga supermaket lebih mahal
dari pasar, tetap saja mereka membeli di supermarket apa mungkin mereka
go-blik (bodoh), sin-ting, ed-an(gila)? (hehehe sori Pak Admin forum, kata-
kata kasar), nggak lah, mereka merasa senang kok di tipu sama superman,
eh.... supermarket, karena dapat nilai lebih, dengan tidak bermaksud
melecehkan guru..., itulah yang harus digugu lan ditiru......
Menemukan alasan untuk produk kita.
164
Menemukan ini agak susah, karena berhubungan dengan wangsit, insight,
eureka efect, kreatifitas, dan sedikit sarap (gila). Hahahaha.
Pokoknya paling gampang "cara gila" itu ya berlaku agak menyimpang dari
yang sudah ada/norma, agar bisa masuk ke otak pelanggan kita, tapi yang
ingatan baik loh ya...., krn ingatan bisa juga buruk.
Nah..., mekanismenya seperti ini:
- kalau sdh menemukan alasannya, kenapa kok orang musti beli produk kita,
bukan produk orang lain, berarti kita PD (Percaya Diri) dengan barang kita.
- Kalau kita PD dengan barang kita, berarti kita berani menetapkan harga
barang kita diatas harga pasaran.
- Kalau kita menetapkan harga diatas pasaran, berarti margin keuntungan kita
lebih besar.
- Kalau margin kita lebih besar berarti kita tambah kaya.
- Kalau tambah kaya Pak Hadi juga kecipratan karena susah payah menulis ini,
hahahaha, bercanda.....
Hehehe, kembali ke Pak Jagoan Neon.....
Sebenarnya sama dengan username yang anda pilih;
Kenapa anda pilih nama "jagoan neon" kok bukan yang lain?
Mungkin jawaban anda "jagoan neon" gak ada yang punya, biar lucu
kelihatannya, beda dengan yang lain.
Kenapa "jagoan neon" begitu menancap di otak anda?
Mungkin anda jawab ya karena nama "jagoan neon" lucu, gak pernah ada
sebelumnya, produk aneh....
165
Akhirnya.....
Fiuh.....,
bisnis anda sebenarnya sudah baik, sudah berjalan, sudah manak-manak
(beranak)/ punya cabang, walaupun kata orang sini “pok” (impas), nah yang
anda perlukan ialah menaikkan omzet penjualan. Bukan menaikkan harga.
Makin banyak yang terjual bukan kah makin untung pak?
Nah pikirkan bagaimana menaikkan penjualan itu.....,
ya berlaku gila itu (entah acara gila, entah diskon gila, entah gila beneran,
hahaha), itu intinya....
Agak miring sedikit......, tapi masih waras kok...., hahahaha
Hutang Gagal Bayar......
Pertanyaan:
(Dari Aksinasi, tulisan di forum kaskus,
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3014658)
Mohon Bantuannya] Debt Problem. Please Help >.<
Agan2 Sekalian.. mohon maaf ni, sy butuh Bantuan permasalahan hutang..
Mungkin saya salah taro Threadnya di sini, tp saya ga tau harus taro dimana..
Maklum saya nubi. Logis saya orang2 disini adalah orang2 yang terkait dengan
ilmu ekonomi.. jadi saya mau konsultasi di sini saja.
Gini Gan.. hari ini jam 10, sy ada pertemuan dengan pihak suatu bank
berkaitan dengan hutang perusahaan dagang Ayah saya. Sedikit prolog.. Ayah
saya mempunyai usaha dagang dibidang industri makanan.. yang saat ini
lumayan dikenal dan mempunyai kerjasama supply makanan terhadap
beberapa kantor di wilayah Jakarta. Sayangnya.. hasil saat ini dibangun dari
hutang yang cukup besar dari berbagai pihak.. Maklum Ayah saya bukan
166
berlatar belakang ekonomi, sehingga semuanya terjadi learning by doing..
hasilnya hutang dimana2 tidak terkendali. Syukur saat ini, perlahan-lahan kami
sekeluarga mulai memperbaiki sistem tersebut dan beberapa hutang kecil
sudah mampu di selesaikan.. namun begini gan permasalahannya..
Awalnya.. sekitar 2 tahun yang lalu, Ayah saya menutup hutang-hutang yang
cukup besar dari berbagai pihak dengan cara meminjam uang kepada bank
sebesar Rp.700 jt,- dengan cara menjual rumah produksi makanan kepada
kakak saya, kemudian Kakak saya membeli Rumah tersebut melalui sistem
KPR. Jadi sebenarnya yang terjadi adalah balik nama dari ayah saya kepada
Kakak saya dengan sistem KPR, dengan cicilan 15 tahun. Selama total 1 tahun
pembayaran berjalan lancar, tapi pada tiap tahunnya kami selalu bermasalah
dengan pemasukan ketika memasuki dan usai bulan Ramadhan, sehingga
setiap tahunnya kira2 4 bulan selalu bermasalah.. (Keadaan selalu mulai stabil
saat memasuki bulan January). Hal ini terjadi kembali pada tahun ini, dan
Pihak Bank rupanya sudah sangat keberatan dengan keadaan gagal bayar ini.
Pihak Bank berencana melakukan "Outing" kepada pihak kami dalam 3 bulan
kedepan. Nah yang ingin saya konsultasikan, ada ga dari agan-agan sekalian
yang punya gagasan atau sekedar ilmu.. bagaimana menyelesaikan hutang kita
kepada pihak bank selain dengan menyerahkan Rumah tersebut kepada pihak
Bank? Jujur saja, Rumah tersebut merupakan aset terakhir kami, apabila
Rumah itu harus di sita, praktis Usaha dagang ayah saya pailit, dan tidak bisa
beroprasi lagi.
Saya dengar2 ada program pemerintah berkaitan dengan dukungan terhadap
usaha sektor riil dan mikro.. Ada ga ya, program yang bisa saya presentasikan
167
kepada pihak bank sehingga bank bersedia melakukan restrukturisasi hutang
karena adanya dukungan dari pemerintah? Atau ada cara lain? Program
penundaan pembayaran hutang mungkin?
Mohon bantuannya kepada agan-agan sekalian, mungkin ada yang punya
pengalaman dan wawasan yang bisa menyelesaikan hal ini, Tujuan pertemuan
saya hari ini dengan pihak bank adalah untuk mencari jalan keluar
penyelesaian hutang atau setidaknya menunda pembayaran sampai jangka
waktu tertentu.. Karena permasalahannya.. selain dengan pihak Bank, kami
juga masih mempunyai berbagai sangkutan hutang dengan pihak2 lain,
walaupun dengan nilai nominal yang kecil.. Maksud kami dengan penundaan
yaitu untuk menyelesaikan hutang2 kecil ini terlebih dahulu dan setelah selesai
baru kami mampu untuk fokus kepada pembayaran Bank. Mohon bantuannya
ya Agan2 sekalian... Sekian dan terima kasih.
PS: Oh iya buat moderator, mohon maaf sebelumnya.. klo memang saya salah
taruh Thread, mohon sarannya Thread saya harusnya dialihkan kemana..
Makasi..
Jawaban Saya:
Hutang oh Hutang.....
Hutang pada bank memang beresiko seperti itu, memang disatu sisi kita harus
pandai-pandai berbisnis agar bisa membayar hutang tersebut.
Memang benar Gan (singkatan dari juragan; sebutan untuk orang lain di forum
Kaskus) toniton212, butuh info yang detail mengenai usahanya.
Mungkin tulisan ini berguna bagi yang lain jika gagal bayar....,
ŀ 168
Anda berhutang harus lah ada "goodwill" artinya itikad baik kita kepada bank
yang menghutangi kita.
Jika anda memang gagal bayar, cobalah berkomunikasi dengan bank....,
caranya?
Jangan gunakan lisan kalau bisa, tetapi gunakan tulisan, melalui surat dan
dikirimkan ke bank tersebut. Kita jelaskan baik-baik situasi kita kenapa gagal
bayar.
Kenapa musti menggunakan tulisan?
Semua bank itu sangat administratif dan birokrasi. Ini yang kita gunakan untuk
mengulur waktu.
Surat tersebut tidak langsung menuju pimpinannya, melainkan ke satpam dulu,
lalu ke pegawai, lalu supervisor, lalu kepala cabang, dan seterusnya.
Jika tidak dijawab oleh bank, kita kirimkan surat kedua yang isinya kenapa
tidak dijawab. Jka sudah dijawab, kita kirim surat lagi perkembangan bisnis
kita, begitu seterusnya.
Nah jika ada pegawai bank atau supervisor bank yang marah-marah atau
langsung menyita properti kita tanpa persetujuan kita, berarti mereka tidak
profesional. Kita bisa menuntut mereka ke pengadilan karena kita sudah
menunjukkan "goodwill" kita (dengan bukti tulisan kita dan resi pos tercatat
kita).
Kasus seperti ini pernah terjadi baik nasional maupun internasional, sehingga
bank bisa disalahkan dan diharuskan ganti rugi kepada kita.
Nanti hal tersebut tidak hanya mengulur waktu aja, bahkan bisa rescheduling,
pengurangan bunga, dan haircut pokok hutangnya hingga puluhan persen
(bahkan pernah hingga 50% sewaktu krismon dahulu).
ŀ 169
Kembali ke bisnis bapak anda,
Saya tdak tahu lagi perkembangannya, krn tulisan topik Pak Aksinasi ini sejak
maret yang lalu.
Bisnis anda perlu dibenahi juga. Percuma kita bisa membendung bank namun
bisnis kita tetap keok (tidak berjalan).
Bisnis anda perlu dibenahi dalam berbagai bidang, karena yang saya tangkap
dari tulisan Pak aksinasi ialah bisnis yang kue yang musiman.
Mungkin yang diperlukan ialah pembenahan bisnisnya agar bisnis anda berjalan
terus tak mengenal musiman.
Misalnya penjualan kue keliling, atau melayani pesta dan sebagainya. Strategi
marketing lah yang Pak Aksinasi perlu ketahui.
Omong-omong Pak, saya pernah menulis di forum yang lain, mungkin bisa
membantu Pak aksinasi, begini tulisannya:
Bagi saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan biar bisnis kita apik dan
rame.
Tapi yang terpenting diantara hal-hal itu ialah:
1. DIFFERENSIASI....
apa itu......
ya...., berbedalah dengan orang lain.
Itu berlaku dalam bisnis apapun, berapapun besar atau kecil bisnisnya, mulai
dari warung kecil hingga pabrik raksasa, mulai dalam negeri sampai luar
negeri.
====Maksudnya apa seh Pak Hadi...?====
Hehehehe, yang berbeda pak. Apa yang membuat beda jualan anda
dibandingkan produk orang lain.
ŀ 170
Contohnya jual pecel.
Banyak orang yang berjualan pecel. Hari ini anda berjualan pecel di daerah
tertentu, besok ada yang menyaingi. Bingungkan?
Nah sekarang kembali lagi. Apa yang membuat berbeda pecel anda
dibandingkan pecel lain.
Saya pernah melihat iklan minyak goreng, sudah ratusan merek minyak
goreng, namun minyak goreng baru ini beriklan, minyaknya tidak membuat
jantungan, bahkan bisa diminum.
Apa yang membuat berbeda dengan minyak goreng lain, itulah yang bisa
membuat seseorang memutuskan untuk membeli minyak goreng tersebut.
Cerita lain, saya juga pernah melihat warung kecil didepan supermarket besar.
Saya pertama kali melihat saya berpikir "Gila pemilik warung itu", kok
menantang supermarket sebesar itu (karena dagangannya sama dengan
supermarket itu, rokok, mamin kecil, aqua, dsb). Ternyata kios ini
memanfaatkan apa yang tidak dijual oleh supermarket, contohnya menjual
rokok eceran batangan, menjual nasi bungkus murah sekali (Rp.1.500,-/
bungkusnya, isinya terlalu banyak nasinya dibandingkan ikannya), bahkan
pemilik kios ini menyediakan jasa pijat di kiosnya.
Pasarnya untuk para sopir yang menunggu tuannya berbelanja disupermarket,
para tukang becak, tukang parkir, dan sebagainya.
Betul-betul differensiasi.
Perbedaan produk anda dibandingkan dengan produk orang lain itulah yang
menarik perhatian konsumen.
Memang differensiasi ini membutuhkan proses kreatifitas, yang katanya para
ahli melibatkan lebih banyak proses pada otak kanan.
Hal Lain selain differensiasi adalah:
ŀ 171
2. Konteks dan Kontent dari komoditi jualan bapak.
3. Temukan alasan, kenapa orang membeli produk kita.
4. Teknik Pricing/ Memberi Harga
5. Nama, Brand / Merek
6. Manajemen, yang berhubungan dengan Cashflow.
Namun kembali lagi Pak, Prinsip utama dari bisnis anda adalah differensiasi.
Bagaimana anda membuat beda produk anda dibandingkan dengan produk
orang lain. Bagaimana Kreatifitas anda memoles produk anda menjadi berbeda
dari yang lain.
Tulisan diatas sebenarnya pernah saya tulis di forum
http://www.Purdiechandra.net, tapi kini forumnya telah dihapus (entah
kenapa). Tapi saya masih menyimpannya, dan saya bikin forum sendiri di
http://www.lesprivatbisnis.com, tulisan ini saya postingkan kembali agar
berguna bagi yang lain......
Persyaratan Pengajuan KPR di Bank
Pertanyaan:
(Dari Pak Adul, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Mau tanya pada para senior, bagaimana cara mengajukan KPR di Bank.
Saya mempunyai bisnis kecil2 an, selama ini masih mengontrak, saya ingin
membeli rumah sendiri, bagaimana caranya KPR ke bank?
Jawaban Saya:
Wah Pak Adul sudah bagus tuh pak,
Nanti rumah tersebut bisa menjadi modal bisnis kembali.
Namun ini tips untuk mendapatkan kredit di bank (untuk pengusaha seperti
172
Pak Adul),
1.Siapkan KTP (ID Card), Kartu Keluarga, dan semua persyaratan perkreditan
lainnya.
2.Bank akan melihat seberapa aktif keuangan anda. Untuk itu Bank perlu
sesuatu bukti keaktifan keuangan anda, yaitu laporan keuangan anda pada
Bank seperti buku tabungan, giro dan sebagainya (kira-kia 3 sampai 6 bulan
yang terbaru).
Semakin aktif keuangan anda, semakin percaya Bank. Namun ada beberapa
bank yang tidak hanya melihat laporan keuangan saja, juga melihat
pengendapan uang pada rekening. Artinya jika rekening anda aktif, tapi
saldonya sering nol, maka bank akan menolaknya (tetapi tidak semua bank
begitu).
Untuk perputaran uang, saran saya, jika anda baru mendapatkan uang, lebih
baik masukkan terlebih dahulu di bank, setelah itu anda bisa ambil kembali
uang anda. Supaya buku laporan/rekening anda penuh.
3.Bank akan mensurvei kegiatan usaha anda, jika usaha anda terlihat ramai
dan padat, maka bank akan percaya. Jika terlihat sepi-sepi aja, maka biasanya
Bank meminta bukti-bukti transaksi, terutama yang melibatkan perusahaan
lainnya (akan dilakukan juga pengecekan pada perusahaan yang telah
bertransaksi dengan perusahaan anda), Bank biasanya juga melakukan
pengecekan pada supplier anda, seberapa aktif anda membeli bahan dari
supplier anda. Bank akan mengukur pendapatan anda.
Bank akan mendokumentasikan/ memotret ketersediaan bahan baku anda,
kegiatan usaha anda, dan usaha anda (aset, omzet, dan perputaran uang).
Pemberian kredit bank terkadang dilihat dari faktor apakah bisnis anda
tergolong sunset atau sunrise, maksudnya laku terus atau tidak laku
173
dikemudian hari (bakalan bangkrut).
4.Bank akan melihat kredit-kredit anda pada bank atau lembaga pembiayaan
lainnya (misalnya kredit sepeda motor, mobil, mesin, dll). Karena sekarang
masing-masing lembaga telah online dengan data pusat Bank Indonesia, maka
semua hutang-hutang anda akan terlihat, kemudian diperhitungkan dengan
kekuatan membayar anda. Biasanya Bank hanya memperbolehkan 1/3 dari
pendapatan netto. Hampir semua Bank telah online, sedangkan lembaga
keuangan yang telah online: ADI**, SWAMIT**, S*F, dan sebagainya
(biasanya anak perusahaan dari Bank tertentu).
Saran saya jika anda hendak kredit atau membutuhkan uang dengan
pembayaran jangka waktu lama, gunakan saja koperasi atau lembaga
pembiayaan biasa, dan sebagainya, yang penting tidak terlihat pada sistem
online.
5.Jika anda melakukan pemindahan kredit pada Bank lain (take over), yang
ditanyakan ialah apakah anda lancar dalam membayarnya, buktikan bahwa
anda lancar membayarnya, misalnya dengan struk pembayaran yang selalu
tepat waktu, stamp pada buku rekening yang selalu tepat waktu, dan
sebagainya. Hal tersebut manambah poin positif anda.
6.Track record anda pada kredit-kredit sebelumnya sangat dipantau oleh bank,
jika anda pernah telat 1 hari pun, maka akan mengurangi poin anda dimata
bank. Bank akan melihat ketepatan waktu membayarkan kredit anda. semakin
tepat semakin percaya bank itu. Kredit-kredit itu bisa seperti kredit sepeda
motor, kredit mobil, kartu kredit, kredit rumah, kredit mesin dan sebagainya.
Namun jika anda pernah tidak membayar hutang/menunggak kredit, bisa jadi
anda terkena blacklist Bank Indonesia, tentunya akan menghalangi kredit anda
pada bank itu.
174
7.Jangan terlalu over membesar-besarkan pendapatan anda, yang terpenting
bank percaya dan anda mampu membayarkannya besaran angsuran.
8.Mintalah bantuan kepada marketing bank anda, tanyalah segala sesuatu
kepada marketing bank anda, karena mereka juga berharap kredit anda bisa
gol. Marketing akan mendapatkan komisi atau pion dari bank jika kredit anda
disetujui (namun jika kredit anda macet maka akan mengurangi poin mereka).
Jika anda ternyata ditolak oleh Bank, jangan marah, tetap saja tersenyum,
kenapa? karena anda akan butuh mereka di masa-masa mendatang (bank
memperbolehkan pengajuan kembali setelah 3 bulan). Namun jika anda
terkena blacklist Bank Indonesia, butuh waktu 1-2 thn tanpa telat 1 hari pun
untuk menghilangkan blacklist itu.
Properti n Bisnis
Pertanyaan:
(Dari ???, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Wah.. menarik dan nambah wawasan juga ya forum ini. Dan sekarang giliran
ane bertanya :
..ane dalam dilema 'ringan' soal keputusan : mengambil kredit di Bank lagi
atau ambil modal dari tabungan sendiri untuk buka usaha baru.
Ada rencana.. banyak rencana malah yang udah ane susun, buat membuka
satu persatu usaha lain, selain usaha yang udah ada saat ini.
cerita sedikit, dulu mengawali usaha wartel, jual pulsa, kios softdrink, kos2an
sampe jual krupuk.. memang ane awali dari hutang di bank dengan jaminan
BPKB sampai sertifikat tanah.
Dan alhamdulilah.. sampai sekarang, semuanya berjalan baik.. hutang juga
udah lunas semuanya.
175
sedikit demi sedikit sudah bisa nabung..
Bini (istri-red) yang dulu selalu khawatir ditagih2 tunggakan anggsuran dari
bak, sekarang lebih tenang dan bisa tersenyum bangga sama ane.. bahkan
tahun depan dia katanya rela untuk mengandung anak ketiga kita lagi..
Nah.. yang jadi sedikit ganjalan, bang didik.. bang wahyou.. dan abang2 yang
lain..
ane mau buka usaha lain.. ada ide buka ternak lele sama usaha konveksi..
nah.. modalnya itu lebih baik ane ambil dari mana ?
dari tabungan ane sendiri.. dengan tenang.
apa ambil kredit usaha lagi dari bank .. dengan resiko hati ini dag-dig-dug lagi
(jujur aja.. ane kalo punya utang masih suka gemeteran, bang.... maklum,
punya trauma saat babe (ayah-red) ane meninggal dulu, wah.. jangan2 umur
ane gak panjang.. dan ninggalin hutang anak-istri lagi.... bukannya takut, tapi
cuma mikir aja)
kalo sementara ini sih.. ane punya niat 50-50.. 50% ane ambil dari tabungan
dan 50% dari pinjaman bank..
atau gimana ? ..
mohon pandangan dan pengalamannya dong bang !
Tengkyu..
salam !
Jawaban Saya:
Sakti juga Om ini sudah beberapa usaha, sudah lunas utangnya, sudah
beranak 3, hehehehe.
Gini Om, pinjem duit apa pake duit sendiri nanti aje jawabnya.
Pertama musti kita ketahui dulu; bisnis itu kayak maen monopoli.
ŀ 176
Misalnya bisnis A menghasilkan profit 10 ribu
Bisnis B menghasilkan profit 12 ribu
Bisnis C menghasilkan 5 ribu, dst. Nah setiap bisnis yang Om ternakkan harus
bisa saling mem-backup.
Kalau bisnis B kekurangan uang, bisa pinjem sama yang A dan C, begitu pula
satu sama lain.
Trus kalau untung semua dikumpulin keuntungan A, B, dan C nya, lalu buat
bisnis D, E, F yang baru.
Nah, kedua, Om puyeng bikin buka ternak lele sama usaha konveksi. Kalau
saya omong sih om, fokus dulu 1 aja, ketika sudah jalan, baru berikutnya
diusahain, kenapa? Karena pikiran kita biar fokus dulu, bagaimana bisnis ini
bisa berjalan sendiri dan menguntungkan. Jangan greedy/tamak Om (ampun
Om jgn marah), jangan kesusu, santai aje. Saya kira Tuhan tidak suka kalau
kita tamak, tul ga Om?
Nah ketiga, modal siapa? hehehehe ini yang menarik Om. Kita Hom pim pah
saja antara Om sama bank nya, hahahahahaha. Gak Om, bercanda....
ampun...., hehehehe.
Begini Om, Kalau Om suka dag dig dug saja, mending Om memakai modal
bank 100%, karena apa, dari situasi Om yang suka dag dig dug, secara
psikologi (cieeee...., minteri lagi Om...) Om lebih suka main safe.
Jadi Om punya pegangan uang untuk bisa membayar tagihan ke bank
(tabungan Om). Jadi Om bisa santai sedikit, karena masih punya uang untuk
bayar simpanan. Dag digu dug itu terjadi karena kita tidak spare uang untuk
membayarnya (atau gampangnya uang kas mepet, hehehehe, tul ga Om?).
Secara sudut pandang pengusaha (cieee.... ) modal lebih baik 100% dr bank,
kenapa? Karena banyak hal Om, misalnya: jika sekarang kita bisa dipercaya
ŀ 177
hal kecil, dimasa mendatang bisa dipercaya hal besar oleh bank, kedua kalo
bisnis belom untung, kita masih punya duit untuk bayar;
Om kalo takut mati ninggalin utang, nah pake yang namanya asuransi.
Memang tidak semua pinjaman menerapkan asuransi Om, Jadi Om tanya dulu
aja ama banknya.
Asuransi dipakai jika pinjaman itu panjang dan mengandung resiko tertentu.
Misalnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jika orangnya mati, maka pinjaman
langsung lunas, atau jika kebakaran, juga lunas. Hehehehe, memang beban
biaya jadi lebih tinggi Om, tapi..... itu loh Om, kalau mati ga ninggalin utang.
Malah dapet untung/ ninggalin warisan, hehehehe.
Om kalo sudah punya penghasilan, mending Om ambil rumah/ properti deh.
Utang saja Om, ambil KPR yang lama. Hehehehe, ampun Om bukan buat Om
dag dig dug deg dog, tapi penghasilan lebih baik diinvestasikan dlm bentuk
properti, Nah kalau Om ambil KPR itu untungnya banyak,
1. Asuransi jiwa & kebakaran.
2. Harga properti itu tiap tahun naik Om, nah Om bisa ambil dana nya itu dari
bank juga, hehehe Om tanya aja ama bank mengenai top up, atau refinance,
atau take over.
3. Utangnya segunung, bayarnya bisa 15 tahun keatas, hahahaha edan, jadi
cicilannya MURAH MEN! Eh sori, murah Om......
4. Dan sebagainya deh, hehehehe
Cuman ya gitu bayar cicilannya tiap bulan. Hehehehe, Nah cicilan itu dibayar
dari keuntungan dari bisnis-bisnis kita, ya kayak arisan gitu lah Om, cuman,
arisannya meningkat jumlah yg kita tanam. Meningkat dari mana? ya dari
harga tanah itu Om, hehehehe.
Gimana Om?
ŀ 178
Beli Properti Dapet Duit
Pertanyaan:
(Dari Pak Arif, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Pak saya mau tanya, gmana caranya beli properti malah dapet uang ya?
khan biasanya beli properti kita kluarin duit.
thx
Jawaban Saya:
Pengalaman saya Pak, bank suka kasih kredit kalo kita-nya kuat bayar.
Properti itu dinilai oleh bank itu sendiri atau lewat yang namanya appraisal/
lembaga penilai.
Nah kalau propertinya kita beli 100 juta, trus sama appraisalnya dinilai 150
juta, dan bank setuju kasih kita 150 juta, berarti kita dapat 50 juta. gitu........,
Pertanyaan:
Pak Hadi, caranya gimana untuk bisa mempunyai ruko???? Karena setelah saya
tanya-tanya ke kantor pemasarannya harus bayar uang muka 150 Juta. Waduh
Pak, uang dari mana saya segitu. Untuk mendapatkan ruko saja harus
ngeluarin duit dulu segedhe tersebut. Mungkin Pak Hadi mempunyai
masukan??? Saya tunggu informasinya Pak. Matur suwun...
Jawaban Saya:
Semua kok jd tanya saya?
Kalau berhasil beli ruko ingat saya ya pak, hehehehehe.
Jangan beli ruko yang baru-baru pak, rugi di uang muka.
ŀ 179
Beli saja yang bekas.
Cari yang harga penjualnya lebih rendah dr pd pasar (Bapak bisa cek pada
bank atau lembaga appraisal yang ditunjuk di bank, harga tanah yang
ditawarkan)
Jadi begini Pak, kalau harga penjualnya 100 juta, kita tanya dibank itu harga
dipasaran 150 juta, nah berarti kita beli properti itu gak pakai uang muka
(bank memberi kredit 20% dari harga pasaran, lha 20% itu dianggap uang
muka-nya)
Dari 150 juta, bank memberi kreditnya 80%, jadi bank memberi 120 juta. Nah
penjualnya kan 100 juta, berarti Bapak dapat selisih 20 juta, nah itu bisa untuk
bea notaris, pajak, provisi, dan disumbangin saya sedikit buat royaltinya,
huahahahahhahaha.
Pak sebenernya ini rahasia loh, jangan bilang sapa2 ya......pokok inget saya
aja deh....hahahahahaha.
Kalau memang Bapak ingin ruko baru itu, bapak tantang saja sama penjual,
“apakah saya bisa beli ruko plus dapatin modal?” soalnya kadang-kadang ada
yang berani demikian. Menjual ruko plus dapat modal bagi pembelinya.
Pertanyaan:
Matur Suwun Pak Hadi, atas informasinya........
Iye2 Pak, nanti klo sdh berhasil dpt rukonya sy tdk bakalan lupa sm Pak Hadi
Tapi sy ada pertanyaan lagi Pak....
Memang kelebihan dan kekurangannya beli ruko baru atau bekas apa sj
Pak????
180
Sepengetahuan sy lebih baik beli ruko baru sj. Karena itung2annya
bangunannya masih baru dan kokoh Pak..... Jadi bisa tahan lama.
Ya memang sich dari segi harga pasti lebih mahalan dibandingkan dengan ruko
bekas.
Maaf Pak Hadi, saya memang hal baru dalam bisnis spt ini. Makanya saya ingin
bertanya lebih dalam lagi.
Maksudnya gmn ya Pak, harga dari penjualnya 100jt terus harga 150jt nya apa
itu harga kita menawarkan ke Bank nya segitu Pak. Supaya kita dapat harga
yang lebih tinggi dr pasaran ya Pak?????
Terus apakah kita dapat dari Bank 20% itu untuk kita bayarkan ke pemilik ruko
untuk membayar DPnya????? Dan apakah Bank di awal mau ngasih ke kita
sebesar 20% dulu yah??? Kalau itu benar mengapa demikian Pak???
Terus 80%nya kapan Bank mau ngasih uang sisanya ke kita Pak???
Maaf Pak, kalau sy salah persepsinya ya maaf. maklum masih awam...
Berarti pasti seperti itu ya Pak, Bank ngasih uang ke kitanya 20% dan 80%
ya??? Jadi kita waktu beli ruko harus ngurus ke Notaris dll juga ya Pak??? Wah
berarti untungnya kita ya berkurang to Pak....
Baik lah Pak...
Matur suwun...
Salam sukses
Jawaban Saya:
hahahahaha, puyeng-nya belum sampe ubun-ubun deh Pak, hihihihi.
Pak Arif jangan bingung, ikutan panadol 2 ya, hahahaha.
Kl beli dapat duit itu memang butuh praktek Pak biar ngerti.
181
Kl teorinya:
Si A ======> jual rumah 100 juta.
Si B ======> Pembelinya.
Si Bank ===> Bank yang punya duit.
Trus si B ini pergi ke bank ====> bilang "pak saya mau beli rumah itu loh,
secara kredit".
Bank bilang "oke pak, nanti kita lihat rumahnya".
Besoknya si Bank dan si B lihat rumahnya si A.
Eh, si Bank ini ngomong sama si B " Pak, ini harga rumah dipasaran 150 jutaan
loh pak!! Oke Bapak boleh ambil rumah ini secara kredit!"
dan si B berkata "horeeeeeee...."
===============tarik napas dulu==================
Si Bank bilangi si B "Pak, rumah itu kan kami hargai 150 juta, lha kami biayai
hanya 80% saja Pak, jadi bapak ini boleh pinjam sampai dengan 120 juta,
gimana? Bapak ambil pinjaman 100 juta atau 120 juta?"
segera si B berteriak dengan garang dan lantang "SAYA AMBIL KREDITNYA
SEMUA, 120 JUTA, HUAHAHAHAHAHAHAHAHA (dengan gaya kayak Shincan
gitu) ".
Ternyata si Bank kasih duit 120 juta ke si B, dan si B membayar 100 juta
kepada si A sesuai dengan harga rumah.
Dan si B menikmati 20 juta sisanya untuk berfoya-foya......, eh salah, untuk
modal usahanya.............
============Tarik napas lagi kalo kepingin ==============
Ya itulah dongeng cerpen pendek karangan dari Pak Seto, sekarang anak-anak
bubuk ya....., hahahahah, guyon Om...,
Bapak ga usah bingung dengan yang namanya uang muka, POKOKNYA BANK
ŀ 182
HANYA MEMBIAYAI 80% DARI JAMINAN.
Lha yang 20% itu kita anggap sebagai uang mukanya, iya to? Dari pada
bingung, hahahahahaha.
Wah kalau Bapak baca ini masih bingung juga, saya sarankan untuk berdoa
dulu mohon wangsit. hahahahhaha, bercanda....
============Topik lain lagi, beli bekas ato baru?===========
Pak, kalau cerita diatas itu rata-rata untuk rumah sekon, Memangnya kalau
baru sih enak, kita tidak perlu renovasi, gak usah takut ambruk. Cuman ya gitu
kl baru rata-rata ga bisa cara ini, kecuali developernya perorangan, bukan
perusahaan pengembang.
Ada cara lain Pak jika memang mau kondisi baru.....hehehehehe,
Beli bekas dengan kredit, direnovasi yang apik, trus dipindahkan kredit kita ke
bank lain (take over dan refinance). Kan nanti bank yang lain menilai lebih
tinggi dari pada bank sebelumnya Pak.
Kalau Bapak mau tanya lagi tentang ini, jangan deh........, nanti saya jadi lupa
kalau sudah minum Panadol 2, hahahaha
Lebih baik Bapak cari di forum ini obrolan lain tentang refinance.
===========Virus entrepreneur=============
Waduh Pak Wahyou, kalau lelang sih saya belom pelajari. Nanti kalau sudah
saya pelajari dan diberi wangsit (wangsit melulu...., wangsit mie ayam,
hahahaha), nanti saya bilangi deh.
Kalau saya sih cari properti secara manual aja, di koran, putar-putar sendiri,
dan sebagainya.
Kalau punya salary, atau masih status pegawe sih ga masalah Pak, asal Bapak
kuat bayar (kira-kira 1/3 dr penghasilan Bapak untuk angsuran, aturan dari
bank BI, biar ga kredit macet).
183
Nanti juga kalau Bapak ditanya kerja apa, nanti juga jawabnya pegawe. masak
mau bo'ong?
Lain lagi kalau ditanya Bapak bilang punya toko, nah, penghasilannya kan gak
tentu, nah itu bisa masuk keluar gitu.
===================== the end =====================
Sekiyan deh tulisan yang paaaanjaaaaang dan laaaaamaaaaaa
Pertanyaan:
Wah sungguh luar biasa dan mulia engkau Pak, saya sangat2 berterimakasih
Pak.
Karena Bapak sudah menjelaskan secara detail detailnya. Saya skr jadi mulai
paham Pak, tapi kepala saya puyengnya blm sembuh2 walaupun sdh minum
panadol 2 Pak. Mungkin puyengnya akan ilang setelah nanti dpt propertinya
Pak. Hehehehe........
Memang harus berani terjun ya Pak, jgn teori melulu. Supaya melatih mental
kita juga untuk dpt propertinya.
O iya Pak, saya ada pertanyaan lagi nih supaya tambah muantab Pak.
Hehehehe...
Kalau saya mau nyoba2 cari properti lewat iklan kecik di koran2 kan banyak tu
Pak dan yg mau saya lakukan ini hanya sekedar iseng gmn ya Pak?????
Syukur2 dapat properti tersebut. Tapi yg saya takutkan nanti apa yg saya
lakukan ini kena black list sama Bank tersebut, ya karena kan saya hanya iseng
Pak. Dan semua mentor EU bilang, kalau mau berhubungan dengan Bank itu
jangan sampai kena Black List. Makanya saya tanya2 terus nich Pak.
Okey dech Pak, nanti ilmunya Pak Hadi sy praktekin. Kalau blm dpt saya hrs
ŀ 184
berusaha terus spy dpt tu propertinya.
Matur suwun.
Sukses selalu.
Jawaban Saya:
Walah, kok iseng melulu, betulan dong Pak. kalau kena bleklist jangka
waktunya 1 tahun aja kok teorinya, hahahahaha, saya sendiri ya berusaha ga
kena. Hihihihi.
Omong2, cari aja kok bisa kena bleklist? Aneh-aneh saja Bapak ini. Kalau gak
bayar, nah itu kena bleklist.
bleklist itu untuk cek kosong, untuk yang gak bisa bayar, kredit macet, yang
nipu orang, yang larikan uang, yang korupsi, yang jelek-jelek toh, wong kita ini
berusaha jadi calon penghuni sorga ya to Pak, begituan kan haram.
Saya sendiri ajukan beberapa kali ke bank, banknya setuju, tapi propertinya ga
jadi saya beli juga ga papa, bank nya malah suruh-suruh saya cari lagi,
hahahaha,jangan takut toh Pak,........
Dah deh Pak, pokoknya Bapak kalo gak berani, coba ambil botol minuman
beling (pecah belah). Kalau orang normal itu pasti takut kalau mecahin-nya
(sambil merem-merem (tutup mata), sambil teriak-teriak, sambil berdalih, dan
lain-lain), tapi bapak kalau berani, langsung pecahin saja. (apa hubungannya
dengan bisnis ya? jadi juragan beling? huahahahaha).
Wong kita ini kan "wira-usaha", wira kan berarti perwira, pejuang, pahlawan,
kalau gak berani perang mana bisa jadi wira? wira wiri kali, hahahaha
pokoknya kalau Bapak sukses inget saya deh, hahahaha.
ŀ 185
Pertanyaan:
Kalau Baru nanya2 dan tawar2an sich ndak di Blacklist Pak. Katagorinya masih
bluelist (kwakakakakakak....). Kalau Penampilan oke dan pinter diplomasi,
Mudah2an sukses ng BODOL Bank ...Pak.
Pangalaman saya saat pertama nge Bodol Bank juga agak ribuuuuet banget,
karena mereka minta 2 guarantor (Penjamin). Guarantor ini juga khan perlu
uang bensin (seperti otobus saja pakai bensin). Setelah hutang yg pertama
lunas nas......!. di suruh ambil lagi dalam jumlah besar dan tidak perlu
garantor.. karena kita sudah di percaya Pengutang yg taat , handal dan ndak
ngabur...(emangnya Edi Tansil , kabur ke LN...!).
Masa sich Bapak datang ke bank saja ndak berani?. Padahal Costomer
servisnya cantik2.dan bahenol....., Jangan dtng ke C S yang cowok Pak........!.
susah ngerayunya.(nti di sangka Homo lagi kalau ngerayu sesama cowok).
Praktekin teorinya Mbah Purdia Pak. Kalau gagal pindah ke Bank lain dst dst...
salam
Jawaban Saya:
Saya sama saja kayak Pak Wahyou, EU EU an, hahahaha, alias belajar lewat
DVD tok trus minta wangsit sama Yang Diatas, hehehehe.
Ngertinya ya dilapangan itu, sebenarnya cara-cara begini ini sudah lama, alias
kuno, hanya Pak Purdi yang mau berbagi pada orang banyak.
Sejak dulu jamannya Pak Harto sudah ada. Karena itu rentan dengan korupsi,
suap, dan mark up.
Jaman pak Harto banyak orang ngutang di bank tapi jaminannya gak
sebanding (mark up). Alhasil ketika Asia goncang mereka tidak bisa
kembalikan hutangnya, dan parahnya lagi, ternyata jaminannya tidak
ŀ 186
sebanding dengan hutangnya. Negara rugi deh...., itu menipu negara, dosa.
Nah sekarang aturan mainnya diperketat.
Kita main didaerah legal dan aman.
Banyak yang terjadi ketika mendengar Pak Purdi, langsung cari properti.
Memang sih bisa, namun yang penting itu usaha/ bisnisnya harus berjalan
terlebih dulu, alias bisa bayar angsurannya dulu.
Banyak sekeliling saya yang jatuh karena ga bisa bayar propertinya, karena
bisnisnya baru dirintis, dan belum sukses. Kasihan kan.
Kalau dilihat efek sampingnya dari gak bayar hutang, waduh gak enak deh,
salah satunya blacklist.
Contoh kecilnya efek samping itu saya dulu pernah bayar lewat e-banking,
diwebnya tertulis berhasil. Eh tak disangka saldo saya tak berkurang, uang
tidak sampai ke bank nya.
Sampai dengan 1 bulan saya diberi surat teguran, lalu segera saya selesaikan
termasuk dendanya dan saya jelaskan dengan baik-baik. Selesai. Namun
sesudah berapa lama ketika saya akan ambil kredit lagi, saya ditanya lagi loh,
"Pak dulu bapak pernah terlambat ya? Disini track record-nya kelihatan loh!"
wah, saya jelaskan sekali lagi sampai benar-benar paham bank nya itu.
Untungnya masih percaya, karena ketika ditanya ke supervisornya memang
sering terjadi begitu krn maintenance....., fiuh.....
Itu hal kecil tentang terlambat, nah kalau gak bisa bayar, waduh....., gak bisa
omong saya.
Bisnis dulu yang bagus, kalau bisnisnya sudah bagus, ambillah properti sebagai
pendukung.
Jangan nafsu kaya, nanti malah terjerembab, karena blacklist itu sukar
dihapus, karena ada track record-nya.
ŀ 187
Kalau memang bisnis itu prospeknya bagus (otak kanan lihat peluang), anda
bisa hitung ROI/rate of return on investment nya, trus dicoba bikin
perencanaan cash flow-nya, perhitungkan matang (otak kirinya ngikut itung).
Kalau memang bisnis itu bagus dan anda yakin, anda bisa bikin proposal
kasihkan ke bank. Namun ya gitu pak, bank akan balik menanyakan kepada
anda, "Pak jaminannya apa?", anda jawab "rumah/ruko", bank bilang lagi
"rumah/ruko itu nanti kami nilai pak sesuai harga pasaran, setelah itu bank
akan membiayai 70-80% nya pak, tergantung rumah/rukonya", heheheheh
balik lagi ke jaminannya
Kalau saran saya, mulailah dari hal kecil. biar kita rasakan dulu jungkir
baliknya bisnis. Ya kayak intan itu loh, di gosok dulu (kan sakit), lama lama
kan jadi mengkilat. Kalau langsung kaya ya lewat dukun/kuasa kegelapan,
Hahahaha ujungnya neraka, waduh. Kan kita prinsip kayak pak Joger, muda
foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga, hahahahah.
Pertanyaan:
eh iya pak... numpang nanya...
syarat kita kredibel dimata bank tu apa aja??
trus juga, saya pernah iseng2 ngitung max kredit yg bisa saya ambil di bank
dengan gaji yg skrg melalui web'ny bank... max kredit yg saya dapet cm sktr
60-70jt...
wahh... dapet properti yg ky gmn dgn kredit segitu??
188
denger2 properti yg bisa di acc bank letakny juga dipertimbangkan...
jalan masuknya minimal bisa dilewati 1 mobil... bnr begitu??
Jawaban Saya:
Sekarang memang berbeda pak, antara karyawan dengan pengusaha. Jika
anda tanya lebih mudah mana bank kasih pinjaman, karyawan atau
pengusaha, saya jawab sama susah.
Tapi jangan kecil hati pak, karena memang bank menerapkan kehati-hatian
agar tidak terseret kredit macet.
Untuk karyawan, memang bank menerapkan cicilan = 1/3 dari gaji, atau
dengan kata lain gajinya harus 3x dibanding dengan cicilannya. Minta maaf
sebelumnya, jika anda dapat 60-70 juta, berarti gaji anda sekitar 3 kali-nya
dari cicilan. Namun itu bisa digabungkan dengan penghasilan istri anda pak jika
istri anda bekerja atau buka usaha. Katakanlah istri anda gaji 1 juta, anda gaji
2 juta juga, berarti totalnya 3 juta, berarti bisa ambil kredit 100 juta-an
dengan cicilan 1 juta an (asumsi kredit 9-10%)
Nah sekarang untuk pengusaha, pengusaha akan dilihat laporan rekening dan
keuangannya selama 3-6 bulan, kemudian dilihat usahanya, apakah memang
bagus bisnisnya dan bekelanjutan, kemudian bank akan meminta contoh-
contoh bon, kuitansi, dan surat pemesanan dan sebagainya. Lalu bank akan
juga meminta seluruh data suplier/pemasok dan data costumer. Nanti bank
akan meng"cross check" kepada mereka untuk menanyakan keberadaan bisnis
kita.
Kemudian langkah berikutnya bank akan memeriksa status kita di bank
Indonesia, bagaimana hutang-hutang sebelumnya, ataukah kita masih
mempunyai hutang, apakah kita telat bayar pada cicilan lainnya, apakah kita
189
kena blacklist (ngemplang hutang).
Jadi kalau disimpulkan ada 3 hal yang membuat kredit anda disetujui:
a. Verifikasi, yaitu pemeriksaan rekening-rekening anda, pemeriksaan bisnis
anda, pengecekan tempat kerja anda, pengecekan keberadaan sumber
penghasilan anda, Balcklist/tdk, dsb.
b. Rekening aktif, yaitu rekening yang keluar masuknya bagus dan mendukung
usaha atau pekerjaan anda.
c. Dokumen yang lengkap, yaitu dokumen seperti foto kopian KTP suami istri,
NPWP, Kartu keluarga, formulir, tanda tangan suami istri, foto kopian data-
data properti yang akan dibeli, dan sebagainya.
Pak, jika memang anda mendapat segitu, anda musti mendapatkan
penghasilan lain yang menambah limit kredit anda, mungkin bisa bisnis
sampingan atau pekerjaan sampingan.
Memang bisa anda men-setrika rekening supaya "kelihatannya rekening anda
bagus"
Tapi saya TIDAK MEMPERBOLEHKAN.
Mensetrika rekening tersebut sama saja dengan membohongi bank, dan
terutama diri anda sendiri. Anda tidak kuat membayar tapi memaksa diri anda
untuk membayar cicilan yang sangat besar, hasilnya ialah KREDIT MACET,
contohnya di Amerika (Mortage).
Untuk itu saya sarankan anda untuk menambah penghasilan lagi dengan bisnis
sampingan.
Jika memang anda ingin membeli properti, saya sarankan agar anda bisa
melihat peluang dari properti tersebut, misalnya bagian tertentunya bisa
disewakan dengan harga tinggi, atau memberdayakan bagian properti itu
190
dengan bayaran didepan.
Memang agak sulit bagi yang belum berpengalaman, tapi kalau anda latih terus
menerus akan mudah dalam membeli properti.
Contohnya: saya membeli ruko, saya sewakan bagian2nya, bagian bawah
untuk supermarket, bagian tengah untuk perkantoran, bagian atas untuk kost,
bagian atap untuk reklame, bagian halaman untuk reklame juga, dan
sebaginya dan sebagainya. saya suruh mereka membayar didepan semua atau
dengan sistem mencicil kepada saya dengan waktu tertentu/tdk terlalu lama.
=============
Benar pak, karena bank mempertimbangkan kalau properti itu susah untuk
menjualnya jika kredit anda macet.
Kalau hanya bisa dimasuki 1 mobil aja berarti dianggap kampung pak. Apa lagi
1 sepeda motor, berarti gang aja. Bank akan keberatan juga, pikir bank susah
untuk menjualnya jika kredit anda macet.
Pertanyaan:
Penjelasan Pak Hadi ini benar-benar bagus sekali. Terima kasih pak Hadi juga
karena telah membalas email saya dengan penjelasan yang gak aras-arasen
atau malas malasan tetapi dengan panjang lebar dan masuk akal. Sekali lagi
pak terima kasih.
Saya ingin tanyakan adalah ini:
Kita KPR kita di setujui oleh bank, Bank tuh menyiapkan dananya itu dalam
bentuk apa? Tunai dan transfer ke rekening mana? ke rekening kita sebagai
ŀ 191
Pembeli atau rekening si Penjual? Nah kalo misal A jual 100jt ke B dan B dapat
*setelah di potong 20% total B dapet kredit 120jt (CONTOH), nah lalu si bank
tuh transfer 120JT ke mana? ke A atau ke B? Kalau ke A, susah pak ntar kita
minta duitnya balik ke kita 20jt kan sulit bin ajaibin deh pasti.
Bagaimana Pak?
Jawaban Saya:
Kalau kita dapat cash bank,
bank kita kasih tahu harga sebenarnya juga ga pa pa, bilang aja sisa uang nya
untuk renovasi atau modal kerja. Nanti sisa uang yang sebagian/ hak kita itu
minta ditransfer ke rekening kita.
Atau kalau Bank nya gak mau repot, kita minta BG atau cek sebesar sisa uang
kepada penjual, bilang aja itu kita pinjam lagi di bank.
Oh iya, percakapan kita di email saya expose di forum ya, biar bisa dibaca org
lain.
Data-data seperti nama, website anda, dsb saya samarkan ya.
Beli Properti Tanpa Uang Bag 2
Pertanyaan:
(Dari ???, tulisan di
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2059343&page=11)
Dear all,
tadi nya saya mau beli tuh modul/videonya pak Cipto,
ternyata sdh selesai tuh masalahnya.
Gini. Soal properti tanpa uang sebenarnya bukan hal yang umum. Sudah
ŀ 192
banyak euy...,
beli properti bisa macam2, dengan tunai keras, tunai lunak, ada juga yang
tunai super lunak (KPR...., hahaha bercanda).
Yang penting sekarang ialah cara bayarnya.
semuanya bisa tanpa uang sama sekali.
Jawaban Saya:
Untuk menilai rumah atau ruko:
Kita pecah-pecah dahulu, harga tanah, harga bangunan dan nilai tambah atau
pengurangnya.
Contoh, harga rumah 150 juta, Luas tanah 100 mtr2, bangunan 45 mtr2,
bangunan dibangun sejak 2 tahun lalu. cara itungnya:
1. harga bangunan (kalau misalnya kita bangun baru), permeternya 1 juta, jadi
45 mtr2 x 1 juta = 45 juta, kemudian dihitung depresiasi bangunannya,
misalnya pertahun 5%, berarti: harga bangunan =45 juta -depresiasi thn I-
depresiasi th II; = 45 juta -5%-5%; = 40,612 juta, kita bulatkan 40 juta.
2. Harga tanah, berarti penjual menetapkan harga tanah adalah 110 juta,
berarti harga permeternya 1,1 juta. Sekarang cek dipasaran apa dengan harga
segitu kemahalan/tdk.
3. Sekarang apa nilai tambahnya atau nilai kurangnya, misalnya disebelah
mall, disebelah kuburan, dikampung, tingkat kriminalitas tinggi, dan
sebagainya. Itu yg relatif.
4. Untuk ruko juga ada sendiri, misalnya probabilitas org mampir, lalu lalang
jalan, dan sebagainya.
===================
Sekarang KPR
ŀ 193
Untuk KPR beli tanpa uang bisa, malah dapat uang juga bisa.
Caranya: bank akan kirim 'utusan' untuk menilai properti itu. Nama utusannya
adalah appraisal.
Appraisal akan menilai rumah itu, caranya sama dgn yang diatas. Namun
appraisal mempunyai norma2 tersendiri untuk harga tanahnya, maksud norma
= patokan appraisal sendiri. Ada perhitungannya. Untuk norma tidak saya
bahas lebih lanjut, walau bisa di pelajari, karena bisa sampai besok,
hahahahaha.
Nah setelah harga rumah diketahui, ia akan lapor kepada bank bahwa harga
rumahnya sekian juta.
Nah sekarang dr harga rumah tsb 150 juta, misalnya harga rmh tsb dinilai
bank 200 juta, karena harga tanahnya sdh naik, bank menilai harga tanah
disitu 1,6 juta /mtr2. Dan bank memberikan kredit 80% dr rumah itu atau 160
juta tersebut, trus anda ambil semua kreditnya.
Nah sekarang kembali ke penjual. Penjual menjualnya 150 juta, dan bank
memberikan 160 juta, berarti anda akan menerima kelebihan 10 juta itu dari
bank. Itu sama artinya dg cashback.
Karena selama properti itu masih menjamin utang anda, bank memberikan
utang kepada anda sebesar itu.
Sampai disini anda bisa danggap, beli rumah tanpa uang, malah dapat uang,
==================
tapi.......
Kelemahan disini, memang anda hutang kepada bank dan mencicilnya pada
bank. Namun cashback tersebut bisa ratusan juta, bahkan pada beberapa
teman saya menerima hingga 400-500 juta, dengan nilai properti 1-2 M an.
Dari pengalaman saya properti 350 juta keatas baru bisa menikmati cash back
ŀ 194
ini.
Selain itu juga harus anda perhitungkan, biaya administrasi bank, provisi,
pajaknya 5%, asurasi jiwa dan kebakaran yang harus anda tanggung.
Nah, sekarang bagaimana membayar cicilan itu kepada bank, anda bisa
memberdayakan rumah itu, misalnya rumah itu disewakan bagian perbagian,
bagian depan untuk toko, dengan sewa perbulannya Rp sekian, dan bagian
tengahnya disewakan untuk kantor dengan sewa perbulannya sekian Rp, dan
bagian belakang disewakan untuk kos yang dibayar juga perbulan, Nah, kalau
dikumpulkan semua uang sewa, hingga bisa membayar cicilan rumah itu.
Sampai disini juga dinamakan dapat rumah gratis.
===================
Untuk tunai keras,
Tunai keras intinya juga sama, bagaimana pandai-pandainya kita menyewakan
bagian perbagian rumah/ruko tersebut. Contohnya: kita beli ruko dengan harga
200 juta, kemudian kita beri uang tanda jadi 5 juta kepada penjual, dan kita
minta diberi waktu 2-3 bulan untuk melunasinya. Lalu kita akan diberi
Pengikatan Perjanjian Jual Beli (PPJB), artinya jika kita tidak bisa melunasi
properti itu dalam jangka waktu tertentu, maka uang itu akan hangus dan
menjadi bagian dari penjual dan hak kita hilang dengan sendirinya.
Hal ini tergantung kepandaian kita untuk bernegosiasi dengan penjualnya,
meminta waktu lebih dalam hal pembayaran.
Nah, sekarang bagaimana caranya kita memanfaatkan waktu yang ada
(sebelum uang itu hangus/ grace period nya lewat) untuk menyewa-nyewakan
bagian dari properti itu.
Bagian tembok samping untuk iklan, bagian bawah untuk disewakan
supermarket, bagian atas untuk kantor, bagian atasnya lagi untuk apa, dan
ŀ 195
seterusnya dan seterusnya, sehingga harga rumah tersebut menjadi lunas.
Mungkin anda bingung, bagaimana bisa dengan bermodal PPJB tersebut kita
bisa menyewakan properti itu, nah disini PPJB sudah merupakan suatu
kekuatan hukum bagi anda (bisa juga PPJB dibuat didepan notaris, tergantung
kesepakatan penjual dan pembeli), walaupun sifatnya hanya sementara,
namun bisa menjadi modal anda untuk menyewa2kan rumah itu.
untuk jelasnya PPJB bisa anda tanyakan kepada notaris terdekat anda.
===================
Untuk tunai lunak,
Tunai lunak ini artinya kita mencicil rumah itu kepada penjual. Namun tidak
bisa selama KPR, hanya beberapa bulan atau biasanya maksimal 1 tahun saja,
tergantung dari negosiasi kita. Namun tetap saja seperti tunai keras diatas,
kita bisa meminta PPJB kepada penjual, dan dari PPJB itu anda bisa
menyewa2kan kepada orang lain/perusahaan lain untuk membayar cicilannya.
Nah sekarang mungkin anda bertanya kembali, bagaimana bisa sewa menyewa
bisa mengembalikan uang pembelian, bukankan sewa hanya sekian persen dari
harga pasaran? bisa, disinilah dibutuhkan kecerdikan anda dalam memecah-
mecah ruangan properti itu, misalnya: pada pasaran biaya sewa ruko 7%,
sedangkan anda menyewakan bagian bawahnya saja anda bisa menawarkan
5%/thn, nah misalnya harga ruko itu 200 juta (100%), anda sewakan bagian
bawah selama 10 tahun, berarti 5% x 10thn = 50% dari harga ruko itu, berarti
anda menerima dari penyewa 100 juta, nah itu sudah menutup separoh dari
harga properti itu, kemudian bagian atas anda sewakan lebih murah, hanya
4% pertahun, jika misalnya ada yang menyewa 5thn berarti 4% x 5thn = 20%
dari harga ruko itu, dan kemudian anda sewakan lagi tingkat atasnya, lalu
bagian tembok samping untuk sewa iklan, dan seterusnya sehingga menutup
ŀ 196
100% harga ruko itu, bahkan berlebih.
Sekali lagi itu kembali kepada kecerdikan anda untuk mengolah properti anda.
===================
tentang bisnis dan properti,
Sebenarnya banyak sekali tulisan bisnis dan properti yang pernah saya bahas,
anda bisa lihat kumpulannya di http://www.lesprivatbisnis.com.
Dulu memang saya memberikan les privat untuk para pebisnis dalam
menjalankan usaha dan bermain properti, namun karena waktu saya yang
terbatas, saya ganti website itu menjadi forum dan siapapun bisa
membacanya.
Tulisan-tulisan saya di forum lesprivatbisnis.com sebenarnya merupakan
tulisan saya di forum purdiechandra.net. Namun forum purdiechandra.com
sekarang sudah tak beroperasi lagi. Namun saya masih menyimpan tulisan-
tulisan saya, sehingga saya bisa mempersembahkan lagi pada anda.
Mudah-mudahan tulisan saya di lesprivatbisnis.com bisa berguna bagi anda
Bunga KPR Setelah Fixed Rate
Pertanyaan:
(Dari Pak Nur, tulisan di Forum Purdiechandra.net)
Sekarang kan banyak bank pasang bunga KPR dengan fixed rate (rata-rata
setahu saya 1 -2 thn). Nah tadi iseng-iseng saya browsing nemu halaman yang
mendiskusikan kemungkinan bank jadi 'semena-mena' menaikkan bunganya.
Ada yang 12% ke 17% ditahun selanjutnya, dll.....
Hmmm, ada saran...?
Trimmss...
197
Jawaban Saya:
Jangan kuatir Pak Nur, itu bisa diakal.
ketika bunganya mau naik/ tahun depannya, bisa dilakukan refinance:
1. Top Up di bank yang sama
2. Take Over di bank berbeda/ KPR nya dipindahkan ke bank lain.
Keuntungan banyak sekali, yang terpenting:
1. bunganya tidak mahal lagi dan bisa fix 1 tahun lagi
2. anda bisa mendapatkan dana segar kembali / cash back
Nah apa itu Top Up? Bisa dikatakan 'merestruktrisasi' hutang KPR anda di bank
yang sama.
Artinya anda ke bank dimana anda mengambil KPR itu, meminta kredit lagi
dengan jaminan yang sama (yaitu rumah itu sendiri).
Tiap bank berbeda dalam ketentuan dan caranya masing-masing. Lebih baik
tanyakan saja kepada bank dimana anda mengambil KPR itu.
Kalo Take Over? Take Over tersebut memindahkan hutang kita ke bank yang
lain, prosesnya sama seperti kita mengambil KPR dulu, namun kalau dulu anda
dikenai biaya pajak pembelian rumah dan balik nama, kalau ini tidak, hanya
perjanjian hutang, plus provisi dan adminitrasi saja. Nanti rumah anda akan
dinilai kembali, dan dikaji seberapa ruah itu dapat menjamin hutang.
Nah sekarang bagaimana bisa mendapatkan dana segar kembali?
Begini Pak. misalnya dulu anda beli rumah itu 100 juta dan hutang (KPR)
kepada bank A tahun 2010.
Setahun (2011) berjalan anda mencicil rumah itu sehingga hutangnya
berkurang, dari 100 juta menjadi 90 juta.
Trus ditahun yang sama (2011) anda berniat memindahkan hutang (KPR) anda
ke bank lain yaitu bank B.
198
Ternyata setelah dinilai oleh bank B, ternyata harga tanah disekitarnya
meningkat. Katakanlah naik menjadi 120 juta.
Nah, bank B berkata, Pak Bapak Boleh ambil 120 jt.
Lalu anda setuju, "oke saya ambil 120 juta ".
Lalu Bank B mengucurkan kredit 120 juta ke Bapak.
Dari 120 juta itu, 90 juta diberikan ke bank A untuk melunasi hutang (KPR)
Bapak.
Sekarang saya tanya, sisanya 30 juta kemana Pak?
Hehehe, ya ke kantong bapak, hahaha....., dana itu bisa anda gunakan untuk
permodalan bisnis anda lagi.
Tapi......,
hehehe..., biar tegang.....
Hutang bapak tambah banyak, dari 90 juta menjadi 120 juta.
Cicilannya pun tambah besar. Misalnya cicilan 90 juta dengan bunga 10% 15
thn adalah 900 ribuan, kalau 120 juta dengan bunga 10% 15 thn adalah 1,2
jutaan.
Tapi lagi Pak........,
hehehe...., biar klimaks pak...., hahahaha
Bapak menikmati 30 juta cash...., buat modal usaha bapak.
dan....., pilih yang tahunnya panjang pak, karena apa? untuk 30 juta dengan
hutang model KPR (bunga 10% an, 15 thn), cicilannya hanya 300 ribuan.
Kalau kredit modal usaha? dengan hutang 30 juta, maksimum hanya 5 tahun
saja, bunganya pasti lebih dari KPR, (biasanya kalau KPR 10%, kredit modal
kerja lebih tinggi 2% = 13%). Nah kalau 30jt cicilan kredit modal kerja berapa
pak? sekitar 700 ribuan.
Nah sekarang bandingkan sendiri pak, apakah Bapak untung atau tidak......
ŀ 199
Pertanyaan:
segampang2nya sepertinya juga perlu hati2 nih mas..., misalnya waktu saya
tanya ke orang bank tsb, apa bisa proses re finance saya lakukan setahun dari
sekarang? (dengan alasan plafn kurang memuaskan, dan memang rada rendah
hasil appraisalnya, bank nya juga mengakui)...
lalu,
saya dapat jawaban yang cenderung tidak menyarankan demikian....
so, sepertinya harus hati2 nih baca kontraknya ntar ya.....
a. memangnya ntar ditulis detail soa pasal refinance/top up/ take over gituh?
b. lagipula, semua pilihan itu ada bea adminitrasinyakan? jadi apapun yang
dipilih sepertinya perlu bayar lagi...( ini belum mempertimbangkan
kemungkinan adanya pinalti, kalo misalnya kita pilih jalan take over...)
c. kecuali, kalo tetep di bank itu dari awal sampai lunas..., dan memang
idealnya gitu ya mas?
anteng sampe lunas....
trimssss....
Jawaban Saya:
Refinancing memang perlu diperhatikan:
1. Pinalti, biasanya bank akan memberikan pinalti 1-2 th, tergantung dari
kontraknya. Biasanya pinalti habis bersamaan dengan bunga fix.
2. Memang Pak, ada biaya administrasi dan provisi lagi jika kita pindahkan ke
bank lain. Namun banyak bank yang menggratiskan biaya administrasi dan
provisi itu jika kita take over ke bank dia.
3. Besaran cash back memang tergantung dari besaran kenaikan harga tanah
ŀ 200
dan jumlah hutang Bapak di bank sebelumnya.
4. Bapak harus perhitungkan depresiasi bangunan bapak, biasanya 3-5%/thn
dari nilai bangunan.
5. Bapak jangan takut dengan bank. Bank selalu membutuhkan penghutang2
seperti kita. Semua bank bersaing memperebutkan kita, bahkan jika track
record Bapak bagus dimata bank, bank akan mengejar, mendatangi,
menelpon, ataupun mengajak makan siang Bapak supaya Bapak memindahkan
hutang ke banknya. Jangan takut dengan bank.
Kalau bapak tanya idealnya bagaimana, saya jawab ya loncat-loncat bank aja,
biasanya saya meloncatkan property-properti saya, misalnya properti 1 saya
KPR ke bank A, setahun kemudian saya lempar ke bank B, lalu saya ambil
properti baru (properti 2) lagi melalui bank A, tahun berikut lagi saya
pindahkan properti2 ke bank C, dan seterusnya.
jangan bingung ya pak.....
Cerewetnya Bos
(Tulisan saya di lesprivatbisnis.com)
Dalam mengelola toko saya sering kali cerewet dalam banyak hal. Banyak hal
kecil yang saya persoalkan dalam toko saya. Misalnya saja seperti lampu,
penataan barang, kerapian petugas, ucapan/tutur kata petugas, bahkan hal-hal
sekeliling toko.
Pegawai saya banyak mengabaikan hal tersebut karena mereka mengangap hal
tersebut adalah hal kecil, tidak patut dipersoalkan. Tapi bagi saya hal itu yang
diperhatikan dan dirasakan konsumen.
Contoh: lampu, di toko saya ada lampu berdiri (standing lamp). Pernah lampu
tersebut tidak dinyalakan oleh pegawai saya, lalu saya panggil pengawasnya,
ŀ 201
saya marahi. Bagi saya lampu tersebut membawa rejeki bagi toko saya. Bukan
karena hal gaib atau kepercayaan, tetapi saya berlogika bahwa terang tidaknya
suatu toko merupakan daya tarik bagi orang yang lalu lalang. Sama saja
dengan lilin menyala ditengah kegelapan, orang normal pasti melihat lilin
bukan pada kegelapannya. Nah hal tersebut sama dengan lampu toko saya,
menarik perhatian orang sekitarnya.
Penataan barang, banyak yang keliru menganggap “barang jualan jangan
banyak-banyak, nanti kalau rugi bagaimana?” Hal itu salah, karena ramainya
barang jualan kita akan menarik perhatian konsumen. Saya sering berkata
pada pegawai saya, bahwa kita (toko saya) harus “niat jualan” yaitu dengan
banyaknya barang jualan dan penataannya yang apik (sesuai rak dan etalase).
Kalau barang jualan cuman beberapa biji, penataan semrawut, tidak rapi, saya
anggap “tidak niat jualan”. Akibatnya konsumen enggan mampir.
Juga hal-hal sekeliling toko, saya pernah pergi ke sebuah toko besar di mall
bersama pegawai saya. Didepan toko tersebut ada 1 tangga berjalan, dan
waktu itu dinyalakan untuk turun saja (menjauh dari toko). Lalu saya langsung
bilang kepada pegawai saya “kalau saya jadi manager toko besar itu, saya
akan ngotot tangga berjalan itu harus disetel untuk naik (menuju kearah
toko)”. Lalu pegawai saya tertawa. Pikiran saya orang akan diarahkan (melalui
tangga berjalan) ke arah toko, bukan menjauhi toko.
Menyuruh pegawai berdiri, di toko saya pegawai saya haruskan untuk berdiri,
tidak boleh duduk (kecuali hal-hal mendesak). Tempat duduk pun hanya untuk
konsumen saja. Mereka harus siap menyambut pelanggan. Bahkan saya
menyuruh tidur siang (1 jam an) mereka agar mereka berdiri terus selama
menjaga toko.
ŀ 202
Sadis? Iya sih, namun bagi saya jika pegawai keberatan saya mempersilahkan
mundur saja. Apa efeknya dengan berdirinya mereka? Efeknya ialah mereka
siap menghadapi konsumen, mereka langsung melayani konsumen. Maka
otomatis pelanggan akan suka hal itu, membuat mereka kembali lagi ke toko
kita.
Perilaku pegawai, ditoko saya ada pembatasan-pembatasan perilaku pegawai.
Seperti mengorek hidung, tangan diwajah ketika berbicara dengan konsumen,
bahkan garuk-garuk pun tidak boleh lebih dari 2 detik. Penguasaan produk pun
harus detail, bahkan saya sering mengutus mata-mata saya untuk berpura-
pura sebagai pembeli supaya saya tahu bagaimana perilaku pegawai saya.
Cerewet saya akan hal-hal kecil tersebut banyak membuahkan hasil bagi toko
saya, disamping promosi-promosi. Kesuksesan toko bagi saya adalah semahal
kecerewetan saya terhadap pegawai saya.
ŀ 203
Tentang Penulis
ahir 1978, besar, dan tinggal di Malang hingga sekarang.
Sejak kecil (usia 7 thn an) sudah mulai mengenal dagang, ketika
mengenal obeng dan peralatan mulai membetulkan mainan yang
rusak dan menjualnya ke orang sekitar.
Berlanjut hingga besar (SD, SMP, SMA) berjualan apapun yang legal.
Mulai dari jasa (membuatkan PR teman dengan upah), menjual stiker,
walkman, alat elektronik, handycraft, makanan, dan sebagainya.
Mulai mempunyai perusahaan sendiri sejak masa kuliah semester 4 di
Surabaya dengan modal pinjaman.
Sekarang mempunyai beberapa perusahaan dan paten.
l
ŀ 204
Jika anda terbantu atas buku ini
atau web ini dan ingin
mendonasikan untuk
kelangsungan web ini harap hub:
Terima Kasih….
205