Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

24
MAKALAH BAHASA INDONESIA “PARAGRAF” Disusun Oleh : Wiwin Nur Afyani 158420142 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA 2015/2016

Transcript of Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

Page 1: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“PARAGRAF”

Disusun Oleh :

Wiwin Nur Afyani

158420142

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

MATEMATIKA

2015/2016

Page 2: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan kita

dalam kesempurnaan yang kita miliki, sehingga kita diberi kemampuan untuk membangun

hidup yang lebih cerah dan penuh dengan keindahan ini dengan tetap berada dalam hidayah-

Nya. Shalawat beserta salam semoga tercurah atas Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga

dan para sahabatnya beserta seluruh umatnya sampai akhir pekan zaman.

Sesungguhnya kita semua hidup bersaudara meskipun kita dilahirkan pada rahim yang

berbeda, banyak pihak yang telah menurut adat istiadat, agama dan lain-lain.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini banyak pihak yang telah

memberi motivasi dan membantu baik moral maupun materi. Oleh karena itu izinkan penulis

untuk mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Khaerudin selaku dosen dan yang telah memberi arahan kepada penulis.

2. Ayah dan Ibu serta keluarga yang telah banyak memberikan bantuan dan doanya.

3. Dan tak lupa kepada teman – teman yang membantu dan menyemangati dalam

penulisan karya tulis ini.

Penulis menyadari akan masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis ini

maka penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna langkah maju bagi penulis

dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis menyerahkan segalanya kepada Allah SWT dan semoga apa yang

telah diberikan oleh beliau menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi penulis pribadi juga

kepada semua pembaca umumnya. Semoga semua menjadi amal bhakti bagi kita semua.

Tangerang, 18 Desember 2015

Penyusun

Page 3: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah...........................................................1

b. Perumusan Masalah.................................................................1

c. Tujuan Penulisan.....................................................................2

d. Sistematika Penulisan...............................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Paragraf................................................................3

b. Syarat – Syarat Paragraf Yang Baik.........................................4

c. Unsur – Unsur Paragraf..........................................................5

d. Jenis – Jenis Paragraf.............................................................6

e. Pengembangan Paragraf..........................................................7

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan.........................................................................20.

b. Saran..................................................................................20

Page 4: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi untuk berinteraksi sesama manusia, komunikasi adalah

fungsi utama bahasa. Di dalam karya tulis ilmiah ini mengungkapkan pikiran menjadi

kalimat. Perbedaan antara paragraf dengan kalimat beda tipis pengertian atau pembahasannya

dan sebuah kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait – mengait dalam

kalimat lain dan menjadi sebuah paragraf.

Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang mengadung ide pokok tertentu,

dan diawali dengan letaknya menjorok kedalam. Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan

kalimat yang saling berkaitan dengan kalimat yang satu dengan yang lain. Paragraf juga

disebut karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau

pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam satu paragraf

terdapat beberapa kalimat, kalimat-kalimat itulah iaslah kalimat pengenal, kalimat utama

(kalimat topik), kalimat penjelas dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi

satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat

menjadi penentu banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.

Dalam pembahasan ini ada beberapa persyaratan paragraf yang baik seperti apa, unsur

– unsur dalam paragraf pun akan dibahas didalam makalah ini, lalu jenis – jenis paragraf juga

sangat penting untuk kita ketahui, paragraf sendiri yaitu diperlukan untuk megungkapkan ide

yang lebih luas dari sudut pandang komposis.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa pengertian dari paragraf ?

2. Apa saja syarat – syarat paragraf yang baik ?

3. Apa saja unsur – unsur dari paragraf ?

4. Apa saja jenis – jenis dari paragraf ?

5. Apa saja pengembangan dari paragraf ?

Page 5: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 2

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi paragraf

2. Untuk mengetahui syarat – syarat paragraf yang baik

3. Untuk mengetahui unsur – unsu dari paragraf

4. Untuk mengetahui jenis – jenis dari paragraf

5. Untuk mengetahui apa saja pengembangan dari paragraf

1.3 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis merinci dan membagi dalam bab-bab agar

terlihat sistematis. Adapun bab-bab dalam penulisan karya tulis ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

b. Perumusan Masalah

c. Tujuan Penulisan

d. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Paragraf

b. Syarat – Syarat Paragraf Yang Baik

c. Unsur – Unsur Paragraf

d. Jenis – Jenis Paragraf

e. Pengembangan Paragraf

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

Page 6: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang

mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama

lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertamamasuk ke dalam

(geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Menurut Arifin dan S. Amran Tasai

(2006:125) “paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan sesuatu gagasan atau

topik”. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran mempunyai keterkaitan

dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Menurut Akhaidah dan kawan-kawan

(1999:144) paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua

kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat

topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertailan

dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Paragraf juga merupakan bagian karangan tulis yang membentuk satu kesatuan

pikiran atau ide atau gagasan. Adapun kesatuan pikiran atau ide atau gagasan yang disalinkan

disebut paratone atau padu. Jadi paratone dan paragraf sesungguhnya merujuk pada hal sama,

yakni kesatuan pengungkapan pikiran atau ide atau gagasan.

Setiap paragraf dan paratone di kenalkan oleh satu ide pokok. Ide pokok harus

dikemas dalam sebuah kalimat, yakni kalimat topik atau kalimat utama.

Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, dalam satu paragraf terdapat bentuk

kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat penutup. Kalimat – kalimat ini

terangkai menjadi kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu

paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan

terdapat paragraf induktif dan deduktif.

Page 7: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 4

2.2 Syarat – Syarat Paragraf Yang Baik

1. Kepaduan Paduan

Untuk mencapai, langkah – langkah yang harus ditempuhaadalah kemampuan

merangkai kalimat segingga bertalian secara logis dan padu, yaitu menggunakan sebuah kata

penghubung. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan

kata penghubung antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang

memghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Sedangkan kata penghubung

antarkalimat adalah kata menghubungkan kalimat yang satu dengan lainnya. Contoh kata

penghubung intrakalimat yaitu karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dan

lain- lain. Contoh kata penghubung antarkalimat yakni oleh, karena itu, jadi, kemudian,

namun, selanjutnya, bahkan, dan lain – lain.

2. Kesatuan Paragraf

Syarat paragraf yang baik adalah adanya kesatuan. Kesatuan berarti setiap paragraf

hanya mengandung satu pokok pikiran yang mewujudkan dalam kalimat utama. Kalimat

utama yang diletakkan diawal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat

utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif. Terdapat ciri-ciri dalam

mebuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang

berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri – ciri yang lain yaitu kalimat

utama pada dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, naik kata

penghubung intrakalimat ataupun antarkalimat.

3. Kelengkapan Paragraf

Sebuah pargraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat- kalimat

penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri – ciri

kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.

Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat

dikembangkan dengan cara, pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat,

definisi, dan klarifikasi.

Ada juga beberapa syarat agar kalimat bisa menjadi suatu paragraf yang baik, yaitu :

a. Penggunaan pengulangan kata atau kunci

Kata kunci (keywords) adalah kata yang diulang untuk mengaitkan antar satu kalimat

dengan kalimat lainnya,

b. Penggunaan kata ganti

Kata ganti adalah kata yang dapat menggantikan nominal atau frase nominal,

misalnya: dia, beliau, (pronominal persona ‘kata ganti orang’) itu, ini, disini, disitu

(pronominal demonstratif ‘kata ganti penunjuk’), dan –nya, -ku, -mu (pronominal

objektif ‘kata ganti sasaran’).

Page 8: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 5

2.3 Unsur – Unsur Paragraf

Unsur lahiriah paragraf juga berupa kalimat, frasa, kata, dan lain-lain; sedangkan unsur

nonlahiriah paragraf berupa makna atau maksud penulis yang dikandung didalam

keseluruhan jiwa paragraf itu. Secara lahiriah, khususnya paragraf nonratif, lazimnya

paragraf tersusun dari :

1. Kalimat topik atau kalimat utama

2. Kalimat pengembang atau kalimat penjelas

3. Kalimat penegas

4. Kalimat transisi

Dalam paragraf naratif , ide pokok paragraf tersebar didalam keseluruhan kalimat yang

membangun paragraf naratif. Jadi paragraf naratif tidak selalu harus mengikuti ciri-ciri

lahiriah paragraf seperti disebutkan diatas. Unsur– unsur lahiriah paragraf haruslah padu;

unsur nonlahiriah paragraf juga harus satu. Kepaduan lahiriah paragraf disebut koherensi;

kesatuan nonlahiriah paragraf disebut kohesi.

Kerangka paragraf :

Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.

Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama.

Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.

Page 9: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 6

2.4 Jenis – Jenis Paragraf

1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa

berdasarkan urutan waktu sehingga pembaca bisa merasakan kejadian tersebut. Paragraf

narasi terdiri atas narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau

peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola pengembangnya

dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan seseuatu.

Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga

tidak memiliki kalimat utama.

Contoh paragraf narasi :

Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya

dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti didepan rumah. Lalu bawahan suaminya

beserta istri-istri mereka pada keluar rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah

istrinyayang sakit. Sementara bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan

nyonya Marta.

Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu :

Narasi Ekspositoris

Ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara

informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.

Contoh paragraf narasi ekspositoris:

Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sngat bagus. Mula – mula ia

menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantin dengan klarinet,

meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu

masuk ke tagsi, mengiring Ahmad, mempelai pria yang akan menyuntingMulyati, gadis

yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan “Mars Jalan”

yang dirasa tepat untuk mengantar Ahmad, sang pengatin....”

Narasi Sugestif

Ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan, atau imajinasi

pangarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan

novel. Narasi sugetif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang

ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.

Contoh paragraf narasi sugestif :

Patih pranggulangan menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang

itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi, aneh sebelum menyentuh tubuh Tanjungsekar, pedang

itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke

Page 10: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 7

tubuh Tanjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu, akan tetapi,

semuanya gagal.

2. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata

yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin mambuat pembaca melihat,

mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.

Contoh paragraf deskriptif:

Masih melekat di mataku,pamandangan indah nan elok pantai Swarangan.

Gelombang ombak yang tidak terlalu besar datang bergulung silih bergantimenyambut

siapapun yang datang seakan ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lebut

yang terhampar luas tanpa ada karang yang menghalangi mebuatku ingin kembali lagi.

Sejauh mata memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan

dingin membasuh kakiku karena ombak yang terus menerus menghempas kakiku dan terasa

asin ketika air laut itu menyentuh bibirku karena percikannya. Disepanjang bibir pantai

kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman mereka berkumpul membentuk suatu

kelompok kecil untuk menikmati keindahan pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku

juga melihat beberapa wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain

dengan air, atau berfoto – foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan

pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun internasional pantai in tak

pernah surut oleh wisatawan yang datang.

Ciri-ciri paragraf deskriftif ialah :

1. Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.

2. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pengdengaran, penglihatan,

penciuman, pengecapan, dan perabaan)

3. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang

dideskripsikan.

4. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek

secara terperinci.

Didalam paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragrf, yaitu :

1. Pola proposal

2. Pola sudut pandang

Pola sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi

penulis menggambarkan suatu objek.

Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi dua pola, yaitu :

1. Pola Subyektif ialah pola yang menggambarkan ojek sesuai penafsiran dengan

disertai kesan atau opini dari penulis.

2. Pola Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara

menggambarkan ojek secara apa adanya tanpa dsertai opinin penulis.

Page 11: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 8

3.Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan,

menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca

dengan bertujuan untuk memberikan informasi segingga memperluas pengetahuan pembaca.

Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berfikir dan melibatkan

pengetahuan.

Ciri-ciri paragraf eksposisi :

1. Memparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan

suatu tindakan.

2. Gaya penulisannya bersifat informatif.

3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.

4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana kapan, mengapa,

dan bagaimana.

Contoh paragraf eksposisi:

Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya beserta

manfaatnya bagi manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tapi

juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memiliki fisik sebagai

berikut:daun berbentuk panjang dengan duri kedua sisi daunnya, tebal, dan berwarna hijau.

Daunnya mengadung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu

dikenal banyak memiliki khasiat,belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa

menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat

sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga sebagai minuman yang menyehatkan seperti teh

lidah buaya yang terbuat dari daun lidah buaya yang dikeringkan dan kuliner seperti:

kerupuk dan jelly lidah buaya.

Paragraf eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:

Eksposisi definisi

Batasan pengertian topik dengan memfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.

Contoh paragraf eksposisi definisi:

Ceplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di tanah-tanah kosong

yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat musim penghijauan. Tumbuhan

ini memliki tinggi antara 30-50 cm, dengan ciri fisiknya ialah memiliki batang yang

berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kunin. Daging buah

ceplukan yang tidak hanya terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat

penting untuk menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing manis, dan

beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan tumbuhan ini

sering disepelekan karena dianggap sebagai tumbuhan liar yang sama tidak pentingnya

dengan tumbuhan liar yang lain.

Page 12: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 9

Eksposisi Klasifikasi

Ialah paragraf yang membag sesuatu dan mengelompokkannya kedalam kategori-

kategori.

Contoh paragraf eksposisi klasifikasi:

Sistem penanaman jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada pendekatan yang

digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya sastra dengan wawasan

moral dan agama.pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra yang

berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik

menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan pada efek personil karya satra pada

kritikusnya.

Eksposisi Proses

Paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan,

atau cara-cara tertentu.

Ciri-ciri paragraf eksposisi proses:

Lemon dan jeruk nipis ternyata meiliki khasiat sebagai penghilang jerawat. Kedua buah

ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan sangat baik untuk memindahkan sel-sel

kulit mati yang bisa menjadi penyebab jerawat. Cara menggunakannya ialah dengan

memcampurkan perasan lemon atau jeruk nipis dengan air tawar, kemudian oleskan diwajah

secara merata dan biarkan selama 10-15 menit.setelah itu bilas wajah dengan air hangat.

Penerapan yang dilakukan secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan membrikan hasil

yang maksimal.

Eksposisi lustrasi (contoh)

Pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.

Mengilustrasikan sesuatu dengan yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat.

Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti”ndan “bagaikan”.

Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):

Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari

berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan

melintas dijalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf

hidup masyarakat mulai membaik.indikator lain seperti daya beli masyarakat akan

kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan,misalnya, banyak warga

masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.

Eksposisi Pertentangan

Page 13: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 10

Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang

digunakan adalah “akan tetapi”, “meskipun begitu”, “sebaliknya”.

Contoh paragraf ekposisi pertentangan:

Orang yang gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang yang suka pada alam.

Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana

terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-

desa.

Eksposisi Berita

Ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak

ditemukan pada surat kabar.

Contoh paragraf eksposisi berita:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak

pemberitaan mengenai impr daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka

kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permkintaan terhadap daging ayam dan

telur kini menjelit sehingga harganya meningkat.

Eksposisi Perbandingan

Menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.

Contoh paragraf eksposisi perbandingan:

Tinju bukanlah jenis olahraga yang banyak peminatnya, yang banyak adalah

penggemarnya. Berbeda dengan olahraga jalan kaki, peminatnya banyak, penggemarnya

sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

Eksposisi Analisis

Proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa

sebbagian, kemudian masing-masing sebbagian dikembangkan secara berurutan.

Contoh paragraf ekposisi analisis:

Beragam teori dibuktikan untuk menemukan latar belakang kematian Merilyn

Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seoarang detektif memperkirakan,

Merilynmeiliki hubungan dengan J.F Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang

dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut...

5.Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi ialah jenis paragraf yang menggunakan ide, gagasan, atau

pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar

pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Page 14: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 11

Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:

1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.

2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya berupa gamabr atau

grafik dll.

3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pangalaman dan penlitian.

4. Penutup berisi kesimpulan.

Jenis-jenis paragraf argumentasi:

1. Pola Anologi

Adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.

Contoh pola anologi:

Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu

meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan

dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akansemakin merunduk.

Apabila padi itu kosong, ia akan beridir tegak.

2. Pola Generalisasi (pola umum)

Adalah penalaran induktif dengan membndingkan dua hal yang banyak

persamaannya.

Contoh pola analogi:

Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan

mendapat nilai 8. Anak – anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak

seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandai mengarang.

3. Pola Hubungan Sebab Akibat

Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab,

dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh pola hubungan sebab akibat:

Kemarau kali ini cukup panjang. Sebelumnya,pohon-pohon di hutan sebagai

penyerap air banyak yang ditebang. Disamping itu,irigasi di desa ini tidak lancar. D tambah

lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani

dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa

in selalu gagal.

Page 15: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 12

5.Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca

agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai,

penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Ciri – ciri paragraf persuasi, yaitu:

1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat di ubah.

2. Harus menimbulkan keprcayaan para pembacannya.

3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercyaan

antara penulis dengan pembaca.

4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan

supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

5. Persuasi memerlukan fakta dan data.

Contoh paragraf persuasi:

Masyarakat Hindudi Bali memiliki upacara kematian yang sangat unik memiliki daya

tarik tersendiri untuk wisatawan asing mapun lokal. Ritual unik ini disebut dengan ngaben.

Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh orang

yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaanya membutuhkan berbagai perlengkapan

dengan biaya yang cukup besar, maka tidak semua orang telah meninggal bisa langsung di

aben. Jenazah yang belum di aben biasanya akan di kubur terlebih dahulu sambil menunggu

semua perlengkapan ngaben telah siapdan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran

mayat yang sangat unik ini, tidak ada salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena

upacra ngaben di lakukan oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali.

Jenis paragraf juga dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, untuk membedakan yang

satu dengan yang lain, paragfraf dapat dikelompokkan (1) menurut posisi kalimat topiknya,

(2) menurut sifat isnya, dan (3) menurut fungsinya dalam karangan. Anggota dari ketiga

itulah yang akan menunjukkan berbagai jenis paragraf.

1. Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya

Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan

utama itula keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf yang penting. Posisi

kalimat topik di dalam paragraf akan memberi warna bagi sebuah paragraf, tak ubahnya

seperti penekanan dalam sebuah kalimat. Penekanan dapat dilakukan dengan cara

menempatkan bagian yang dipentingkan pada posisi tertentu.

Berdasarkan posisi kalimat topiknya, paragraf dapat dibedakan atas empat macam

yaitu, (1) paragraf deduktif, (2) alinea induktif, (3) alinea deduktif – induktif dan (4)

alinea penuh kalimat topik.

a) Paragraf Deduktif

Page 16: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 13

kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf akan terbentuk alinea deduktif,

yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul

uraian atau rincian permasalahan paragraf. Perhatikan contoh dibawah ini.

Kalimat topik pada

awal paragraf

b) Paragraf Induktif

Bila kalimat topik ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf

induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri

dengan pokok permasalah paragraf.

c) Paragraf Deduktif – Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,

terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf

umunya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Kebudayaan dapat dibagi atas

dua macam,yaitu kebudayaan fisik

dan kebudayaan nonfisik.Kebudayaan

fisik tampak jelas karena merujuk pada

benda-benda.kebudayaan nonfisik ada

yang berupa pemikiran dan berupa

tingkah laku. Contoh hasil kebudayaan

fisik adalah patung, lukisan, rumah,

mobil dan jembatan. Contoh

kebudayaan yang berupa pemikiran

adalah filsafat, pengetahuan, ideologi,

etika, dan estetika. Hasil kebudayaan

yang berupa tingkah laku adalah adat

istiadat, tidur, bertani, bahkan berkelahi.

Kalimat penjelas

Yang dimaksud dengan kebudayaan

fisik tampak jelas karena merujuk pada

benda- benda.Kebudayaan nonfisik ada

yang berupa pemikiran dan berupa

tingkah laku. Contoh hasil kebudayaan

fisik adalah patung, lukisan, rumah

mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan

yang berupa pemikiran adalah filsafat,

pengetahuan, ideologi, etika, dan

estetika.hasil kebudayaan yang berupa

tingkah laku adalah adat istiadat, tidur,

bertani, bahkan berkelahi. Jadi,

kebudayaan dapat dibagi atas dua

macam, yaitu kebudayaan fisik dan

kebudayaan nonfisik.

Kalimat penjelas

Kalimat topik pada akhir

paragraf

Page 17: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 14

Paragraf Penuh Kalimat Topik

Ada paragraf yang mempunya kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga

tidak ada satupun kalimatnya bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan

terbentuknya paragraf penuh kalimat topik. Paragraf semacam ini sering dijumpai

dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan

fiksi. Inilah contoh paragrafnya.

1. Jenis Paragraf Menurut Isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada

maksud penulisnya dan tuntuan konteks serta sifat informasi yang

akan disampaikan. Peyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan

sebernarnya cukup beralasan karena di muka sudah dinyatakan

bahwa pekerjaan menyusun paragraf adlah pekerjaan pengarang juga.

Walaupun karangan yang berbentuk satu paragraf merupakan karangan sederhana, prinsip

penulisannya sama dengan karangan kompleks, sama-sama mempunyai topik,

pendahuluan, uraian, dan penutup.

Pemerintah menyadari bahwa

rakyat Indonesia memerlukan rumah

murah, sehat, dan kuat. Departemen PU

sudah lama menyelidiki bahan rumah yang

murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit

yang diperoleh dari batu-batuan gunung

berapi sangat menarik perhatian para ahli.

Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi

pula, bahan perlit dapat dicetak menurut

keinginan seseorang. Usaha ini

menunjukkan bahwa pemerintah

berusaha mebangun rumah murah,

sehat, dan kuat untuk memenuhi

keperluan rakyat.

Kalimat

topik

pada

awal

dan

akhir

paragraf

Pagi hari itu aku duduk di bangku

panjang dalam taman dibelakang

rumah. Matahari belum tinggi benar,

baru sepenggalah. Sinar matahari pagi

menghangatkan badan. Di depanku

bermekaran bunga beraneka warna.

Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-

puasku.

Kalimat

topik pada

seluruh

paragraf

Page 18: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 15

Berdasarkan sifat isinya paragraf dapat digolongkan atas lima macam:

a) Paragraf persuatif, yaitu paragraf yang mempromosikan sesuatu dengan cara

mempengaruhi atau mangajak pembaca;

b) Paragraf argumentatif, yaitu paragraf yang membahas suatu masalah dengan

bukti-bukti atu alasan yang mendukung;

c) Paragraf naratif, yaitu paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam

bentuk cerita;

d) Paragraf deskriptif, yaitu paragraf yang menuliskan atau memberikan sesuatu;

e) Paragraf ekspositoris, yaitu paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian

tertentu.

Paragraf persuatif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorial

yang dewasa ini marak mengisi lembaran koran dan majalah. Paragraf argumentatif,

deskriptif, dan ekspositoris umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,

skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.

Berita di dalam surat kabar sebagian besar memakai paragraf

ekspostoris.paragraf naratif sering dipakai dalam karangan fiksi atai nonilmiah seperti

novel dan cerpen. Paragraf naratif tidak dipantangkan dipakai dalam karangan ilmiah,

misalnya jka ada bagian karangan yang perlu disajikan dengan gaya bercerita.

(a-1) Contoh paragraf persuatif

WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah aplikasi yang mewujudkan impian

mengakses dunia informasi dan layanan terkini langsung dari ponsel anda layaknya

mengakses internet. Dengan Eriscon R320S, salah satu ponsel pertama yang di

lengkapi WAP, anda dengan cepat dapat mengakses ke pusat data informasi dan

layanan melalui situ WAP. Semuanya dapat dilakukan dari telapak tangan anda.

Dengan dilengkapi fitur-fitur inovatif, dapat dikatakan ponsel tipis yang memiliki

berat 95 gr ini adalah sebuah kantor di dalam kantong anda.

(b-2) Contoh paragraf argumentatif

Saya akan mengoreksi pertanyaan Sdr. Yusdja yang mengatakan bahwa “jika

seseorang berjalan dari titik nol terus menerus menuju angka yang lebih besar ke

kanan akan sampai pada titik nol kembali. Bukankah dunia itu bulat? “pertama saya

akan sampaikan adalah garis bilangan itu datar. Jika kita berjalan ke arah kanansumbu

positif, maka perjalanan kita tidak akan berakhir sampai kita mati, kita tidak akan

pernah mencapai bilangan tak terhingga karena bilangan tak terhingga itu tidak ada.

Ketakhinggaan itu adalah sifat, bukan bialangan. Kedua, kita tidak akan pernah

kembali ke titik nol sebab jika kita berjalan di garis bilangan, maka kita berjalan di

ruang euklid yang menggunakan geometri eliptik. Satu hal lagi, telah menjadi

kesepakatan bahwa sumbu koordinat berapa pun dimensi ruang yang dibicarakan

adalah terletak di bidang datar.

(c-3) Contoh paragraf naratif

Page 19: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 16

Pengalaman saya waktu mengikuti acara kunjungan ke perpustakan ITB dan

UNPAD selama tiga hari sangat mengesankan. Pada hari ketiga kami pergi ke air

terjun di daerah pegunungan. Untuk dapat sampai ke sana kami harus berjalan kaki

melewati hutan, perkampungan, kebun teh, dan beberapa sungai kecil. Waktu tempuh

untuk sampai ke air terjun tersebut kira-kira dua jam. Tidak lama kami disana lalu

krmbali lagi ke penginapan. Dalam perjalanan pulang, sandal yang saya pakai putus.

Saya ditinggal oleh teman-teman saya, saya lupa jalan pulang. Saya bingung dan saya

takut. Ternyata ada juga teman saya yang sandalnya putus. Kami jalan berdua sambil

menerka-nerka jalan pulang. Kami nyasar, namun akhirnya kami bertemu guru yang

pulang paling akhir.

(d-4) Contoh paragraf deskriptif

Stadion Munhak Inchon teretak 28 km sebelah barat Seoul. Di atas are aseluas

400 ribu meter persegi dengan kapasitas 50.256 penonton, stadion ini dibangun

dengan fasilitas pendukung yang sangat lengkap. Di sekitar kompleks stadion ini

terdapat kolam renang, pusat kubugaran, lapangan squash, balai bidang, serta hall

untuk pertunjukan musik dan film. Selain luas, stadion ini dibangun cukup unik.

Atapnya mengambi simbol kapal dan layar sesuai dengan tradisi masyarakat Inchon

yang kental dengan nuansa maritim. Di pintu masuk dipasang replica bola dengan

ukuran 4,5 × 14 meter.

2. Jenis Paragraf Menurut Fungsinya Dalam Karangan

Berdasarkan fungsinya dalam karangan paragraf dapat dibedakan menjadi atas tiga macam,

yaitu (1) paragraf pembuka, (2) paragraf pengembang, dan (3) paragraf penutup. Ketiga jenis

itu memiliki fungsi tersendiri yang membedakannya satu sama lain.

a) Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka betujuan megutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.

Sebagia bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus dapat difungsikan

untuk

1) Mengahntarkan pokok pembicaraan,

2) Menarik minat dan perhatian pembaca,

3) Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ketiga fungsi tersebut dapat dikatakan paragraf pembuka memegang

peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan

dalam bentuk yang menarik dan menawan. Untuk itu, aspek atau unsur berikut ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu:

1) Kutipan,pribahasa,anekdot,

2) Uraian mengenai pentingnya poko pembicaraan,

3) Suatu tantangan atas pendapat atau pertanyaan seseorang,

4) Uraian tentang pengalaman pribadi,

Page 20: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 17

5) Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan,

6) Sebuah pertanyaan.

b) Paragraf Pengembang

Paragraf ini bertjuan untuk mengambangkan toppik atau pokok pembicaraan yang

sebelumnya telah dirumuskan dalam paragraf pembuka. Ilustrasi dan contoh-contoh, inti

permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf pengembang. Paragraf

didalam karangan dapat difungsikan untuk:

1) Mengemukakan inti persoalan,

2) Memberi ilustrasi atau contoh,

3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya,

4) Meringkas paragraf sebelumnya,

5) Mempersiapkan dasar atau landasan bagi kesimpulan.

c) Paragraf Penutup

Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh

karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.

Mengingat penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan,

penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini:

1) Sebagai bagian penutup, paragraf tidak boleh terlalu panjang,

2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan

inti seluruh uraian,

3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan

kesan yang mendalam bagi pembaca.

2.5 Pengembangan Paragraf

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara yaitu :

1. Cara Pertentangan

Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan

dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang.

Contoh paragraf :

Page 21: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 18

Setelah Indonesia membatalkan pembelian pesawat tempur F-16 dari AS, pesawat

Mirage 200 dari Prancis, dan Mig-19/Fulcrum, pemerintahan memutuskan untuk memilki

keunggulan, terutama dalam Aerodinamika. Selanjutny, beliau mengemukakan bahwa

kewenangan untuk memilih pesawat tempur yang akan dibeli berada pada TNI. Tetapi,

menurut Bappenas, pilihan jenis pesawat tempur pengganti F-16 akan di umumkan

minggu depan..

2. Cara Pembandingan

Biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian

juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, akan tetapi, sedangkan, sementara itu.

Contoh paragraf :

Bangsa Indonesia masih perlu berjuang terus dalam mengatasi masalah

kependudukan. Salah satu faktor perhatian layak diketahui masyarakat adalah mengenai

tanggung beban negara karena banyaknya generasi muda dan meningkatnya usia lanjut.

Ketika proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta, jumalah penduduk kita

sekitar 70 juta jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 1961 berjumalah 97juta jiwa.

Sejak kemerdekaan hingga kini, penduduk Indonesia telah berkemang hingga tiga kali

lipat yakni 203,45 juta jiwa.

3. Cara Analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain

yang memilki kesamaan atau kemiripan.

Contoh paragraf :

Otak mansia ibarat sebilah pisau. Otak manusia yang cerdas tidak akan mendapat

prestasi yang tinggi bila tidak belajar dan dilatih. Demikian pula sebilah pisau yang di

tajamkan menjadi tumpul apabila tidak diasah.

4. Cara contoh-contoh

Kata-kata dipergunakan yaitu seperti,misalnya,contohnya.

Contoh paragraf:

Selain tipe introvert, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstrover adalah orang-

orang yang perhatiannya leih diarahkan dirinya, kepada orang lain, dan kepada

masyarakat. Orang tergolong tipe ekstrover yang memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya

berhati terbuka.

Page 22: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 19

5. Cara Sebab Akibat

Cara ini dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun

dari segi akibat. Kata-kata yang dipergunakan yaitu padahal, akiat, oleh karena itu,

karena.

Contoh paragraf:

Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut parah dari negeri

Jiran, Singapura mengancam bisnis perhotelan di Batam. Akibatnya , jumlah tamu baik

diluar negeri maupun di dalam negeri merosot hingga tingkat hunian hotel di Batam

berkurang hingga sepuluh persen.

6. Cara Definisi

Biasanya menggunakan kata-kata adalah, yaitu, ialah,dalam suatu paragraf.

Contoh paragraf :

Sebagian Bangsa Indonesia, sudah semestinya kita mengenal tokoh-tokoh pahlawan.

Pahlawan yaitu orang yang berjuang dan berjasa dalam membangun negara kita,

Indonesia. Didalam sinetron yang di tayangkan di televisi, tokoh yang berjiwa pahlawan

tidak digambarkan menurut semestinya. Kita dapat mengenal tokoh pahlawan bangsa

melalui berita, cerita guru, buku-buku sejarah.

7. Cara Klasifikasi

Merupakan suatu cara pengembangan paragraf melalui pengelompokkan berdasarkan

ciri-ciri tertentu. Ungkapan yang biasa dijumpai yaitu dibagi, menjadi, digolongkan

menjadi, terbagi menjadi, mengklasifikasikan.

Contoh paragraf :

Secara alamiah, penserita anemia tidak hanya zat besi, tetapi juga vitamin dan

mineral. Beberapa para ahli mengklarafisikan dan mengelompokkan penderita anemia.

Bagi penderita anemia berat, disarankan untuk mengosumsikan tablet tambah darah.

Sedangkan, bagi penederita anemia rinan hanya di sarankan satu kapsul selama 3-4 bulan.

Page 23: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 20

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis menjelaskan tentang “paragraf” penyusun coba menyimpulkan

beberapa hal mengenai paragraf.

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang

mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama

lain alinea. Paragraf juga merupakan bagian karangan tulis yang membentuk satu kesatuan

pikiran atau ide atau gagasan. Paragraf juga mempunyai beberapa syarat dan unsur- unsur

yang harus dipelajari dan diketahui.

Dalam paragraf juga ada beberapa jenisnya , Jenis paragraf juga dapat dibedakan

menjadi beberapa kelompok, untuk membedakan yang satu dengan yang lain, paragfraf dapat

dikelompokkan (1) menurut posisi kalimat topiknya, (2) menurut sifat isnya, dan (3) menurut

fungsinya dalam karangan. Anggota dari ketiga itulah yang akan menunjukkan berbagai jenis

paragraf.

.

3.2 Saran

Adapun saran – saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :

1. Pembaca dapat mengetahui tujuan atau definisi peragraf.

2. Pembaca dapat membedakan jenis – jenis paragraf menurut beberapa hal.

Page 24: Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANG | 21

Daftar Pustaka

Damayanti,Rini, Tri Indrayanti. 2015. Basaha Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:

Victory Inti Cipta

Tim Kebahasaan Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Tangerang. 2013. Modul

Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tangerang

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan

Tinggi. Jakarta: Grasindo