COVER - trp.or.id Kinerja Dit TRP 2017... · COVER . LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 201. 7 DIREKTORAT...
Embed Size (px)
Transcript of COVER - trp.or.id Kinerja Dit TRP 2017... · COVER . LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 201. 7 DIREKTORAT...
COVER
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017 DIREKTORAT TATA RUANG DAN PERTANAHAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TAHUN 2017
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | i
KATA PENGANTAR
Penyusunan Laporan Kinerja ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implemtansi
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) bahwasanya setiap instansi
pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja (Lkj) pada setiap akhir tahun
pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Kedeputian
Bidang Pengembangan Regional, Kementerian PPN/Bappenas telah menyelesaikan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola
perencanaan pembangunan Bidang Tata Ruang dan Pertanahan berdasarkan Rencana
Strategis (Renstra), Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2015-2019. Dalam LKj tersebut
berisi informasi mengenai rencana dan capaian kinerja dan anggaran yang mendukung
kegiatan Bidang Tata Ruang dan Pertanahan sepanjang Tahun Anggaran 2017.
Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ini
dilaksanakan melalui koordinasi dengan seluruh pejabat struktural dan fungsional
perencana di masing-masing Sub Direktorat yang telah bekerja secara maksimal dalam
melaksanakan kegiatan selama Tahun 2017, sehingga seluruh sasaran kinerja dapat
diselesaikan dengan baik dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Uke Mohammad Hussein
ii | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. iv DAFTAR ISTILAH ................................................................................................................ v RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................. vii BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ...................................................................... 1
1.3. Isu dan Peran Strategis .................................................................................................. 4 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA ...................................................................................... 5
2.1. Rencana Strategis .............................................................................................. 5 2.2. Perjanjian Kinerja ................................................................................................ 5 2.3. Rencana Anggaran ............................................................................................. 8
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................... 9 3.1. Capaian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan .................................................. 9
3.1.1. Sasaran Kegiatan 1: Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan) ............................ 10
3.1.2. Sasaran Kegiatan 2: Kebijakan Perencanaan Pembangunan ............... 18 3.1.3. Sasaran Kegiatan 3: Kebijakan Percepatan Pembangunan .................. 19 3.1.4. Sasaran Kegiatan 4: Informasi Hasil Pelaksanaan Rencana
Pembangunan ...................................................................................... 21 3.2. Capaian dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran ............................................... 22
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................... 25 3.1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 25
3.2. Saran dan Rekomendasi .............................................................................................. 26 LAMPIRAN ......................................................................................................................... 27
iv | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Sumber Daya Manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................. 3
Tabel 2. Kegiatan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ................................ 7
Tabel 3. Rencana Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ................ 8
Tabel 4. Capaian Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ..................... 9
Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja untuk Sasaran Kegiatan 1 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ........................................................................................ 11
Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja 1 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 . 12
Tabel 7. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan RKP 2018 dengan RPJMN 2015-2019 ...................................................................................................................... 12
Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja 2 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ..................... 13
Tabel 9. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan Renja K/L dengan RKP 2018 .......... 14
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja 3 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 15
Tabel 11. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan RKA K/L dengan RKP 2018 .......... 15
Tabel 12. Capaian Indikator Kinerja 4 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 18
Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja 5 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 18
Tabel 14. Capaian Indikator Kinerja 6 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 20
Tabel 15. Capaian Indikator Kinerja 7 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 20
Tabel 16. Capaian Indikator Kinerja 8 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 21
Tabel 17. Capaian Indikator Kinerja 9 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................... 22
Tabel 18. Realisasi Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ............................... 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ................................ 2
Gambar 2. Tabel Pemetaan Indikator Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan ...................... 6
Gambar 3. Bagan Pembagian Mitra Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ................................................................................................................. 17
Gambar 4. Tahapan Pelaksanaan Kajian Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ................................................................................................................. 19
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | v
DAFTAR ISTILAH
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
IKK : Indikator Kinerja Kunci
IKU : Indikator Kinerja Utama
KM : Knowledge Management
KSN : Kawasan Strategis Nasional
PPN : Perencanaan Pembangunan Nasional
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RTR : Rencana Tata Ruang
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
TRP : Tata Ruang dan Pertanahan
vi | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki tugas untuk melaksanakan pengoordinasian, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan. Sementara itu, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan menjalankan 7 fungsi, diantaranya (1) Pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional; (2) Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional; (3) Penyusunan rancangan rencana pembangunan nasional secara holistik integratif; (4) Pengoordinasian dan pengendalian rencana pembangunan nasional; (5) Pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan; (6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi perecanaan pembangunan nasional; serta (7) Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana pertama dan muda. Semua fungsi bergerak dalam lingkup bidang tata ruang dan pertanahan. Proses pelaksanaan tugas dan fungsi direktorat tersebut terbagi ke dalam 3 sub direktorat, yakni Sub Direktorat Tata Ruang, Sub Direktorat Pertanahan, serta Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan.
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja yang dilakukan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi serta penggunaan anggaran. Pada tahun 2017 ini, terdapat 4 (empat) kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan untuk memenuhi sasaran strategis dan indikator kinerja utama (IKU). Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dibawah koordinasi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional berkontribusi terhadap 2 sasaran strategis dari 3 sasaran strategis berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PPN/Bappenas, yaitu (1) Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis, dan kredibel; dan (2) Rancangan Perpres RKP 2017. Sasaran strategis diturunkan lebih rinci ke dalam IKU. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki 9 IKU yang berkontribusi terhadap 5 dari 6 IKU Kedeputian Pengembangan Regional. Dari 9 IKU, terdapat 8 IKU yang telah mencapai target dan 1 IKU yang tidak mencapai target sesuai perencanaan. Secara umum capaian sasaran strategis tersebut telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik dengan capaian sasaran strategis hampir mencapai 100 persen. Secara keseluruhan pencapaian kinerja kegiatan yang dilaksanakan juga didukung oleh rencana dan realisasi anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan yang telah mencapai 99,86 persen.
Dengan selesainya Laporan Kinerja (Lkj) Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 diharapkan program kegiatan dan anggaran dalam menyusun kebijakan-kebijakan rencana tata ruang, pertanahan dan informasi geospasial dapat disusun secara elaboratif dan bersifat operasional yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholder terkait.
viii | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2017 menjadi tahun ke-3 dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang telah disusun berdasarkan arahan Nawacita sebagai visi-misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pendekatan utama dalam perencanaan dan penganggaran rencana pembangunan saat ini yaitu perencanaan dan penganggaran berbasis kepada kinerja. Evaluasi terhadap target rencana pembangunan telah dilakukan sebagai upaya dalam memberikan informasi capaian kinerja yang nantinya akan menjadi masukan untuk penyusunan rencana perbaikan maupun percepatan pelaksanaan kinerja. Beberapa target berdasarkan arahan pada RPJMN 2015-2019 telah dicapai khususnya dalam pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial hingga tahun 2017.
Kementerian PPN/Bappenas sebagai lembaga yang diamanatkan menjaga keberlangsungan perencanaan pembangunan nasional berdasarkan UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional hadir sebagai mitra kerja K/L dalam melaksanakan tugas dan fungsi mengoordinasikan dan menyinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran, serta melakukan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan merupakan unit kerja eselon II yang melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial.
Laporan kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi. LKj juga menjadi sarana pemberian informasi dan alat pengendalian serta evaluasi terhadap capaian kinerja agar dapat menjadi bahan perbaikan untuk kedepannya.
1.2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Tugas dan fungsi unit kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan diatur dalam Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Tugas utama Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan diantaranya melaksanakan pengoordinasian, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang, pertanahan, serta informasi geospasial.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan menyelenggarakan fungsi:
1. Pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi pembangunan nasional, arah kebijakan, serta pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan pendanaan di bidang tata ruang dan pertanahan;
2. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan;
2 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
3. Penyusunan rancangan rencana pembangunan nasional secara holistik integratif di bidang tata ruang dan pertanahan dalam penetapan program dan kegiatan kementerian/lembaga/daerah;
4. Pengoordinasian dan pengendalian rencana pembangunan nasional dalam rangka sinergi antara rencana kerja pemerintah dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara di bidang tata ruang dan pertanahan;
5. Pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di bidang tata ruang dan pertanahan;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi perecanaan pembangunan nasional di bidang tata ruang dan pertanahan; dan
7. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional perencana pertama dan muda sesuai penugasannya.
Proses pelaksanaan tugas dan fungsi terbagi ke dalam 3 (tiga) sub direktorat, yaitu: (1)
Sub Direktorat Tata Ruang, (2) Sub Direktorat Pertanahan, dan (3) Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan juga memiliki penugasan khusus yang dilaksanakan 1 (satu) unit kerja koordinasi, yaitu Sekretariat Tim Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (RAN). Sebelumnya Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan juga membawahi Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN), namun kemudian dibubarkan oleh Presiden melalui Perpres No. 116 Tahun 2016 yang ditandatangani tanggal 30 Desember 2016. Bagan struktur organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan
Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dipimpin oleh seorang direktur yang juga sekaligus menjadi Ketua Tim Pelaksana Tim Koordinasi Strategis RAN. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan membawahi sub direktorat. Setiap sub direktorat dipimpin seorang kepala dan dibantu staf. Selain itu terdapat juga fungsional perencana, tenaga administrasi (bagian
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 3
tata usaha) dan tenaga pendukung. Adapun rincian sumber daya manusia di Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rincian Sumber Daya Manusia Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan
No. Jabatan/Posisi Nama Pelaksana
1. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Uke Mohammad Hussein, S.Si., MPP. 2. Fungsional Perencana 1. Ir. Nana Apriyana, M.T.
2. Awan Setiawan, SE 3. Hernydawaty, S.E., M.E.
3. Bagian Tata Usaha
Staf 1. Sylvia Krisnawati 2. Cecep Saryanto
Staf Teknis 1. Pratiwi Khoiriyah, S.S. 2. Sukino 3. Meddy Chandra Himawan
4. Sub Direktorat Tata Ruang
Kepala Ir. Rinella Tambunan, MPA Staf 1. Agung Dorodjatoen, M.Sc.*
2. Elmy Yasinta Ciptadi, S.T., M.T.
Staf Teknis 1. Riani Nurjanah, S.T. 2. Moh. Emil Widya Pradana, S.T., M.Sc. 3. Andelissa Imran, ST 4. Farish Alauddin, ST. 5. Adib Ahmad Kurnia, S.Si.
5. Sub Direktorat Pertanahan
Kepala Aswicaksana, ST., M.T., M.Sc. Staf Raffli Noor, S.Si.*
Staf Teknis 1. Idham Khalik, S.Si., M.Si. 2. Mega Sesotyaningtyas, S.T., M.T.
6. Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi Tata Ruang dan Pertanahan
Kepala Santi Yulianti, S.IP., M.M. Staf Khairul Rizal, M.Sc.* 1) Staf Teknis 1. Rini Aditya Dewi, S.I.Kom.
2. Raditya Pranadi, S.Si.
7. Sekretariat Tim Koordinasi Strategis RAN
Staf Teknis 1. Gita Nurrahmi, S.T. 2. Fadiah Adlina Ulfah, S.Si. 3. Edi Setiawan, S.Si. 4. Giara Iman Nanda, S.Si.
8. Tenaga Pendukung Staf Ujang Supriyatna
Staf Teknis 1. Maman Hadiyanto 2. Mahfudin 3. Widodo
Keterangan: *Tugas belajar dalam negeri/luar negeri
4 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
1.3. Isu dan Peran Strategis
Beberapa capaian di bidang tata ruang diantaranya penyusunan rancangan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) bidang tata ruang; penyusunan pedoman perlindungan dan pengangkatan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang; penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perbatasan Negara; penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) serta percepatan penyelesaian dan peninjauan kembali RTR Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional (KSN). Sementara itu di bidang pertanahan beberapa capaian yang dihasilkan antara lain penyusunan peta dasar pertanahan untuk meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah; penanganan sengketa dan konflik; redistribusi tanah dan legalisasi aset. Capaian di bidang informasi geospasial meliputi pembuatan peta dasar skala 1:5.000; delineasi batas desa secara kartometrik; survei/data hidrografi dan pemetaan pelabuhan untuk pengembangan tol laut; pelaksanaan amanat Perpres No. 9/2016 tentang Percepatan Implementasi Kebijakan Satu Peta; serta terwujudnya sistem informasi penyebarluasan informasi geospasial yang handal.
Dari capaian yang ada hingga tahun 2017 ini, masih terdapat permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Permasalahan dan kendala di bidang tata ruang diantaranya masih terbatasnya ketersediaan RDTR dan Peraturan Zonasi (PZ) sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang; kualitas SDM penataan ruang yang perlu ditingkatkan; serta kelembagaan penataan ruang yang belum optimal. Sedangkan di bidang pertanahan, permasalahan dan kendala yang dihadapi seperti ketimpangan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (P4T) yang berujung pada masalah dan konflik pertanahan; masih belum seimbangnya antara akses dan asset reform; hingga keterbatasan jumlah petugas ukur. Bidang informasi geospasial menghadapi masalah dan kendala yaitu belum mencukupinya data dan infomasi geospasial dasar dalam berbagai resolusi dan berbagai skala; belum terbentuknya infrastruktur dan kelembagaan simpul jaringan informasi geospasial yang komprehensif; dan keterbatasan SDM di bidang informasi geospasial.
Guna menjawab permasalahan dan kendala yang ada serta semakin meningkatkan kualitas dari perencanaan dan penganggaran pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas khususnya Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan melaksanakan kegiatan pemantauan dan evalusi serta koordinasi dan pengendalian rencana pembangunan terhadap mitra kerja K/L secara rutin. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan juga melakukan kajian-kajian dalam upaya memperkuat proses perencanaan berbasis bukti dan data dan mendukung pelaksanaan rencana pembangunan yang ada.
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 5
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Masalah kesenjangan antar wilayah masih menjadi isu utama dalam agenda pembangunan wilayah nasional saat ini. Dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah melalui Nawacita mempertegas agenda pembangunan prioritas berkaitan dengan kebijakan-kebijakan percepatan pembangunan wilayah dan dituangkan ke dalam RPJMN 2015-2019. Sesuai kerangka pembangunan wilayah pada RPJMN 2015-2019, Kedeputian Bidang Pengembangan Regional memiliki beberapa sektor yang menjadi fokus untuk kemudian dilakukan perencanaan dan penganggaran serta perumusan kebijakan yang tepat terhadap kebutuhan penanganan isu tersebut. Sektor tersebut diantaranya adalah tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial.
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Tahun 2015-2019, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki arahan strategis untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam urusan perencanaan pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Dalam melaksanakan perannya sebagai koordinator penyusunan perencanaan pembangunan dan sebagai kementerian/lembaga yang berwenang melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan nasional, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki mitra kerja yang melakukan hubungan koordinasi dengan unit kerja eselon II di bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Mitra kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan yaitu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk bidang tata ruang dan pertanahan, dan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk bidang informasi geospasial. Adapun BIG menjadi mitra kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mulai tahun 2017 dimana sebelumnya merupakan mitra kerja dari Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan.
2.2. Perjanjian Kinerja
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya seperti melakukan perencanaan dan penganggaran serta perumusan kebijakan, setiap unit kerja eselon (UKE) I maupun II menyusun rencana kerja yang ditetapkan melalui perjanjian kinerja pada setiap awal tahun. Perjanjian kinerja mencakup sasaran strategis dan indikator kinerja utama (IKU). IKU Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan selaku unit kerja eselon II merupakan turunan dari IKU unit kerja eselon I yaitu Kedeputian Bidang Pengembangan Regional.
Dibawah koordinasi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki 9 IKU. Kesembilan IKU tersebut berkontribusi terhadap 5 dari 6 IKU Kedeputian Bidang Pengembangan Regional. Sedangkan untuk sasaran strategis dan IKU, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan berkontribusi terhadap 1 sasaran strategis serta 3 IKU Kementerian PPN/Bappenas. Keterkaitan antara sasaran strategis, sasaran kegiatan, IKU Kedeputian Bidang Pengembangan Regional sebagai UKE I, dan IKU Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan sebagai UKE II dapat dilihat pada Gambar 2.
6 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Gambar 2. Tabel Pemetaan Indikator Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan
(Sumber: Perjanjian Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017)
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 7
Dalam rangka mencapai IKU yang telah ditetapkan, disusun sasaran kegiatan (output) yang ingin dihasilkan dan kemudian diturunkan menjadi IKU UKE I dan UKE II. Pencapaian IKU diwujudkan melalui 4 (empat) kegiatan di Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dengan rinciannya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Kegiatan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
No. Indikator Kinerja Utama Unit Kerja Eselon II Target Kegiatan
1.
% keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan
100%
Koordinasi Penyusunan RKP Lingkup Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2018
% keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
100%
% keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
100%
Rancangan Perpres RKP 2018 lingkup tata ruang dan pertanahan
100%
2.
Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional
Baik
Kajian Pengembangan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Berbasis Spasial Kawasan Industri Prioritas (Case Study: KIP Bitung)
3.
% jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana
100% Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (RAN)
% penyelesaian penugasan tertentu 100%
4.
% ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan
100%
Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria
% rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup tata ruang dan pertanahan yang ditindaklanjuti K/L
100%
Sumber: Rencana Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
8 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
2.3. Rencana Anggaran
Untuk membiayai 4 (empat) kegiatan yang ada, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mendapatkan alokasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp. 2.800.000.000,00 (dua milyar delapan ratus juta rupiah) dengan rincian rencana anggaran masing-masing kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4. Diharapkan dengan ketersediaan anggaran tersebut yang ada dapat mendukung penyusunan dan pelaksanaan rencana pembangunan bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial secara efektif dan efisien.
Tabel 3. Rencana Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
No. Kegiatan Anggaran
1. Koordinasi Penyusunan RKP Lingkup Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2018 Rp. 450.000.000,00
2. Kajian Pengembangan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Berbasis Spasial Kawasan Industri Prioritas (Case Study: KIP Bitung)
Rp. 600.000.000,00
3. Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (RAN) Rp. 1.200.000.000,00
4. Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang dan Reforma Agraria Rp. 550.000.000,00
Total Anggaran Rp. 2.800.000.000,00 Sumber: Tabel Informasi Kinerja dan Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 9
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi pada masing-masing IKU. Kesembilan IKU yang dimiliki oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan berkontribusi dalam pencapaian 4 sasaran kegiatan (output) sebagai perwujudan dari pencapaian 1 sasaran strategis (outcome) Kementerian PPN/Bappenas yaitu Perencanaan Pembangunan Nasional yang Berkualitas, Sinergis, dan Kredibel. Hasil pencapaian kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Capaian Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 Sasaran Kegiatan
(Output) IKU UKE II Target Realisasi %Capaian Predikat
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Pendek (Tahunan)
% keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
% keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
% keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
Rancangan Perpres RKP 2017 lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
2. Kebijakan Perencanaan Pembangunan
Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional
Baik Baik Baik
10 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
3. Kebijakan Percepatan Pembangunan
% jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana
100% 100% 100%
% penyelesaian penugasan tertentu
100% 91,11% 91,11%
4. Informasi Hasil Pelaksanaan Rencana Pembangunan
% ketersediaan informasi hasil pemantauan/ evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
% rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencanan pembangunan nasional lingkup tata ruang dan pertanahan yang ditindaklanjuti K/L
100% 100% 100%
Keterangan: Sudah tercapai (capaian 90% - 100%) Perlu diperhatikan (capaian 80% -
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 11
pemerintah yang telah disusun dengan rencana kerja kementerian/lembaga (K/L) yang dimiliki melalui penguatan sistem perencanaan dan penganggaran yang tersinkronisasi.
Rencana pembangunan nasional yang berkualitas dapat dihasilkan dengan memperkuat perencanaan berbasis data dan bukti (evidence based analysis) melalui peningkatan kualitas kajian pembangunan. Perencanaan pembangunan akan semakin kredibel dengan memperkuat basis data dan informasi berdasarkan hasil pelaksanaan rencana pembangunan yang didapat dari proses pemantauan dan evaluasi. Informasi hasil pelaksanaan pembangunan dapat dijadikan dasar dalam merumuskan percepatan kebijakan.
Dalam mencapai sasaran kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan), Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mendukung melalui 4 IKU yang dapat dilihat pada Tabel 6 dan dijabarkan sebagai berikut.
Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja untuk Sasaran Kegiatan 1 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian Sasaran Kegiatan 1: Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan)
% keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
% keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
% keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Rancangan Perpres RKP 2018 lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional
Baik Baik 100%
Sumber: Renstra Bappenas 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja 2017
Indikator Kinerja 1: Keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan
Indikator Kinerja 1 mengukur persentase keselarasan muatan antara Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui pemetaan substansi berdasarkan 3 kriteria, yaitu Terpetakan Langsung (TL), Terpetakan Tidak Langsung (TTL), dan Tidak Terpetakan (TT). Pencapaian realisasi dari pelaksanaan indikator ini dihitung dengan menggunakan formula:
% = /
/ 100%
Berdasarkan perhitungan tersebut, Indikator Kinerja 1 mendapatkan capaian realiasi pelaksanaan sebesar 100% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.
12 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja 1 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian % keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Muatan yang diukur dalam keselarasan muatan RKP 2018 dengan RPJMN 2015-2019 adalah sasaran kegiatan prioritas dan non prioritas. Keselarasan muatan RKP dengan RPJMN dilakukan dalam rangkaian kegiatan seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) maupun rapat-rapat koordinasi dengan mitra K/L. Tabel hasil analisis keselarasan muatan RKP dengan RPJMN secara lengkap dapat di lihat pada Lampiran 1.
Hasil analisis menunjukkan bahwa RKP 2018 pada lingkup tata ruang dan pertanahan sudah merupakan penjabaran dari RPJMN 2015-2019. Pada RKP 2018, bidang tata ruang dan informasi geospasial terbagi menjadi kegiatan yang bersifat prioritas dan non prioritas. Seluruh kegiatan prioritas maupun non prioritas telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) kedalam seluruh sasaran bidang tata ruang dalam RPJMN 2015-2019. Pada RKP 2018 bidang pertanahan, seluruh program dan kegiatan bidang pertanahan dalam RKP sudah sesuai dengan RPJMN 2015-2019 sekaligus sebagai kegiatan prioritas. Hal ini disebabkan oleh bidang pertanahan memiliki program prioritas Reforma Agraria yang merupakan amanat Nawacita Presiden. Rekapitulasi hasil pemetaan keselarasan muatan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 7. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan RKP 2018 dengan RPJMN 2015-2019
No. Muatan Jumlah Hasil Pemetaaan RKP terhadap RPJMN Persentase (%)
RPJMN 2015-2019
RKP 2018 TL TTL TT TL+TTL TT
1. Tata Ruang
Prioritas 4 16 0 4 0 100 0 Non Prioritas 4 6 0 4 0 100 0 2. Pertanahan
Prioritas 4 5 3 1 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0 3. Informasi Geospasial
Prioritas 3 16 3 0 0 100 0 Non Prioritas 3 2 2 1 0 100 0 TOTAL 18 45 8 10 0 100 0
Sumber: Hasil Olahan 2017
Hasil rekapitulasi pada Tabel 7 menunjukkan bahwa 18 sasaran kegiatan prioritas dan non prioritas bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019 telah terpetakan menjadi 45 sasaran kegiatan prioritas dan non prioritas pada RKP 2018. Jumlah sasaran kegiatan prioritas dan non prioritas yang Terpetakan Langsung (TL) ada sebanyak 8, sedangkan sasaran kegiatan prioritas dan non prioritas yang Terpetakan Tidak Langsung (TTL) ada sebanyak 10. Berdasarkan uraian penjelasan diatas, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 13
berdasarkan indikator persentase (%) keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan telah tercapai (100%).
Indikator Kinerja 2: Keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
Indikator Kinerja 2 mengukur tentang persentase keselarasan muatan antara Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) 2018 dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 dari mitra kerja dari Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, yaitu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Keselarasan muatan ini didasarkan pada output kegiatan dalam aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) untuk Renja K/L 2018 dan Form C RKP 2018 pada lingkup tata ruang, pertanahan dan informasi geospasial. Penentuan keselarasan muatan didasarkan pada 3 kriteria, yaitu Terpetakan Langsung (TL), Terpetakan Tidak Langsung (TTL), dan Tidak Terpetakan (TT). Pencapaian realisasi dari pelaksanaan indikator ini dihitung dengan menggunakan formula berikut.
% = / / 100%
Berdasarkan perhitungan tersebut, Indikator Kinerja 3 mendapatkan capaian realisasi pelaksanaan sebesar 100% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja 2 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian % keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Renja K/L 2018 yang diselaraskan muatannya dengan RKP 2018 adalah Renja K/L 2018. Muatan yang diukur merupakan keselarasan output kegiatan Renja K/L 2018 dengan Form C pada RKP 2018 pada lingkup tata ruang, pertanahan dan informasi geospasial. Keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP dilakukan pasca kegiatan pertemuan Trilateral Meeting maupun melalui rapat-rapat koordinasi dengan mitra K/L. Tabel hasil analisis keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP dapat terlihat pada Lampiran 2.
Hasil penyelarasan antara Renja K/L 2018 dengan RKP 2018 yang dilakukan pada lingkup tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial menunjukkan bahwa muatan output kegiatan dalam Renja Kementerian ATR/BPN dan BIG, terutama yang merupakan Prioritas Nasional, sudah sesuai (selaras) dengan RKP 2018. Akan tetapi, perlu menjadi catatan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan kedepannya khusus kepada Kementerian ATR/BPN agar dapat memberikan data Renja K/L sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh data output kegiatan Renja K/L 2018 baru disusun oleh Kementerian ATR/BPN pada bulan Desember 2017 dan diperoleh oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan pada bulan yang sama. Kondisi demikian berdampak pada terhambatnya proses pelaksanaan rekapitulasi hasil pemetaan keselarasan Renja K/L dengan RKP 2018. Rekapitulasi hasil pemetaan keselarasan muatan dapat dilihat pada Tabel 9.
14 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Tabel 9. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan Renja K/L dengan RKP 2018
No. Muatan Jumlah Hasil Pemetaaan Renja K/L terhadap RKP Persentase (%)
RKP 2017
Renja K/L TL TTL TT TL+TTL TT
1. Tata Ruang
Prioritas 36 32 16 20 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0
2. Pertanahan
Prioritas 34 34 34 0 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0
3. Informasi Geospasial
Prioritas 43 46 43 0 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 113 112 93 20 0 100 0
Sumber: Hasil Olahan 2017
Hasil rekapitulasi pada Tabel 9 menunjukkan bahwa Form C output kegiatan prioritas dan non prioritas bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial pada RKP 2018, 113 output kegiatan prioritas dan non prioritas bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial telah terpetakan dalam Renja K/L 2018. Pada bidang pertanahan, seluruh output kegiatan Renja K/L 2018 merupakan program prioritas, karena bidang pertanahan memiliki program prioritas nasional Reforma Agraria sebagai amanat Nawacita Presiden. Oleh sebab itu, seluruh output kegiatannya diarahkan untuk mendukung kegiatan Reforma Agraria. Sebaliknya, bidang tata ruang dan informasi geospasial memiliki peran untuk mendukung berbagai sektor di dalam RKP 2018, antara lain (1) Perumahan dan Permukiman, (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata, (3) Ketahanan Energi, (4) Ketahanan Pangan, (5) Pembangunan Wilayah, serta (6) Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan. Berdasarkan uraian penjelasan diatas, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%) keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan telah tercapai.
Indikator Kinerja 3: Keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan
Indikator Kinerja 3 mengukur tentang persentase keselarasan muatan antara Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) 2018 dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018 dari mitra kerja dari Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, yaitu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Keselarasan muatan ini didasarkan output kegiatan pada RKA K/L 2018 dengan Form C RKP 2018 pada lingkup tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Penentuan keselarasan muatan didasarkan pada 3 kriteria, yaitu Terpetakan Langsung (TL), Terpetakan Tidak Langsung (TTL), dan Tidak Terpetakan (TT). Pencapaian realisasi dari pelaksanaan indikator ini dihitung dengan menggunakan formula berikut.
% = / 100%
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 15
Sementara, tabel hasil analisis keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP secara lengkap dapat di lihat pada Lampiran 3. Berdasarkan perhitungan tersebut, Indikator Kinerja 3 mendapatkan capaian realisasi pelaksanaan sebesar 100% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja 3 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian % keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Kementerian ATR/BPN hingga akhir Desember 2017 belum dapat memberikan RKA K/L 2018 Final kepada Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan dikarenakan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan untuk Kementerian ATR/BPN belum turun. Oleh sebab itu, RKA K/L 2018 belum dapat disahkan oleh Kementerian ATR/BPN. Dengan demikian, perhitungan keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP ini menggunakan rancangan RKA K/L 2018 Kementerian ATR/BPN yang diasumsikan sama dengan output dalam aplikasi KRISNA. Rekapitulasi sementara hasil pemetaan keselarasan muatan, khususnya untuk bidang tata ruang dan pertanahan yang dilaksanakan oleh Kementerian ATR/BPN dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rekapitulasi Pemetaan Keselarasan Muatan RKA K/L dengan RKP 2018
No. Muatan Jumlah Hasil Pemetaaan RKA K/L terhadap RKP Persentase (%)
RKP 2017 RKA K/L TL TTL TT TL+TTL TT
1. Tata Ruang*
Prioritas 36 32 16 20 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0
2. Pertanahan*
Prioritas 34 34 34 0 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0
3. Informasi Geospasial
Prioritas 43 46 43 0 0 100 0 Non Prioritas 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 113 112 93 20 0 100 0
Sumber: Hasil Olahan 2017
Indikator Kinerja 4: Penyusunan Rancangan Perpres RKP 2018 lingkup tata ruang dan pertanahan
Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018 dilakukan melalui rangkaian kegiatan Penyusunan RKP 2018. Kegiatan Penyusunan RKP 2018 terdiri dari Sidang Kabinet, Multilateral Meeting (MM) Internal Bappenas, MM antar K/L, Bilateral Meeting (BM) antara K/L dan Bappenas, Rakorbangpus, dan Musrenbangnas. Finalisasi RKP 2018 kemudian mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang selanjutnya dilakukan pelaksanaan Trilateral Meeting (TM) dengan Kementerian Keuangan untuk disahkan menjadi Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L). Penyusunan RKP 2018 terkait bidang tata ruang secara intensif dilakukan oleh Sub Direktorat Tata Ruang. Sementara pada bidang pertanahan dan informasi geospasial
16 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
dilakukan oleh Sub Direktorat Pertanahan dengan dibantu oleh Sub Direktorat Informasi dan Sosialisasi TRP. Pembagian mitra kerja untuk setiap sub direktorat dapat dilihat pada Gambar 3.
Pada penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan tetap menggunakan pendekatan perencanaan pembangunan berbasis THIS (Tematik-Holistik-Integratif-Spasial). Bidang tata ruang dan informasi geospasial memiliki peran untuk mendukung berbagai sektor di dalam RKP 2018. Bidang tata ruang mendukung keenam Prioritas Nasional (PN), yaitu (1) Perumahan dan Permukiman, (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata, (3) Ketahanan Energi, (4) Ketahanan Pangan, (5) Pembangunan Wilayah, dan (6) Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan. Sementara bidang informasi geospasial mendukung keenam Prioritas Nasional (PN), yaitu (1) Perumahan dan Permukiman, (2) Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata, (3) Ketahanan Energi, (4) Ketahanan Pangan, (5) Pembangunan Wilayah, dan (6) Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman. Untuk bidang pertanahan dalam RKP 2018 masuk kedalam satu program prioritas tersendiri pada Prioritas Nasional Pembangunan Wilayah, yaitu Program Prioritas Reforma Agraria yang mencakup 5 (lima) Kegiatan Prioritas, yaitu (i) Penguatan Kerangka Regulasi dan Penyelesaian Konflik Agraria; (ii) Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria; (iii) Kepastian Hukum dan Legalisasi atas Tanah Obyek Reforma Agraria; (iv) Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Pemanfaatan dan Produksi atas TORA; dan (v) Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria Pusat dan Daerah.
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 17
Gambar 3. Bagan Pembagian Mitra Kerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Dirjen Tata Ruang
Dirjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah
Dirjen Infrastruktur Keagrariaan
Dirjen Hubungan
Hukum Keagrariaan
Dirjen Penataan Agraria
Dirjen Pengadaan
Tanah
Dirjen Penanganan
Masalah Agraria,
Pemanfaatan Ruang dan
Tanah
Direktorat Fasilitasi Penataan
Ruang dan Lingkungan
Hidup, Ditjen Bina
Pembangunan Daerah
Direktorat Anggaran I,
Ditjen Anggaran
Dokumentasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan
Deputi Bidang Informasi
Geospasial Dasar
Deputi Bidang Informasi
Geospasial Tematik
Deputi Bidang Infrastruktur
Informasi Geospasial
Kementerian ATR/BPN
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Keuangan
Badan Informasi Geospasial
Subdit Tata Ruang
Subdit Pertanahan
Subdit Informasi
dan Sosialisasi Tata Ruang
dan Pertanahan
18 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Berdasarkan perhitungan tersebut, Indikator Kinerja 4 mendapatkan capaian realisasi pelaksanaan sebesar 100% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 12. Capaian Indikator Kinerja 4 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian % penyusunan Rancangan Perpres RKP 2017 terkait bidang tata ruang dan pertanahan 100% 100% 100%
Berdasarkan uraian penjelasan, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%)penyusunan Rancangan Perpres RKP 2017 terkait bidang tata ruang dan pertanahan telah tercapai.
3.1.2. Sasaran Kegiatan 2: Kebijakan Perencanaan Pembangunan
Indikator Kinerja 5: Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional
Kajian yang dihasilkan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mendukung keluaran (output) kebijakan perencanaan pembangunan sebagai input proses bisnis untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis, dan kredibel. Kualitas kajian yang disusun dilihat dari kriteria penggunaan jenis data, pemenuhan kaidah penulisan ilmiah, serta kebermanfaatan kajian bagi stakeholder terkait. Kajian yang dilakukan harus menggunakan pendekatan holistik, terintegrasi, dan spasial. Target dari Indikator Kinerja 5 yaitu kualitas kajian penyusunan RKP dalam lingkup tata ruang dan pertanahan yang baik. Capaian Indikator Kinerja 5 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja 5 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian
Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional
Baik Baik Baik
Pada tahun 2017, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan menyusun kajian Pengembangan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Berbasis Spasial dengan studi kasus lokasi yaitu Kawasan Industri Bitung. Penyusunan kajian pengembangan mekanisme bertujuan antara lain: (1) Mengembangkan instrumen monitoring berbasis data spasial yang dapat meningkatkan koordinasi dan integrasi antarsektor dalam pembangunan KI/KEK, sekaligus dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan; (2) Memonitor secara detail spasial janji Pemerintah Pusat dan investasi untuk wilayah Prioritas Nasional, sehingga permasalahan detail dapat dikoordinasikan oleh Pemerintah; dan (3) Pemerintah juga dapat memastikan investasi yang direncanakan dapat terwujud. Kajian yang dilakukan diharapkan dapat membantu menjawab isu dan tantangan pembangunan nasional dengan menggunakan pendekatan berbasis HITS.
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 19
Adapun pelaksanaan kajian dilakukan dari tahap persiapan, pengumpulan data, kunjungan lapangan, penyusunan mekanisme, hingga finalisasi. Finalisasi mencakup FGD sosialisasi hasil akhir kajian kepada internal maupun eksternal Kementerian PPN/Bappenas yang telah dilaksanakan pada bulan November 2017. Sementara penyusunan laporan akhir telah diselesaikan pada bulan Desember 2017.
Gambar 4. Tahapan Pelaksanaan Kajian Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan
Tahun 2017 (Sumber: Paparan FGD Hasil Kajian, 2017)
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator Kualitas kajian penyusunan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan bersifat holistik dan terintegrasi dalam prioritas pembangunan nasional telah mencapai 100 persen dengan kualitas baik.
3.1.3. Sasaran Kegiatan 3: Kebijakan Percepatan Pembangunan
Indikator Kinerja 6: Jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana
Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan melalui Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional berperan dalam perumusan kebijakan dan koordinasi perencanaan dalam pelaksanaan reforma agraria yang melibatkan berbagai sektor terkait, yaitu kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Uraian rinci dari hasil pelaksanaan penugasan dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan agenda kerja tahun 2017, Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Kebijakan Pendaftaran Tanah Publikasi Positif melalui pelaksanaan kegiatan: (i) Identifikasi Informasi Cakupan Peta Dasar Pertanahan dan Wilayah Bersertipikat; dan (ii) Pelaksanaan Pilot Project dan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Publikasi Tata Batas Kawasan Hutan.
2. Kebijakan Asset Reform dan Access Reform melalui pelaksanaan kegiatan: (i) Sosialisasi reforma agraria di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Lampung; (ii) Identifikasi lokasi pelepasan kawasan hutan untuk Tanah Obyek Reforma
20 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Agraria (TORA); (iii) Identifikasi dan koordinasi penyediaan program K/L untuk pelaksanaan akses reform; dan (iv) Koordinasi penyusunan Perpres Reforma agraria.
3. Kebijakan Penyediaan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum melalui pelaksanaan kegiatan koordinasi penyusunan raperpres terkait lembaga penyediaan tanah.
4. Kebijakan Sumber Daya Manusia Bidang Pertanahan melalui pelaksanaan kegiatan penyepakatan penerimaan SDM bidang pertanahan.
5. Koordinasi Lintas Sektor dan Daerah melalui pelaksanaan kegiatan koordinasi pelaksanaan percepatan sertipikasi tanah transmigrasi.
Tabel 14. Capaian Indikator Kinerja 6 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian
% jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana
100% 100% 100%
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%) jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana adalah tercapai.
Indikator Kinerja 7: Jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana
Penugasan tertentu merupakan bentuk kebijakan yang dilaksanakan untuk percepatan pembangunan nasional. Penugasan tertentu yang diberikan yaitu mengenai percepatan pelaksanaan reforma agraria nasional melalui Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional. Pembentukan tim koordinasi ditetapkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas melalui Surat Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep.15/M.PPN/HK/02/2017 dengan beranggotakan perwakilan dari beberapa Kementerian/Lembaga antara lain: Kementerian PPN/Bappenas; Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Pertanian; Kementerian PUPR; Kementerian Kelautan dan Perikanan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Kementerian Koperasi dan UKM; Kementerian Dalam Negeri. Dalam membantu pelaksanaan kegiatan, tim koordinasi dibantu oleh Sekretariat Reforma Agraria Nasional dan pihak ketiga dalam pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan keahlian khusus. Indikator kinerja 8 mengukur persentase penyelesaian penugasan tertentu melalui pencapaian penyelesaian penugasan tertentu setiap triwulannya.
Tabel 15. Capaian Indikator Kinerja 7 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian % penyelesaian penugasan tertentu 100% 89,26% 89,26%
Secara garis besar, agenda kerja Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional tahun 2017 difokuskan kepada: (i) Kebijakan Pendaftaran Tanah Publikasi Positif; (ii) Kebijakan Asset
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 21
Reform dan Access Reform; (iii) Kebijakan Penyediaan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum; (iv) Kebijakan Sumber Daya Manusia Bidang Pertanahan; dan (v) Koordinasi Lintas Sektor dan Daerah.
Namun nilai yang dicapai oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan melalui Tim Koordinasi Reforma Agraria Nasional dalam penyelesaian penugasan tertentu hanya mencapai 89,26%. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa penugasan yang belum terlaksana, diantaranya (i) pilot project publikasi tata batas kawasan hutan masih dalam tahap pelaksanaan, sehingga draft pedoman pelaksanaan tata batas kawasan hutan belum dapat tersusun; dan (ii) belum adanya kesepakatan acuan hukum terkait tanah adat/ulayat.
Berdasarkan uraian penjelasan, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%) penyelesaian penugasan tertentu adalah tidak tercapai.
3.1.4. Sasaran Kegiatan 4: Informasi Hasil Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Indikator Kinerja 8: Ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan
Informasi hasil pemantauan/evaluasi berupa informasi hasil ketercapaian tujuan dan output kegiatan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Informasi hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2016 hingga triwulan IV dan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2017 hingga triwulan II telah tersedia 100%, baik bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Di samping itu, dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi ini juga diidentifikasi isu-isu strategis bidang tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial. Pada bidang pertanahan, isu strategis yang diidentifikasi adalah kegiatan reforma agraria sebagai program yang diamanatkan oleh Presiden untuk periode 2015-2019 dalam Nawacita. Sementara untuk bidang tata ruang, isu strategis yang ditinjau adalah kinerja dana dekonsentrasi di daerah dan isu-isu penertiban dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk bidang informasi geospasial, penyediaan peta dasar 1:5000 terutama didaerah perbatasan menjadi isu strategis yang dipantau dan dievaluasi. Rekapitulasi informasi laporan hasil evaluasi dan pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang, pertanahan, dan informasi geospasial dapat dilihat pada Lampiran 5.
Tabel 16. Capaian Indikator Kinerja 8 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian
% ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan
100% 100% 100%
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%) ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan telah tercapai.
22 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Indikator Kinerja 9: Ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan
Rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional adalah jumlah rekomendasi pelaksanaan pemantauan (tahun berjalan), evaluasi tahun sebelumnya, dan pengendalian program prioritas pembangunan yang sudah disampaikan kepada K/L mitra. Rekomendasi juga dapat dilihat melalui jumlah rekomendasi berdasarkan laporan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian capaian output program prioritas pembangunan. Pencapaian indikator ini dihitung dengan menggunakan formula:
% = 2017
2016 2017 100%
Rekomendasi merupakan hasil dari pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional yang dilakukan di tahun 2017 yang harus ditindaklanjuti oleh K/L pada tahun 2018. Berdasarkan perhitungan tersebut, Indikator Kinerja 6 sudah tercapai sebesar 100% seperti yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 17. Capaian Indikator Kinerja 9 Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi %Capaian
% rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup tata ruang dan pertanahan yang ditindaklanjuti K/L
100% 100% 100%
Pada bidang tata ruang, 7 rekomendasi yang diberikan telah terlaksana seluruhnya di tahun 2017 (100%). Begitu halnya untuk bidang pertanahan dan bidang informasi geospasial, dimana 14 rekomendasi bidang pertanahan dan 2 rekomendasi bidang informasi geospasial telah seluruhnya terlaksana (100%). Dengan demikian, total persentase ketercapaian pelaksanaan rekomendasi yang diltindaklanjuti oleh K/L mitra Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan sebesar 100%. Rekapitulasi rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan tahun berjalan dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan uraian ini, diperoleh bahwa target kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tahun 2017 berdasarkan indikator persentase (%) rekomendasi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup tata ruang dan pertanahan yang ditindaklanjuti K/L adalah tercapai.
3.2. Capaian dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Pencapaian realisasi suatu kegiatan merupakan hasil yang diperoleh dari proses penetapan sasaran strategis yang dilakukan melalui indikator kinerja yang ditetapkan dan ketersediaan anggaran yang dibutuhkan. Pencapaian realisasi kegiatan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 dicapai dengan melaksanakan beberapa kegiatan yaitu kajian, perencanaan, pemantauan, evaluasi dan koordinasi strategis bidang pertanahan. Kegiatan-kegiatan tersebut didukung pula dengan ketersediaan anggaran kegiatan tahun anggaran 2017. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 sesuai dengan DIPA Kementerian PPN/Bappenas Tahun Anggaran
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 23
2017 adalah sebesar Rp. 2.800.000.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah). Anggaran tersebut dipergunakan untuk 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakan sejak Januari 2017 sampai dengan Juli 2017. Namun pada pertengahan Tahun 2017 terjadi pemotongan anggaran yang menyebabkan berkurangnya anggaran Direktorat TRP yang semula sebesar Rp. 2.800.000.000,- menjadi sebesar Rp. 2.499.993.000,- Anggaran inilah yang dipergunakan dari Juli 2017 sampai dengan Desember 2017.
Penyusunan anggaran Tahun 2017 dalam unit kerja eselon II harus berdasarkan pada (a) kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) Tahun 2015 -2019 yang berisi daftar dan rencana pendanaan setiap keluaran (output) kegiatan, (b) Tabel Informasi Kinerja Anggaran Tahun 2017, berisi usulan komponen kegiatan dan sumber pendanaan, penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya (KAK-RAB) dan (d) Rencana Penarikan Anggaran Kegiatannya.
Berdasarkan penyusunan dokumen anggaran tersebut diatas, capaian realisasi anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 2.496.434.947,- atau sebesar 99,86 persen (99,86%). Pencapaian realisasi tahun 2017 ini lebih besar dibandingkan dengan pencapaian realisasi anggaran tahun 2016 yang mencapai 89,60 persen (89,60%). Walaupun anggaran yang diterima oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 ini jumlahnya lebih kecil dari tahun 2016 (sebesar 4.659.160.000 milyar). Hal ini dikarenakan: (i) adanya pembubaran Sekretariat Badan Penataan Ruang Nasional (BKPRN), dan (ii) terjadi kesalahan persepsi total besaran persen dari jumlah anggaran yang ada dalam hal pengurangan anggaran. Selain itu juga pengurangan anggaran yang sangat signifikan di beberapa kegiatan pada pertengahan tahun 2017 yang mengakibatkan perlu dilakukan revisi ulang terhadap kegiatan yang masih dalam perencanaan anggaran. Hal ini juga berdampak pada tidak tercapainya beberapa indikator dan sasaran strategis dari masing-masing kegiatan.
Efisiensi anggaran yang tertera diatas, merupakan hasil efisiensi dari penghematan yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan arahan untuk membatasi pelaksanaan rapat di hotel, konsinyasi di luar kota, pembatasan perjalanan dinas serta dipengaruhi oleh keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan yang bersamaan dengan rangkaian penyusunan dan pelaksanaan RPJMN 2015-2019 bidang tata ruang, pertanahan dan informasi geospasial. Adapun capaian realisasi anggaran secara rincian dapat dilihat pada Tabel 18.
24 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Tabel 18. Realisasi Anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun Anggaran 2017
Kegiatan Anggaran Dalam
Perjanjian Kinerja (Rp)
Anggaran Sebelum
Penghematan (Rp)
Anggaran Setelah
Penghematan (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Penyerapan (%)
Sebelum Penghematan
Setelah Penghematan
1. Koordinasi Penyusunan RKP Lingkup Bidang Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2018
600.000.000 600.000.000 519.734.000 519.479.022 254.978 81,14 99,95
2. Kajian Pengembangan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Berbasis Spasial Kawasan Industri Prioritas (Case Study: KIP Bitung)
450.000.000 450.000.000 434.586.000 433.944.650 641.350 89,31 99,85
3. Koordinasi Strategis Reforma Agraria Nasional (RAN) 550.000.000 550.000.000 508.229.000 507.522.620 706.380 78,21 99,86
4. Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Tata Ruang dan Reforma Agraria
1.200.000.000 1.200.000.000 1.037.444.000 1.035.488.655 1.955.345 78.21 98,81
TOTAL 2.800.000.000 2.800.000.000 2.499.993.000 2.496.434.947 3.558.053 81,52 99,86
Sumber: Laporan Keuangan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 25
BAB 4 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2017 merupakan gambaran kinerja Direktorat termasuk evaluasi dan analisis terhadap kinerja pencapaian sasaran, kegiatan serta target yang disusun pada Tahun 2017. Dokumen Laporan Kinerja (Lkj) ini juga merupakan gambaran pencapaian dari realisasi atas rencana kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2017.
Dibawah koordinasi Kedeputian Bidang Pengembangan Regional, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki 9 (sembilan) IKU. Kesembilan IKU tersebut berkontribusi terhadap 5 (lima) dari 6 (enam) IKU Kedeputian Bidang Pengembangan Regional. Sedangkan untuk sasaran strategis dan IKU, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan berkontribusi terhadap 1 (satu) sasaran strategis serta 3 (tiga) IKU Kementerian PPN/Bappenas. Secara umum capaian sasaran strategis tersebut telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik dengan capaian sasaran strategis hampir mencapai 100 persen.
Adapun indikator yang telah mencapai 100 persen yaitu: 1) keselarasan muatan RKP dengan RPJMN lingkup tata ruang dan pertanahan, 2) keselarasan muatan Renja K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan; 3) keselarasan muatan RKA K/L dengan RKP lingkup tata ruang dan pertanahan; 4) jumlah K/L/Daerah yang melaksanakan penugasan lingkup tata ruang dan pertanahan sesuai dengan rencana, 5) ketersediaan informasi hasil pemantauan/evaluasi atas pelaksanaan rencana pembangunan lingkup tata ruang dan pertanahan, serta 6) rekomendasi pemantauan, evaluasi dan pengendalian rencana pembangunan nasional lingkup tata ruang dan pertanahan yang ditindaklanjuti K/L. Sedangkan indikator yang tidak mencapai 100 persen yaitu: 1) penyelesaian penugasan tertentu. Namun demikian, ketidakcapaian indikator ini perlu mendapatkan perhatian kembali pada pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang.
Terkait dengan pencapaian kinerja anggaran dan realisasi anggaran Direktorat Ttata Ruang dan Pertanahan disusun dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan bidang tata ruang dan pertanahan. Dalam pertengahan tahun 2017, telah terjadi pemotongan anggaran yang menyebabkan berkurangnya anggaran kegiatan, yang menyebabkan ada beberapa sub kegiatan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, sebagaimana yang sudah disebutkan dalam capaian dan evaluasi pelaksanaan anggaran diatas. Namun demikian, pencapaian kinerja anggaran tetap menggunakan pendekatan kinerja anggaran dimana mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja dari perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Secara keseluruhan pencapaian kinerja anggaran Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mencapai 99,86 persen (99,86%). Pencapaian Indikator Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan (target dan realisasi kegiatan) telah diinput juga dalam aplikasi e-performance Tahun 2017 beserta dokumen pendukung sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2017.
26 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
3.2. Saran dan Rekomendasi
Dengan pencapaian hasil kinerja kegiatan dan anggaran Tahun 2017, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan harus terus ditingkatkan dan dipertahankan pada masa yang akan datang. Hal-hal penting yang harus ditingkatkan untuk mencapai kinerja yang lebih efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya instrumen atau mekanisme pengendalian semacam forum pra-penyusunan ataupun penelahaan terhadap RKA K/L untuk mengakomodasi kebutuhan proses pengawalan rencana pembangunan hingga ke K/L oleh Kementerian PPN/Bappenas selaku integrator kebijakan perencanaan pembangunan yang selama ini kurang dilibatkan dalam proses penyusunannya.
2. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi antara Kementerian PPN/Bappenas yang memiliki fungsi perencanaan pembangunan dan Kementerian Keuangan yang memiliki fungsi penganggaran agar kebijakan perencanaan pembangunan selaras dengan kebijakan penganggaran. Diantaranya adalah penyesuaian target dan capaian realisasi dengan rencana penganggaran, baik dari awal maupun selama pelaksanaan anggaran, terutama ketika terjadinya penghematan/pemblokiran anggaran.
Dari kedua poin penting tersebut diharapkan kemudian kebijakan-kebijakan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah dan reforma agraria yang disusun dapat lebih elaboratif dan bersifat operasional untuk setiap elemen pembangunan daerah.
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 27
LAMPIRAN
28 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 29
Lampiran 1. Tabel Hasil Analisis Keselarasan Muatan RKP dengan RPJMN
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
BIDANG TATA RUANG 1. Prioritas
Sasaran/ indikator
1. Penyusunan Raperpres Rencana Tata Ruang KSN Kawasan Pangandaran-Kalipucang-Segara Anakan-Nusakambangan (Pacangsanak)
2. Tersusunnya Materi Teknis Pedoman Penataan Ruang di sekitar situ embung pada 15 DAS
3. Tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang di sekitar KEK Bitung, KEK MBTK, dan KEK Morotai
4. Tersusunnya Raperda RDTR di sekitar KI Sei Mangkei, KI Morowali, dan KI Bantaeng
5. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan.
6. Monitoring dan Evaluasi RTR KSN Perbatasan Negara
7. Penyusunan Rancangan Peraturan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara
8. Penyusunan NSPK Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan
9. Bimbingan Teknis Penyusunan dan Penyelesaian Rencana Tata Ruang di Daerah
10. Pelaksanaan Bimbingan Teknis
1. Tersedianya Peraturan Perundang-undangan Bidang Tata Ruang yang Lengkap, Harmonis, dan Berkualitas
2. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Bidang Tata Ruang
3. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas RTR serta Terwujudnya Tertib Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Penyelenggaraan Penataan Ruang
4 sasaran dalam RPJMN 2015-2019 telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) menjadi 16 sasaran yang lebih detail dalam RKP 2018.
Sasaran RPJMN (1) TTL dengan sasaran RKP (5)
Sasaran RPJMN (2) TTL dengan sasaran RKP (2), (8), (13), (15)
Sasaran RPJMN (3) TTL dengan sasaran RKP (1), (3), (4), (7), (9), (10), (11), (12), (14)
Sasaran RPJMN (4) TTL dengan sasaran RKP (6), (16)
4/4 x 100% = 100%
30 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
Rencana Tata Ruang dalam Rangka Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana
11. Terlaksananya bimbingan teknis penyusunan peraturan zonasi
12. Penyusunan Materi Teknis Bantuan Teknik RDTR Kabupaten Pidie.
13. Penyusunan Platform Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana
14. Penyusunan Masterplan Kawasan Rawan Bencana.
15. Terlaksananya Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air
16. Pengawasan Teknis Pengendalian Pemanfaatan Ruang di 19 provinsi
2. Non Prioritas Sasaran/
indikator 1. Penyusunan peraturan perundangan
Pengelolaan Ruang Udara Nasional (PRUN)
2. Harmonisasi peraturan perundangan 3. Penyusunan Sistem Informasi
Penataan Ruang yang terpadu dan terintegrasi antara Pusat dan Daerah
4. Penyelesaian penyusunan Perpres RTR KSN
5. Penyediaan peta skala 1:5.000 untuk RDTR
6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang
1. Tersedianya Peraturan Perundang-undangan Bidang Tata Ruang yang Lengkap, Harmonis, dan Berkualitas
2. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Bidang Tata Ruang
3. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas RTR serta Terwujudnya Tertib Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Penyelenggaraan Penataan Ruang
4 sasaran dalam RPJMN 2015-2019 telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) menjadi 6 sasaran yang lebih detail dalam RKP 2018.
Sasaran RPJMN (1) TTL dengan sasaran RKP (1) dan (2)
Sasaran RPJMN (2) TTL dengan sasaran RKP (3)
4/4 x 100% = 100%
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 31
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
Sasaran RPJMN (3) TTL dengan sasaran RKP (4) dan (5)
Sasaran RPJMN (4) TTL dengan sasaran RKP (6)
BIDANG PERTANAHAN 1. Prioritas
Sasaran 1. Tersedianya Sumber Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA)
2. Pemberian Hak Milik Atas Tanah yang Meliputi Redistribusi Tanah dan Legalisasi Aset (Reforma Aset)
3. Meningkatnya Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
4. Meningkatnya Pelayanan Pertanahan 5. Meningkatnya Kepastian Ketersediaan
Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
1. Meningkatnya kepastian hukum hak atas tanah
2. Semakin baiknya proporsi kepemilikan, penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatnya kepastian ketersediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
4. Meningkatnya pelayanan pertanahan
3 sasaran dalam RPJMN 2015-2019 telah Terpetakan Langsung (TL) dan 1 sasaran Terpetakan Tidak Langsung (TTL) menjadi 2 sasaran yang lebih detail dalam RKP 2018.
4/4 x 100% = 100%
2. Non Prioritas Sasaran Tidak Ada Tidak Ada Sasaran bidang
pertanahan seluruhnya masuk dalam kegiatan prioritas
-
BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL 1. Prioritas
32 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
Sasaran 1. Tersedianya peta integrasi neraca spasial 4 komponen sumber daya alam untuk evaluasi tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
2. Tersedianya Peta Dasar Skala 1:5000 untuk penyusunan RDTR sekitar KI dan KEK
3. Tersedianya model dinamika spasial, data batimetri dan garis pantai di KI dan KEK
4. Informasi geospasial tematik untuk verifikasi luas sawah baku
5. Penyusunan Peta Dasar Skala 1:5000 Lokpri dalam Rangka Mendukung Penyusunan RDTR Kawasan Perbatasan Negara
6. Penyediaan tanda batas negara 7. Akuisisi data batas negara Data
informasi geospasial untuk mendukung perundingan batas darat dan batas laut
8. Pelaksanaan kegiatan integrasi informasi geospasial tematik cadangan karbon lahan gambut skala menengah sebagai dampak perubahan iklim
9. Pembuatan peta rawan banjir 10. Tersedianya Peta Rupabumi Indonesia
yang Termutakhirkan 11. Tersedianya Data Geospasial dalam
Rangka Penyediaan Peta Rupabumi Indonesia Termutakhirkan
12. Terlaksananya Asistensi/supervisi
1. Meningkatnya koordinasi penyelenggaraan Informasi Geospasial
2. Terpenuhinya kebutuhan minimum data dan informasi geospasial untuk perencanaan pembangunan wilayah darat dan laut Indonesia, baik kualitas maupun kuantitas
3. Terselenggaranya berbagi pakai data dan informasi geospasial
4. Termanfaatkannya data dan informasi geospasial dalam proses perencanaan pembangunan dan penyusunan kebijakan publik
5. Terpenuhinya SDM bidang Informasi Geospasial bagi penyelenggara dan pengguna Informasi Geospasial
6. Terbangunnya kelembagaan pengelolaan Informasi Geospasial pada berbagai tingkatan
7. Tercapainya kemandirian IPTEK dan industri bidang Informasi Geospasial
Dari 7 sasaran dalam RPJMN 2015-2019, 2 sasaran telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) ke dalam 16 sasaran prioritas yang lebih detail dalam RKP 2018. Sementara 1 sasaran merupakan kegiatan reguler rutin, 1 sasaran lainnya merupakan kegiatan non prioritas dalam RKP 2018, dan 3 sasaran akan dialokasi pada RKP 2019.
Sasaran RPJMN (2) TTL dengan sasaran RKP 2018 nomor (2), (5), (6), (7), (10) dan (11)
Sasaran RPJMN (4) TTL dengan sasaran RKP 2018 nomor (1), (3), (4), (8), (9), (12), (13), (14), (15), dan (16)
Sasaran RPJMN (1) merupakan
3/3 x 100% = 100%
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 33
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
dalam Penyusunan Peta Dasar Pertanahan
13. Tersusunnya Peta Morfometri Bentang Lahan skala 1:50.000
14. Tersusunnya Peta Penutup Lahan skala 1:50.000
15. Tersusunnya Peta Sistem Lahan skala 1:50.000
16. Tersedianya IGT Potensi SDA Pulau-pulau Kecil
kegiatan reguler rutin dan terdapat selalu di dalam Renja K/L
Sasaran RPJMN (4) merupakan kegiatan non prioritas pada RKP 2018
Sasaran RPJMN (5), (6), dan (7) akan dialokasikan pada RKP 2019
2. Non Prioritas Sasaran 1. Terpenuhinya kebutuhan data dan
informasi geospasial untuk perencanaan pembangunan wilayah yang berkualitas
2. Terselenggaranya berbagi pakai dan pemanfaatan data dan informasi geospasial dalam proses perencanaan pembangunan dan penyusunan kebijakan publik
1. Meningkatnya koordinasi penyelenggaraan Informasi Geospasial
2. Terpenuhinya kebutuhan minimum data dan informasi geospasial untuk perencanaan pembangunan wilayah darat dan laut Indonesia, baik kualitas maupun kuantitas
3. Terselenggaranya berbagi pakai data dan informasi geospasial
4. Termanfaatkannya data dan informasi geospasial dalam proses perencanaan pembangunan dan penyusunan kebijakan publik
5. Terpenuhinya SDM bidang Informasi Geospasial bagi penyelenggara dan pengguna Informasi Geospasial
6. Terbangunnya kelembagaan pengelolaan
7 sasaran dalam RPJMN 2015-2019 telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) ke dalam 2 sasaran non prioritas yang lebih detail pada RKP 2018.
Sasaran RPJMN (2) dan (4) dengan sasaran non prioritas RKP 2018 nomor (1)
Sasaran RPJMN
3/3 x 100% = 100%
34 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
RKP 2018 RPJMN 2015-2019 Analisis
Keselarasan Muatan Penilaian
Informasi Geospasial pada berbagai tingkatan
7. Tercapainya kemandirian IPTEK dan industri bidang Informasi Geospasial
(3) TTL dengan sasaran non prioritas RKP 2018 nomor (2)
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 35
Lampiran 2. Tabel Hasil Analisis Keselarasan Muatan Renja K/L dengan RKP 2018
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
BIDANG TATA RUANG 1. Prioritas
Output Kegiatan
1. RDTR Kawasan Perbatasan Negara 2. RTR KSN Kawasan Ekonomi BBK 3. RTR KSN Kawasan Lingkungan Hidup
Pangandaran-Kalipucang-Segara Anakan-Nusakambangan (Pacangsanak)
4. RTR KSN Kawasan Kritis Lingkungan Buol-Lambunu
5. RTR KSN Kawasan Sosial Budaya Candi Prambanan
6. NSPK/Pedoman Penataan Ruang disekitar Danau, Waduk, Situ
7. NSPK/Pedoman Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan
8. Rekomendasi Program Sektoral Berbasis RTR KSN Perbatasan Negara
9. Rekomendasi Program Sektoral Berbasis RTR KSN Ekonomi
10. Rekomendasi Program Sektoral Berbasis RTR KSN Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup
11. RDTR di Sekitar KEK Bitung 12. RTR Kawasan Perdesaan
1. Peninjauan Kembali Perpres 87/2011 tentang Penataan Ruang KSN BBK
2. Penyiapan Raperpres RTR KSN Kawasan Kritis Lingkungan Buol-Lambunu
3. Penyusunan Rancangan Peraturan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara
4. Penyusunan RTR KSN Candi Prambanan
5. Penyusunan RTR KSN Kawasan Pangandaran-Kalipucang-Segara Anakan-Nusakambangan (Pacangsanak)
6. Penyusunan Materi Teknis Pedoman Penataan Ruang disekitar Situ Embung pada 15 DAS
7. Penyusunan NSPK Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan
8. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang di Pulau Jawa Bali
9. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan di Pulau Papua
Dari 36 output kegiatan prioritas dalam RKP 2018, telah Terpetakan Langsung (TL) 16 output RKP kedalam 16 output Renja K/L 2018, dan telah Terpetakan Tidak Langsung (TTL) 20 output RKP yang telah disimplifikasi kedalam 16 output Renja K/L 2018.
36/36 x 100% = 100%
36 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
13. Masterplan Kawasan Rawan Bencana 14. RTR Kawasan Strategis Kabupaten di
Sekitar KEK MBTK 15. RTR di Sekitar KEK Morotai 16. RTR Kawasan Strategis Kabupaten di
Sekitar KI Sei Mangkei 17. RTR Kawasan Strategis Kabupaten di
Sekitar KI Morowali 18. RTR Kawasan Strategis Kabupaten di
Sekitar KI Bantaeng 19. Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan
Bimbingan Teknis Penyusunan dan /atau Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah
20. Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bantuan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR
21. Provinsi/Kab/kota yang mendapatkan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Rinci /Rencana Detail Tata Ruang
22. Pegawai Yang Dibentuk Menjadi PPNS 23. Pengembangan Sistem Operasi serta
Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pengendalian dan Penertiban Pemanfaatan Ruang, dan Penguasaan Tanah
10. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan di Kep, Nustra
11. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan di Kepulauan Maluku
12. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan di Pulau Kalimantan
13. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan di Pulau Sulawesi
14. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan di Pulau Sumatera
15. Monitoring dan Evaluasi RTR KSN Perbatasan Negara di Pulau Kalimantan
16. Monitoring dan Evaluasi RTR KSN Perbatasan Negara di Pulau Nusa Tenggara
17. Monitoring dan Evaluasi RTR KSN Perbatasan Negara di Kepulauan Maluku
18. Monitoring dan Evaluasi RTR KSN Perbatasan Negara di Pulau Papua
19. Penyusunan Masterplan Kawasan Rawan Bencana
20. Penyusunan Rancangan Masterplan
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 37
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
24. Norma/Standar/Prosedur/Kriteria (NSPK) Penertiban Pemanfaatan Ruang
25. Operasionalisasi dan Pembinaan PPNS Penataan Ruang
26. Pengawasan Pengamatan Penelitian dan Pemeriksaan (WASMALITRIK) Indikasi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
27. Norma/Standar/Prosedur/Kriteria (NSPK) Pengendalian Pemanfaatan Ruang
28. Bimbingan Teknis Instrumen Lengkap Pengendalian
29. Pengendalian Pemanfaatan Ruang di 8 DAS (GNKPA)
30. Pengawasan Teknis Pengendalian Pemanfaatan Ruang
31. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengendalian Pemanfaatan Ruang
32. Kebijakan dan Kemitraan Bidang Penataan Kawasan
Pengembangan Kawasan Perdesaan 21. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
di sekitar Kawasan Industri (Sei Mangkei, Morowali, dan Bantaeng)
22. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di Sekitar KEK (Morotai, Bitung, dan MBTK)
23. Penyusunan Platform Pengelolaan Kawasan Rawan Bencana
24. Bimbingan Teknis Penyusunan dan Penyelesaian RTR di Daerah
25. Bimbingan Teknis Penyusunan/Peninjauan Kembali RTRW dan RDTR untuk mengakomodir LP2B
26. Penyusunan Bantuan Teknik RDTR Kab Pidie
27. Pendidikan dan Pelatihan PPNS Penataan Ruang
28. Pembangunan Sistem Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Operation Center)
29. NSPK Penertiban Pemanfaatan Ruang 30. Operasionalisasi dan Pembinaan PPNS
Penataan Ruang 31. Pengawasan Pengamatan Penelitian dan
Pemeriksaan (WASMATLITRIK) Indikasi Pelanggaran Pemangaatan Ruang
32. Bimbingan Teknis Peraturan Zonasi
38 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
33. Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA)
34. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengendalian Pemanfaatan Ruang
35. Pengawasan Teknis Pengendalian Pemanfaatan Ruang
36. NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang
BIDANG PERTANAHAN 1. Prioritas
Output Kegiatan
Program pengembangan infrastruktur keagrariaan 1. Data kadastral 2. Peta bidang tanah, ruang, perairan 3. Data pemetaan tematik 4. Peta tematik 5. Peta informasi bidang tanah 6. Surveyor berlisensi 7. Data dasar dan informasi 8. Peta dasar 9. Peta batas kawasan/batas wilayah Program penataan hubungan hukum keagrariaan 1. Pengaturan dan penetapan hak tanah
dan ruang (SK hak atas tanah dan izin) 2. Lisensi PPAT 3. Ijin peralihan HAT, pelepasan HAT, ijin
perubahan komoditas, dan ijin peralihan
Program pengembangan infrastruktur keagrariaan 1. Tata batas kawasan hutan 2. Peta tematik 3. Peta dasar pertanahan dan RDTR Program penataan hubungan hukum keagrariaan 1. Pengaturan dan penetapan hak tanah
dan ruang (SK hak atas tanah dan izin) Program penataan agraria 1. Terbentuknya tim operasionalisasi gugus
tugas pelaksanaan reforma agraria di tk. pusat
Program pengadaan tanah 1. Peta zona nilai tanah Program pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah
34 output kegiatan prioritas dalam RKP 2018 telah Terpetakan Langsung (TL) dalam Renja K/L 2018.
34/34 x 100% = 100%
Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017 | 39
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
saham 4. Kebijakan model pemberdayaan hak
atas tanah masyarakat Program penataan agraria 1. Data base penatagunaan tanah 2. Neraca penatagunaan tanah 3. Data pertanahan wilayah pesisir, pulau-
pulau kecil, perbatasan, dan wilayah tertentu
4. Data base konsolidasi tanah 5. Data base landreform 6. SK ganti kerugian tanah obyek
ladreform (TORA) Program pengadaan tanah 1. SK HAT dan izin pemerintah 2. Data prioritas lokasi bagi penyediaan
tanah untuk kepentingan umum 3. Rekomendasi pemanfaatan tanah
pemerintah 4. SK lisensi penilai pertanahan (penilai
tanah) 5. Peta zona nilai tanah 6. Peta zona nilai ekonomi kawasan Program pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah 1. Rekomendasi tanah terindikasi terlantar
dan HGU habis 2. Data lahan sawah terverifikasi terhadap
data pertanahan 3. Penertiban dan pendayagunaan tanah
1. Rekomendasi tanah terindikasi terlantar dan HGU habis
2. Verifikasi data lahan sawah terhadap data pertanahan
3. Penertiban tanah terlantar 4. Pendayagunaan tanah terlantar Program penanganan masalah agraria dan tata ruang 1. Penanganan konflik tanah dan ruang 2. Penanganan sengketa tanah dan ruang 3. Pencegahan masalah sengketa dan
konflik agraria, pemanfaatan ruang dan tanah
4. Penanganan penyelesaian perkara tanah dan ruang
Program pengelolaan pertanahan daerah 1. Peta tematik 2. Peta dasar pertanahan dari citra satelit
skala 1:2.500 3. Peta bidang 4. Pemberdayaan masyarakat 5. Penyelenggaraan penataan hubungan
hukum keagrariaan di daerah (legalisasi aset)
6. Penyelenggaraan penataan agraria di daerah (redistribusi tanah)
7. Neraca penatagunaan tanah 8. Sertipikat konsolidasi tanah 9. Data tekstual dan spasial P4T bidang
tanah (IP4T) 10. Terbentuknya tim operasionalisasi gugus
40 | Laporan Kinerja Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan 2017
No. Aspek
Keselarasan Muatan
Renja K/L 2018 RKP 2018 Analisis Keselarasan Muatan Penilaian
terlantar 4. Potensi tanah terlantar 5. Penertiban tanah terlantar 6. Pendayagunaan tanah terlantar Program penanganan masalah agraria dan tata ruang 1. NSPK sengketa dan konflik wilayah I
dan II 2. Kasus yang ditangani sengketa dan
konflik tanah dan ruang wilayah I dan II 3. Upaya pencegahan sengketa dan