Cover Makalah

19

Click here to load reader

Transcript of Cover Makalah

Makalah Vital Sign Departemen Bedah Mulut

Disusun oleh : Purna Waluyo Jati (11.208.0033)

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung SEMARANG

BAB II ISI 1. Tanda-Tanda Vital (Vital Sign) Pengertian Tanda-tanda vital/vital sign merupakan indikator dari status kesehatan (menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh). Pengukuran TTV memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stress fisiologi / psikologi, respon terapi medis & keperawatan, perubahan fisiologis. Hal ini sangat penting sehingga disebut TANDA VITAL. Pengukuran tanda-tanda vital memberikan informasi yang berharga terutama mengenai status kesehatn pasien secara umum. Tanda-tanda vital meliputi (i) temperatur/suhu tubuh, (ii) denyut nadi, (iii) laju pernafasan/respirasi, dan (iv) tekanan darah. Pengukuran ini harus dibandingkan dengan rentang normal sesuai usia pasien dan hasil pengukuran sebelumnya, jika ada. Waktu dilakukannya pemeriksaan TTV : Saat klien masuk ke fasilitas kesehatan Di RS / fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program Sebelum dan sesudah prosedur bedah Sebelum dan sesudah prosedur diagnostik invasif Sebelum dan sesudah pemberian pengobatan yang mpengaruhi karvas, respirasi & fungsi kontrol suhu Saat KU klien berubah Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang pengaruhi TTV Saat klien melaporkan adanya distress fisik non spesifik Tujuan Tujuan dilakukan TTV adalah untuk mengetahui data obyektif, mengetahui KU klien, mengetahui perkembangan penyakit klien dan membantu menentukan diagnosa & intervensi keperawatan.

Tekanan Darah Tekanan darah adalah kekuatan darah ketika mendorong dinding arteri. Tekanan darah tergantung pada luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit, dan tahanan pembuluh darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darah total, yang tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac output). Viskositas darah arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan pembuluh darh vaskular. Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi ventrikel kiri (atau sistol), dan diatur oleh volume stroke (atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap denyut janutng). Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari darah antar kontraksi ventrikel. Tujuan obyektif utama mengidentifikasi, memberikan terapi dan memantau tekanan darah pasien adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler serta angka kesakitan dan kematian yang terkait. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah yang akurat sangat penting, karena pengukuran ini menjadi dasar keputusan klinis yang vital, misalnya untuk menyesuaikan terapi antihipertensi untuk pasien. Faktor yang bertanggung jawab terhadap Tekanan Darah : Tahanan perifer: Pada dilatasi pembuluh darah & tahanan turun ,TD akan Volume darah ; Bila volume meningkat , TD akan meningkat Viskositas darah. Semakin kental darah akan meningkatkan TD Elastisitas dinding pembuluh darah : penurunan elastisitas pembuluh darah turun

akan meningkatkan TD Aliran darah dalam arteri menghasilkan suara yang spesifik, yang disebut suara Korotkoff yang terjadi dalam 5 fase: Fase I : lemah, jelas dan ketuk (tekanan sistolik) Fase II: swooshing Fase III: nyaring (crisp), lebih intensif (tapping)

Fase IV: muffling (pada dewasa hal ini menunjukkan keadaan hiperkinetik Fase V: hilangnya suara (pada dewasa, tekanan diastolik).

jika fase ini terus berlangsung selama pengikat lengan mengempis). Suara-suara ini digunakan untuk mengidentifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik. Klasifikasi hasil pembacaan tekanan darah berdasarkan kriteria The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) Prehipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 130-139 mmHg atau diastolik 80-90 mmHg. Pasien dengan prehipertensi memiliki resiko dua kali lebih tinggi untuk menjadi hipertensi daripada individu dengan tekanan darah yang lebih rendah. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau diastolik 90 mmHg atau lebih dan diklasifikasikan (berdasarkan keparahannya) sebagai stage 1 atau 2. Hipertensi sistolik saja (isolated systolic hypertension) didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau kurang dan harus diklasifikasikan lebih lanjut sesuai keparahannya (misalnya 170/82 berarti hipertensi sistolik stage 2). Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 Kategori Normal Pre hipertensi Hipertensi tahap 1 Hipertensi tahap 2 Sistol (mmHg)