COST EFFECTIVENESS ANALYSISS PENGGUNAAN OBAT...
Transcript of COST EFFECTIVENESS ANALYSISS PENGGUNAAN OBAT...
COST EFFECTIVENESS ANALYSISS PENGGUNAAN
OBAT ANTI HYPERTENSI KOMBINASI ARB - CCB &
ARB – Diuretik SERTA PENGARUHNYA TERHADAP
QUALITY OF LIVE PASIEN HIPERTENSI RAWAT
JALAN Di RSAL MINTOHARDJO JAKARTA 2016
BY: Dr. Delina Hasan, M.Kes, Apt
FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Ciputat, Tangerang Selatan
2017
Dipresentasikan pada acara Rakernas & PIT IAI
2017
1 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
-
• Hipertensi merupakan salah satu penyakit Kardiovaskuler yang berbahaya karena tanpa gejala dan tanpa tanda-tanda sehingga sering disebut silent killer.
• Menurut AHA , th 2013, 77.9 jt memiliki tekanan darah tinggi proyeksi meningkat th 2030 sebesar 7.2% dari th 2013
• RISKESDAS 2007 7.6 % dan 2013 9.5 %
-
• Kebanyakan terapi hipertensi dg obat tunggal belum optimal dibutuhkan obat kombinasi
• Terapi hipertensi membutuhkan waktu lama ini berimplikasi pada besarnya biaya pengobatan
-
• Efektivitas penggunaan obat antihipertensi dalam pengendalian tekanan darah berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien hipertensi tersebut.
2 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tujuan Umum Tujuan Khusus
U/ Mengetahui Efektifitas dan
efisiensi dari kedua obat
kombinasi ARB-CCB dan ARB-
Diuretik dan pengaruhnya
terhadap kualitas hidup pasien
hipertensi
U/ mengetahui obat antihipertensi
kombinasi yang mana yg lebih
Efektif dari kedua obat
antihipertensi kombinasi tersebut.
U/ mengetahui obat antihipertensi
kombinasi yang mana yg lebih
Efisien dari kedua obat
antihipertensi kombinasi tersebut.
U/ mengetahui obat antihipertensi
kombinasi yang mana, unit costnya
lebih rendah dari kedua obat
antihipertensi kombinasi tersebut.
U/ mengetahui bagaimana
pengaruhnya terhadap kualitas hidup
pasien hipertensi tersebut.
3 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Penelitian ini hanya dibatasi pada Uji efktifitas dan uji
efisiensi obat anti hipertensi kombinasi ARB-CCB dan
ARB-Diuretik dan pengaruhnya terhadap kulaitas hidup
pasien hipertensi.
Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien
hipertensi yang memenuh ikriteria inklusi dan eksklusi.
Desain penelitian ini adalah Kohort dengan pendekatan
prospektif.
Tempat penelitian di RSAL Mintohardjo Jakarta
Pengumpulan data dilakukan mulai bulan Juli-November
2016
Ruang Lingkup
4 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Hipertensi
The Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Pressure (JNC VII)
Klassifikasi SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi:
Stadium 1 140-159 90-99
Stadium 2 >/= 160 >/ = 100
5 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
JENIS HIPERTENSI
Hipertensi primer / hipertensi esensial / idopatik
hipertensi yang tidak jelas penyebabnya.
Lebih dari 90 – 95 % hipertensi termasuk dalam kelompok ini.
Hipertensi sekunder :
± 5 - 8% penderita hipertensi.
Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh antara lain penyakit
ginjal (hipertensi renal), tumor, penyakit endokrin, obat dll.
6 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Penatalaksanaan
Non Farmakologi :
Life style
Diet DASH (Dietary
Approaches to Stop
Hypertension)
Farmakologi :
Diuretika
ACE Inhibitors
ARB
Beta Blockers
Ca.Channel Blockers
7 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Penghambat Enzim Konversi Angiotensin (ACEI)
ACE inhibitor : mengurangi pembentukan angiotensin II vasodilatasi dan pe sekresi aldosteron yang menyebabkan ekskresi natrium dan air serta retensi kalium, akibatnya tekanan darah me
Mempunyai profile metabolik yang netral, sehingga tepat diberikan pada penderita diabetes, asma, & hiperlipidemia.
Bentuk Molekul aktif: Captopril, Lisinopril.
Bentuk Prodrug: Ramipril, Enalapril, Benazepril, Fosinopril, Quinapril, Moex
Terapi Hipertensi
8 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Diuretik
Mekanisme kerja : Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menghancurkan garam yang tersimpan di dalam tubuh. Pengaruhnya ada dua tahap yaitu :
(1) Pengurangan dari volume darah total dan curah jantung; yang menyebabkan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer;
(2) Ketika curah jantung kembali ke ambang normal, resistensi pembuluh darah perifer juga berkurang.
Diuretik, terutama golongan tiazid, adalah obat lini pertama untuk kebanyakan pasien dengan hipertensi. Bila terapi kombinasi diperlukan untuk mengontrol tekanan darah, diuretik salah satu obat yang direkomendasikan.
9 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Angiotensin II antagonist/Bloker (AIIRA/ARB)
Angiotensin II Receptor Antagonist/Blocker : mengikat reseptor
tipe I dan memblok semua efek angiotensin II.
Contoh : Irbesartan (Aprovel-Sanofi)
Valsartan (Diovan-Novartis)
Losartan (Cozaar-Merck)
Candisartan (Blopress-Takeda)
Telmisartan (Micardis-Boehringer Ingelheim)
Terapi Hipertensi
10 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Berdasarkan struktur kimianya dibedakan 5 gol yaitu :
Dihidropiridin : nifedipin
felodipin
nikardipin
amlodipin
Difenilalkilamin : verapamil
tiapamil
Benzotiazepin : diltiazem
Piperazin : sinarizin, flunarizin dll.
Lain - lain : prenilamin, perheksilin dll.
Terapi Hipertensi Calsium Channel Blocker
11 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Rasional kombinasi obat antihipertensi
Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada
hipertensi dianjurkan :
Mempunyai efek aditif
Mempunyai efek sinergisme
Mempunyai sifat saling mengisi
Penurunan efek samping masing-masing obat
Mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ
target tertentu
Adanya “ fixed dose combination” akan meningkatkan
kepatuhan pasien (adherence).
12 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Fixed dose combination yang paling efektif
Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan
diuretik
Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan diuretik
Penyekat beta dengan diuretik
Diuretik dengan agen penahan kalium
Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan
antagonis kalsium
Antagonis alfa 2 dengan diuretika
Penyekat alfa 1 dengan diuretik13.
13 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Menurut European Society of Hypertension 2003,
kombinasi dua obat untuk hipertensi ini dapat
dilihat pada gambar 1 dimana kombinasi obat
yang dihubungkan dengan garis tebal adalah
kombinasi yang paling efektif.
DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17 14
PRINCIPLE OF PHARMACOECONOMIC
15 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Kerangka Konsep Penelitian
ARB-CCB ARB- Diuretik
OUTPUT COST COST OUTPUT
Terkendali Biaya langsung Biaya langsung Terkendali
Tdk Terkendali Biaya tdk langsung Biaya tdk langsung Tdk Terkendali
TOTAL OUTPUT TOTAL COST TOTAL OUTPUT TOTAL COST
TOTAL COST TOTAL COST
TOTAL OUTPUT TOTAL OUTPUT
UNIT COST ARB-CCB UNIT COST ARB-DIURETIK
UNIT COST ARB-CCB
CER:
UNIT COST ARB-DIURETIK
QUALITY OF LIFE
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
FISIK MENTAL EMOSIONAL SOSIAL
PASIEN HIPERTENSI 100
50 PASIEN
HIPERTENSI
50 PASIEN
HIPERTENSI
Karakteristik Pasien -Jenis kelamin -Umur -Penyakit Penyerta -Obat Penyakit
Penyerta
16 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
17 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian RSAL Mintohardjo. Juli-November 2016
2. Desain Penelitian Kohort
3. Populasi semua pasien hipertensi yg berkunjung ke RSAL Mintohardjo Juli – November 2016
4. sampel 100 pasien hipertensi yg memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
5. Pengumpulan data Prospektif
6. Analisis Data : Biostatistik (univariat dan Bivariat) dan CEA serta Analisis terhadap kualitas hidup pasien hipertensi ditinjau dari kualitas kesehatan (Fisik, Emosi, Sosial dan Mental)
18 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
• Penelitian ini dilaksanakan di bagian rekam medis dan poliklinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSAL Mintohardjo Jakarta pada bulan Juli – November 2016.
Tempat dan Waktu Penelitian
• Penelitian ini menggunakan desain Kohort untuk mengetahui efektivitas obat antihipertensi kombinasi, sedangkan untuk efisiensi dilakukan analisis dengan metode Farmakoekoomi yaitu CEA serta untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup pasien hipertensi tersebut.
Desain Penelitian
• Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan yang menderita hipertensi yang berobat di RSAL Mintohardjo Jakarta periode 2016. Sampel adalah bagian dari populasi tersebut yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, sebanyak 100 sampel yang diperoleh secara prospektif
Populasi dan Sampel
19 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Kriteria inklusi & ekslusi
1.Kriteria Inklusi : Pasien dewasa ≥ 35 tahun, Pasien hipertensi yang menjalani
pengobatan rawat jalan pada bulan Juli – November 2016, Terdiagnosis oleh dokter
menderita hipertensi, Mendapatkan kombinasi 2 obat antihipertensi oral golongan
ARB-CCB dan ARB- Diuretik, Mendapatkan obat kombinasi antihipertensi yang
sama selama 3 bulan, Pasien yang menyetujui sebagai partisipan (informed
concent).
2.Kriteria ekslusi : Pasien usia < 35 tahun, Wanita hamil, Pasien hipertensi yang
mendapatkan antihipertensi kombinasi yang berbeda selama 3 bulan, Pasien dengan
rekam medik yang tidak tercatat antihipertensi yang digunakan (macam, dosis, dan
frekuensi pemberian) dan tidak tercatat pemeriksaan tekanan darah, Pasien yang
menjalani pengobatan diluar periode Juli–November 2016, Pasien yang tidak
bersedia sebagai partisipan
20 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Analisis Data…
• Univariat
• Bivariat
Secara Biostatistika
• Cost Effectiveness Analysis (CEA) & Analisis kualitas hidup
Secara Farmakoekonomi
21 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
HASIL
Karakteristik Pasien
Karakteristik pasien hipertensi yang mendapatkan Obat Antihipertensi kombinasi (ARB-CCB & ARB-Diuretik) di RSAL Jakarta tahun 2016; jenis kelamin hampir berimbang perempuan 53 % dan Laki-laki 47 %, usia berkisar antara 35-65 tahun, pendidikan paling banyak perguruan Tinggi, menyusul D3 dan SMA, pekerjaan paling banyak PNS, menyusul Karyawan swasta, dan ibu Rumah tangga. Tekanan Darah Sistolik berkisar antara 160–200 mmHg dan Diastolik berkisar antara 90-100 mmHg, penyakit penyerta DM tipe2, CKD, CHF , Hiperlipidemia, Dispepsia & Vertigo.
22 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 1. Hubungan Antara Penggunaan Obat Antihipertensi ARB-CCB
dan ARB-Diuretik, Dengan Terkendalinya Tekanan Darah Pada pasien
Rawat Jalan di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016
Obat
Antihipertensi
Kombinasi
Kendali Tekanan Darah
Total
Terkendali Tidak Terkendali
N % N % N %
ARB-CCB 48 96 2 4 50 100
ARB-Diuretik 42 84 8 16 50 100
Total 90 90 10 10 100 100
23 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 2. Distribusi Biaya Langsung Pada Pengobatan
Pasien Hipertensi dengan Obat Anti hipertensi
Kombinasi ARB-CCB dan ARB-Diuretik
di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016
Komponen Biaya Langsung Obat Antihipertensi Kombinasi
ARB-CCB (Rp) ARB-Diuretik (Rp)
Biaya Obat kombinasi hipertensi 11.178.000 5.283.000
Biaya Obat penyakit Penyerta 7.550.000 6.558.000
Biaya Laboratorium 4.650.000 4. 829.000
Biaya pemeriksaan 7.575.000 8.375.000
Total 30.953.000 25.036.000
24 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 3. Distribusi Biaya Tidak Langsung Pada Pengobatan
Pasien Hipertensi dengan Obat Anti hipertensi Kombinasi ARB-
CCB dan ARB-Diuretik di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016
No. Biaya Tidak Langsung Obat Anti Hipertensi Kombinasi
ARB-CCB
(Rp)
ARB-DIURETIK (Rp)
1. Biaya Akomodasi 2.450.000 2.525.000
2. Biaya Hilangnya waktu
produktif
18.550.000 18.900.000
3. Total 21.000.000 21.425.000
25 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 4. Distribusi Biaya Pada Pasien Hipertensi Rawat jalan dengan
menggunakan Obat Antihipertensi Kombinasi ARB-CCB dan ARB-
Diuretik di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016
Obat
Antihipertens
i Kombinasi
(Rp)
Biaya
Langsung
(RP)
Biaya Tidak
langsung
(Rp)
Total Cost
(Rp) (a)
Pasien
dengan TD
Terkendali (b)
Unit Cost(
(Rp) a/b)
ARB-CCB 30.953.000 21.000.000 51.953.000 48 1.082.354
ARB-Diuretik 25.036.000 21.425.000 46.461.000 42 1.106.214
26 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 5. Hubungan Antara Kesehatan Emosional Dengan Terkendalinya
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Yang Mendapat
Obat Antihipertensi Kombinasi ARB-CCB dan ARB-Diuretik
Di Rumah Sakit Mintohardjo Jakarta 2016
Kesehatan Emosional Pengendalian Tekanan
Darah
Total
Terkendali Tidak
Terkendali
N % N % N %
Stabil 187 99.4 1 0.5 188 100
Tidak Stabil 2 16.6 10 83.3 12 100
Total 189 94.5 11 5.5 200 100
P = 0.000
Kesehatan Emosional Pengendalian Tekanan
Darah
Total
Terkendali Tidak
Terkendali
N % N % N %
Stabil 90 100 0 0 90 100
Tidak Stabil 5 50 5 50 10 100
Total 95 95 5 5 100 100
P = 0.000
27 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 6. Hubungan Antara Kesehatan Sosial Dengan Terkendalinya Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Yang Mendapat Obat
Antihipertensi Kombinasi ARB-CCB dan ARB-Diuretik
Di Rumah Sakit Mintohardjo Jakarta 2016
Kesehatan Sosial Pengendalian Tekanan Darah Total
Terkendali Tidak Terkendali
N % N %
Tidak Bisa Mengikuti
Kegiatan Sosial
2 28.57 5 71.43 7 100
Kadang-kadang Bisa
Mengikuti Kegiatan Sosial
7 87.5 1 12.5 8 100
Bisa Mengikuti Kegiatan
Sosial
85 100 0 0 85 100
Total 94 94 6 6 100 100
P = 0.000
28 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 7. Hubungan Antara Kesehatan Mental Dengan Terkendalinya
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Yang Mendapat
Obat Antihipertensi Kombinasi ARB-CCB dan ARB-Diuretik
Di Rumah Sakit Mintohardjo Jakarta 2016
Kesehatan
Mental
Terkendali Tekanan Darah Total
Terkendali Tidak
Terkendali
N % N % N %
Lemah 2 20 8 80 10 100
Kuat 90 100 0 0 90 100
Total 92 92 8 80 100 100
P: 0.000
29 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Tabel 8. Hubungan Antara Kesehatan Fisik Dengan Terkendalinya Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Yang Mendapat
Obat Antihipertensi Kombinasi ARB-CCB dan ARB-Diuretik
Di Rumah Sakit Mintohardjo Jakarta 2016
Kesehatan Fisik Pengendalian Tekanan Darah Total
Terkendali Tidak
Terkendali
N % N % N %
Tidak Ada Keluhan 70 97.2 2 2.8 72 100
Pegal 9 75 3 25 12 100
Nyeri Dada, Sendi, dan
Pinggang
0 100 3 100 3 100
Kembung 5 83 1 17 6 100
Sesak Nafas 0 0 2 100 2 100
Mual 1 20 4 80 5 100
Pusing 0 0 0 0 0 100
Total 85 85 15 15 100 100
P = 0.257 30 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Pembahasan
Dari Hasil Analisis
Pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB – CCB lebih efektif dibandingkan
dengan pasien yang diterapi dengan obat kombinasi golongan ARB –Diuretik di
RSAL Mintohardjo Jakarta 2016. Ini dibuktikan dengan Outcome Klinik ARB–
CCB (96%) dan ARB–Diuretik (84 %) .
Pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB–CCB lebih efisien dibandingkan
dengan pasien yang diterapi dengan obat kombinasi golongan ARB – Diuretik di .
RSAL Mintohardjo Jakarta 2016. Ini dibuktikan dengan Outcome ekonomi yang
dilihat dari besarnya unit cost masing–masing obat antihipertensi kombinasi,
ARB– CCB (Rp 1.082.354) dan ARB–Diuretik (Rp 1.106.214). Unit cost yang
terendah adalah kombinasi ARB-CCB.
Pasien yang diterapi dengan obat antihipertensi kombinasi ARB –Diuretik maupun
yang diterapi dengan obat antihipertensi kombinasi golongan ARB – CCB di RSAL
Mintohardjo Jakarta 2016, kualitas hidupnya lebih baik setelah di terapi selama tiga
bulan rawat jalan. Ini dibuktikan dengan Outcome Humanistic yaitu ditinjau dari
kesehatan Emosi, Mental, Sosial dan Fisik. Artinya Ada hubungan antara hasil
Analisis Biostatistik (efektifitas) dengan CEA yaitu terkendalinya tekanan darah
dengan kualitas hidup pasien hipertensi.
31 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara terkendalinya tekanan darah dengan
kualitas hidup ditinjau dari tiga indikator kesehatan
Mental, Emosional dan Sosial yang ditandai dengan
nilai P ketiga indikator tersebut 0.000. Sedangkan
kesehatan fisik ada hubungan tapi tidak signifikan.
32 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
Kesimpulan Kesimpulan
•Pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB– CCB lebih efektif
dibandingkan dengan pasien yang diterapi dengan obat kombinasi golongan
ARB–Diuretik di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016.
•Unit cost pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB –CCB lebih rendah
dibandingkan dengan pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB –
Diuretik di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016.
•Pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB–CCB lebih efisien
dibandingkan dengan pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB –
Diuretik di RSAL Mintohardjo Jakarta 2016.
•Pasien yang diterapi dengan obat kombinasi ARB–CCB lebih efektif dan
Efisien
•Kualitas Hidup Pasien Hipertensi ditinjau dari Kesehatan yaitu Kesehatan
Fisik, Emosi, Mental dan Sosial, menunjukkan semakin terkendalinya Tekanan
darah, semakin membaiknya Kualitas Hidup pasien Hipertensi.
33 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17
34 DH-OP-PIT IAI KODE OFK 17