Diuretika, Obat Jantung, Dan Obat - Obat Penurun Kolesterol
-
Upload
purnomo-siddhi -
Category
Documents
-
view
109 -
download
4
description
Transcript of Diuretika, Obat Jantung, Dan Obat - Obat Penurun Kolesterol
DIURETIKA, OBAT JANTUNG, DAN OBAT -
OBAT PENURUN KOLESTEROLPresented by kelompok 9
Aris Tri SusantoPrasetyo Bayu Aji
Kimia Unnes 2011
Materi Pembahasan
DIURETIKA
OBAT JANTUNG
OBAT PENURUN KOLESTEROL
DIURETIKA
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih akibat pengaruhnya yang langsung terhadap ginjal.
Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam gumpalan-gumpalan pembuluh darah yang terletak di bagian kulit ginjal.
Diuretika digunakan saat :Pengobatan udema yang mana
terdapat air berlebihan di jaringan-jaringan seperti paru-paru, ginjal, hati, dan lainnya.
Obat hipertensi guna mengurangi volume-darah seluruhnya hingga tekanan darah menurun.
Obat penyakit kencing batu, dengan mengeluarkan endapan kristal dalam ginjal dan saluran kemih
DIURETIKA
PENGGUNAAN
hipokalemia : Kekurangan kalium dalam darah
Hiperurikemia : kadar asam urat di dalam darah meningkat melebihi nilai normal
Hiperglikemia : kondisi di mana terlalu banyak glukosa beredar dalam plasma darah
Hiperlipidemia : kadar lipid darah yang melebihi kadar normalnya
Hiponatriemia : kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal
DIURETIKA
EFEK SAMPING
Berdasarkan kegiatan farmakologinya, diuretik dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya :1. Diuretika Osmotis2. Zat-zat perintang fungsi tubuli3. Stimulansia Filtrasi Glomeruli
DIURETIKA
PENGGOLONGAN
A.Dekstran Merupakan pengganti plasma dan terutama digunakan dalam larutan 6% sebagai obat shock secara injeksi intravena. Untuk obat udema digunakan dekstran 12%Dosis : 10-15 ml/kg bb dari larutan 12%, selama 3-5 hari berturut-turut.B. Glukosa (Dekstrosa, dextropur)
Digunakan untuk menambah volume darah dan untuk tujuan gizi pada pemberian makan melalui saluran darah. Sebagai diuretikum pada udema otak. Pada udema paru-paru : 50-200 ml dari larutan glukosa 25%-50%
DIURETIKA
DIURETIKA OSMOTIS
C. SorbitolDigunakan sebagai zat pengganti
gula untuk penderita-penderita kencing gula (maks. 40 g/hari).Dosis : sebagai diuretikum, sebagai infus 0,75-1.5 g/kg bb dari larutan 40-50% per hariD. Amonium KloridaDigunakan untuk menaikkan tekanan osmosis tubuli tanpa kehilangan elektrolit, namun tidak cocok pada penderita uremia atau gangguan hati.Dosis : oral 4 kali sehari 1-2 g selama 3 hari
DIURETIKA
DIURETIKA OSMOTIS
A. Thiazida dan DerivatnyaMekanisme kerjanya melalui
perintangan resorpsi kembali ion-ion natrium dan klorida sambil meningkatkan ekskresi kalium dan bikarbonat. Derivat-derivatnya :Klorothiazida
Penggunaannya pada bermacam udema, dan hipertensi. Bekerja setelah 1-2 jam selama 12 jamEfek samping : mual, muntah, diare, pusing, dan alergi.Dosis : oral 1-2 kali sehari 0,5-1 g pagi hari
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
Klorthalidon : HygrotonDigunakan sebagai obat bantu hipertensi. Bekerja setelah 2 jam selama 48-72 jamDosis : 1 kali sehari 100-200 mg, (maks. 200 mg); pemeliharaan 1 kali sehari 50-100 mg
Klopamida : BrinaldixDigunakan sebagai obat hipertensi. Bekerja setelah 2 jam selama 16 jam.Dosis : 1 kali sehari 20-60 mg pagi hari, (maks. 100 mg); pemeliharaan 10-20 mg tiap 2 hari
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
B. Perintang KarbonanhidraseObat-obat ini jarang digunakan lagi
sebagai diuretika, karena efeknya lenyap setelah beberapa hari. Hanya digunakan pada glaucoma untuk mengurangi tekanan intra-okuler. Yang termasuk dalam sub-golongan ini ialah Asetazolamida.
Asetazolamida diresopsi cepat diusus dan menghasilkan efek diuresis selama 18 jam lebih. Zat ini merintangi enzim Karbonanhidrase di sel-sel tubuli hingga ekskresi Na+, K+, HCO3
-, dan air meningkat.Digunakan pada penyakit mata glaucoma karena berkhasiat mengurangi produksi air mata. Dosis oral 1-4 kali sehari 250 mg
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
C. Antagonis - Antagonis Aldosteron• Aldosteron : hormon steroida yang
mengatur keseimbangan elektrolit dalam darah, yakni dengan mempertinggi resopsi dari Na+ dan Cl- serta ekskresi dari kalium.
• Mekanisme kerja : merintangi fungsi aldosteron dengan mencegah biosintesa hormon tersebut.
• Efek : bertambahnya ekskresi Na+, Cl- dan air, sedangkan ekskresi kalium diperhambat. Yang termasuk zat-zat di atas adalah Spironolakton, dan Metirapon.
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
Spironolakton : Aldactone AKerjanya sangat lambat, setelah 2-3 hari baru maksimal, dan khasiat diuretiknya lemah sekali.Efek samping : kantuk, pusing, gangguan lambung-usus, dan erythema.Dosis : 2 kali sehari, 2 tablet dari 25 mgMetirapon : MetopironMenghambat biosintesis aldosteron, kortisol dan kortikosteron di ginjal. Dapat digunakan bersama prednison dan saluretikum lain pada retensi air, seperti nefrosis, dan sebagainya.Dosis : oral 3 kali sehari 2 kapsul dari 250 mg
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
D. Diuretika Airbekerja dengan menghambat resopsi
kembali dari air, sehingga menyebabkan diuresis kuat yang cepat efeknya tapi singkat. Cocok untuk digunakan pada keadaan akut, seperti pada udema paru-paru dan otak. Yang termasuk diuretik air diantaranya :Asam etakrinat (dosis : oral pemula 1 kali
50 mg dengan berangsur-angsur dinaikkan sampai 150 mg/hari)
Furosemida (dosis : oral 40-80 mg pagi hari, pada keadaan hipertensi akut sampai 500 mg)
Bumetanid (dosis : oral 1 kali sehari 1 mg, maks 4 mg)
DIURETIKA
ZAT PERINTANG FUNGSI TUBULI
Kegiatan filtrasi dari glomeruli dapat ditingkatkan dengan :1. Memperbesar volume-menit dari
jantung2. Mempertinggi tekanan-intravaskuler3. Mendilatasi pembuluh-pembuluh di
ginjal, misalnya derivat xantinDervat-derivat xantin berkhasiat
diuretik berdasarkan dikuranginya resopsi kembali air dan peninggian ekskresi CL-. Obat-obat ini sering digunakan pada asma, namun tidak lagi sebagai diuretikum.
DIURETIKA
STIMULANSIA GLOMERULI
DIURETIKA
Struktur molekul obat diuretika
dekstran sorbitol klorothiazida
asetazolamida metyrapon asam etakrinat
spironolakton furosemida
OBAT JANTUNG
Obat jantung (cardiaca) ialah obat-obat yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang terganggu ke keadaan normal.Gangguan - gangguan jantung terpenting yang dapat diobati dengan cardiaca adalah 1. Infark Jantung 2. Angina Pectoris 3. Aritmia - Aritmia 4. Dekompensasi Jantung 5. Shock
A. Infark JantungSerangan jantung akibat adanya
gumpalan darah beku menyumbat suatu cabang pembuluh jantung yang menyalurkan darah ke otot jantung.Gejala : Nyeri hebat di belakang tulang dada, sesak, muka pucat, debar jantung.Pengobatan :• analgetika narkotik (morfin, petidin, dan
fentanil)• Suatu tranquillizer (diazepam, droperidol,
dsb) Obat pencegahan : 1. Asetosal : 3 kali 500 mg sehari 2. Dipiridamol : 4 kali 75 mg
OBAT JANTUNG
GANGGUAN JANTUNG
B. Angina PektorisGangguan yang timbul karena
hilangnya keseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen bagi otot jantung, akibat penciutan arteri jantung. Gejala : Rasa sakit hebat di bawah tulang dada menjalar ke pundak kiri dan lengan atas.Pengobatan :
• Memperlancar penyaluran darah dan oksigen : prenilamin dan dipiridamol.
• Penghematan penggunaan oksigen : β-blockers
• Nitrogliserin
OBAT JANTUNG
GANGGUAN JANTUNG
C. AritmiaGangguan-gangguan ritme detak
jantung, berupa kelainan frekuensi denyutan, vibrasi, getaran, ataupun ekstrasistol.Heartblock : jenis aritmia yang disebabkan gangguan penyaluran listrik dari serambi kanan ke bilik-bilik. Tidak ada obatnya, tapi dengan terapi pacemaker.
D. ShockAkibat tachycardia hebat, komplikasi infark jantung, myocarditis, dan sebagainya.Pengobatan : nitrogliserin bersama hidrokortison dosis tinggi, dan dengan vasodilatator nitroprusida-natrium
OBAT JANTUNG
GANGGUAN JANTUNG
E. Dekompensasi JantungJantung tidak mampu lagi untuk
menjaga peredaran darah dan volume-menit menurun, akibat infark atau katup-katup tak bekerja sempurna.Gejala : Sukar napas bila berbaring (dyspnoe), cyanosis, dan udema; dengan vena-vena memuai.Pengobatan :• Glikosida-glikosida jantung untuk
memperkuat daya kontraksi : digoksin dan digitoksin
• Diuretkum : furosemida 500 mg• morfin
OBAT JANTUNG
GANGGUAN JANTUNG
Berdasarkan efeknya atas jantung, cardiaca dapat dibagi dalam dua golongan, yakni1. Kardiotonika, digunakan untuk
mempertinggi kontraksiotot jantung.2. Anti-aritmika, digunakan untuk
melawan kelainan-kelainan dalam ritme detak jantung. Menurunkan frekuensi denyut (efek chronotop negatif) dan mengurangi daya kontraksi (efek inotrop negatif)
OBAT JANTUNG
PENGGOLONGAN
A. Digoksin : Lanoxin (Wellcome)Mulai bekerja setelah 2-4 jam dan
bertahan sampai 3 hari. Digunakan untuk digitalisasi cepat, namun kurang memuaskan pada keadaan akut.Dosis : Permula 0,25-1 mg, kemudian setiap 6-8 jam 0,25-0,75 mg. Perawatan 1-3 kali sehari 0,25 mgB. Digitoksin : Digitaline (Nativelle)
Digunakan pada terapi menahun pada penderita dekompensasi. Mulai kerjanya cepat, setelah 1 jam dan bertahan 2-3 minggu.Efek samping : Mual, dan muntahDosis : Oral permula 0,1-0,3 mg, kemudian 0,2 mg setiap 6-8 jam sampai tercapai 1-2 mg sehari.
KARDIOTONIKA
OBAT JANTUNG
C. Ouabain : Strofantin GDiperoleh dari biji tumbuhan
Strophantus gratus. Mulai kerjanya setelah injeksi sekitar 3 menit, dan bertahan relatif pendek, sekitar 24 jam.Dosis : permula injeksi 0,25-0,5 mg disusul dengan 0,125 mg.D. Proscilaridin : Talusin (Knoll)
Diperoleh dari glikosida scillaren A dalam ubi tumbuhan Scilla maritima. Berkhasiat kardiotonik dan diuretik.Dosis : oral 3-4 kali sehari 0,25 mgKARDIOTONIKA
OBAT JANTUNG
A. Beta-Blockers• Penggunaan pada : Tachy-aritmia, antiaritmia, angina pectoris, dan hipertensi.• Efek samping : Bronchokonstriksi, bradycardia, jari-jari dingin, pusing, dan dekompensasi jantung.• Dosis : 2-3 kali sehari untuk menjaga efek
terapeutik dan kadar plasma obat tinggi.
ANTI ARITMIKA
OBAT JANTUNG
B. Kinidin : Kinidine durules (Astra)• Digunakan pada : Tachy-aritmia,
antiaritmia, dan anti-malaria ringan.• Efek samping : Muntah, diare, dan alergi
kulit.• Dosis : Oral 2-3 kali sehari @ 250 mg
bisulfatC. Disopiramida : Rythmodan (Roussel)• Digunakan pada : bermacam-macam jenis
tachycardia, extra sistole, dan untuk mencegah fibrilasi serambi
• Efek samping : Reaksi kulit (gatal, dsb), mulut kering, dan gangguan akomodasi.
• Dosis : oral 100-200 mg sekali selama makan, jika perlu 3 kali sehari 100-200 mg
ANTI ARITMIKA
OBAT JANTUNG
D. Lidokain : Lignokain, Xylokain, Xylocard (Astra)• Penggunaan pada : Tachycardia
vertrikuler, dan extra sistol• Efek samping : Gangguan lambung-usus,
berkeringat, dan hipotensi.• Dosis : oral 1 mg/kg bb kemudian
dilanjutkan dengan infus 1-2 mg/menit untuk mempertahankan efeknya.
E. Verapamil : Isoptin (Knoll)• Digunakan pada : Tachy-aritmia,
Gangguan penyaluran impuls, Angina pectoris, danHipertensi
• Efek samping : Mual, pusing• Dosis : Angina pectoris : 3 kali sehari 40-
80 mg Aritmia : 5 mg 3 kali sehari
ANTI ARITMIKA
OBAT JANTUNG
Struktur molekul obat jantung
digoksin digitoksin
ouabain proscilaridin
OBAT JANTUNG
DIURETIKA
Struktur molekul obat jantung
kinidin disopiramida lidokain
verapamil
OBAT PENURUNKOLESTEROL
Kolesterol (bahasa Yunani chlole =empedu ,stereos =padat) adalah zat alamiah dengan sifat-sifat fisik serupa lemak dan berumus steroida seperti hormon-hormon kelamin dan anak ginjal glikosida jantung dan vitamin D.
Sintesisnya disamping bahan pangan sebagai sumber kolesterol tubuh dapat pula membentuknya sendiri dengan lemak dan minyak-minyak setelah direpsorpsi untuk sebagian digunakan sebagian sumber energi (penguraian menjadi CO2 +H2O + kalory)
KOLESTEROL
MetabolismeDalam hati kolesterol digunakan
sebagai bahan pangkal untuk pembentukan asam-asam empedu dan hormon-hormon steroida. Untuk biotransformasinya diperlukan vitamin C dalam jumlah yang cukup. Penguraian kolesterol berlangsung lebih cepat selama tubuh aktif dan bergerak.
OBAT KOLESTEROL
KOLESTEROL
Lipida darah yakni zat-zat yang bersifat lemak berupa asam-asam lemak bebas. Lipida ini beredar dalam darah sebagai senyawa-senyawa kompleks dengan suatu protein yakni albumin dan disebut lipoprotein-lipoprotein dan dapat dibagi menjadi 4 fraksi yakni;
1. Fraksi a atau HDL (High Density Lipoproteins)
2. Fraksi b atau LDL (Low Density Lipoproteins)
3. Fraksi pre-b atau VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
4. Chylomikron molekulnya lebih besar dari fraksi a dan b
OBAT KOLESTEROL
HIPERLIPEMIA
Atheroclerosis adalah suatu penyakit arteri dengan gejala penyempitan pembuluh nadi karena adanya pengendapan lipida dan garam-garam kalsium pada bagian dalam nya yang setelah bebrapa waktu mengakibatkan pengerasan dinding pembuluh tersebut.Pencegahannya :• Makan seperlunya tetapi jangan
berlebihan dikurangai makan karbohidrat seperti nasi dan kentang
• Jangan makan yang mengandung banyak kolesterol seperti kuning telur otak dan hati
• Menggunakan minyak dengan asam lemak polyunsaturated (tak jenuh)
OBAT KOLESTEROL
ATHEROSCLEROSIS
Kadar kolesterol dalam tubuh dapat dikurangi dengan menjaga pola makan dan teratur berolah raga. Selain itu dapat dengan mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol, diantaranya :A. KlofibratB. KolestiraminC. DekstrotiroksinD. SitosterolE. Asam NikotinatF. Preparat Kombinasi
OBAT KOLESTEROL
HIPOLEMIK
A. Klofibrat : Atromid S, etil p-klorofenoksi isobutirat
• Menghambat pembebasan lipoprotein dari hati, dengan mengurangi asam lemak bebas dalam plasma, sehingga kadar VLDL dan kolesterol turun.
• Efek samping : mual, gangguan rambut rontok, dan berat badan naik.
• Dosis : oral 3-4 kali sehari 0,5 g setelah makan
B. Kolestiramin : Questran, Cuemid• Zat penukar ion yang mampu menukar
ion Cl—nya dengan ino asam empedu sehingga tak terjadi resopsi kolesterol.
• Efek samping : mual, obstipasi/diare, berkurangnya kadar vit. A dan D.
• Dosis : 3-4 kali sehari 4 g pada waktu makan, selama minimal 2 minggu.
OBAT KOLESTEROLHIPOLEMIK
C. Dekstrotiroksin : choloxin• Mempercepat perombakan LDL dan
kolesterol dalam hati dengan memperlancar oksidasinya.
• Efek samping : hipermetabolisme, tachycardia, aritmia jantung, dan pusing.
• Dosis : 1-2 mg sehari, maksimal 8 mg sehari.
D. Sitosterol : sitosterin, cytellin• Menghambat resopsi kolesterol oleh usus
dari makanan dengan jalan persaingan.• Efek samping : hilang nafsu makan, dan
diare.• Dosis : 9 g sehari, maksimal 36 g sehari.
OBAT KOLESTEROL
HIPOLEMIK
E. Asam Nikotinat : niasin, nicotine, dan asam piridin-3-karbonat• Mampu menghalangi pembebasan asam
lemak sehingga sintesis LDL dan kolesterol dalam hati terhambat.
• Efek samping : vasodilatasi, gatal-gatal, perasaan panas, mual, dan diare.
• Dosis : permulaan 4 kali 250 mg, kemudian naik menjadi 3 g dalam 2-3 minggu.
F. Preparat Kombinasi : Lipostabil (Nattermann)Mengandung sejenis zat yang disebut zat fosfolipid esensial dengan teofilin dan vitamin B6 dan E.
OBAT KOLESTEROL
HIPOLEMIK
DIURETIKA
Struktur molekul obat penurun kolesterol
klofibratkolestiramin
dekstrotiroksinsitosterolasam nikotinat
Thank you