coretan.docx
-
Upload
alfa-dina-prianoto -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
Transcript of coretan.docx
Pada tahun 1865, fisikawan Jerman Rudolf Clausius , Teknik Teori tentang Panas, menyarankan bahwa prinsip-prinsip kimia panas, misalnya panas berkembang dalam reaksi pembakaran, dapat diterapkan dengan prinsip-prinsip termodinamika.
Pada awal abad ke-20, dua publikasi utama berhasil menerapkan prinsip-prinsip yang
dikembangkan oleh Gibbs proses kimia, dan dengan demikian membentuk dasar dari ilmu
termodinamika kimia.Yang pertama adalah 1923 buku Termodinamika dan Bebas Energi
Bahan Kimia oleh Gilbert N. Lewis dan Merle Randall. Buku ini bertanggung jawab untuk
menggantikan yang afinitas kimia untuk jangka energi bebas di dunia berbahasa Inggris.
Yang kedua adalah 1.933 Termodinamika buku modern dengan metode Willard Gibbs ditulis
oleh EA Guggenheim. Dengan cara ini, Lewis, Randall, dan Guggenheim dianggap sebagai
pendiri termodinamika kimia modern karena kontribusi utama dari dua buku tersebut dalam
mempersatukan penerapan termodinamika untuk kimia .
Energi kimia adalah potensi zat kimia untuk menjalani transformasi melalui reaksi kimia atau untuk mengubah zat kimia lainnya
Energi yang dapat dilepaskan (atau diserap) karena reaksi antara satu set bahan kimia sama dengan perbedaan antara kandungan energi dari produk dan reaktan.Perubahan energi disebut perubahan energi internal dari reaksi kimia.
Perubahan energi internal dari suatu proses sama dengan perubahan panas jika diukur dalam kondisi volume konstan
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Sistem ke
Lingkungan. Dalam kata lain reaksi eksoterm Melepaskan Energi. Saat terjadi reaksi ini suhu
sistem naik. Sistem melepaskan kalor ke lingkungan karena adanya kenaikan suhu.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Lingkungan ke
Sistem. Dalam kata lain reaksi eksoterm Menyerap Energi. Saat terjadi reaksi ini suhu sistem
turun.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia
Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa
kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Untuk memahami
termokimia perlu dibahas tentang:
Hukum Ke-Nol Termodinamika
Termodinamika hukum ini menyatakan bahwa apabila dua buah benda yang berada
didalam kesetimbangan thermal digabungkan dengan sebuah benda lain, maka ketiga-tiganya
berada dalam kesetimbangan thermal.
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum termodinamika pertama berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain”.
Hukum Kedua Termodinamika
Termodinamika hukum kedua terkait dengan entropi. Entropi adalah tingkat keacakan
energi.Hukum ini menyatakan bahwa total entropi darisuatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkatkanwaktu,mendekati nilai maksimumnya. Aplikasi : kulkas harus
mempunyai pembuang panas dibelakangnya,yangsuhunya lebih tinggi dari udara
sekitar.Karena jika tidak panas dari isikulkas tidak bisa terbuang keluar.
Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum termodinamika ketiga terkait dengan temperatur nolabsolut.Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapaitemperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akanmendekati nilai minimum.
Energetika kimia atau termodinamika kimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan energi yang terjadi dalam proses atau reaksi.
Sistem adalah benda atau sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal.
Contohnya adalah pada saat mengamati sebuah bejana yang berisi gas, yang dimaksud
dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut sedangkan lingkungannya adalah
bejana itu sendiri.e
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu
1. Sistemterbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah
Untukpanas (Q)
bernilaipositifbiladiberikankepadasistemdanbernilainegatifbilakeluardari system
Untukusaha (W) bernilaipositifapabilakeluardarisistemdanbernilainegatifbiladiberikan
(masuk) kedalamsistem.
Sistemtertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan.
Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara
didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara
didalam balon.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
Pembatasadiabatik: tidakmemperbolehkanpertukaranpanas.
Pembatas rigid: tidakmemperbolehkanpertukarankerja.
Sistemterisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi.
Keduanya saling memengaruhi, karena sistem dapat menyerap panas dari lingkungan atau melepaskan panas ke lingkungan. Amatilah gambar berikut.
Dari gambar 3.9 kita dapat menangkap hubungan yang jelas antara sistem dan
lingkungan. Sistem menyerap panas dari lingkungan, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9
(a) sehingga entalpinya berharga positif. Sebaliknya, bila sistem melepas kalor ke
lingkungan, seperti pada Gambar 3.9 (b) maka entalpinya berkurang dan entalpinya berharga
negatif.