COPIII

Click here to load reader

download COPIII

of 10

description

share

Transcript of COPIII

Slide 1

Nama Kelompok :Ruwida Johan 1000532015Ayu Armaiza 1000532032Viola Violita 1000532036Sofina Sri Wahyuni 1000532004Silvany Fadillah 1000532016

Praktikum Perbendaharaan

Kelompok 3Perbendaharaan Pemerintah Daerah

PengertianAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah danDPRD. APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahunditetapkan dengan peraturan daerah.APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuanpendapatan daerah. Penyusunan APBD berpedoman kepada RKPD dalam rangkamewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. APBDmerupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaranterhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 DesemberKonsep Perencanaan Anggaran Daerah Secara garis besar, pengelolaan (manajemen) keuangan daerah dapat dibagi menjadi duabagian, yaitu manajemen penerimaan daerah dan manajemen pengeluaran daerah. Keduakomponen tersebut akan sangat menentukan kedudukan suatu pemerintah daerah dalamrangka melaksanakan otonomi daerah. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaanyang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Pengelolaan KeuanganDaerah kemudian adalah seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.Adapun ruang lingkup keuangan daerah meliputi:hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukanpinjaman;kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayartagihan pihak ketiga;penerimaan daerah;

4. pengeluaran daerah;5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaanyang dipisahkan pada perusahaan daerah dan6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangkapenyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Secara umum, perencanaan anggaran daerah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :1. Perencanaan dalam menentukan Arah dan Kebijakan Umum APBD, disebut perencanaan kebijakan (policy planning) Anggaran Daerah. Dalam prakteknya, rencanaini harus disusun dan disepakati secara bersama-sama oleh DPRD dan PemerintahDaerah. Perencanaan kebijakan harus memuat kejelasan mengenai tujuan dan sasaranyang akan dicapai di tahun mendatang dan sekaligus juga harus menjadi acuan bagiproses pertanggungjawaban (LPJ) kinerja keuangan Daerah pada akhir tahun anggaran.

2. Perencanaan serangkaian strategi, prioritas, program dan kegiatan yang diperlukandalam mencapai Arah dan Kebijakan Umum APBD, yang disebut juga PerencanaanOperasional (Operational Planning) anggaran Daerah. Karena bersifat teknis danoperasional, proses ini dibebankan kepada Pemerintah Daerah.

Asas dan Fungsi APBDSalah satu asas penting dalam menetapkan prioritas anggaran belanja yang dijabarkandalam APBD adalah bahwa penentuan anggaran disusun sesuai dengan kebutuhanpenyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Secara khusus,penganggaran pengeluaran harus didukung oleh adanya kepastian sumber pendanaanyang cukup dan memiliki landasan hukum yang kuat (Pasal 18 PP Nomor 58 Tahun2005). APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, danstabilisasi.a. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar untukmelaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.b. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedomanbagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.c. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedomanuntuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuaidengan ketentuan yang telah ditetapkan.d. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran daerah harus diarahkan untukmenciptakan lapangan kerja/ mengurangi pengangguran dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.e. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah harusmemperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.f. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah daerah menjadi alatuntuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomiandaerah.

Penyusunan dan Penetapan menurut UU no 17 tahun 2003Tujuan dan fungsi dan klasifikasi APBD (Pasal 16):(1) APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah.(2) APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan.(3) Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah.Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.(4) Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.Ketentuan umum penyusunan APBD (Pasal 17):(1) APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.Dalam menyusun APBD dimaksud, diupayakan agar belanja operasional tidak melampaui pendapatan dalam tahun anggaran yang bersangkutan.(2) Penyusunan Rancangan APBD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.(3) Dalam hal anggaran diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Peraturan Daerah tentang APBD.Defisit anggaran dimaksud dibatasi maksimal 3% dari Produk Regional Bruto daerah yang bersangkutan. Jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari Produk Regional Bruto daerah yang bersangkutan.(4) Dalam hal anggaran diperkirakan surplus, ditetapkan penggunaan surplus tersebut dalam Peraturan Daerah tentang APBD.Penggunaan surplus anggaran perlu mempertimbangkan prinsip pertanggungjawaban antar generasi, sehingga penggunaannya diutamakan untuk pengurangan utang, pembentukan cadangan, dan peningkatan jaminan sosial.

Referensi utama http://www.warsidi.com/2010/01/penyusunan-dan-penetapan-apbn-dan-apbd.htmlMardiasmo, 2002, Otonomi Daerah sebagai Upaya Memperkokoh Basis PerekonomianDaerah, Jurnal Ekonomi Rakyat, No. 4.

Terima Kasih