contohptkbahasaindonesiakelasiv-130831095844-phpapp02

18
Contoh PTK Bahasa Indonesia Kelas IV: Keterampilan menyusun kalimat efektif pada siswa kelas IV SD Posted by noerhaji ali khosim on 06.59 in PTKlaporan | 0 komentar BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Latar belakang masalah berisi penjelasan secara logis (kerasionalan) dan sistematis tentang alasan mengapa peneliti mengangkat masalah tersebut. Paparan tentang alasan diangkatnya permasalahan pokok penelitian tindakan kelas dapat mencakupi hal-hal sebagai berikut: * Paparan kondisi riil/nyata dan kondisi ideal pembelajaran * Paparan tentang adanya kesenjangan antara kondisi nyata dalam proses belajar mengajar di kelas dengan kondisi ideal (misalnya, tujuan dalam kurikulum). Kesenjangan tersebut menimbulkan adanya masalah dalam proses belajar mengajar. * Paparan tentang adanya berbagai permasalah nyata (riil) yang dirasakan oleh guru dan/atau siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, yang berkaitan langsung dengan topik yang dipilih. * Paparan hasil analisis berbagai masalah untuk menentukan permasalahan utama: yang menjadi penyebab munculnya masalah- masalah lain (problematik), yang paling mengganggu, yang paling mendesak untuk segera diatasi, yang masing menjadi tanggung jawab guru. * Paparan hasil analisis tentang akar permasalahan dan

description

no deskript

Transcript of contohptkbahasaindonesiakelasiv-130831095844-phpapp02

Contoh PTK Bahasa Indonesia Kelas IV: Keterampilan menyusun kalimat efektif pada siswa kelas IV SD Posted by noerhaji ali khosim on 06.59 in PTKlaporan | 0 komentar

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Latar belakang masalah berisi penjelasan secara logis (kerasionalan) dan sistematis tentang alasan mengapa peneliti mengangkat masalah tersebut. Paparan tentang alasan diangkatnya permasalahan pokok penelitian tindakan kelas dapat mencakupi hal-hal sebagai berikut:

* Paparan kondisi riil/nyata dan kondisi ideal pembelajaran * Paparan tentang adanya kesenjangan antara kondisi nyata dalam proses belajar mengajar di kelas dengan kondisi ideal (misalnya, tujuan dalam kurikulum). Kesenjangan tersebut menimbulkan adanya masalah dalam proses belajar mengajar. * Paparan tentang adanya berbagai permasalah nyata (riil) yang dirasakan oleh guru dan/atau siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, yang berkaitan langsung dengan topik yang dipilih. * Paparan hasil analisis berbagai masalah untuk menentukan permasalahan utama: yang menjadi penyebab munculnya masalah-masalah lain (problematik), yang paling mengganggu, yang paling mendesak untuk segera diatasi, yang masing menjadi tanggung jawab guru. * Paparan hasil analisis tentang akar permasalahan dan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan utama. (Analisis penyebab munculnya masalah akan menentukan cara mengatasinya) * Paparan tentang berbagai alternatif pemecahan masalah utama beserta argumentasinya. * Penegasan tentang permasalahan utama yang akan diangkat dalam penelitian beserta cara mengatasinya.

Contoh penegasan:

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan utama yang menjadi vokus dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan menyusun kalimat efektif pada siswa kelas IV SD Negeri . Permasalahan ini akan diatasi dengan pemberian latihan secara bertahap dan melakukan koreksi bersama dalam pembelajaran menulis kalimat efektif.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah berisi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Setiap permasalahan diidentifikasi dari unsur: permasalahan utamanya apa, penyebabnya apa, dan bagaimana cara mengatasinya. Setiap permasalahan yang teridentifikasi memiliki peluang yang sama untuk diangkat menjadi sebuah penelitian/skripsi atau bagian penelitian/skripsi.

C. PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah berisi penentuan/pemilihan satu atau beberapa permasalahan yang telah diidentifikasi. Pembatasan masalah disesuaikan dengan kemampuan peneliti, baik keterbatasan keilmuan, keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, dan lainnya.

1. D. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah berisi penjabaran lebih lanjut dari permasalahan yang telah dipilih. Masalah utama dirumuskan menjadi satu atau lebih rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya (boleh juga dengan kalimat pernyataan). Rumusan masalah PTK harus memenuhi syarat: riil, on the job, problematik, fisible) serta mengandung unsur apa masalah/tujuannya, bagaimana cara mengatasi/mencapainya, siapa yang menjadi subjek, di mana dan kapan permasalahan itu terjadi.

Contoh rumusan masalah:

1. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis kalimat efektif siswa kelas IV SD Negeri setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan teknik latihan bertahap dan koreksi bersama? 2. Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa kelas IV SD Negeri terhadap pembelajaran menulis setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan teknik latihan bertahap dan koreksi bersama?

1. E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian berisi hal-hal yang akan dicapai atau akan menjadi hasil dari penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah.

Contoh tujuan penelitian:

1. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis kalimat efektif siswa kelas IV SD Negeri setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan teknik latihan bertahap dan koreksi bersama. 2. Mendeskripsikan perubahan sikap dan perilaku siswa kelas IV SD Negeri terhadap pembelajaran menulis setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan teknik latihan bertahap dan koreksi bersama.

1. F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian berisi kegunaan proses dan hasil penelitian baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat teoretis berkenaan dengan sumbangan hasil penelitian terhadap pengembangan teori (ilmu) yang berkaitan. Adapun manfaat praktis berkenaan dengan kegunaan proses dan hasil penelitian bagi para praktisi pembelajaran, misalnya guru, siswa, kepala sekolah, orang tua siswa, maupun para peneliti.

1. G. SISTEMATIKA PENELITIAN

Sistematika penelitian berisi penjelasan tentang isi dan keterkaitan tiap bab, khususnya Bab I, II, dan III. Bagaimana hubungan antara masalah (Bab I), teori yang digunakan (Bab II) dan metode atau cara memecahkan masalah (Bab III), serta bagaimana isi Bab I, II, dan III dapat menentukan cara menganalisis, memaparkan hasil, dan menarik simpulan pada Bab IV dan Bab V.

BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka berisi paparan hasil kajian terhadap penelitian-penelitian yang memiliki kesamaan topik, yang telah dilakukan sebelumnya. Tinjauan pustaka berguna untuk menentukan kedudukan dan nilai strategis penelitian yang akan dilakukan di antara penelitian-penelitian lain yang setopik. Beberapa kemungkinan kedudukan penelitian: sebagai pelengkap, sebagai pengembangan, sebagai pembanding, sebagai penguatan hasil penelitian yang telah ada.

Langkah-langkah penyusunan tinjauan pustaka.

1) mencari hasil-hasil penelitian yang memiliki kesamaan topik;

2) mengurutkan secara kronologis hasil-hasil penelitian tersebut;

3) mengkaji dan membandingkan hasil-hasil penelitian tersebut untuk melihat seberapa jauh perkembangan temuan hasil penelitian;

4) membandingkan temuan hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan (lihat persamaan dan perbedaan);

5) menentukan kedudukan dan nilai strategis penelitian yang akan dilakukan.

Contoh kerangka tinjauan pustaka

Penelitian tentang kalimat efektif telah dilakukan oleh Si A (1988), Si B (1990), Si C (2001), dan Si D (2003). Si A dalam penelitian yang berjudul menemukan . Si B dalam penelitian yang berjudul menemukan ., dst.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lalu adalah . Persamaannya adalah .

Berdasarkan tinjauan hasil penelitian tersebut, permasalahan tentang kalimat efektif telah dikupas dari sudut ., ., dan . dengan hasil temuan . Berkenaan dengan berbagai temuan hasil penelitian tersebut, kiranya masih perlu diteliti permasalahan . agar/untuk . Dengan demikian, kedudukan penelitian ini adalah sebagai .

B. LANDASAN TEORETIS

Landasan teoretis berisi hasil kajian terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil kajian terhadap teori tersebut dijadikan sebagai landasan teoretis (sebagai pisau bedah) dalam memecahkan permasalahan penelitian. Teori dapat diambil/dikutip dari berbagai sumber (artikel pada jurnal ilmiah, buku, makalah, dokumen, internet, dsb.). Semakin banyak dan semakin baru referensi yang digunakan akan semakin baik. Cara pengutipan, baik langsung maupun tidak langsung, mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku. Referensi yang dikutip harus tercantum dalam daftar pustaka dan sebaliknya.

Landasan teoretis harus sesuai dengan kata-kata kunci pada rumusan masalah (Bab I). Landasan teoretis digunakan sebagai dasar pengembangan instrumen penelitian (Bab III) serta sebagai dasar membahas hasil penelitian (Bab IV).

Landasan teoretis disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) menentukan sub-sub teori/sub-sub topic yang sesuai dengan permasalahan;

2) mencari referensi yang sesuai dan mengurutkannya secara kronologis berdasarkan urutan waktu terbit (cetakan pertama);

3) mengkaji, membahas, membandingkan referensi satu dengan referensi lain untuk mencari benang merah yang bisa saling memperkokoh bangunan teori yang diperlukan;

4) merumuskan teori yang akan digunakan sebagai landasan/pisau bedah penelitian. Rumusan teori tersebut dapat bersifat ekletik/penggabungan dan dapat pula sekadar mengadopsi salah satu referensi yang dianggap paling tepat.

Contoh Landasan Teoretis

1. Keterampilan Menulis

1. Hakikat Keterampilan Menulis 2. Penggunaan Kalimat Efektif

1) Hakikat kalimat Efektif

2) Ciri kalimat Efektif

3) Penggunaan Kalimat Efektif pada Karangan

1. Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

1. Tujuan dan Materi Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif 2. Strategi Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

1) Teknik Latihan Bertahap dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

2) Teknik Koreksi Bersama dalam Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

c. Penilaian Pembelajaran Menulis Kalimat Efektif

C. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir berisi alur berpikir yang logis dan sistematis dalam memecahkan masalah penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Paparan dapat dimulai dari permasalahannya apa, apa saja yang diperlukan untuk memecahkan masalah, dan bagaimana caranya/prosedur kerjanya. Penentuan alat dan cara memecahkan masalah perlu disertai dengan argumentasi yang logis. Bila perlu, kerangka berpikir diwujudkan dalam bentuk bagan alur kerja pemecahan masalah.

1. D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan berisi dugaan hasil yang akan dicapai setelah dilakukan tindakan dalam proses pembelajaran. Hipotesis tindakan didasarkan pada kerangka berpikir.

Contoh hipotesis tindakan

Setelah diberikan pembelajaran menulis dengan teknik latihan bertahap dan koreksi bersama, keterampilan menulis kalimat efektif siswa kelas IIIc SLTP Negeri 2 Bae Kudus akan meningkat serta akan ada perubahan sikap positif terhadap pembelajaran menulis.BAB III

METODE PENELITIAN

1. A. SETTING DAN SUBJEK PENELITIAN

Bagian ini berisi penjelasan tentang setting dan subjek penelitian. Setting penelitian berkenaan dengan kapan dan di mana penelitian dilakukan, kelas berapa, bagaimana karakter kelasnya, dan mengapa memilih kelas tersebut.

Subjek penelitian berisi penjelasan tentang siapa subjek penelitiannya, kemampuan apa yang diteliti, dan mengapa memilih subjek penelitian tersebut.

1. B. VARIABEL PENELITIAN

Bagian ini berisi penjelasan tentang variabel-variabel penelitian yang menjadi titik incar/vokus untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel penelitian tindakan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni 1) variabel input-output dan 2) variabel proses.

Variabel input-output berisi tentang pencapaian hasil tindakan, dari kondisi seperti apa (kondisi awal/pratindakan) akan diubah menjadi kondisi seperti apa (kondisi akhir/pasca tindakan). Pada variabel ini perlu menentukan target pencapaian hasil tindakan.

Variabel proses berisi tindakan apa yang akan diberikan dalam proses belajar mengajar untuk dapat mencapai target, mengubah dari kondisi awal (misalnya, kurang terampil menulis kalimat efektif) menjadi kondisi akhir (misalnya, terampil menulis kalimat efektif).

1. C. DESAIN PENELITIAN

Bagian ini berisi pendekatan dan model penelitian tindakan kelas yang digunakan/dipilih, misalnya DaurSpiral Model Hopkins atau Model Kemmis & McTaggart. Model penelitian tindakan yang dipilih perlu dijelaskan skenario proses penelitiannya. Jika perlu skenario penelitian tersebut disertai bagan desain penelitian tindakan yang dipilih.

Secara umum, desain penelitian tindakan kelas tiap siklus mencakupi empat langkah penelitian, yakni a) perencanaan, b) skenario tindakan, c) observasi, dan d) refleksi.

Siklus I

1. 1. Perencanaan

Subbagian ini berisi penjelasan tentang apa saja yang telah dipersiapakan untuk melakukan inervensi/tindakan dalam pembelajaran pada siklus I untuk mencapai target yang telah ditentukan. Hal-hal yang dipersiapkan misalnya melakukan pretes, menyusun Rencana Pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, baik berupa soal tes maupun perangkat nontes (lembar observasi, pedoman wawancara, angket dll), membagi tugas kepada semua anggota penelitian yang terlibat (kolaborator), mempersiapkan media/alat peraga dan sumber bahan.

1. 2. Implementasi Tindakan

Subbagian ini berisi deskripsi skenario tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus I mulai dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Bentuk dan prosedur tindakan yang dilakukan mencerminkan upaya nyata dalam memecahkan masalah yang dihadapi sesuai dengan teknik/media/ prosedur yang dipilih.

1. 3. Observasi dan Interpretasi

Subbagian ini berisi uraian tentang prosedur perekaman data (observasi) dan interpretasi/penafsiran data mengenai proses dan hasil tindakan pada siklus I. Pada dasarnya subbagian ini untuk menjawab pertanyaan siapa yang melakukan observasi, bagaimana cara melakukan observasi, kapan observasi itu dilaksanakan, data apa yang diperoleh, dan digunakan untuk apa hasil observasinya.

1. 4. Analisis dan Refleksi

Subbagian ini berisi tentang prosedur analisis data hasil observasi tindakan siklus I, penafsiran keberhasilan tindakan, refleksi untuk menemukan kelemahan dan keunggulan tindakan siklus I, serta keputusan pelaksanaan tindakan siklus II.

Siklus II

1. 1. Perencanaan

Subbagian ini berisi penjelasan tentang apa saja perencanaan intervensi/tindakan dalam pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan lagi, apa saja yang disempurnakan, dan ada penambahan perencanaan apa pada siklus II.

1. 2. Implementasi Tindakan

Subbagian ini berisi deskripsi penyempurnaan/revisi skenario tindakan Siklus I yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus II mulai dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Bentuk dan prosedur tindakan yang dilakukan mencerminkan semakin sempurna dan kompleksnya upaya nyata dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

1. 3. Observasi dan Interpretasi

Subbagian ini berisi uraian tentang prosedur perekaman data (observasi) dan interpretasi/penafsiran data mengenai proses dan hasil tindakan pada siklus II.

1. 4. Analisis dan Refleksi

Subbagian ini berisi tentang prosedur analisis data hasil observasi tindakan siklus II, penafsiran keberhasilan tindakan, refleksi untuk menemukan kelemahan dan keunggulan tindakan siklus I, serta keputusan keberhasilan pelaksanaan tindakan siklus II.

1. D. INSTRUMEN PENELITIAN 1. a. Instrumen Tes

1. Bentuk Instrumen

Subbab ini berisi penjelasan tentang bentuk instrumen tes, apakah tes tertulis, tes perbuatan, atau tes lisan. Deskripsikan karakter tes yang digunakan serta prosedur dan rambu-rambu penilaiannya.

1. b. Instrumen Nontes

Subbab ini berisi penjelasan tentang bentuk instrumen nontes, apakah lembar observasi, pedoman wawancara, angket, jurnal guru dan siswa, dsb. Deskripsikan karakter masing-masing instrumen nontes yang digunakan serta prosedur dan rambu-rambu isinya.

1. Validitas Instrumen

Subbab ini berisi cara melakukan validasi terhadap instrumen yang digunakan dan disertai dengan keputusan valid tidaknya instrumen. Validitas instrumen dapat menggunakan cara yang paling sederhana, misalnya validitas isi dan permukaan. Apabila diperlukan dapat menggunakan cara yang lebih kompleks, misalnya trianggulasi data atau uji validitas dan reliabilitas.

1. E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Tes

Subbab ini berisi penjelasan cara/prosedur melakukan tes (kapan, di mana, berapa lama, siapa yang mengetes dan siapa yang dites, bagaimana cara melakukan tes) serta karakter data yang diperolah dari tes tersebut.

1. Teknik Nontes

Subbab ini berisi penjelasan cara/prosedur melakukan nontes (kapan, di mana, berapa lama, siapa yang melakukan nontes dan kepada siapa nontes itu diberikan, dan bagaimana cara melakukan nontes) serta karakter data yang diperolah dari kegiatan nontes tersebut.

1. F. TEKNIK ANALISIS DATA

Subbab ini minimal berisi penjelasan tentang tiga hal, yakni 1) jenis metode dan teknik analisis data yang digunakan, 2) prosedur/langkah-langkah analisis data mulai dari pemilahan data, analisis data, penafsiran data, dan penyimpulan hasil penelitian serta 3) cara penyajian hasil analisis data.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Subbab ini berisi deskripsi hasil penelitian dari mulai pratindakan sampai siklus terakhir yang dilaksanakan

1. Pratindakan

Subbab ini dapat pula menggunakan subjudul Kondisi Awal, atau Pretes. Bergantung dari apa yang dilakukan sebelum memulai tindakan. Pratindakan berisi deskripsi kemampuan awal siswa dalam bidang yang diteliti. Kemampuan awal siswa dapat diperoleh melalui pengalaman guru pada saat mengajar, melalui survai, misalnya observasi, angket, wawancara, pengisian jurnal siswa, dokumentasi kemampuan siswa semester lalu, latar belakang siswa, dan atau pretes yang dilakukan sebelum tindakan.

Sebaiknya kondisi awal siswa sebelum tindakan terukur, baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar bisa dijadikan sebagai titik awal dalam menentukan keberhasilan tindakan pada siklus I dan siklus-siklus berikutnya.

1. Siklus I

1. a. Deskripsi Hasil Tes

Subbab ini berisi deskripsi kuantitatif rata-rata hasil tes siklus I. Hasil tes disajikan secara sistematis dalam bentuk tabel, diagram, dan atau gambar yang menarik dan mudah dipahami. Bila perlu data kuantitatif disajikan secara terperinci sesuai dengan subinformasi yang dibutuhkan. Informasi data kuantitatif pada tabel dianalisis dan ditafsirkan dalam bentuk esai.

1. b. Deskripsi Hasil Nontes

Subbab ini berisi deskripsi kualitatif hasil nontes siklus I. Hasil nontes dari berbagai sumber dan cara pengumpulan data dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter informasi. Informasi data kualitatif dianalisis dan ditafsirkan dalam bentuk esai.

1. c. Refleksi Siklus 1

Subbab ini berisi hasil refleksi siklus I yang mencakup analisis kekuatan tindakan dan kelemahan-kelemahannya serta bagaimana kekuatan yang ada akan ditingkatkan dan kelemahan yang ada akan diatasi.

1. Siklus II, dan seterusnya.

1. B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Subbab ini berisi paparan pembahasan hasil penelitian baik yang berasal dari data kuantitatif maupun kualitatif. Pembahasan hasil penelitian didasarkan atas perbandingan hasil tes dan nontes pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II.

Pola penyajian pembahasan hasil penelitian disesuaikan dengan permasalahan/ tujuan penelitian pada Bab I. Tiap permasalahan dibahas, dianalisis, disimpulkan, dan disajikan dalam subbab tersendiri. Hal ini untuk mempermudah pembaca menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat.

Pembahasan setiap permasalahan, khususnya hasil penelitian yang bersifat kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel, bagan, atau gambar untuk mempermudah pembaca memahaminya. Kaidah penyajian tabel, bagan, dan gambar mengikuti kaidah yang berlaku.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1. A. SIMPULAN

Subbab ini berisi simpulan hasil penelitian. Simpulan hasil penelitian hendaknya sejalan dengan permasalahan, tujuan, serta hasil penelitian dan pembahasan. Simpulan tidak sama dengan ringkasan hasil penelitian. Simpulan merupakan konklusi yang didasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan.

1. B. SARAN

Subbab ini berisi penyajian saran. Penyajian saran hendaknya sejalan dan didasarkan atas simpulan penelitian. Saran perlu disertai argumentasi dan jika perlu alternatif jalan keluarnya. Saran bisa bersifat praktis dan pragmatis dan bisa pula bersifat teoretis. Termasuk saran yang berharga adalah saran tentang perlunya penelitian lanjutan untuk menyempurnakan atau melengkapi temuan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ditulis pada halaman tersendiri dengan judul DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal dengan huruf kapital, dan simetris. Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya pustaka yang menjadi sumber rujukan. Cara penulisan daftar pustaka mengikuti kaidah yang berlaku. Penulisan daftar pustaka yang belum diatur dalam kaidah selingkung penulisan karya ilmiah hendaknya menyesuaikan kaidah umum. Misalnya penulisan daftar pustaka dari internet:

Nama penulis dengan urutan dibalik. Tahun ditulisnya pustaka. Judul referensi. Nomor kode homepage.

Misalnya:

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Matapelajaran Bahasa Indonesia untuk SLTP. http://www.Puskur.or.id.

LAMPIRAN

Lampiran hendaknya diberi nomor urut dan judul sesuai dengan daftar lampiran pada bagian awal skripsi. Hal-hal yang perlu dilampirkan secara umum untuk penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pembelajaran Siklus I 2. Rencana Pembelajaran Siklus II 3. Instrumen Tes (Soal) 4. Instrumen Nontes yang digunakan (Contoh Lembar Observasi, Contoh Pedoman Wawancara dan deskripsi hasil wawancaranya, Contoh Angket, Contoh Jurnal Guru, Beberapa contoh Jurnal Siswa, Beberapa contoh Hasil Pekerjaan Siswa (misalnya karangan, puisi, cerpen), dan sebagainya. 5. Data skor siswa siklus I dan Siklus II (nama siswa diganti dengan kode data) 6. Foto-foto yang menggambarkan tindakan pembelajaran (lebih baik ada) 7. Surat keterangan pelaksanaan penelitian dari Kepala Sekolah 15. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran oleh Drs.M. Ngalim Purwanto 16. Psikologi Umum oleh Agus Sujanto Drs 17. Pengantar Ilmu Jiwa Agama Jalaludin drs, Cs 18. Pengantar Didaktik Metodik oleh Abu Ahmadi, Drs 19. Rangkuman Ilmu Mendidik oleh Djaka Cs 20. Teknologi Instruksional 0leh Drs. Mudhoffar, M.Sc

LAMPIRAN -LAMPIRAN :1. Surat Tugas dari Ketua Proyek Kepada Peserta Peneliti2. Buku Konsultasi dari Pembimbing kepada peserta Peneliti 3. Undangan penanda tanganan kontrak 4. Data Pribadi Anggota Peneliti 5. Surat pernyataan siswa yang diteliti6. Format instrument penelitian