Contoh.docx

21
Contoh - Contoh Paragraf Deduktif - Induktif http://carapedia.com Paragraf deduktif - induktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan yang agak berbeda. Berikut ini adalah contoh-contoh paragraf deduktif - induktif : # Contoh 1 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. # Contoh 2 Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang. Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benar-benar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan dan diciptakan

Transcript of Contoh.docx

Page 1: Contoh.docx

Contoh - Contoh Paragraf Deduktif - Induktif

 http://carapedia.com

Paragraf deduktif - induktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan yang agak berbeda.

Berikut ini adalah contoh-contoh paragraf deduktif - induktif :

# Contoh 1

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

# Contoh 2

Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang. Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benar-benar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan dan diciptakan siswa kelas VI dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu

# Contoh 3

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945

# Contoh 4

Page 2: Contoh.docx

Di dalam memutuskan suatu kebijakan, presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan sangat membutuhkan pertimbangan dan nasehat dari seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya ialah agar kebijakan yang diputuskannya sesuai dengan prinsip hukum, demokrasi, pemerintahan yang baik untuk mencapai tujuan negara. Para pendiri bangsa ini menyadari akan kebutuhan presiden mengenai hal itu. Oleh karena itu, Undang - Undang Dasar kitamengamanatkan untuk emmbentuk suatu dewan yang bertugas untuk itu. Yang penting adalah kebutuhan presiden akan pertimbangan dan nasehat dari pihak lain dapat terpenuhi sehingga ia tidak menyalahi peraturan yang ada.

# Contoh 5

Peningkatan taraf pendidikan para petani sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup. Petani berpendidikan cukup dapat mengubah sistem pertanian tradisional, misalnya bercocok tanam hanya memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak. 

(indahf/Carapedia)

Senin, 20 Oktober 2008

paragraf induktif http://indonesialanguage.blogspot.com

Berdasarkan letak kalimat utama1) Paragraf deduktif1. letak kalimat utama di awal paragraf2. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.contoh:Pemakiaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pemakaian bahasa Indonesia di seluruh Indonesia belum seragam.

2) Paragraf induktif

Page 3: Contoh.docx

1. letak kalimat utama di akhir paragraf.2. diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.contoh:Mungkin anda pernah mendengar tentang peristiwa perampokan mobil yang menimpa ronaldo, bintang sepakbola asal brasil, dua tahun silam. Dasar nasibnya sedang apes, saat mengendarai BMW X-5 di Rio Janairo, ia dihadang tiga perampok bersenjata. Mobil kesayangannya pun dibawa kabur perampok. Untunglah pemain asal internasionale Milan, klubnya saat itu cepat bertindak. Dengan menumpang kendaraan yang lewat ia segera menuju kantor polisi. Hanya dalam hitungan jam, mobilnya sudah ditemukan kembali di pinggir kota Rio. Jangan salah! Ronaldo tidak memakai jasa paranormal. Kebetulan mobilnya dilengkapi Automatic Verhicle Location (AVL), sistem pemantau lokasi kendaraan yang terhubung dengan satelit Global Positioning Sistem (GPS). Posisi mobil selalu dapat di ketahui dari peta digital yang terpasang di mobil atau operator pemantaunya. (Intisari, juni 2003).3) Paragraf campuran1. letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf2. kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.

Berdasarkan isi, antara lain :

1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang,klimaks, antiklimaks.3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baikalinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.

L. Pengembangan ParagrafPengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :1. Pola alamiah : pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :a. Urutan waktu/kronologisb. Urutan ruang/ special2. Pola logis : pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :a. Pengambangan contohb. Klasifikasic. Familiaritasd. Akseptabilitas

Page 4: Contoh.docx

e. Umum-khususf. Sebab akibatg. Klimaks-antiklimaksh. Perbandingan-

Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia http://asemanisblog.blogspot.com

Paragraf Deduktif Pola Contoh

Berpikir ilmah dapat ditanamkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Bagaimana caranya? Misalnya, ajaklah siwa mengamati dan mencatat jenis dan jumlah tanaman toga yang ada di lingkungan sekolah. Pada saat siswa belajar di SMP. disini siswa diajak untukbereksperimen kecil dengan membuat percobaan sederhana. Ketika siswa belajar di SMA, berpikir ilmiah lebih ditekankan pada pengerjaan pelatihan yang lebih bervariasi atau juga dapat mengembangkannya. Artinya, untukbelajar berpikir ilmiah, siswa tidak perlu menunggu menjadi mahasiswa yang belajar di universitas.

Paraagraf Deduktif Pola Alasan

Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase angka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita suda bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia

Paragraf deduktif Pola Rincian

Banyak cara menurunkan berat badan yang baik dan benar. Pola hidup yang sehat dan teratur adalah solusi yang tepat untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Makan teratur 4 sehat 5 sempurna plus olahraga akan membantu anda menurunkan berat badan. Makanan yang mengandung banyak serat dan vitamin akan meningkatkan metabolisme tubuh anda , kurangi

Page 5: Contoh.docx

makanan berminyak dan berlebihan karena akan mengganggu proses metabolisme. Selain itu olahraga yang cukup dan teratur dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada tubuh anda , perlu di ingat jangan berolahraga secara berlebihan karena justru akan mengganggu kesehatan anda. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah hindari stress berlebih , karena orang yang mengalami stress cenderung makan lebih banyak dan ingin mengkonsumsi sesuatu yang manis untuk memperbaiki mood nya , tentu saja bisa dibayangkan apa akibatnya nanti.

Paragraf Induktif Sebab Akibat

Angka kemiskinan ini tahun demi tahun semakin meningkat di desa Sidokumpul. Ditambah lagi dengan angka kelahiran yang setiap tahunnya meningkat 10%. Hal ini didukung dengan sedikitnya lapangan kerja yang minim sekali di desa tersebut. Anak-anak yang harusnya duduk dibangku sekolah, mereka hanya bisa melamun di rumah untuk membayangkannya saja. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit yang melanda masyarakat desa tersebut. Oleh karena itu, pemerintah menyalurkan dana untuk membantu kehidupan desa tersebut.

Paragraf Induktif Analogi

Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

Paragraf Induktif Generalisasi

Sebelum kita makan,kita harus mencuci tangan terlebih dahulu. Makanan yang kita makan harus terbungkus,jangan sampai membeli makanan di sembarangan tempat.Kita harus pandai-pandai memilih makanan yang sehat bagi tubuh kita.Sebaiknya kita mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Karena kesehatan sangat penting dalam hidup kita

Page 6: Contoh.docx

BAHASA INDONESIA http://www.scribd.com PARAGRAF Paragraf adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk dalam rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi). Bentuk paragraf

1. deduktif: inti paragraf di awal paragraf.

2. induktif: inti paragraf di kalimat terakhir.

3. campuran: inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir.

4. ineratif: inti paragraf di tengahtengah paragraf.

Jenis paragraf 1. narasi: menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi. 2. deskripsi: menggambarkan suatu kejadian dengan katakata yang merangsang indra agar realistis. 3. eksposisi: menguraikan sesuatu sejelasjelasnya agar pembaca mudah mengerti dan jelas. 4. argumentasi: berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis. 5. persuasi: berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan penulis. Pola pengembangan

1. definisi: menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi (adalah, ialah, yaitu)

yang tepat agar gampang dimengerti.

2. contoh: memberikan contoh agar mudah dipahami.

3. fungsional: mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis.

4. kausal: menunjukkan hubungan sebabakibat dalam suatu kejadian.

5. spasial: menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu dan menggambarkannya. 6. perbandingan: membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau persamaan. 7. kronologi: mempunyai catatan waktu yang jelas. Contoh 1. paragraf deduktifnarasikronologi

Siang itu matahari bersinar dengan terik, wajar saja mengingat waktu menunjukkan tepat pukul

13.00 siang. Di tengah lapangan tampak dua tim futsal yang tengah bertanding memperebutkan

juara satu dan dua SMUKIE CUP 2008. Mereka sudah melangkah hingga ke babak final. Kedua

sekolah itu, SMAK 4 PENABUR dan SMA Tarakanita 2 memang terkenal atas kepiawaian

Page 7: Contoh.docx

dalam berlaga bola kaki. Di stand panitia, seorang gadis berambut panjang sedang berbicara,

ingin menyampaikan pesan kepada salah satu temannya yang bernomor punggung 77 dari

Tarakanita.

"Ada titipan salam nih dari Anit buat tim Tarq, semoga menang yah... Oh ya, buat yang

bernomor punggung 77, kenalan dong, ganteng banget deh," demikian panitia berujar lewat

pengeras suara.

Si gadis pun tersenyum ringan, gembira karena pesan jahilnya telah tersampaikan. Ia kemudian

menghampiri temantemannya dari SMAK 1, lalu mengamati pertandingan yang telah berjalan

separuh waktu. Tibatiba, matanya menangkap sesuatu pada kaos penjaga gawang lawan.

"Hah?" ia kaget hingga tak dapat berucap apaapa. Rupanya dari tim SMAK 4 juga ada pemain

yang bernomor punggung 77. Walau dalam hati ia malu tetapi muka tetap dipasang topeng pede

alias percaya diri, sementara teman yang lain tidak kuasa menahan tawa melihat kejadian yang

konyol itu.

2. paragraf induktifdeskripsifungsional

Ada suatu barang yang benarbenar sedang saya inginkan. Barang itu baru saja diluncurkan, kira-

kira satu bulan yang lalu. Warnanya hitam, mengkilat, dengan desain yang elegan dan keren.

Sungguh menarik. Siapapun yang memakainya tentu akan merasa percaya diri dan meningkatkan

gengsi. Benda tersebut memiliki banyak fitur yang akan mempermudah gaya hidup metropolitan

yang serba sibuk dan instan, seperti 3.5 G, WLAN, kamera berkekuatan 5 megapiksel, kualitas

suara yang jernih, serta tentunya memori sebesar 16 GB. Hanya sayang, harganya tergolong

mahal untuk usia SMA. Namun, apa boleh dikata, hati sudah terlanjur suka, apapun akan

dilakukan demi mendapatkan telepon genggam pujaan hati, termasuk merayu sang

ayah yang sangat menyayangi putri tercintanya ini.3. paragraf ineratifeksposisidefinisiApa itu biologi? Tentunya banyak orang yang sering bertanyatanya mengenaicabang ilmu yang satu ini. Ilmu yang baru didapat mulai SMP ini mempelajari segalasesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup, baik manusia maupun hewan dantumbuhan. Ternyata, penggolongan organisme dalam biologi tidak sebatas apa yangdiketahui awam selama ini. Kingdom istilah untuk kelompok makhluk hidup terbagiatas virus, archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.Bingung? Ya memang dalam biologi, sering digunakan bahasa Latin dalampenulisan dan penamaan. Karena luasnya cabang biologi yang dapat dipelajari,

Page 8: Contoh.docx

banyak sekali profesi yang dapat dipilih setelah selesai mempelajari, antara laindokter, ahli botani, peneliti, pembuat obat, bahkan hingga pengembangan teknologi pangan. Semua dapat dipelajari dalam ilmu yang satu ini.

Paragraf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).

Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

[sunting] Memasukkan

Praktik di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai "paragraf blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau waktu. Spasi tambahan ini, khususnya ketika terjadi pada page break, dapat mendatangkan sebuah asterisk, tiga asterisk, sebuah dingbat istimewa, atau simbol khusus yang dikenal sebagai asterisme.

[sunting] Paragraf gantung

Sebuah "paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan.

Page 9: Contoh.docx

[sunting] Detil

Dalam sastra, sebuah "detail" adalah sebagian kecil informasi di dalam paragraf. Sebuah detail biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok. Dalam kutipan berikut dari Lives of the English Poets karya Dr. Samuel Johnson, kalimat pertama adalah ide pokok, bahwa Joseph Addison adalah "pakar kehidupan dan kelakuan" yang hebat. Kalimat berikutnya adalah detail yang mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik.

As a describer of life and manners, he must be allowed to stand perhaps the first of the first rank. His humour, which, as Steele observes, is peculiar to himself, is so happily diffused as to give the grace of novelty to domestic scenes and daily occurrences. He never "o'ersteps the modesty of nature," nor raises merriment or wonder by the violation of truth. His figures neither divert by distortion nor amaze by aggravation. He copies life with so much fidelity that he can be hardly said to invent; yet his exhibitions have an air so much original, that it is difficult to suppose them not merely the product of imagination.[rujukan?]

[sunting] Kerangka paragraf

Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf. Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama. Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.

[sunting] Macam-macam paragraf

Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya

[sunting] Berdasarkan jenisnya

Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:

Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:

Page 10: Contoh.docx

Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh:

Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.

Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:

Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.

Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.

[sunting] Berdasarkan letak kalimat utamanya

Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Page 11: Contoh.docx

♦ Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:

Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:

1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.

2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai

mengarang.4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex,

Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.

♦ Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:

Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

♦ Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.

o Sebab-Akibat

Page 12: Contoh.docx

Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:

Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.

Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.

o Akibat-Sebab

Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh:

Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.

o Sebab-Akibat-1 Akibat-2

Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh:

Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.

Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:

Page 13: Contoh.docx

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh:

Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

www.wikipedia.org

PARAGRAF INDUKTIF http://treeyoo.wordpress.com

A.    Pengertian Paragraf Induktif Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.

B.    Mengenal Ciri Paragraf Induktif .Paragraf induktif disusun dengan cara menata ide-ide khusus dan diikuti dengan ide umum. Ide-ide khusus seperti contoh, ilustrasi, perincian (disebut penunjang atau pendukung) ditampilkan pada bagian awal paragraf dan kemudian disimpulkan denagn ide yang lebih umum.ide yang lebih umum itu biasanya berupa kalimat kesimpulan (disebut kalimat topik) dan kadang-kadang diikuti oleh suatu pernyataan pembenaran.

C.    Paragraf Induktif dengan Pola Kausal (sebab akibat)Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:

(1).    Hubungan sebab-akibat.

Page 14: Contoh.docx

Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas.Contoh:Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.

Gagasan pokok: Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.Gagasan penjelas:a.    Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah.b.    Mereka mulai mengembangkan interaksi social di lingkungan tempatnya menimba ilmu.c.    Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang berbeda.

(2).    Hubungan akibat-sebab.

Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.Contoh:Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.Gagasan pokok : Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.Gagasan penjelas :1).    Dalam bergaul anak dapat berperilaku aktif2).    Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu mengandalkan temannya.3).    Namun, tidak dapat dipungkiri jika ada anak yang selalu membuat ulah.

(3).  Hubungan sebab-akibat1-akibat2

Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.Contoh paragraf kausal :Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.

Page 15: Contoh.docx