Contoh Tanggapan Dan Saran Kak

download Contoh Tanggapan Dan Saran Kak

of 8

description

salah satu dokumen teknis pengajuan tender

Transcript of Contoh Tanggapan Dan Saran Kak

D - 8

TANGGAPAN DAN SARANTERHADAP KAK DAN PERSONIL/ FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

Pada kerangka acuan kerja Kajian Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur telah dijelaskan secara detail jenis kegiatan dan kebutuhan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam rangka mensukseskan terlaksananya kegiatan tersebut. Sebagai tindak lanjutnya, konsultan yang telah mempelajari, menelaah, dan memahami materi kemudian menyusun metodologi pendekatan, strategi teknis pelaksanaan serta sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran serta hasil yang optimal. Untuk itu selain penyususnan strategi, sangat dianggap perlu untuk memeberikan tanggapan yang membangun mengenai Kerangka Acuan Kerja.D.1. PEMAHAMAN ATAS JASA LAYANAN YANG TERCANTUM DALAM KAK

Jasa layanan konsultansi yang tercantum dalam KAK secara garis besar adalah dalam rangka memonitoring dan evaluasi pencapaian dan tingkat keberhasilan program Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil melalui Perlindungan Nelayan, Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan, Fasilitasi Akses Permodalan, Sertifikasi Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan, dan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), sehingga Program Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil khususnya dan dalam Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan pada umumnya akan dapat tercapai. Dalam hal ini kajian akan melalui proses pengumpulan informasi sekaligus pendataan terhadap hal-hal terkait perencanaan program, pelaksanaan dan realisasinya, serta evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran program sebagaimana yang telah dicanangkan. Kami sangat memahami dan sepakat terhadap hal-hal yang telah dicantumkan di dalam KAK, dan selanjutnya kami uraikan di bawah ini untuk menjadi pedoman bersama dan mengikat di dalam penawaran teknis yang kami usulkan.D.1.1. PendahuluanBerdasarkan Data Statistik Perikanan Tangkap tahun 2012 jumlah nelayan dipesisir mencapai 2,27 juta atau 90, 12 % nelayan tersebut merupakan armada perikanan tangkap skala kecil yang terdiri dari Perahu Tanpa Motor (PTM), Motor Tempel dan Kapal Motor dengan ukuran kecil dari 5 GT. Dibanding kelompok masyarakat lainnya, Nelayan merupakan kelompok yang sangat rentan jatuh miskin hal ini dicirikan indeks kemiskikan (headcount index) cukup tinggi atau diatas rata-rata nasional ( Susenas BPS, 2013). Upaya Nelayan untuk meningkatkan taraf hidup dihadapkan pada kendala keterbatasan akses modal untuk mengembangan usaha. Penyebab keterbatasan akibat pengetahuan nelayan yang terbatas tentang prosedur dan pemenuhan persayaratan untuk mengakses modal usaha dan image perbankan yang mengelompokan nelayan masuk dalam beresiko tinggi dan komitmen rendah dalam pengembalian pinjaman. Disamping hal tersebut terdapat faktor penghambat lainya seperti usaha penangkapan ikan yang tergantung musim, kelembagaan usaha nelayan umumnya non formal, manajemen usaha yang lemah dan anggunan untuk memperoleh pimjaman yang terbatas.Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap meluncur kegiatan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap yang bertujuan untuk : (a) meningkatkan pendapatan nelayan melalui kegiatan pengembangan usaha nelayan skala kecil di perdesaan; (b) menumbuhkembangkan kewirausahaan nelayan di perdesaan, dan (c) meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan menjadi lembaga keuangan dalam rangka akses permodalan. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUMP Perikanan diperuntukan (a) Pengadaan atau perbaikan sarana penangkapan (perahu/mesin/bahan alat penangkapan ikan/alat bantu penangkapan ikan), (b) Biaya operasional maksimal 15%, Contoh: Bensin/Solar/Minyak Tanah/Pelumas/Es, (c) Peralatan perbengkelan nelayan, dan (d) Asuransi. Sasaran penerima bantuan adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan kriteria yang ditetapkan melalui Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan dan Pedoman Teknis PUMP Perikanan Tangkap, yakni :Kriteria Umum : (1) Kelompok usaha skala mikro , (2) Pengurus dan anggota bukan Perangkat Desa/Kelurahan, PNS, TNI/Polri, dan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK); (3) Berada di dalam satu desa yang sama atau desa yang berdekatan; (4) Terdaftar di Dinas Kabupaten/Kota; (5) Setiap anggota kelompok tidak boleh menerima lebih dari satu kali BLM PNPM Mandiri KP.Kriteria Teknis : (1) KUB terdaftar pada database di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Direktorat PUPI; (2) Pengurus dan Anggota KUB yang masuk dalam RUB adalah nelayan kecil yang memiliki kartu nelayan dan belum pernah menerima BLM PUMP PT; dan (3) Tersedia data produksi dan pendapatan anggota KUB yang diusulkan dalam RUB.Dalam rangka mengukur tujuan dan indikator keberhasilan pelaksanaan BLM PUMP Perikanan Tangkap perlu dilakukan Kajian Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur pada tahun 2015. Jumlah KUB penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap di Indonesia Timur mencapai 3.908 KUB atau 44,38 % dari 8.806 KUB penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap tahun 2011-2014. Kajian ini merupakan lanjutan kajian sejenis yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 untuk Indonesia Barat.D.1.2. Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan pelaksanaan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil ini adalah :1. Menghitung perkembangan pendapatan nelayan dan produksi KUB Penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap.2. Menganalisa perkembangan tabungan KUB Penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap.3. Menganalisa perkembangan kapasitas kelembagaan KUB Penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap menjadi lembaga mitra keuangan dalam akses permodalan.D.1.3. SasaranAdapun sasaran pelaksanaan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil ini adalah :1. Tersusunnya analisa pendapatan, produksi dan tabungan KUB Penerima BLM PUMP Perikanan Tangkap.2. Tersusunnya analisasi pengembangan kapasitas kelembagaan KUB 3. Perumusan bentuk/model penyaluran bantuan yang efektif dan sesuai peraturan perundang-undangan ke KUB. D.1.4. Lokasi PekerjaanLokasi pekerjaan adalah di Kota Makasar (Provinsi Sulawesi Selatan), Kendari (Sultra), Lombok Timur (NTB), Ternate (Maluku Utara) dan Manokwari (Papua).D.1.1.5. Sumber PendanaanD.1.5. Data Dasar1. Responden yang menjadi sumber data adalah nelayan yang mendapatkan bantuan melalui Program PUMP PT, SeHAT Nelayan dan Program PKN tahun 2010 2014 di masing-masing lokasi.2. Analisa Perkembangan BLM PUMP Perikanan mengacu pada data dasar KUB yang terdapat pada formulir Profil KUB. Variabel utama yang diukur antara lain :a. Perkembangan Jenis Usahab. Perkembangan Tabunganc. Perkembangan Aset (Jumlah dan Nilai)d. Perkembangan Aset Modale. Pelatihan/Bimtek Anggota KUBf. Prestasi yang dicapaig. Perkembangan Produksih. Perkembangan Pendapatani. Kemitraan UsahaBerdasarkan subbab yang duraikan diatas, konsultan akan berusaha semaksimal mungkin demi mencapai maksud dan tujuan dari pekerjaan ini dengan memahami latar belakang munculnya permasalahan dan memeprsiapkan pekerjaan secara matang. Persiapan terbut dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang detail terkait Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur tahun 2015 yang sementara dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap melalui Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan. Melaui data-data yang akan didapatkan terbut, maka konsultan akan melanjutkan dengan metodologi pelaksanaan pengambilan data secara langsung di lokasi yang ditunjuk kegiatan.D.1.6. Ruang Lingkup1. Pengumpulan DataData yang digunakan dalam kajian ini yakni data primer dan sekunder, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan lansung melalui focus group discussion (FGD), wawancara, dan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan KUB dan Tim Teknis.2. Metode Analisa Dataa. Analisa Deskritip. Analisa data yang bertujuan untuk memberikan gambaran (deksritip) mengenasi data agar mudah dipahami dan infromatif.b. Analisa Kelembagaanc. Analisa Comparative Performance Index (CPI)

3. LFA (Logical Framework Analysis) yang disusun berdasarkan analisis keterkaitan antara tujuan, strategi dan faktor eksternal yang ditetapkan melalui asumsi-asumsi.Dari ruang lingkup yang telah di uraikan diatas secara garis besar terbagi menjadi 3 garis besaryaitu Pengumpulan data, Analisis data, dan Analisis keseluruhan. Melalui 3 garis konsultan akan membaginya dalam 4 tahapan untuk mempermudah untuk mencapai ketiga ruang lingkup yang dimaksdkan, yaitu:1. Pendalaman dan analisa terhadap karakteristik daerah kajian2. Diskusi dan konsultasi (pakar-pakar, akademisi, praktisi, asosiasi profesi, pemberi kerja)3. Survey lapangan, kunjungan ke lokasi4. Penyusunan LaporanKonsultan akan secara seksama mencermati 4 pokok lingkup kegiatan ini. Koordinasi proaktif dengan tiap-tiap elemen yang berkaitan dengan kegiatan ini akan dilakukan oleh konsultan demi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan nantinya. Pengumpulan informasi lapangan yang didukung oleh data sekunder yang akurat dari instansi terkait sangat berpengaruh terhadap hasil kegiatan ini. Demikian pula koordinasi intens dan proaktif dari konsultan sangat diperlukan untuk mencapai sasaran yang diharapkan.D.1.7. KeluaranDokumen Evaluasi Pelaksanaan PUMP Perikanan Tangkap yang berisi Analisa Capain Indikator yang ditetapkan dalam Pedoman Teknis dan Rekomendasi Pola/Model Pelaksanaan yang efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.D.1.8. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat KomitmenPeralatan, material, personil, dan fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen adalah data dan informasi yang tersedia di Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Surat Pengantar bagi perusahaan Konsultan untuk mendapatkan ijin dalam melaksanakan pekerjaan ini.Fasilitas berupa data, informasi dan surat pengantar bagi perusahaan yang disediakan oleh pejabat pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan terkait sangatlah diperlukan yang akan melancarakan dan memudahkan pekerjaan, khususnya dalam rangka penggalian data, monitoring dan evaluasi langsung di lapangan di lokasi- lokasi pekerjaan yang telah diarahkan pengerjaan kegiatan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur.D.1.9. Lingkup Kewenangan Penyedia JasaLingkup kewenangan Penyedia Jasa antara lain meliputi :a. Melaksanakan kegiatan studib. Mengkoordinir tenaga yang terlibat dalam kegiatan studic. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan ini

Berdasarakn uraian lingkup penyediaan jasa dalam 3 poin kewenangan di atas yang akan diberikan kepada konsultan, sebagai tim konsultan kami sangat menyetujui dan menyatakan sanggup untuk melaksanakan seluruh kewenangan tersebut jika diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur. Tentunya kesiapan kami ini akan kami maksimalkan untuk mengerahkan segala daya dan upaya yang kami miliki sesuai dengan pengalaman-pengalaman kami mengerjakan pekerjaan sejenis dengan mengandalkan para personil tenaga ahli yang berkualitas dalam sebuah kerja tim ahli yang solid dan selalu dapat menyelesaikan penugasan sebagaimana yang diharapkan dan telah diarahkan berdasarakan ruang lingkup, maksud, tujuan dan keluaran.D.1.10. Jangka Waktu Penyelesaian PekerjaanJangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah 60 (enam puluh) Hari Kerja Jangka waktu yang diberikan selama 60 hari kerja untuk menyelesaikan kegiatan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur, alokasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi efektif mulai dari kegiatan/tahan persiapan, survei dan pengumpulan data analisis, rumusan diskusi/pembahasan, dan penyusunan laporan. Untuk emncapai hal terbut maka tim konsultan akan secara aktif membangun komunikasi Tim Teknis dan Pihak-pihak yang akan terlibat dan dapat menyukseskan dalam penyusunan kegiatan ini.D.1.11. PersonilNoTenagaKualifikasiPengalaman (Tahun)

Tenaga Ahli

1.Ketua Tim / Sosek PerikananS2/S1Sosial Ekonomi Perikanan8/10

2.Ahli Teknologi Penangkapan IkanS2/S1Penangkapan Ikan5/8

3.Ahli Pemanfaatan SDPS2/S1Sosial Ekonomi Perikanan5/8

4.Ahli EkonomiS2/S1Sosial Ekonomi Perikanan5/8

5.Ahli StatistikS2/S1Sosial Ekonomi Perikanan5/8

6.Asisten Tenaga Ahli (3 orang x 3 bulan)S2/S1Sosial Ekonomi Perikanan2

7.Surveyor (15 orang x 1 bulan)2

8.Adminsitrasi2

NoTenagaKualifikasiPengalaman (Tahun)

Tenaga Ahli

1.Ketua Tim / Sosek PerikananS2/S1Sosial Ekonomi Perikanan8/10

2.Ahli Teknologi Penangkapan IkanS2/S1Penangkapan Ikan5/8

Jenis dan jumlah tenaga Ahli yang telah di cantumkan di dalam kerangka acuan kerja serta kualifikasi tenaga ahli, berdasarkan pengalaman sebagai tim konsultan ada beberapa masukan yang menurut kami telah sesuai dengan kebutuhan kegiatan dan studi yang akan dilakukan nantinya. Sebagai tim konsultan kami telah menyiapkan tenaga-tenaga ahli dan pendukung sesuai dengan kualifikasi yang diminta dan berpengalaman dibidangnya.D.1.12. LaporanD.1.12.1. Laporan PendahuluanLaporan ini berisikan rencana jadwal kegiatan, metode pelaksanaan, jenis penugasan tenaga ahli, dan data-data awal yang akan digunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Laporan terdiri dari 10 (sepuluh) eksemplar laludiserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).D.1.12.2. Laporan AntaraLaporan kemajuan memuat kemajuan pelaksanaan kegiatan seperti pengumpulan data, analisis data dan informasi.Laporan terdiri dari 10 (sepuluh) eksemplar diserahkan paling lambat 50 (lima puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).D.1.12.3. Laporan AkhirLaporan ini menyampaikan hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan output yang telah ditetapkan dan mengarah kepada hasil akhir pekerjaan.Laporan terdiri dari 10 (sepuluh) eksemplar diserahkan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).D.2. TANGGAPAN ATAS JASA LAYANAN DAMPAK PEMBERDAYAAN NELAYAN SKALA KECIL DI INDONESIA TIMURPelaksanaan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur, tim Konsultan akan berusaha memoptimalisasikan Responden yang menjadi subjek atau sumber data yaitu nelayan anggota KUB yang mendapatkan alokasi Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil pada tahun 2015. Adapun informasi yang akan digunakan untuk mendiskripsi rentang waktu usaha penangkapan ikan, terdiri dari:1. Jumlah hari per trip.2. Jumlah trip dalam sebulan.3. Daerah penangkapan ikan.4. Penerimaan rata-rata per trip.Penerimaan rata-rata per trip adalah hasil perkalian volume hasil tangkapan per trip dengan harga satuan hasil tangkapan.5. Biaya operasional rata-rata per trip.Biaya yang dimaksudkan adalah biaya yang digunakan selama kegiatan penangkapan ikan dalam satu trip terkait dengan operasional kapal dan konsumsi serta Biaya Tenaga kerja.6. Produksi penangkapan Ikan rata-rata per trip.Produksi pengakapan rata-rata per trip adalah hasil penangkapan ikan dalam satu trip terkait penerimaan rata-rata per trip.7. TabunganTabungan yang dimaksd adalah biaya yang disisihkan oleh Nelayan penerima Pemberdayaan per trip.D.3. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJABerdasarkan pemahaman tim konsultan terhadap kerangka acuan kerja, untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan Dampak Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Indonesia Timur, maka dianggap perlu memodifikasi atau melakukan inovasi. Secara garis besar pemahaman tim konsultan telah sepakat dengan kerangka acuan kerja yang telah dibuat oleh panitia pelaksana kegiatan, namun sebagai tim konsultan kami menambahkan beberapa kegiatan, atau mengusulkan beberapa hal terkait ruang lingkup pekerjaan dan pentahapan kegiatan dari yang sudah ada.D.4. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPKBerdasarakn kebutuhan personil yang tertera dalam KAK, dan kami yakini bahwa dalam kegiatan ini Satker Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan akan membantu kelancaran kegiatan dengan menyediakan : dana kegiatan, dukungan administrasi, petunjuk teknis, dan surat ijin pelaksanaan kegiatan. Hal ini merupakan dukungan yang sangat baik terutama dalam rangka Konsultan memperoleh aksesibilitas terhadap sumber-sumber data terkait yang dibutuhkan, baik yang berada di lokasi kegiatan maupun di provinsi/kabupaten/kota lokasi survey.Dukungan secara personil dari PPK baik sebagai staf teknis maupun staf administrasi yang akan bertugas mendampingi Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Staf teknis diharapkan dapat membantu Konsultan dalam penyediaan data-data pendukung terkait jumlah, jenis, dan sebaran masyarakat sasaran pemberdayaan di lokasi- lokasi survei baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Bagi staf administrasi, akan dibutuhkan bantuan dan dukungannya dalam penyusunan kelengkapan administrasi kegiatan, proses administrasi pembayaran kegiatan berdasarkan kemajuan pekerjaan sesuai dengan kontrak perjanjian kerjasama, penyusunan administrasi pertanggungjawaban keuangan pekerjaan, laporan-laporan, dan lain sebagainya. Secara langsung kelancaran proses administrasi pekerjaan akan berdampak pada kelancaran dan kualitas pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.Ketersediaan personil pendukung ini tentu juga akan banyak memberikan masukan dan pendampingan bagi konsultan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat senantiasa berada dalam rentang kendali sesuai batasan waktu dan ruang lingkup kegiatan. Ketersediaan personil pendukung dari PPK dalam pembahasan setiap laporan juga perlu ditegaskan, termasuk arahan dimana pembahasan laporan akan dilaksanakan.Selain dukungan personil juga perlunya dukungan berupa fasilitasi surat menyurat terkait proses formal dan administrasi kegiatan sangat diperlukan. Hal tersebut dimksudkan mengingat akan adanya komunikasi yang akan dibagun ke Pemerintahan di tingkat provinsi/kabupaten/kota dan masyarakat kelompok nelayan di wilayah lokasi survei, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkup Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, instansi-instansi terkait lainnya, serta Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan.Segenap komponen fasilitas kerja, peralatan kantor, computer supply, transportasi, perlengkapan lapangan, dan analisis data, akan diadakan oleh Konsultan dengan cara beli/sewa/pinjam sesuai aturan penggunaan anggaran biaya pekerjaan yang bersumber dari APBN DIPA Satker Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan.