Contoh Studi Kelayakan Bisnis

20
STUDI KELAYAKAN BISNIS ( SKB ) INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha makanan beragam jenisnya, salah satunya makanan skala rumah tangga ( home industry makanan ). Menurut Badan Pusat Statistik, usaha rumah tangga adalah usaha yang dijalankan oleh 1- 4 orang. Sementara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) mendefinisikan industri rumah tangga sebagai suatu perusahaan pangan yang memiliki tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga otomatis. Bisa dikatakan bahwa modal utama menjalankan usaha makanan skala rumah tangga adalah tempat tinggal. Tidak peduli rumah sendiri, mengontrak, ataupun menumpang, selama masih ada rumah yang dapat ditempati, usaha makanan skala rumah tangga memungkinkan untuk dijalankan. Keberadaan usaha makanan sangat membantu dalam upaya ketahanan pangan yang sedang galak digalang oleh pemerintah. Adanya nilai tambah yang didapatkan serta daya simpan bahan pangan menjadi kunci utama yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi pemerintah untuk menunjang kelangsungan dari usaha makanan tersebut. Banyak diantara masyarakat yang menggantungkan hidupnya dan keluarganya pada industri rumah tangga yang dia geluti. Industri rumah tangga juga telah terbukti lebih bertahan di tengah badai krisis ekonomi. Pada saat berbagai industri besar gulung tikar, namun industri rumah tangga ternyata lebih eksis. Namun tentu saja di berbagai sisi yang lain industri rumah tangga jauh lebih ketinggalan baik dalam aspek teknologi, marketing, dan aspek manajemen. Hal ini yang harus dipahami dan memerlukan perhatian lebih lanjut untuk pengembangan industri rumah tangga selanjutnya. Sehingga diharapkan produk-produk industri dapat bersaing dengan produk dari industri besar lainnya. Dengan demikian untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya Studi Kelayakan Bisnis ( SKB ) sehingga industri rumah tangga dapat mengetahui dan memperbaiki kekurangannya. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui potensi yang dimiliki industri rumah tangga yang diteliti 2. Untuk memaparkan dan memperbaiki kekurangan yang ada pada industri rumah tangga.

description

Yang mau studi kjelayakan bisnis

Transcript of Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Page 1: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

STUDI KELAYAKAN BISNIS( SKB )INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

I.             PENDAHULUANA.    Latar BelakangUsaha makanan beragam jenisnya, salah satunya makanan skala rumah tangga ( home industry makanan ). Menurut Badan Pusat Statistik, usaha rumah tangga adalah usaha yang dijalankan oleh 1- 4 orang. Sementara,  Badan  Pengawasan  Obat  dan  Makanan  (BPPOM)  mendefinisikan   industri   rumah tangga sebagai suatu perusahaan pangan yang memiliki tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga otomatis. Bisa dikatakan bahwa modal utama menjalankan usaha makanan skala rumah tangga adalah tempat tinggal. Tidak peduli rumah sendiri, mengontrak, ataupun menumpang, selama masih  ada  rumah yang  dapat  ditempati,  usaha makanan skala   rumah tangga  memungkinkan  untuk dijalankan.         Keberadaan usaha makanan sangat membantu dalam upaya ketahanan pangan yang sedang galak digalang  oleh  pemerintah.  Adanya  nilai   tambah  yang  didapatkan   serta  daya   simpan  bahan  pangan menjadi   kunci   utama   yang   menjadikan   daya   tarik   tersendiri   bagi   pemerintah   untuk   menunjang kelangsungan dari usaha makanan tersebut.         Banyak diantara masyarakat yang menggantungkan hidupnya dan keluarganya pada industri rumah tangga yang dia geluti. Industri rumah tangga juga telah terbukti lebih bertahan di tengah badai krisis ekonomi. Pada saat berbagai industri besar gulung tikar, namun industri rumah tangga ternyata lebih eksis.         Namun tentu saja di berbagai sisi yang lain industri rumah tangga jauh lebih ketinggalan baik dalam aspek   teknologi,  marketing,   dan   aspek  manajemen.  Hal   ini   yang  harus   dipahami   dan  memerlukan perhatian lebih lanjut untuk pengembangan industri  rumah tangga selanjutnya. Sehingga diharapkan produk-produk industri dapat bersaing dengan produk dari industri besar lainnya.         Dengan demikian  untuk  mewujudkan hal   tersebut  perlu  adanya Studi  Kelayakan Bisnis   (  SKB  ) sehingga industri rumah tangga dapat mengetahui dan memperbaiki kekurangannya.

B.     Tujuan1.      Untuk mengetahui potensi yang dimiliki industri rumah tangga yang diteliti2.      Untuk memaparkan dan memperbaiki kekurangan yang ada pada industri rumah tangga.3.      Untuk meningkatkan daya saing produk unggulan industri rumah tangga yang diteliti melalui aspek teknologi proses, manajemen maupun marketingnya.

II.          PROFILE PERUSAHAANA.    Nama dan Alamat PerusahaanNama Perusahaan                 : UD. Lancar JayaAlamat Perusahaan              : Jl. Korban 40.000 jiwa Lorong 1 No. 11 Makassar

B.     Nama dan Alamat Penanggung JawabNama Penanggung Jawab    : Mislan WibowoAlamat Penanggung Jawab  : Jl. Korban 40.000 jiwa Lorong 1 No. 11 Makassar

Page 2: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

III.       RANGKUMAN (ABSTRAK)UD. Lancar Jaya merupakan industri rumah tangga yang bergerak pada bidang pangan. Industri ini telah berdiri sejak tahun 1995 dengan jumlah pekerja sekarang yaitu 4 orang. Produk yang dihasilkan yaitu tahu putih.Sejak  didirikan   industri   ini   telah  banyak  mengalami   kemajuan  yang   signifikan   salah   satunya  adalah dengan pelebaran lokasi usaha. Walaupun lokasinya masih bersatu dengan rumah induk namun kini luas areal produksi mencapai 42 m2.

 Industri   ini   dulu   hanya   merupakan   industri   dengan   modal   investasi   awal   sebesar   Rp 1.500.000,00. Namun   seiring   berkembangnya   waktu   maka   kapasitas   produksi   sekarang   yaitu   Rp 2.343.000,00/hari.Adapun  bahan  baku   yang  dipakai   adalah   kedelai   local  maupun   kedelai   impor.   Industri   ini  mampu menghasilkan 12.000 potong tahu setiap harinya yang dipasarkan di daerah sekitar pasar Terong, pasar Panampu serta masyarakat sekitar.

IV.       ANALISIS INDUSTRIA.    Prospek Masa DepanProspek masa depan dari industri tahu ini cukup baik, mengingat tahu merupakan makanan yang cukup digemari masyarakat, dan juga salah satu bahan tambahan dalam produksi bakso yang belakangan ini menjamur.Prospek dikatakan cukup baik karena dalam pemasaran selama ini tidak mengalami kendala yang berarti justru produsen sering kewalahan dalam menerima pesanan tahu karena kapasitas  produksi  kurang memadai.  Hal   ini  dikarenakan bahwa  industri   tahu UD. Lancar Jaya sudah berumur kurang  lebih 15 tahun sehingga telah mempunyai langganan tetap yang mencakup pedagang tahu dan pengusaha bakso di sekitar Makassar timur.Yang   diharapkan   adalah   usaha   ini   akan   dapat   meningkatkan   kapasitas   produksi   sehingga   dapat menyerap   tenaga   kerja   lebih   banyak   lagi.   Namun   kendalanya   adalah   lokasi.   Peningktan   kapasitas produksi ini hendaknya harus seiring dnegan pelebaran lokasi sehingga ruang produksi lebih layak dan mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas.Seiring  dengan  peningkatan  kapasitas  produksi  maka  diharapkan  adanya  diversifikasi   produk  untuk mendukung produk utama dan mencegah kebosanan dari konsumen.

B.     Analisis PersainganSelama ini UD. Lancar Jaya belum pernah melakukan analisis persaingan karena mereka beranggapan bahwa dengan produksi yang telah mereka jalankan masih tetap belum dapat memenuhi permintaan pelanggan secara keseluruhan.Anggapan ini tentu saja keliru karena tidak selamanya hanya UD. Lancar Jaya yang memiliki pelanggan terbesar. Ke depannya akan muncul lebih banyak pesaing dengan berbagai cara promosi untuk menarik langganan. Sehingga analisis persaingan tetap diperlukan untuk mengetahui  apa saja yang dilakukan pesaing dalam menarik  perhatian konsumen.  Hal   ini  bisa  dijadikan pertimbangan atau acuan dalam penetapan harga produk, cara promosi, pelayanan dan lain sebagainya.

C.    Segmentasi PasarDalam hal segmentasi pasar, UD. Lancar Jaya tidak spesifik dalam menentukan target pasar. Mereka melayani   siapapun   yang   ingin  membeli   produk  mereka.  Namun   sebenarnya   produk   tahu   putih   ini diperuntukkan untuk tahu bakso karena teksturnya yang  lebih keras dibandingkan tahu putih biasa. Karena banyak masyarakat yang juga menyukai tahu putih ini maka tahu ini dipasarkan di sekitar pasar 

Page 3: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Terong   dan   pasar   Panampu   untuk   dipasarkan   pedagang   tahu   pada   ibu-ibu   rumah   tangga   untuk selanjutnya dikonsumsi oleh seluruh keluarga sebagai masakan sehari-hari.

Page 4: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

V.          DESKRIPSI USAHAA.    ProdukProduk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah berupa tahu. Dengan deskripsi sebagai berikut :Warna           : putihBentuk         : kotakTekstur         : lunakRasa             : normalBau               : normal

B.     Jasa PelayananJasa pelayanan dari perusahaan ini belum ada. Hal ini dikarenakan pelangganlah yang datang ke tempat produksi   secara   langsung  untuk  membeli   produk.   Biasanya   juga  untuk  pelanggan  di  wilayah  pasar Terong maupun Panampu, sarana transportasi menggunakan becak namun biaya angkut ini dibebankan kepada pelanggan.

C.    Lokasi UsahaLokasi usaha industri ini masih bersatu dengan rumah pemilik yaitu terletak di belakang rumah. Dengan luas area usaha sekitar 42 m2 (6 x 7 m).  Dengan luas area seperti itu maka lokasi usaha terasa lebih sempit   karena   adanya  mesin   atau   bak   produksi   sehingga   pekerja   kurang   leluasa   dalam   bergerak ditambah lagi suasana yang panas di dalamnya. Seharusnya memang dilakukan pelebaran lokasi usaha yang memang sedang diusahakan oleh pemilik usaha tersebut. Selain untuk membuat pekerja merasa nyaman juga kesempatan peningkatan kapasitas produksi menjadi terbuka lebar.

D.    Personalia dan Perlengkapan KantorSampai   saat   ini   perusahaan   belum   mempunyai   adminstrasi   pembukuan   yang   baik   sehingga perlengkapan kantor belum ada. Hal itu disebabkan karena system manajemen perusahaan yang kurang maksimal.  Perusahaan   selama   ini  tidak  pernah  melakukan  pembukuan  aktivitas  perusahaan   seperti pembelian bahan baku, gaji pekerja, pengeluaran perusahaan, penyusutan mesin, total penjualan, dll.Hal  ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari  informasi tentang data – data perusahaan seperti, stok bahan baku, aliran keluar masuk dana perusahaan.Sebaiknya pada perusahaan membuat adminitrasi pembukuan yang terperinci agar apabila sewaktu – waktu perusahaan membutuhkan data, maka data mudah di dapat secara efektif dan efisien.

E.     Latar Belakang Identitas PengusahaNama Pemilik                                   : Mislan WibowoTempat Tanggal Lahir                      : Lamongan , 1 Januari 1965Alamat                                             : Jl. Korban 40.000 jiwa Lorong 1 Nomor 11Nomor Telepon                                : (0411)  459057Pendidikan Terakhir                         : Sekolah DasarPengalaman Usaha                           : Usaha KrupukPelatihan yang pernah diikuti          : Penyuluhan Keamanan Pangan

VI.       RENCANA OPERASI/PRODUKSIA.    Proses Produksi1.      Bahan-          Kedelai

Page 5: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

-          Air-          Air cuka2.      Alat-          Mesin penggiling-          Ketel uap-          Bak-          Cetakan-          Kain penyaring-          Ember-          Pisau-          Gayung-          Wajan-          Selang / pipa3.      Proses Pembuatan Tahu-          Perendaman kedelai selama 4 jam-          Penggilingan kedelai basah untuk mendapatkan sari kedelai-          Pemasakan sari kedelai dengan menggunakan uap panas sampai mendidih-          Penyaringan untuk memisahkan sari kedelai masak dengan ampas-          Penambahan cuka pada sari kedelai-          Proses penggunpalan yang berlangsung sekitar 30 menit-          Pencetakan dengan cara mengepres gumpalan tahu dan air untuk dipisahkan-          Diamkan kurang lebih 30 menit-          Setelah padatan tahu terbentuk, tahu dipotong-potong lalu dibungkus dan didinginkan-          Tahu siap dipasarkan

B.     BangunanBangunan tempat   produksi  masih   bersatu   dengan   rumah   tangga.   Luas   tempat   produksi   6m   x   7m. Ketinggian  bangunan sekitar  5 meter.  Bangunan berdinding batako dengan  lantai  semen plester.  Di bagian pojok belakang terdapat pintu keluar yang berbatasan dengan tanah lapang dan terdapat pula 4 jendela  berjeruji  besi  pada salah satu bagian dindingnya.  Sebenarnya masih ada sedikit  kekurangan mendasar pada lantai semen plester.Lantai semen plester dibuat miring untuk memudahkan air mengalir. Namun, hal itu justru membuat air menggenang di beberapa sisi bangunan sehingga yang terjadi industri terlihat sedikit kumuh. Hal ini bisa disiasati dengan membuat saluran air pada lantai sehingga air mengalir lancar tanpa tergenang.

Page 6: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

C.    Mesin-          Dua buah mesin penggilingMesin penggiling ini berfungsi untuk menghaluskan biji kedelai. Kapasitas mesin penggiling adalah 5 kg kedelai  untuk   sekali   giling.  Mesin  penggiling  berbahan  dasar  besi  dan  menggunakan   listrik   sebagai tenaga penggerak utama. Adapun gambar mesin penggiling dapat dilihat pada lampiran.-          Dua buah ketel uapKetel uap yang dipakai adalah jenis ketel uap sederhana yang berbentuk tabung dengan bahan dasar stainless steel  dengan ukuran tabung berdiameter  1 meter dengan tinggi  2  meter.  Ketel  uap dapat menampung air hingga 1570 liter. Fungsi ketel uap adalah memanaskan air untuk menghasilkan uap yang   selanjutnya   dipakai   untuk   proses   pemasakan   sari   kedelai.   Bahan   bakar   yang   dipakai   adalah tempurung  kelapa.  Untuk  satu  hari  kerja  menghabiskan  kurang   lebih  14  karung  tempurung  kelapa. Adapun gambar ketel uap dapat dilihat pada lampiran.-          Satu buah gensetGenset merupakan alternative tenaga penggerak untuk mesin penggiling apabila listrik padam. Genset berbahan bakar solar dengan 1 liter solar mampu menggerakan mesin selama 2 jam. Daya genset ini sebesar 6000 watt.

D.    Sumber Bahan BakuMenggunakan kedelai local maupun kedelai impor yang di pasok dari toko Gunung Jati yang berada di Jalan Terong. Perusahaan biasanya menggunakan kedelai local untuk proses produksi, namun apabila ketersediaan kedelai local tidak mencukupi, maka perusahaan menggunakan kedelai impor. Penggunaan kedelai   local   lebih disukai  karena produk tahu hasil  produksi   lebih bagus kualitasnya.  Adapun harga kedua jenis kedelai tersebut relative sama.

Page 7: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

VII.    RENCANA PEMASARANA.    Penetapan HargaCara   yang   dipakai   pengusaha   dalam  penetapan  harga   bukan  dengan  persentase   keuntungan   yang terperinci namun dengan penetapan harga kedelai tertinggi yang masih dapat memberikan keuntungan yang cukup memadai.  Harga  tahu yang dipatok  per  bungkusnya   (1  bungkus  berisi  10  potong  tahu) adalah Rp 3.000,00.  Harga  ini  masih  memberikan keuntungan ketika harga  kedelai  naik  sebesar  Rp 7.000,00/kg.  namun ketika harga kedelai  melebihi   itu  maka harga tahu perbungkus  akan naik  pula. Demikian  halnya  bila  harga  kedelai  merosot   jatuh  dikisaran  Rp 5.000,00/kg  maka perusahaan akan meraup   keuntungan   yang   lebih   besar.   Estimasi   keuntungan   yang   di   dapat   perhari   adalah   Rp 1.257.000,00 dengan rincian :Total produksi tahu/ hari      = 1200 bungkusTotal penjualan tahu/hari      = 1200 bks x Rp 3.000,00                                             = Rp 3.600.000,00Biaya-biaya :Bahan baku kedelai              280 kg x Rp 6.500,00             = Rp 1.820.000,00Tenaga kerja                         4 orang x Rp 35.000,00          = Rp    143.000,00Bahan bakar                         14 karung x Rp 25.000,00      = Rp    350.000,00Listrik                                                                                   = Rp      25.000,00Penyusutan mesin                                                                = Rp        5.000,00                                                                                                            = Rp 2.343.000,00                Laba/ hari    = Rp 3.600.000,00 – Rp 2.343.000,00           = Rp 1.257.000,00                Laba/bulan   = Rp 1.257.000,00 x 30                                  = Rp 37.710.000,00

B.     Pelaksanaan DistribusiPelaksanaan distribusi belum dilakukan secara maksimal. Hal ini dikarenakan pelangganlah yang datang ke tempat produksi secara langsung untuk membeli produk. Biasanya juga untuk pelanggan di wilayah pasar   Terong  maupun  Panampu,   sarana   transportasi  menggunakan   becak   namun   biaya   angkut   ini dibebankan kepada pelanggan karena jarang terjadi pembelian dalam jumlah yang besar. Pembelian individu hanya berkisar beberapa bungkus sedangkan pedagang pasar hanya beberapa ember per hari.

C.    PromosiPromosi   juga belum pernah dilakukan karena seperti pada awal  telah disebutkan,  perusahaan telah mempunyai   langganan   tetap.   Bahkan,   perusahaan   sering   kewalahan   dalam  menerima   permintaan pelanggan yang melebihi kapasitas produksi.

D.    Pengembangan ProdukSelama   ini   perusahaan  belum  melakukan  pengembangan  produk   sama   sekali.   Penyebab  utamanya adalah kapasitas produksi tahu putih saja belum bisa memenuhi keseluruhan permintaan pelanggan, oleh sebab itu perusahaan belum berfikir untuk mengembangkan produk.Namun demikian,  sebenarnya ada solusi  pengembangan produk yang tidak memerlukan biaya tinggi karena hanya memanfaatkan barang yang sudah ada. Pengembangan yang dimaksud adalah pengelohan limbah tahu yang berupa ampas tahu. Ampas tahu ini bisa diolah menjadi sejenis tempe yang lazim disebut tempe gembus/menjes.  Pengembangan ini dinilai  efektif karena selain memanfaatkan bahan sisa juga karena jenis tempe semacam ini belum popular di daerah Makassar dan sekitarnya. Sehingga hal ini dapat ditempuh untuk meningkatkan nilai ekonomis ampas tahu pada khususnya dan keuntungan perusahaan pada umumnya.

Page 8: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

VIII. PERENCANAAN ORANGA.    Struktur OrganisasiPerusahaan   tidak   mempunyai   struktur   organisasi   yang   baik.   Status   yang   ada   hanyalah   pemilik perusahaan   dan   pekerja.   Pemilik   mempunyai   tanggung   jawab   dan   wewenang   penuh   terhadap perusahaan.   Tanggung   jawab   tersebut   diwujudkan   dalam   pengawasan   langsung   terhadap   pekerja selama   proses   produksi   dan   juga   sekali   waktu   membantu   proses   produksi.   Pemilik   mempunyai wewenang untuk Sedangkan pekerja bertanggung jawab pada proses produksi.  Selain itu pekerja juga mempunya kewajiban untuk melayani pembeli yang datang langsung ke areal produksi.

B.     Informasi Partner

C.    Latar Belakang Anggota TeamNo Nama Umur (th) Pendidikan 

terakhirAlamat

1 Supardi 35 SMA Jl. Regge Lr.2 no.32 Ponijan 41 SMP Jl. Rappokaling no 123 Mansyur 30 SMA Jl. Korban Lr.34 Ramelan 38 SD Jl. Pierre Tendean

Page 9: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

BAB   IPENDAHULUAN

A.      Latar   Belakang   MasalahPenanaman modal dalam suatu usaha atau proyek , baik untuk usaha baru maupun perluasan usaha yang  sudah ada,  biasanya disesuaikan  dengan  tujuan  usaha.  Salah  satu   tujuan  dan pada umumnya merupakan tujuan dari  semua usaha  ialah mencari  keuntungan (profit).  Dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat social, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan   prasarana   yang   dibutuhkan.Bagi  perusahaan yang didirikan untuk  tujuan total  profit,  yang paling  utama adalah perlu  difikirkan seberapa   lama   pengembalian   dana   yang   ditanam   di   proyek   tersebut   agar   segera   kembali.Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apapun tujuannya (baik profit,  social  maupun gabungan dari  keduanya),  hendaknya apabila  ingin melakukan investasi   sebaiknya   didahului   dengan   suatu   studi.

B.      Fokus   MasalahTelah dipaparkan sebelumnya bahwa suatu usaha itu didirikan tentu dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu,  yang pada umumnya adalah mencari  keuntungan.  Dan terkadang dalam praktiknya yakni dalam menjalankan usaha, tentu akan menemui suatu kendala, hambatan-hambatan dan resiko yang   mungkin   timbul   setelah   usaha   berjalan.   Hal   ini   disebabkan   oleh   adanya   suatu   keadaan ketidakpastian   atas   masa   depan,   baik   di   bidang   ekonomi,   hokum,   politik,   budaya   perilaku   dan perubahan   lingkungan   masyarakat.Dengan demikian, perlu untuk dilakukan pengidentifikasian terhadap masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dan di cari solusi alternative pemecahan atas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.Dalam kesempatan ini  penulis  mencoba untuk menganalisis  dan melakukan studi atas usaha warnet yang ada di  Stabat  Kabupaten Langkat  dengan nama Arfa-Net  sebagai  pembelajaran  dan kemudian menilai layak atau tidak usaha ini untuk dijalankan bahkan mungkin dilakukan pengembangan usaha.C.      TujuanAdapun   tujuan   dari   dilakukannya   studi   ini   terhadap   usaha   warnet   ini   adalah:1.    Untuk mengetahui kondisi usaha dan dampak/masalah yang mungkin terjadi dari didirikannya usaha ini   baik   dari   aspek   hukum,   pemasaran,   keuangan,   lingkungan   dan   lain   sebagainya.2.     Setelah diketahui kondisi usaha dari berbagai aspek, maka dapat diputuskan usaha ini layak atau tidak   untuk   dilanjutkan   dan   dikembangkan.

D.     Landasan   TeoriLandasan   teori   atas  pembahasan   ini   dapat  dilihat  dalam buku   studi   kelayakan  bisnis,   yaitu   adalah sebagai   berikut:1.     Aspek   HukumMeliputi   kelengkapan   surut-surat   dan   keabsahan   dokumen   perusahaan.2.     Aspek   PemasaranMeliputi   strategi   pemasaran   yang   dilakukan.3.     Aspek   Keuangan Meliputi   penilaian   biaya-biaya   apa   saja   dan   seberapa   besar   biaya   tersebut   dikeluarkan.4.     Aspek   Operasional Meliputi   tempat   lokasi   usaha.

Page 10: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

5.     Aspek   Sosial   EkonomiMeliputi   pengaruh   usaha   terhadap   keadaan   ekonomi   dan   dan   social   terhadap  masyarakat   secara keseluruhan.6.     Aspek   ManajemenMeliputi   pengelola   dan   struktur   organisasi   yang   ada.7.     Aspek   Dampak   LingkunganMeliputi   dampaknya   usaha   yang   dijalankan   terhadap   lingkungan   sekitar.

E.      Metodologi   Pemecahan1.     Pendekatan   PenelitianPendekatan  yang  digunakan  pada  penelitian   ini  adalah  pendekatan  empiris,   yaitu  pendekatan  yang dititikberatkan pada penggalian, pemaparan, penjelsan dan penafsiran terhadap gejala-gejala empiric.2.     Penentuan   DataAdapun   yang   menjadi   sumber-sumber   data   dalam   penelitian   ini   adalah   sebagai   berikut:a.     Data primer  yaitu  data  yang diperoleh  dari  penelitian  langsung kelapangan seperti wawancara.b.     Data   sekunder   yaitu  berupa  data   yang  mendukung  data  primer,   yaitu   terdiri   dari:   buku   studi kelayakan   bisnis   karangan   Kasmir,   S.E.,   MM.   dan   Jakfar,   S.E.,   MM. 

3.     Pengolahan   Data   dan   Analisis   DataPada permasalahan ini, data-data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Jika data berupa data kuantitatif, cara pengolahannya dan analisisnya menggunakan bantuan statistic. Jika jenis  datanya  berupa  data  kualitatif,   cara  pengolahan  dan  analisinya  tidak  dapat  dilakukan  dengan bantuan   statistic,   tetapi   dilakukan   secara   naratif   dalam   bentuk   cerita   (nonstatistic).

BAB   IIPEMBAHASAN

A.      Mengenal   Arfi-NetArfi-net adalah jenis usaha warung internet yang menyediakan layanan jasa internet seperti browsing, chatting, dan gamming,  dan  jasa print/cetak dokumen.  Berlokasi  di  kawasan pertokoan perempatan jalan   raya   kota   Stabat   yang   dekat   dengan   sekolah  menengah   pertama,   sekolah  menengah   atas, perkantoran,   pasar   dan   pemukiman   penduduk.Fasilitas dan peralatan yang dimiliki warnet ini adalah 16 unit computer layar datar Pentium IV senilai Rp 64 jt, 10 webcam, sebuah gedung tingkat dua dengan sebuah papan nama yang bertuliskan Arfi_Net, sebuah   mesin   genset   dan   sebuah   kamar   mandi. Adapun bentuk organisasi usaha ini adalah organisasi garis/lini yakni terdiri dari seorang pemilik usaha dan   3   orang   operator.Berikut   merupakan   bagan   organisasi   usaha   ini:  

         

Page 11: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Tingkat balas jasa dalam usaha ini adalah berupa gaji dan bingkisan padahari-hari tertententu seperti hari   raya   dan   sebagainya.

B.      Analisis   Kelayakan   Usaha   Arfi-Net   Dari   Berbagai   Aspek

1.     Aspek   HukumBerdasarkan tanya jawab yang kami lakukan usaha ini merupakan usaha Firma (Fa)   dan memliki izin kepemilikan   yang   sah   dan   ada   tanda   daftar   usaha.   Sehingga   jika   dinilai   dari   aspek   ini,   usaha   ini dinyatakan   layak   untuk   didirikan.

2.     Aspek   PemasaranMasih berdasarkan data wawancara, bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk pemasaran atas usaha ini hanyalah dengan spanduk atau papan nama di depan gedung, tidak ada penambahan usaha promosi lain. Sedangkan untuk tarif dan pelayanan, usaha ini mengenakan tariff standar artinya sama dengan tariff yang dikenakan oleh pesaing, dan pelayanan juga sama, artinya tidak memiliki suatu keistimewaan.Namun jika diperhatikan dari  peluang pasarnya, usaha ini cukup ramai dengan kunjungan pelanggan dengan data omzet 500.000 rupiah per hari, dengan rata-rata pelanggan pelajar dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang stategis dan sedikitnya pesaing yang menyediakan jenis usaha yang sama dan   lokasi   benar-benar   dekat   dengan   sasaran   pelanggan   yang   cukup   banyak   jumlahnya.Untuk  lebih  jelas,  maka penulis  memaparkan hasil  analisis  data yang telah terkumpul,  yaitu sebagai berikut:No. Item yang dinilai Kriteria penilaian

Kurang baik Sedang Baik1. SDM √2. Pesaing √3. Konsumen √4. Teknologi √5. Harga √6. Promosi √7. Lingkungan bisnis √8. Ketersediaan modal √9. Pangsa pasar √10. Rencana pemasaran √

Total bobot 2 3 5

3.     Aspek   Keuangan      Modal untuk usaha warnet ini plus biaya operasional selama 1 bulan pertama adalah Rp 55 jt dengan laba bersih rata-rata Rp 6 jt per bulannya. Sehingga usaha akan BEP (break event point) pada bulan kesepuluh   (6   jt   x   10   =   60   jt).Kurun waktu untuk pulang pokok adalah sekitar  10 bulan atau biasa dikatakan bahwa PP (Payback Period)-nya adalah kurang dari 1 tahun, sedangkan nilai ekonomis dari peralatan adalah 3 tahun. Dapat disimpulkan bahwa PP lebih kecil dari umur investasi sehingga usaha ini dinilai dari PP-nya adalah baik.-   Prehitungan   Keuntungan   Bersih   per   bulan   =   omzet-   biaya   operasional                                                                        =   15.000.000   –   9.000.000                                                                        =   6.000.000

Page 12: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

   Dan   keuntungan   bersih   per   tahun   adalah   6000.000   x   12   =   72.000.000-   Membandingkan   dengan   rate   onReturn       Rata-rata   EAT   =   Rp   60.000.000

 Rata-rata   investasi   =   Rp   50.000.000                                                     2                                            =   25.000.0000

              ARR   =   60.000.000                         25.000.000

                        =24%

       -   Diketahui   bahwa   total   PV   =   Rp   250.000.000              Sehingga   dapat   dihitun   NPV   =   total   PV   –   Investasi                                                            =   250.000.000   –   50.000.000

                                                             =   200.000.000

Dngan demikian investasi yang dilakukan dapat dikatakan layak karena hasil NPV adalah positif yaitu Rp 200.000.000,-. 

4.     Aspek   OperasionalLetak usaha ini cukup baik karena terdapat pada pusat keramaian dan dekat dengan sekolah, pasar dan pusat perkantoran sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi sangat dekat dengan target pelanggan yaitu pelajar   dan   masyarakat   umum.Gedung warnet ini memiliki halaman atau parkir yang tidak cukup luas untuk menampung kendaraan pelanggan, sehingga mengurangi kepuasan para pelanggan. Dan 15 bilik yang tersedia ternyata tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan atas jasa internet ini terutama ketika sore hari dan masa-masa   ujian   sekolah.Untuk   itu  dapat  dinilai   bahwa gedung  dan   jumlah  penyediaan  bilik   kurang  memuaskan  pelanggan, sedangkan   bagi   letak   lokasi   usaha   ini   sendiri   cukup   memuaskan.

5.     Aspek   Sosial   EkonomiSecara ekonomi, usaha ini tidak cukup banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar karena hanya  menyerap  3  orang   tenaga  kerja.   Sedang  dari   segi   social,   usaha   ini   sangat  membantu  untuk berkembangnya daera kecamatan Stabat ini dengan penyediaan akses informasi yang mudah dan cepat. Para pelajar jadi lebih mudah untuk menemukan bahan pembelajaran yang mungkin tidak ditemukan didalam   buku   pelajaran   sekolah.

6.     Aspek   ManajemenStruktur organisasi usaha ini sangat sederhana yaitu terdiri dari pemilik usaha/pemodal, manajer dan 3 orang pekerja/pengelola. Sehingga bentuk organisasi yang diilih pun adalah organisasi garis atau lini. Dan  pemilihan  bentuk  organisasi   ini   sesuai  dengan  usaha  warnet   ini   yang  berskala   kecil   dan  tidak memiliki   banyak   karyawan. 

7.     Aspek   AmdalUsaha  ini  tidak memiliki  dampak negative secara fisik   terhadap  lingkungan sekitar.  Tidak ada polusi 

Page 13: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisikan), hanya saja ketika listrik padam suara genset mungkin  agak sedikit  bising.  Namun suara  ini  tidak sampai  mengganggu masyarakat  sekitar  bahkan jarang   terjadi.Akses segala informasi yang mudah dan cepat, dapat juga berdampak negative terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengawasan moral pribadi. Secara nonfisik, informasi yang tidak senonoh seperti maraknya situs porno yang sangat mudah diakses dari internet merupakan ancaman bagi etika moral generasi kita karna bisa dikatakan sebagian besar pengguna internet ini adalah kalangan pelajar. Untuk itu, terlihat di dinding setiap bilik Arfi-net ini tulisan larangan keras bagi yang membuka situs tersebut.   BAB   IIIKESIMPULAN

Adapun   hasil   analisis   usaha   ini   adalah   sebagai   berikut:

3.     Aspek   Keuangan      Modal untuk usaha warnet ini plus biaya operasional selama 1 bulan pertama adalah Rp 55 jt dengan laba bersih rata-rata Rp 6 jt per bulannya. Sehingga usaha akan BEP (break event point) pada bulan kesepuluh   (6   jt   x   10   =   60   jt).Kurun waktu untuk pulang pokok adalah sekitar  10 bulan atau biasa dikatakan bahwa PP (Payback Period)-nya adalah kurang dari 1 tahun, sedangkan nilai ekonomis dari peralatan adalah 3 tahun. Dapat disimpulkan bahwa PP lebih kecil dari umur investasi sehingga usaha ini dinilai dari PP-nya adalah baik.-   Prehitungan   Keuntungan   Bersih   per   bulan   =   omzet-   biaya   operasional                                                                        =   15.000.000   –   9.000.000                                                                        =   6.000.000   Dan   keuntungan   bersih   per   tahun   adalah   6000.000   x   12   =   72.000.000-   Membandingkan   dengan   rate   onReturn       Rata-rata   EAT   =   Rp   60.000.000

 Rata-rata   investasi   =   Rp   50.000.000                                                     2                                            =   25.000.0000

              ARR   =   60.000.000                         25.000.000

                        =24%

       -   Diketahui   bahwa   total   PV   =   Rp   250.000.000              Sehingga   dapat   dihitun   NPV   =   total   PV   –   Investasi                                                            =   250.000.000   –   50.000.000

                                                             =   200.000.000

Dngan demikian investasi yang dilakukan dapat dikatakan layak karena hasil NPV adalah positif yaitu Rp 200.000.000,-. 

4.     Aspek   OperasionalLetak usaha ini cukup baik karena terdapat pada pusat keramaian dan dekat dengan sekolah, pasar dan pusat perkantoran sehingga dapat dikatakan bahwa lokasi sangat dekat dengan target pelanggan yaitu 

Page 14: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

pelajar   dan   masyarakat   umum.Gedung warnet ini memiliki halaman atau parkir yang tidak cukup luas untuk menampung kendaraan pelanggan, sehingga mengurangi kepuasan para pelanggan. Dan 15 bilik yang tersedia ternyata tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan atas jasa internet ini terutama ketika sore hari dan masa-masa   ujian   sekolah.Untuk   itu  dapat  dinilai   bahwa gedung  dan   jumlah  penyediaan  bilik   kurang  memuaskan  pelanggan, sedangkan   bagi   letak   lokasi   usaha   ini   sendiri   cukup   memuaskan.

5.     Aspek   Sosial   EkonomiSecara ekonomi, usaha ini tidak cukup banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar karena hanya  menyerap  3  orang   tenaga  kerja.   Sedang  dari   segi   social,   usaha   ini   sangat  membantu  untuk berkembangnya daera kecamatan Stabat ini dengan penyediaan akses informasi yang mudah dan cepat. Para pelajar jadi lebih mudah untuk menemukan bahan pembelajaran yang mungkin tidak ditemukan didalam   buku   pelajaran   sekolah.

6.     Aspek   ManajemenStruktur organisasi usaha ini sangat sederhana yaitu terdiri dari pemilik usaha/pemodal, manajer dan 3 orang pekerja/pengelola. Sehingga bentuk organisasi yang diilih pun adalah organisasi garis atau lini. Dan  pemilihan  bentuk  organisasi   ini   sesuai  dengan  usaha  warnet   ini   yang  berskala   kecil   dan  tidak memiliki   banyak   karyawan. 

7.     Aspek   AmdalUsaha  ini  tidak memiliki  dampak negative secara fisik   terhadap  lingkungan sekitar.  Tidak ada polusi udara yang ditimbulkan ataupun polusi suara (kebisikan), hanya saja ketika listrik padam suara genset mungkin  agak sedikit  bising.  Namun suara  ini  tidak sampai  mengganggu masyarakat  sekitar  bahkan jarang   terjadi.Akses segala informasi yang mudah dan cepat, dapat juga berdampak negative terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengawasan moral pribadi. Secara nonfisik, informasi yang tidak senonoh seperti maraknya situs porno yang sangat mudah diakses dari internet merupakan ancaman bagi etika moral generasi kita karna bisa dikatakan sebagian besar pengguna internet ini adalah kalangan pelajar. Untuk itu, terlihat di dinding setiap bilik Arfi-net ini tulisan larangan keras bagi yang membuka situs tersebut. 

BAB   IIIKESIMPULAN

Adapun   hasil   analisis   usaha   ini   adalah   sebagai   berikut:

No. Aspek Kelayakan Hasil Studi1. Hukum  Baik2. Pemasaran Cukup baik3. Keuangan  Baik4. Operasional Cukup baik5. Sosial ekonomi Cukup baik6. Manajemen Baik7. Amdal Cukup baik

Page 15: Contoh Studi Kelayakan Bisnis

Dari hasil analisis yang telah disimpulkan di atas dapat dinyatakan bahwa usaha ini adalah layak untuk dijalankan,   karena   dapat   memberikan   keuntungan   yang   lumayan. 

BAB   IVSARAN

Adapun   saran-saran   untuk   usaha   ini   adalah:1.       Dari   aspek   pemasaran,   sebaiknya   dikerahkan   lagi   usaha   promosi   yang   lebih   intens,   seperti:Ø       melakukan   kerja   sama  dengan  phak   sekolah   dalam   rangka  pelatihan   computer   dan   internet,Ø        menambah   jasa   layanan   seperti   penjualan   aksesoris   computer,   service   computer,   training computer   dan   penjualan   makanan   dan   minuman   ringan.Ø       Memberikan   specialprice   pada   hari   tertentu   sebagai   penarik   minat   pelanggan.

2.       Dari   aspek   keuangan,   sebaiknya   ditempatkan   seorang   akuntan   khusus   penangani   bagian administrasi   keuangan   usaha,   sehingga  memudahkan   dalam   spelaporan   informasi   keuangan   usaha sehingga   dapat diambilan  langkah-langkah perencanaan dalam pengembangan usaha dengan tepat.

3.       Dari   aspek   operasional,   sebaiknya   dilakukan   pembaharuan   gedung   yang   dapatmemuat   lebih banyak bilik sehingga dapat memenuhi permintaan jasa yang lebih banyak. Kemudian penataan fasilitas parker yang memadai. Dan untuk lebih dapat lebih memuaskan dan memberikan kenyamanan bagi para pelanggan   ada   baiknya   ruangan   dilengkapi   dengan   kipas   angina   atau   ac.

4.      Dari aspek social ekonomi, dengan diadakannya pelayanan tambahan berupa pengadaan pelatihan computer  dan pelayanan-pelayanan  lainnya,  tidak menutup kemungkinan usaha  ini  dapat menyerap tenaga   kerja   yang   lebih   banyak   pula.

5.      Dari aspek manajemen, untuk pengembangan usaha ini sebaiknya ditempatkan seorang yang ahli dalam bidang research & development atau konsultan yang dapat memberikan ide dan saran untuk dapat   meluaskan   usaha   ini.

6.      Dari aspek amdal, sebaiknya dari pihak warnet ini bias memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang  akibat  dan  buruknya  gambar-gambar  yang  ada  pada  situs  porno,  ataupun  memblokir   situs tersebut.