Contoh Proposal Manajemen Keuangan
Transcript of Contoh Proposal Manajemen Keuangan
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
1/14
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS LIKUIDITAS
PADA
PERUSAHAAN
DAERAH
AIR
MINUM (PDAM) INTAN BANJAR
BANJARBARU
OLEH:
MANAJEMEN KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2008
http://preindo.com 1
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
2/14
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.2 Rumusan Masalah
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan
Teori
2.2 Penelitian Sebelumnya
2.3 Kerangka Pikiran
BAB III Metodologi Penelitian
3.1 Objek
Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
Daftar pustaka
http://preindo.com 2
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
3/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Dalam menghadapi krisis finansial yang terjadi sekarang ini, sebuah perusahaan ataupun
lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta dituntut untuk lebih memaksimalkan
kinerjanya dalam berbagai hal.Dalam melakukan hal tersebut di dalam sebuah perusahaan atau
lembaga usaha diperlukan manajemen yang baik, yang bisa mengelola semuanya dengan
maksimal.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memulihkan kondisi perekonomian tersebut
karena terdapat banyak rintangan yang harus dihadapi.Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dengan ditetapkannya suatu dasar kebijakan untuk memberikan kewenangan yang
lebih luas kepada masing‐masing daerah agar dapat menggali, memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin.
Berdasarkan kebijakan tersebut daerah diberikan kekuasaan sepenuhnya untuk
mengembangkan wilayahnya, dimana pemerintah pusat hanya memiliki sedikit andil untuk
memberikan bantuan pada pemerintah daerah.Pemerintah daerah harus berupaya dalam
memperbaiki kinerja keuangannya.
Berdasarkan hal tersebut manajemen yang handal harus ada disetiap perusahaan. Dimana
keberhasilan operasi, kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang
tergantung dari keputusan tim manajemen. Selain itu manajemen juga perlu melakukan
penilaian atas kinerja keuangannya per periode sehingga berdasarkan hasil kinerja tersebut tim
manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut. Yang nantinya akan
berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang
bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat.Sebuah perusahaan yang didirikan oleh
pemerintah daerah yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.PDAM sebagai salah satu
perusahaan daerah
berupaya
untuk
menigkatkan
kinerja
keuangannya
yang
salah
satunya
bercermin dari tingkat keuntungan yang diperoleh per periode.
Adapun Laporan Rugi/Laba dan Neraca per 31 Desember (tahun 2006‐2007) dapat dihitung
tingkat likuiditas rasio lancar yang membandingkan total aktiva lancar dengan total kewajiban
lancar, yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
http://preindo.com 3
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
4/14
Tabel
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar
Current Ratio
Tahun 2006
‐2007
Tahun Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Rasio Lancar
2006 Rp.16.514.786.000 Rp. 9.398.036.000 1,7
2007 Rp.26.756.656.000 Rp.11.120.487.000 2,4
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa Current Ratio Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Intan Banjar mengalami peningkatan dalam kisaran yang agak rendah yaitu 0,7 poin
dari tahun
sebelumnya.
Sedangkan
rasio
lancar
yang
normal
adalah
berkisar
dari
1,5
s/d
2.
Jadi
di tahun 2006 kemampuan likuiditas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah stabil,
kemudian di tahun 2007 mengalami peningkatan yang berakibat terlambatnya perusahaan
memenuhi finansial jangka pendeknya. Sehingga masih diperlukan usaha‐usaha untuk
mengurangi tingkat rasio lancar yang nantinya akan mempermudah perusahaan dalam
mempercepat memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka penulis mencoba mengemukakan rumusan
masalah dari Analisis Likuiditas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar adalah
sebagai berikut :
1.Faktor‐faktor apa saja yang mempengatuhi tingkat Current Ratio pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Intan Banjar.
2.Bagaimana pengaruh modal dan kewajiban terhadap tingkat current ratio.
http://preindo.com 4
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
5/14
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Umum :Untuk mengetahui faktor‐faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat likuiditas
sebagai salah satu alat ukur untuk mengukur kinerja pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Intan Banjar.
Tujuan Khusus :
Menghitung dan menganalisa Current Ratio dan Quick Ratio Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Intan Banjar.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan :
Memberikan masukan atau sumbangan pemikiran kepada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Intan Banjar agar lebih dapat memaksimalkan kinerja keungannya melalui analisis rasio
likuiditas
http://preindo.com 5
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
6/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1Landasan
Teori
1.Analisis Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan
kewajiban lancar.Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek.Untuk mengukur
kemampuan ini biasanya digunakan angka ratio modal kerja, cureent ratio, acid‐test/quick rasio,
perputaran piutang (account receivable turnover) dan perputaran persediaan.
Analisis likuiditas yang lengkap membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi dengan
menghubungkan jumlah kas aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban lancar, analisis rasio
memberikan pengukuran likuiditas yang cepat dan mudah.Terdapat dua macam rasio likuiditas
yang sering digunakan yaitu rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio).
2.Modal Kerja
Modal kerja
merupakan
hal
yang
paling
utama
dalam
mendirikan
sebuah
perusahaan.
Modal
kerja merupakan selisih antara total aktiva lancer dengan utang lancer. Jumlah modal kerja yang
dimiliki perusahaan menjadi perhatian besar para kreditor jangka pendek, karena angka ini
menunjukkan jumlah aktiva yang dibelanjai dari sumber dana jangka panjang, yang tidak
memerlukan pembayaran kembali jangka pendek. Makin besar angka modal kerja ini, berarti
semakin besar kepastian bahwa utang jangka pendek akan dilunasi tepat waktu.
Modal kerja yang tinggi tidak memberikan jaminan bahwa utang akan dapat dibayar pada saat
jatuh temponya. Tingginya angka modal kerja dapat disebabkan adanya persediaan yang tidak
laku terjual
atau
telah
using.Oleh
karena
itu,
untuk
memperoleh
perspektif
yang
benar,
angka
modal kerja harus dilengkapi dengan angka‐angka cureent ratio, quick ratio, perputaran piutang
dan perputaran persediaan.
http://preindo.com 6
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
7/14
3.Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam
menganilisis tingkat likuiditas suatu perusahaan. Elemen‐elemen yang digunakan dalam
perhitungan modal kerja dapat dinyatakan dalam ratio, yang membandingkan antara total
aktiva lancar
dan
utang
lancar.
Aktiva
lancer
membandingkan
alat
bayar
dan
diasumsikan
semua
aktiva lancer benar‐benar bisa digunakan untuk membayar. Sedangkan utang lancer
menggmbarkan yang harus dibayar dan diasumsikan semua utang lancer benar‐benar dibayar.
Current ratio sangat berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi dapat
menjebak. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang
tidak tertagih yang tentu saja tidak dapat dipakai untuk membayar utang. Untuk menguji
apakah alat bayar yang digunkan tersebut likuid perusahaan harus menentukan alat bayar yang
mana yang kurang atau tidak sesuai harus dikeluarkan dari aktiva lancer. Alat bayar yang kurang
likuid
ini
misalnya
persediaan
dan
pos‐
pos
yang
analog
dengan
persediaan.
Jika sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka perusahaan tersebut mulai
membayar tagihannya (utang usaha) dengan lebih lambat, meminjam dari bank, dan lain
sebagainya. Jika kewajiban lancer meningkat lebih cepat dibandingkan aktiva lancer, maka rasio
lancer akan turun dan hal ini akan menimbulkan permasalahan. Karena rasio lancar memberikan
indicator terbaik atas besarnya klaim kreditor jangka pendek yang dapat ditutup oleh aktiva
yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas relative lebih cepat, maka hal ini paling banyak
digunakan dalam mengukur solvensi jangka pendek.
4.Rasio
Cepat
(Quick
Rasio)
Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih teliti dapat ditemukan pada angka ratio yang disebut
rasio cepat (quick ratio). Pada rasio ini persediaan dan persekot biaya dikeluarkan dari total
aktiva lancer, dan hanya menyisakan pos‐pos aktiva lancer yang likuid saja yang dapat dibagi
dengan utang lancer.
Rasio cepat dirancang untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat memenuhi
kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau bergantung pada persediaannya. Persediaan tidak
sepenuhnya diandalkan, karena persediaan bukanlah sumber kas yang bias segera diperoleh,
dan bahkan
mungkin
tidak
mudah
dijual
pada
kondisi
ekonomi
yang
lesu.
Persediaan adalah aktiva lancer yang paling tidak likuid, dan bila terjadi likuidasi maka
persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian.Oleh karena itu,
pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting.
http://preindo.com 7
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
8/14
5.Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan menurut:
* H.M Djaperi, AK menyatakan bahwa laporan keuangan adalah merupakan suatu penyajian
hasil
kegiatan/usaha
dari
keadaan/posisi
financial
kepada
yang
berkepentingan
(1992;9)
* Farid Djahidin, menyatakan bahwa laporan keuangan adalahmerupakan suatu gambaran dari
suatu perusahaan pada waktu tertentu (biasanya pada periode I akutansi) dan memberikan
gambaran tentang kondisi keuangan yang dicapai dalam waktu tersebut (1995;9).
Kegunaanya adalah untuk memberikan gambaran mengenai prestasi yang dicapai perusahaan
selama periode tertentu kepada pihak‐pihak yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut,
seperti manajer perusahaan, para pemilik atau pemegang saham, lembaga keuangan atau
Badan‐Badan Lembaga Pemerintah.
Adapun pihak‐pihak yang biasanya membutuhkan laporan keungan adalah sebagai berikut:
a.Manajer Perusahaan, untuk mengetahui keadaan atau posisi pada masa lalu untuk dijadikan
sebagai dasar mengambil langkah‐langkah atau kebijaksanaan pada masa yang akan dating dan
mengetahui penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan agar dapat diatasi dan dilakukan
perbaikan dimasa mendatang.
b.Para Pemilik atau Pemegang Saham, untuk mengetahui keadaan perusahaan dan menjaga
keamanan dana yang ditanamkannya pada perusahan tersebut serta untuk mengetahui kondisi
tersebut.
c.Lembaga‐lembaga Keuangan atau Bank, untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan
perusahaan tersebut dan keadaan finansialnya, agar pihak‐pihak lembaga keuangan dan bank
dapat terjamin dalam pemberian jaminan.
d.Lembaga‐Lembaga Pemerintah serta Dinas Perpajakan berkepentingan sebagai dasar dalam
menentukan tingat
persentase
pajak
yang
dibebankan
terhadap
perusahaan
yang
bersangkutan.
http://preindo.com 8
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
9/14
6.Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan atau melaporkan keadaan atau jumlah
kekayaan, kewajiban keuangan dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu.Neraca
menunjukkan posisi keuangan pada perusahaan pada saat tertentu, biasanya pada awal dan
akhir tahun
pada
periode
tertentu.
Pada
sebelah
debet
menggambarkan
susunan
aktiva
dan
modal perusahaan.
7.Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba adalah sebuah laporan yang sistematis mengenai penghasilan, pendapatan,
biaya, rugi‐laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Prinsip‐prinsip yang umumnya diterapkan pada laporan rugi/laba adalah:
a.Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang dijual, sehingga diperoleh harga kotor.
b.Bagian kedua menunjukkan biaya‐biaya operasional yang terdiri dari biaya administrasi, biaya
penjualan dan biaya umum.
c.Bagian ketiga
menunjukkan
hasil
‐hasil
yang
diperoleh
diluar
pokok
operasi
perusahaan
yang
diikuti dengan biaya‐biaya yang terjadi diluar pokok perusahaan.
d.Bagian terakhir menunjukkan laba atau rugi dengan insendentil sehingga akhirnya diperoleh
laba bersih sebelum pajak pendapatan.
http://preindo.com 9
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
10/14
1.2Penelitian Sebelumnya
Wildaniah, Manajemen 2003 “Analisisi Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada PT. Mensa
Bina Sukses Banjarmasin”. Hasil penelitian Wildaniah menjelaskan bahwa pada PT. Mensa Bina
Sukses Banjarmasin dari tahun 1999‐2002 tingkat perusahaan dengan alat ukur current ratio
dan quick
ratio
pada
tahun
2002
menunjukkan
tingkat
rasio
menurun
dari
tahun
‐tahun
sebelumnya, namun masih dianggap cukup bagus sebab mendekati prinsip keamanan 200%
atau 2:1 dan 100% 1:1.
Tingkat solvabilitas perusahaan dengan alat ukur total asset to debt ratio menunjukkan tingkat
rasio yang cukup bagus sebab dari 1999‐2002 melebihi ketentuan rasio yang baik 120%. Berarti
seluruh aktiva yang dimlikinya mampu untuk membayar seluruh utangnya.Sedangkan net worth
to debt ratio masih dianggap kurang bagus sebab dari tahun 1992‐2002 rasionya masih berada
dibawah kisaran
100%
(berpatokan
pada
rasio
yang
lebih
baik
dari
100%)
berrti
perusahaan
lebih banyak dibiayai oleh modal asing daripada modal sendiri.
Keadaan rentabilitas perusahaan masih sangat rendah dan cenderung mengalami penurunan,
meski tahun 2000 meningkat namun kenaikannya relatif kecil.Berarti kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba masih relatif rendah.
Persamaannya dengan penelitan yang sekarang adalah sama‐sama meneliti tentang rasio
keuangan.Perbedaannya adalah rasio yang diteliti lebih fokus pada rasio likuiditas dan juga
objek penelitiannya.
http://preindo.com 10
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
11/14
2.3 Kerangka Pikiran
Pentingnya penggunaan modal kerja dan penyaluran kredit sangat berpengaruh dalam
kelangsungan hidup suatu perusahaan.Tingkat penggunaan modal dan kewajiban yang tepat
dapat memaksimalkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan menggunakan analisis rasio
likuiditas yang
terdiri
dari
rasio
lancer
dan
rasio
cepat
kita
dapat
melihat
factor
‐faktor
apa
saja
yang mempengaruhinya.
Laporan Keuangan
!
Analisis Likuiditas
!
Quick Rasio ‐ Current Rasio
Aktiva Lacar Persediaan ‐ Kewajiban Lncar ‐ Aktiva Lncar ‐ Kewajiban Lncar
Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis likuiditas suatu
perusahaan.Dari variabel‐variabel di dalam analisis likuiditas ini menggunakan alat analisis quick
ratio dan current ratio.
Dari analisis ini dapat diketahui kondisi keungan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk
membantu pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan‐kebijakan untuk memperbaiki
keadaan keuangannya. Dengan kebijakan serta langkah yang tepat maka diharapkan dapat
membantu dalam proses pencapaian tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek, menengah
dan panjang.
http://preindo.com 11
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
12/14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek
Penelitian
Yang menjadi objek penelitian saya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar
yang berlokasi di Jl. P. Hidayatullah No. 24 Banjarbaru Kalimantan Selatan.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel‐variabel yang dikumpulkan meliputi:
Variabel Bebas
(Independent
Variable)
yaitu
Rasio
Likuiditas.Adalah
rasio
yang
menunjukkan
hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.
Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu Quick Ratio dan Current Ratio.
Quick ratio terdiri dari aktiva lancer dikurangi dengan persediaan dibandingkan dengan
kewajiban lancer.
Current ratio membandingkan antara Aktiva lancar (modal) dengan kewajiban lancar (utang).
3.3 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka, seperti laporan keuangan tahun 2006 sampai tahun 2007.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh langsung
dari PDAM Intan Banjar berupa laporan keuangan.
http://preindo.com 12
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
13/14
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis memperoleh data dan informasi dari laporan
keuangan yang telah dipublikasikan melalui surat kabar dan selanjutnya mengambil data yang
diperlukan.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisa data kuantitatif yang didapat dari
laporan keuangan PDAM Intan Banjar pada tahun 2006‐2007 yang kemudian dianalisis dengan
menggunakan dasar‐dasar teoritis dari landasan teori yang sudah ada.
Teknik yang
digunakan
adalah
dengan
menggunakan
rasio
‐rasio
yang
berkaitan
dengan
analisis
rasio likuiditas. Yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Current Ratio Aktiva Lancar x 100%
Hutang Lancar
2. Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan x 100%
Hutang Lancar
http://preindo.com 13
-
8/17/2019 Contoh Proposal Manajemen Keuangan
14/14
http://preindo.com 14
DAFTAR PUSTAKA
Eugene F. Brigham dan Joel F.Houston.2001. Manajemen Keuangan Buku ke‐1. Jakarta:
Eralangga
John J. Wild, K. R Subramanyam dam Robert F. Halsey. 2005. Financial Statement Analysis Buku
ke‐2. Salemba Empat
Munawir. S. 2004. Analisa Laporan Keuangan Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta