Topik : Upaya Pemberantasan KorupsiSelamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semuaYang saya hormati, guru Pendidikan Kewarganegaraan, Bapak Richardus Ekoprasetyo,Beserta teman-teman yang saya cintai,

Marilah kita panjatkan puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato mengenai pemberantasan korupsi di Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, tapi mengapa ada saja orang yang mencorengkan nama baik Indonesia di dunia internasional? Kita sebagai warga NKRI, seharusnya bangga punya negara seperti Indonesia ini, dan justru menjunjung tinggi hukumnya, bukan malah mencorengkan nama baik Indonesia di kaca Internasional. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak teman teman semua dan Bapak Eko untuk merelaksasikan diri kepada masalah korupsi yang sekarang sudah merajalela di Indonesia.

Praktik korupsi di Indonesia sudah sangat mengakar dan merambah hampir semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada satu ranah pun yang tidak tersentuh oleh korupsi, baik itu ranah politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan agama.

Dampak yang ditimbulkannya pun sangat nyata. Mulai dari kebocoran anggaran negara dalam jumlah yang besar hingga  kepada kemiskinan yang menjerat sebagian besar warga negara. GERAKAN PEMUDA ANTI KORUPSI meyakini korupsi adalah the root of evil dari terpuruknya negara Indonesia.

Gerakan Pemuda Anti Korupsi, GEPAK, merupakan sebuah Non Government Organization yang lahir akibat keprihatinan dan keperdulian terhadap kondisi Indonesia yang terjerambab akibat korupsi. GEPAK  yang berdiri pada tanggal 24 Januari 2009 dan berkantor di Jl. Bango II No. 22 Pondok Labu Jakarta Selatan ini, diharapkan menjadi sarana perjuangan masyarakat madani (civil society) untuk mendorong perwujudan Indonesia baru yang bebas dari korupsi.

GEPAK yang dipimpin oleh seorang Koordinator Nasional, H. Thariq Mahmud, SH; dan sekretaris Jenderal, Addis Abeba, Bba; bercita-cita mewujudkan Indonesia yang Adidaya yang bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme melalui kepemimpinan kaum muda. Selain itu, GEPAK  berusaha mendesak pemerintah untuk melakukan revisi Undang-undang Tindak Pidana Korupsi dengan menerapkan hukuman minimal seumur hidup dan maksimal hukuman mati bagi pelaku korupsi.

GEPAK sebagai elemen anak bangsa juga meyakini dalam jangka panjang, pendidikan dan penanaman karakter kepada generasi penerus memegang peranan besar dalam pembentukan perilaku masyarakat.

Gerakan pemuda anti korupsi menjadi wadah persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia untuk kembali bersatu dan berikrar mewujudkan kepeloporan kaum muda serta mewujudkan indonesia bebas korupsi.

Untuk mewujudkan cita-cita memberantas korupsi di Indonesia, GEPAK telah melaksanakan upaya-upaya seperti melakukan penyuluhan anti korupsi kepada masyarakat

umum, seperti mendesak pemerintah untuk menerapkan hukuman mati bagi para koruptor dan melalui program pendidikan anti korupsi.

Seperti halnya, kasus Bank Century beberapa waktu yang lalu tidak luput dari perhatian GEPAK dengan memberikan petisi kepada Pansus DPR RI untuk dapat menyelesaikan kasus yang banyak merugikan keuangan negara ini.

Namun selain upaya-upaya melalui aksi, pendidikan anti korupsi dan penyuluhan kepada masyarakat, juga dibutuhkan dukungan dari lembaga pemerintah yang mengurusi bidang pemberantasan korupsi di Indonesia, yaitu korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK). Perjalanan GEPAK selama hampir tiga tahun ini telah banyak melibatkan KPK dalam berbagai kegiatan, seperti deklarasi Koordinator Wilayah, Trainer of Trainer dan juga dalam Pendidikan Anti Korupsi.

Oleh karena itu, pemerintah harus lebih meningkatkan kinerja dalam memberantas kasus korupsi di Indonesia, termasuk memberi hukuman berat kepada para koruptor yang telah mengerut lebih dari 1 triliun uang negara. Pemerintah juga harus mewujudkan pemerintahan yang baik, agar Indonesia ini dikenal akan kebersihannya dari korupsi dan pelanggaran hukum lainnya.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini. Mohon maaf apabila ada salah kata dalam pidato saya ini. Terima kasih.