Contoh Pembuatan Status

33
Laporan Psikiatrik IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis kelamin Alamat tempat tinggal Status perkawinan Pekerjaan Agama Bahasa yang dikuasai Suku Bangsa Perawatan di rumah sakit sebelumnya Gangguan mental emosional: ............... kali Gangguan fisik : ............... kali Orang yang tinggal serumah Cara kedatangan ke RS Kehendak sendiri/keluarga/masyarakat Rujukan dari ............................ ................................. . Keterangan: ................................ ............................. ................................. ............................. Nama Rumah Sakit 1

Transcript of Contoh Pembuatan Status

Laporan Psikiatrik

IDENTITAS PASIEN

Nama

Usia

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal

Status perkawinan

Pekerjaan

Agama

Bahasa yang dikuasai

Suku Bangsa

Perawatan di rumah sakit sebelumnya Gangguan mental emosional: ............... kaliGangguan fisik : ............... kali

Orang yang tinggal serumah

Cara kedatangan ke RS Kehendak sendiri/keluarga/masyarakat Rujukan dari .............................................................. Keterangan: ...........................................................................................................................

Nama Rumah Sakit

Nama Ruang Rawat

Rawat InapTanggal masuk RS :

Tanggal pulang dari RS:

Pulang atas instruksi dokter/paksa/dirujuk/...........

Rawat JalanTanggal :

Nama Dokter Penanggung Jawab Pasien

Nama Pembimbing

Tanggal dan tanda tangan Pembimbing

Tanggal dan tanda tangan Peserta Didik

HETEROANAMNESIS

Heteroanamnesis didapatkan dari:

Nama Hubungan dengan pasien Kebenaran anamnesa

1. ........................................ ....................................... dapat/kurang/tidak dipercaya2. ........................................ ....................................... dapat/kurang/tidak dipercaya3. ........................................ ....................................... dapat/kurang/tidak dipercaya

A. KELUHAN UTAMA

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGKronologis dari latar belakang dan perkembangan gejala-gejala atau perubahan perilaku: Berapa lama keluhan utama telah berlangsung Faktor presipitasi dan situasi kehidupan pasien yang memunculkan keluhan/gejala Perkembangan keluhan/gejala secara kronologis: Gangguan kesadaran Gangguan emosi Gangguan pikiran Gangguan persepsi Gangguan kognisi Gangguan penilaian Gangguan perilaku Pengaruh gejala terhadap kehidupan pasien, aktivitas harian, hubungan interpersonal Kepribadian sebelum sakit, bagaimana penyakit mempengaruhi kepribadian Upaya yang telah dilakukan pasien/keluarga untuk mengatasi keluhan/gejalanya. Penyakit fisik yang diderita

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Gangguan mental emosional:Gejala, tingkat ketidakmampuan, pengobatan yang diberikan, jumlah perawatan di rumah sakit, nama rumah sakit, lama sakit, dan efek dan efek samping dari pengobatan Gangguan psikosomatik Gangguan kondisi fisik medis Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya, faktor risiko untuk tertular HIV dan hasil tes HIV Gangguan neurologis: sakit kepala, trauma kepala, kehilangan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kejang, atau tumor otak

D. RIWAYAT KELUARGA Budaya dan norma agama yang dianut Orang yang tinggal serumah, gambaran tentang mereka (kepribadian, kecerdasan) dan bagaimana hubungan mereka dengan pasien sejak pasien kanak-kanak, hubungan saat ini antara pasien dan anggota keluarga pasien, peran sakit dalam keluarga; riwayat gangguan jiwa di keluarga (gejala, pengobatan, kondisi saat ini) Perumahan yang sangat padat, lingkungan yang kumuh, ukuran rumah dan pengaturan ruangan, jumlah penghuni rumah, kehidupan bertetangga, privasi anggota keluarga Sumber pendapatan keluarga, kesulitan dalam memperolehnya, bantuan dari pihak lain, dan sikap pasien dan keluarga terhadap hal tersebut. Dampak dari gangguan jiwa: apakah pasien akan kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, masalah perkawinan, masalah perawatan anak. Genogram (3 generasi)

E. RIWAYAT PRIBADI1. Masa kanak awal (hingga usia 3 tahun)a. Riwayat pranatal, apakah pasien anak yang direncanakan dan diinginkan, kesehatan fisik dan psikis ibu ketika mengandung pasien, obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil, lama kehamilan, proses kelahiran, trauma (forceps, vacum, partus lama) dan komplikasi kelahiran, kecacatan sejak lahirb. Hubungan ibu-anakc. Kebiasaan makan: mendapat ASI atau PASI, gangguan makan d. Perkembangan awal: maternal deprivation, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, tanda-tanda kebutuhan yang tak terpenuhi, pola tidur, object constancy, kecemasan terhadap orang asing, cemas perpisahane. Toilet Training: usia mulai dilakukan, sikap orang tua, perasaan tentang hal ini, pengendalian urinasi dan defekasif. Gejala gangguan perilaku: mengisap jempol, temper tantrum, tics, membenturkan kepala, night teror, ketakutan, mengompol atau defekasi di tempat tidur, menggigiti kuku, masturbasi.g. Kepribadian dan temperamen: pemalu, gelisah, terlalu aktif, menarik diri, rajin, senang bermain diluar, sikap terhadap saudara kandungh. Pengasuh selain kedua orang tua

2. Masa Kanak Pertengahan (usia 3 sampai 11 tahun): Riwayat sekolah, perasaan tentang bersekolah, penyesuaian awal di sekolah, reaksi terhadap perpisahan dengan ibu/ pengasuh, identifikasi gender, metoda disiplin, hukuman, hubungan sosial, perilaku terhadap saudara dan teman bermain, penyakit, operasi, trauma.

3. Masa Kanak Akhir (prapubertas sampai remaja): a. Hubungan dengan teman sebaya: jumlah dan kedekatan dengan teman, pemimpin atau pengikut, popularitas sosial, partisipasi dalam aktivitas kelompok, figur ideal, pola agresi, pasif, kecemasan, perilaku antisosial. b. Riwayat Sekolah: pendidikan terakhir, penyesuaian terhadap sekolah, hubungan dengan guru (disayangi guru atau pemberontak), pelajaran yang paling disukai, minat, kemampuan tertentu, kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, hobi, adanya hubungan antara permasalahan/gejala dengan periode sekolah.c. Perkembangan kognisi dan motorik: kemampuan membaca dan belajar, keterampilan motorik, canggung (clumpsy), gangguan belajar, cara mengatasi serta hasilnya pada pasiend. Masalah emosional atau fisik pada remaja: mimpi buruk, fobia, mengompol, melarikan diri, kenakalan, merokok, penggunaan obat terlarang atau alkohol, masalah berat badan, perasaan rendah diri. e. Riwayat psikoseksual: Awal keingintahuan, masturbasi infantil Cara memperoleh pengetahuan seksual, sikap orangtua terhadap masalah seksual, pelecehan seksual Menarche/ pertama kali mimpi basah, perasaan tentang hal tersebut, persiapan yang dilakukan, perkembangan karakteristik seksual sekunder. Aktivitas seksual remaja: kencan, petting, masturbasi, dan sikap terhadap hal tersebut Sikap terhadap sejenis dan lawan jenis: pemalu, agresif, berusaha menarik perhatian, menggoda, cemas. Perilaku seksual: masalah seksual, pengalaman homoseksual dan heteroseksual, parafilia, promiskuitas. Latar belakang agama: Ketat, bebas, moderat, campuran (kemungkinan terjadi konflik), hubungan antar latar belakang dengan praktik-praktik keagamaan saat ini. 4. Masa Dewasaa. Riwayat Pekerjaan: Pemilihan pekerjaan, pelatihan, ambisi, konflik; hubungan dengan atasan, rekan sekerja, dan bawahan; jumlah pekerjaan dan lama bekerja; perubahan status pekerjaan; pekerjaan saat ini dan perasaan tentang pekerjaan tersebutb. Penghasilanc. Aktivitas sosial:Apakah pasien memiliki teman, menarik diri atau bersosialisasi dengan baik; hubungan interpersonal jangka panjang yang bermakna, minat sosial, minat intelektual, dan minat fisik; relasi dengan sesama jenis dan lawan jenis; kedalaman, durasi, dan kualitas hubungan interpersonald. Seksualitas dewasa Hubungan seksual pranikah, usia pertama kali melakukan coitus, orientasi seksual Riwayat pernikahan: pernikahan, peran masing-masing pasangan; usia saat menikah; keluarga berencana dan kontrasepsi, nama dan usia anak-anak; sikap terhadap tugas membesarkan anak-anak, masalah pada anggota keluarga lain; kesulitan mendapatkan rumah, penyesuaian seksual; perselingkuhan, hal-hal yang disepakati dan ketidaksepakatan, manajemen keuangan; peran mertua. Gejala seksual: anorgasmia, impotensi (gangguan ereksi), ejakulasi dini, kurangnya gairah seksual Sikap terhadap kehamilan dan memiliki anak; penggunaan kontrasepsi dan perasaan terhadap hal tersebut Perilaku seksual: parafilia, seperti sadisme, fetishes, voyeurisme; sikap terhadap fellatio, cunnilingus; teknik coitus dan frekuensinya. e. Riwayat kemiliteran:Penyesuaian umum, pertempuran yang pernah diikuti, cedera, rujukan ke psikiater, cara berhenti dari militer, status veteranf. Sistem nilai: Apakah anak-anak dilihat sebagai beban atau kebahagiaan; apakah pekerjaan dipandang sebagai hal yang tidak menyenagkan, sebagai tugas yang tidak dapat dihindari, sebagai peluang; sikap saat ini terhadap agama, keyakinan akan surga dan neraka.

AUTO ANAMNESIS

A. KELUHAN UTAMA

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGKronologis dari latar belakang dan perkembangan gejala-gejala atau perubahan perilaku: Berapa lama keluhan utama telah berlangsung Faktor presipitasi dan situasi kehidupan pasien yang memunculkan keluhan/gejala Perkembangan keluhan/gejala secara kronologis: Gangguan kesadaran Gangguan emosi Gangguan pikiran Gangguan persepsi Gangguan kognisi Gangguan penilaian Gangguan perilaku Pengaruh gejala terhadap kehidupan pasien, aktivitas harian, hubungan interpersonal Kepribadian sebelum sakit, bagaimana penyakit mempengaruhi kepribadian Upaya yang telah dilakukan pasien/keluarga untuk mengatasi keluhan/gejalanya. Penyakit fisik yang diderita

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Gangguan mental emosional:Gejala, tingkat ketidakmampuan, pengobatan yang diberikan, jumlah perawatan di rumah sakit, nama rumah sakit, lama sakit, dan efek dan efek samping dari pengobatan Gangguan psikosomatik Gangguan kondisi fisik medis Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya, faktor risiko untuk tertular HIV dan hasil tes HIV Gangguan neurologis: sakit kepala, trauma kepala, kehilangan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kejang, atau tumor otak

D. RIWAYAT KELUARGA Budaya dan norma agama yang dianut Orang yang tinggal serumah, gambaran tentang mereka (kepribadian, kecerdasan) dan bagaimana hubungan mereka dengan pasien sejak pasien kanak-kanak, hubungan saat ini antara pasien dan anggota keluarga pasien, peran sakit dalam keluarga; riwayat gangguan jiwa di keluarga (gejala, pengobatan, kondisi saat ini) Perumahan yang sangat padat, lingkungan yang kumuh, ukuran rumah dan pengaturan ruangan, jumlah penghuni rumah, kehidupan bertetangga, privasi anggota keluarga Sumber pendapatan keluarga, kesulitan dalam memperolehnya, bantuan dari pihak lain, dan sikap pasien dan keluarga terhadap hal tersebut. Dampak dari gangguan jiwa: apakah pasien akan kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, masalah perkawinan, masalah perawatan anak. Genogram (3 generasi)

E. RIWAYAT PRIBADI5. Masa kanak awal (hingga usia 3 tahun)a. Riwayat pranatal, apakah pasien anak yang direncanakan dan diinginkan, kesehatan fisik dan psikis ibu ketika mengandung pasien, obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil, lama kehamilan, proses kelahiran, trauma (forceps, vacum, partus lama) dan komplikasi kelahiran, kecacatan sejak lahirb. Hubungan ibu-anakc. Kebiasaan makan: mendapat ASI atau PASI, gangguan makan d. Perkembangan awal: maternal deprivation, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, tanda-tanda kebutuhan yang tak terpenuhi, pola tidur, object constancy, kecemasan terhadap orang asing, cemas perpisahane. Toilet Training: usia mulai dilakukan, sikap orang tua, perasaan tentang hal ini, pengendalian urinasi dan defekasif. Gejala gangguan perilaku: mengisap jempol, temper tantrum, tics, membenturkan kepala, night teror, ketakutan, mengompol atau defekasi di tempat tidur, menggigiti kuku, masturbasi.

g. Kepribadian dan temperamen: pemalu, gelisah, terlalu aktif, menarik diri, rajin, senang bermain diluar, sikap terhadap saudara kandungh. Pengasuh selain kedua orang tua

6. Masa Kanak Pertengahan (usia 3 sampai 11 tahun): Riwayat sekolah, perasaan tentang bersekolah, penyesuaian awal di sekolah, reaksi terhadap perpisahan dengan ibu/ pengasuh, identifikasi gender, metoda disiplin, hukuman, hubungan sosial, perilaku terhadap saudara dan teman bermain, penyakit, operasi, trauma.

7. Masa Kanak Akhir (prapubertas sampai remaja): a. Hubungan dengan teman sebaya: jumlah dan kedekatan dengan teman, pemimpin atau pengikut, popularitas sosial, partisipasi dalam aktivitas kelompok, figur ideal, pola agresi, pasif, kecemasan, perilaku antisosial. b. Riwayat Sekolah: pendidikan terakhir, penyesuaian terhadap sekolah, hubungan dengan guru (disayangi guru atau pemberontak), pelajaran yang paling disukai, minat, kemampuan tertentu, kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, hobi, adanya hubungan antara permasalahan/gejala dengan periode sekolah.c. Perkembangan kognisi dan motorik: kemampuan membaca dan belajar, keterampilan motorik, canggung (clumpsy), gangguan belajar, cara mengatasi serta hasilnya pada pasiend. Masalah emosional atau fisik pada remaja: mimpi buruk, fobia, mengompol, melarikan diri, kenakalan, merokok, penggunaan obat terlarang atau alkohol, masalah berat badan, perasaan rendah diri. e. Riwayat psikoseksual: Awal keingintahuan, masturbasi infantil Cara memperoleh pengetahuan seksual, sikap orangtua terhadap masalah seksual, pelecehan seksual Menarche/ pertama kali mimpi basah, perasaan tentang hal tersebut, persiapan yang dilakukan, perkembangan karakteristik seksual sekunder. Aktivitas seksual remaja: kencan, petting, masturbasi, dan sikap terhadap hal tersebut Sikap terhadap sejenis dan lawan jenis: pemalu, agresif, berusaha menarik perhatian, menggoda, cemas. Perilaku seksual: masalah seksual, pengalaman homoseksual dan heteroseksual, parafilia, promiskuitas. Latar belakang agama: Ketat, bebas, moderat, campuran (kemungkinan terjadi konflik), hubungan antar latar belakang dengan praktik-praktik keagamaan saat ini. 8. Masa Dewasaa. Riwayat Pekerjaan: Pemilihan pekerjaan, pelatihan, ambisi, konflik; hubungan dengan atasan, rekan sekerja, dan bawahan; jumlah pekerjaan dan lama bekerja; perubahan status pekerjaan; pekerjaan saat ini dan perasaan tentang pekerjaan tersebutb. Penghasilanc. Aktivitas sosial:Apakah pasien memiliki teman, menarik diri atau bersosialisasi dengan baik; hubungan interpersonal jangka panjang yang bermakna, minat sosial, minat intelektual, dan minat fisik; relasi dengan sesama jenis dan lawan jenis; kedalaman, durasi, dan kualitas hubungan interpersonald. Seksualitas dewasa Hubungan seksual pranikah, usia pertama kali melakukan coitus, orientasi seksual Riwayat pernikahan: pernikahan, peran masing-masing pasangan; usia saat menikah; keluarga berencana dan kontrasepsi, nama dan usia anak-anak; sikap terhadap tugas membesarkan anak-anak, masalah pada anggota keluarga lain; kesulitan mendapatkan rumah, penyesuaian seksual; perselingkuhan, hal-hal yang disepakati dan ketidaksepakatan, manajemen keuangan; peran mertua. Gejala seksual: anorgasmia, impotensi (gangguan ereksi), ejakulasi dini, kurangnya gairah seksual Sikap terhadap kehamilan dan memiliki anak; penggunaan kontrasepsi dan perasaan terhadap hal tersebut Perilaku seksual: parafilia, seperti sadisme, fetishes, voyeurisme; sikap terhadap fellatio, cunnilingus; teknik coitus dan frekuensinya. e. Riwayat kemiliteran:Penyesuaian umum, pertempuran yang pernah diikuti, cedera, rujukan ke psikiater, cara berhenti dari militer, status veteranf. Sistem nilai: Apakah anak-anak dilihat sebagai beban atau kebahagiaan; apakah pekerjaan dipandang sebagai hal yang tidak menyenagkan, sebagai tugas yang tidak dapat dihindari, sebagai peluang; sikap saat ini terhadap agama, keyakinan akan surga dan neraka.

STATUS MENTAL

Seluruh hasil pengamatan dan kesan pemeriksa saat wawancara.A. Penampilan1. Identifikasi pribadi: deskripsi singkat tentang penampilan dan perilaku pasien. Sikap terhadap pemeriksa: koperatif, penuh perhatian, penuh minat, jujur, menggoda, defensif, bermusuhan, menyenangkan, manis, menghindar, atau berhati-hati2. Perilaku dan aktivitas psikomotor: cara melangkah, manerisma, tics, gerakan memunguti (picking) gerakan, menyentuh pemeriksa, stereotipi, echopraxia, canggung, cekatan, lemas, gelisah, kaku, lambat, hiperaktif, agresif, atau serea fleksibilitas. 3. Gambaran umum: postur, pakaian, perawatan diri, rambut, kuku; tampak sehat, tampak sakit, marah, ketakutan, apatis, bingung, merendahkan, tampak lebih tua/muda dibanding usianya, feminin, maskulin; tanda-tanda kecemasan- telapak tangan lembab, dahi berkeringat, gelisah, postur tegang, suara tertahan, mata lebar, perubahan derajat kecemasan selama wawancara atau terkait topik tertentu; kontak mata (50 persen adalah normal). B. BicaraCepat, lambat, tertahan, ragu-ragu, emosional, monoton, keras, berbisik, cadel, bergumam, gagap, echolalia, intensitas (rendah, tinggi, melengking), santai, spontan, produktif, sopan santun, waktu reaksi, kosa kata, alunan suara. C. Mood dan Afek 1. Mood: Bagaimana pasien menyatakan perasaannya, kedalamannya, intensitasnya, durasi, dan fluktuasi dari mood -depresif, putus asa, mudah tersinggung, cemas, takut, marah, meluap-luap (expansive), euforia, hampa, merasa bersalah, anhedonia, alexithymia-.2. Afek:Bagaimana pemeriksa menilai afek pasien - luas, terbatas, tumpul atau datar, dangkal; kesulitan memulai, mempertahankan, atau mengakhiri respon emosional, apakah ekspresi emosi sesuai dengan isi pikiran, budaya, dan situasi saat pemeriksaan D. Pikiran dan persepsi1. Bentuk pikiran a. Produktivitas: ide meluap-luap, kemiskinan ide, flight of ideas, berpikir cepat, berpikir lambat, apakah pasien berbicara secara spontan atau hanya menjawab ketika pertanyaan diajukan, arus pikiran.b. Kontinuitas pikiran: apakah jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, apakah jawaban terarah, relevan atau tidak relevan, asosiasi longgar, kurangnya hubungan sebab akibat dalam menjelaskan sesuatu, tidak logis, tangensial, circumstantial, bertele-tele, perseverasi , blocking. c. Gangguan Bahasa: inkoherensi (gado-gado kata), asosiasi bunyi, neologisme.2. Isi Pikiran Preokupasi: tentang penyakitnya, masalah di lingkungan sekeliling, pikiran obsesif, fobia, terobsesi atau rencana bunuh diri, atau membunuh, gejala hipokondrik, dorongan atau impuls antisosial3. Gangguan Pikirana. Waham: isi waham, organisasinya, keyakinan pasien terhadap kebenarannya, pengaruhnya terhadap kehidupan pasienb. Ideas of reference and ideas of influence: bagaimana ide tersebut terbentuk, isinya, dan maknanya bagi pasienc. Pikiran autistik4. Gangguan Persepsia. Halusinasi dan ilusi: jenis, isi, situasi pada saat terjadi; halusinasi hypnagogic atau hypnopompicb. Depersonalisasi dan derealisasi: perasaan terlepas dari diri sendiri atau dari lingkungan sekeliling yang ekstrimc. Mimpi dan fantasi. Mimpi: mimpi yang sangat berkesan, mimpi burukFantasi: lamunan yang berulangkali, yang disukai, yang tidak tergoyahkanE. Sensorium dan Kognisi1. Keasadaran/alertness: kesadaran terhadap lingkungan sekitar, perhatian, kesadaran berkabut, fluktuasi tingkat kesadaran, somnolen, stupor, letargi, fugue, koma. 2. Orientasi. a. Waktu: apakah pasien dapat mengidentifikasi perkiraan waktu (jam) dengan benar; jika pasien sedang dirawat di rumah sakit, apakah pasien tahu berapa lama dia telah berada di sana; apakah perilaku pasien berorientasi pada masa kini.b. Tempat: apakah pasien tahu di mana dia sedang beradac. Orang: apakah pasien tahu siapa pemeriksa, dan peran atau nama orang yang ada di sekitar pasien. 3. Konsentrasi dan kalkulasi: Apakah pasien dapat mengurangkan 7 dari 100 dan seterusnya. Apabila pasien tidak bisa, apakah pasien dapat menghitung hitungan yang lebih sederhana seperti 4 9 dan 5 4; apakah pasien mengetahui uang sejumlah Rp. 13500 dapat terdiri dari pecahan uang apa saja, apakah kesulitan konsentrasi disebabkan kecemasan atau gangguan mood. 4. MemoriGangguan memori, upaya yang dilakukan pasien untuk mengatasi gangguan memori tersebut - denial, konfabulasi, ledakan kemarahan, dan circumstantiality, biasa digunakan untuk menyembunyikan ketidakmampuan pasien- apakah gangguan terletak pada proses registrasi, retensi, atau mengingat kembali.a. Remote Memory: Data masa kanak-kanak, peristiwa penting yang diketahui terjadi ketika pasien berusia lebih muda atau sebelum sakit, hal-hal yang bersifat pribadi, hal-hal yang bersifat netral.b. Recent Past Memory: beberapa bulan lalu.c. Recent Memory: beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin dan hari-hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. d. Immediate Retention and Recall: Kemampuan menyebutkan kembali enam angka segera setelah dibacakan pemeriksa berurutan ke depan, berurutan ke belakang, dan kemudian disebutkan lagi beberapa menit kemudian.e. Pengaruh gangguan memori pada pasien dan cara pasien mengatasi gangguan memorinya tersebut. 5. Dasar pengetahuan:Tingkat pendidikan formal dan non formal; perkiraan kemampuan intelektual pasien dan apakah pasien mampu berfungsi sesuai tingkat kemampuan dasarnya; menghitung, kalkulasi, pengetahuan umum, pertanyaan harus relevan dengan latar belakang pendidikan dan budaya pasien.6. Berpikir Abstrak: Gangguan pada pembentukan konsep, cara pasien mengkonseptualisasikan ide-idenya; persamaan (misalnya, antara apel dan pir), perbedaan; makna peribahasa yang sederhana, seperti "ada gula ada semut"; jawaban mungkin kongkret (memberikan contoh-contoh spesifik untuk menggambarkan makna) atau terlalu abstrak (memberikan penjelasan umum); kesesuaian dari jawaban. F. Wawasan terhadap Penyakit:Tingkat kesadaran pribadi dan pemahaman tentang penyakit yang dideritanya: 1. Penyangkalan total 2. Sedikit menyadari bahwa sedang sakit 3. Menyadari sakit tetapi menyalahkan pihak lain 4. Intellectual insight: mengakui dirinya sakit, dan mengetahui bahwa permasalahan yang ia alami disebabkan karena penyakitnya, tanpa menerapkan pengetahuan tersebut pada pengalaman di masa depan 5. True emotional insight: secara emosional menyadari dirinya sakit, membuka diri untuk perubahanG. Penilaian1. Penilaian sosial: manisfestasi perilaku yang tidak kentara, mengenai tingkah laku yang membahayakan pasien dan berlawanan dengan nilai budaya. Apakah pasien memahami akibat dari perilakunya tersebut dan apakah perilaku pasien dipengaruhi oleh pemahaman tersebut; sebagai contoh adanya hendaya 2. Penilaian terhadap tes: perkiraan pasien tentang apa yang akan ia lakukan dalam situasi imajiner tertentu; sebagai contoh, apa yang akan pasien lakukan bila menemukan amplop surat yang telah ditulisi alamat dan berperangko tergeletak di jalanan.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Pemeriksaan Fisik

B. Pemeriksaan Neurologis

C. Pemeriksaan Psikometrik

D. Wawancara dengan anggota keluarga, teman, atau tetangga oleh pekerja sosial (bila diperlukan)

E. Pemeriksaan tambahan(Tes psikologi, neurologis, atau laboratorium, radiologis, dan penunjang lainnya)

RINGKASAN PENEMUAN

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I :

Aksis II :

Aksis III :

Aksis IV :

Aksis V :

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ................................................ Quo ad functionam : ...............................................

Faktor-faktor yang mengarahkan kepada prognosis yang baik: ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................Faktor-faktor yang mengarahkan kepada prognosis yang buruk:..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................Tujuan spesifik dari terapi:.......................................................................................................................................................

FORMULASI PSIKODINAMIKA

RENCANA TERAPI MENYELURUH

FOLLOW UP

24