contoh latar belakang ikm.docx

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Derajat kesehatan pada masyarakat, menurut Hendrick L. Bloem, dipengaruhi oleh empat faktor yang besar pengaruhnya pada kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi. Faktor lingkungan memiliki peran yang sangat besar dalam konsep tersebut. Maka dari itu kesadaran akan kesehatan lingkungan itu sendiri sangat penting untuk menciptakan sebuah komunitas yang sehat. Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua pihak. 1 Kesehatan lingkungan masyarakat tidak lepas dari sanitasi tempat-tempat umum. Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria seperti diperuntukan untuk masyarakat umum, mempunyai bangunan tetap atau

Transcript of contoh latar belakang ikm.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakangDerajat kesehatan pada masyarakat, menurut Hendrick L. Bloem, dipengaruhi oleh empat faktor yang besar pengaruhnya pada kesehatan, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi. Faktor lingkungan memiliki peran yang sangat besar dalam konsep tersebut. Maka dari itu kesadaran akan kesehatan lingkungan itu sendiri sangat penting untuk menciptakan sebuah komunitas yang sehat. Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua pihak.1Kesehatan lingkungan masyarakat tidak lepas dari sanitasi tempat-tempat umum. Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria seperti diperuntukan untuk masyarakat umum, mempunyai bangunan tetap atau permanen, memiliki aktivitas pengelola, pengunjung atau pengusaha, dan tersedianya fasilitas seperti fasilitas kerja pengelola dan fasilitas sanitasi seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/urinoir, kamar mandi, dan pembuangan limbah. Dalam hal ini, sanitasi tempa-tempat umum dalam kesehatan masyrakat adalah usaha untuk menjamin kondisi fisik lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kualitas kesehatan, dan sanitasi.Dapat pula sebagai usaha memenuhi psikologis masyarakat, seperti rasa keamanan, kenyamanan, dan ketenangan. Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu saran tempat-tempat umum yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyrakat guna melaksanakan kegiatan ibadah.Usaha Kesehatan Masjid adalah satu komponen upaya masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945.2Permasalahan masjid dan pemberdayaannya merupakan hal yang menarik untuk terus dibicarakan. Hal ini bukan hanya karena masjid dijadikan tempat sakral umat Islam tapi juga merupakan bagian riil dari kehidupan umat manusia. Upaya pemberdayaan masjid yang dilakukan dalam berbagai segi di antaranya sisi Idarah (pengelolaan administrasi & organisasi), Imarah (program kegiatan), dan Riayah (pemeliharaan sarana/fisik). Satu hal yang menjadi program pemberdayaan masjid dan jamaahnya adalah upaya mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini sangat urgen bagi umat Islam dan masjidnya karena bisa membuktikan nilai kemuliaan Ajaran Islam yang sebenarnya. Dalam hal ini pengelola/pengurus masjid sangat perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat-tempat umum (masjid) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan. PHBS yang harus dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Penerapan PHBS di lingkungan masjid merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan dan memberdayakan para pengurus dan jamaah masjid tersebut untuk hidup bersih dan sehat. Oleh karenanya usaha kesehatan Masjid dan masyarakat sekitarnya perlu dibina dan dikembangkan mengingat keberadaan Masjid ditengah masyarakat sebagai pusat kegiatan peribadatan dan pusat kegiatan kemasyarakatan. Dengan demikian dikembangkanlah Usaha Kesehatan Masjid disamping meluaskan pelayanan kesehatan dimasyarakat oleh masyarakat juga sekaligus memperoleh hasil ganda dalam pembangunan manusia seutuhnya yaitu sehat jasmani dan rohani.3Puskesmas memiliki program kesehatan lingkungan dimana berperan besar dalam mengukur, mengawasi, dan menjaga kesehatan lingkungan masyarakat. Namun dilematisnya di puskesmas jumlah tenaga kesehatan lingkungan sangat terbatas padahal banyak penyakit yang berasal dari lingkungan itu seperti diare, demam berdarah, malaria, TBC, cacar dan sebagainya.Program kesehatan lingkungan Puskesmas Salaman I adalah melakukan kegiatan pendataan dan pengawasan sanitasi pada tempat-tempat umum.Untuk program kesehatan lingkungan ini dikepalai oleh seorang tenaga kesehatan, yang mengelola kesehatan lingkungan luar gedung dan dalam gedung. Yang termasuk sanitasi luar gedung yaitu Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Penjualan Makanan (TP2M), Tempat Penyimpanan Penjualan Pestisida (TP3), Inspeksi Sanitasi Rumah, Sarana Air Minum ,Jamban keluarga (SAMIJAGA) dan Saluran Pembuangan Air Limbah.Tempat Tempat Umum yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I pada bulan Januari Desember 2014 masih belum mencapai dengan target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dari laporan kegiatan program Kesehatan Lingkungan bulan Januari Desember 2014 ,terdapat cakupan TTU yang memenuhi syarat sanitasi tersebut hanya 14 dari 51 TTU, baru didapatkan 28% dibandingkan targetnya 80% sehingga pencapaiannya hanya 35%, dibawah pencapaian yang diharapkan sebesar 100%. Selain itu karena belum dilakukannya inspeksi secara langsung terhadap Tempat-Tempat Umum (Masjid) yang memenuhi syarat sanitasi di Desa Salaman.Setelah dilakukan Inspeksi secara langsung dengan menggunakan Indikator Masjid yang memenuhi syarat sanitasi didapatkan Tempat-Tempat Umum (Masjid) yang memenuhi syarat sanitasi di Desa Salaman ada sebanyak 2 dari 7 masjid, sehingga didapatkan cakupan sebesar 28,5%. Cakupan tersebut masih lebih rendah dari target dinkes yaitu 80%. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian di Desa Salaman untuk mencari apa penyebab dan pemecahan masalah yang dapat dilakukan.