contoh Kata Pengantar

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami selaku penulis makalah yang berjudul ”Gambaran peminatan siswa yang bekerja dan kuliah di SMK PATRIA BABAT Tahun 2016”. Alhamdulillah dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Maka dengan terselesainya makalah ini, kami selaku penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada: 1. Drs. H. MUKI M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Babat. 2. Drs. MASYHADI selaku guru pembimbing mata pelajaran sosiologi 3. Rekan-rekan, Orang tua dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun semangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

description

oke

Transcript of contoh Kata Pengantar

Page 1: contoh Kata Pengantar

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa karena atas

Rahmat dan Karunia-Nya, kami selaku penulis makalah yang berjudul

”Gambaran peminatan siswa yang bekerja dan kuliah di SMK PATRIA BABAT

Tahun 2016”. Alhamdulillah dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Maka dengan terselesainya makalah ini, kami selaku penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada:

1. Drs. H. MUKI M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Babat.

2. Drs. MASYHADI selaku guru pembimbing mata pelajaran sosiologi

3. Rekan-rekan, Orang tua dan semua pihak yag telah membantu dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun semangat penyusun harapkan demi

kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi khususnya dan

masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai

bahan untuk menambah pengetahuan bagi siswa-siswi, masyarakat dan pembaca.

Lamongan, 10 November 2015

Penyusun

Page 2: contoh Kata Pengantar

1. 2 LATAR BELAKANG

Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai ujung tombak dalam

menentukan masa depan bangsa, tanpa pendidikan tidak akan ada penerus cita-cita

luhur untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Melalui pendidikan

yang berkualitas maka masyarakat mempunyai peranan dalam melakukan

perubahan dan pembangunan bangsa. Pendidikan berkualitas bisa ditempuh

melalui Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,

sampai Perguruan Tinggi Pendidikan berguna untuk mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan teknologi hanya bisa dilakukan oleh

mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang baik dan memadai

Minat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi hendaknya

selalu dipupuk sejak siswa mulai memasuki Sekolah Menengah Atas maupun

Sekolah Menengah Kejurusan karena pada dasarnya minat itu akan tumbuh

melalui serangkaian proses. Minat itu harus senantiasa dipupuk melalui berbagai

cara, misalnya dengan cara memberikan informasi yang terkai tentang perguruan

tinggi, adanya pendekatan efektif yang bisa dilakukan oleh keluarga maupun

pihak sekolah untuk membangkitkan minat siswa serta adaya lingkungan sekitar

yang kondusif untuk menciptakan minat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Salah satu factor yang berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah tingkat pendapatan orang tua. Kondisi keuangan sangat

menentukan dalam pemenuhan kebutuhan hidup seperti pangan, sandang, papan,

kesehatan maupun pendidikan. Asumsi dasar terkait dengan pendapatan adalah

semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya

siswa dalam rangka melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Orang tua yang

memiliki pendapatan yang mencukupi secara finansial sangat menentukan siswa

dalam memperoleh kemudahan dalam belajar. Hal ini sangat diperlukan dalam

rangka menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Page 3: contoh Kata Pengantar

Selain factor tingkat pendapatan orang tua fasilitas belajar juga sangat

menentukan kenyamanan dan semangat belajar siswa. Menurut Sadirman (2001 :

6), fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah dan

memperlancar hasil belajar yang dicapai. Sedangkan menurut The Lian Gie

(2002:33) untuk belajar yang baik hendaknya tersedia lain. Sehingga sangat jelas

bahwa fasilitas belajar dapat menunjang tercapainya mutu pendidikan yang baik.

Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan

untuk belajar. Dengan tersedianya fasiltas yang memadai diharapkan siswa akan

memperoleh kenyamanan, semangat belajar dan prestasi yang baik.

Selain factor pendapatan orang tua dan fasilitas belajar factor lain yang

berhubungan dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi

adalah factor komunitas, teman sebaya. Komunitas teman sebaya terdiri dari

sekelompok anak yang memiliki umur relative sama dan memiliki kesukaan

maupun hobi yang sama. Factor komunitas teman sebaya dilingkungan tempat

tinggal maupun dilingkungan sekolah sangat menentukan dorongan positif untuk

melanjutkan studinya, karena dalam penentuan sebuah keputusan biasanya anak

remaja masih cenderung dipengaruhi/ mengikuti pendapat teman-temannya.

Page 4: contoh Kata Pengantar

1. 3 RUMUSAN MASALAH

Untuk menentukan solusi yang tepat dalam suatu permasalahan, maka terlebih

dahulu permasalahan tersebut dianalisis dan disusun ke dalam bentuk formulasi yang

sistematis. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:

1. Bagaimana hubungan antara tingat pendapatan orang tua dengan minat siswa

siswi SMK PATRIA BABAT untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan

bekerja.

2. Bagaimana hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan minat siswa siswi

SMK PATRIA BABAT untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan bekerja.

3. Bagaimana hubungan antara komunikasi teman sebaya dengan minat siswa

siswi SMK PATRIA BABAT untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan

bekerja.

1. 4 BATASAN MASALAH

Dengan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas maka penulis

membatasi masalah yang akan dianalisis mengingat adanya keterbatasan waktu

dalam proses penyusunan yaitu hubungan tingkat pendapatan orang tua dan

hubungan komunikasi teman sebayanya.

Page 5: contoh Kata Pengantar

1. 5 TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui hubungan tingkat pendapatan orang tua siswa dengan minat

siswa siswi SMK PATRIA BABAT untuk melanjutkan ke perguruan tinggi

dan bekerja.

2. Mengetahui hubungan fasilitas belajar siswa dengan minat siswa-siswi

SMK PATRIA BABAT untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan

bekerja.

3. Mengetahui hubungan komunikasi teman sebaya dengan minat siswa-siswi

SMK PATRIA BABAT ke perguruan tinggi dan bekerja.

1. 6 MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi siswa, mendapatkan informasi tentang pentingnya melanjutkan

studi ke jenjang yang lebih inggi dan dapa menumbuhkan semangat

belajar.

2. Bagi guru, mendapat informasi data pendukung untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa yang dapat diperhatikan dalam dukungan orang

tua, fasilitas belajar dan komunitas belajar siswa sebagai pertimbangan

untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Bagi sekolah, dapat melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses

pembelajaran,informasi dan fasilitas untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa dalam upaya menghasilkan lulusan SMK yang kompeten dan

mempuyai minat yang tinggi untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi.

Page 6: contoh Kata Pengantar

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gambaran menurut beberapa ahli :

a) KATHERINE KLIPPER MERSETH

Gambar itu bernilai lebih dari seribu kata-kata

b) TAMIYA ONODERA

Gambar adalah sebuah copy dari alam secara phisis

c) SUDJONO

Gambar adalah proses jiwa kita dan bukan gambar jiplakan karya orang lain

d) DONALD PREZIOSI

Gambar adalah temporal linier dari sebuah bahasa

e) W. J. MITCHEL

Gambar adalah merupakan sebuah petunjuk diri yang terdapat dalam sebuah

struktur referensi

f) M. P. HODGES

Gambar tidak hanya berupa sekumpulan benda-benda fisik

g) JAMES B. PAWLEY

Gambar adalah sesuatu yang bisa dilihat dan terdiri dari beberapa pertemuan

ruang antara beberapa fitur

h) NED BLOCK

Gambar adalah mewakili dari sesuatu yang telah ditetapkan serta memiliki

kualitas atau karakteristik dari bentuk dan warna dari sesuatu yang diwakilinya

i) ELAINE HODGES

Gambar merupakan pengoptimalan dari sebuah output tertentu yang terkadang

dibutuhkan beberapa pencitraan yang bertujuan untuk membuatnya menjadi

lebih baik

j) HARALICK & SHAPIRO

Gambar adalah sebuah representasi spasial dari fenomena objek, adegan, atau

lainnya

2.2 Pengertian peminatan

Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk

memilih kelompok matapelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan

Page 7: contoh Kata Pengantar

selama mengikuti pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas

dasar kebutuhan untuk melanjutkan keperguruan tinggi dan bekerja.

2.3 Hakikat Kerja

Hakikat Kerja Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam

aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan

kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah

karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus

dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial,

menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun demikian di balik tujuan yang tidak langsung tersebut orang bekerja untuk

mendapatkan imbalan yang berupa upah atau gaji dari hasil kerjanya itu. Jadi pada

hakikatnya orang bekerja, tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

tetapi juga bertujuan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik (As’ad, 2002:46).

2.4 Hakikat dan Fungsi Perguruan TinggiPerguruan tinggi adalah tempat pesemaian bibit-bibit pemikir, intelektual,

dan profesional dengan berbagai macam jenis dan arus pemikiran keilmuan yang terus berubah dan berkembang. Fungsi utama Perguruan Tinggi adalah membentuk kompetensi para mahasiswa sebagai calon pemikir, ilmuwan, dan profesional yang mampu menampilkan pemikirannya secara akademis (filosofis–logis). Mahasiswa, dengan sarana berpikir filosofis-logis, akan dibimbing agar mampu menggarap dan mengembangkan alam pemikirannya sedemikian rupa, sesuai bidang akademisnya, menjadi pengetahuan, dan melalui pengetahuan akan terbentuk ilmu–ilmu, yang kemudian akan terus berkembang. Pikiran-pikiran keilmuan yang dikembangkan di perguruan tinggi itulah yang kemudian menghasilkan pikiran-pikiran teknologi yang akan melahirkan teknologi sebagai sebuah kekuatan yang menentukan dalam kehidupan manusia modern. Pikiran-pikiran teknologis itu kemudian berkembang menjadi pikiran-pikiran industrial yang mampu manciptakan berbagai pemikiran sistemik (input, out put, dan out come) yang sinergis dalam membangun sebuah kehidupan masyarakat modern itu sendiri. Akhirnya, pikiran itu sendirilah yang telah mendorong lahirnya berbagai pemikiran kritis dalam rangka tugas menyiasati, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri yang cendrung mengorbankan manuisia dan kemanusiaan itu sendiri. Berpikir secara filosofis-logis, artinya, berpikir secara kritis, rasional, obyektif, dan normatif karena harus menaati prinsip-prinsip berpikir yang sehat dan lurus, bukan berdasarkan kemauan atau dorongan emosi belakah. Studi Filsafat ilmu, dalam sebuah kedudukan kurikuler di Perguruan Tinggi, bermaksud mengorientasikan sebuah pola pemikiran yang bersifat kritis, radikal,

Page 8: contoh Kata Pengantar

sistimatis, logis, holistik, komprehensif-integratif, dan eksistensialistik. Ciri berpikir tersebut merupakan fondasi filosofis yang kokoh dalam menyanggah serta memekarkan setiap setiap arus pemikiran yang menjadi lahan pengembangan diri para intelektual muda. Hal mana, begitu penting dan strategis bagi para mahasiswa dalam membangun kompetensi dirinya selaku pemikir, ilmuwan, calon profesional yang mampu memahami dan mengerjakan pikirannya secara tepat, sehat, dan benar dalam bidang keilmuan yang ditekuninya. 

Prinsipnya, perguruan tinggi harus mampu membimbing mahasiswa untuk dapat membangun pikiran-pikiran keilmuannya secara filosofis untuk makin menemukan eksistensi “ilmuan pemikir”, bukan sekedar ilmuan “foto kopi”.

Sebuah realitas dunia kemahasiswaan di Perguruan Tinggi di mana mahasiswa dibimbing untuk melakukan komunikas keilmuan, baik secara internal keilmuan maupun lintas keilmuan. Mereka dibimbing untuk melakukan eksplorasi pemikiran, menggagasnya, dan mengkomunikasikan atau mendebatkan pikiran-pikirannya secara terbuka. Mereka belajar untuk saling mengkritik dan saling mempertajam ide-ide dengan berbagai ruang pemaknaan. Mereka secara bebas dan terbuak melaukan transaksi dan negosiasi pemikiran untuk memecahkan topik pembelajaran atau permasalahan aktual yang terjadi dalam lingkungan alam maupun dalam lingkungan sosialnya. Melalui itu, mereka mampu menyuguhkan kebenaran-kebenaran serta validitas dan keabsahan pemikiran yang diterima secara luas dan berlaku universal. Pendeknya, tidak ada sebuah kejeniusan pemikiran keilmuan apa pun yang bersifat ilmu atau keilmiahan tanpa sebuah norma pembimbingan maupun pertanggungjawaban filosofis-logis yang memadai. 

Pengalaman menunjukkan bahwa masih ada mahasiswa dan out put perguruan tinggi yang belum dapat mengerjakan pikirannya secara tepat dan benar, karena belum terlatih secara matang dalam membangun dan menguji pikiran-pikirannya secara kritis, terbuka, dan terstruktur. Mereka, karenanya, cenderung menghafal, memfotokopi, dan mengikuti secara buta berbagai warisan pemikiran serta berbagai rumusan formal dari norma apa pun tanpa sebuah pertimbangan kritis. Bahkan, banyak yang hanya mengikuti kuliah Filsafat ilmu secara formalistik untuk mengejar target pencapaian sistem kredit semester (SKS) yang harus ditempuh, tanpa berusaha membangun sebuah kompetensi pemikiran yang memadai dengan melakukan transfer of knowledge secara efektif dan sistimatis.

2.5