Contoh Kasus auditing

download Contoh Kasus auditing

of 11

Transcript of Contoh Kasus auditing

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    1/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 1/11

     AkmalHwk.Blogspot.Com

    Saturday, 13 December 2014

    Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    Contoh Kasus Fraud Auditor the Committee of Sponsoring Organizations of the

    Treadway Commission (COSO)

    Pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh the Committee of Sponsoring Organizations

    of the Treadway Commission (COSO), kecurangan (fraud) dalam pelaporan keuangan oleh

     perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat memberikan konsekuensi negatif yang

    signifikan terhadap para investor dan eksekutif.

    Penelitian COSO tersebut, dengan menelaah tuduhan kecurangan laporan keuangan yang

    diselidiki oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dalam kurun waktu sepuluh tahun

    antara tahun 1998 – 2007, menemukan fakta bahwa berita dugaan kecurangan telah

    mengakibatkan penurunan abnormal harga saham rata-rata 16,7% dalam dua hari setelah

    diumumkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan seringkali mengalami

    kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau harus menjual aset, dan sembilan dari sepuluh

    kasus-kasus SEC tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang bersangkutan

    diduga terlibat dalam kecurangan.

    Chairman COSO, David Landsittel, mengatakan bahwa analisis mendalam dalam

     penelitian tersebut terkait tentang sifat, jangkauan, dan karakteristik dari kecurangan pelaporan

    keuangan memberikan pemahaman yang sangat membantu tentang isu-isu baru dan

     berkelanjutan yang perlu segera ditangani. ”Semua pihak yang terlibat dalam proses pelaporan

    keuangan harus terus berfokus pada cara-cara untuk mencegah, menghalangi, dan mendeteksi

    kecurangan pelaporan keuangan,” kata Landsittel. ”COSO berencana untuk mensponsori

     penelitian lanjutan mengenai kecurangan pelaporan keuangan, serta pengembangan lebih lanjut

     pedoman pengendalian internal, untuk membantu pihak-pihak yang terlibat dalam proses

     pelaporan keuangan.”

    Penelitian COSO di atas menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporankeuangan yang diselidiki oleh SEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

    Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan memiliki

    aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.

    Median kecurangan adalah $12,1 juta . Lebih dari 30 kasus dengan masing-masing kasus melibatkan jumlah

    lebih dari $500 juta.

    SEC menyebutkan CEO dan/atau CFO terindikasi terlibat pada 89% dari kasus kecurangan. Dalam waktu

    dua tahun penyelesaian penyelidikan SEC, sekitar 20% dari para CEO / CFO berlanjut pada dakwaan

    serta lebih dari 60% di antaranya divonis bersalah.

    Kecurangan mengenai pendapatan tercatat lebih 60% dari kasus.

    Banyak karakteristik yang biasanya menjadi pengamatan umum dewan direktur dan komite audit, seperti:

    ukuran, frekuensi rapat, komposisi, serta pengalaman, tidak berbeda secara signifikan antara perusahaan

    yang terlibat kecurangan dengan yang tidak. Upaya-upaya pengaturan tata kelola perusahaan terbaru

    tampaknya telah mengurangi variasi dalam karakteristik terkait dewan direktur yang diamati.

    Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor 

    selama periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12 persen dari perusahaan-perusahaan yang tidak

    terlibat.

    Berita awal dalam media massa mengenai dugaan adanya kecurangan mengakibatkan penurunan tidak

    normal harga saham rata-rata sebesar 16,7 persen untuk perusahaan yang terlibat kecurangan, dalam dua

    hari setelah pengumuman.

    Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak normal

    harga saham rata-rata 7,3 persen.

    Perusahaan yang terlibat dalam kecurangan sering mengalami kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau

    Belajar akuntansi mudah di

    pahami. akuntansi itu

    mudah

    Belajar Akuntansi

     Akuntansi

     Akuntansi Internasional

     Akuntansi Sosial

     Akuntansi Syariah

     Analisis Kasus Audit

     Aqidah

     Artikel

     Audit

    Cerita Naruto

    Ekonomi MIcro

    Ilmu HukumIlmu Negar 

    Kimia

    Pengantar Bisnis

    Tips Blog

    Tips Facebook

    Tips Trick Mig33

    Admin

    Ikuti @Akmal_emal

    Follow

    Followers

    Follow by Email

    Email addres   Submit

    Belajar Akuntansi d

    Belajar Akuntansi

    Select Language

    Powered by T

    Translate

    C(F

    C

    COC

    te...

     A

    1.Pitria

     AD

    Bbreb

    wajar...

    P

    P A

     A.Pp

    a udi t l ap ora n ke

    Popular Posts

    ► 2009 (5)

    ► 2010 (58)

    ► 2011 (17)

    ► 2012 (12)

    ► 2013 (11)

    ▼ 2014 (26)

    ► January (3)

    ►  April (1)

    ► July (1)

    ► October (1)

    ▼ December (2

    Kertas Kerja P

     Akuntansi Ko

     Akuntansi Ko

    KLASIFIKASI AKUNTAN

    PerkembangaInternasion

    PRINSIP-PRI

    CATATAN ATA

    Kerangka DasLaporan Ke

     Akad Salam

     Analisis KasuLuar Neg...

    Contoh Kasus

    Keutamaan M

    Blog Archive

    Lainnya Blog Berikut»

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/catatan-atas-laporan-keuangan.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-lkQVwLqzWwU/VIwuxxJew7I/AAAAAAAAAjA/ZcCHCqopaUI/s1600/images.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-lkQVwLqzWwU/VIwuxxJew7I/AAAAAAAAAjA/ZcCHCqopaUI/s1600/images.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-lkQVwLqzWwU/VIwuxxJew7I/AAAAAAAAAjA/ZcCHCqopaUI/s1600/images.jpeghttp://akmalhwk.blogspot.co.id/https://twitter.com/intent/follow?original_referer=http%3A%2F%2Fakmalhwk.blogspot.co.id%2F2014%2F12%2Fcontoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html&ref_src=twsrc%5Etfw&region=follow_link&screen_name=Akmal_emal&tw_p=followbuttonhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/https://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=1716101730100077800https://www.blogger.com/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/keutamaan-menyantuni-anak-yatim.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/analisis-kasus-audit-perusahaan-dalam.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/akad-salam.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/kerangka-dasar-penyusunan-dan-penyajian.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/catatan-atas-laporan-keuangan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-prinsip-akuntansi.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/klasifikasi-dan-perkembangan-akuntansi.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/akuntansi-komparatif-eropa.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/akuntansi-komparatif-amerika-asiadan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/kertas-kerja-pemeriksaan-audit-working.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014_12_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014_10_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014_07_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014_04_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014_01_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2015-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=26http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=11http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=12http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=17http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=50http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search?updated-min=2009-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2010-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=5http://void%280%29/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/penerimaan-penugasan-audit-perencanaan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/analisis-kasus-audit-perusahaan-dalam.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/04/audit-piutang.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/penerimaan-penugasan-audit-perencanaan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/analisis-kasus-audit-perusahaan-dalam.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/04/audit-piutang.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.htmlhttps://translate.google.com/https://twitter.com/intent/follow?original_referer=http%3A%2F%2Fakmalhwk.blogspot.co.id%2F2014%2F12%2Fcontoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html&ref_src=twsrc%5Etfw&region=follow_link&screen_name=Akmal_emal&tw_p=followbuttonhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Tips%20Trick%20Mig33http://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Tips%20Facebookhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Tips%20Bloghttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Pengantar%20Bisnishttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Kimiahttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Ilmu%20Negarhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Ilmu%20Hukumhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Ekonomi%20MIcrohttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Cerita%20Narutohttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Audithttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Artikelhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Aqidahhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Analisis%20Kasus%20Audithttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Akuntansi%20Syariahhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Akuntansi%20Sosialhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Akuntansi%20Internasionalhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Akuntansihttp://1.bp.blogspot.com/-lkQVwLqzWwU/VIwuxxJew7I/AAAAAAAAAjA/ZcCHCqopaUI/s1600/images.jpeghttp://akmalhwk.blogspot.co.id/

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    2/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 2/11

    melakukan penjualan aset yang material dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada perusahaan yang

    tidak terlibat kecurangan.

    Penelitian COSO dilakukan oleh empat profesor akuntansi: Mark S. Beasley dari North

    Carolina State University, Joseph V. Carcello dari University of Tennessee, Dana R. Hermanson

    dari Kennesaw State University, dan Terry L. Neal dari University of Tennessee. Penelitian ini

    meng-update penelitian COSO sejenis sebelumnya diterbitkan pada tahun 1999, untuk kasus-

    kasus kecurangan pelaporan keuangan dekade 1987-1997.

    Profesor Beasley, yang juga merupakan anggota dewan COSO, mencatat bahwa

     penelitian tambahan diperlukan untuk lebih memahami perbedaan dalam proses seputar dewan

    direksi dan komite audit. ”Kita perlu untuk menentukan apakah ada proses tertentu berkaitan

    dengan dewan direksi yang dapat memperkuat pengawasan mereka terhadap risiko-risiko yang

    mempengaruhi laporan keuangan,” katanya. ”Selain itu, mengingat jumlah kecurangan diperiksa

    dalam penelitian ini terbatas dan terkait dengan jangka waktu setelah penerbitan Sarbanes-Oxley

    Act of 2002 termasuk implementasi Seksi 404, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum dapat

    diambil kesimpulan tentang dampak SOX tersebut dalam mengurangi kecurangan pelaporan

    keuangan.”

    Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Penjualan dan Persediaan

    Seorang direktur penjualan dari sebuah perusahaan produk elektronik tiba-tiba mengundurkan

    diri dari jabatannya ketika ditanyakan mengenai adanya keanehan dalam data-data penjualan.

    Setelah dilakukan investigasi, ternyata mantan direktur tersebut terlibat dalam proses

     penjualan yang ternyata palsu. Modus pola fraud dilakukan dengan:

    Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat

    Tagihan palsu dikeluarkan Barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-olah akan dikirimkan ke pembeli (barang

    tersebut kemudian dijual sendiri oleh direktur keuangan dan uangnya masuk ke kantong pribadi)

    Penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian dihapuskan sebagai ‘non-inventory

    return credits’ atau retur penjualan non-persediaan.

    Dalam satu kasus, seorang Direktur Keuangan di sebuah perusahaan mengajukan pengunduran

    diri secara mendadak, karena alasan pribadi. Karena curiga, perusahaan kemudian melakukan

    pemeriksaan (review)  adakah hal-hal yang dilakukan mantan direktur tersebut yang merugikan perusahaan.

    Dengan menggunakan program deteksi fraud otomatis (automated fraud detection program)  diketahui

    bahwa data-data supplier (supplier master files)  mengalami perubahan. Terdapat beberapa nomor rekening

    (bank account)  supplier yang diubah menjadi satu nomor rekening baru yang sama. Ditemukan juga

    beberapa transaksi yang sudah dilakukan pembayarannya ke nomor rekening baru tersebut. Setelah

    dilakukan prosedur investigasi, ternyata ditemukan bahwa nomor rekening baru itu milik direktur keuanganyang baru saja mengundurkan diri.

    KASUS AUDIT ASSET TETAP

      Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi

    ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri

    Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT.

    GDC, sebuah perusahaan swasta. Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas

    178.497 meter persegi di kawasan Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan

    mesin di karawang.

      Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun

    Anggaran 1998/1999, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara sebesar 

    Rp. 121,628 miliar.

    Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC

    senilai Rp. 63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999;

     penyusutan nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan kelebihan

     perhitungan harga tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai

    saham yang belum dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp. 26 miliar.

    SOLUSI :

    Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak hanya menjadi wewenang salah satu pejabat saja,

    melainkan melibatkan beberapa pejabat sebagai pengendali dan control yang baik. Selain itu

     juga diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling, sehingga

    kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang.

    Diperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang

    meneliti kelengkapan mengenai status asset, dokumen kelengkapan asset, sehingga tidak ada

    manipulasi dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.

    Contoh Kasus Korupsi dan Fraud : Purchasing

    Krisis Moral U

    Tugas Makala

    5 MacamOpini

    Penerimaan P Audit, Dan..

    Kewajiban Le

     Audit Lapora n Audit

    Etika Profesio

    Sasaran Audit

    Tag

    https://www.blogger.com/http://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Akuntansihttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/sasaran-audit-bukti-dan-kertas-kerja.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/etika-profesional-dalam-auditing.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/audit-laporan-keuangan-dan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/kewajiban-legal-auditor.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/penerimaan-penugasan-audit-perencanaan.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/5-macamopini-audit.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/tugas-makalah-sabar-aqidah.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/krisis-moral-umat-islam.html

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    3/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 3/11

    Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki pengendalian intern yang sangat

     buruk. Sehingga PT. ISN rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun oleh oknum-

    oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan. Oleh karena itu hal pertama yang

    harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal Pengendalian Internnya.

    Kasus Mulyana W.Kusuma

    Kasus Mulyana W. Kusuma Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma

    sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukanaudit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang

    dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah

    dilakukan pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah

    dilakukan penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada

    sebeumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan akan

    diperiksa kembali satu bulan setelahnya. Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut

     belum selesai dan disepakati pemberian waktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar 

     penangkapan Mulyana W Kusuma. Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan

     penyuapan kepada anggota tim auditor BPK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan

    tersebut, tim intelijen KPK bekerjasama dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia

     bekerja sama dengan KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan

    menggunakan alat perekam gambar pada dua kali pertemuan mereka.

    Pendapat :

    Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang

     bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain

     berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal tersebut

    telah melanggar kode etik akuntan.

     

    Laporan Fiktif Kas Bank BRI Unit TapungRaya

    Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia terbukti

    melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka

    diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari

    2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil

     pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

    dan cermat, diketahu iadanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang berasal

    BRIUnit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukanMasril, namun

    tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang dikonfirmasi

    mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Mapolres Kampar 

    karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa laporan pembukuan.Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman

    (Kepala BRI Cabang Bangkinang dan Rustian

    Penyelesaian Masalah :

    Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan.Kemudian kemampuan

    tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkankontribusi karyawan pada perusahaan.Perusahaanmelakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuaidengan perkembangan teknologi yang

     berkembang.Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yangberbeda jadi

    attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawandiharapkan dapat memiliki kepribadian

    yang baik sehingga dapat memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.

    PT KIMIA FARMA

    PT Kimia Farma merupakan salah satu dari produsen obat-obatan milik pemerintah yang ada di Indonesia.

    Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih yaitu

    sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa(HTM).

    Namun, Kementrian BUMN dan BAPEPAM menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan

    mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia

    Farma 2001 disajikan kembali dan hasilnya telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.

    Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih

    rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang telah dilaporkan. Kesalahan itu timbul

    pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada

    unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang

    Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp

    10,7 miliar. Diduga upaya penggelembungan dana yang dilakukan oleh pihak direksi Kimia Farma,

    dilakukan untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya kepada PT. Kimia Farma.

    Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga

    persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar 

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    4/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 4/11

    harga persediaan pada tanggal 1 dan 3 Februari2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan

    nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001.

    Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan

    ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh

    akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP

    yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun

    gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen

    melakukan kecurangan tersebut.Sebagai akibat dari kejadiannya, ini maka PT Kimia Farma dikenakan

    denda sebesar Rp 500 juta, direksi lama PT Kimia Farma terkena denda Rp 1 miliar, serta partner HTM

    yang mengaudit Kimia Farma didenda sebesar 100 juta rupiah. Kesalahan yang dilakukan oleh partner 

    HTM tersebut adalah bahwa ia tidak berhasil mengatasi risiko audit dalam mendeteksi adanya

    penggelembungan laba yang dilakukan PT Kimia Farma, walaupun ia telah menjalankan audit sesuai

    SPAP.tanggapan : menurut saya kasus PT. Kimia Farma melibatkan direktur produksi dan Hans Tuanakotta &

    Mustofa(HTM) yang mengaudit laporan dari PT Kimia Farma dan melakukan kecurangan yang mendasar 

    dengan melaporkan laba bersih sebesar 132 milyar untuk menarik para investor agar menanamkan

    modalnya pada PT. Kimia Farma

    Contoh kasus FraudPT. Industri Sandang Nusantara (ISN)

    Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi ke

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri

    Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT.

    GDC, sebuah perusahaan swasta.

    Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas 178.497 meter persegi di kawasan

    Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan mesin di karawang. Berdasarkan

    hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun Anggaran 1998/1999,

    menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara sebesar Rp. 121,628 miliar.

    Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC senilai Rp.

    63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999; penyusutan

    nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan kelebihan perhitungan harga

    tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai saham yang belum

    dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp. 26 miliar.

    Telaah Kasus

    Dalam kasus Ruislaag di atas, karena ketidakjelasan prosedur dan syarat-syarat tukar guling

    asset, sehingga sangat rawan untuk diselewengkan.Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak 

    hanya menjadi wewenang salah satu pejabat saja, melainkan melibatkan beberapa pejabat

    sebagai pengendali dan control yang baik. Selain itu juga diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling, sehingga kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang.

    Diperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang

    meneliti kelengkapan mengenai status asset, dokumen kelengkapan asset, sehingga tidak ada

    manipulasi dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.

    Walaupun menggunakan jasa Appraisal, penilaian asset tetap juga tetap harus diawasi untuk 

    mencegah kecurangan-kecurangan.Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki

     pengendalian intern yang sangat buruk.Sehingga PT. ISN rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan

     bisnisnya maupun oleh oknum-oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil

    keuntungan.Oleh karena itu hal pertama yang harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal

    Pengendalian Internnya.

    Kasus Audit Kas/Teller

    Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya

    Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia terbukti

    melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka

    diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari

    2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil

     pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

    dan cermat, diketahu iadanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang berasal

    BRIUnit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukanMasril, namun

    tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang dikonfirmasi

    mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Mapolres Kampar 

    karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa laporan pembukuan.Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman

    (Kepala BRI Cabang Bangkinang dan Rustian

    Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. “Masril telah melakukan tindak pidana

    membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dalam

    dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank (TP Perbankan). Tersangka dijeratpasal

    yang disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atasUU No. 7 tahun 1992

    tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10 tahun,” kata Kapolres.

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    5/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 5/11

      Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi

    dengan instansi terkait, memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta

    keterangan ahli.

    PENYELESAIAN MASALAH

    yaitu :

    Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan.Kemudian

    kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkankontribusi karyawan pada

     perusahaan.Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuaidengan

     perkembangan teknologi yang berkembang.

    Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yangberbeda jadi attitude ini harus

    ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawandiharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga

    dapat memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.

    2 Prosedur Otoritas Yang Wajar 

    a) Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.

     b) Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.

    c) Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapundari nasabah untuk 

    melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.

    d) Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen pentingmilik nasabah.

    3.Dokumen dan catatan yang cukup

    a) Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan buktisetoran/ penarikan. Setiap bukti

    setoran/ penarikan harus diberi cap identifikasiteller yang memproses.

     b) Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan buktipendukung seperti Daftar Mutasi Kas,Cash Register (daftar persediaan uangtunai berdasarkan kopurs/masing-masing pecahan)

    4.Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan

    a)  Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkanoleh teller.

    b)  Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum teller yangbersangkutan cuti atau seteleh teller tersebut

    absen tanpa pemberitahuan.

    c)  Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpincabang, diinvestigasi dan dikoreksi.

    d)  Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus dibuatkanberita acara selisih kas.

    e)   Area teller/ counter/khasanah adalah area terbatas dalam arti selain petugas ataupejabat yang berwenang, tidak diperbolehkan

    masuk.

    f)  Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke counterarea.

    5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen

    a.  Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang berasaldari unit kas.

    b.  Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.

    c.   Pemimpin Cabang melakukan pemeriksaan kas dadakan

    Contoh Kasus Audit Etika Profesi

    Contoh Kasus Etika ProfesionalFrank Dorrance

    Frank Dorrance, seorang manajer audit senior untuk Bright and Lorren,CPA baru saja

    diinformasikan bahwa perusahaan berencana untuk mempromosikannya menjadi rekanan pada 1

    atau 2 tahun ke depan bila ia terus memperlihatkan tingkat mutu yang tinggi sama seperti masa

    sebelumnya. Baru saja Frank ditugaskan untuk mengaudit Machine International sebuah

     perusahaan grosir besar yang mengirimkan barang keseluruh dunia yang merupakan klien Bright

    and Lorren yang bergengsi. Selama audit, Frank menentukan bahwa Machine International

    menggunakan metode pengenalan pendapatan yang disebut “tagih dan tahan” yang baru saja

    dipertanyakan oleh SEC. Setelah banyak melakukan riset, Frank menyimpulkan bahwa metode

     pengenalan pendapatan tidaklah tepat untuk Machine International. Ia membahas hal ini dengan

    rekanan penugasan yang menyimpulkan bahwa metode akuntansi itu telah digunakan selama

    lebih dari 10 tahun oleh klien dan ternyata tepat. Frank berkeras bahwa metode tersebut tepat pada tahun sebelumnya tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini. Frank 

    menyadari tanggung jawab rekan itu untuk membuat keputusan akhir, tetapi ia merasa cukup

    yakin untuk menyatakan bahwa ia merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU

    311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan

    keputusan rekannya. Rekan itu memberitahukan Frank bahwa ia tidak akan mengizinkan

     pernyataan demikian karena potensi implikasi hukum. Namun, ia mau menulis sebuah surat

    kepada Frank yang menyatakan bahwa ia mengambil tanggung jawab penuh untuk keputusan

    akhir bila timbul suatu permasalahan hukum. Ia menutup dengan mengatakan, “Frank, rekan

    harus bertindak seperti rekan. Bukan seperti meriam lepas yang berusaha untuk membuat hidup

    menjadi sulit bagi rekan mereka. Anda masih harus bertumbuh sebelum saya merasa nyaman

    dengan anda sebagai rekan.”

    Solusi :

     pada kasus di atas, kita dapat menggunakan pendekatan enam langkah untuk 

    menyelesaikan dilema etis tersebut, antara lain :

     Terdapat fakta-fakta yang relevan. Dalam kasus ini, fakta-fakta tersebut adalah :

    Metode pengenalan pendapatan yang digunakan Machine International merupakan metode yang

    http://vinakurniadi.blogspot.com/2009/10/contoh-kasus-audit-etika-profesi.html

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    6/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 6/11

    dipertanyakan oleh pihak SEC.

      Setelah melakukan riset, Frank menemukan bahwa metode tersebut tidak sesuai bagi

    Machine Internatioal. Frank mengetahui bahwa metode tersebut memang tepat pada tahun

    sebelumnya tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini.

    Frank merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah

     pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya.

    Rekannya meminta Frank agar sependapat dengan dirinya untuk menyetujui penggunaan

    metode tersebut karena metode tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun dan diyakini

    ketepatannya.

    Rekannya menawarkan surat pernyataan bahwa bila terjadi suatu permasalahan hukum, maka ia

    mengambil tanggung jawab penuh akan hal tersebut.

    Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta tersebut.Isu etika dari dilema

    tersebut adalah apakah merupakan hal yang etis bagi Frank untuk mengeluarkan pernyataan

     bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya mengingat rekan merupakan orang yang

    membuat keputusan akhir serta berada di atas kedudukannya saat ini sebagai manajer senior.

    - Konsekuensi dari setiap alternatif :

      Jika ia menyetujui pendapat dan tawaran surat pertanggung jawaban dari rekannya

    kemungkinan hal ini dapat berpengaruh besar bagi hasil audit ini nantinya. Jika timbul

     permasalahan hukum maka hal ini dapat membuat perusahaanya (Bright and Lorren,CPA),

    rekannya, dan ia sendiri dituntut oleh kliennya karena melakukan kesalahan selama pelaksanaan

    audit.

    - Tindakan Yang tepat

      Keputusan sepenuhnya berada di tangan Frank, tentunya ia harus mempertimbangkan

    masak-masak akan dilema yang diadapinya saat ini. Secara ekstrim, jika ia tetap menjunjung

    akan SPAP dan PSAK maka ia akan tetap menuliskan ketidak setujuannya akan keputusan

    rekannya dalam menangani kasus tersebut mengingat metode akuntansi yang digunakan klien

    tidaklah sesuai dengan aturan yang diberikan SEC. Namun jika ia menyetujui pendapat

    rekannya maka kemungkinan ia akan memperoleh kedudukannya sebagai rekan yang akan ia

     peroleh 1 atau 2 tahun ke depan serta adanya pandangan bahwa ia telah menunjukkan sikap

    menghargai dan menghormati keputusan rekannya. Sementara di satu pilihan lainnya Frank 

    dapat memilih untuk tidak melakukan kegiatan penugasan tersebut melihat adanya risiko yang

    cukup besar pada hasil auditnya nanti.

    AUDIT ASSET TETAP

    Sebuah Kasus Audit Asset Tetap

    Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi ke

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri

    Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT.

    GDC, sebuah perusahaan swasta.

    Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas 178.497 meter persegi di kawasan

    Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan mesin di karawang.

    Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun Anggaran

    1998/1999, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara sebesar Rp.

    121,628 miliar 

    Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC senilai Rp.

    63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999; penyusutan

    nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan kelebihan perhitungan harga

    tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai saham yang belum

    dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp. 26 miliar.

    Telaah KasuS

    Dalam kasus Ruislaag di atas, karena ketidakjelasan prosedur dan syarat-syarat tukar guling

    asset, sehingga sangat rawan untuk diselewengkan.

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    7/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 7/11

    Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak hanya menjadi wewenang salah satu pejabat saja,

    melainkan melibatkan beberapa pejabat sebagai pengendali dan control yang baik. Selain itu

     juga diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling, sehingga

    kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang.

    Diperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang

    meneliti kelengkapan mengenai status asset, dokumen kelengkapan asset, sehingga tidak ada

    manipulasi dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.

    Walaupun menggunakan jasa Appraisal, penilaian asset tetap juga tetap harus diawasi untuk 

    mencegah kecurangan-kecurangan.

    Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki pengendalian intern yang sangat

     buruk. Sehingga PT. ISN rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun oleh oknum-

    oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan. Oleh karena itu hal pertama yang

    harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal Pengendalian Internnya.

    Menerapkan proses GCG (Good Corporate Governance)  dalam suatu perusahaan Pembedahan

    kasus-kasus yang telah terjadi di perusahaan atas proses pengawasan yang efektif akan menjadi

     pembelajaran yang menarik dan kiranya dapat kita hindari apabila kita dihadapkan pada situasi

    yang sama.

     bukan suatu proses yang mudah. Diperlukan konsistensi, komitmen, dan pemahaman yang jelas

    dari seluruh stakeholders perusahaan mengenai bagaimana seharusnya proses tersebut

    dijalankan. Namun, dari kasus-kasus yang terjadi di BUMN ataupun Perusahaan Publik dapat

    ditarik kesimpulan sementara bahwa penerapan proses GCG belum dipahami dan diterapkan

    sepenuhnya.

    Salah satu contohnya adalah kasus audit umum yang dialami oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT.

    KAI). Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang dijalankan dalam suatu

     perusahaan dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas dalam memastikan penyajian

    laporan keuangan tidak salah saji dan mampu menggambarkan keadaan keuangan perusahaan

    yang sebenarnya.

    Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara Manajemen dan Komisaris, khususnya

    Ketua Komite Audit dimana Komisaris menolak menyetujui dan menandatangani laporan

    keuangan yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit

    ulang agar laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang

    ada. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah rumitnya laporan

    keuangan PT. KAI. Perbedaan pandangan antara manajemen dan komisaris tersebut bersumber 

     pada perbedaan mengenai:

    1. Masalah piutang PPN.

    Piutang PPN per 31 Desember 2005 senilai Rp. 95,2 milyar, menurut Komite Audit harus

    dicadangkan penghapusannya pada tahun 2005 karena diragukan kolektibilitasnya, tetapi tidak 

    dilakukan oleh manajemen dan tidak dikoreksi oleh auditor.

    2. Masalah Beban Ditangguhkan yang berasal dari penurunan nilai persediaan.

    Saldo beban yang ditangguhkan per 31 Desember 2005 sebesar Rp. 6 milyar yang merupakan penurunan nilai persediaan tahun 2002 yang belum diamortisasi, menurut Komite Audit harus

    dibebankan sekaligus pada tahun 2005 sebagai beban usaha.

    3. Masalah persediaan dalam perjalanan.

    Berkaitan dengan pengalihan persediaan suku cadang Rp. 1,4 milyar yang dialihkan dari satu

    unit kerja ke unit kerja lainnya di lingkungan PT. KAI yang belum selesai proses akuntansinya

     per 31 Desember 2005, menurut Komite Audit seharusnya telah menjadi beban tahun 2005.

    4. Masalah uang muka gaji.

    Biaya dibayar dimuka sebesar Rp. 28 milyar yang merupakan gaji Januari 2006 dan seharusnya

    dibayar tanggal 1 Januari 2006 tetapi telah dibayar per 31 Desember 2005 diperlakukan sebagai

    uang muka biaya gaji, yang menurut Komite Audit harus dibebankan pada tahun 2005.

    5. Masalah Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYDBS) dan Penyertaan

    Modal Negara (PMN).

    BPYDBS sebesar Rp. 674,5 milyar dan PMN sebesar Rp. 70 milyar yang dalam laporan audit

    digolongkan sebagai pos tersendiri di bawah hutang jangka panjang, menurut Komite Audit

    harus direklasifikasi menjadi kelompok ekuitas dalam neraca tahun buku 2005.

    Beberapa hal yang direfentifikasi turut berperan dalam masalah pada laporan keuangan PT. KAI

    Indonesia:

     

    Kasus Audit Umum PT KAI

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    8/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 8/11

    1. Auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan hanya auditor 

    Eksternal.

    2. Komite audit tidak ikut serta dalam proses penunjukkan auditor sehingga tidak terlibat proses

    audit.

    3. Manajemen (tidak termasuk auditor eksternal) tidak melaporkan kepada komite audit dan

    komite audit tidak menanyakannya.

    4. Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, sehingga

    ketika komite audit mempertanyakan manajemen merasa tidak yakin.

    Terlepas dari pihak mana yang benar, permasalahan ini tentunya didasari oleh tidak berjalannya

    fungsi check and balances yang merupakan fungsi substantif dalam perusahaan. Yang terpenting

    adalah mengidentifikasi kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan penyempurnaan untuk 

    menghindari munculnya permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

    Berikut ini beberapa  solusi  dan rekomendasi  yang disarankan kepada PT KAI untuk 

    memperbaiki kondisi yang telah terjadi:

    1. Apabila Dewan Komisaris ini merasa direksi tidak capable (mampu) memimpin perusahaan,

    Dewan Komisaris dapat mengusulkan kepada pemegang saham untuk mengganti direksi.

    2. Diperlukannya kebijaksanaan (wisdom) dari Anggota Dewan Komisaris untuk memilah-

    milah informasi apa saja yang merupakan private domain.

    3. Komunikasi yang intens sangat diperlukan antara Auditor Eksternal dengan Komite Audit.

    4. Komite Audit sangat mengandalkan Internal Auditor dalam menjalankan tugasnya untuk 

    mengetahui berbagai hal yang terjadi dalam operasional perusahaan.

    5. Komite Audit tidak memberikan second judge atas opini Auditor Eksternal, karena opini

    sepenuhnya merupakan tanggung jawab Auditor Eksternal.

    6. Harus ada upaya untuk membenarkan kesalahan tahun-tahun lalu, karena konsistensi yang

    salah tidak boleh dipertahankan.

    7. Komite Audit tidak berbicara kepada publik karena esensinya Komite Audit adalah organ

    Dewan Komisaris sehingga pendapat dan masukan Komite Audit harus disampaikan kepada

    Dewan Komisaris. Apabila Dewan Komisaris tidak setuju dengan Komite Audit, tetapi Komite

    Audit tetap pada pendiriannya, Komite Audit dapat mencantumkan pendapatnya pada Laporan

    Komite Audit yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.

    8. Manajemen menyusun laporan keuangan secara tepat waktu, akurat dan full disclosure.

    9. Komite Audit dan Dewan Komisaris sebaiknya melakukan inisiatif untuk membangun budaya

     pengawasan dalam perusahaan melalui proses internalisasi, sehingga pengawasan merupakan

     bagian tidak terpisahkan dari setiap organ dan individu dalam organisasi.

     

    PT. MATAHARI KAHURIPAN INDONESIAINTERNAL AUDIT DIVISION

    1. Di salah satu propinsi, PT. MAKIN mendapat tawaran dari pemerintah daerah untuk 

     berinvestasi mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 40.000 ha. Data-data pendukung

    areal belum tersedia, seperti :

    i.  Kondisi fisik areal (topografi, tanah, iklim, sosial masyarakat, prasarana dan lain-lain) belum diketahui.

    ii.  Status penggunaan areal (atau status kawasan hutan) belum diketahui.

    iii.  Penggunaan areal oleh pihak lain belum diketahui

    iv.  Respon pemerintah daerah sangat baik

    v.  Respon masyarakat ada yang mendukung dan ada juga yang kontra (tidak berminat).

    Seandainya PT. MAKIN berminat untuk berinvestasi di propinsi tersebut tindakan dan strategi

    apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan areal yang ditawarkan oleh pemda itu layak atau

    tidak layak dibuka ?.

    2. Setelah ditelaah lebih dalam mengenai kondisi lahan, ternyata diperoleh data-data pendukung

    sebagai berikut :

    - Kondisi fisik areal : 50 % gambut (50 % gambut dalam, 50 % gambut dangkal).

    50 % kering (75 % landai, 25 % agak bergelombang)

    Solum tanah di areal kering 25 % dangkal (< 60 cm) dan berbatu-batu.

    Curah hujan 1.800 – 2.000 mm/thn, bulan kering = 2 bulan

    Tinggi di atas permukaan laut = 50 m

    - Calon areal berada dalam kawasan budidaya kehutanan (KBK) dan masih dalam wacana

     pemda untuk diusulkan ke Departemen Kehutanan menjadi kawasan budidaya non kehutanan

    (KBNK).- Didalam calon areal masih ada perusahaan HPH/HTI yang sudah tidak aktif.

    - Tidak ada sungai besar yang dapat digunakan untuk transportasi hasil produksi, sehingga jalur 

    transportasi harus melalui darat. Jarak 100 km.lokasi dengan ibukota/pelabuhan terdekat

    - Keadaan sosial masyarakat beragam ada yang antusias, ada yang ragu-ragu dan ada yang

    kontra. Masyarakat yang berminat kemitraan dengan perusahaan menginginkan porsi 50:50.

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    9/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 9/11

    - Dan setelah dikalkulasi*) ternyata nilai kelayakan proyek sebagai berikut :

    - IRR = 16,71 %, dimana tingkat suku bunga bank = 16 %

    - NPV = positif 

    Berdasarkan data-data diatas, apa yang harus direkomendasikan kepada PT. MAKIN, setuju

     berinvestasi atau tidak setuju berinvestasi ?

    Keterangan : *) belum memperhitungkan potensial biaya dalam pengurusan perizinan areal dan

     potential loss akibat permasalahan sosial dan overlapping areal).

    PT. INDOSAT TBK.

    Pada laporan keuangan periode 2006, PT. Indosat melaporkan adanya kerugian sebesar 

    Rp 438 miliar yang di klaim sebagai ”Rugi dari perubahan nilai wajar atas transaksi derivatif-

     bersih” (Loss on Change in Fair Value of Derivatifes-Net). Pengakuan atas kerugian ini muncul

    karena perusahaan tidak menerapkan PSAK sebagaimana mestinya.

    Dalam PSAK no 55 ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktifitas Lindung Nilai” disebutkan

     bahwa transaksi derivatif mensyaratkan adanya dokumentasi formal atas analisa manajemen

    resiko dan analisa efektifitas transaksi jika ingin melindungi resiko dari transaksi derivatif ini.

    Selain itu suatu entitas diwajibkan pula untuk melaporkan setiap transaksi derivatif paling tidak 

    setiap tiga bulan dalam laporan keuangan perusahaan.

    Dalam surat yang ditujukan kepada manajemen Indosat (management letter) pada tahun 2004,

    2005 dan 2006, auditor eksternal Indosat menyarankan pihak manajemen Indosat untuk segera

    membenahi kebijakan formal manajemen resiko yang berkaitan dengan transaksi derivatif yang

    dilakukan oleh Indosat sebesar US$ 275 juta atau sekitar Rp 2,5 trilliun. Transaksi derivatif ini

    meliputi 17 kontrak perjanjian dengan berbagai institusi keuangan.Kasus ini memberikan contoh dari besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan di

    Indonesia diakibatkan tidak adanya analisa yang memadai terhadap transaksi derivatif yang akan

    dilakukan. Akibat kerugian ini pula negara kehilangan potensi pajak baik atas laba bersih

     perusahaan maupun atas deviden yang dibagikan.

    2. PANIN BANK VS. PT MATAHARI PUSAKATAMA

    Pada tanggal 23 September 1996, PT. Matahari Pusakatama menerima fasilitas pinjaman

     jangka panjang (PJP) dari Bank Panin sebesar Rp. 41,5 milyar dengan jangka waktu kredit 5

    tahun disertai jaminan Hak Tanggungan peringkat pertama atas tiga bidang tanah berikut gedung

    Matahari Plaza senilai Rp. 41.499.999.911,. Mengingat pendapatan sewa yang diperoleh dari

    Matahari Department Store adalah dalam mata uang US Dollar, PT. Matahari Pusakatamamelihat peluang untuk meminimalkan beban bunga pinjaman rupiahnya melalui transaksi cross

    currency swap (swap). Tindakan tersebut lebih dikenal dengan istilah hedging, yaitu suatu upaya

    untuk melindungi risiko yang mungkin timbul di dalam suatu transaksi.

    Cross currency swap adalah kombinansi dari interest rate swap dan currency swap karena

    transaksi ini berkenaan dengan suku bunga dan nilai tukar. Interest rate swap adalah suatu

     perjanjian dimana suatu pihak (A) menyetujui dan mengikatkan dirinya untuk melakukan

     pembayaran secara berkala kepada pihak lain (B), dimana pembayaran ditentukan dengan

    merujuk pada suatu jumlah pokok tertentu yang disepakati para pihak untuk keperluan kalkulasi

    tersebut saja (notional amount/calculation amount) dan suku bunga tetap (fixed interest rate)

    atau mengambang (floating interest rate) dan sebaliknya B menyetujui dan mengikatkan diri

    untuk melakukan pembayaran secara berkala kepada pihak A, pembayaran mana ditentukan

    dengan merujuk pada jumlah pokok kalkulasi (notional amount/calculation amount) yang sama

    dan suku bunga mengambang (floating interest rate) atau tetap (fixed interest rate).

    Currency swap adalah suatu perjanjian dimana suatu pihak (A) menyetujui dan mengikatkan diri

    untuk melakukan pembayaran secara berkala kepada pihak lain (B), dimana pembayaran

    ditentukan dengan merujuk pada suatu jumlah pokok tertentu yang disepakati para pihak untuk 

    keperluan kalkulasi tersebut saja (notional amount/calculation amount) dalam mata uang

    tertentu dan suku bunga mengambang (floating interest rate) atau tetap (fixed interest rate), dan

    sebaliknya B menyetujui dan mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran secara berkala

    kepada A, dimana pembayaran ditentukan dengan merujuk pada suatu jumlah pokok tertentu

    yang disepakati para pihak untuk keperluan kalkulasi tersebut saja (notional amount /calculation

    amount) dalam mata uang tertentu dan suku bunga mengambang (floating interest rate) atau

    tetap (fixed interest rate).

    Pada tanggal 30 September 1996, PT. Matahari Pusakatama melakukan transaksi cross currency

    swap (tukar menukar valuta) dengan Bank Panin, dengan jumlah fasilitas sebesar US$ 17,9 juta

    dimana pembayaran dilakukan setiap 3 bulan sebesar Rp. 1 milyar ditambah bunga dengan

     pembayaran pokok pinjaman terakhir sebesar Rp. 22,5 milyar dan jatuh waktu fasilitas tersebut

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    10/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.html 10/11

     pada tanggal 30 September 2001. Transaksi cross currency swap ini merupakan salah satu

     bentuk dari transaksi derivatif, dimana transaksi cross currency swap ini berfungsi sebagai

     perlindungan terhadap adanya gejolak nilai tukar dan bunga antar dua mata uang yang berbeda.

    Cross currency swap yang dilakukan antara PT. Matahari Pusakatama dengan Bank Panin

    adalah sebagai berikut:

    PT. Matahari Pusakatama berkewajiban untuk menyerahkan uang sejumlah total US$. 17,9 juta

    kepada Bank Panin yang dibayar secara cicilan setiap 3 bulan sebesar US$ 431,406.38 ditambah

     bunga tetap sebesar 10,65% p.a, dengan pembayaran cicilan terakhir sebesar US$. 9,706,643.66

    - Bank Panin berkewajiban untuk menyerahkan uang sejumlah total Rp 41,5 miliyar kepada PT.

    Matahari Pusakatama yang dibayar secara cicilan setiap 3 bulan sebesar Rp. 1 Miliyar ditambah

     bunga tetap sebesar 19,75 % p.a. dengan pembayaran cicilan terakhir sebesar 22,5 miliyar.

    Sejak terjadinya krisis pada pertengahan 1997, PT. Matahari Pusakatama mulai kesulitan untuk 

    memenuhi kewajiban swapnya karena pendapatan sewa dari Matahari Department Store tidak 

     berdasarkan nilai tukar pasar, namun hanya menggunakan nilai tukar sebesar Rp. 4.000, /US$.

    Di sisi lain PT. Matahari Pusakatama memiliki kewajiban pembayaran dalam mata uang US

    Dollar kepada Bank Panin. Hal ini mengakibatkan cash flow mismatch pada PT. Matahari

    Pusakatama yang pada akhirnya mengakibatkan PT. Matahari Pusakatama tidak mampu lagi

    memenuhi kewajibannya pada Bank Panin, baik kewajiban atas PJP maupun kewajiban atas

    cross currency swap.

    Untuk menyelesaikan seluruh pinjamannya kepada Bank Panin, PT. Matahari Pusakatama minta

    agar dilakukan restrukturisasi seluruh kewajiban. Proses restrukturisasi telah mulai sejak akhir 

    tahun 2000, dimana PT. Matahari Pusakatama mengajukan unwind terhadap transaksi swap.

    Perincian atas transaksi unwind yang dilakukan oleh PT. Matahari Pusakatama dilakukan

     berdasarkan suratsurat konfirmasi transaksi unwind yang telah disetujui oleh PT. Matahari

    Pusakatama. Dengan dilakukannya transaksi unwind tersebut, maka kewajiban semula PT.

    Matahari Pusakatama untuk melakukan pembayaran US Dollar berdasarkan transaksi swap telah

     berubah menjadi kewajiban pembayaran dalam rupiah.

    Pada akhir bulan Juni 2001 telah dicapai kesepakatan restrukturisasi seluruh kewajiban PT.

    Matahari Pusakatama. Kesepakatan ini dicapai dalam suatu pertemuan dengan PT. Matahari

    Pusakatama di Bank Panin. Adapun garis besar kesepakatan restrukturisasi adalah sebagai

     berikut:

    1. Selambatnya pada tanggal 29 Juni 2002 Bank Panin telah menerima dana initial paymentsebesar 20% dari total kewajiban PT. Matahari Pusakatama pada posisi tanggal 29 Juni 2001;

    2. Bank Panin akan memberikan diskon sebesar jumlah initial payment yang dilakukan oleh PT.

    Matahari Pusakatama.

    3. Denda atas tunggakan PJP akan dihapuskan, sementara tunggakan bunga akan ditambahkan

     pada jumlah kewajiban setelah initial payment dan diskon;

    4. Selanjutnya atas sisa kewajiban akan direstrukturisasi.

    Bahwa karena PT. Matahari Pusakatama tidak dapat memenuhi kewajiban -kewajibannya maka

    Bank Panin mengajukan permohonan eksekusi Hak Tanggungan. Atas permohonan PT.

    Matahari Pusakatama mengajukan bantahan. Menurut keterangan saksi ahli Hariyadi Ramelan,

    dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan cross currency swap adalah bentuk transaksi derivatif 

    yang dibuat untuk menjadi sarana memprediksi nilai tukar rupiah atau tingkat suku bunga dari

     perubahan perubahan yang mungkin akan terjadi pada nilai tukar antar mata uang atau tingkat

    suku bunga.

    Contoh Kasus Fraud Auditting

    Dua perusahan Auditor sebelumnya yang mengaudit laporan keuangan dari sebuah

     perusahaan real estate terkenal di Singapura, dinyatakan bersalah dan dihukum denda sebesar 

    SGD 775,000 (US$ 504,049) karena terbukti gagal untuk memberikan peringatan kepada

    manajemen perusahaan tersebut tentang adanya kecurangan yang dilakukan oleh mantan

    manajer keuangannya yang dilakukan sepanjang tahun 2002 dan 2004 dimana sang manajer 

    tidak menyetorkan uang perusahaan ke bank yang ditunjuk.

    Kecurangan sang manajer keuangan tsb diketahui setelah perusahaan audit yang baru Patrick 

    Lee Public accounting Cooperation menerima laporan rekonsiliasi bank yang berbeda dengan

    laporan accounting perusahaan, dimana terjadi kekurangan dana sebesar SGD 672,253 (US$

    437,224). Pengadilan memutuskan bahwa seharusnya perusahaan audit sebelumnya dapat

    mendeteksi adanya kecurangan tsb dan memberikan laporan peringatan kepada pihak 

    manajemen atas adanya ketidakberesan laporan keuangan perusahaan.

  • 8/18/2019 Contoh Kasus auditing

    11/11

    3/28/2016 AkmalHwk.Blogspot.Com: Contoh Kasus Kecurangan Audit (Fraud Auditor)

    Newer Post Older PostHome

    Subscribe to: Post Comments (Atom)

    Posted by Akmal Wijaya Kusuma at 19:19 

    Labels: Analisis Kasus Audit

    Keputusan pengadilan tersebut telah memberikan peringatan yang jelas kepada perusahaan audit

    tentang fungsi dan tanggung jawab profesi Auditor.

    Seharusnya manajemen perusahaan tersebut mengaudit laporan keuangan yang telah dibuat oleh

    manager keuangan sebelum manager tersebut keluar dari perusahaan.

    Simple template. Powered by Blogger .

    https://www.blogger.com/https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1716101730100077800&postID=3219834434092916578&target=pinteresthttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1716101730100077800&postID=3219834434092916578&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1716101730100077800&postID=3219834434092916578&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1716101730100077800&postID=3219834434092916578&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1716101730100077800&postID=3219834434092916578&target=emailhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/search/label/Analisis%20Kasus%20Audithttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-kecurangan-audit-fraud.htmlhttps://plus.google.com/100895084794576117303http://akmalhwk.blogspot.com/feeds/3219834434092916578/comments/defaulthttp://akmalhwk.blogspot.co.id/http://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/analisis-kasus-audit-perusahaan-dalam.htmlhttp://akmalhwk.blogspot.co.id/2014/12/keutamaan-menyantuni-anak-yatim.html