Contoh kasus

7
PENGISIAN SPT MASA PPH PASAL 21/26 PT PATRAKOM adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dengan identitas sebagai berikut: Nama : PT Alamat : Jl. Pringgodani Pasar Minggu Jakarta Selatan Telepon : 0021-8450000 Fax : 0021-8451111 NPWP : 01.234.567.0.092.000 Jenis Usaha : Jasa Manajemen Nama Pimpinan : Tugiman Binsarjono Selama tahun 2009, perusahaan telah membayar gaji, upah, honorarium dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi. Komposisi karyawan PT PATRAKOM adalah sbb: 1. Tugiman Binsarjono (K/3), laki-laki, bekerja sejak Juli 2000 dengan perincian penghasilan per bulan sbb: a. Gaji Rp 8.000.000, b. tunjangan transport Rp 1.500.000, c. premi asuransi Rp 500.000 d. dan membayar iuran pensiun Rp 200.000. 2. Derry (K/0), lak-laki, mulai masuk kerja bulan Januari 2007 dengan perincian penghasilan per bulan sbb: a. Gaji Rp 3.500.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. premi asuransi Rp 200.000 dan d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. 3. Haris (K/0), laki-laki, mulai masuk bekerja sejak bulan Maret 2009 dengan perincian penghasilan per bulan sbb: a. mendapatkan gaji sebesar Rp 4.000.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. tunjangan pajak Rp 100.000, d. premi asuransi Rp 200.000 dan e. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. 4. Irawan (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan per bulan sbb: a. sebesar Rp 4.500.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. premi asuransi Rp 200.000 d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. Untuk Irawan, penghitungan PPh Pasal 21 dilakukan secara gross up. 5. Mahesti (TK/0), perempuan bekerja sejak bulan Januari 2009 dengan gaji per bulan Rp 3.000.000,- dan sbb: a. gaji sebesar Rp 3.000.000, b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. Pada bulan Juli 2009 menerima Bonus sebesar Rp 6.000.000,- 6. Wiwin (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan sbb: a. gaji sebesar Rp 4.500.000, b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. Wiwin berhenti bekerja pada bulan Mei 2009 dan bulan Mei 2009 masih menerima gaji penuh. 7. Indra (K/2), laki-laki, bekerja sejak bulan April 2006 sebagai Komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap dengan honor per bulan Rp 8.000.000,- Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.comPage 1

description

dapet dari blog

Transcript of Contoh kasus

Page 1: Contoh kasus

PENGISIAN SPT MASA PPH PASAL 21/26

PT PATRAKOM adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dengan identitas sebagai berikut:

Nama : PT Alamat : Jl. Pringgodani Pasar Minggu Jakarta SelatanTelepon : 0021-8450000Fax : 0021-8451111NPWP : 01.234.567.0.092.000Jenis Usaha : Jasa ManajemenNama Pimpinan : Tugiman Binsarjono

Selama tahun 2009, perusahaan telah membayar gaji, upah, honorarium dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi. Komposisi karyawan PT PATRAKOM adalah sbb:

1. Tugiman Binsarjono (K/3), laki-laki, bekerja sejak Juli 2000 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:a. Gaji Rp 8.000.000, b. tunjangan transport Rp 1.500.000, c. premi asuransi Rp 500.000d. dan membayar iuran pensiun Rp 200.000.

2. Derry (K/0), lak-laki, mulai masuk kerja bulan Januari 2007 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:a. Gaji Rp 3.500.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. premi asuransi Rp 200.000 dan d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.

3. Haris (K/0), laki-laki, mulai masuk bekerja sejak bulan Maret 2009 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:a. mendapatkan gaji sebesar Rp 4.000.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. tunjangan pajak Rp 100.000, d. premi asuransi Rp 200.000 dan e. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.

4. Irawan (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan per bulan sbb:a. sebesar Rp 4.500.000, b. tunjangan transport Rp 500.000, c. premi asuransi Rp 200.000 d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. Untuk Irawan, penghitungan PPh Pasal 21 dilakukan secara gross up.

5. Mahesti (TK/0), perempuan bekerja sejak bulan Januari 2009 dengan gaji per bulan Rp 3.000.000,- dan sbb:a. gaji sebesar Rp 3.000.000, b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.Pada bulan Juli 2009 menerima Bonus sebesar Rp 6.000.000,-

6. Wiwin (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan sbb:a. gaji sebesar Rp 4.500.000, b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000. Wiwin berhenti bekerja pada bulan Mei 2009 dan bulan Mei 2009 masih menerima gaji penuh.

7. Indra (K/2), laki-laki, bekerja sejak bulan April 2006 sebagai Komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap dengan honor per bulan Rp 8.000.000,-

Selain transaksi di atas, sepanjang bulan Desember 2009, PT PATRAKOM juga melakukan pembayaran atas jasa dan pekerjaan kepada WP orang pribadi sebagai berikut:

1. Membayar jasa akuntan kepada Arizka pada bulan Desember , sebesar Rp 40.000.000,-2. Bulan Desember 2009 mempekerjakan Rano sebagai buruh harian selama 13 hari dan menerima upah sehari sebesar Rp 110.000,-.

Rano belum menikah (status TK/0)3. Membayar pesangon kepada Bintang Rp 65.000.000 pada bulan Desember 2009.4. Membayar bonus kepada Indra seorang komisaris sebesar Rp Rp 40.000.000,- pada bulan Desember 2009.

Diminta:a. Hitunglah besarnya PPh Pasal 21/26 yang terutang dan harus dipotong oleh PT PATRAKOM dalam Masa Juli dan Desember

2009!b. Isi SPT Masa PPh Pasal 21/26 (Form 1721 beserta lampiran-lampirannya) yang menjadi kewajiban PT PATRAKOM untuk

Masa Juli dan Desember 2009!

Jawaban:

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 1

Page 2: Contoh kasus

1 NAMA DERRY HARIS IRAWAN Tugiman2 STATUS K/0 K/0 K/0 K/03 JABATAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN4 MASA KERJA AWAL Jan-09 Mar-09 Jan-09 Jan-095 MASA KERJA AKHIR Des-09 Des-09 Des-09 Des-096 MASA KERJA 12 10 12 127 KONVERSI KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF 1 1 1 1

PENGH BRUTO TERATUR GAJI 3.500.000 4.000.000 4.500.000 8,000,000 TUNJ.PAJAK 100,000 181.625

TUNJ TRANSPORT LAIN, LEMBUR DSB 500,000 500,000 500,000 1,500,000

HONORARIUM DLL - -

PREMI ASURANI DBYR PERUS 200,000 200,000 200,000 500,000

NATURA DAN KENIKMATAN - -

JUMLAH 4.200.000 4.800.000 5.381.625 10,000,000

PENGH BRUTO TDK TERATUR

THR/BONUS - - - -

JUMLAH - - - -

JUMLAH PH BRUTO TOTAL 4.200.000 4.800.000 5.381.625 10,000,000

PENGURANGAN

BIAYA JABATAN TERATUR 210,000 240,000 269.081 500,000

BIAYA JABATAN TDK TERATUR -

- -

- IURAN PENSIUN 50,000 50,000 50,000 200,000

260,000 290,000 319.081 700,000

PENGH NETO TERATUR SEBULAN 3.940.000 4.510.000 5.062.544 9,300,000

PENGH NETO TERATUR SETAHUN 47.280.000 45.100.000 60.750.525 111,600,000

PENGH NETO TERATUR DISETAHUNKAN -

- -

-

PENGH NETO TDK TERATUR SETAHUN -

- -

- TOTAL PENGH NETO SETAHUN 47.280.000 45.100.000 60.750.525 111,600,000

PTKP 17.160.000 17.160.000 17.160.000 21,120,000

PENGH KENA PAJAK 30.120.000 27.940.000 43.590.000 90.480.000

PPH 21 TERUTANG SETAHUN

1.506.000 1.397.000 2.179.500 8.572.000

PPH 21 TERUTANG SEBULAN

125,500 139,700 181.625 714,333

Pajak terutang atas penghasilan yang diperoleh oleh Derry 1 tahun Rp1.506.000

Jan-Nov (11 x 125.500) = 1.380.500

Pajak Desember (akhir tahun) = 125.500

Pajak terutang atas penghasilan Harris selama 10 bulan adalah Rp1.397.000

Mar-Des (9 x 181.625) = 1.257.300

Pajak Desember (akhir tahun) = 139.700

Pajak terutang dari penghasilan Irawan selama 12 bulan adalah Rp2.179.500

Jan-Nov (11 x 181.625) = 1.997.875

Pajak Desember (akhir tahun) = 181.625

Pajak terutang atas penghasilan Tugiman selama 1 tahun adalah Rp8.572.000

Jan-Nov (11 x 714.333) = 7.857.667

Pajak Desember (akhir tahun) = 714.333

Penghitungan pajak terutang atas penghasilan yang diterima Mahesti.

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 2

Page 3: Contoh kasus

IDENTITAS MASA TAHUNAN

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 3

Page 4: Contoh kasus

SELURUH

Ph. Ph TERATUR1 NAMA MAHESTI MAHESTI MAHESTI2 STATUS TK/0 TK/0 TK/03 JABATAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN4 MASA KERJA AWAL Jan-09 Jan-09 Jan-095 MASA KERJA AKHIR Des-09 Des-09 Des-096 MASA KERJA 12 12 127 KONVERSI KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF 1 1 1

PENGH BRUTO TERATUR

GAJI 3.000.000 36.000.000 36.000.000

TUNJ.PAJAK TUNJ TRANSPORT LAIN, LEMBUR DSB - - - HONORARIUM DLL - - PREMI ASURANI DBYR PERUS - - NATURA DAN KENIKMATAN - - JUMLAH 3.000.000 36.000.000 36.000.000 PENGH BRUTO TDK TERATUR

THR/BONUS 6.000.000

6.000.000 -

JUMLAH 6.000.000

6.000.000 -

JUMLAH PH BRUTO TOTAL 9.000.000

42.000.000

36.000.000

PENGURANGAN

BIAYA JABATAN TERATUR 1.800.000 1.800.000

BIAYA JABATAN TDK TERATUR 300.000 -

IURAN PENSIUN 50.000

600.000 600.000

50.000 2.700.000 2.400.000

PENGH NETO TERATUR SETAHUN 33.600.000

33.600.000

PENGH NETO TERATUR DISETAHUNKAN - -

PENGH NETO TDK TERATUR SETAHUN 5.700.000

-

TOTAL PENGH NETO SETAHUN 39.300.000

33.600.000

PTKP 15.840.000

15.840.000

PENGH KENA PAJAK 23.460.000

17.760.000

PENGH KENA PAJAK (DIBULATKAN) 23.460.0

00 17.760.00

0

PPH 21 TERUTANG SETAHUN 1.173.000

888.000

` PPh Pasal 21 ATAS BONUS

PPH ATAS GAJI/THN + BONUS 1.173.000

PPH ATAS GAJI TERATUR/SETAHUN 888.000

285.000

PPh Pasal 21 TERUTANG ATAS GAJI DAN BONUS

PPH ATAS GAJI (SETAHUN) 888.000

DIBAGI PER BULAN 12

PPH ATAS GAJI (SEBULAN) 74.000

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 4

Page 5: Contoh kasus

PPH ATAS BONUS 285.000

PPH ATAS GAJI DAN BONUS 359.000

Mahesti

Pajak terutang 1 tahun Rp888.000

Jan-Nov (11 x 37.500) = 814.000

Pajak Desember (akhir tahun) = 74.000

Pajak atas bonus (bulan Desember) = 285.000

Atas penghasilan Wiwin, yang berhenti di tengah tahun yakni bulan Mei 2009, penghitungan Ph terutangnya adalah sebagai berikut:

IDENTITAS MASA TAHUNAN

SELURUH Ph.1 NAMA WIWIN WIWIN2 STATUS K/0 K/03 JABATAN KARYAWAN KARYAWAN4 MASA KERJA AWAL Jan-09 Jan-095 MASA KERJA AKHIR Des-09 Mei-096 MASA KERJA 12 57 KONVERSI KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF 1 1

PENGH BRUTO TERATUR GAJI 4.500.000 22.500.000 TUNJ.PAJAK TUNJ TRANSPORT LAIN, LEMBUR DSB - HONORARIUM DLL PREMI ASURANI DBYR PERUS - NATURA DAN KENIKMATAN JUMLAH 4.500.000 22.500.000 PENGH BRUTO TDK TERATUR THR/BONUS - JUMLAH - - JUMLAH PH BRUTO TOTAL 4.500.000 22.500.000 PENGURANGAN BIAYA JABATAN TERATUR 225.000 1.125.000 BIAYA JABATAN TDK TERATUR - - IURAN PENSIUN 50.000 250.000 275.000 1.375.000 PENGH NETO TERATUR SETAHUN 50.700.000 21.125.000 PENGH NETO TERATUR DISETAHUNKAN - - PENGH NETO TDK TERATUR SETAHU - - TOTAL PENGH NETO SETAHUN 50.700.000 21.125.000 PTKP 17.160.000 17.160.000 PENGH KENA PAJAK 33.540.000 3.965.000 PENGH KENA PAJAK (DIBULATKAN) 33.540.000 3.965.000 PPH 21 TERUTANG SETAHUN 1.677.000 198.250

PPh 21 Sebulan (Ph setahun/12) 139.750 PPh 21 yang telah dipotong (Rp 139.750 x 4) 559.000

PPh 21 kurang/(lebih) dipotong (360.750)

Pajak terutang dari penghasilan Wiwin selama 5 bulan, Januari - Mei 2009 Rp198.250

PPh yang telah di bayar Jan-April (4 x 139.750) = 559.000

Pajak terutang hingga Mei = 198.250

Lebih Bayar = (360.750)

Pajak terutang atas penghasilan Indra sebagai komisaris yang tidak aktif sebagai pegawai.

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 5

Page 6: Contoh kasus

Indra mendapatkan penghasilan selama satu tahun yang diterima per bulan sebesar @Rp8.000.000 dan ditambah bonus

Rp.40.000.000 di bulan Desember.

MasaJumlah Penghasilan

TrfPajak terutang

(Rp) (Rp)

Januari 8,000,000   5% 400,000

Februari 8,000,000     400,000

Maret 8,000,000     400,000

April 8,000,000     400,000

Mei 8,000,000     400,000

Juni 8,000,000     400,000

Juli 8,000,000 2,000,000   100,000

    6,000,000 15% 900,000

Agustus 8,000,000     1,200,000

September 8,000,000     1,200,000

Oktober 8,000,000     1,200,000

November 8,000,000     1,200,000

Desember 48,000,000   7,200,000

  136.000.000  15.400.000

Apabila dalam satu tahun kalender, dibayarkan penghasilan kepada komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai lebih

dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal

17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan

yang telah diterima sebelumnya.

Pajak terutang atas pembayaran kepada WP orang pribadi lainnya:

1. Arizka

PPh Terutang bagi tenaga ahli adalah sebesar (Ph Bruto X 50%) X Tarif Pajak Pasal 17 UU PPh.

5 % x (Rp 40.000.000,- X 50%) = Rp 1.000.000,-

2. Rano

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang:

Karena penghasilan Rano dalam sehari tidak melebihi Rp150.000, maka hingga hari ke-12 tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi Rp 1.320.000,00.

Pada hari ke- 13 hari dengan upah sehari yang sama sebesar Rp 110.000,- dan penghasilan kumulatif melebihi Rp1.320.000, maka besarnya PPh Pasal 21 terutang adalah:

Uraian RanoUpah 13 hari 1,430,000PTKP 13 hari

13 X (15,840,000/360) 572.000

Penghasilan Kena Pajak 13 hari 858.000PPh Pasal 21 terutang 13 hari 42.900

Pada hari ke- 13, Rano akan menerima upah sebesar Rp110.000 – Rp42.900 = Rp67.100,-

3. Bintang Deanto pada bulan April 2009 berhenti bekerja dari PT Kharisma. Bintang menerima pesangon sebesar Rp 65.000.000,-PPh Pasal 21 yang harus dipotong PT PT Kharisma adalah sebesar:1. S.d. Rp 50.000.000,- = Tidak dipotong2. Rp 15.000.000,- x 5% = Rp 750.000,-Total PPh Pasal 21 terutang = Rp 750.000,-

Contoh Kasus PPh Pasal 21 / http://rozathohiri.wordpress.com Page 6