CONTOH KAJIAN TEORI
-
Upload
agung-prasetyo-wibowo -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of CONTOH KAJIAN TEORI
Bab II
Kajian teori
2.1 Syarat dan Fungsi Surat Kabar
Seperti yang kita ketahui, globalisasi yang berlangsung saat ini menyebabkan berita dan
informasi dari satu tempat dapat diketahui dengan cepat oleh masyarakat yang berada di tempat
lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meruntuhkan dinding-dinding pemisah
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain sehingga dunia ini seakan-akan menjadi
tanpa batas. Namun semuanya itu tentu akan menjadi sia-sia jika tidak ada hal yang diberitakan
dan orang yang memberitakan, tidak perduli seberapa majunya teknologi yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Di sinilah peran dari para jurnalis.
Kata jurnalistik berasal yakni kata “diurnal” yang dalam Bahasa Latin berarti “harian”
atau “setiap hari”. Kata tersebut kemudian diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour”
dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata
“Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).
Meskipun ada banyak sekali pendapat mengenai makna kata jurnalistik menurut para ahli
baik dari luar maupun dalam negeri, pada intinya jurnalistik adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok yang disebut sebagai kaum jurnalis. Kegiatan yang
dilakukan adalah mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita yang akan diterbitkan dan
diperuntukkan bagi masyarakat luas yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi yang
seluas-luasnya kepada masyarakat.
Dalam melakukan tugasnya, para jurnalis tentunya membutuhkan sarana untuk
menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat luas. Salah satu sarana yang digunakan
oleh para jurnalis tersebut adalah surat kabar atau yang biasa disebut dengan koran. Menurut
O.U. Effendy (1993), surat kabar atau koran adalah lembaran tercetak yang berisi informasi
mengenai kejadian yang berlangsung di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik,
bersifat umum, dan isinya aktual mengenai kejadian di seluruh dunia untuk diketahui oleh para
pembaca. Selain itu menurutnya ada 4 syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah surat kabar, yaitu:
a. Publicity
Hal ini berhubungan dengan penyebaran berita seluas-luasnya kepada publik.
Sebuah surat kabar harus dapat memberikan informasi demi kepentingan
masyarakat umum. Jika beritanya hanya diperuntukkan bagi golongan ataupun
kelompok tertentu saja, maka terbitan tersebut tidak dapat disebut sebagai sebuah
surat kabar.
b. Periodicity
Surat kabar haruslah terbit secara periodik atau teratur. Biasanya surat kabar terbit
setiap hari.
c. Universality
Hal ini berarti sebuah surat kabar harus memiliki isi yang beragam. Tema-tema
dan informasi yang dimuat haruslah beraneka macam, misalnya tentang politik,
ekonomi, kesehatan, dan budaya. Jika secara keseluruhan hanya memuat tentang
bidang kesehatan saja, maka dapat dipastikan itu bukanlah surat kabar walaupun
memang ditujukan untuk masyarakat umum. Mungkin akan lebih tepat jika
disebut sebagai majalah kesehatan.
d. Actuality
Surat kabar harus dapat memberikan berita yang benar sesuai dengan peristiwa
yang sebenarnya dan juga cepat diinformasikan kepada masyarakat sehingga
beritanya harus selalu up to date.
Effendy juga menyampaikan teori-teori mengenai fungsi dari surat kabar, yaitu:
a. Fungsi menyiarkan informasi
Fungsi ini merupakan fungsi utama dari surat kabar yaitu menyiarkan informasi
yang aktual kepada masyarakat mengenai apa yang sedang terjadi baik di dalam
maupun di luar negeri.
b. Fungsi mendidik
Informasi yang dimuat di dalam surat kabar harus berisi pengetahuan yang dapat
memperluas wawasan pembacanya.
c. Fungsi menghibur
Surat kabar juga biasanya dilengkapi dengan rubrik khusus untuk menghibur para
pembacanya seperti cerpen, teka-teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan lain-
lain. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca menjadi rileks setelah membaca
berita-berita lain yang biasanya cukup berat dan berbobot.
d. Fungsi mempengaruhi
Berita dan informasi yang dimuat di surat kabar dapat mempengaruhi para
pembacanya sehingga surat kabar memegang peranan yang cukup penting bagi
masyarakat.
2.2 Manfaat Surat Kabar
Surat kabar memiliki banyak pengaruh serta manfaat pad kehidupan masyarakat.
Beberapa contoh manfaat surat kabar adalah :
1. Sebagai pemberi informasi.
Surat kabar merupakan salah satu alat penyebaran berita dan informasi secara tertulis dan
berupa cetakan.
2. Sebagai pemberi identitas pribadi
Surat kabar dapat dijadikan sebagai salah satu kacamata yang dipergunakan untuk
melihat siapa, apa serta bagaimana diri kita sesungguhnya.
3. Surat Kabar dapat membantu membangun dialog dengan orang lain.
Hal ini menjadikan media massa sebagai sarana integrasi dan interaksi sosial yang
berfungsi untuk penyedia bahan percakapan dalam interaksi sosial.
4. Media memungkinkan seseorang untuk dapat mengetahui posisi sanak keluarga, teman
dan masyarakat.
Baik posisi secara fisik, secara intelektual maupun secara moral mengenai suatu
peristiwa.
5. Media dapat bermanfaat sebagai alternatif hiburan
Melepaskan diri dari problem yang sedang dihadapi atau lari dari perasaan jenuh.
2.3 Jenis – jenis Surat Kabar
Surat Kabar adalah media cetak yang berfungsi untuk memberikan informasi bagi
banyak orang ataupun kelompok tertentu. Jenis – jenis surat kabar yang berkembang di tengah
masyarakat antara lain adalah :
a. Surat kabar harian ( Koran harian )
b. Koran khusus ( Koran di kampus , kantor, ataupun organisasi tertentu )
c. Surat kabar Bulanan
d. Surat Kabar migguan
2.4 Kelemahan dan Kelebihan Surat Kabar
Sarana informasi ada berbagai macam jenis diantaranya adalah surat kabar cetak dan
elektronik. Setiap jenis surat kabar tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing –
masing. Berikut ini adalah penjelasan kekurangan serta kelebihan surat kabar cetak ( media
cetak).
a. Kelebihan media cetak
1. Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau menglipingnya.
2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang
isi tulisan.
b. Kekurangan media cetak
1. Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak
dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu
turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh
media lainnya.
2. Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat
didengar.
3. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili keseluruhan isi berita.
4. Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
2.5 Proses Pembuatan Berita
Langkah awal proses pembuatan berita adalah mempersiapkan segala peralatan yang
terkait dengan itu, antara lain ; kertas, buku, notes, alat tulis (apa saja asal bisa keluar tinta), alat
perekam suara (voice record), dan kamera (tustel). Pastikan semua peralatan tersebut masih dan
dapat berfungsi dengan baik. Peralatan yang menggunakan batere, sebaiknya juga dicek batere-
nya apakah masih punya tenaga atau sudah low atau soak.
Langkah selanjutnya, mencari informasi sebagai bahan untuk pemberitaan. Informasi bisa
diperoleh di tempat-tempat umum ataupun tempat-tempat tertentu ; kantor instansi baik
pemerintahan maupun swasta. Dapat juga mencari informasi di tempat keramaian seperti pasar,
terminal, pelabuhan, atau bandara, dimana terdapat banyak orang yang memiliki keterkaitan baik
langsung maupun tidak dengan tempat-tempat tersebut.
Informasi awal yang sudah diperoleh, dicatat maupun direkam, serta sangat baik jika
objek informasi tersebut difoto termasuk narasumbernya.
Langkah berikutnya, segala bahan atau informasi yang sudah didapatkan itu, diperiksa
dengan seksama agar dapat diketahui kekurangan yang perlu mendapatkan tambahan.Bila
dirasakan masih kurang, Anda perlu meminta konfirmasi kepada narasumber yang terkait dengan
bahan informasi itu. Siapkan beberapa pertanyaan untuk narasumber. Konfirmasi bisa dilakukan
dengan langsung menemui narasumber, ataupun melalui alat komunikasi (telpon) bila
narasumber berada di tempat jauh. Namun sebelumnya Anda sebaiknya memberi tahu
narasumber perihal kedatangan Anda untuk konfirmasi.
Setelah segala bahan untuk pemberitaan terkumpul, mulailah untuk menyusunnya
menjadi sebuah berita yang layak untuk dibaca.
Para wartawan dapat membuat semacam draft, menyusun pertanyaan sesuai dengan syarat
standar jurnalistik yakni ;
- APA (what), maksudnya apa yang terjadi ; peristiwa yang patut untuk diketahui umum misalnya
kejadian tindakan melawan hukum, pertemuan akbar, bencana alam, kecelakaan, kegiatan
pemerintahan, dan lainnya.
- DIMANA (where), menunjukkan tempat terjadinya suatu peristiwa, akan sangat baik bila ditulis
lengkap dari nama gang atau jalan, RT, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi hingga Negara.
- KAPAN (when), menyangkut waktu terjadinya suatu peristiwa ; jam berikut menit terjadinya,
biasanya dalam pemberitaan ditulis ; misalnya pukul 14.30 diikuti dengan daerah pembagian
waktu dimana tempat terjadinya peristiwa tersebut, antara lain WIB, WITa, atau WIT. Setelah
menempatkan jam berikut menit, lalu hari terjadinya, kemudian tanggal, bulan dan tahun, atau
lebih lengkapnya : PUKUL 09.40 WITA, MINGGU (5/6/2011).
- KENAPA/MENGAPA (why), ini terkait sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa atau kejadian,
misalkan saja ; KENAPA SEHINGGA TERJADI KECELAKAAN ? MENGAPA LISTRIK
SELALU PADAM ? KENAPA JALAN CEPAT RUSAK ? Dan lain-lain.
- SIAPA (who), yang dimaksud dengan SIAPA disini adalah mereka yang terkait dengan
terjadinya sebuah peristiwa, kejadian maupun tindakan, atau bila itu sebuah peristiwa kejahatan,
maka terdapat pelaku, korban, saksi, serta pihak berwenang yang menangani masalah hukum ;
polisi, jaksa, dan hakim. Jadi SIAPA ini adalah orang yang tentunya terkait pula dengan nama,
pekerjaan, umur, dan tempat tinggal, misalnya ; ABDUL (32) > umur biasanya ditulis demikian,
lalu sertakan tempat tinggalnya, dan pekerjaannya. Contoh : ABDUL (32), WARGA JALAN
PROPINSI DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN BATULICIN TANAH BUMBU
KALSEL. IA MERUPAKAN SEORANG KARYAWAN DI SALAH SATU PERUSAHAAN
TAMBANG BATUBARA.
- BAGAIMANA (how), pertanyaan ini untuk mengetahui kelanjutan maupun akhir kesimpulan
dari suatu peristiwa, kejadian dan tindakan. Misalnya, pada sebuah kejadian tindak kejahatan ;
korban tewas dan dievakuasi, pelaku melarikan diri, ditangkap polisi, diamankan, dan
sebagainya.
- BERAPA (how), menyangkut jumlah, baik jumlah non materi, materi maupun jiwa. Misalnya,
orang yang mengikuti tablik akbar atau pertemuan adalah sekitar seribu orang. Atau misalkan
jumlah pelaku kejahatan itu terdapat 4 orang, korbannya 2 orang, harta kerugian diperkirakan
sekitar Rp. 50 jutaan. Atau seorang pelaku pencurian telah melakukan aksinya sebanyak 3 kali.
Atau seorang Pejabat daerah sudah melakukan kunjungan ke desa A sebanyak 5 kali, dan
seterusnya.
Nah, itulah pertanyaan standar jurnalistik yang biasa dikenal dengan sebutan 5W + 1 H yang
diambil dari singkatan dalam bahasa Inggris yakni ; WHAT, WHERE, WHEN, WHY, WHO dan
HOW.
Hasil dari pertanyaan standar yang diajukan dan telah didapatkan jawabannya itulah yang
disusun menjadi bahan berita.
2.6 Undang – Undang Pers Membuat Usaha Surat kabar
Untuk membuat usaha penerbitan koran, tabloid, majalah, dan sejenisnya, sebenarnya
cukup “mudah”, yaitu hanya ada dua kewajiban yang harus anda penuhi. Pertama, Perusahaan
Pers harus berbadan hukum Indonesia. Itu berarti Perusahaan Pers anda harus berbentuk PT
(Perseroan Terbatas), yayasan, atau koperasi. Bahkan dalam praktik, Perseroan Komanditer
(CV/Commanditaire Vennootschap) pun merupakan badan hukum. Kedua, Perusahaan Pers
mempunyai kewajiban untuk mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara
terbuka melalui media yang bersangkutan. Khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan
alamat percetakan. Tulisan nama dan alamat tersebut biasanya tercantum dalam “kotak (box)
susunan redaksi (dan perusahaan)”.
Jika perusahaan pers tidak memenuhi dua kewajiban tersebut maka perusahaan pers yang
bersangkutan diancam pidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta
rupiah).
Perusahaan Pers tetap harus memiliki perijinan, sekadar untuk kepentingan perekonomian
(perdagangan) negara. Jadi, anda harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SIUP
(Surat Ijin Usaha Perdagangan)/TDUP (Tanda Daftar Usaha Perdagangan).
Masih ada faktor-faktor, dalam hal ini faktor hukum lain yang memengaruhinya seperti hukum
perusahaan, hukum ketenagakerjaan, hukum hak kekayaan intelektual, hukum perdata, hukum
pidana, dan hukum pers itu sendiri. Berikut ini beberapa penjelasannya secara singkat.
Hukum Perusahaan:
Dalam hukum perusahaan, anda dapat mengetahui antara lain cara-cara mendirikan badan
hukum, termasuk struktur kepengurusannya.
Hukum Ketenagakerjaan:
Dalam hukum ketenagakerjaan, anda dapat mengetahui antara lain syarat-syarat kerja (hak dan
kewajiban) yang harus dipenuhi oleh pekerja (tetap dan kontrak) dan perusahaan, termasuk
pengupahan dan kesejahteraan lainnya.
Hukum Hak Kekayaan Intelektual:
Dalam hukum hak kekayaan intelektual (antara lain hak cipta), anda dapat mengetahui ketentuan
hak cipta karya jurnalistik, termasuk foto (ilustrasi)-nya.
Hukum Pers:
Dalam hukum pers, anda dapat mengetahui ketentuan-ketentuan hukum dalam bidang pers,
seperti hak dan kewajiban pers, hak tolak, hak jawab, hak koreksi, dan kewajiban koreksi,
termasuk kode etik jurnalistik.
Hukum Perdata dan Hukum Pidana:
Dalam hukum perdata dan hukum pidana, anda dapat mengetahui perbuatan-perbuatan apa saja
yang dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum dan merugikan orang lain. Dengan
demikian, kita sebagai insan pers mampu untuk mencegahnya.