Contoh data

18
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 1

Transcript of Contoh data

Page 1: Contoh data

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 1

Page 2: Contoh data

Tujuan Instruksional Khusus :

Agar mahasiswa dapat menjelaskan :

Materi Pembahasan :

1. Nilai strategis rantai-suplai.

2. Pembelian : Keputusan membuat atau membeli.

3. Strategi rantai-suplai.

4. Seleksi vendor.

5. Mengelola rantai-suplai

6. Material handling

7. Peralatan material handling

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 2

Page 3: Contoh data

Nilai Strategis dari Rantai-Suplai

Manajemen rantai-suplai adalah integrasi dari kegiatan pengadaan material,

transformasi material ke barang setengah jadi dan produk jadi, dan mengirimkan

produk ke konsumen melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan ini meliputi

fungsi pembelian secara tradisional dan kegiatan penting lainnya dalam

hubungannya dengan suplier dan distributor. Idenya adalah untuk membangun

suatu ranrai suplier yang difokuskan pada penurunan pemborosan dan

maksimasi nilai bagi konsumen.

Manajemen rantai-suplai meliputi penentuan :

• Transportasi vendor.

• Transfer kas dan kredit.

• Suplier.

• Bank dan distributor.

• Hutang dan piutang.

• Pergudangan dan tingkat persediaan.

• Pemenuhan pesanan dan

• Pertukaran informasi tentang konsumen, prediksi dan produksi.

Kunci dari manajemen rantai-suplai yang efektif adalah menjadikan suplier

sebagai partner dalam strategi perusahaan untuk memuaskan konsumen.

Berikut ini ditunjukkan bagaimana rantai-suplai dapat mendukung strategi

perusahaan :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 3

Page 4: Contoh data

Item Strategi biaya

rendah

Strategi respon Strategi diferensiasi

Tujuan suplier Suplai permintaan

pada harga paling

rendah yang

memungkinkan.

Respon secepatnya

atas perubahan

kebutuhan &

permintaan untuk

meminimalkan

kehabisan material.

Turut serta dalam riset

pasar,

mengembangkan

produk dan pilihan.

Kriteria seleksi utama Seleksi terutama

untuk biaya.

Seleksi terutama

untuk kapasitas,

kecepatan dan

fleksibilitas.

Seleksi terutama

untuk keterampilan &

pengembangan

produk.Karakteristik proses Mempertahankan

utilisasi rata-rata yang

tinggi

Investasi dalam

kelebihan kapasitas

dan proses yang

fleksibel.

Menyesuaikan proses

dengan kustomisasi

massa.

Karakteristik

persediaan

Minimisasi persediaan

melalui rantai untuk

menekan biaya.

Mengembangkan

sistem responsif,

dengan persediaan

pengaman sebagai

jaminan suplai.

Minimisasi persediaan

dalam rantai untuk

menghindari

keuangan.

Karakteristik waktu

tunggu

Memperpendek waktu

tunggu selama tidak

meningkatkan biaya.

Investasi secara

agresif untuk

menekan waktu

tunggu produksi.

Investasi secara

agresif untuk

mengurangi

berkembangnya

waktu tunggu.Karakteristik desain

produk

Maksimisasi kinerja

dan minimisasi biaya

Gunakan desain

produk yang

mengarah pada

rendahnya waktu set-

up dan cepatnya

pelaksanaan

produksi.

Gunakan desain yang

dapat disesuaikan

untuk menunda

diferensiasi produksi

selama mungkin.

Strategi Pembelian Dari Perusahaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 4

Page 5: Contoh data

Rantai-suplai mendapatkan perhatian cukup besar karena melibatkan sejumlah

biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, strategi pembelian yang efektif penting

dilakukan dan disini terdapat peluang untuk menekan biaya serta meningkatkan

marjin kontribusi.

Pembelian adalah pengadaan sejumlah barang dan jasa. Tujuan dari pembelian

adalah :

1. Membuat identifikasi produk dan jasa yang dapat diperoleh secara eksternal.

2. Mengembangka, mengevaluasi dan menentukan suplier terbaik, harga, serta

pengiriman produk dan jasa tersebut.

Keputusan Membuat Atau Membeli

• Keputusan membuat atau membeli adalah pemilihan antara memproduksi

suatu komponen atau jasa atau membelinya dari sumber luar.

• Peran bagian pembelian adalah mengevaluasi alternatif suplier dan

menyediakan data relevan yang lengkap, akurat dan aktual. Berikut ini adalah

hal-hal yang dipertimbangkan dalam keputusan membuat atau membeli :

Alasan Membuat Alasan Membeli1. Biaya produksi rendah.

2. Tidak ada suplier yang baik.

3. Jaminan suplai yang memadai (jumlah

atau pengiriman)

4. Pemanfaatan surplus tenaga kerja atau

fasilitas dan membuat marjin kontribusi.

5. Mencapai kualitas yang diinginkan.

6. Menghindari kolusi suplier.

7. Membuat sesuatu yang unik sehingga tidak

memerlukan suplier.

8. Mempertahankan kemampuan organisasi

dan melindungi pekerja.

9. Mempertahankan kualitas dan desain yang

memadai.

1. Biaya pengadaan lebih murah.

2. Menghargai komitmen suplier.

3. Memperoleh kemampuan manajemen atau

teknis.

4. Kapasitas tidak memadai.

5. Mengurangi biaya persediaan.

6. Jaminan sumber daya.

7. Sumberdaya manajerial dan teknis tidak

memadai.

8. Saling membutuhkan.

9. Itemnya dilindungi oleh paten atau

perdagangan rahasia.

10. Membebaskan manajemen untuk

menghadapi bisnis utamanya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 5

Page 6: Contoh data

10. Meningkatkan atau mempertahankan

ukuran perusahaan.

Strategi Rantai-Suplai

1. Banyak Suplier.

• Negosiasi dengan banyak suplier, mengadu satu suplier terhadap yang

lain dan order akan jatuh pada penawar terendah.

• Tidak ada tujuan untuk membina hubungan partner jangka panjang.

2. Sedikit Suplier.

• Mengembangkan hubungan partner jangka panjang dengan sedikit suplier

yang berdedikasi untuk memuaskan konsumen akhir.

• Integrasi antara suplier, produksi dan distribusi yang dibutuhkan untuk

operasi yang cepat.

• Kelemahan dengan sedikit suplier adalah tingginya biaya berganti partner

jika harus dilakukan, sehingga kedua pihak harus saling menjaga resiko.

3. Integrasi Vertikal.

• Integritas vertikal adalah pengembangan kemampuan untuk

memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau membeli

suplier atau distributor secara aktual.

• Integrasi dapat dilakukan secara backward (membeli suplier) atau

forward (memproduksi produk akhirnya juga), seperti tampak dalam

skema berikut:

Integrasi vertikal Contoh integrasi vertikal

Bahan mentah (suplier) Pertanian

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 6

Page 7: Contoh data

Integrasi ke belakang

Transformasi sekarang Panggilingan tepung

Integrasi ke depan

Barang jadi (konsumen) Produk bakeri / roti

4. Jaringan Keiretsu.

• Hubungan partner jangka panjang.

• Suplier menjadi bagian dari koalisi perusahaan.

5. Perusahaan Virtual.

• Perusahaan yang menggantungkan pada berbagai hubungan suplier

untuk menyediakan jasa jika dibutuhkan.

• Disebut juga perusahaan jaringan atau hollow company.

Seleksi Vendor / Suplier

• Keputusan tentang kepada siapa material akan dibeli.

• Tahapan :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 7

Page 8: Contoh data

- Evaluasi vendor yaitu menemukan vendor potensial dan menentukan siap

yang akan menjadi suplier terbaik.

- Pengembangan vendor yaitu dapat berupa training atau bantuan teknis

agar vendor memahami tuntutan perusahaan (kualitas, skedul, dsb).

- Negosiasi yaitu pendekatan yang dilakukan personel pembelian untuk

mengembangkan hubungan kontraktual dengan suplier, dapat secara

cost-based price model, market-based price model atau competitive

bidding.

Mengelola Rantai Suplai

Untuk menciptakan nilai melalui siklus aliran material, berikut akan dibahas

beberapa peluang yang ada :

1. Postponement.

Penundaan modifikasi atau kustomisasi produk selama mungkin dalam

proses produksi.

2. Channel assembly.

Berupa penundaan perakitan akhir produk agar jalur distribusi dapat

merakitnya.

3. Drop shipping ang special packaging.

Mengirimkan langsung dari suplier ke konsumen akhir daripada dari penjual,

sehingga akan menghemat waktu dan biaya.

4. Blanket order.

Komitmen pembelian jangka panjang ke suplier untuk item tertentu yang akan

dikirimkan saat-saat diperlukan (jangka pendek).

5. Invoiceless purchasing.

Unit yang dibeli dibayar oleh organisasi pembelian tanpa permintaan resmi

oleh suplier.

6. Electronic ordering and funds transfer.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 8

Page 9: Contoh data

Order dan transfer dana secara elektronik (computerized) yang akan

mengurangi transaksi kertas dan mempercepat proses pengadaan.

7. Stockless purchasing.

Suplier mengirimkan material secara langsung pada departemen yang

memerlukannya daripada ke ruang penyimpanan pusat.

8. Standardization.

Standarisasi komponen yang dimaksudkan untuk menekan jumlah variasi

material dan komponen dan juga menekan biaya.

Material Handling

Material handling adalah kegiatan untuk memindahkan, membungkus dan

menyimpan material selama proses operasi. Kegiatan ini penting karena akan

sangat mempengaruhi kelancaran jalannya proses operasi dan dengan demikian

mempengaruhiskedul penyelesaian produk. Jika tidak ditangani dengan baik

maka aliran material selama proses produksi dapat terhambat dan dapat

menimbulkan penumpukkan material pada suatu stasiun kerja.

Tujuan material handling adalah mencapai pemindahan material dari satu

bagian ke bagian berikutnya secara terastur dan tertib dengan biaya yang

rendah.

Penurunan biaya material handling dapat diupayakan dengan cara :

• Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan, jadi berhubungan dengan

layout.

• Pengurangan waktu pengangkutan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 9

Page 10: Contoh data

• Pemilihan alat angkut yang tepat.

Alat Angkut Dalam Material Handling

Alat-alat material handling dapat dibedakan dala 2 kategori, yaitu :

1. Fixed-path equipment.

Alat angkut yang memiliki jalur tetap dan tidak dapat dipindahkan. Alat ini

biasanya dioperasikan secara otomatisasi.

Misalnya : lift, ban berjalan atau kereta.

2. Varied-path equipment.

Alat angkut yang memiliki jalur tidak tetap dan dapat dipindah-pindahkan.

Pada umumnya alat ini dioperasikan secara manual.

Misalnya : truk, forklift, kereta dorong, mobil, dsb.

Nilai Strategis Keputusan Tata Letak

Tata letak (layout) adalah salah satu kunci keputusan yang menentukan

efisiensi operasi dalam jangka panjang. Layout fasilitas adalah penenpatan atau

susunan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk proses operasi dalam dan

sekitar bangunan.

Tata letak mempunyai sejumlah implikasistrategis karena menentukan prioritas

bersaing perusahaan dalam hubungannya dengan kapasitas, proses,

fleksibilitas, biaya, kualitas hidup kerja, kontak konsumen dan image. Tata letak

yang efektif dapat membantu organisasi mencapai keunggulan strategi yang

mendukung diferensiasi, biaya rendah, atau respon. Benetton, misalnya,

mendukung strategi diferensiasi dengan investasi tinggi pada tata letak gudang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 10

Page 11: Contoh data

yang memungkinkan kecepatan, pemilihan akurat dan pengiriman ke 5.000 buah

gerainya (outlet).

Tujuan strategi layout adalah mengembangkan layput ekonomis yang

memenuhi persyaratan kompetitif perusahaan. Desain layout ekonomis harus

mempertimbangkan beberapa hal berikut :

1. Pemanfaatan/penggunaan ruang, peralatan dan orang secara maksimal.

2. Perbaikan aliran informasi, material, atau orang.

3. Perbaikan moral dan kondisi kerja yang lebih aman.

4. Perbaikan dalam interaksi konsumen/klien.

5. Fleksibilitas (layout yang ada sekarang akan memerlukan perubahan).

Merancang layout membutuhkan pandangan yang dinamis, yang berarti harus

mempertimbangkan penggunaan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan

flrksibel untuk membuat perubahan model dan tingkat produksi yang cepat dan

mudah. Untuk meningkatkan fleksibilitas layout, manajer dapat melakukan

pelatihan lintas pekerja, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah

(biaya rendah), menempatkan pusat kerja secara berdekatan, dan menggunakan

peralatan yang kecil, dapat dipindahkan dan fleksibel.

Jadi dapat diringkas bahwa perancangan tata letak harus memenuhi atau sesuai

dengan :

• Desain produk dan volume (strategi produk).

• Kapasitas dan peralatan proses (strategi proses).

• Kualitas hidup kerja (strategi sumber daya manusia).

• Hambatan bangunan dan tempat (strategi lokasi).

Tujuannya adalah untuk memaksimalkan :

• Kepuasan konsumen.

• Pemanfaatan/penggunaan ruang, alat dan orang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 11

Page 12: Contoh data

• Aliran informasi, bahan, dan orang yang efisien.

• Moral dan keselamatan karyawan.

Jenis-jenis Tata Letak

Keputusan layout meliputi penempatan mesin terbaik (dalam set produksi),

kantor dan meja (dalam set kantor), pusat pelayanan (dalam set rumah sakit

atau departemen stores). Layout yang efektif memudahkan aliran material,

orang, dan informasi didalam dan diantara berbagai bagian/tempat. Untuk

mencapai tujuan tersebut telah dikembangkan berbagai pendekatan dalam

merancang tata letak, seperti tata letak posisi tetap, tata letak proses dan

seterusnya yang akan dibahas kemudian (pada sub bab berikutnya).

Untuk membuat layout yang baik maka perlu menentukan beberapa hal berikut :

1. Peralatan material handling yang akan digunakan.

2. Kapasitas dan ruang yang dibutuhkan.

3. Lingkungan dan estetika.

4. Aliran informasi.

5. Biaya pemindahan antar berbagai tempat kerja.

Tata Letak Posisi Tetap

Tata letak posisi tetap (fixed-position layout) ditujukan untuk tata letak

perlengkapan proyek yang statis atau proyek besar seperti kapal atau bangunan.

Disini proyek tetap pada satu tempat dan tenaga kerja serta peralatan

didatangkan ke lokasi tetap proyek tersebut.

Beberapa faktor yang menyulitkan dalam jenis tata letak ini antara lain adalah

ruang yang terbatas dalam site proyek, tahapan yang berbeda dalam proses

konstruksi akan memerlukan material yang berbeda pula, dan volume material

yang dibutuhkan dinamis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 12

Page 13: Contoh data

Tata Letak Proses

Tata letak proses (process-oriented layout) digunakan untuk produksi dengan

volume rendah, variasi produk tinggi, dan mesin serta peralatan yang serupa

dikelompokkan bersama. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung

strategi diferensiasi. Dalam tata letak ini (job shops environment) setiap produk

atau sekelompok kecil produk dikerjakan dengan urutan operasi yang berbeda.

Tata letak ini tidak hanya cocok untuk manufaktur tetapi juga untuk jasa seperti

klinik atau rumah sakit, bank, sekolah atau perpustakaan.

Kelebihan tata letak ini terlletak pada fleksibilitas peralatan dan penugasan kerja.

Tata letak ini juga baik untuk menanganiu proses manufaktur komponen dalam

kelompok kecil atau job lots (kelompok komponen yang diproses bersama) dan

untuk produksi dengan variasi komponen luas dalam hal ukuran atau bentuk.

Sementara kelemahannya terletak pada peralatan yang multi guna atau sifat

pemakaiannya umum. Waktu yang dibutuhkan untuk proses lebih besar karena

terdapat kesulitan dalam penjadwalan, perubahan set-up, dan penanganan

material yang unik. Mesin multi guna juga memerlukan keterampilan pekerja

yang tinggi sehingga dibutuhkan pengalaman dan pelatihan yang tinggi pula dan

persediaan work in process yang tinggi sehingga memerlukan investasi lebih

tinggi pula.

Dalam mendesain tata letak ini, taktik yang paling sering digunakan adalah

mengatur bagian atau pusat kerja sedemikian rupa sehingga dapat meminimisasi

biaya material handling. Biaya material handling akan tergantung pada : (1)

jumlah beban (atau orang) yang dipindahkan antar dua departemen selama

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 13

Page 14: Contoh data

periode waktu tertentu, (2) jarak perpindahan antar dua departemen. Tujuan

minimisasi biaya tadi dapat dinyayakan seperti berikut :

n n

Minimisasi biaya = Σ Σ Xij Cij

I = 1 j = 1

Dimana : n = jumlah pusat kerja atau bagian

I, j = bagian individual

Xij = jumlah beban dipindahkan dari bagian I ke bagian j

Cij = jumlah perpindahan dari bagian I ke bagian j

Cellular layout or work cells

• Pengaturan mesin dan personel untuk fasilitas process-oriented yang

dilakukan secara product-oriented tetapi sifatnya sementara (temporal). Jadi

work cells dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam tata letak proses.

Beberapa keuntungan dalam Work Cells :

• Mengurangi persediaan dalam proses.

• Lebih sedikit ruang yang dibutuhkan.

• Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi yang dibutuhkan.

• Mengurangi biaya tenaga kerja langsung.

• Meningkatkan keinginan partisipasi pekerja.

• Meningkatkan pemanfaatan mesin dan peralatan.

• Mengurangi investasi dalam mesin dan peralatan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 14

Page 15: Contoh data

Tata Letak Kantor

Perbedaan antara tata letak kantor dan tata letak pabrik adalah pada penekanan

atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi,

maka untuk tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan.

Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatannya

dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan

pergerakkan/perpindahan informasi.

Walaupun perpindahan informasi meningkat secara elektronis, tetapi analisa

trata letak kantor tetap membutuhkan pendekatan berdasar tugas. Oleh karena

itu, manajer harus menguji pola komunikasi tradisional dan elektronis,

memisahkan kebutuhan dan kondisi lain yang menyebabkan efektivitas kerja.

Alat yang dapat digunakan untuk analisa tata letak kantor disebut relationship

chart (lihat figure 9.9 di Heizer : 3341 ).

Tata Letak Retail

Retail layout didasarkan pada ide bahwa penjualan dan porfitabilitas bervariasi

secara langsung terhadap ekspos produk kepada konsumen, sehingga manajer

operasi retail harus mengekspos sebanyak mungkin produknya pada konsumen.

Tujuan dari layout ini adalah memaksimalkan porfitabilitas untuk setiap jengkal

ruang/lantai (atau setiap jengkal rak yang tersedia). Sementara variabel

keputusan dalam layout ini adalah bentuk aliran penyimpanan dan alokasi

ruang/lantai untuk masing-masing produk serta respon terhadap perilaku

konsumen. Tipenya ada dua : Grid design, Free-flow design (look at the

transparency sheets).

Tata Letak Gudang

Tujuan dari tata letak gudang (warehousing and storage layouts) ini adalah

menemukan trade-off yang optimal antara biaya material handling dan luas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 15

Page 16: Contoh data

gudang. Jadi tugas manajer adalah memaksimlkan pemanfaatan seluruh luas

gudang, yaiutu memanfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material

handlingnya rendah. Biaya material handling didefinisikan sebagai semua biaya

yang berhubungan dengan transportasi kedatangan bahan, penyimpanan dan

transportasi material keluar gudang. Biaya-biaya ini antara lain untuk peralatan,

orang, material, supervisi, asuransi dan depresiasi. Tata letak gudang yang

efektif juga meminimisasi kerusakan material selama di gudang.

Tata Letak Produk Atau Repetitif

Tata letak produk (product-oriented layout) digunakan untuk produk atau lini

produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi

repetitif dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini. Asumsu yang

digunakan adalah :

• Volume dan pemanfaatan peralatan yang tinggi.

• Permintaan produk cukup stabil untuk disesuaikan dengan tingginya investasi

dalam peralatan khusus/spesial.

• Produk standard.

• Pasokan bahan mentah dan komponen memadai dan kualitasnya juga

seragam untuk menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan mesin

khusus/spesial.

Dalam layout ini ada 2 tipe yaitu fabrication line (yang membuat komponen-

komponen, seperti komponen kulkas) dan assembly line (yaitu menempatkan

komponen pabrikasi bersama dalam suatu rangkaian pusat-pusat kerja,

digunakan dalam proses repertitif). Pada kedua jenis tata letak ini harus dijaga

terjadinya keseimbangan garis, yaitu jika waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan pekerjaan pada satu mesin atau pusat kerja sama atau seimbang

dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada mesin atau

pusat kerja berikutnya. Tujuan dari layout ini tentu saja untuk meminimalkan

ketidakseimbangan penggunaan orang dan mesin tersebut.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 16

Page 17: Contoh data

Perbedaan kedua tipe product-oriented layout :

FABRICATION LINE ASSEMBLY LINEMembentuk komponen-komponen. Memasang bagian-bagian yang dibuat.Menggunakan seri/rangkaian mesin. Menggunakan stasiun kerja.Proses repetitif. Proses repetitif.Mengikuti mesin-mesin. Mengikuti tugas-tugas.Keseimbangan dalam perancangan ulang

secara fisik.

Keseimbangan dalam perpindahan tugas-

tugas.

Daftar Pustaka :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 17

Page 18: Contoh data

1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:Salemba Empat.

2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta: BPFE-UGM.

3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 18