Contoh data
-
Upload
arahman-ramadhan -
Category
Documents
-
view
683 -
download
1
Transcript of Contoh data
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 1
Tujuan Instruksional Khusus :
Agar mahasiswa dapat menjelaskan :
Materi Pembahasan :
1. Nilai strategis rantai-suplai.
2. Pembelian : Keputusan membuat atau membeli.
3. Strategi rantai-suplai.
4. Seleksi vendor.
5. Mengelola rantai-suplai
6. Material handling
7. Peralatan material handling
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 2
Nilai Strategis dari Rantai-Suplai
Manajemen rantai-suplai adalah integrasi dari kegiatan pengadaan material,
transformasi material ke barang setengah jadi dan produk jadi, dan mengirimkan
produk ke konsumen melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan ini meliputi
fungsi pembelian secara tradisional dan kegiatan penting lainnya dalam
hubungannya dengan suplier dan distributor. Idenya adalah untuk membangun
suatu ranrai suplier yang difokuskan pada penurunan pemborosan dan
maksimasi nilai bagi konsumen.
Manajemen rantai-suplai meliputi penentuan :
• Transportasi vendor.
• Transfer kas dan kredit.
• Suplier.
• Bank dan distributor.
• Hutang dan piutang.
• Pergudangan dan tingkat persediaan.
• Pemenuhan pesanan dan
• Pertukaran informasi tentang konsumen, prediksi dan produksi.
Kunci dari manajemen rantai-suplai yang efektif adalah menjadikan suplier
sebagai partner dalam strategi perusahaan untuk memuaskan konsumen.
Berikut ini ditunjukkan bagaimana rantai-suplai dapat mendukung strategi
perusahaan :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 3
Item Strategi biaya
rendah
Strategi respon Strategi diferensiasi
Tujuan suplier Suplai permintaan
pada harga paling
rendah yang
memungkinkan.
Respon secepatnya
atas perubahan
kebutuhan &
permintaan untuk
meminimalkan
kehabisan material.
Turut serta dalam riset
pasar,
mengembangkan
produk dan pilihan.
Kriteria seleksi utama Seleksi terutama
untuk biaya.
Seleksi terutama
untuk kapasitas,
kecepatan dan
fleksibilitas.
Seleksi terutama
untuk keterampilan &
pengembangan
produk.Karakteristik proses Mempertahankan
utilisasi rata-rata yang
tinggi
Investasi dalam
kelebihan kapasitas
dan proses yang
fleksibel.
Menyesuaikan proses
dengan kustomisasi
massa.
Karakteristik
persediaan
Minimisasi persediaan
melalui rantai untuk
menekan biaya.
Mengembangkan
sistem responsif,
dengan persediaan
pengaman sebagai
jaminan suplai.
Minimisasi persediaan
dalam rantai untuk
menghindari
keuangan.
Karakteristik waktu
tunggu
Memperpendek waktu
tunggu selama tidak
meningkatkan biaya.
Investasi secara
agresif untuk
menekan waktu
tunggu produksi.
Investasi secara
agresif untuk
mengurangi
berkembangnya
waktu tunggu.Karakteristik desain
produk
Maksimisasi kinerja
dan minimisasi biaya
Gunakan desain
produk yang
mengarah pada
rendahnya waktu set-
up dan cepatnya
pelaksanaan
produksi.
Gunakan desain yang
dapat disesuaikan
untuk menunda
diferensiasi produksi
selama mungkin.
Strategi Pembelian Dari Perusahaan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 4
Rantai-suplai mendapatkan perhatian cukup besar karena melibatkan sejumlah
biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, strategi pembelian yang efektif penting
dilakukan dan disini terdapat peluang untuk menekan biaya serta meningkatkan
marjin kontribusi.
Pembelian adalah pengadaan sejumlah barang dan jasa. Tujuan dari pembelian
adalah :
1. Membuat identifikasi produk dan jasa yang dapat diperoleh secara eksternal.
2. Mengembangka, mengevaluasi dan menentukan suplier terbaik, harga, serta
pengiriman produk dan jasa tersebut.
Keputusan Membuat Atau Membeli
• Keputusan membuat atau membeli adalah pemilihan antara memproduksi
suatu komponen atau jasa atau membelinya dari sumber luar.
• Peran bagian pembelian adalah mengevaluasi alternatif suplier dan
menyediakan data relevan yang lengkap, akurat dan aktual. Berikut ini adalah
hal-hal yang dipertimbangkan dalam keputusan membuat atau membeli :
Alasan Membuat Alasan Membeli1. Biaya produksi rendah.
2. Tidak ada suplier yang baik.
3. Jaminan suplai yang memadai (jumlah
atau pengiriman)
4. Pemanfaatan surplus tenaga kerja atau
fasilitas dan membuat marjin kontribusi.
5. Mencapai kualitas yang diinginkan.
6. Menghindari kolusi suplier.
7. Membuat sesuatu yang unik sehingga tidak
memerlukan suplier.
8. Mempertahankan kemampuan organisasi
dan melindungi pekerja.
9. Mempertahankan kualitas dan desain yang
memadai.
1. Biaya pengadaan lebih murah.
2. Menghargai komitmen suplier.
3. Memperoleh kemampuan manajemen atau
teknis.
4. Kapasitas tidak memadai.
5. Mengurangi biaya persediaan.
6. Jaminan sumber daya.
7. Sumberdaya manajerial dan teknis tidak
memadai.
8. Saling membutuhkan.
9. Itemnya dilindungi oleh paten atau
perdagangan rahasia.
10. Membebaskan manajemen untuk
menghadapi bisnis utamanya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 5
10. Meningkatkan atau mempertahankan
ukuran perusahaan.
Strategi Rantai-Suplai
1. Banyak Suplier.
• Negosiasi dengan banyak suplier, mengadu satu suplier terhadap yang
lain dan order akan jatuh pada penawar terendah.
• Tidak ada tujuan untuk membina hubungan partner jangka panjang.
2. Sedikit Suplier.
• Mengembangkan hubungan partner jangka panjang dengan sedikit suplier
yang berdedikasi untuk memuaskan konsumen akhir.
• Integrasi antara suplier, produksi dan distribusi yang dibutuhkan untuk
operasi yang cepat.
• Kelemahan dengan sedikit suplier adalah tingginya biaya berganti partner
jika harus dilakukan, sehingga kedua pihak harus saling menjaga resiko.
3. Integrasi Vertikal.
• Integritas vertikal adalah pengembangan kemampuan untuk
memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau membeli
suplier atau distributor secara aktual.
• Integrasi dapat dilakukan secara backward (membeli suplier) atau
forward (memproduksi produk akhirnya juga), seperti tampak dalam
skema berikut:
Integrasi vertikal Contoh integrasi vertikal
Bahan mentah (suplier) Pertanian
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 6
Integrasi ke belakang
Transformasi sekarang Panggilingan tepung
Integrasi ke depan
Barang jadi (konsumen) Produk bakeri / roti
4. Jaringan Keiretsu.
• Hubungan partner jangka panjang.
• Suplier menjadi bagian dari koalisi perusahaan.
5. Perusahaan Virtual.
• Perusahaan yang menggantungkan pada berbagai hubungan suplier
untuk menyediakan jasa jika dibutuhkan.
• Disebut juga perusahaan jaringan atau hollow company.
Seleksi Vendor / Suplier
• Keputusan tentang kepada siapa material akan dibeli.
• Tahapan :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 7
- Evaluasi vendor yaitu menemukan vendor potensial dan menentukan siap
yang akan menjadi suplier terbaik.
- Pengembangan vendor yaitu dapat berupa training atau bantuan teknis
agar vendor memahami tuntutan perusahaan (kualitas, skedul, dsb).
- Negosiasi yaitu pendekatan yang dilakukan personel pembelian untuk
mengembangkan hubungan kontraktual dengan suplier, dapat secara
cost-based price model, market-based price model atau competitive
bidding.
Mengelola Rantai Suplai
Untuk menciptakan nilai melalui siklus aliran material, berikut akan dibahas
beberapa peluang yang ada :
1. Postponement.
Penundaan modifikasi atau kustomisasi produk selama mungkin dalam
proses produksi.
2. Channel assembly.
Berupa penundaan perakitan akhir produk agar jalur distribusi dapat
merakitnya.
3. Drop shipping ang special packaging.
Mengirimkan langsung dari suplier ke konsumen akhir daripada dari penjual,
sehingga akan menghemat waktu dan biaya.
4. Blanket order.
Komitmen pembelian jangka panjang ke suplier untuk item tertentu yang akan
dikirimkan saat-saat diperlukan (jangka pendek).
5. Invoiceless purchasing.
Unit yang dibeli dibayar oleh organisasi pembelian tanpa permintaan resmi
oleh suplier.
6. Electronic ordering and funds transfer.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 8
Order dan transfer dana secara elektronik (computerized) yang akan
mengurangi transaksi kertas dan mempercepat proses pengadaan.
7. Stockless purchasing.
Suplier mengirimkan material secara langsung pada departemen yang
memerlukannya daripada ke ruang penyimpanan pusat.
8. Standardization.
Standarisasi komponen yang dimaksudkan untuk menekan jumlah variasi
material dan komponen dan juga menekan biaya.
Material Handling
Material handling adalah kegiatan untuk memindahkan, membungkus dan
menyimpan material selama proses operasi. Kegiatan ini penting karena akan
sangat mempengaruhi kelancaran jalannya proses operasi dan dengan demikian
mempengaruhiskedul penyelesaian produk. Jika tidak ditangani dengan baik
maka aliran material selama proses produksi dapat terhambat dan dapat
menimbulkan penumpukkan material pada suatu stasiun kerja.
Tujuan material handling adalah mencapai pemindahan material dari satu
bagian ke bagian berikutnya secara terastur dan tertib dengan biaya yang
rendah.
Penurunan biaya material handling dapat diupayakan dengan cara :
• Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan, jadi berhubungan dengan
layout.
• Pengurangan waktu pengangkutan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 9
• Pemilihan alat angkut yang tepat.
Alat Angkut Dalam Material Handling
Alat-alat material handling dapat dibedakan dala 2 kategori, yaitu :
1. Fixed-path equipment.
Alat angkut yang memiliki jalur tetap dan tidak dapat dipindahkan. Alat ini
biasanya dioperasikan secara otomatisasi.
Misalnya : lift, ban berjalan atau kereta.
2. Varied-path equipment.
Alat angkut yang memiliki jalur tidak tetap dan dapat dipindah-pindahkan.
Pada umumnya alat ini dioperasikan secara manual.
Misalnya : truk, forklift, kereta dorong, mobil, dsb.
Nilai Strategis Keputusan Tata Letak
Tata letak (layout) adalah salah satu kunci keputusan yang menentukan
efisiensi operasi dalam jangka panjang. Layout fasilitas adalah penenpatan atau
susunan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk proses operasi dalam dan
sekitar bangunan.
Tata letak mempunyai sejumlah implikasistrategis karena menentukan prioritas
bersaing perusahaan dalam hubungannya dengan kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas hidup kerja, kontak konsumen dan image. Tata letak
yang efektif dapat membantu organisasi mencapai keunggulan strategi yang
mendukung diferensiasi, biaya rendah, atau respon. Benetton, misalnya,
mendukung strategi diferensiasi dengan investasi tinggi pada tata letak gudang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 10
yang memungkinkan kecepatan, pemilihan akurat dan pengiriman ke 5.000 buah
gerainya (outlet).
Tujuan strategi layout adalah mengembangkan layput ekonomis yang
memenuhi persyaratan kompetitif perusahaan. Desain layout ekonomis harus
mempertimbangkan beberapa hal berikut :
1. Pemanfaatan/penggunaan ruang, peralatan dan orang secara maksimal.
2. Perbaikan aliran informasi, material, atau orang.
3. Perbaikan moral dan kondisi kerja yang lebih aman.
4. Perbaikan dalam interaksi konsumen/klien.
5. Fleksibilitas (layout yang ada sekarang akan memerlukan perubahan).
Merancang layout membutuhkan pandangan yang dinamis, yang berarti harus
mempertimbangkan penggunaan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan
flrksibel untuk membuat perubahan model dan tingkat produksi yang cepat dan
mudah. Untuk meningkatkan fleksibilitas layout, manajer dapat melakukan
pelatihan lintas pekerja, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah
(biaya rendah), menempatkan pusat kerja secara berdekatan, dan menggunakan
peralatan yang kecil, dapat dipindahkan dan fleksibel.
Jadi dapat diringkas bahwa perancangan tata letak harus memenuhi atau sesuai
dengan :
• Desain produk dan volume (strategi produk).
• Kapasitas dan peralatan proses (strategi proses).
• Kualitas hidup kerja (strategi sumber daya manusia).
• Hambatan bangunan dan tempat (strategi lokasi).
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan :
• Kepuasan konsumen.
• Pemanfaatan/penggunaan ruang, alat dan orang.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 11
• Aliran informasi, bahan, dan orang yang efisien.
• Moral dan keselamatan karyawan.
Jenis-jenis Tata Letak
Keputusan layout meliputi penempatan mesin terbaik (dalam set produksi),
kantor dan meja (dalam set kantor), pusat pelayanan (dalam set rumah sakit
atau departemen stores). Layout yang efektif memudahkan aliran material,
orang, dan informasi didalam dan diantara berbagai bagian/tempat. Untuk
mencapai tujuan tersebut telah dikembangkan berbagai pendekatan dalam
merancang tata letak, seperti tata letak posisi tetap, tata letak proses dan
seterusnya yang akan dibahas kemudian (pada sub bab berikutnya).
Untuk membuat layout yang baik maka perlu menentukan beberapa hal berikut :
1. Peralatan material handling yang akan digunakan.
2. Kapasitas dan ruang yang dibutuhkan.
3. Lingkungan dan estetika.
4. Aliran informasi.
5. Biaya pemindahan antar berbagai tempat kerja.
Tata Letak Posisi Tetap
Tata letak posisi tetap (fixed-position layout) ditujukan untuk tata letak
perlengkapan proyek yang statis atau proyek besar seperti kapal atau bangunan.
Disini proyek tetap pada satu tempat dan tenaga kerja serta peralatan
didatangkan ke lokasi tetap proyek tersebut.
Beberapa faktor yang menyulitkan dalam jenis tata letak ini antara lain adalah
ruang yang terbatas dalam site proyek, tahapan yang berbeda dalam proses
konstruksi akan memerlukan material yang berbeda pula, dan volume material
yang dibutuhkan dinamis.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 12
Tata Letak Proses
Tata letak proses (process-oriented layout) digunakan untuk produksi dengan
volume rendah, variasi produk tinggi, dan mesin serta peralatan yang serupa
dikelompokkan bersama. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung
strategi diferensiasi. Dalam tata letak ini (job shops environment) setiap produk
atau sekelompok kecil produk dikerjakan dengan urutan operasi yang berbeda.
Tata letak ini tidak hanya cocok untuk manufaktur tetapi juga untuk jasa seperti
klinik atau rumah sakit, bank, sekolah atau perpustakaan.
Kelebihan tata letak ini terlletak pada fleksibilitas peralatan dan penugasan kerja.
Tata letak ini juga baik untuk menanganiu proses manufaktur komponen dalam
kelompok kecil atau job lots (kelompok komponen yang diproses bersama) dan
untuk produksi dengan variasi komponen luas dalam hal ukuran atau bentuk.
Sementara kelemahannya terletak pada peralatan yang multi guna atau sifat
pemakaiannya umum. Waktu yang dibutuhkan untuk proses lebih besar karena
terdapat kesulitan dalam penjadwalan, perubahan set-up, dan penanganan
material yang unik. Mesin multi guna juga memerlukan keterampilan pekerja
yang tinggi sehingga dibutuhkan pengalaman dan pelatihan yang tinggi pula dan
persediaan work in process yang tinggi sehingga memerlukan investasi lebih
tinggi pula.
Dalam mendesain tata letak ini, taktik yang paling sering digunakan adalah
mengatur bagian atau pusat kerja sedemikian rupa sehingga dapat meminimisasi
biaya material handling. Biaya material handling akan tergantung pada : (1)
jumlah beban (atau orang) yang dipindahkan antar dua departemen selama
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 13
periode waktu tertentu, (2) jarak perpindahan antar dua departemen. Tujuan
minimisasi biaya tadi dapat dinyayakan seperti berikut :
n n
Minimisasi biaya = Σ Σ Xij Cij
I = 1 j = 1
Dimana : n = jumlah pusat kerja atau bagian
I, j = bagian individual
Xij = jumlah beban dipindahkan dari bagian I ke bagian j
Cij = jumlah perpindahan dari bagian I ke bagian j
Cellular layout or work cells
• Pengaturan mesin dan personel untuk fasilitas process-oriented yang
dilakukan secara product-oriented tetapi sifatnya sementara (temporal). Jadi
work cells dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam tata letak proses.
Beberapa keuntungan dalam Work Cells :
• Mengurangi persediaan dalam proses.
• Lebih sedikit ruang yang dibutuhkan.
• Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi yang dibutuhkan.
• Mengurangi biaya tenaga kerja langsung.
• Meningkatkan keinginan partisipasi pekerja.
• Meningkatkan pemanfaatan mesin dan peralatan.
• Mengurangi investasi dalam mesin dan peralatan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 14
Tata Letak Kantor
Perbedaan antara tata letak kantor dan tata letak pabrik adalah pada penekanan
atas pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi,
maka untuk tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan.
Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatannya
dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan
pergerakkan/perpindahan informasi.
Walaupun perpindahan informasi meningkat secara elektronis, tetapi analisa
trata letak kantor tetap membutuhkan pendekatan berdasar tugas. Oleh karena
itu, manajer harus menguji pola komunikasi tradisional dan elektronis,
memisahkan kebutuhan dan kondisi lain yang menyebabkan efektivitas kerja.
Alat yang dapat digunakan untuk analisa tata letak kantor disebut relationship
chart (lihat figure 9.9 di Heizer : 3341 ).
Tata Letak Retail
Retail layout didasarkan pada ide bahwa penjualan dan porfitabilitas bervariasi
secara langsung terhadap ekspos produk kepada konsumen, sehingga manajer
operasi retail harus mengekspos sebanyak mungkin produknya pada konsumen.
Tujuan dari layout ini adalah memaksimalkan porfitabilitas untuk setiap jengkal
ruang/lantai (atau setiap jengkal rak yang tersedia). Sementara variabel
keputusan dalam layout ini adalah bentuk aliran penyimpanan dan alokasi
ruang/lantai untuk masing-masing produk serta respon terhadap perilaku
konsumen. Tipenya ada dua : Grid design, Free-flow design (look at the
transparency sheets).
Tata Letak Gudang
Tujuan dari tata letak gudang (warehousing and storage layouts) ini adalah
menemukan trade-off yang optimal antara biaya material handling dan luas
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 15
gudang. Jadi tugas manajer adalah memaksimlkan pemanfaatan seluruh luas
gudang, yaiutu memanfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material
handlingnya rendah. Biaya material handling didefinisikan sebagai semua biaya
yang berhubungan dengan transportasi kedatangan bahan, penyimpanan dan
transportasi material keluar gudang. Biaya-biaya ini antara lain untuk peralatan,
orang, material, supervisi, asuransi dan depresiasi. Tata letak gudang yang
efektif juga meminimisasi kerusakan material selama di gudang.
Tata Letak Produk Atau Repetitif
Tata letak produk (product-oriented layout) digunakan untuk produk atau lini
produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk rendah. Produksi
repetitif dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini. Asumsu yang
digunakan adalah :
• Volume dan pemanfaatan peralatan yang tinggi.
• Permintaan produk cukup stabil untuk disesuaikan dengan tingginya investasi
dalam peralatan khusus/spesial.
• Produk standard.
• Pasokan bahan mentah dan komponen memadai dan kualitasnya juga
seragam untuk menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan mesin
khusus/spesial.
Dalam layout ini ada 2 tipe yaitu fabrication line (yang membuat komponen-
komponen, seperti komponen kulkas) dan assembly line (yaitu menempatkan
komponen pabrikasi bersama dalam suatu rangkaian pusat-pusat kerja,
digunakan dalam proses repertitif). Pada kedua jenis tata letak ini harus dijaga
terjadinya keseimbangan garis, yaitu jika waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan pada satu mesin atau pusat kerja sama atau seimbang
dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pada mesin atau
pusat kerja berikutnya. Tujuan dari layout ini tentu saja untuk meminimalkan
ketidakseimbangan penggunaan orang dan mesin tersebut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 16
Perbedaan kedua tipe product-oriented layout :
FABRICATION LINE ASSEMBLY LINEMembentuk komponen-komponen. Memasang bagian-bagian yang dibuat.Menggunakan seri/rangkaian mesin. Menggunakan stasiun kerja.Proses repetitif. Proses repetitif.Mengikuti mesin-mesin. Mengikuti tugas-tugas.Keseimbangan dalam perancangan ulang
secara fisik.
Keseimbangan dalam perpindahan tugas-
tugas.
Daftar Pustaka :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 17
1. Barry Render & Jay Haizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta:Salemba Empat.
2. Hani Handoko, T, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Yogyakarta: BPFE-UGM.
3. Manahan P.Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta: Ghalia Indonesia.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN SEMINAR OPERASIONAL 18