CONTOH 2

10
PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Pengertian Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas sedang adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan. Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon otonom (sumber terkadang tidak sepesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasan yang was-was untuk mengatasi bahaya. Ini merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menghadapi.Spielberger (1966) dalam Slameto (2003 : 185) membedakan kecemasan atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat (trait anxiety), yaitu kecenderungan pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu keadaan (State Anxiety), yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya sistem saraf otonom. Sebagai suatu keadaan, kecemasan biasanya berhubungan dengan situasi-situasi lingkungan yang khusus, misalnya situasi tes. Kecemasan/anxiety dan kegelisahan/restlessness merupakan salah satu masalah yang banyak mendapat perhatian dan penelitian para sufi maupun para ahli psikologi. Cemas dan gelisah adalah bentuk ketakutan diri terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi. Perasaan cemas biasanya muncul manakala seseorang berada dalam suatu keadaan yang ia duga akan merugikan dan mengancam diri, jabatan karier atau usaha bisnis nya, di mana ia merasa tidak berdaya menghadapinya. Sebenarnya apa yang dicemaskan itu belum tentu terjadi. Rasa cemas itu pada dasarnya adalah ketakutan yang kita bangun sendiri yang kemudian melahirkan prilaku gelisah. Duduk tak tenang, berdiri rasa mengambang, tidur seperti di awang-awang, makanan dan minuman terasa hambar. 2. Penyebab Cemas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang

description

happy super junior.............

Transcript of CONTOH 2

PROSES TERJADINYA MASALAH1.PengertianAnsietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas sedang adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan.Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon otonom (sumber terkadang tidak sepesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasan yang was-was untuk mengatasi bahaya. Ini merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menghadapi.Spielberger (1966) dalam Slameto (2003 : 185) membedakan kecemasan atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat (trait anxiety), yaitu kecenderungan pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu keadaan (State Anxiety), yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya sistem saraf otonom. Sebagai suatu keadaan, kecemasan biasanya berhubungan dengan situasi-situasi lingkungan yang khusus, misalnya situasi tes.Kecemasan/anxiety dan kegelisahan/restlessness merupakan salah satu masalah yang banyak mendapat perhatian dan penelitian para sufi maupun para ahli psikologi.Cemas dan gelisah adalah bentuk ketakutan diri terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi. Perasaan cemas biasanya muncul manakala seseorang berada dalam suatu keadaan yang ia duga akan merugikan dan mengancam diri, jabatan karier atau usaha bisnis nya, di mana ia merasa tidak berdaya menghadapinya. Sebenarnya apa yang dicemaskan itu belum tentu terjadi. Rasa cemas itu pada dasarnya adalah ketakutan yang kita bangun sendiri yang kemudian melahirkan prilaku gelisah. Duduk tak tenang, berdiri rasa mengambang, tidur seperti di awang-awang, makanan dan minuman terasa hambar.2.PenyebabCemas itu timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri, itu akan menimbulkan respons dari sistem saraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu.Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh daerah maupun alat-alat gerak. Karena bentuk respon yanmg demikian, penderita biasanya tidak menyadari hal itu sebagai hubungan sebab akibat.a.Teori BiologisBiokimiaBiokimia dan neurofisiologis berpengaruh pada etiologi dari kelainan-kelainan ini telah diselidiki; bagaimanapun, bukti empiris selanjutnya penting sebelum hubungan definitif dapat ditentukan (Tawnsend, 1993)GenetikPenyelidikan akhir-akhir ini mengindikasikan bahwa kelainan ansietas paling sering ditemukan pada populasi umum. Hal ini telah memperlihatkan bahwa kelainan ini lebih umum antara hubungan kekerabatan seseorang dengan kelainan secara biologis generasi pertama dari populasi umum (DSM-III-R, 1987)b.Teori psikososialPsikodinamikTeori ini (Erikson, 1963) menganggap predisposisi untuk kelainan ansietas saat tugas-tugas yang diberikan untuk tahap perkembangan awal belum terpecahkan. Dalam berespon terhadap stres, prilaku dihubungkan dengan penampilan tahap dini ini, seperti regresi pada seseorang atau terfiksasi pada tahap perkembangan awal.InterpersonalSullivan (1953) melengkapi respon ansietas untuk kesukaran dalam hubungan interpersonal yang berasal dari hubungan awal Ibu-anak. Anak tidak menerima mutlak kebutuhanya akan kasih sayang dan pemeliharaan.SosiokulturalHorney (1939) menyatakan kelainan ansietas dipengaruhi oleh suatu kontra diksi yang banyak terjadi dalam masyarakat yang mengkontribusi perasaan tidak aman atau ketidakberdayaan.Faktor predisposisiBerbagai teori yang dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas :Dalam pandanganpsikoanalitikansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua element kepribadian---id dan super ego. Id mewakili dororngan insting dan impuls primitif seseorang, sedang super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh noma-norma budaya seseorangMenurut pandanganinterpersonalansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan perkembangan trauma , seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan yang spesifikMenurut pandanganperilakuansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatau yang menggangu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar perilaku lain menggangap ansietas sebagai suatu dorongan untuk belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari kepedihan.Kajian keluargamenunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi.Kajian biologismenunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepines. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Penghambatan asam aminobutirik-gamma neroreulator (GABA) juga mungkin memainkan peran utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas, sebagai mana halnya dengan endorfin.Faktor yang berhubunganTerpapar racunKonflik yang tidak disadari mengenai nilai hidup/tujuan hidupBerhubungan dengan herediterKebutuhan yang tidak terpenuhiTransmisi inter personalKrisis situasional/maturasiAncaman kematianAncaman terhadap konsep diriStressSubstans abusePerubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, lingkungan, status ekonomi3.AkibatPola nafas inefektifKerusakan komunikasi verbalResiko terhadap cederaPerubahan nutrisiKetidak berdayaanKetakutanPerubahan proses fakirIsolasi sosialGangguan pola tidurGangguan harga diriRespon pasca traumaKerusakan interaksi sosial4.Janis AnsietasAnsietas ringanBerhubungan dengan ketengangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitasAnsietas sedangMemungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatau yang lebih terarah.Ansietas beratAnsietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatau yang terinci spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada satu area lain.Tingkat panik dari AnsietasBerhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Karena panik melibatkan disorganisasi keperibadian. Dengan panik terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunya lemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansieta ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.

RENTANG RESPON ANSIETAS

Respon adaptifRespon maladaptif

AntisipasiRinganSedangBeratPanik

5.Tanda dan gejalaPerilaku:Subyektif:Klien mengatakan susah tidurKlien menyatakankan resahKlien mengatakan banyak pikiranObyektif:Penurunan produktifitasKewaspadaan dan menatapKontak mata burukGelisahPandangan sekilasPergerakan yang tidak bermakna (jalan menyeret, geraktangan dan kaki)Ekspresi yang mendalam terhadap perubahan hidupAfektif :Subyektif:Klien menyatakan rasa penyesalanKlien mengatakan takut pada sesuatuKlien bengatakan tidak mempu melakukan sesuatuObyektif:IritabelKesedihan yang mendalamKetakutanGugupMudah tersinggungNyeri hebat, persisten bertambahRasa tidak menentuKewaspadaan meningkatFokus pada diri sendiriPerasaan tidak mampuDistressKhawatirCemasFisiologi:Subyektif:-Obyektif:Suara gemetarGemetar, tangan tremorGoyahPeningkatan respirasi (simpatis)Keinginan berkemih (parasimpatis)Ganguan tidur (parasimpatis)Nyeri abdomen (parasimpatis)Peningkatan nadi (simpatis)Peningkatan reflek (simpatis)Dilatasi pupil (simpatis)Perasaan tingling pada ekstermitas (parasimpatis)Peningkatan aktivitas kardiovaskuler (simpatis)Peningkatan keringatWajah tegangAnoreksia (simpatis)Jantung berdetak kuat (simpatis)Diare (parasimpatis)Keraguan dalam berkemih (parasimpatis)Kelelahan (parasimpatis)Mulut kering (simpatis)Kelemahan (simpatis)Pulsasi menurun (parasimpatis)Wajah memerah (simpatis)Vasokonstriksi superfisial (simpatis)Gugup (simpatis)Penurunan tekanan darah (parasimpatis)Mual (parasimpatis)Sering berkemih (parasimpatis)Pusing (parasimpatis)Kesulitan bernafas (simpatis)Peningkatan tekanan darah (simpatis)Kognitif:Subyektif:Klien menyatakan bingungKlien sering mengatak lupaKlien sering menanyakan pertanyaan yang samaObyektif:BlokingKeasikanMerenungKerusakan perhatianPenurunan lapang persepsiKetakutan terhadap hal yang tidak jelasKecenderungan untuk menyalahkan orang lainSulit berkonsentrasiPenurunan kemampuan belajar, menyelasaikan masalahGejala kewaspadaan fisiologis

6.Masalah keperawatan menurut Stuart and Sunden (1998)a.Anxietasb.Isolasi sosial : menarik diric.Koping individu tidak efektifd.Tidak efektifnya koping keluargae.Harga diri rendah : Gangguan konsep diri.f.Perilaku kekerasang.Tidak efektifnya pelaksanaana regimen terapeutik7.Pohon masalahResikogangguanIsi pikir :WahamResiko gangguan pesepsi sensorikMenarik Diridan audiotori : HalusinasiResiko menciderai diri

Anxietas

Koping individu tidak efektifHarga Diri RendahTidak efektifnya koping keluarga

8.Diagnosa keperawatana.Anxietas berhubungan dengan Koping individu tidak efektifb.Anxietas berhubungan dengan Tidak efektifnya koping keluargac.Resiko gangguan pesepsi sensorik dan audiotori : Halusinasi berhubungan dengan Ansietasd.Resiko gangguan isi fikir : Waham berhubungan dengan Anxietas

9.Rencana keperawatanDiagnosaPerencanaanIntervensi

KeperawatanTujuan (Umum dan Khusus)

Berhubungan dengan ansietas sedangTUM :TUK 1Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya1.jadilah pendengar yang hangat dan responsif2.beri waktu yang cukup pada klien untuk berespon3.beri dukungan pada klien untuk mengekspresikan perasaannya4.identifikasi pola prilaku klien atau pendekatan yang dapat menimbulkan perasaan negatif5.bersama klien mengenali perilaku dan respon sehingga cepat belajar dan berkembang

TUK 2Klien dapat mengenal ansietasnya1.bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya2.hubungkan perilaku dan perasaannya3.validasi kesimpulan dan asumsi terhadap klien4.gunakan pertanyaan terbuka untuk mengalihkan dari topik yang mengancam ke hal yang berkaitan dengan konflik5.gunakan konsultasi

TUK 3Klien dapat memperluas kesadarannya terhadap perkembangan ansietas1.bantu klien mernjelaskan situasi dan interaksi yang dapat segera menimbulkan ansietas2.bersama klien meninjau kembali penilaian klien terhadap stressor yang dirasakan mengancam dan menimbulkan konflik3.kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang relevan

TUK 4Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif1.gali cara klien mengurangi ansietas di masa lalu2.tunjukkan akibat mal adaptif dan destruktif dari respons koping yang digunakan3.dorong klien untuk menggunakan respons koping adaptif yang dimilikinya4.bantu klien untuk menyusun kembali tujuan hidup, memodifikasi tujuan, menggunakan sumber dan menggunakan koping yang baru5.latih klien dengan menggunakan ansietas sedang6.beri aktivitas fisik untuk menyalurkan energinya7.libatkan pihak yang berkepentingan sebagai sumber dan dukungan sosial dalam membantu klien menggunakan koping adaptif yang baru

TUK 5Klien dapat menggunakan teknik relaksasi1. ajarkan klien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri2. dorong klien untuk menggunakan relaksasi dalam menurunkan tingkat ansietas

C.DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J., !998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 6. Alih Bahasa : Yasmin Asih. Editor Monica Aster, Jakarta : EGC.

Keliat, Budi Anna. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Editor Yasmin Asih, Jakarta : EGC

------------------,2000. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Editor Yasmin Asih, Jakarta : EGC.

Townsend, M. C., 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Alih Bahas Novi Helena. Rditor Monica Ester, Jakarta : EGC.

Rasmun, 2001, Kepwrawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga.Edisi Pertama, Jakarta : CV, Sagung Seto.

Struart, G.W., S undeen, S.J., 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3, JakartaHariMinggu, Maret 18, 2012