Container Crane

6
Hadi Sutanto Saragi Page 1 Makalah Kerja Praktek di Terminal Peti Kemas Semarang(TPKS) SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Hadi Sutanto Saragi 1 , Ir.Yuningtyastuti, MT 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia -Abstrak- Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan salah satu pelabuhan penting di Indonesia yang berlokasi di Semarang. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemindah dan penyimpan peti kemas, Terminal Peti Kemas Semarang memiliki berbagai peralatan transportasi peti kemas, salah satunya adalah Container Crane (CC). Container Crane merupakan beban energi listrik terbesar yang ada di TPKS. Selain motor DC, didalam container crane juga terdapat peralatan utama lainnya, diantaranya converter yang berfungsi untuk mengatur putaran motor DC agar sesuai dengan kebutuhan, serta transformator yang berfungsi untuk menyuplai semua kebutuhan listrik yang ada didalam container crane. Container Crane digunakan untuk memindahkan peti kemas dari kapal ke truck atau sebaliknya dari truck ke kapal. Dalam proses pemindahan peti kemas tersebut dibutuhkan kerja sama antar peralatan listrik yang ada di container crane. berikut ini akan dibahas sistem pengoperasian container crane. Kata kunci : container crane, motor DC, transformator I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Transportasi laut memegang peranan penting dalam sistem perdagangan dunia saat ini. Tanpa infrastruktur yang baik, ekspor dan impor dengan skala yang besar melalui laut seperti sekarang ini, tidak akan bisa terwujud. Di sinilah pelabuhan memegang peranan yang sangat penting dalam menyediakan fasilitas dan jasa pelayanan ekspor dan impor. Setiap bulannya Terminal Peti Kemas Semarang membongkar muat puluhan ribu peti kemas. Dengan jumlah yang sebanyak ini, tidak boleh terjadi kesalahan sedikitpun dalam proses pemindahan, maupun penyimpanan. Oleh karena itu terdapat berbagai macam peralatan yang digunakan untuk menunjang proses ini, diantaranya container crane (CC), Rubber Tyre Gantry Crane (RTG), serta truk container. Di Terminal Peti Kemas Semarang terdapat 5 buah Container Crane yaitu CC3, CC4, CC5, CC6, dan CC7. CC3 dan CC4 masih menggunakan mesin lama buatan MITSUBISHI dan Container crane yang menggunakan mesin baru buatan SIEMENS yaitu CC5, CC6 dan CC7. Container crane ini menggunakan beberapa motor listrik sebagai penggeraknya. Untuk mengangkat dan memindahkan peti kemas yang berbobot puluhan ton ini, dibutuhkan motor-motor listrik berdaya besar. Hal ini menjadikan container crane menjadi peralatan pengkonsumsi daya listrik terbesar di Terminal Peti Kemas Semarang.Pada kerja praktek ini dipelajari prinsip kerja CC secara umum dan bagian-bagian penting container crane yaitu transformator, motor DC, dan converter. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah seminar Kerja Praktek ini adalah: 1. Mengetahui sistem operasi container crane di Terminal Peti Kemas Semarang(TPKS) 2. Mengetahui bagian bagian container crane serta fungsinya 3. Mempelajari motor motor DC sebagai penggerak utama Container Crane 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penyusunan laporan kerja praktek, pembahasan hanya dibatasi pada penjelasan prinsip kerja Container crane (CC) 5, 6, dan 7 di PT. Pelabuhan Indonesia III, Terminal Peti Kemas Semarang.

description

Tugas

Transcript of Container Crane

  • Hadi Sutanto Saragi Page 1

    Makalah Kerja Praktek di Terminal Peti Kemas Semarang(TPKS)

    SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

    Hadi Sutanto Saragi1, Ir.Yuningtyastuti, MT

    2

    Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

    Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

    -Abstrak-

    Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan salah satu pelabuhan penting di

    Indonesia yang berlokasi di Semarang. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemindah dan

    penyimpan peti kemas, Terminal Peti Kemas Semarang memiliki berbagai peralatan transportasi

    peti kemas, salah satunya adalah Container Crane (CC).

    Container Crane merupakan beban energi listrik terbesar yang ada di TPKS. Selain

    motor DC, didalam container crane juga terdapat peralatan utama lainnya, diantaranya converter

    yang berfungsi untuk mengatur putaran motor DC agar sesuai dengan kebutuhan, serta

    transformator yang berfungsi untuk menyuplai semua kebutuhan listrik yang ada didalam

    container crane.

    Container Crane digunakan untuk memindahkan peti kemas dari kapal ke truck atau

    sebaliknya dari truck ke kapal. Dalam proses pemindahan peti kemas tersebut dibutuhkan kerja

    sama antar peralatan listrik yang ada di container crane. berikut ini akan dibahas sistem

    pengoperasian container crane.

    Kata kunci : container crane, motor DC, transformator

    I Pendahuluan

    1.1 Latar belakang

    Transportasi laut memegang peranan penting

    dalam sistem perdagangan dunia saat ini.

    Tanpa infrastruktur yang baik, ekspor dan

    impor dengan skala yang besar melalui laut

    seperti sekarang ini, tidak akan bisa terwujud.

    Di sinilah pelabuhan memegang peranan yang

    sangat penting dalam menyediakan fasilitas

    dan jasa pelayanan ekspor dan impor.

    Setiap bulannya Terminal Peti Kemas

    Semarang membongkar muat puluhan ribu peti

    kemas. Dengan jumlah yang sebanyak ini,

    tidak boleh terjadi kesalahan sedikitpun dalam

    proses pemindahan, maupun penyimpanan.

    Oleh karena itu terdapat berbagai macam

    peralatan yang digunakan untuk menunjang

    proses ini, diantaranya container crane (CC),

    Rubber Tyre Gantry Crane (RTG), serta truk

    container. Di Terminal Peti Kemas Semarang

    terdapat 5 buah Container Crane yaitu CC3,

    CC4, CC5, CC6, dan CC7. CC3 dan CC4

    masih menggunakan mesin lama buatan

    MITSUBISHI dan Container crane yang

    menggunakan mesin baru buatan SIEMENS

    yaitu CC5, CC6 dan CC7. Container crane ini

    menggunakan beberapa motor listrik sebagai

    penggeraknya. Untuk mengangkat dan

    memindahkan peti kemas yang berbobot

    puluhan ton ini, dibutuhkan motor-motor

    listrik berdaya besar. Hal ini menjadikan

    container crane menjadi peralatan

    pengkonsumsi daya listrik terbesar di Terminal

    Peti Kemas Semarang.Pada kerja praktek ini

    dipelajari prinsip kerja CC secara umum dan

    bagian-bagian penting container crane yaitu

    transformator, motor DC, dan converter.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari penulisan makalah seminar Kerja

    Praktek ini adalah:

    1. Mengetahui sistem operasi container crane di Terminal Peti Kemas

    Semarang(TPKS)

    2. Mengetahui bagian bagian container crane serta fungsinya

    3. Mempelajari motor motor DC sebagai penggerak utama Container

    Crane

    1.3 Pembatasan Masalah

    Dalam penyusunan laporan kerja praktek,

    pembahasan hanya dibatasi pada penjelasan

    prinsip kerja Container crane (CC) 5, 6, dan 7

    di PT. Pelabuhan Indonesia III, Terminal Peti

    Kemas Semarang.

  • Hadi Sutanto Saragi Page 2

    II Dasar Teori

    Gambar 2.1 sistem kelistrikan CC

    Pada gambar 2.1 dapat dilihat bagan sistem

    kelistrikan di dalam CC. Sebelum kita

    mempelajari CC, perlu kita pahami dulu

    prinsip kerja trafo, motor DC dan penyerah 3 jembatan terkontrol penuh.

    2.1 Transformator

    Transformator adalah peralatan yang berfungsi

    mengkonversi arus atau tegangan bolak-balik

    dari nilai tertentu menjadi nilai yang lain.

    Transformator bekerja berdasarkan hukum

    ampere dan hukum faraday. Jika pada salah

    satu sisi kumparan pada transformator dialiri

    arus bolak-balik, maka timbul garis gaya

    magnet yang berubah-ubah sehingga pada

    kumparan sekunder terjadi induksi GGL. Jika

    efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan

    primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

    2.2 Motor Arus Searah

    Motor listrik arus searah adalah sebuah

    peralatan listrik yang berfungsi mengubah

    energi listrik arus searah menjadi energi

    mekanik. Sebagai masukan pada motor ini

    adalah energi listrik arus searah dan

    keluarannya adalah energi mekanis putar, yang

    merupakan kebalikan dari generator.

    Konstruksi motor arus searah sama dengan

    generator arus searah. Oleh karena itu, mesin

    listrik ini dapat berfungsi sebagai motor

    maupun generator. Prinsip dasar motor listrik

    arus searah adalah jika kumparan jangkar yang

    dialiri listrik dan kumparan medan diberi

    penguatan, maka akan timbul gaya lorenz pada

    tiap-tiap sisi kumparan jangkar tersebut. Gaya

    lorenz mempunyai arah seperti ditunjukkan

    oleh kaidah tangan kiri, yaitu bila ibu jari, jari

    telunjuk, dan telapak tangan saling tegak lurus

    maka:

    Ibu jari : menunjukkan arah gaya.

    Telapak tangan : menunjukkan arah medan

    dari kutub utara ke kutub

    selatan.

    Jari Telunjuk :menunjukkan arah

    tegangan/arus.

    Besarnya gaya lorenz yang timbul adalah

    sebagai berikut:

    F = B . I . L sin

    Dimana:

    F : gaya lorenz yang dialami penghantar(N)

    B : gaya magnet antar kutub(Wb/m2)

    I : besar arus pada penghantar(A)

    : sudut antara penghantar dan medan magnet

    Gambar 2.2 Kaidah tangan kiri

    2.3 Penyearah tiga fasa terkontrol penuh

    Salah satu komponen utama pada penyearah

    terkontrol penuh adalah Thyristor atau biasa

    disebut SCR (Silicon Controled Rectifier).

    Prinsip kerja thyristor mirip dengan dioda

    namun dilengkapi dengan gate. Simbol

    thyristor dan struktur dasar thyristor terdapat

    pada gambar 2.3 dibawah ini.

    (a) (b)

    Gambar 2.3 (a) Simbol thyristor

    (b) Struktur dasar thyristor

  • Hadi Sutanto Saragi Page 3

    Gambar 2.4 Rangkaian penyearah tiga fasa

    terkontrol penuh

    III Container crane

    3.1 Bagian-bagian CC

    Bagian-bagian utama dari container crane

    yaitu:

    1. Machinary house

    Machinary house merupakan tempat

    pemasangan motor-motor listrik utama yang

    penggerakkan container crane dan semua

    peralatan peralatan penunjang lainnya

    termasuk transformator, converter, dan PLC.

    2. Boom

    Boom berfungsi untuk memperpanjang

    jangkauan container crane ke arah laut. Pada

    saat container crane tidak beroperasi boom

    akan bergerak ke atas.

    3. Spreader

    Spreader berfungsi untuk mengangkat peti

    kemas dari truk ke kapal maupun sebaliknya.

    Bagian ini disebut spreader karena ukurannya

    dapat menyesuaikan dengan panjang peti

    kemas yang akan diangkat.

    4. Operator Cabs Merupakan kabin tempat operator CC bekerja.

    Kabin ini bergerak bersama trolley sehingga

    operator dapat melihat posisi spreader

    terhadap peti kemas.

    3.2 Transformator

    Untuk menyuplai seluruh kebutuhan energi

    listrik container crane, terdapat 2 buah trafo

    yang berfungsi menurunkan tegangan dari 3,3

    KV ke 400 V. Trafo yang digunakan adalah

    trafo tipe kering yang merupakan salah satu

    produk dari SIEMENS, yaitu trafo GEAFOL.

    Trafo yang digunakan masing-masing

    memiliki daya 800 kVA dan 200 kVA.

    3.3 Motor DC

    Untuk dapat memindahkan peti kemas,

    spreader harus dapat bergerak maju mundur

    serta turun naik. Oleh karena itu terdapat

    beberapa motor DC SIEMENS yang bekerja

    sama untuk menggerakkan spreader, yaitu:

    1. Motor boom hoist atau motor boom, Tipe

    motor 1GG6186-0ZD40-7ZV3-Z. Dengan

    daya 90 kW, motor ini berfungsi untuk

    menaikkan dan menurunkan lengan boom.

    Bekerja secara kontinyu selama 4-5 menit

    untuk menaikkan atau menurunkan.

    Dengan tegangan jangkar 485 V, motor ini

    mampu menarik arus 200 A secara

    kontinyu atau 400A selama 60 detik.

    Dengan rating tegangan medan 310 V dan

    arus medan 7,4 A, motor ini dapat berputar

    dengan rating kecepatan 1750 rpm. Berat

    total 460 Kg dipasang di machinary house.

    2. Motor main hoist atau motor hoist, Tipe

    motor 1GG7552-5ZD40-7MV1-Z .Dengan

    daya 400 kW, motor ini berfungsi untuk

    menggerakkan spreader kearah atas atau

    bawah. Bekerja secara kontinyu selama

    operasi bongkar muat. Merupakan motor

    terbesar di CC. Dengan tegangan jangkar

    520 V, motor ini mampu menarik arus 825

    A secara kontinyu atau 1650A selama 60

    detik. Dengan rating tegangan medan 310

    V dan arus medan 12,5 A, motor ini dapat

    berputar dengan rating kecepatan 1750

    rpm. Berat total 2600 Kg, dipasang di

    machinary house.

    3. Motor trolley traverse atau motor trolley,

    Tipe motor 1GG6186-0ZD40-7ZV3-Z.

    Dengan daya 90 kW, motor ini berfungsi

    untuk menggerakkan spreader ke depan

    atau ke belakang. Bekerja secara kontinyu

    selama selama operasi bongkar muat.

    Dengan tegangan jangkar 485 V motor ini

    mampu menarik arus 200 A secara

    kontinyu atau 400A selama 60 detik.

    Dengan rating tegangan medan 310 V dan

    arus medan 7,4 A, motor ini dapat berputar

    dengan rating kecepatan 1750 rpm. Berat

    total 460 Kg dipasang di machinary house.

    4. Motor gantry travel atau motor gantry, Tipe

    motor GNFZ 180M/3. Berbeda dengan

    motor lain yang berjumlah 1 buah pada tiap

    CC, motor ini pada tiap CC berjumlah 8

    buah dengan daya masing-masing 15 kW,

    berfungsi untuk menggerakkan seluruh

    container crane ke samping kanan dan kiri.

    Dengan tegangan jangkar 250 V motor ini

    mampu menarik arus 70,5 A selama 30

    menit. Dengan rating tegangan medan 150

    V dan arus medan 3,39 A, motor ini dapat

    berputar dengan rating kecepatan 1750

    rpm. Motor ini dipasang di kaki-kaki

    container crane.

  • Hadi Sutanto Saragi Page 4

    3.4 Converter

    Untuk pengaturan motor-motor DC diatas,

    digunakan converter yang juga merupakan

    produk dari SIEMENS yaitu SIMOREG DC

    MASTER.

    IV Sistem Operasi Container Crane

    Gambar 4.1 Prinsip Kerja Container Crane

    4.1 Langkah Kerja Saat Impor

    Pada saat Impor langkah kerja container crane

    sebagai berikut:

    1. Motor boom hoist akan menurunkan

    lengan boom.

    2. Motor Gantri travel akan

    menggerakkan contaner crane

    sehingga boom tepat berada didepan

    peti kemas pada kapal.

    3. Kemudian Motor trolley tranverse

    akan menggerakkan spreader ke depan

    atau ke belakang sehingga spreader

    tepat berada dibawah peti kemas.

    4. Selanjutnya Motor Main hoist akan

    menggerakkan spreader ke bawah

    hingga spreader menyentuh peti

    kemas.

    5. Hidraulic pada spreader akan

    menyesuaikan besar peti kemas dan

    menguci peti kemas sehigga spreader

    dan peti kemas menyatu.

    6. Kemudian Motor main hoist akan

    mengangkat spreader ke atas (peti

    kemas juga terangkat keatas).

    7. Motor trolley travel akan

    menggerakkan spreader ke depan atau

    ke belakang hingga spreader tepat

    diatas chasis truck container.

    8. Kemudian motor main hoist akan

    menurunkan spreader hingga peti

    kemas menyentuh chasis truck

    container.

    9. Hidraulic pada spreader kemudian

    akan bekerja membuka kunci peti

    kemas sehingga spreader dan peti

    kemas terpisah.

    10. Kemudian Motor main hoist akan

    kembali bekerja mengangkat spreader.

    11. kemudian kembali kelangkah dua

    hingga peti kemas yang ada di kapal

    selesai dipindahkan.

    12. Setelah peti kemas selesai dipindahkan

    maka motor boom akan mengangkat

    kembali lengan boom.

    4.2 Langkah Kerja Pada Saat Ekspor

    Pada saat Ekspor langkah kerja container crane

    sebagai berikut:

    1. Motor boom hoist akan menurunkan

    lengan boom.

    2. Motor Gantri travel akan

    menggerakkan contaner crane

    sehingga boom tepat berada didepan

    bagasi kosong pada kapal.

    3. Kemudian Motor trolley tranverse

    akan menggerakkan spreader ke depan

    atau ke belakang sehingga spreader

    tepat berada dibawah peti kemas pada

    chasis truck.

    4. Selanjutnya Motor Main hoist akan

    menggerakkan spreader ke bawah

    hingga spreader menyentuh peti

    kemas.

    5. Hidraulic pada spreader akan

    menyesuaikan besar peti kemas dan

    menguci peti kemas sehigga spreader

    dan peti kemas menyatu.

  • Hadi Sutanto Saragi Page 5

    6. Kemudian Motor main hoist akan

    mengangkat spreader ke atas (peti

    kemas juga terangkat keatas).

    7. Motor trolley travel akan

    menggerakkan spreader ke depan atau

    ke belakang hingga spreader tepat

    berada di bagasi kapal.

    8. Kemudian motor main hoist akan

    menurunkan spreader hingga peti

    kemas menyentuh lantai kapal.

    9. Hidraulic pada spreader kemudian

    akan bekerja membuka kunci peti

    kemas sehingga spreader dan peti

    kemas terpisah.

    10. Kemudian Motor main hoist akan

    kembali bekerja mengangkat spreader.

    11. kemudian kembali kelangkah dua

    hingga peti kemas yang ingin diekspor

    selesai dipindahkan ke kapal.

    12. Setelah peti kemas selesai dipindahkan

    maka motor boom akan mengangkat

    kembali lengan boom.

    V Penutup

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang diperoleh dari

    pelaksanaan Kerja Praktek yang

    dilaksanakan di Terminal Peti Kemas

    Semarang adalah:

    1. Container Crane merupakan alat

    untuk memindahkan peti kemas

    pada sistem ekspor dan impor jalur

    laut.

    2. Container crane membutuhkan

    daya listrik yang besar dalam

    pengoperasiannya yaitu sekitar

    1000 KVA.

    3. Kelebihan motor DC yaitu sistem

    pengaturan kecepatan yang mudah

    dan tahan lama.

    4. Trafo GEAFOL memiliki

    kelebihan diantaranya dapat

    dibebani 50 % diatas kapasitasnya

    jika dilengkapi dengan kipas

    pendingin sehingga jika tejadi

    overload sistem tetap bekerja.

    5. SIMOREG DC MASTER memiliki

    kelebihan yaitu harganya yang

    murah namun kualitas tinggi serta

    memiliki ukuran fisik yang kecil

    sehingga tidak membutuhkan

    tempat yang luas.

    5.2 Saran

    Saran yang bisa diberikan untuk

    memperbaiki sistem yang ada di

    Terminal Peti Kemas Semarang

    adalah:

    1. Sistem pendinginan motor dapat

    ditingkatkan dengan menggunakan

    air radiator sehingga dapat

    meningkatkan kinerja motor DC

    tersebut.

    2. Arus yang dihasilkan oleh putaran

    balik motor DC sebaiknya dapat

    dimanfaatkan untuk beban ringan

    seperti lampu, yaitu dengan

    menyimpan terlebihdahulu ke

    dalam Accu.

    VI Daftar Pustaka

    Rashid, Muhammad H, Power Electronics,

    Circuit, Devices, and Applications 3rd,

    Prentice Hall, New Delhi, 2004.

    Sulasno, Ir, Dasar Teknik konversi Energi

    Listrik dan Sistem Pengaturan 2nd, Badan

    Penerbit Universitas Diponegoro,

    Semarang, 2004.

    Theraja, BL dan AK, A Text Book of

    Technology Volume II, Nirja Construction

    and Development co.(p) LTD, New Delhi,

    1994.

    Wildi, Theodore, Electrical Machines,

    Drives, and Power Sstems 3rd, Prentice-

    Hall International, Inc. New Jersey, 1997.

  • Hadi Sutanto Saragi Page 6

    -------, DA 12 DC Motors Sizes 160 to 630

    31.5 kW to 1610 kW, Siemens AG, 2008

    -------, DA 12 T DC Motors Engineering

    information for Catalog DA 12, Siemens

    AG, 2008

    -------, DA 21.1 SIMOREG DC-MASTER

    6RA70 Digital Chassis Converters, Siemens

    AG, 2008

    -------, Crane Monitoring and Management

    System Users Manual,

    Ishikawajima-Harima Heavy

    Industries, co, Ltd.

    -------, Cast-resin Dry-type Transformers,

    GEAFOL, Siemens.

    http://andihasad.wordpress.com/2011/11

    /15/thyristor/

    http://elka.ub.ac.id/praktikum/de/de.php

    ?page=2

    www.tpks.co.id/

    BIODATA

    Hadi Sutanto Saragi, lahir di Tarutung

    Tanggal 9 September 1991 telah

    menempuh pendidikan di SD , SMP Santa

    Maria Tarutung, SMA N 19 Bandung dan

    Teknik Elektro UNDIP sampai sekarang.

    Semarang, 10 Mei 2012 Mengetahui dosen pembimbing,

    Ir. Yuningtyastuti,MT. NIP.195209261983032001