Concrete Quality Control.docx

download Concrete Quality Control.docx

of 9

description

quality control for concrete in the field

Transcript of Concrete Quality Control.docx

A. Pengujian Kuat Tekan Beton ( SNI 03-2847-2002 )

a) Kuat tekan beton yang di tetapkan oleh perencana struktur adalah benda uji berbentuk silinder , dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm untuk di pakai dalam perencanaan struktur beton, satuan dalam MPa ( MegaPascal ) .

Nilai Kuat Tekan yang di gunakan dalam perencanaan struktur bangunan tidak boleh kurang dari 17,5 MPa.

b) Untuk Analisa desain mix jumlah sampel di butuhkan 30 benda uji berurutan yang diambil dari : Trial Mix Proyek yang menggunakan desain mix sama ( baik sumber dan materialnya ) Benda uji di ambil dalam rentang waktu tidak lebih dari 45 hari .Jika jumlah benda uji kurang dari 30 buah maka gunakan tabel di bawah :

Tetapi Jumlah Minimum Benda uji adalah 10 Buah .

fc = Kuat Tekan Benda ujifcr= Kuat Tekan rata-rata Benda Ujin= Jumlah Benda Ujic) Evaluasi Penerimaan Benda Uji

Syarat diterima desain mix dalam SNI adalah fcr dari seluruh data yang di uji harus memenuhi nilai terbesar dari syarat di bawah ini :

Fcr = nilai kuat tekan rata-rata dari keseluruhan sampel desain / trial mix yang di ujiFc = nilai kuat tekan beton yang disyaratkan desainSd= nilai standart deviasi, setelah dikalikan factor sesuai table 4 di atas

B. AGREGAT HALUS

a) PengertianAgregat Halus adalah agregat yang semua butirannya : Lolos 5 mm ( SNI ) Lolos 4,75 mm dan Tertahan 0,075 mm ( ASTM C33 )

b) Parameter Pemeriksaan Agregat Halus ( SNI 03-2461-1991 dan ASTM C33 )

Kadar Lumpur Maks. 3 % dari berat kering ( beton yang mengalami abrasi ) Maks. 5 % dari berat kering ( beton yang tidak mengalami abrasi )

Pengujian di laboratorium umumnya dilakukan dengan metoda pencucian sesuaiASTM C-117(Standard Test Method for Materials Finer than 75-m (No. 200) Sieve in Mineral Aggregates by Washing)

Kandungan Bahan Organik Warna pembanding 1 & 2 => dapat digunakan tanpa dicuci Warna pembanding 3 & 4 => harus dicuci dahulu Warna pembanding 5 => tidak boleh digunakan

Pengujian Metoda Abrams-Harder :

Agregat halus ( 130 ml ) direndam dengan larutan 3% NaOH ( Vol. Total 200 ml ) Dikocok selama 10 menit, lalu di diamkan selama 24 jam Dibandingkan warnanya dengan palet pembanding

Modulus Halus ( Fineness Modulus )Modulus halus adalah jumlah persentase komulatif berat agregat tertinggal di atas suatu set ayakan di bagi seratus ( 100 ). Sehingga semakin besar modulus halus maka besar butiran semakin besar .

Dan modulus halus pasir yaitu berkisar : 1,5 -3,8 ( SNI ) 2,3 3,1 ( ASTM C33 )

Variasi modulus halus agregat halus yang digunakan dalam satu camputran perencanaan beton ( desain mix ) tidak boleh lebih dari 7% [ ASTM C33 = 0,2] Penyerapan Air ( Water Absorbsion ) Maks. 2 % ( SNI ) Maks. 2,3 % ( ASTM )

1. Kandungan Bahan Organik

Cara praktis pemeriksaankandungan bahan organik agregat halus (pasir) di lapangan : masukkan pasir dalam gelas atau botol bening campurkan larutan soda api 3% aduk atau kocok diamkan 24 jamjika larutan menjadi berwarna coklat tua: mengindikasikan kandungan organik dalam agregat cukup tinggiIndikasi kandungan organik juga dapat terlihat jika pasir ditenggelamkan dalam air jernih, yaitu apabila terlihat partikel mengambang2. Kandungan Lumpur

Cara praktis pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus (pasir) di lapangan ada beberapa cara

peremasan atau penggosokan(tidak terukur) dengan penggenggaman(tidak terukur) dengan penenggelaman pasir di air jernih(tidak terukur) dengan pengocokan(terukur)

Carapenggenggamanadalah mengambil pasir dengan kelembaban agak tinggi atau dalam kondisi agak basah (tapi jangan terlalu basah), lalu digenggam kuat-kuat dan dilepas :

jika tetap menggumpal maka kadar lumpur cukup tinggi kandungan lumpur juga dapat terlihat di telapak tangan Carapenenggelaman pasirdilakukan dengan menggenggam pasir lalu memasukkan tangan ke dalam air jernih, lalu dibuka dan digerak-gerakkan perlahan, dan akan terlihat partikel lumpur yang terpisah dari pasir -- jika terdapat partikel yang mengambang/mengapung, maka perlu dicurigai kandungan organik yang cukup tinggi pada pasir

Carapengocokandilakukan dengan :

sediakan gelas ukur (misal berukuran 1.000 cc) isikan pasir sampai kira-kira hampir setengah (misal : 450 cc) isikan air jernih sampai total pasir + air dua kali pasir (misal : 900 cc) tutup dan kocok-kocok selama sekitar 1 menit (jangan sampai tumpah) diamkan supaya mengendap, selama minimal 1 jam untuk perkiraan/perhitungan cepat kadar lumpur

Kadar lumpur dihitung daritinggi lapisan lumpuryang terlihat di gelas ukur dandibagi dengan tinggi total pasir + lumpur

Periksa kembali kandungan lumpur setelah contoh didiamkan untuk mengendap selama 24 jam atau lebih.

C. AGREGAT KASAR

a) PengertianAgregat Kasar adalah agregat yang semua butirannya : Tertahan 5 mm ( SNI ) Terthan 4,75 mm ( ASTM C33 )

Agregat kasar yang baik untuk pengikatan dengan pasta dan mortar semen adalah yang bertekstur cukup kasar,bentuk bersudut banyak/kubikal, tidak pipih ataupun panjang

b) Parameter Pemeriksaan Agregat Kasar ( SNI 03-2461-1991 dan ASTM C33 )

Kadar Lumpur Maks. 1 % dari berat kering

Kandungan Bahan Organik Warna pembanding 1 & 2 => dapat digunakan tanpa dicuci Warna pembanding 3 & 4 => harus dicuci dahulu Warna pembanding 5 => tidak boleh digunakan

Pengujian Metoda Abrams-Harder :

Agregat halus ( 130 ml ) direndam dengan larutan 3% NaOH ( Vol. Total 200 ml ) Dikocok selama 10 menit, lalu di diamkan selama 24 jam Dibandingkan warnanya dengan palet pembanding

Modulus Halus ( Fineness Modulus ) Berkisar antara 6,0 7,1 Variasi modulus tidak boleh lebih dari 7 %

Penyerapan Air ( Water Absorbsion ) Maks. 3 % ( SNI ) Maks. 2 % ( ASTM )

Keausan ( Abration )Dengan alat Los Angeles , 500 Putaran, bagian hancur < 1,7 mm : Beton mutu rendah ( 20 MPa ) = Maks. 50 % Beton mutu sedang ( 21 40 MPa ) = Maks. 40 % Beton mutu tinggi ( > 40 MPa ) = Maks. 27 %

Catatan : % keausan 100 putaran 20 % keausan 500 putaran

Batasan Ukuran Agregat Kasar

Ukuran maksimumagregat kasar dalam aplikasinya dibatasi berdasar dimensi struktur yang dicor, maksimal : 1/5 dimensi terkecil struktur (lebar atau tinggi) 1/3 ketebalan plat 3/4 jarak bersih tulangan atau selimut beton