commit to user/Analisis...analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa kesehatan terhadap kepuasan...
Transcript of commit to user/Analisis...analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa kesehatan terhadap kepuasan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA
INSTALASI RAWAT INAP BEDAH UNIT PERAWATAN BEDAH RSUD
KABUPATEN KEBUMEN
(Studi kasus di RSUD Kabupaten Kebumen)
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
NANANG SEPTIYADI
F1204098
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA INSTALASI RAWAT INAP BEDAH
UNIT PERAWATAN BEDAH RSUD. KABUPATEN KEBUMEN Disusun oleh : NANANG SEPTIYADI, NIM. F1204098, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui pengaruh dimensi reliability terhadap kepuasan pasien. 2) Untuk mengetahui pengaruh dimensi responsiveness terhadap kepuasan pasien. 3) Untuk mengetahui pengaruh dimensi assurance terhadap kepuasan pasien. 4) Untuk mengetahui pengaruh dimensi emphaty terhadap kepuasan pasien. 5) Untuk mengetahui pengaruh dimensi tangible terhadap kepuasan pasien. 6) Untuk mengetahui pengaruh dimensi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible secara bersama-sama terhadap kepuasan pasien. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal responden, Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner, wawancara, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pengguna jasa instalasi unit rawat bedah yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen. Sampel sebanyak 100 responden, teknik sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling, Teknik analisis dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil analisa data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1) Reliability (X1), 2) responsiveness (X2), 3) emphaty (X3), 4) assurance (X4) dan 5) tangibles (X5) dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien (Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial. 6) Reliability (X1), responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4) dan tangibles (X5) dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pasien (Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara simultan. Kata Kunci : reliability, responsiveness, emphaty, assurance, tangibles, dan
kepuasan pasien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Motto
“Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan”. (Mario Teguh) “Life is not fair – get used to it! (Tapi kehidupan memang tidak adil, jadi kita harus menerima itu dan terus maju. Oleh”: Bill Gates) “Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. (Mario Teguh) "Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma - yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain”. (Steve Jobs)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
“Karya sederhana ini mungkin tidak sebanding dengan segala perhatian, cinta,
dan kasih sayang dari orang-orang yang selalu berada di dekatku memberikan
semangat dan do’a untuk mencapai yang terbaik”
Hasil karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
Ayah Ibu tersayang yang telah memberikan segalanya dengan tulus
Adikku tersayang
Saudara Saudaraku tersayang
Sahabat-sahabatku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN
TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA INSTALASI RAWAT INAP
BEDAH UNIT PERAWATAN BEDAH RSUD KABUPATEN KEBUMEN”.
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak sekali
petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS.
2. Dra. Hunik Sri Runing, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen dan.,
Reza Rahardian, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi UNS.
3. Drs. Wiyono, MM., selaku pembimbing skripsi dan pembimbing
Akademik, yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, saran,
arahan dan motivasi yang sangat berarti bagi penulis.
4. Bapak-Ibu dosen serta seluruh staff karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. dr. Bambang Suryanto.,M.Kes beserta staff karyawan RSUD
Kabupaten Kebumen
6. Ayah, Ibu, dan kedua adiku tersayang, yang senantiasa mendoakan,
memberikan dukungan, dorongan serta kasih sayang..
7. Teman-teman di Kost Darusalam maupun di Sidoharjo, terima kasih
atas semuanya dukunganya.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Februari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 9
BAB II : TELAAH PUSTAKA .......................................................... 11
A. Landasan Teori .............................................................. 11
B. Penelitian Terdahulu ...................................................... 27
C. Kerangka Teoritis .......................................................... 29
D. Hipotesis ....................................................................... 30
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................... 35
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................ 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ....................... 35
C. Definisi Operasional ...................................................... 37
D. Skala Pengukuran .......................................................... 39
E. Teknik Pengumulan Data .............................................. 40
F. Uji Instrumen Penelitian ................................................ 41
G. Teknik Analisis Data .................................................... 43
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ............... 47
A. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Kebumen ............ 47
B. Deskriptif Responden .................................................... 61
C. Analisis Data ................................................................. 64
D. Pembahasan ................................................................... 77
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 82
A. Kesimpulan ................................................................... 82
B. Saran .............................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam perekonomian Indonesia saat ini bisnis pelayanan kesehatan
merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas pelayanan sehingga pihak
rumah sakit harus menyediakan kualitas pelayanan yang baik kepada pasien.
Kualitas pelayanan menjadi faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
keberhasilan usaha. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian
konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima oleh mereka. Perkembangan
dunia usaha yang begitu pesat saat ini, sangat berpengaruh terhadap
perkembangan strategi pemasaran. Dunia usaha saat ini harus menganut
konsep pemasaran yang berbasis pada pemuasan kebutuhan dan keinginan
konsumen agar tetap bertahan di dunia usaha modern yang persaingannya
begitu ketat dan kondisi yang selalu berubah. Dengan demikian para
pengusaha harus bekerja dengan data yang valid agar tetap bisa menyusun
strategi yang relevan.
Demi kelangsungan hidupnya, maka perusahaan harus merancang
strategi pemasaran untuk produk mereka, agar produk yang mereka tawarkan
tersebut laku terjual dipasaran dan pada akhirnya mendatangkan laba yang
tinggi. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus memiliki perencanaan
dan implementasi strategi pemasaran yang matang, karena konsumen yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
potensial akan mempertimbangkan terlebih dahulu faktor-faktor tertentu
seperti : harga, pelayanan, lokasi dan fasilitas dari produk yang ditawarkan.
Namun hal tersebut tidak mudah direalisasikan, karena konsumen memiliki
banyak alternatif dalam memilih suatu produk tertentu serta pada saat yang
bersamaan pesaing juga memberikan keunggulan perusahaan mereka untuk
bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan konsdisi semacam ini,
membuat persaingan antar perusahaan dalam meraih konsumen semakin ketat.
Sebagai konsekwensinya perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing
dengan memberikan tawaran kepuasan kepada konsumen yang lebih baik dari
tawaran pesaing lainnya.
Keunggulan bersaing adalah Keunggulan atas pesaing yang
didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan lebih besar, melalui harga
yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai
dengan penetapan harga yang lebih tinggi (Kotler dan Amstrong, 1996)
Konsumen biasanya sangat peka terhadap kualitas yang diberikan oleh
perusahaan, baik buruknya kualitas yang terdapat pada atribut perusahaan
akan sangat berpengaruh pada pencapaian kepuasan konsumen (Kotler, 2000).
Jika konsumen terpuaskan maka akan membawa manfaat bagi perusahaan,
tetapi sebaliknya, konsumen yang tidak terpuaskan dapat merugikan
perusahaan. Melihat pentingnya kualitas pelayanan dalam menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan maka
pihak perusahaan biasanya melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang telah dilakukan dalam lima dimensi yang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dirumuskan oleh Parasuraman dkk yaitu bukti fisik (tangible), kehandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati
(emphaty).
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja suatu produk dan
harapan-harapannya (Kotler, 2000). Dengan demikian kepuasan merupakan
fungsi dari persepsi atas kinerja dan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan
maka pelanggan merasa tidak puas dan begitu juga sebaliknya. Kepuasan
adalah :Keyakinan pelanggan sebelum membeli suatu produk yang dijadikan
standart atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Harapan pelanggan
diyakini memiliki andil yang cukup besar demi menentukan kualitas barang
atau jasa dan kepuasan (Tjiptono, 1999)
Seperti perusahaan-perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga
memerlukan informasi yang berkenaan dengan konsumen yang dihadapinnya.
Berbagai informasi ini, berguna untuk menentukan, memberikan dan
menyediakan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Adapun
pengertian jasa menurut (Berry, 1996) yaitu : “ Jasa itu sebagai deeds
(tindakan, prosedur, aktivitas); proses-proses dan unjuk kerja yang
intangible”. (Zeithmal dan Bitner, 1996).
Perusahaan jasa sebagai suatu sistem terdiri dari sistem operasi jasa
dan sistem penyajian jasa, sistem operasi jasa sendiri adalah saat dimana input
diproses dan elemen-elemen produk diciptakan, sedangkan sistem penyajian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
jasa adalah penggabungan akhir dari elemen-elemen yang ada sampai dengan
penyajian jasa kepada konsumen. Unsur pelayanan dan fasilitas merupakan
kunci keberhasilan penyajian jasa, karena terkadang pihak konsumen lebih
terkesan pada penyajian yang mengesankan dibanding jasa itu sendiri.
Gronroos, (1990) menyatakan bahwa pemasaran jasa tidak hanya
membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan
interaktif. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan normal yang
dilakukan perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga, mendistribusikan,
dan mempromosikan jasa itu kepada konsumen. Pemasaran internal
menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan
memotivasi pegawainya untuk melayani pelanggan dengan baik (Kotler,
2005). Pentingnya konsumen bagi keberhasilan penyajian jasa akan menjadi
lebih jelas bila kita melihat unjukkerja jasa. Dapat dilihat bahwa situasi-situasi
unjuk kerja atau penyajian jasa adalah proses yang sangat mudah terpengaruh
oleh perilaku konsumen maupun karyawan. Unjuk kerja jasa merupakan hasil
dari tindakan dan interaksi antara individu didalam kedua kelompok tersebut.
Semakin meningkatnya standart hidup sekarang ini, menyebabkan
masalah kesehatan benar- benar merupakan kebutuhan pokok disamping
kebutuhan pangan, sandang dan tempat tinggal. Kalau dihadapkan pada
pilihan, pada hakekatnya setiap orang dalam menjalani hidup ini memilih
keadaan sehat baik jasmani maupun rohani, karena tanpa dengan keadaan
sehat maka seorang manusia tidak akan bisa melakukan sebuah aktifitas
kesehariannya, baik itu bersifat ekonomis maupun non-ekonomis. Oleh karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
itu harus ada suatu tempat atau instansi yang bergerak dibidang jasa, yang
mempunyai tujuan untuk kepentingan dan kebutuhan kesehatan masyarakat
Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat baik
peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan
perilaku dan gaya hidup mereka. Perubahan tersebut pada akhirnya
mempengaruhi selera kepuasan terhadap suatu produk dan layanan jasa.
Masyarakat menginginkan produk dan layanan jasa yang berkualitas yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, agar dapat bersaing, bertahan hidup, dan
berkembang. Perusahaan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan
yang berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk dan jasa yang tidak berkualitas pelanggan senantiasa akan
ditinggalkan pelanggan dan akan beralih kepada perusahaan lain. Untuk
mengantisipasi hal tersebut pihak Rumah sakit harus mengutamakan
perluasan produk dan pengembangan dari produk tersebut dan memberikan
pelayanan yang berorientasi pada pelayanan yang mengutamakan kepuasan
pasien. Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
menilai kepuasan pasien.
RSUD Kabupaten Kebumen sebagai perusahaan jasa kesehatan harus
lebih meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya
dan tidak mungkin menghindar dari realita persaingan industri jasa kesehatan
yang semakin meningkat sehubungan dengan masalah kualitas pelayanan
dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien. Produk Kualitas pelayanan
mengenai jasa kesehatan kepada pasien harus lebih ditingkatkan menyangkut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
banyaknya masyarakat yang membutuhkan kualitas pelayanan yang sangat
baik.
Masalah tersebut semakin komplek mengingat perbedaan pendapatan
masyarakat sehingga dapat mengganggu dalam pembayaran administrasi
rumah sakit. Untuk itu pihak rumah sakit harus memberikan kemudahan
dalam pelunasan biaya administrasi rumah sakit.Sejalan dengan meningkatnya
kesadaran baik dokter maupun masyarakat akan pentingnya sarana penunjang
diagnostik, berkembang pula teknologi dan peralatannya. Sarana penunjang
diagnostik ini berfungsi dalam menunjang pendeteksian penyakit, penetapan
diagnostik dan pemilihan terapi. Perkembangan teknologi dan peralatan sarana
penunjang diagnostik tersebut kini semakin cepat sejalan dengan tuntutan
perkembangan ilmu kedokteran klinis. Pola penyakit Negara maju seperti :
jantung, stroke, kangker dan sebagainya, membutuhkan pemanfaatan
tekhnologi canggih, jika tidak ingin makin jauh tertinggal dalam ilmu dan
tekhnologi kedokteran. Dengan adanya laboratorium, radiologi, USG,
fisioterapi diharapkan dapat melengkapi peralatan yang diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan konsumen sehubungan dengan kesehatannya. Untuk
pasien rawat inap, RSUD Kabupaten Kebumen menyediakan fasilitas kamar
yang memadai dan lingkungan yang bersih secara keseluruhan, baik itu
kebersihan kamar, kebersihan toilet, kebersihan ruang tunggu maupun
kebersihan lingkungan rumah sakit secara keseluruhan. Penyajian makanan
untuk para pasien juga sangat diperhatikan mulai dari gizi, ketepatan waktu
mengatur makanan, rasa makanan sampai pada variasi makanan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dihidangkan. Pihak rumah sakit juga menyediakan fasilitas –fasilitas lain guna
menunjang kebutuhan konsumen lainnya. Tempat parkir yang luas dan
nyaman disediakan untuk kemudahan dan kenyamanan konsumen dalam
menempatkna kendaraanya, tersediannya tempat ibadah sehingga
memudahkan konsumen dalam melaksanakan kewajibannya tanpa jauh-jauh
mencari tempat ibadah diluar rumah sakit. Dengan adanya pelayanan yang
lebih baik dan fasilitas yang memadai pihak rumah sakit berusaha semaksimal
mungkin untuk bisa memenuhi semua kebutuhan dan keingianan konsumen
serta memuaskan konsumennya. Kemampuan dan keberhasilan rumah sakit
dimulai dari kualitas yang diberikan kepada pasiennya. Pada saat ini, justru
ada kecenderungan oleh jasa rumah sakit, dimana pemilihan fasilitas yang
bersifat tangible dan intangible menjadi prioritas utama dalam memilih suatu
rumah sakit. Konsumen yang akan datang ke rumah sakit sejak awal
mempunyai tujuan untuk mendapatkan jasa layanan kesehatan pada salah satu
rumah sakit yang ia pilih dengan harapan dapat memberikan pelayanan
kepadanya secara memuaskan. Oleh sebab itu pihak manajemen harus
mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen. Pihak rumah sakit harus mengetahui kebutuhan dan keingianan
konsumen serta dapat menambah atau memperbaiki atribut-atribut yang
dimiliki agar dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dangan pengaruh kualitas pelayanan dengan variabel
reliability, responsiveness, emphaty, assurance, tangiable terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
kepuasan pasien pada instalasi rawat inap bedah RSUD Kabupaten
Kebumen. Maka untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor tersebut
terhadap kepuasan pasien, maka peneliti ingin membuat penelitian dengan
judul ” ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA
KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA INSTALASI
RAWAT INAP BEDAH UNIT PERAWATAN BEDAH RSUD
KABUPATEN KEBUMEN”(Studi kasus di RSUD Kabupaten
Kebumen)
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah dimensi Reliability memiliki pengaruh yang positif terhadap
kepuasan pasien?
2. Apakah dimensi Responsiveness memiliki pengaruh yang positif
terhadap kepuasan pasien?
3. Apakah dimensi Assurance memiliki pengaruh yang positif terhadap
kepuasan pasien?
4. Apakah dimensi Emphaty memiliki pengaruh yang positif terhadap
kepuasan pasien?
5. Apakah dimensi Tangiable memiliki pengaruh yang positif terhadap
kepuasan pasien?
6. Apakah Reliability, Responsivenes, Assurance, Emphaty dan
Tangiable secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
kepuasan pasien?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengaruh dimensi Reliability terhadap kepuasan
pasien
2. Untuk mengetahui pengaruh dimensi Responsivenes terhadap
kepuasan pasien
3. Untuk mengetahui Pengaruh dimensi Assurance terhadap kepuasan
pasien
4. Untuk mengetahui Pengaruh dimensi Emphaty terhadap kepuasan
pasien
5. Untuk mengetahui pengaruh dimensi Tangiable terhadap kepuasan
pasien
6. Untuk mengetahui pengaruh dimensi Reliability, Responsivenes,
Assurance, Emphaty, Tangiable secara bersama- sama terhadap
kepuasan pasien.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Pihak Praktisi
Sebagai evaluasi kerja dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada pasiennya serta peningkatan mutu karyawan dalam
memberikan pelayanan yang baik baik kepada pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Bagi pihak Akademisi
Sebagai wahana pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pasien
3. Bagi peneliti
Memahami cara-cara yang baik dalam memberikan pelayanan
agar tidak menyinggung perasaan pasien.
4. Bagi peneliti yang akan datang
Sebagai referensi dalam menentukan penelitian dan sebagai
kajian dalam mengadakan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Jasa dan Kualitas Pelayanan
a. Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak
berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler,
1994). Definisi jasa harus diamati dengan baik karena berbeda
dengan produk yang berupa barang. Kondisi cepat lambatnya
pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada penilaian konsumen
terhadap kinerja atau penampilan yang ditawarkan oleh pihak
produsen.
b. Karakteristik jasa
Menurut Kotler, 1994 jasa memiliki karakteristik yang unik
dibandingkan dengan produk :
1. Intangiability
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud,tidak dapat
dilihat, diraba, dirasa, didengar, sebelum jasa itu dibeli dan
konsumen akan merasakan manfaat dari jasa tersebut.
2. Inseparability
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Jasa dijual terlebih dahulu kemudian di produksi dan
dikonsumsi secara bersama sama.
3. Variability
Jasa bersifat variabel tergantung dari siapa kapan dimana
jasa itu dihasilkan penyedia jasa harus mengutamakan kualitas
dari jasa itu sendiri.
Menurut Goeht Davis (dalam Tjiptono, 1996) Kualitas
sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk jasa
manusia proses dan lingkungan yang memenuhi harapan.
Kualitas jasa adalah sikap dan evaluasi jangka panjang
konsumen terhadap jasa yang mereka terima dan dalam
pengukuran kualitas hendaknya mengukur sikap konsumen.
Menurut Fandi, (1996) Ada 3 komponen dalam kualitas jasa
diantaranya.
1. Teknical Quality yaitu komponen yang berkaitan dengan
kualitas output keluaran jasa yang diterima pelanggan.
2. Funcional Quality yaitu komponen yang terkait dengan
kualitas cara menyampaikan jasa.
3. Corporate image yaitu profil reputasi citra umum dan
daya tarik khusus suatu perusahaan.
Parasuraman, Zerithmal dan Bery (1985) mengemukakan
bahwa kualitas jasa merupakan konsep yang abstrak dan sukar
untuk dipahami karena jasa tidak berwujud heterogen, tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
terpisahkan, tidak tahan lama. Ada 3 hal yang harus diperhatikan
dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :
1. Bagi konsumen kualitas jasa adalah lebih diukur dibandingkan
dengan kualitas barang.
2. Kualitas jasa adalah lebih sulit diukur.
3. Evaluasi kualitas jasa bukkan hanya pada hasil jasa semata tetapi
mencakup evaluasi terhadap proses pengirimanya.
Menurut Zulian (2001) mengemukakan pengertian tentang
kualitas jasa
1. Excelent adalah standar kinerja yang diperoleh.
2. Costumer adalah perorangan, kelompok yang menerima, membayar
pelayanan.
3. Service adalah kegiatan utama yang tidak secara langsung terlibat
dalam proses pembentukan jasa atau produk tetapi pada pelayanan
antara penjual dan pembeli.
4. Kualitas adalah sesuatu yang tidak dapat diraba.
5. Level adalah sistem yang digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi.
6. Konsisten adalah tidak memiliki variasi dan semua pelayanan
berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
7. Deliver adalah memberikan pelayanan yang benar dengan cara
yang benar dandalam waktu yang tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Kualitas layanan konsumen menurut Kotler (1997)
mendefinisikan kualitas layanan sebagai tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi harapan konsumen. Parasuraman dkk (1998)
mendefinisikan kualitas layanan sebagai penilaian secara umum atau
sikap yang berhubungan dengan superioritas atau keunggulan dari
suatu pelayanan. Zeithmal (1988) mendefinisikan kualitas layanan
sebagai pengukuran konsumen terhadap kebaikan atau keunggulan
dari pelayanan secara keseluruhan. Spreng dan Mackoy (1994)
menjelaskan bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan merupakan
kesimpulan dari perbandingan penampilan apa yang konsumen
rasakan mengenai sebuah perusahaan yang seharusnya mereka
berikan. Layanan selalu mengacu pada pribadi dan situasi yang
ditimbulkan oleh pelayanan itu sendiri, sehingga menimbulkan
kegembiraan, kesenangan dan kepuasan. Pelayanan berkaitan dengan
aspek-aspek teknis dalam menghasilkan produk jasa bagi konsumen.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu alur
waktu, kemampuan mengantisipasi, komunikasi, kepekaan, dan
pengawasan.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan kualitas pelayanan konsumen adalah tindakan atau
sikap terbaik yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain
(konsumen) dimana terjadi komunikasi antara yang melayani dan
dilayani sebagai bentuk perbandingan penampilan yang konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
rasakan sehingga menimbulkan kepuasan diantara keduanya Spreng
dan Mackoy (1994).
c. Aspek-Aspek Kualitas Layanan Konsumen
Menurut Gronroos (1998) mengemukakan tiga kriteria pokok
dalam menilai dimensi kualitas layanan yaitu berhubungan dengan
hasil (out come related), berhubungan dengan proses (process
related), dan yang berhubungan dengan kesan (image related).
Ketiga kriteria tersebut dapat dijabarkan kedalam enam unsur
yaitu:
1. Profesionalisme dan keterampilan, konsumen menyadari
bahwa penyedia jasa (service provider), karyawan, sistem
operasional, dan sumber daya fisik, haruslah memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah konsumen secara professional.
kriteria ini berhubungan dengan hasil.
2. Sikap dan perilaku, konsumen merasa bahwa karyawan
perusahaan (contact personal) menaruh perhatian terhadap
mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan
masalah secara spontan dan senang hati. Kriteria ini
berhubungan dengan proses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Mudah diakses dan fleksibel, konsumen merasa bahwa
penyedia jasa, lokasi, jam kerja, dan sistem operasional
organisasi dirancang dan dioperasionalkan sedemikian rupa
sehingga konsumen dapat melakukan akses dengan mudah.
Selain itu, sarana dirancang agar lebih fleksibel dengan
penyesuaian permintaan dan keinginan konsumen. Kriteria
ini berhubungan dengan proses.
4. Keandalan dan sifat dapat dipercaya, konsumen dapat
mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa
beserta karyawan dan sistemnya. Kriteria ini berhubungan
dengan proses.
5. Menemukan kembali, konsumen menyadari bahwa bila ada
keslahan atau sesuatu yang tidak diharapkan, maka
penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk
mengendalikan situasi dan mencari pemecahan masalah
dengan tepat.
6. Reputasi dan dapat dipercaya, konsumen meyakini bahwa
sistem operasional dari penyedia jasa dapat dipercaya dan
memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan
pengorbanannya.
Menurut Sulistiyo,(1998) mengemukakan enam aspek yang dapat
diterapkan dalam industri pelayanan, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1. Fungsi (function) adalah kinerja primer yang
dituntut dari suatu jasa.
2. Karakteristik atau ciri tambahan (features) yaitu
kinerja yang diharapkan.
3. Kesesuaian (comformance) merupakan kepuasan
yang didasarkan pada pemenuhan persyaratan yang
telah ditetapkan.
4. Keandalan (Reliability) adalah kepercayaan
terhadap jasa-jasa dalam kaitannya dengan waktu.
5. Kemampuan pelayanan (service ability) merupakan
kemampuan untuk melakukan perbaikan apabila
terjadi kesalahan.
6. Estetika (aesthetics) adalah pengalaman pelanggan
yang berkaitan dengan perasaan dan panca indra.
Menurut Kotler, (1994) mengajukan delapan aspek untuk
mengemukakan kualitas produk jasa yaitu penampilan
(performance), keistimewaan (feature), keandalan (reliability),
pemenuhan (conformance), daya tahan (durability), kemampuan
melayani (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang
dirasakan (perceived quality). Goes dan Davis (dalam Kotler,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1996) mengatakan bahwa dalam industri jasa, sifat-sifat pokok
kualitas jasa adalah:
1. Keterpercayaan (reliability), meliputi jujur, aman, tepat
waktu, ketersediaan.
2. Keterjaminan (assurance), terdiri dari kompetensi, percaya
diri, menimbulkan keyakinan kebenaran atau keobyektifan.
3. Penampilan (tangibles), yaitu kebersihan, kesehatan,
perbuatan baik, teratur dan rapi, indah, berpakaian rapi dan
harmonis.
4. Kepemerhatian (emphaty), meliputi penuh perhatian kepada
setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan
menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi
dengan baik, bersikap dengan penuh simpati.
5. Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap
kebutuhan konsumen, cepat memberi respon terhadap
permintaan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi
keluhan-keluhan konsumen.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Layanan Konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Kotler (1997) mengemukakan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas layanan konsumen. Faktor-faktor tersebut
antara lain:
1) Faktor internal. Faktor ini dipengaruhi oleh komitmen karyawan
terhadap organisasi dan harapan konsumen tentang kualitas
layanan, termasuk didalamnya keinginan pribadi konsumen,
tingkatan keterlibatan (involvement level) dan pengalaman
sebelumnya. Faktor ini akan berpengaruh pada ide seseorang,
keinginan dan tingkatan harapan terhadap layanan yang
memadai.
a) Kebutuhan individu (individual needs). Misalnya seorang
konsumen memilih sebuah lembaga keuangan untuk
mengajukan pinjaman karena bunganya lebih rendah daripada
lembaga keuangan lainnya.
b) Tingkatan keterlibatan (level of involvement). Ada dua akibat
terhadap harapan, yaitu: pertama, peningkatan keterlibatan,
kesenjangan antara tingkatan pelayanan ideal dan tingkatan
pelayanan yang dirasakan sangat kecil. Kedua, dikarenakan
peningkatan keterlibatan, daerah toleransi akan berkurang.
Konsumen akan berkurang toleransinya jika terjadi
penyimpangan dalam pelayanan dari yang ideal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c) Pengalaman masa lalu (past experience). Pengalaman disini
termasuk pengalaman dengan lembaga yang lain dalam industri
yang sama dan pengalaman dengan lembaga dan industri yang
berbeda.
d) Filosofi pelayanan (service philosophy). Perkembangan
filosofi seseorang terbentuk dari dua hal yaitu keturunan dan
pengalaman sebelumnya.
2) Faktor eksternal. Ada empat faktor yang mempengaruhi,
yaitu:
a) Pilihan persaingan (competitive options). Persepsi terhadap
kualitas layanan dipengaruhi oleh pilihan persaingan yang
diberikan oleh perusahaan lain. Contohnya, 2 lembaga
keuangan dengan grade sama. Lembaga A memberikan bunga
ringan terhadap pinjaman, sedangkan lembaga B memberikan
bunga besar terhadap pinjaman, maka konsumen akan memilih
perusahaan yang memberikan bunga yang lebih ringan atau
bunga sama tetapi pelayanan yang lebih baik.
b) Konteks sosial (social context). Misalnya, apabila kita diajak
makan atasan kita, maka kita akan memiliki persepsi bahwa
kualitas layanan dirumah makan tersebut lebih baik daripada
rumah makan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c) Komunikasi dari mulut kemulut (word-of-mouth
communication). Sebelum konsumen memutuskan untuk
memilih jasa pelayanan, konsumen akan terlebih dulu meminta
pendapat orang lain. Ada beberapa sumber yang bisa
didapatkan yaitu teman, saudara, rekan sekerja (personal
source), ahli yang memahami tentang barang atau jasa yang
akan dipilih (expert source), pernyataan atau pengakuan dari
orang yang pernah menggunakan pelayanan jasa tersebut
(derived source).
d) Etika Bisnis dalam hal ini etika bisnis Islami. Konsumen
memilih suatu jasa pelayanan dengan pertimbangan religi,
misalnya halal haram, riba, dan pertimbangan religius yang
terkandung dalam agama.
3) Faktor situasional. Konsumen dalam memilih layanan
dipengaruhi oleh alasan memilih, suasana hati, keterbatasan
waktu, pentingnya pelayanan dan etika yang ada pada
organisasi.
a) Alasan memilih. Memilih produk jasa dipengaruhi oleh
tujuannya. Misalnya memilih suatu lembaga keuangan untuk
kepentingan apa: praktis dan bunga pinjaman ringan. Praktis
karena lokasi dekat dengan tempat tinggal dan prosedur
pelayananya tidak bertele-tele. Lembaga keuangan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dipilih karena bunga pinjamannya ringan dan tidak
memberatkan konsumen dengan syarat-syarat yang mudah
pula.
b) Suasana hati. Ketika suasana hati seseorang sedang baik
maka akan memiliki toleransi yang baik pula. Dikarenakan
pentingnya keadaan suasana hati, maka banyak bisnis
pelayanan yang berusaha untuk secara aktif mengusahakan
konsumennya untuk mencapai suasana hati yang baik.
Misalnya dengan penempatan perabot dan peralatan yang apik,
memberikan pelayanan yang ramah, kenyamanan dan lain-lain.
c) Keterbatasan waktu. Keadaan darurat berpengaruh pada
harapan konsumen. Semakin darurat maka akan mempertinggi
harapan konsumen untuk segera dilayani.
d) Etika organisasi. Dalam perusahaan tentu mempunyai nilai-
nilai tersendiri. Harapan konsumen dalam hal ini adalah
mendapatkan kesesuaian antara nilai yang ada dalam
perusahaan dengan nilai yang ada dalam diri konsumen
sehingga menimbulkan kepuasan
e. Dimensi kualitas jasa
Menurut Parasurama dkk (1995) Ada lima faktor utama yang
menentukan kualitas jasa diantaranya adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. Reliability adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
2. Responsivenes yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
3. Empaty yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.
4. Tangiable yaitu meliputi fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi.
5. Assurance yaitu pengetahuan dan keramahan karyawan yang harus
dimiliki dan kemampuan mereka dalam menawarkan kepercayaan
diri kepada nasabah.
2. Kepuasan pelanggan
a. Pengertian kepuasan pelanggan.
Menurut Tjiptono (1996) Kepuasan pelanggan yaitu respon
pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara
sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah pemakaian.
Menurut Kotler, (1997) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
ia rasakan dibanding dengan harapanya. Beberapa difinisi kepuasan
pelanggan, diantaranya adalah Tse dan Wilton (1998) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan, antara harapan sebelumnya dan kinerja
aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Engel (1995)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai purna beli dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi
harapan pelanggan. Adapun Kotler (1997) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah tingkat keadaan perasaan seseorang yang merupakan
hasil perbandingan antara penilaian kinerja atau hasil akhir produk dalam
hubungannya dengan harapan pelanggan. Pakar manajemen Drucker
(1982) mengatakan bahwa: bagi seorang pengusaha apa yang diproduksi
adalah tidak penting. Pelangan hanya akan memperhatikan apa yang akan
dia beli, untuk memuaskan kebutuhannya selalu berdasarkan pertimbangan
nilai.
Dengan demikian, kepuasan pelanggan tidak berarti memberikan
kepada pelanggan apa yang kita perkirakan disukai oleh pelanggan.
Namun kita harus memnerikan apa yang sebenarnya mereka inginkan
(wants), kapan (when) diperlukan dan dengan cara apa mereka
memperolehnya (the way they want it). Ada kesamaan diantara beberapa
definisi di atas, yaitu menyangkut komponen kepuasa pelanggan (harapan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan). Pada umumnya harapan pelanggan
merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan
diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang
atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan
terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi suatu produk yang
dibeli. (Tjiptono, 1996).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Pengukuran kepuasan pelanggan :
Berdasarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan adalah hasil yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa,
sama atau melebihi harapan yang diinginkan Tjiptono (1996). Bagaimana
mengetahui hasil yang dirasakan pelanggan melebihi atau kurang dari
harapan yang diinginkan. Kotler (dalam Zulian 2001) mengemukakan ada
4 metode
1. Sistem pengaduan
Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk
memberikan saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan
cara menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk
harus menjadi perhatian bagi perusahaan, sebab saran dan keluhan itu
pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan hal ini sebagai
bentuk kecintaan mereka terhadap perusahaan.
2. Survey pelanggan
Survey pelanggan merupakan cara yang umum dilakukan dalam
mengukur kepuasan pelanggan misalnya, melalui surat pos, telepon,
atau wawancara secara langsung.
3. Panel pelanggan
Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan
mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah
menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan yang setia akan
diperoleh informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
pelanggan yang telah berhenti membeli, perusahaan akan memperoleh
informasi mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila pelanggan yang telah
berhenti membeli (costumer loss rate) ini meningkat hal ini
menunjukan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggan.
Implikasi dari pengukuran kepuasan pelanggan tersebut adalah
pelanggan dilibatkan dalam pengembangan produk atau jasa dengan
cara mengidentifikasi apa yang dibutuhkan pelanggan. Hal ini berbeda
dengan pelanggan dalam konsep tradisional, dimana mereka tidak
dalam pengembangan produk, karena mereka berada diluar sistem.
Tujuan melibatkan pelanggan dalam pengembangan produk dan jasa
adalah agr perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan, bahkan jika
mungkin melebihi harapan pelanggan. Persepsi yang akurat mengenai
harapan pelanggan merupakan hal yang perlu, namun tidak cukup untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Perusahaan harus
mewujudkan harapan pelanggan ke dalam desain dan standar kepuasan
pelanggan. Desain dan standar kepuasan pelanggan dikembangkan atas
dasar harapan konsumen dari prioritasnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diketahui kepuasan
pelanggan dapat dilihat dari indikator seperti
1. Terpenuhinya harrapan pelanggan atas keunggulan pelayanan
yang ada
2. Terpenuhinya harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan
3. Terpenuhinya harapan pelanggan terhadap kepastian pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4. Terpenuhinya harapan pelanggan terhadap kemauan pegawai
dalam memberikan pelayanan.
5. Terpenuhinya harapan pelanggan terhadap kondisi fisik yang
ada.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Untuk memberikan gambaran kerangka berfikir dalam
penelitian ini, maka perlu untuk membahas hasil penelitian terdahulu
yaitu : Penelitian yang dilakukan oleh Dodik Agung (2002) dengan
judul “Analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan
nasabah kredit perorangan dan kelompok pada BPR Bank Pasar
Kabupaten Karanganyar” sedang variabel yang mengacu adalah
Reliability, Responsivenes, Assurance, Empaty, dan Tangiable
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan
nasabah dan variable Empaty mempumyai pengaruh paling dominan
terhadap kepuasan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Hariadi
(2002), yang berjudul : Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen Centuri 21 Joglo semar Surakarta”.Hasil
penelitian dengan menggunakan Regresi linier berganda yang
menunjukan bahwa konsumen masih belum puas dengan pelayanan
yang diberikan. Dari kelima variable kualitas pelayanan secara umum
variable Reliability, Responsivenes, Assurance, Emphaty, dan
Tangiable berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variable
kepusan nasabah dan dimensi Reliability mempunyai pengaruh yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
paling besar terhadap kepuasan nasabah. Temuan-temuan dalam
penelitian ini terbukti mendukung teori Gaspers yang menyatakan
atribut kualitas pelayanan adalah ketepatan pelayanan, akurasi
pelayanan dan kenyamanan yang dimasukan dalam dimensi kualitas
pelayanan. Penelitian ini juga mendukung teori Parasuraman dimana
tolak ukur kualitas pelayanan diukur dalam 5 unsur. Penelitian ini
mendukung teori Host (2003) menyatakan ada hubungan kualitas
pelayanan dengan kepuasan nasabah. Penelitian ini mendukung
penelitian Wahyudi dan Muryati (2001) berkaitan dengan kepuasan
pelanggan PDAM Kabupaten Klaten. Penelitian ini mendukung
penelitian Dodik Agung dimana dimensi kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah di PD BPR BANK Pasar Kabupaten Karanganyar. Penelitian
lain yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan
RSUD Ambarawa. ( Nur Isnawati, 2004)
Penelitian ini dilakukan di RSUD Ambarawa, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen setelah menerima jasa
pelayanan RSUD Ambarawa dan untuk mengetahui perbedaan
tingkat kepuasan pengguna jasa RSUD Ambarawa berdasarkan
karakteristik konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan metode statistik dan metode
diskriptif, hal ini bertujuan agar penelitian yang dihasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
memberikan hasil yang lebih akurat, sehingga dapat dicari solusi
yang tepat. Penelitian statistik dilakukan dengan menggunakan
instrumen kuisioner, selanjutnya kuisioner ini diolah menggunakan
bantuan komputer. Sedangkan untuk populasi yang diteliti adalah
pasien yang sedang rawat inap minimal 2 (dua) hari di RSUD
Ambarawa. Sampel yang digunakan sebanyak 100 pasien.
Melalui analisis yang dilakukan, secara keseluruhan pada seluruh
atribut yang ada di RSUD Ambarawa tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan antara kinerja dan harapan, artinya konsumen merasa
puas. Tetapi pada atribut variasi makanan menunjukkan perbedaan
yang signifikan antara kinerja dan harapan, yang berarti konsumen
tidak puas. Atribut yang paling memberikan kepuasan adalah atribut
pelayanan dokter dan tempat parkir.
C. KERANGKA TEORITIS
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka dapat kita paparkan secara
sigkat kerangka teoritis dengan gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Sumber : Tjipyono (2000)
Melihat gambar tersebut diatas maka dapat kita jelaskan bahwa terdapat
hubungan sebab akibat antara faktor reliability, responsivenes, assurance,
emphaty, dan tangiable dengan kepuasan pasien. Maka dengan kata lain variabel
reliability, responsivenes, assurance, emphaty, dan tangiable, baik secara parsial
maupun bersama-sama akan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan
konsumen
D. HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran
yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang digunakan adalah:
Menurut Sulistito, (1998). Keandalan (Reliability) adalah kepercayaan
terhadap jasa-jasa dalam kaitannya dengan waktu. Menurut Kotler, 1996
Keterpercayaan (reliability), meliputi jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan.
Parasuraman, 1995 Reliability adalah kemampuan untuk memberikan
Reliability
Responsivenes
Assurance
Emphaty
Tangiable
Kepuasan Pasien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Beberapa
studi menunjukan menunjukan bahwa semakin besar dimensi reliability akan
memberikan pengaruh yang besar juga terhadap kepuasan pasien (Suharto.
2006: Kiswanto, 2008 : Nur Laela Handayani. 2004). Menurut Suharto dalam
tesisnya menyimpulkan, variabel bebas reliability secara individual
mempunyai pengaruh secara langsung terhadap kepuasan pelanggan. Menurut
Kiswanto, 2008 menyatakan bahwa dimensi reliability secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan
menurut Handayani, 2004 menyatakan bahwa reliability secara individual
mepunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan,
semakin tinggi reliability akaan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik rumusan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Reliabilithy secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan
pasien
Kotler, 1996 Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap
kebutuhan konsumen, cepat memberi respon terhadap permintaan
konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi keluhan-keluhan
konsumen. Sedangkan menurut Zeithmal, (1998) Responsivenes yaitu
keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap. Menurut Suhart, (2006) : Handayani, (2004) dan
Kiswanto, (2008). Menyatakan bahwa dimensi responsivenes secara
individual mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Semakin besar dimensi responsivenes, maka semaki tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kepuasan konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan
rumusan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Responsivenes secara parsial berpengaruh positif terhadap
kepuasan pasien
Menurut Tjiptono (1996) Assurance yaitu pengetahuan dan keramahan
karyawan yang harus dimiliki dan kemampuan mereka dalam menawarkan
kepercayaan diri kepada pelanggan. Kotler (1995) Keterjaminan
(assurance), terdiri dari kompetensi, percaya diri, menimbulkan keyakinan
kebenaran atau keobyektifan. Berdasarkan pada penelitian dari Suharto
(2006) Assurance secara individual mempunyai pengaruh secara langsung
terhadap kepuasan pelanggan. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian
dari Kiswanto (2008) serta Handayani (2004). Dengan demikian dapat ditarik
rumusan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Assurance secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan
pasien
Kotler (1996) Kepemerhatian (emphaty), meliputi penuh perhatian kepada
setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami
aspirasi konsumen, berkomunikasi dengan baik, bersikap dengan penuh simpati.
Menurut Zeithmal (1995) Empaty yaitu kemudahan dalam melakukan
hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami
kebutuhan pelanggan. Berdasarkan penelitian dari Suharto (2006) Emphaty
secara individual mempunyai pengaru secara langsung terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil tersebut juga di dukung oleh penelitian dari Kiswanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(2008) dan Handayani (2004). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpilkan
rumusan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Emphaty secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan
pasien.
Menurut Tjiptono (1996) Penampilan (tangibles) yaitu kebersihan,
kesehatan, perbuatan baik, teratur dan rapi, indah, berpakaian rapi dan
harmonis Parasuraman (1995) menyatakan dimensi Tangiable yaitu
meliputi fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Berdasarkan
penelitian dari Suharto (2006) dan Kiswanto (2008) Tangiabel secara
individual memiliki pengaruh secara langsung terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian dar Handayani
(2004). Dengan demikian dapat ditarik rumusan hipotesis sebagai berikut:
H5: Tangiable secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan
pasien.
Definisi kepuasan pelanggan menurut Kotler, (1997: 36) adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia
rasakan dibanding dengan harapanya. Menurut Tjiptono (1996: 146)
Kepuasan pelanggan yaitu respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara sebelumnya dan kinerja actual
produk yang dirasakan setelah pemakaian. Hasil penelitian Indra dan
Gunarsih (2002) yang menyatakan bahwa reliability, responsiveness,
empathy, assurance, dan tangible secara bersama-sama berpengaruh secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
signifikan terhadap kepuasan debitur di PD BPR Bank Pasar Kabupaten
Karanganyar. Sehingga dapat ditarik rumusan hipotesis sebagai berikut:
H6 : Reliability, Responsivenes, Assurance, Emphaty, Tangiable secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini merupakan tipe penelitian pengujian hipotesis mengenai
pengaruh dimensi kualitas pelayanan Reliability, responsiveness, empaty,
assurance, tangiable dan objek penelitian di instalasi unit perawatan bedah
RSUD kabupaten Kebumen.
B. Populasi, Sampel, Teknik sampling
1. Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek
transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
(Kuncoro, 2001). Dalam penelitian ini populasi dimaksudkan adalah
pasien pengguna jasa instalasi unit perawatan bedah RSUD Kabupaten
Kebumen yaitu pasien yang telah dirawat minimal selama dua hari
2. Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi Sekaran (2000).
Alasan dari pengambilan sampel tersebut adalah karena berdasarkan dari
pengamatan peneliti anggota masyarakat banyak yang menggunakan jasa
kesehatan tersebut. Selain itu karena tingkat pendidikan yang sudah cukup
tinggi sehingga peneliti mengharapkan memperoleh suatu jawaban yang
berkualitas dari koesionernya.
Menurut Roscue dikutip Sekaran(2000) ukuran sampel lebih besar dari
30 kurang dari 500 telah mencukupi untuk digunakan dalam penelitian. Maka
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dari populasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
ada di unit perawatan bedah RSUD Kabupaten Kebumen. Hasil 100 orang
tersebut diperoleh dari perhitungan dan pembulatan dari rumus Djarwanto dan
Pangestu (1996), mereka juga memberikan rule of thumb, dimana jika
populasi yang akan diteliti jumlahnya tidak terhingga maka sampel yang akan
diambil harus tepat jumlahnya. Untuk rumus pengambilan jumlah sampelnya
adalah sebagai berikut:
Penelitian ini menggunakan nilai α (level of significancy) = 0,05
diharapkan besarnya kesalahan kurang dari 0,1 dari sini akan didapat
perhitungan sebagai berikut:
3. Teknik sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan desain non
probability sampling yaitu semua elemen populasi tidak mempunyai
2
1,096,1
41
⎟⎠
⎞⎜⎝
⎛=2
2/05,0
1,041
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=
Zn 04,96=
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Z : Angka yang menunjukan penyimpangan
nilai varians dari mean
E : Error
22/
41
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
EZn α
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kesempatan untuk dipilih menjadi sampel (Sekaran, 2000). Jika kita lihat dari
karakteristik populasi dan tujuan dalam penelitian ini, maka penentuan
responden yang dijadikan sampel untuk penelitian ini dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling.. Purposive sampling dilakukan
dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu
(Jogiyanto, 2004). Maka kriteria yang digunakan dalam memilih sampel dalam
penelitian ini adalah :
a) Pasien yang telah dirawat selama 2 hari dengan pertimbangan selama
tersebut pasien telah merasakan dan menilai pelayanan yang diterima
b) Pasien dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi
c) Apabila pasien yang terpilih sebagai responden tidak dapat
berkomunikasi maka kuesioner yang diajukan dapat diisikan oleh
keluarganya yang bertanggung jawab terhadap perawatan pasien
C. Devinisi operasional
Menghindari luasnya variable diatas maka diberikan definisi
operasional yang akan digunakan dengan menggunakan skala likert (1-5). Hal
ini dapat digunakan untuk mempermudah peneliti dalam mengadakan
penelitian. Variabel penelitian. Variabel penelian sangat berpengaruh dalam
penelitian diantaranya variable independenya adalah pengaruh kualitas
pelayanan. Sedangkan variable dependennya adalah kepuasan pasien
Adapun definisi oprasional variable dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1. Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien adalah tingkat kepuasan tingkat pengguna
produk maupun jasa layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit
sebagai indikator yang digunakan adalah dimensi kualitas
pelayanan. (Tjiptono, 1996).
2. Reliability ( Keterandalan )
Yaitu kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang
baik, cepat, dan tepat kepada pasienya serta sesuai dengan pelayanan
yang dijanjikan Dimensi reability dapat dilihat dari ketepatan
melaksanakan janji, dapat dipercaya dan akurasi dalam pencatatan
dokumen. Ketepatan dokter dalam mendiagnosa penyakit.Tindakan
yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan dan pengobataan,
Kemampuan cleaning service dalam membersihkan ruangan.
(Zeithmal, 1995)
3. Responsivenes ( Daya tanggap)
Yaitu kemampuan pihak rumah sakit untuk berusaha memberikan bantuan
kepada pasien dan memenuhi pelayanan yang tepat. Tanggapan para juru
rawat terhadap permintaan atau keluhan pasien, Kesigapan tim medis
dalam menangani pasien , Pemberian informasi secara jelas dan gampang
dimengerti. (Kotler, 1996)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4. Empaty
Yaitu kemampuan pihak rumah sakit memberikan perhatian secara
individu.Melihat dan melayani konsumen tanpa membedakan status social,
Memberikan pelayanan ramah dan sopan, Memahami kondisi pasien,
Memberikan bantuan tanpa pamrih. (Parasuraman, 1996)
5. Assurance ( Jaminan)
Yaitu pengetahuan dan keramahan karyawan yang harus dimiliki
oleh karyawan dan dokter kemampuan mereka dalam menawarkan
kepercayaan diri kepada pasien. Dokter dan karyawan yang professional,
Jaminan keakuratan tentang suatu penyakit yang diderita pasien,
Ketrampilan dan kesopanan para dokter, perawat, cleaning service,
Keramahan para dokter, perawat, cleaning service. (Kotler, 1996)
6. Tangiable( Nyata)
Yaitu keberadaan fasilitas - fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan
alat - alat pendukung yang berujud dari rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kepada pasien. Ukuran tempat tidur, Kebersihan dan
Kenyamanan ruangan dan toilet, Kerapihan dan kebersihan petugas ,
Disain interior dan eksterior ruangan, Adanya fasilitas lain di sekitar
ruangan (tempat sampah, kursi tunggu). (Kotler, 1996).
D. Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah berupa
kuesioner yang dibagikan kepada responden. Butir- butir dalam pertanyaan
mempunyai maksud untuk mengungkap sikap responden. Dari jawaban yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
diperoleh dapat disimpulkan mengenai arah, intensitas, keleluasaan, dan
konsistensi responden. Semua jawaban dari pertanyaan akan diukur dalam lima
skor dengan menggunakan skala Likert dengan pembagian skor sebagai
berikut:
– Jawaban ”sangat setuju” diberi skor 5
– Jawaban ”setuju” diberi skor 4
– Jawaban ”netral” diberi skor 3
– Jawaban ”tidak setuju” diberi skor 2
Jawaban ”sangat tidak setuju” diberi skor.1
E. Teknik pengumpulan data
Sumber data: Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam
penelitian ini mengunakan data primer yang didapatkan melalui daftar
kuesioner dan observasi dan wawancara.
1. Data Primer
Data yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara
langsung dengan responden dan memberikan kuesioner yang akan diisi
oleh reponden. Data yang diperoleh dari kuesioner itu merupakan data
primer. Data dari responden berupa tanggapan atau jawaban dari kuesioner
yang telah diberikan, yang selanjutnya akan diberi penilaian dengan skala
Likert.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber lain
atau referensi lain misalnya dari buku, majalah, surat kabar, internet atau
lembaga lain yang memiliki hubungan dengan penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan
wawancara.
a. Kuesioner
Dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden untuk memperoleh data yang diperoleh.
b. Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c. Observasi
Dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek
penelitian untuk melengkapi data yang diperlukan.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan proses pengukuran untuk menguji
kecermatan butir – butir dalam daftar pertanyaan untuk melakukan
fungsi ukurnya, dimana pengujian dilakukan dengan mengkorelasikan
skor pada masing – masing item dengan skor totalnya kemudian diolah
dengan bantuan program SPSS 16.0. Untuk menghitung koefisien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
korelasi digunakan metode korelasi Pearson yang rumusnya adalah
(Hadi, 1991).
( ) ( )} ( ) ( }{(({ 2222 yynxxn
xyxynrxyΣ−Σ−Σ−Σ
Σ−Σ=
dimana:
rxy= koefisien korelasi antar butir (x) dengan skor variabel (y)
n = jumlah responden yang diuji coba
∑x= jumlah skor butir X
∑y= jumlah skor variabel (Y)
∑x2= jumlah skor butir (X) kuadrat
Perhitungan sah atau tidak suatu butir pertanyaan dilakukan
dengan cara membandingkan hasil korelasi item pertanyaan dan skor
total dengan korelasi kritis atau korelasi tabel. Jika nilai korelasi pada
setiap item pertanyaan lebih besar daripada nilai kritis atau korelasi
table ( Rh ⟩ Rt ) maka item tersebut bisa dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar, 2000). Sehingga dapat dikatakan bahwa uji reliabilitas
dilakukan untuk sehingga mengetahui dapat tidaknya alat pengukur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
tersebut stabil, mantap dan konsisten. Penghitungan reliabilitas ini
metode yang dipergunakan adalah Cronbach’s alpha. Nilai alpha
tersebut dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu: reliabilitas baik jika
nilai alpha berada antara 0,8 - 1,0; reliabilitas dapat diterima jika nilai
alpha berada antara 0,6 -0,79; dan reliabilitasnya kurang baik jika nilai
alphanya kurang dari 0,6 (Sekaran, 2000).
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
G. Teknik analisis data
Data yang masuk akan dianalisis dan diuji dengan menggunakan statistik
metode regresi linier berganda. Dalam penelitian ini sebagai variable tak bebas
adalah kepuasan pasien sedangkan sebagai variable bebas adalah Reliability,
Responsivenes, Empaty, Assurance, Tangiable.
Adapun persamaan regrasi linier berganda dalam peneliatian ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ei
Keterangan:
Y : kepuasan pasien
a : Konstanta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b1,b2,b3,b4,b5 : koefisien regresi
X1 : reliability
X2 : responsiveness
X3 : empathy
X4 : assurance
X5 : tangible
ei : factor error
Hasil persamaan regresi berganda tersebut kemudian dianalisis
dengan menggunakan beberapa uji.
2. Uji t
Uji-t digunakan untuk menguji apakah pertanyaan hipotesis benar
(Setiaji, 2004). Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan
variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif).
b. Dengan melihat hasil print out computer melalui program SPSS for
windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t.
c. Jika Signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Jika signifikan nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variable bebas terhadap variable terikat. Artinya
Ho diterima dan menolak H1, pada tingkat signifikansi J = 5%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Namun bila nilai t sig < 0,10 maka ada pengaruh yang signifikan
pada signifikansi J = 1%.
3. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian
ini digunakan level of significance sebesar 95% (α = 5%) dan derajat
kebebasan pembilang (n-k) dan penyebut (k-1). Pengujian dilakukan
menggunakan uji sebagai berikut:
043210 ===== bbbbH
04321 ≠≠≠≠= bbbbHa
Kriteria pengujian:
a. Apabila tabelhitung FF < maka 0H diterima, artinya variabel
bebas tidak selalu bersama-sama mempengaruhi variabel tidak
bebas secara signifikan.
b. Apabila tabelhitung FF > maka 0H ditolak, artinya variabel bebas
secara bersama-sama mempengaruhi variabel tidak bebas
secara signifikan.
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Setiaji (2004) koefisien determinasi (R2) pada intinya
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas
dalam menerangkan variabel yang terikat. Pengujian ini dilakukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
mengetahui tingkat pengaruh variabel independen terhadap kenaikan atau
turunnya variabel dependen. Nilai dari koefisien determinasi ini besarnya
antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1). Jika nilai koefisien
determinasi adalah satu (1) mengandung arti kalau variabel independen itu
berpengaruh terhadap variabel dependen dengan sempurna atau terdapat
suatu kecocokan yang sempurna. Tetapi jika koefisien determinasi adalah
nol (0) berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
JKTJKRR =2
Di mana :
R2 : Koefisien Determinasi
JKS : Jumlah Kuadrat Residual
JKT : Jumlah Kuadrat Tengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen didirikan pada
tahun 1916 dengan nama “ZENDING HOSPITAL, PANJURUNG” yang
dikelola Yayasan Kristen di bawah naungan pemerintah Hindia Belanda.
Karena Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942, maka ZENDING
HOSPITAL, PANJURUNG menjadi milik pemerintah pendudukan Jepang
sampai pada tahun 1945.
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
pemerintah Jepang menyerahkan ZENDING HOSPITAL, PANJURUNG,
pengelolaannya diserahkan kepada Republik Indonesia. Pada tahun 1950
ZENDING HOSPITAL, PANJURUNG diserahkan kepada pemerintah
Daerah Kabupaten Kebumen. Pegawai-pegawainya yang berasal dari
ZENDING HOSPITAL, PANJURUNG dialihkan statusnya, yang medis
menjadi pegawai Depkes, sedangkan yang non medis atau tata usaha
menjadi pegawai pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Dengan
demikian ZENDING HOSPITAL, PANJURUNG menjadi rumah sakit
umum daerah Kabupaten Kebumen.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen terletak di
bagian Selatan Kota Kebumen, yaitu di jalan Rumah Sakit No. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
termasuk dalam wilayah RT. 01 RW. 01 Kelurahan Panjer Kecamatan
Kebumen. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen menempati
areal seluas 26.942 m2 dengan luas bangunan 6100 m2. batas-batas lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jalan RSU dan jalan kereta api jurusan Bandung
Surabaya
Sebelah Timur : Pemukiman penduduk
Sebelas Selatan : Sungai Lukulo
Sebelar Barat : Pemukiman penduduk dan sungai Lukulo
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen merupakan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintahan
daerah yang berada di wilyahan administrasi Kabupaten Kebumen sebagai
rumah sakit rujukan. Dewasa ini Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen telah mengalami perkembangan dalam melayani masyarakat.
Sejak terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No: 031/Birhup/1972 tentang rumah-rumah sakit pemerintah, maka
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen digolongkan dalam
rumah sakit klasifikasi tipe D. Selanjutnya dalam hal jenis pelayanan dan
tingkat berkembang cukup baik, maka klasifikasi D untuk Rumah Sakit
Umum Daerah Kebumen pada tahun 1983 telah ditingkatkan menjadi
klasifikasi C sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI.
No.233/Menkes/SK/VI/1983. Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah
No. 54 Tahun 2004 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
berubah menjadi Badan Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kebumen. Pada tahun 2008 RSUD Kebumen mengalami
perubahan lagi sesuai dengan peraturan daerah No. 86 Tahun 2008 yaitu
tentang rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja RSUD Kabupaten
Kebumen berubah menjadi RSUD daerah Kabupaten Kebumen dengan
eselon III.
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya dalam pelayanan
kesehatan yang baik dan seiring dengan perkembangan Rumah Sakit
Umum daerah Kabupaten Kebumen yang telah menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Kebupaten Kebumen telah menetapkan visi dan misinya.
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen adalah :
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen sebagai Rumah Sakit
Modern, Profesional, Terjangkau dengan Unggulan Bidang Trauma.
Sedangkan misi organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen adalah :
a. Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, sebagai Rumah Sakit rujukan khususnya kasus
trauma;
b. Mengembangkan pelayanan dan sarana dan prasarana menjadi rumah
sakit rujukan kelas B yang modern, professional dan terjangkau;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan modern yang
dapat memuaskan pelanggan dan efisien dalam pengelolaannya;
d. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia melalui pengingkatan
kompetensi yang berorientasi terhadap pasien;
e. Meningkatkan mutu manajemen Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD);
f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
3. Tata Nilai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
a. Keiklasan
Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
melandasi setiap aktivitasnya dengan ikhlas sebagai bagian daripada
ibadah kepada Tuhannya dan amal saleh kepada sesama manusia.
b. Keramahan
Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap karyawan selalu
mengedepankan sikap ramah dalam melayani pelanggan.
c. Kebersamaan
Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap karyawan selalu
mengedepankan kerja sama tim yang saling menolong satu sama lain
dalam menegakkan kebenaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
d. Kedisiplinan
Setiap aktivitas yang dijalankan selalu dilandasi dengan kedisiplinan
yang tinggi sebagai upaya mencapai kinerja yang optimal.
4. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen berjumlah 560 orang yang terdiri dari 524 PNS dan 36 PTT.
Jumlah tersebut masih terbagi menjadi ke dalam delapan jenis tenaga yaitu
staf medis fungsional, keperawatan, kefarmasian, gizi, kesehatan
masyarakat, keterapian fisik, keteknisian medis, non kesehatan menurut
tingkat pendidikan. Lebih rinci pada daftar sumber daya manusia Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen (terlampir).
5. Sumber Daya Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen adalah milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen dan Belum BLUD, sehingga
pendapatannya disetor di KAS Daerah Kabupaten Kebumen dan
dikembalikan lagi ke rumah sakit. Di samping dikembalikan ke Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen juga disubsidi dari dana APBD
II Kebumen juda ada dari APBN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
6. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Sebagai organisasi pelayanan public milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Kebumen secara umum ada tiga fasilitas pelayanan yaitu
pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan penunjang
lainnya.
a. Pelayanan Medis
Pelayanan medis terdiri dari pelayanan rawat jalan dan rawat
inap. Rawat jalan adalah penderita yang melakukan diagnosa,
pengeobatan, perawatan akibat penyakit, peningkatan kesehatan dan
penelitian dengan tanpa menginap di rumah sakit. Untuk pelaksanaan
rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
mempunyai beberapa poliklinik yang diperuntukkan bagi penderita
yang baru dalam taraf pemeriksaan awal untuk mengetahui jenis
penyakit yang diderita. Oleh karena itu masih memungkinkan bagi
penderita yang berasal dari bagian rawat jalan ini kemudian diteruskan
ke bagian rawat inap. Bagian-bagian pelayanan yang dimiliki adalah
sebagai berikut :
1) Pelayanan Poliklinik Jiwa
2) Pelayanan Poliklinik Mata
3) Pelayanan Poliklinik Bedah
4) Pelayanan Poliklinik Mulut dan Gigi
5) Pelayanan Poliklinik Syaraf
6) Pelayanan Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
7) Pelayanan PoliklinikTelinga dan Tenggorokan
8) Pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam
9) Pelayanan Poliklinik Penyakit Anak
10) Pelayanan Poliklinik Kulit dan Kelamin
11) Pelayanan Poliklinik Psikologi
12) Pelayanan Poliklinik Orthopedi
13) Pelayanan Poliklinik Medik
14) Pelayanan Unit Gawat Darurat
15) Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik
Dari dua belas poliklinik di buka selama 6 hari kerja, dengan
jam pelayanan pendaftaran poliklinik buka dari jam 07.30 sampai
dengan jam 11 siang, sedangkan pelayanan sampai selesai. Untuk
instalasi gawat darurat dibuka selama 24 jam untuk penanganan kasus-
kasus emergensi.
Bagian rawat inap merupakan bagian perawatan penderita yang
memerlukan perawatan relatif lama, karena penyakit penderita yang
dirawat bagi ini memerlukan pengawasan atau perhatian yang khusus.
Bagian rawat inap terdiri dari delapan ruang perawatan yang
mempunyai kapasitas tempat tidur 185 buah dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel IV. 1
Ruang Perawatan RSUD Kebumen
No. Nama Ruang Perawatan
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Anggrek
Bougenvilee
Cempaka
Teratai
Dahlia
Melati
Mawar/Peristi
Ruang perawatan VIP
Ruang perawatan khusus pasien kebidanan
Ruang perawatan pria penyakit dalam
Ruang perawatan khusus pasien THT, Mata,
Kulit, Kelamin dan Jiwa
Ruang perawatan wanita penyakit dalam
Ruang perawatan anak
Ruang perawatan bayi
8. ICU/ICCU Ruang perawatan khusus pasien yang
memerlukan perawatan intensif.
Sumber : Ka. Sie Rekam Medis RSUD Kebuen Tahun 2010.
Adapun dari jumlah ruang rawat inap yang terdiri dari 185
tempat tidur yang terbagi dalam 5 kelas. Kelas III dan II sebesar 132
tempat tidur atau 71,4% diperuntukkan untuk kelas ekonomi
menengah ke bawah dengan tarif Rp. 6.750,- per hari untuk kelas III,
dan Rp. 10.000,- per hari untuk kelas II. Sedangkan yang 28,6%
terbagi dalam 3 kelas yaitu kelas Utama I, yang terdiri dari 31 tempat
tidur atau 16,8%, kelas Utama II terdiri dari 6 tempat tidur atau 3,2%.
Kelas I terdiri dari 16 tempat tidur atau 8,6% diperuntukkan bagi kelas
ekonomi menengah ke atas, dengan tarif kelas I Rp. 18.000,- per hari,
kelas Utama II Rp. 36.000,- per hari, kelas Utama I Rp. 54.000,- per
hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b. Pelayanan Penunjang Medik
Untuk mendukung pelayanan rawat jalan maupun rawat inap
RSUD Kabupaten Kebumen mempunyai fasilitas penunjang medis
yaitu :
1) Instalasi Radiologi
2) Instalasi Laboratorium
3) Instalasi Farmasi
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Medik
6) Instalasi Anastesi
7) Instalasi peralatan elektromedik
c. Pelayanan Penunjang Lainnya
Pelayanan ini terdiri dari pelayanan rekam medik, pelayanan
administrasi keuangan dan umum yaitu : transportasi ambulance,
PAM, Listrik, Incenerator, IPAL, kamar jenazah, parkir, tempat ibadah
(mushola). Adapun sarana transportasi ambulance ada 7 buah ambulan
yaitu ambulance untuk antar pasien ke rumah sakit rujukan ada 4 buah
mobil, 2 mobil jenasah, dan ambulance darurat 1 buah.
7. Kinerja Pelayanan RSUD Kabupaten Kebumen
Secara terperinci kinerja RSUD Kabupaten Kebumen tersaji di
masing-masing tabel di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel IV. 2
Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Masing-Masing Poliklinik Rawat Jalan
Tahun 2005-2010 No. Unit Rawat
Jalan/Poliklinik Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Umum 2362 2328 375 2. Penyakit Dalam 1.3846 15380 21046 20472 19016 17040 3. Penyakit Anak 4023 4212 4259 4373 4169 4171 4. OBSGYN 2479 2777 3107 3690 4364 4236 5. Bedah 6551 6964 7672 7097 7333 5213 6. Mata 3510 4643 5526 4537 2643 4195 7. THT 1370 1615 2859 3015 3587 2088 8. Syaraf 3050 3523 4281 5306 5703 6278 9. Gigi Mulut 2848 2802 2881 2999 2760 1675 10. Kulit Kelamin 2567 2682 2441 2803 3904 3256 11. Jiwa 229 452 2050 1997 3050 1754 12. Psikologis 34 33 113 234 138 152 13. Radiologi 6562 7218 15168 10085 20129 11965 14. IGD 11990 13189 8301 15477 16740 16789 15. Orthopedi 346 1875 2026
Jumlah 61380 67818 80079 82431 95411 80838 Sumber : Ka. Sie Rekam Medik RSUD Kebumen Tahun 2010.
Data kunjungan pasien rawat jalan selama 5 tahun sejak tahun 2005
sampai dengan tahun 2010 ada penambahan pasien sebanyak 19458 orang,
kalai dibagi 6 tahun rata-rata penambahannya adalah 3243 orang per
tahun. Dengan demikian bisa dikatakan ada penambahan pelanggan tetapi
tidak begitu pesat. Penambahan ini terjadi pada sebagian besar poliklinik
dan IGD.
Tabel IV. 3
Data Pasien Rawat Inap Pada RSUD Kebumen Tahun 2005-2010 No. Uraian Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Jumlah Tempat Tidur 164 164 164 164 185 185 2. Jumlah Pasien Masuk 9479 9978 11293 12886 11767 11534 3. Jumlah Dirawat 9479 9978 11293 12886 11767 11534 4. Jumlah Pasien Keluar
Hidup 8610 8520 10134 10946 10786 10518
5. Jumlah Pasien Keluar Mati < 48 jam
229 199 261 225 311 269
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
6. Jumlah Pasien Keluar Mati > 48 jam
122 173 222 260 248 227
7. Jumah Pasien Keluar & Mati
8961 8892 10617 11431 11345 11014
8. Jumlah Lama Dirawat 43377 43188 46990 52258 57459 44060 9. Jumlah Perawatan 37213 41809 47460 48924 49051 47639 10. BOR 62% 67% 79% 82% 73% 71%11. BTO 55x 52x 65x 70x 61x 55x 12. GDR 39% 42% 45% 42% 49% 45% 13. NDR 14% 19% 21% 23% 22% 21% 14. TOI 2 hari 2 hari 1 hari 1 hari 2 hari 2 hari 15. AVLOS 4,8 hari 4,9 hari 4,4 hari 4,6 hari 5 hari 4 hari 16. Rata-rata Pasien Dirawat
Sehat 26 22 28 30 30 29
17. Rata-rata Pasien Masuk Sehari
26 26 31 35 32 32
Sumber : Ka. Sie Rekam Medik RSUD Kebumen Tahun 2010.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau memberikan
gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari
berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mutu
pelayanan, tingkat efisiensi pelayanan. Untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan
beberapa indikator.
Selain itu agar informasi yang ada dapat bermaka harus ada nilai
parameter yang akan dipakai sebagai nilai banding antara fakta dengan
standar yang diinginkan diantaranya : BOR (Bed Occupance Rate), yaitu
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikatir
ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari
tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR ini idealnya antara 65% -
85%.
AVLOS (Average Length of Stay) yaitu rata-rata lama perawatan
seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum
LOS yang ideal antara 6 hari – 9 hari.
BOT (Bed Turn Over) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur,
berapa hari dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat
tidur rumah sakit dipakai. Yang ideal rata-rata dipakai 40-50 kali.
TOI (Turn Over Interval) yaitu rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya, ini menunjukkan
gambaran tingkat efisiensi daripada penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.
NDR (Net Death Rate) yaitu angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk setiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang
dianggap masih ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
GDR (Gros Death Rate) yaitu tingkat kematian umum untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per
1000 penderita keluar.
Tabel IV. 4
Target dan Realisasi Pendapatan RSUD Kab. Kebumen Tahun 2002-2010
Tahun Anggaran Target Realisasi 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Rp. 1.545.000.000,-Rp. 1.900.000.000,-Rp. 4.250.000.000,-Rp. 5.750.000.000,-Rp. 8.644.450.000,-
Rp. 10.000.000.000,-Rp. 15.500.000.000,-Rp. 19.987.688.000,-Rp. 23.151.198.000,-
Rp. 1.572.590.084,- Rp. 2.296.396.267,- Rp. 4.471.921.135,- Rp. 6.359.965.824,- Rp. 8.754.140.639,-
Rp. 10.377.211.482,- Rp. 16.710.181.887,- Rp. 20.300.000.000,- Rp. 22.858.402.802,-
Sumber Ka. Bid Keuangan RSUD Kab. Kebumen Tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Pendapatan RSUD Kabupaten Kebumen selama 9 tahun dari tahun
2002 sampai dengan tahun 2010 target dapat dipenuhi melebihi targer
yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Namun untuk tahun 2010 target
hanya terpenuhi 98% dari target yang ditentukan.
8. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Kebumen
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 54 Tahun 2004 tanggal 14
Juli 2004 lembaran Daerah No. 66 Tahun 22 Seri D Nomor 25 Rumah
Sakit Umum Darah Kabupaten Kebumen berubah menjadi Badan
Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen dengan
status Eselon II. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
dipimpin oleh seorang Kepala dengan Sebutan Kepala Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kebumen secara organisatoris berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan
secara teknis medis mempunyai hubungan fungsional dengan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Namun pada tahun 2008 dengan
peraturan Bupati Kebumen No. 86 tahun 2008 menjadi RSUD Kebumen
denganeselon III, kepala rumah sakit dengan sebutan direktur karena
rumah sakit Kebumen masih bertipe C. Diharapkan pada tahun 2011
RSUD sudah menjadi BLUD karena tahap-tahapannya sudah dilakukan.
Adapun struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen . Secara jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
9. Penghargaan yang Diperoleh RSUD Kabupaten Kebumen
Adapun prestasi dan penghargaan yang telah diraih selama kurun
waktu perjalanan RSUD Kabupaten Kebumen yang menonjol adalah :
a. Rumah Sakit Sayang Bayi (tahun 1995)
b. Akreditasi 5 bidang pelayanan (tahun 1998)
c. Akreditasi 12 bidang pelayanan (2009)
B. Deskriptif Responden
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dimaksudkan untuk
mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item
pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan berkaitan dengan variabel yang
diteliti dalam penelitian ini. Prosedur pencarian data dengan melakukan
penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, dari 100 kuesioner yang
disebar kepada responden, ternyata 100% kembali. Hal ini disebabkan karena
dalam pengambilan data, dilakukan dengan cara communication study
(peneliti menanyai subyek dan mengumpulkan data responden mereka),
sehingga data yang diperoleh dari responden dapat langsung terkumpul (100%
kembali dan layak dianalisis).
1. Karakteristik Umum Reponden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini harus
memiliki karakteristik:
a. Pasien rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
b. Terdiri dari pasien atau keluarga pasien rawat inap yang mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
pelayanan di RSUD Kabupaten Kebumen.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambaran umum tentang karakeristik responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-Laki 57 57%
Perempuan 43 43% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, Februari 2012.
Berdasarkan Tabel IV.5 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang mempunyai jenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini
terdapat 57 responden atau 57% dan responden yang mempunyai jenis
kelamin perempuan terdapat 43 responden atau 43%.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Gambaran umum tentang umur responden dapat dilihat dalam tabel
di bawah ini.
Tabel IV. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur (tahun) Frekuensi Persentase< 20 14 14%
21 – 30 47 47% > 30 39 39%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer diolah, Februari 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
responden dengan usia kurang dari 20 tahun terdapat 14 responden atau
sebesar 14%, yang berumur antara 21 – 30 tahun terdapat 47 responden
atau sebesar 47%) sedangkan yang berumur lebih dari 30 tahun tedapat 39
responden atau sebesar 39 %.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Gambaran umum tentang karakteristik responden berdasarkan
pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel IV.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi % SD 11 11%
SMP 14 14% SMA 37 37%
Diploma 21 21% Sarjana 17 17% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, Februari 2012.
Berdasarkan Tabel IV.7 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 11
responden atau 11% responden berpendidikan SD, terdapat 14 responden
atau 14% responden berpendidikan SMP, terdapat 37 responden atau 37%
responden berpendidikan SMA, terdapat 21 responden atau 21%
responden berpendidikan Diploma, dan terdapat 17 responden atau 17%
responden berpendidikan Sarjana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Gambaran umum tentang karakteristik responden berdasarkan
besarnya pekerjaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel IV.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi % Petani 19 19% PNS 26 26%
Wiraswasta 22 22% Karyawan 21 21%
Siswa/Mahasiswa 12 12% Jumlah 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, Februari 2012.
Berdasarkan Tabel IV.8 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 19
responden atau 19% yang mempunyai pekerjaan sebagai petani, terdapat
26 responden atau 26% yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS, terdapat
22 responden atau 22,% yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswata,
terdapat 21 responden atau 21% yang mempunyai pekerjaan sebagai
karyawan, dan terdapat 12 responden atau 12% sebagai pelajara atau
mahasiswa.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui ketepatan dan keakuratan data yang digunakan,
maka digunakan uji instrumen validitas dan reliabilitas. Validitas
didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
ukurannya terhadap suatu gejala. Sedangkan reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran beberapa kali terhadap
gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Adapun rumus yang
digunakan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas adalah :
a. Uji Validitas
a. Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji
tingkat ketepatan (kesahihan) instrumen dalam mengukur variabel
reliability, responsiveness, emphaty assurance, tangibles dalam
pelayanan dan kepuasan pasien. Keputusan mengenai butir item yang
dinyatakan valid dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel, jika r hitung > r tabel, maka butir item tersebut dinyatakan valid. Dari
hasil uji validitas dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini.
1) Validitas item pertanyaan untuk variabel Reliability (X1).
Variabel reliability dalam pelayanan kasir terdiri dari 5 item
pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot
methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
dan didapatkan hasil pada tabel IV.9.
Tabel IV.9
Uji Validitas Untuk Variabel Reliability
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
0,597 0,527 0,745 0,604 0,709
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel 9 diatas menunjukkan
bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
2) Validitas item pertanyaan untuk variabel Responsiveness (X2).
Variabel respnsiveness dalam pelayanan terdiri dari 5 item
pertanyaan. Pengujian validitas menggunakan teknik one shot
methods yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
dan didapatkan hasil pada tabel IV.10.
Tabel IV.10
Uji Validitas Untuk Variabel Responsiveness
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
0,722 0,717 0,759 0,733 0,713
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.10 di atas
menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
3) Validitas item pertanyaan untuk variabel Empathy (X3).
Variabel empathy dalam pelayanan terdiri dari 5 item pertanyaan.
Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan
hasil pada tabel IV.11.
Tabel IV.11
Uji Validitas Untuk Variabel Empathy
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
0,672 0,775 0,825 0,770 0,732
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.11 di atas
menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
4) Validitas item pertanyaan untuk variabel Assurance (X4).
Variabel assurance dalam pelayanan terdiri dari 5 item pertanyaan.
Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan
hasil pada tabel IV.12.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel IV.12
Uji Validitas Untuk Variabel Assurance
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5
0,705 0,708 0,637 0,706 0,768
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.12 diatas
menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
5) Validitas item pertanyaan untuk variabel Tangibles (X5).
Variabel tangibles dalam pelayanan terdiri dari 5 item pertanyaan.
Pengujian validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan
hasil pada tabel IV.13.
Tabel IV.13
Uji Validitas Untuk Variabel Tangibles
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5
0,620 0,707 0,762 0,794 0,752
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.13 di atas
menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
6) Validitas item pertanyaan untuk variabel Kepuasan Pasien (Y).
Variabel kepuasan pasien terdiri dari 5 item pertanyaan. Pengujian
validitas menggunakan teknik one shot methods yaitu dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan didapatkan hasil
pada tabel IV.14.
Tabel IV.14
Uji Validitas Untuk Variabel Kepuasan Pasien
Item Pertanyaan rhitung rtabel Sig. Ket.
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
0,844 0,901 0,800 0,787 0,754
0,195 0,195 0,195 0,195 0,195
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
Korelasi item-item pertanyaan terhadap variabel yang mempunyai
nilai rhitung lebih besar dari rtabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel IV.14 di atas
menunjukkan bahwa dari 5 item pertanyaan semuanya valid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
b. Uji Reliabilias
Reliabilitas adalah merupakan tingkat keadaan (kuesioner) dari
daftar pertanyaan yang akan disebar kepada responden. Hal ini
mengandung pengertian bahwa “Instrumen cukup dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
cukup baik”. Alat ukur dinyatakan punya reliabilitas yang tinggi jika alat
ukur tersebut mantap dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Untuk
mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun
hasil uji reliabilitas untuk semua variabel dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel IV.15.
Tabel IV.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach
Kriteria Keterangan
Reliability Responsiveness Emphaty Assurance Tangibles Kepuasan Pasien
0,635 0,773 0,811 0,759 0,779 0,877
Alpha Cronbach > 0,60 maka reliabel
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data yang diolah, Februari 2012
b. Berdasarkan Tabel IV.15 di atas, maka dapat diketahui bahwa semua
instrumen yang digunakan untuk variabel dalam penelitian ini reliabel
sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
variabel dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 16, sehingga diperoleh hasil
print out sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13.857 1.702 -8.141 .000
Reliability .487 .099 .313 4.932 .000
Responsiveness .294 .071 .186 4.131 .000
Empathy .360 .075 .324 4.795 .000
Assurance .345 .088 .198 3.930 .000
Tangibles .190 .085 .159 2.229 .028
a. Dependent Variable: Kepuasan Pasien Sumber : Print Out SPSS
Diketahui nilai
a = - 13,857
b1 = 0,487
b2 = 0,294
b3 = 0,360
b4 = 0,345
b5 = 0,190
Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = - 13,857 + 0,487X1 + 0,294X2 + 0,360X3 + 0,345X4 + 0,190X5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Artinya :
a. Nilai a (konstan) = - 13,857, bernilai negatif artinya apabila tidak
terdapat variabal reliability, responsiveness, emphaty, assurance, dan
tangibles dalam pelayanan dapat menurunkan kepuasan pasien pada
instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
b. Nilai b1 = 0,487, bernilai positif artinya apabila terdapat peningkatan
aspek reliability dalam pelayanan dan variabel lain dianggap konstan,
maka dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kepuasan pasien
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
c. Nilai b2 = 0,294, bernilai positif artinya apabila terdapat peningkatan
aspek responsiveness dalam pelayanan dan variabel lain dianggap
konstan, maka dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan
kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen.
d. Nilai b3 = 0,360, bernilai positif artinya apabila terdapat peningkatan
aspek empathy dalam pelayanan dan variabel lain dianggap konstan,
maka dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kepuasan pasien
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
e. Nilai b4 = 0,345, bernilai positif artinya apabila terdapat peningkatan
aspek assurance dalam pelayanan dan variabel lain dianggap konstan,
maka dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kepuasan pasien
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
f. Nilai b5 = 0,190, bernilai positif artinya apabila terdapat peningkatan
aspek tangibles dalam pelayanan dan variabel lain dianggap konstan,
maka dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kepuasan pasien
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
3. Uji t
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh
antara variabel independen yang terdiri dari Reliability (X1),
Responsiveness(X2), Empathy (X3), Assurance (X4), dan Tangibles (X5)
dalam pelayanan terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Pasien (Y)
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen.
a. Pengaruh Reliability dalam pelayanan (X1) terhadap Kepuasan Pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel (4,932 > 1,985), berarti Ho ditolak dan
menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan reliability dalam
pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di
RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
b. Pengaruh Responsiveness dalam pelayanan (X2) terhadap Kepuasan
Pasien (Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten
Kebumen diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel (4,131 > 1,985), berarti
Ho ditolak dan menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan responsiveness dalam pelayanan terhadap kepuasan pasien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
secara parsial.
c. Pengaruh Empathy dalam pelayanan (X3) terhadap Kepuasan Pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel (4,795 > 1,985), berarti Ho ditolak dan
menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan empathy dalam
pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di
RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
d. Pengaruh Assurance dalam pelayanan (X4) terhadap Kepuasan Pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel (3,930 > 1,985), berarti Ho ditolak dan
menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan assurance dalam
pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di
RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
e. Pengaruh Tangibles dalam pelayanan (X5) terhadap Kepuasan Pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
diperoleh hasil nilai t hitung > t tabel (2,229 > 1,985), berarti Ho ditolak dan
menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan tangibles dalam
pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di
RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
4. Uji F
F Test adalah pengujian hipotesis koefisien regresi secara total,
dimana antara b1, b2, b3, b4 dan b5 diuji secara bersama-sama. Uji F
ini mengikuti distribusi F sehingga tabel yang dipergunakan adalah tabel
F. Adapun uji F dalam penulisan ini bertujuan untuk menguji signifikansi
pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen yaitu reliability
(X1), responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4) dan tangibles
(X5) dalam pelayanan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
secara serempak/simultan diperoleh hasil nilai F hitung > F tabel (109,923 >
2,31) Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan terdapat
reliability (X1), responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4) dan
tangibles (X5) dalam pelayanan terhadap variabel dependent yaitu
kepuasan pasien (Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara simultan.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur proporsi/presentasi sumbangan dari seluruh
variabel independent (X1, X2, X3, X4 dan X5) yang terdapat dalam model
regresi terhadap dalam model regresi variabel dependent (Y) dengan
menggunakan rumus : JKTJKRR =2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Di mana :
R2 : Koefisien Determinasi
JKS : Jumlah Kuadrat Residual
JKT : Jumlah Kuadrat Tengah
Dari hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS
Versi 16, maka diperoleh hasil analisis data dalam penelitian ini nilai
Koefisien Determinasi (R2) sebagai berikut :
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .924a .854 .846 1.601
a. Predictors: (Constant), Tangibles, Responsiveness, Assurance, Reliability, Empathy
Sumber : Print Out SPSS
Berdasarkan hasil print out tersebut di atas, maka dapat diketahui
bahwa nilai Adjusted R Square (R2) dalam penelitian ini sebesar 0,846.
Sehingga dapat diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri
dari reliability (X1), responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4)
dan tangibles (X5) dalam pelayanan terhadap variabel dependent yaitu
kepuasan pasien (Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen sebesar 84,6% sedangkan sisanya sebesar 15,4%
dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
D. Pembahasan
1. Dari hasil uji t, maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel, yang
berarti bahwa ada pengaruh antara variabel independen pada variabel
dependen.
a. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa reliability dalam pelayanan terhadap kepuasan pasien pada
instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara
parsial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (4,932 > 1,985).
Sehingga hipotesis 1 dalam penelitian dapat terbukti kebenarannya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ahmad
Helmi (2003) yang menerangkan bahwa dimensi keunggulan dalam
pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pasien. Untuk itu dapat diketahui bahwa apabila terdapat peningkatan
aspek keandalan dalam pelayanan yang ada di RSUD Kabupaten
Kebumen akan dapat meningkatkan kepuasan pasiennya. Untuk itu
pihak rumah sakit harus senantiasa menciptakan keandalan dalam
pelayanan yang dibandingkan dengan pelayanan yang ada di rumah
sakit lain untuk meningkatkan daya saing rumah sakit dibanding
dengan rumah sakit lain.
b. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara responisveness dalam
pelayanan pada kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di
RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial. Hal ini dapat dilihat dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
nilai t hitung > t tabel (4,131 > 1,985). Sehingga hipotesis 2 dalam
penelitian ini dapat terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Helmi (2003)
yang menerangkan bahwa dimensi daya tanggap dalam pelayanan di
rumah sakit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pasien. Pengaruh positif aspek responsiveness dalam pelayanan yang
ada di RSUD Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa semakin baik
aspek responsiveness dalam pelayanan akan meningkatkan kepuasan
pasiennya. Untuk itu pihak rumah sakit harus selalu memperhatikan
aspek responsiveness dalam meningkatkan kepuasan pasiennya.
Mengingat kecepatan dalam pelayanan yang ada di rumah sakit
merupakan salah satu faktor penting yang menjadi keunggulan rumah
sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
c. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dalam diketahui
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan emphaty dalam pelayanan
terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara parsial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t
hitung > t tabel (4,795 > 1,985). Sehingga dapat diketahui bahwa hipotesis
3 dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. berarti Ho ditolak dan
menerima Ha, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
emphaty dalam pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi
rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
Hasil penelitian ini menudukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Ahmad Helmi yang menyatakan bahwa dimensi empati pegawai dalam
pelayanan rumah sakit dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pasien. Mengingat emphaty dalam pelayanan yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan pasien, maka pihak rumah sakit harus selalu
meningkatkan kesadaran para pegawai dalam memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pasiennya, agar mereka semakin puas dengan
pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut.
d. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dalam diketahui
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan assurance dalam pelayanan
terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara parsial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t
hitung > t tabel (3,930 > 1,985). Sehingga hipotesis 4 dalam penelitian ini
dapat terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Helmi (2003) yang
menerangkan bahwa dimensi jaminan dalam pelayanan mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kepuasan pasien. Pengaruh positif
aspek assurance dalam pelayanan yang ada di RSUD Kabupaten
Kebumen terhadap kepuasan pasien menunjukkan bahwa semakin baik
aspek assurance dalam pelayanan akan dapat meningkatkan kepuasan
pasiennya. Untuk itu pihak rumah sakit harus selalu berupaya untuk
meningkatkan atau memberikan kepercayaan kepada pasien untuk
dapat meningkatkan kepuasan mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
e. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tangiable
dalam pelayanan terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap
yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial. Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung > t tabel (2,229 > 1,985). Sehingga hipotesis 1
dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Helmi (2003) yang
menyatakan bahwa aspek tangibles dalam pelayanan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Hal ini terbukti
bahwa apabila terdapat peningkatan aspek tangibles dalam pelayanan
di RSUD Kabupaten Kebumen akan dapat meningkatan kepuasan
pasiennya. Untuk itu pihak rumah sakit harus selalu memperhatikan
aspek ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam
rangka meningkatkan kepuasan pasiennya.
f. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan reliability (X1),
responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4) dan tangibles (X5)
dalam pelayanan terhadap variabel dependent yaitu kepuasan pasien
(Y) pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen
secara simultan. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung > F tabel (109,923
> 2,31). Sehingga hipotesis 6 dalam penelitian ini terbukti
kebenarannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ahmad Helmi (2003) yang menyatakan bahwa kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
pelayanan yang dilihat dari beberapa dimensi seperti bentuk fisik,
kemudahan, daya tanggap, jaminan dan empati mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap kepuasan pasien. Untuk itu sebagai perhatian
pihak RSUD Kabupaten Kebumen untuk selalu mempehatian aspek-
aspek penting dalam pelayanan untuk dalam meningkatkan kualitas
pelayanan yang ada di rumah sakit khsusnya bagian pada pelayanan
instalasi rawat inap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada bab
terdahulu maka dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Reliability dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara parsial.
2. Responisveness dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara parsial.
3. Emphaty dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten
Kebumen secara parsial.
4. Assurance dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pasien pada instalasi rawat inap yang ada di RSUD
Kabupaten Kebumen secara parsial.
5. Tangibles dalam pelayanan kasir terhadap kepuasan pasien pada instalasi
rawat inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara parsial.
6. Reliability (X1), responsiveness (X2), emphaty (X3), assurance (X4) dan
tangibles (X5) dalam pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pasien (Y) pada instalasi rawat
inap yang ada di RSUD Kabupaten Kebumen secara simultan.
B. Saran
Saran-saran yang diajukan sehubungan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Rumah sakit harus selalu memperhatikan aspek reliability sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan
kepuasan pasiennya.
2. Rumah sakit harus senantiasa menciptakan keunggulan dalam pelayanan
yang dibandingkan dengan pelayanan yang ada di rumah sakit lain untuk
meningkatkan daya saing rumah sakit dibanding dengan rumah sakit lain.
3. Rumah sakit harus selalu memperhatikan aspek responsiveness dalam
meningkatkan kepuasan pasiennya. Mengingat kecepatan dalam pelayanan
yang ada di rumah sakit merupakan salah satu faktor penting yang menjadi
keunggulan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasien
4. Rumah sakit harus selalu berupaya untuk meningkatkan atau memberikan
kepercayaan kepada pasien untuk dapat meningkatkan kepuasan mereka.
5. Rumah sakit harus selalu meningkatkan kesadaran para pegawai dalam
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya, agar mereka semakin
puas dengan pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto, Ps dan Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta. BPFE. Drucker, Peter F. 1982. Pengantar Manajemen (Terjemahan). Jakarta: Binaman
Pressindo-LPPM Engel, James., Blackwell, Roger D.,and Miniard, Paul W.1995. Perilaku
Konsumen. Terjemahan Budiyanto. Jakarta:Binarupa Aksara. Gaspersz,Vincent. 1997. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. Gronroos, Cristian.1990. Service Management and Marketing, Lexington Books,
Lexington. Hadi, Sutrisno. 1991. Metodologi Reearch. Yogyakarta: Andi Handayani, Nurlaela. 2004.” Perbandingan Hubungan Kualitas Produk dan
Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Mahasiswa Menurut jenis Kelamin Di Beberapa Kantin Universitas Pancasila Jakarta”. Jurnal Model Manajemen. Vol 2. No 2, 2004.
Hariadi, Agus. 2002.” Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Centuri 21 Joglo Semar Surakarta”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.Vol 5 No.3,2002, 115-127.
Helmi, Ahmad.2003.”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kasir Terhadap
Kepuasan Pasien RSUD Kabupaten Sragen”Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol 1,2003, 39-65.
Host, Viggo and Adersen, Michael Knie. 2003. ; Modeling Customer Satisfaction
in Mortage Credit Companies”. Emerald The International Journal of Bank Marketing, Denmark.
Isnawati, Nur.2004.”Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan RSUD
Ambarawa”.Fokus Manajerial, Vol 3. No. 1, 2004, 1-10 Indra, Dodik Agung dan Tri Gunarsih. 2002. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah Kredit Perorangan dan Kelompok Studi Kasus Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 1. No 3, 2002.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UGM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Kiswanto dan M. Wahyudin. 2008.”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen. Jurnal Manajemen.Vol2, No 4,2008.
Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran (Terj: Alexander Sindoro). Jakarta:
Prenhalindo. ____________. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhalindo. ____________. 1994. Manajemen Pemasaran ( Terjemahan Ancela Anitawati
Hermawan). Jakarta: Salemba Empat.
____________. 2005. Manajemen Perusahaan. Jilid 1 Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
____________and Gary Amstrong. 1996. Dasar-dasar Pemasaran (Jilid 2). Jakarta: PT Prenhalindo.
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Parasuraman, A., Zeithmal, V.A., and Bery.L.L.1988. Delivering Quality Service
Balancing Customer Perceptions and Expectation. New York; The Fress Press.
________________________________________.1995.” A Conceptual Model of
Service Quality and Its Implication for future Research”. Journal of Marketing. Vol.49 (fall)
Sekaran, Uma.2000. Research, Methods for Busines, A Skill – Building Approac,
(Third Edition). Singapore: John Wiley & Sons, Inc
Setiaji, Bambang. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Program Pasca Sarjana UMS.
Spreng, R. A. And Mackoy, R. D.1996. “an Empirical Examination of a Model of
Perceived Service Quality Satisfaction” Journal of Retailing, Vol 72 No 2 PP 201-214.
Suharto. 2006.”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Layanan
Pajak Kendaraan Bermotor Dikantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Karanganyar,Tesis MM-UMS.
Sulistiyo, H.1998.” Hubungan Antara Kualitas Jasa Dengan Kepuasan
Pelanggan Dalam Intensi Pembelian Konsumen, Studi pada Empat Industri Di Semarang” Tesis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Swasta, Dharmesta Basu dan Hani Handoko. 2002. Manajemen Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta. BPFE.
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi. _____________. 1997. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi
OffsetEdisi Ke-2). Yogyakarta: Andi Offset _____________.1999. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Cetakan ketiga, Andy
Offset. _____________ dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction.
Yogyakarta: Penerbit Andi. Tse, D.K. dan Wilton,P.C.1998. Model of Costumer Satisfaction Formation: An
Extention. Journal of MarketingResearch 25 (May):204-212.
Umar, Husein. 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wahyudin dan Muryati. 2001.”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di PDAM Kabupaten Klaten”. Jurnal Manajemen Daya Saing.Vol 2, No. 2,2001, 125-131.
Zulian, Yamit. 2001. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka. Zeithaml, Valarie. A., Leonard, L. Berry. and A. Parasuraman. (1996), “The
behavioral concequences of service quality”, Journal of Marketing, Vol. 60, April, pp. 31-46.
Zeithaml, Valarie. A. (1998), “Consumer perceptions of price, quality, and value:
a means-end model and synthesis of evidence”, Journal of Marketing, Vol. 52, July, pp. 2-22.
Zeithaml, Valarie. A., Leonard, L. Berry. and A. Parasuraman. 1985. Problem and
Strategies in Services Marketing. Journal Of Marketing Vol 49. (Spring)