Combutio
Click here to load reader
-
Upload
siska-ana-mariana -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
description
Transcript of Combutio
PORTOFOLIO - 2 Combutio
No. ID dan Nama Peserta : dr. Siska Ana Maria Ningsih, S.Ked
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Kabupaten Jombang
Topik : Ilmu Bedah
Tanggal Kasus : 23 Desember 2014
NamaPasien : Tn. Y No. RM : 19-67-55
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Sangidu
Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Laki – laki usia 35 tahun, luka bakar pada muka, kedua tangan dan kedua tungkai.
Luka terasa panas, nyeri dan berdenyut. Kulit pada muka, tangan dan tungkai mengelupas
hingga berwarna putih. Pada saat kejadian pasien sadar.
Tujuan : Mengetahui manajemen pasien dengan combutio.
Bahan bahasan TinjauanPustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi & diskusi E-mail Pos
Data Pasien Nama : Tn. Y
Umur : 35 tahun
Alamat : Kampung Baru, Plandaan
No. Registrasi :
19-67-55
Nama Klinik : RSUD Kabupaten Jombang Telp.Terdaftar sejak :
23 Desember 2014
KELUHAN UTAMA : Luka bakar pada muka, kedua tangan dan kedua tungkai.
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
- Pasien datang ke RSUD Jombang dengan keluhan adanya luka bakar karena semburan gas
yang bocor pada muka, kedua tangan, dan kedua tungkai sejak 30 menit yang lalu. Pasien
mengeluh luka terasa panas, nyeri dan berdenyut. Kulit pada muka, tangan, dan tungkai
yang terkena semburan gas mengelupas hingga berwarna putih. Pada saat kejadian pasien
sadar.
2. Riwayat Pengobatan :
- Pasien belum pernah berobat.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Tidak ada riwayat penyakit yang relevan.
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign:
HR : 98 x / menit TD: 130 / 80 mmHg T : 36,6 ˚ C RR : 22 x / menit
KU : Cukup, tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis GCS : E4 - V5 - M6
Status G eneralis :
Kepala : Normocephali.
Mata : Konjunctiva tidak anemis, Sclera tidak icterus.
Telinga : Tidak ada secret.
Hidung : Tidak ada secret, Tidak ada darah.
Tenggorokan : Tonsil T1 / T1, Faring tidak hiperemis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening leher.
Thorax :
Cor : S1S2 tunggal, regular, tidak ada murmur.
Pulmo :
Inspeksi : Pergerakan dada D / S simetris, tidak ada retraksi.
Palpasi : Vocal fremitus Normal / Normal
Normal / Normal
Normal / Normal
Perkusi : Sonor / Sonor
Sonor / Sonor
Sonor / Sonor
Auskultasi : Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Abdomen : Flat, bising usus positif normal, soefl, nyeri tekan negatif.
Hepar / Lien / Ginjal : Tidak teraba.
Extremitas : Tidak anemis dan tidak edema pada keempat ekstremitas,
Akral hangat, CRT ≤ 2 detik, nadi dorsalis pedis teraba kuat.
Status Lokalis :
Muka : 9 %
Tangan kanan : 9 %
Tangan kiri : 9 %
Kaki kanan : 18 %
Kaki kiri : 9 %
Total : 54 %
Kedalaman lukanya derajat II – B
Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
(23 Desember 2014)
Darah Lengkap
HGB : 14.4 ( 11.4 – 17.7 )
WBC : 15.300 ( 4.700 – 10.300 )
HCT : 41.7 ( 37 – 48 )
PLT : 285.000 (150.000 – 350.000 )
GDA : 105 ( < 200 )
Daftar Pustaka
1. Cagir, Burt et al. 2013. Combutio. (Online) www.emedicine.medscape.com
SUBYEKTIF :
Pasien datang ke RSUD Jombang dengan keluhan adanya luka bakar karena semburan
gas yang bocor pada muka, kedua tangan, dan kedua tungkai sejak 30 menit yang lalu. Pasien
mengeluh luka terasa panas, nyeri dan berdenyut. Kulit pada muka, tangan, dan tungkai yang
terkena semburan gas mengelupas hingga berwarna putih. Pada saat kejadian pasien sadar.
Pasien belum pernah berobat. Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang
relevan.
OBYEKTIF
Dari hasil pemeriksaan tanda – tanda vital didapatkan keadaan umum cukup dan tampak
sakit sedang, kesadaran composmentis, nadi 98 x / menit, tekanan darah 130 / 80 mmHg,
respirasi 22 x/menit, temperatur axilla 36,6 0C. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan luka
bakar pada muka 9 %, tangan kanan 9 %, tangan kiri 9 %, kaki kanan 18 %, kaki kiri 9 %
dengan kedalaman lukanya derajat II – B. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Dari
pemeriksaan laboratorium darah lengkap didapatkan adanya leukositosis.
ASSESSMENT
Luka bakar (Combustio) adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Faktor
yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara lain keluasan luka bakar, kedalaman luka
bakar, umur pasien, agen penyebab, fraktur atau luka – luka lain yang menyertai, penyakit
yang dialami terdahulu seperti diabetes, jantung, ginjal, obesitas, adanya trauma inhalasi.
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler
yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas tinggi. Sel darah yang ada didalamnya ikut
rusak sehingga dapat menjadi anemia. Mengingat permeabilitas menyebabkan oedem dan
menimbulkan bula dengan serta elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebakan kehilangan cairan tambahan
karena penguapan yang berlebihan. Akibat luka bakar, fungsi kulit yang hilang berakibat
terjadi perubahan fisiologi. diantaranya adalah hilang daya lindung terhadap infeksi, cairan
tubuh terbuang, hilang kemampuan mengendalikan suhu. Luka bakar mengakibatkan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga air, natrium, klorida dan protein akan
keluar dari sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut pada keadaan
hipovolemia dan hemokonsentrasi.
Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan kulit tetapi juga mempengaruhi
sistem tubuh pasien. Seluruh sistem tubuh menunjukkan perubahan reaksi fisiologis sebagai
respon kompensasi terhadap luka bakar, yang luas (mayor) tubuh tidak mampu lagi untuk
mengkompensasi sehingga timbul berbagai macam komplikasi. Untuk mengetahui gambaran
klinik tentang combustio maka perlu mempelajari :
1. Luas luka bakar
Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara “role of nine” yaitu :
2. Derajat luka bakar
a) Grade I : Tampak merah dan agak menonjol dari kulit normal disekitarnya, kulit
kering, sangat nyeri dan sering disertai sensasi “menyengat”. Jaringan yang rusak
hanya epidermis.
b) Grade II
Grade II A : Jaringan yang rusak sebagian epidermis, dimana folikel rambut
dan kelenjar keringat utuh disertai rasa nyeri dan warna lesi merah atau kuning,
lepuh.
Grade II B : Jaringan yang rusak sampai epidermis, dimana hanya kelenjar
keringat saja yang utuh. Tanda klinis sama dengan derajat II A.
c) Grade III : Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis. Kulit tampak pucat,
abu – abu gelap atau hitam, tampak retak – retak atau kulit tampak terkelupas,
avaskuler, sering dengan bayangan trombosis vena, tidak disertai rasa nyeri.
d) Grade IV : Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang.
Penatalaksanaan pada luka bakar antara lain:
1. Debridement : Proses pengangkatan jaringan avital atau jaringan mati dari suatu luka.
2. Skin grafting : Metode penutupan luka secara sederhana.
3. Resusitasi A, B, C.
4. Infus, kateter, CVP, oksigen, laboratorium, kultur luka.
5. Resusitasi cairan Baxter :
a. Dewasa : RL 4 cc x BB x % LB / 24 jam.
b. Anak : 2 cc x BB x % LB + kebutuhan faal.
c. Monitor urine dan CVP.
d. Topikal dan tutup luka.
e. Obat – obatan: Antibiotika, analgetika, antasida.
PLANNING
Diagnosis : Serum elektrolit, LFT, RFT, Albumin, EKG
Terapi :
- Kompres PZ
- Burnazin salep
- Terapi cairan RL : (% luka bakar x BB (kg) x 4 cc)
54 x 65 kg x 4cc = 14.040 cc / 24 jam
Hari I = ½ x 14.040 cc = 7020 cc dalam 8 jam
½ x 14.040 cc = 7020 cc dalam 16 jam
- Metronidazol 3 x 500 mg (IV)
- Ceftriaxon 1 x 1 gram (IV)
- Ranitidin 2 x 1 amp
- Ketorolac 3 x 30 mg