Cognitive Behavior Therapy
-
Upload
muhammad-ilham -
Category
Documents
-
view
297 -
download
3
Transcript of Cognitive Behavior Therapy
Cognitive Behavior Therapy
Prinsip- prinsip cognitive therapy
REBT
Survival (Kemampuan bertahan) Mendapatkan kepuasan dengan hidup Berhubungan dengan orang lain dalam cara yang positif Memperoleh keterlibatan intimasi (kedekatan) dengan beberapa orang lainnya Mengembangkan dan menjaga dalam melakukan penyerapan yang penting di beberapa
upaya pemenuhan pribadi.
Masalah yang berkaitan
Gangguan psikologis khusus- Kecemasan, phobia dan gangguan obsesif kompulsif- Depresi- biasanya dikobinasikan dengan obat antidepresan
Masalah kehidupan Keluarga, pernikahan, dan hubungan seksual Kebiasaan yang merusak, eg : merokok, makan atau minum yang berlebihan Masalah pda masa kanak- kanak, eg ; enuresis, encopresis, masalah makan,
gangguan tidur dan tantrum. Masalah penyesuaian diri di sekolah Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kecacatan atau ketidakmampuan fisik.
Masalah terkait dengan penyakit fisik Masalah dalam menghadapi terapi Persiapan untuk operasi dan masa penyembuhan setelah operasi Sakit kronis, hipertensi, asma tau migrain. Penyakit atau ketidakmampuan di usia tua.
Kepercayaan yang irrasional
1. Pernyataan “seharusnya” yang menunjukkan permintaan yang kurang realistis pada suatu kejadian atau orang
2. Pernyataan yang mengerikan, yang membesar- besarkan kensekuaensi negative pada suatu situasi.
3. Pernyataan “Butuh”, merefleksikan bahwa seseorang harus memilik sesuatu yang meyakinkan untuk bertahan atau menjadi bahagia.
4. Pernyataan seseorang yang berguna, baik pada satu orang atau orang lainnya, yang menunjukkan bahwa sebagian makhluk hidup tidak lebih berguna atau kurang bernilai dibandingkan orang yang lainnya.
Pernyataan Seharusnya
Pernyataan Seharusnya terhadap dirinya sendiri “Saya seharusnya…” Hasil untuk kesempurnaan perilaku orang lain “Kamu seharusnya…” Dunia seharusnya…
Tiga rangkai Kognitif
Diri = “Saya tak berguna” Peristiwa yang baru terjadi = “Apapun yang saya lakukan tak pernah benar” Masa depan = “Saya takkan pernah lebih baik”
Pikiran dan Imajinasi yang menyedihkan
Automatic = Terjadi sesuatu yang sekilas lewat tanpa upaya Distorted = sesuatu yang tidak sesuai fakta Unhelpful = membuat perubahan yang sulit Plausible =sesuatu yang tidak diragukan lagi Involutary = sangat sulit untuk mematikan
Asumsi yang disfungsional
Jangan mencerminkan realitas pengalaman manusia Kaku, over- generalisir dan ekstrim Memilih menghindari daripada memfasilitasi pencapaian tujuan Pelanggaran terkait dengan emosi yang ekstrim dan berlebihan Relatif untuk pengalaman yang biasa
Menyimpulkan asumsi disfungsional dari :
Tema yang selama muncul terapiEg. Pre okupasi dengan melakukan semuanya dengan baik atau ditolak
Kesalahan Logis dalam pemikiran yang otomatis yang dapat merefleksikan kesalahan yang mirip dalam asumsi disfungsional Alasan yang dikotomis
Evaluasi Diri GlobalEg. Bodoh, lemah.
Memori, keluarga berkata “dapatkah kamu mengingat kembali perasaan seperti sebelumnya”
Mood yang tinggi- Cenderung mengindikasikan bahwa kondisi asumsi telah bertemu, hanya sebagai
mppd yang rendah yang menunjukkan pelanggaran. Teknik arah ke bawah.
A = Kejadian yang menjadi penyebab
B = kepercayaan
C= Konsekuensi berupa emosi yang tampak pada perilaku
Tahapan terapi REBT
1. Menanyakan masalah2. Mendefinisikan dan mengerti target masalah3. Assess C4. Assess A5. Mengidentifikasi dan melakukan assessment pada kemunculan masalah emosi6. Mengajarkan hubungan B- C 7. Melakukan assess belief8. Menghubungkan Kepercayaan irrasional antara B dan C9. Perselisihan Kepercayaan Irasional10. Menyiapkan klien anda untuk memperdalam pada kepercayaan rasional11. Memeriksa tugas- tugas di rumah12. Memfasilitasi proses perubahannya
Langkah 1 : Tahapan dalam Wawancara Perilaku
Menyiapkan deskripsi masalah Perkembangan
Tergesa- gesa Waktu kursus Faktor Predisposisi
Deskripsi dari masalah perilaku Perilaku = apa?kapan?dimana? Kognitif = seberapa sering?dengan siapa? Afektif = seberapa membuat stress? Psikologis = seberapa menganggu?
Konteks dan Modulasi Variabel
Memperhatikan factor Menghindari Sumber penyelesaian masalah dan asset lainnya Psikiatri dan sejarah medis Terapi sebelumnya = - Respon – medikasi terkini Kepercayaan mengenai masalah Perjanjian Mood/ kondisi mental Situasi psikologis :
Keluarga Hubungan psikoseksual Akomodasi Pekerjaan Hubungan Sosial Hobi / kesukaan
Formulasi pendahuluan
DISPUTATION (PERSELISIHAN) Arti : untuk mendebat atau menantang sistem kepercayaan irrasional klien Terdiri atas dua tahapan :
1. Tantangan kepercayaan irrasional dengan mengembangkan keraguan mengenai evaluasi yang dilakukan oleh A
2. Mengembangkan lebih banyak alasan rasional
STRATEGI PERSELISIHAN
Perselisihan kognitif Perselisihan Imaginal :
Imajinasi Negatif Imajinasi Positif Prosedur Blow Up
Perselisihan perilaku
CONTOH PERSELISIHAN :
C : Akan buruk sekali jika saya tidak mendapat promosi ini
T : Jadi, bagaimana itu bisa menjadi begitu buruk?
C : Karena..saya merasa terjebak di satu pekerjaan yang sama dan tidak akan mendapat uang tambahan atau
T : Lihat , Jack, itu adalah bukti mengenai hal yang tidak menguntungkan atau tampak buruk bagimu. Karena itu buruk, itu tidak akan mengikuti bahwa akan kacau. Sekarang coba lagi. Bisakah kamu tunjukkan padaku bagaimana kacau nya itu?
C ; tapi saya sudah sangat keras berusaha untuk ini, saya pantas untuk mendapatkannya.
T : Jack, itu mungkin benar bahwa kamu sudah bekerja keras. Tapi itu hanyalah bukti yang lebih jauh kenyataannya adalah kamu memang tidak mendapatkannya. Bagaimana buruknya ini bagimu?
C : maksudmu semua alasan buruk itu tidak menjadikan keadaan menjadi kacau?
T ; Itu benar. Jack. Kacau itu artinya kamu tidak dapat hidup tanpa ini atau menjadi bahagia. Itu artinya 101% buruk. Sekarang, apakah jatuh dalam menghadapi sebegitu buruknya bagimu?
OUTLINE PERSELISIHAN
Setelah di identifikasi A, B dan C nya.
Tunjukkan pada klien selama ia masih berpegang pada kepercayaan irrasionalnya (IB), mereka akan sedih. Tahap ini adalah salah satu sarana untuk membangun motivasi perubahan bagi klien.
Fasilitasi kepercayaan yang rasional (RB) dan Tanya bagaimana klien membayangkan ia dapat merasakannya jika mempercayainya. Pada tahap ini, anda tidak hanya mencontohkan berbagai pertolongan ide tapi namun examinasi prospektif sambil mengatur motivasinya.
Ketika pengetahuan klien, (belum selesai)
Mengidentifikasi Pemikiran Negatif yang Otomatis
Pikiran Pasien akan mengidentifikasi :
1. Emosi yang kurang menyenangkan2. Situasi yang mereka hadapi3. Terkait dengan pikiran negative yang otomatis
Apa buktinya?Apa pandangan alternative di sana?Apakah kelebihan dan kekurangan dari cara berpikir ini?Apa kesalahan logis yang sedang kamu lakukan?
3 Masalah Umum untuk menantang pikiran otomatis yang negative : 1. Respon yang rasional tidak membuat adanya perbedaan2. Kebenaran terapis terkontaminasi dengan cara berpikir pasien.3. Menantang hal yang tak mungkin
CBT untuk depresi adalah :
1. Berdasarkan model kognitif koheren dari gangguan emosional. Lebih hanya seperti teknik mengumpat atau berkelakar tanpa pemersatu yang rasional
2. Berdasarkan kolaborasi suara terapeutik, dengan pasien secara implicit mengidentifikasinya sebagai teman yang sama dalam tim menggukan pendekatan penyelesaian masalah
3. Persiapan dan batas waktu, mendorong pasien untuk mengembangkan kemampuan bantu- diri yang mandiri.
4. Terstrukutur dan langsung5. Beorientasi pada masalah dan fokus pada factor yang terasa kesulitan daripada pada
asal masalahnya.6. Mandiri pada pertanyaan dan penemuan yang dipandu daripada secara persuasi,
berceramah atau debat.7. Berdasarkan pada metode induktif, jadi pasien belajar untuk memandag pikiran dan
kepercayaannya sebagai hipotesi yang kevalidannya terbuka pada tes.8. Pendidikan, menunjukkan teknik kognitif-behavioral sebagai keahlian yang diperoleh
dengan berlatih dan membawa pada lingkungan pasien melalui pekerjaan rumah.
Assessment untuk depresi :
1. Assesment dari kesulitan terkini Simptom Masalah hidup Asosiasi pemikiran negative Pengembangan konteks depresi Keputusasaan/ bunuh diri sebagai ujung/ puncaknya Dalam daftar masalah yang disepakati
2. Definisi Tujuan3. Presentasi terapi yang rasional
Detil prakteknya Lingkaran yang buruk dari pikiran negative dan depresi
4. Memulai terapiKhusus : - Memilih target terapi Menerima sesuai pekerjaan rumah
Umum : - Memberi pasien pengalaman gaya CBT
Maksud keseluruhan :
Membangun pendekatan Memperoleh harapan Memberikan pasien pendahuluan model pemahaman Bekerja dengan kesepakatan untuk melakukan tes secara praktek
Format untuk sesi berikutnya :
1. Menyusun agenda2. Item mingguan : - review kejadian setelah sesi terakhir
- Umpan balik dari sesi sebelumnya- Review pekerjaan rumah : hasil? Kesulitan? Apa yang sudah dipelajari?
3. Kesulitan yang diprediksi4. Topik utama hari ini?
- Strategi spesifik- Masalah spesifik- Masalah jangka panjang
5. Tugas di rumah- Tugas?- Rasional?
6. Umpan balik- Pemahaman?- Reaksi?
Strategi utama CBT
1. Strategi Kognitif- Teknik distraksi- Menghitung pikiran
2. Strategi Perilaku- Memantau aktivitas, penerimaan dan penguasaan- Menyusun jadwal aktivitas- Menyusun tahapan tugas
3. Strategi kognitif- perilaku- Mengidentifikasi pikiran negative yang otomatis- Mempertanyakan pikiran negative yang otomatis- Eksperimen perilaku
4. Strategi pencegahan
- Mengidentifikasi Asumsi- Menantang asumsi- Penggunaan sususan- ulang- Menyiapkan masa depannya
1. Seberapa beratnya pasien menderita depresi?2. Pada poin apa saja pada terapi adalah pasiennya?3. Apa masalah yang paling membuat pasien merasa dis-stres?4. Apa malsah yang paling membuka perubahan?