CNC Lengkap
-
Upload
iqbal-nugroho -
Category
Documents
-
view
350 -
download
10
Transcript of CNC Lengkap
-
7/21/2019 CNC Lengkap
1/68
0
Teori Dasar
Mesin Freis CNC(Computer Numerical Control Milling Machine)
Laboratorium Teknik Mesin
JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA2011
-
7/21/2019 CNC Lengkap
2/68
1
Bab
1
PENDAHULUAN
Manufakturing adalah kegiatan yang merubah bahan baku menjadi suatu
produk akhir yang mempunyai nilai tambah. Memilih proses manufaktur untuk merubah
bahan baku menjadi suatu part akhir yang memiliki spesifikasi khusus didasarkan pada
kecocokkan antara rancangan produk dengan kemampuan proses manufaktur.
Perancangan suatu proses biasanya memerlukan pengalaman, sehingga nantinya
dapat menghasilkan suatu produk akhir yang baik. Pengalaman merupakan suatu hal
yang diperhitungkan, namun dalam hal ini suatu perencanaan proses berdasarkan
pengalaman memiliki kekurangan, antara lain :
1. Membutuhkan waktu yang panjang.
2. Hanya menunjukkan pengetahuan terapan bukan eksak.
3. Tidak dapat langsung diterapkan pada suatu sistem atau proses baru.
Karena masalah tersebut, maka perlu untuk mempergunakan cara yang lain
untuk menunjukkan kemampuan proses yang dimiliki dan hal itu dapat kita lakukan
dengan menggunakan sistem komputer. Selain itu permintaan pasar akan produk-produk
berkualitas secara langsung menjadi pendorong teknologi manufaktur pada industri
permesinan berkembang demikian pesat. Pemasaran produk industri permesinan yang
sangat kompetitif membawa dampak pada penciptaan perangkat yang dapat mendukung
upaya perluasan otomatisasi proses produksi. Fenomena ini tampak pada industri
pemesinan yang mengadopsi perangkat manufaktur untuk dapat dioperasikan membuat
mesin yang mampu mengulangi suatu operasi mekanik tertentu secara berkesinambung-
an/secara otomatis.
Awal lahirnya mesin NC (Numerically Controlled) bermula tahun 1948 yang
dikembangkan oleh John Pearseon ilmuwan di MIT (Massachussetts Institute of
Technology) mulai bekerja pada proyek yang disponsori Angkatan Udara Amerika Serikat
untuk mengembangkan kontrol komputer pada mesin perkakas. Hal ini diperlukan untuk
-
7/21/2019 CNC Lengkap
3/68
2
dapat memproduksi suku cadang yang lebih kompleks dan dibutuhkan oleh pesawat
terbang modern. Suku cadang, walaupun nampaknya sederhana jika ditinjau dari sudut
pandang matematik, tetapi sulit untuk diproduksi (manufaktur) oleh mesin perkakas yang
menggunakan kontrol manual.
Pada awal otomatisasi, mesin-mesin perkakas beroperasi dengan menggunakan
mekanisme kontrol yang masih primitif. Mesin-mesin tersebut dikendalikan oleh peralatan
mekanik. Untuk membuat sebuah kontur, benda kerja dipasang pada piringan CAM yang
kemudian difrais, dan pengerjaan ini dilakukan beberapa kali tanpa ada alat kontrol
tambahan sehingga menjadi benda kerja yang baru dengan bentuk kontur yang
diinginkan. Alat-alat kontrol mekanis mempunyai beberapa kerugian, yaitu :
Waktu ganti pahat potong cukup lama ;
Cara set-upyang terbatas dan ;
Sistem kurang f leksibel
Untuk mengatasi kekurangan alat-alat kontrol mekanis tersebut, maka
dikembangkan suatu sistem komputer yang disebut NC (Numerically Controlled). Di
dalam Buku Proses Pemesinan (Taufiq Rochim, 1994) Numerically Controlled
diterjemahkan menjadi Kontrol Numerik. Sesuai dengan namanya, NumericallyControlled
(NC), adalah suatu sistem yang fungsi bekerjanya mengendalikan, mengontrol, atau
mengatur kerja operasional (pengoperasian) suatu peralatan/ mesin yang dikendalikan
dengan angka-angka. Konsep ini dikembangkan oleh Amerika Serikat yang terdiri dari
pengendalian gerakan mesin perkakas oleh kombinasi angka-angka sebagai data
masukan.
Semula perangkat mesin NC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit
pengendali yang besar. Hal ini menyebabkan harga mesin NC masih sangat mahal
sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori
investasi dalam teknologi ini. Tetapi pada tahun 1975 produksi mesin NC mulai
berkembang pesat ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit
pengendali dapat lebih ringkas dan komputer dapat diaplikasikan ke dalam mesin-mesin
perkakas.
Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya
dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled), seperti mesin perkakas CNC. CNC
adalah sebuah sistem NC yang di dalamnya terdapat sistem komputer. Sistem
pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
4/68
3
Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi
antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas
konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi
ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi.
Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu Mesin CNC dua aksis (Two Axis) dan Mesin CNC tiga aksis (Three Axis). Dari segi
jenisnya mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain :
1. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua
sumbu koordinat (aksis) yaitu X, dan Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC (Lathe
Machine).
2. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu
utama ke arah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frais CNC
(Milling Machine).
3. Mesin CNC kombinasi (arbeitscentrum), yaitu mesin CNC bubut dan frais yang
dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan
kualitas benda kerja yang dihasilkan. Mesin CNC pada umumnya berupa mesin CNC
bubut dan mesin CNC frais.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang
pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil
penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat banyak.
Pada perkembangannya CNC banyak diaplikasikan pada berbagai jenis mesin,
seperti mesin perkakas, mesin las, mesin las potong, mesin las titik, dan sebagainya.
Suatu mesin yang telah dilengkapi dengan sistem CNC, disebut mesin CNC, misalnya
mesin bubut CNC (CNC turning), mesin frais CNC (CNC milling).
Gambar 1.1. Mesin Bubut CNC
-
7/21/2019 CNC Lengkap
5/68
4
Gambar 1.2. Mesin Frais CNC
Gambar 1.3. Robot
Gambar 1.4. Wire EDM Machine
-
7/21/2019 CNC Lengkap
6/68
5
Bab
2
OPERASI MESIN FRAIS CNC
Pada dasarnya pengoperasian mesin frais konvensional sama dengan mesin frais
CNC, akan tetapi perbedaan terletak pada sistem kontrol yang mengambil alih semua
fungsi-fungsi operator yang harus dilakukan pada mesin kontrol manual. Komponen
mesin yang bergerak lurus (eretan mesin) dan bagian yang berputar dilengkapi oleh
motor. Sumbu linier mesin didapatkan dari gerakan rotasi motor yang diubah menjadi
gerakan linier oleh mur dan baut transversal. Sebelum mesin dioperasikan, kontrol harus
menginstruksikan apa saja yang harus dilakukan oleh mesin dan ini dapat dilakukan
dengan membuat program untuk sistem kontrol.
Gambar 2.1.Mesin frais konvensional dan mesin frais CNC
Sistem kontrol membaca instruksi-instruksi yang terdapat pada program dan
instruksi tersebut dijalankan langkah demi langkah berdasarkan urutan pekerjaan yang
disusun dalam program. Pekerjaan dilakukan oleh mesin terhadap benda kerja dijalan-
kan berdasarkan program yang telah dibuat, sehingga dapat menyesuaikan dimensi yang
-
7/21/2019 CNC Lengkap
7/68
6
telah ditetapkan dalam program. Dalam menjalankan program ini, sistem kontrol
dihubungkan dengan mesin frais yang dapat menerima data dan berisi perintah yang
terdapat dalam program tersebut.
Sistem kontrol memberikan sinyal elektrik untuk menggerakkan pahat atau benda
kerja. Sinyal-sinyal ini di perkuat oleh penguat sinyal elektrik (amplifier) dan diteruskan ke
motor yang terletak pada sumbu yang sesuai untuk menggerakkan eretan mesin. Sistem
kontrol harus mengetahui kecepatan pemotongan dan posisi yang diinginkan dari setiap
gerakan. Operator dapat melihat pahatnya dan mengetahui seberapa jauh eretan mesin
telah dapat digerakkan.
Sistem kontrol tidak mengetahui seberapa jauh eretan mesin telah digerakkan.
Supaya sistem kontrol mengetahui seberapa jauh pahat telah digerakkan, maka disetiapsumbu eretan dipasang peralatan sistem pengukuran yang mentransmisikan sinyal
elektrik ke unit kontrol yang kemudian dihitung jarak lintasan dan seterusnya dicocokkan
dengan instruksi yang diberikan.
2.1. Kontro l Posisi .
Sistem kontrol membandingkan sinyal posisi dengan titik referensi yang sudah
diprogramkan dan akan meneruskan perintah gerakan yang sesuai dengan instruksi
dalam program tersebut. Sistem lingkaran tertutup pada kontrol posisi atau disebut juga
lingkaran kontrol posis terdiri dari peralatan pengukur, pembanding atau komparator dan
motor.
Gambar 2.2.Pendeteksian posisi secara tidak langsung
Perbandingan antara posisi sebenarnya dari titik referensi dengan hasil perintah
kontrol memberikan sedikit perbedaan karena membutuhkan sangat sedikit waktu untuk
mesin meluncur atau berputar, sehingga memberikan jarak beberapa mikron atau be-
berapa seperseribu derajat. Sesaat setelah sistem kontrol menerima pesan dari sistem
-
7/21/2019 CNC Lengkap
8/68
7
pengukuran, eretan mesin telah bergerak 0,001 mm atau 0,0010, kemudian mesin
melanjutkan pemeriksaan kontrol posisi yang lain.
Sistem kontrol posisi dapat juga digunakan untuk menahan eretan (luncuran
mesin) pada suatu posisi tanpa penjepit mekanik. Unit kontrol dapat mengendalikan
sampai lima sumbu secara serentak dan menentukan dengan tepat posisi dari luncuran
mesin atau unit yang bersangkutan dan memperbaikinya jika diperlukan. Gambaran ini
dapat digunakan untuk mendapatkan lintasan pemotong dalam 3 dimensi, helikal atau
bahkan permukaan 3 dimensi bebas.
2.2. Kontrol Makan.
Sesuai dengan program kecepatan makan atau penyayatan benda kerja, sistem
kontrol meneruskan sinyal digital untuk menggerakkan penguat yang akan mengirim
sinyal analog ke motor makan. Setiap motor akan dilengkapi dengan tacho-generator
yang mengukur kecepatan makan dan memberi sinyal kecepatan motor yang sebenar-
nya ke amplifier yang selanjutnya menggunakan sinyal ini untuk mengenali kecepatan
makan yang sebenarnya dan kemudian dibandingkan dengan kecepatan makan yang
telah diprogram.
Jika terjadi kasus penyimpangan, sinyal elektrik diberikan ke amplifier untuk
mempercepat atau memperlambat motor. Proses ini disebut lingkaran kontrol makan.
2.3. Kontrol Lainnya.
Seperti telah diketahui, sistem kontrol membantu operator menggerakkan mesin
dengan gerakan horisontal atau vertikal serta memutar unit berputar.
Sebagai tambahan pada fungsi posisi, sistem kontrol juga mengendalikan peng-
gantian pahat otomatis atau penggantian sistem palet. Ketika pahat yang telah diganti
oleh alat potong yang lain, atau benda kerja yang baru telah dipindahkan ke mesin yang
lain sehingga proses ini dapat dibaca pada program sistem kontrol.Fungsi lain dari sistem kontrol yaitu manajemen program. Sistem kontrol
menyimpan program-program eksekusi pekerjaan mesin pada memorinya. Program
manajemen menempatkan berbagai macam file pada setiap program, dimana data
program yang berhubungan dengan fungsi masing-masing komponen mesin disimpan
didalam memori sistem kontrol, misalnya data pahat yang berupa subroutin dan
parameter. Bila diminta sistem kontrol dapat mendaftarkan semua program menurut
namanya dan mengklasifikasikan file-file milik program-program tertentu.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
9/68
8
2.4. Konfigurasi dalam s istem kont rol.
Unit kontrol merupakan penghubung antara manusia dan mesin. Prinsip operasi
Mesin Kontrol Numerik (CNC) adalah sama dengan mesin kontrol manual. Contoh tipikal
operasi ini adalah pada gerakan luncur mesin, penggantian pahat dan lain-lain.
Untuk memastikan pengoperasian Mesin Kontrol Numerik beberapa persyaratan
harus dipenuhi, karena sistem kontrol harus mengetahui bagaimana cara memproses
benda kerja. Sehingga perlu data-data antara lain :
a. Data geometrik benda kerja.
b. Data teknologi pemrosesan.
Informasi ini harus disesuaikan oleh operator dalam bentuk program. Sebaliknya
semakin canggih sistem kontrol, semakin tinggi permintaan oleh pengguna (user) jika
sistem kontrol akan dimanfaatkan pada kapasitas penuh. Konfigurasi dalam sistem
kontrol ini dari 4 bagian utama yaitu:
1. Memori Program.
Merupakan tempat dimana sistem kontrol menyimpan semua program termasuk files
kepunyaan setiap program.
2. Memori Utama.
Program yang akan dipakai untuk bekerja harus dimuat ke program utama. Hal ini
dilakukan dengan memanggil program dari memori program.
3. Unit Proses Kontrol.
Di sini komputer melakukan semua perhitungan, contoh : interpolasi untuk meng-
hitung alur pahat.
4. Unit Masukan / Keluaran Internal.
Unit ini menghubungkan sistem kontrol dengan kabinet kontrol, layar video dan
papan ketik dan bertanggung jawab untuk pertukaran data.
2.5. Komponen utama CNC.
Sistem kontrol mesin CNC dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama yang
terdiri dari :
1. Perangkat Keras yang terdiri dari layar monitor, papan ketik elektronik, dll.
2. Perangkat Lunak CNC yang menentukan langkah perhitungan, data yang harus
disimpan, layar yang harus ditampilkan.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
10/68
9
3. Program merupakan bagian yang harus diberikan oleh operator. Program berisi
urutan instruksi atau perintah, dimana dalam program operator dapat menggunakan
kapasitas perangkat lunak CNC untuk pekerjaan produksi tertentu.
2.5.1. Perangkat Keras.
1. Meja mesin
Meja mesin milling CNC bisa bergerak dalam 2 sumbu yaitu sumbu X dan sumbu Y.
Untuk masing-masing sumbunya, meja ini dilengkapi dengan motor penggerak, ball
screw plus bearing dan guide way slider untuk akurasi pergerakannya. Untuk
pelumasannya, beberapa mesin menggunakan minyak oli dengan jenis dan merk
tertentu, dan beberapa mesin menggunakan grease. Pelumasan ini sangat penting
untuk menjaga kehalusan pergerakan meja, dan menghindari kerusakan ball screw,
bearingatau guidewayslider. Untuk itu pemberian pelumas setiap hari wajib dilakukan
kecuali mesin tidak digunakan. Meja ini bisa digerakkan secara manual dengan
menggunakan handleeretan.
Gambar 2.3.Meja mesin
2. Spindlemesin
Spindlemesin merupakan bagian dari mesin yang menjadi rumah cutter. Spindleinilah
yang mengatur putaran dan pergerakan cutter pada sumbu Z. Spindle inipun
digerakkan oleh motor yang dilengkapi oleh transmisi berupa belting atau kopling.
Seperti halnya meja mesin, spindle ini juga bisa digerakkan oleh handleeretan yang
-
7/21/2019 CNC Lengkap
11/68
10
sama. Pelumasan untuk spindle ini biasanya ditangani oleh pembuat mesin. Spindle
inilah yang memegang arborcutterdengan batuan udara bertekanan.
Gambar 2.4.Spindle mesin
3. Magasin Tool
Satu program NC biasanya menggunakan lebih dari satu tool/cutterdalam satu operasi
permesinan. Pertukaran cutter yang satu dengan yang lainnya dilakukan secara
otomatis melalui perintah yang tertera pada program. Oleh karena itu harus ada tempat
khusus untuk menyimpan tool-toolyang akan digunakan selama proses permesinan.
Magasin Tool adalah tempat peletakkan tool/cutter standby yang akan digunakan
dalam satu operasi permesinan. Magasin tersebut memiliki banyak slot untuk banyak
tool, antara 8 sampai 24 slot tergantung jenis mesin CNC yang digunakan.
Gambar 2.5.Tool Magazine
-
7/21/2019 CNC Lengkap
12/68
11
4. Monitor
Pada bagian depan mesin terdapat monitor yang menampilkan data-data mesin mulai
dari settingparameter, posisi koordinat benda, pesan error, dan lain-lain.
Dengan layar monitor memungkinkan operator berkomunikasi dengan mesin CNC
pada bagian dari sistem kontrol. Dengan kata lain, sistem kontrol menyediakan
informasi yang dibutuhkan selama pemrograman dan operasi pemesinan kepada
operator. Informasi tersebut dapat dimasukkan pada baris program atau daftar, tabel-
tabel isi atau grafik, pesan error atau harga yang sebenarnya pada layar. Sebagai
tambahan, operator akan menemukan informasi pada program yang telah operator
pilih dan mode aktif utama, sub mode atau mode tambahan.
Gambar 2.6.Monitor
5. Panel Control
Panel control adalah kumpulan tombol-tombol panel/papan ketik yang terdapat pada
bagian depan mesin dan berfungsi untuk memberikan perintah-perintah khusus pada
mesin, seperti memutar spindle, menggerakkan meja, mengubah settingparameter,
dan lain-lain. Masing-masing tombol ini harus diketahui dan dipahami betul oleh
seorang CNC Setter
Papan ketik adalah media untuk berkomunikasi dengan sistem kontrol. Sistem
komunikasi ini terdiri dari papan ketik dialog untuk komunikasi interaktif dengan
sistem kontrol, papan ketik pemrograman dan panel kontrol mesin. Operator dapat
menggunakan papan ketik dialog untuk menggerakkan semua konfigurasi perangkat
lunak sistem kontrol.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
13/68
12
Papan ketik pemrograman dapat digunakan untuk menulis dan memperbaiki progam.
Operator dapat menulis kerja program sesuai hukum bahasa pemrograman atau
memakai tabel atau daftar. Panel kontrol mesin melayani pengoperasian mesin
secara manual, misalnya untuk mengatur benda kerja pada saat awal dan interupsi
operasi otomatis ketika proses sedang berjalan.
Gambar 2.7.Panel kontrol
6. Coolanthose
Setiap mesin pasti dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk cutter dan benda
kerja. Yang paling umum digunakan yaitu air coolantdan udara bertekanan, melalui
selang yang dipasang pada blokspindle.
Gambar 2.8.Coolant hose
-
7/21/2019 CNC Lengkap
14/68
13
7. Jenis-jenis alat potong
Untuk mempermudah penggunaan maka pahat milling disesuai dengan bentuk dan
penggunaannya, nama-namanya adalah seperti terlihat pada Gambar 9 berikut :
Gambar 2.9. Jenis-jenis pahat Milling
-
7/21/2019 CNC Lengkap
15/68
14
2.5.2. Perangkat Lunak CNC.
Supaya suatu mesin CNC dapat didayagunakan secara optimal maka dibutuhkan
beberapa perangkat lunak pendukung. Perangkat lunak tersebut berupa CAD, CAM, dan
perangkat lunak pengendali CNC. CAD atau Computer Aided Design adalah perangkat
lunak yang digunakan sebagai alat bantu untuk desain produk dan manajemen
dokumentasi desain. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD kita dapat membuat
gambar benda kerja yang akan dilakukan proses pemesinan. Contoh perangkat lunak
CAD adalah AutoCAD, Inventor, Solid Edge,
CAM atau Computer Aided Manufacturing secara umum adalah perangkat lunak
yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan manufaktur. Secara
khusus sesuai konteks penulisan buku ini, CAM adalah perangkat lunak yangmengkonversikan file gambar hasil dari CAD menjadi program untuk mesin CNC,
umumnya berupa G-code. Disebut G-code karena sebagian besar instruksinya diawali
huruf G. Selain G-code format lain yang dikenal terutama di kalangan hobiis elektronika
dalam pembuatan PCB adalah gerber file. Contoh perangkat lunak CAM adalah
MasterCAM, ArtCAM
Setelah dihasilkan G-code ataupun gerber file dari CAM maka perangkat lunak
pengendali CNC akan mengkonversikannya menjadi perintah kepada motor untuk
bergerak dengan putaran dan kecepatan tertentu. Umumnya perintah itu berupa sinyal
pulsa dengan banyak pulsa mewakilibanyak putaran dan frekwensi pulsa mewakili
kecepatan motor.
2.6. Kecepatan Potong Bahan, jumlah putaran dan penghitungan asutan
2.6.1. Kecapatan potong atau Cuting Speed (Vs)
Kecepatan potong (Vs) biasanya dinyatakan dalam satuan m/menit, yaitu kecepat-an dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada
kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. kekerasan dari logam yang akan dipotong, dan
b. tipe alat potong yang digunakan.
Pada umumnya kecepatan potong ini harus disesuaikan dengan kecepatan
putaran spindel mesin. Untuk itu digunakan persamaan sebagai berikut :
-
7/21/2019 CNC Lengkap
16/68
15
1000
.. ndvs
[m/min]
Dimana :
Vs : kecepatan potong (m/min)
d : diemeter benda kerja (mm)
n : putaran spindel mesin (rpm)
Berikut ini adalah tabel tentang kecepatan beberapa bahan logam
Tabel 2.1. Kecepatan potong untuk beberapa macam bahan.
No. Nama Bahan Kecepatan Potong (m/menit)
1. Baja lunak 24-30
2. Baja perkakas Des-18
3. Besi tuang abu-abu 18-24
4. Kuningan keras 45
5. Kuningan lunak 60
6. Tembaga 60
7. Alumunium 300
Sumber George Love dan Harus A.R. (1986:190)
Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1) Bahan benda kerja atau jenis material.
2) Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potong
semakin kecil.
3) Jenis alat potong (Tool).
4) Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi pula kecepatan
potongnya.
5) Besarnya kecepatan penyayatan / asutan.
6) Semaki besar jarak asutan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.
7) Kedalaman penyayatan/pemotongan.8) Semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.
2.6.2. Jumlah putaran (n)
Dalam menentukan jumlah putaran sumbu utama (n) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus :
-
7/21/2019 CNC Lengkap
17/68
16
d
vn
s
.
1000.
[put/min]
Dimana :
Vs : kecepatan potong (m/min)
d : diemeter benda kerja (mm)
n : putaran spindel mesin (rpm)
2.6.3. Kecepatan asutan.
Asutan adalah pemotongan benda kerja oleh pahat. Asutan itu sendiri dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1) Asutan dalam mm/putaran (f)2) Asutan dalam mm/menit (F)
Rumus dasar perhitungan asutan adalah:
F (mm/menit) = n ( put/menit ) x f ( mm/put )
Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel perbandingan antara diameter benda
kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.
Tabel 2.2. Hubungan diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.
Diameter (mm) Vs (m/menit) Kecepatan Putar (put/min)
5 20/30/40 1250/1900/2500
6 20/30/40 1050/1600/2100
7 20/30/40 900/1300/1800
8 20/30/40 800/1200/1550
9 20/30/40 700/1050/1400
10 20/30/40 650/950/1250
12 30/40/70 780/1050/1225
14 40/50/70 900/1150/1550
16 40/50/70 780/1000/1400
18 40/50/70 700/900/1250
20 40/50/70 625/800/1100
25 40/50/70 500/650/900
30 40/50/70 425/550/750
35 40/50/70 360/450/650
40 50/70/100 400/570/800
45 50/70/100 350/500/700
50 50/70/100 225/450/650
-
7/21/2019 CNC Lengkap
18/68
17
Bab
3
DASAR-DASAR GEOMETRI
Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang
berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah mesin
memungkinkan untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus
dengan tingkat ketelitian yang sama pula. Oleh karena itu, sistem kontrol harus telah
mengetahui semua data yang diperlukan melalui program yang telah dibuat oleh operator
untuk mengerjakan benda kerja dengan geometri yang telah ditentukan dengan teknologi
pemesinan yang dibutuhkan atau teknik-teknik pengerjaan yang telah dikenal oleh mesin.
3.1. Gerakan Kerja Mesin.Pada proses frais dan proses pelubangan (drilling) secara universal, beberapa
gerakan dapat dilakukan oleh komponen ujung mesin seperti meja kerja dan spindel.
Gambar 3.1. Gerakan kerja mesin frais
-
7/21/2019 CNC Lengkap
19/68
18
Gerakan-gerakan ini harus diberi kode atau nama di dalam sistem kontrol supaya
dapat dimengerti atau disimpan di dalam memori program.
1. Meja bergerak ke kanan atau ke kiri. Ketika meja bergerak ke kanan atau ke kiri,
maka disebut sebagai gerakan dalam arah sumbu X, atau luncuran mesin bergerak
searah sumbu X.
2. Meja bergerak bergerak maju atau mundur. Ketika meja bergerak ke depan atau ke
belakang, hal ini diebut sebagai gerakan dalam sumbu Y atau luncuran mesin
bergerak searah sumbu Y.
3. Kepala spindel ke atas atau ke bawah . Jika kepala spindel bergerak ke atas atau ke
bawah, maka disebut sebagai gerakan dalam arah Z.
Selain gerak translasi, dapat juga dilakukan gerak rotasi pada sumbu rotasinya
yang selanjutnya sumbu rotasi ini didefinisikan sebagai berikut :
1. Sumbu A. Benda kerja berputar pada sumbu X atau benda kerja diputar kedepan
atau ke belakang
2. Sumbu B. Benda kerja berputar pada sumbu Y atau benda kerja diputar ke arah
samping kanan dan arah samping kiri.
3. Sumbu C. Benda kerja berputar pada sumbu Z atau benda kerja berputar pada meja
kerjanya.
Gambar 3.2. Gerak rotasi pada mesin frais
-
7/21/2019 CNC Lengkap
20/68
19
3.2. Gerakan Pahat.
Ketika mesin perkakas sedang beroperasi, ada dua alternatif bagian mesin yang
bergerak yaitu pahat yang bergerak atau benda kerja yang bergerak meja, dimana
gerakannya tergantung dari desain mesin perkakas tesebut.
Pada mesin freis jenis lutut, benda kerja (berikut meja) bergerak searah sumbu X
dan sumbu Y, sedangkan kepala spindel dengan pahatnya bergerak searah sumbu Z.
Sedang-kan untuk mesin jenis bed, kepala spindel bergerak dalam tiga arah sumbu.
Ketika programer akan memberitahu sistem kontrol ke arah mana luncuran mesin
akan digerakkan, programer harus mengetahui apakah kepala spindel ataukah meja yang
bergerak pada luncuran mesin. Sebagai contoh : gerakan meja ke arah kanan, adalah
sama dengan gerakan pahat memotong ke arah kiri.
Supaya program dapat digunakan pada kedua jenis mesin, jenis ranjang (bed)
dan jenis lutut (knee), hukum atau asumsi umum di bawah ini harus digunakan :
Benda kerja harus diam - hanya pahat yang bergerak.
Sistem kontrol akan menggerakkan pahat pada satu arah atau menggerakkan
benda kerja pada arah yang lain tergantung dari jenis mesin. Konsep ini dikenal sebagai
gerak pahat relatif. Konsep ini membuat pemrograman menjadi lebih sederhana, karena
programer tidak harus selalu memikirkan yang mana dari dua alternatif yang dipakai,
benda kerja atau pahat yang sebenarnya bergerak.
3.3. A rah Gerak Mesin CNC.
Kendali numeris menggunakan koordinat tegak lurus atau cartesian untuk
menentukan sebuah titik dalam ruangan. Melalui sistem koordinat ini, sebuah titik dalam
ruangan dapat dinyatakan dalam istilah matematis dari sembarang titik disepanjang
sumbu yang saling tegak lurus
Konstruksi mesin perkakas didasarkan pada dua atau tiga sumbu tegak lurus dari
gerakan dan sumbu putaran. Umumnya, gerak sumbu Z adalah paralel dengan spindel
utama mesin, sedangkan gerak sumbu X adalah horisontal dan paralel dengan
permukaan pemegang benda kerja. Gerak sumbu Y adalah tegak lurus bidang X dan Z.
Lokasi dari rute Gambar 3.3. adalah X = -2, Y = +3 dan Z = +1. Penunjukan sumbu untuk
beberapa mesin perkakas ditunjukkan oleh Gambar 3.3.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
21/68
20
Gambar 3.3.Prinsip sumbu X, Y, dan Z untuk mesin frais
Arah gerak pahat relatif ini disesuaikan dengan posisi operator yang menghadap
ke mesin seperti dijelaskan dalam gambar.
Gerak relatif pahat ke kanan (= meja ke kiri) : +X
Gerak relatif pahat ke kiri (= meja ke kanan) : -X
Gerakan pahat ke belakang : +Y
Gerakan pahat ke depan : -Y
Gerakan relatif pahat ke atas (= meja ke bawah) : +Z
Gerakan relatif pahat ke bawah (= meja ke atas) : -Z
Cara baik untuk mengingat arah positif dari tiga sumbu adalah dengan kaidah
tangan kanan (right-hand coordinate system). Caranya adalah dengan kita menghadap ke
mesin dan tangan kanan dibuat sedemikian rupa seperti terlihat pada Gambar 3.4.
Setelah kondisi ini dipenuhi, maka jari tengah menunjuk ke arah positif dari sumbu positif
pahat (+Z), ibu jari menunjuk ke arah sumbu +X dan telunjuk ke arah sumbu +Y.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
22/68
21
Gambar 3.4.Sistem koordinat dengan kaidah tangan kanan.
3.4. Sistem Koo rdinat Benda Kerja.
Sebelum menggunakan mesin CNC ada yang harus diperhatikan seorang
programer yaitu mengenal sistem koordinat yang ada pada mesin CNC. Sistem koordinat
yang dipakai adalah sistem koordinat kartesian XYZ, yang selanjutnya selalu digunakan
untuk mendefinisikan setiap lokasi titik pada benda kerja dengan menempatkan tiga
sumbu dari sistem koordinat tersebut pada benda kerja.
Semua titik pada permukaan benda kerja didefinisikan oleh nilai X dan nilai Y
sedangkan nilai Z diindikasikan oleh kedalaman makan dari pahat. Pada waktu benda
kerja dijepit pada mesin, benda kerja yang belum diproses diletakkan di atas meja kerja
mesin sedemikian rupa supaya sumbu-sumbunya sejajar dengan arah luncuran mesin.
Agar mendapat gambaran yang lebih jelas dan rinci tentang sistem koordinat
benda kerja, perlu mengetahui tentang istilah-istilah berikut : titik pada bidang, pemilihan
titik awal, titik ofset rotasi, titik ofset linier dan titik ruang.
3.4.1. Titik pada bidang.
Sebagai langkah awal dalam pemrograman, sementara dibatasi pada titik yang
terletak pada permukaan benda kerja dan kedalaman penirisan (infeed) diabaikan.
Sumbu koordinat yang diperlukan untuk mendefinisi titik ini adalah sumbu X dan sumbu
Y. Kedua sumbu ini membentuk sistem koordinasi dua dimensi. Titik perpotongan kedua
-
7/21/2019 CNC Lengkap
23/68
22
sumbu ini disebut titik referensi (nol), sedangkan anak panah menunjukkan arah positif
(+X dan -Y).
Jika kita menempatkan mistar atau memberikan skala yang benar sepanjang
sumbu-sumbunya, kita dapat mendefinisikan setiap titik pada permukaan benda kerja
dengan mengindikasikan harga X dan Y. Nilai numerik pada arah anak panah yang
dihitung dari titik referensinya didefinisikan sebagai nilai positif, sedangkan nilai negatif
diberikan pada arah yang berlawanan.
Contoh :
Titik-titik mempunyai koordinat sebagai berikut :
P1 : X15 Y55
P2 : X70 Y50
P3 : X45 Y15
3.4.2. Pemilihan tit ik awal.
Pada saat memulai menggambar atau menentukan titik tertentu pada benda kerja,
pertama-tama harus diputuskan di mana akan ditempatkan sistem koordinat pada benda
kerja, khususnya dalam meletakkan titik awal
atau pusat koordinasinya..
Titik awal sebagai referensi dari semua
dimensi boleh diletakkan di mana saja pada
permukaan benda kerja dan disebut titik nol
benda kerja. Untuk mengurangi kesulitan yang
tidak perlu dalam perhitungan, disarankan
untuk meletakkan titik nol dari benda kerja
pada bagian gambar di mana banyak dimensi
benda kerja diletakkan atau dilokasi dimana
banyak terdapat ukuran/dimensi benda kerja.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
24/68
23
3.4.3. Titik ofset rotasi.
Benda kerja dapat mempunyai dimensi
dalam bentuk sudut, dimana sistem koordinat
dapat dirotasikan sekitar titik offset (dengan
tambahan offset linier bila diperlukan). Dengan
perputaran seperti demikian, dapat diberikan
dimensi sudut kedalam program CNC.
3.4.4. Titik ofset l inier.
Dimensi benda kerja dapat didasarkan
pada beberapa titik sehingga pada kasus seperti
ini, sistem koordinat dapat direlokasikan
sepanjang lintasan operasi permesinan. Titik
relokasi ini disebut titik offset linier. Kedua titik
offset rotasi dan linier dapat menghemat waktu
perhitungan, karena tidak perlu merubah
koordinat yang terlihat pada gambar teknik.
Proses transformasi yang memakan waktu ini
akan dilakukan oleh sistem kontrol.
3.4.5. Titik ruang.
Untuk menentukan titik dalam ruang,
maka sumbu ketiga (sumbu Z) harus dimasuk-
kan. Dengan demikian sistem koordinat yang
digunakan adalah sistem koordinat ruang atau
sistem koordinasi tiga dmensi. Dalam hal ini
nilai Z menunjukkan kedalaman pemotongan
benda kerja.
Sistem koordinat ruang ini mempunyai
tiga bidang, yaitu bidang X-Y, bidang X-Z dan
bidang Y-Z. Untuk langkah awal, sistem
koordinat ruang yang digunakan dalam program diassumsikan bahwa mesin melakukan
pekerjaan pada bidang permukaan benda kerja yaitu pada bidang XY, sehingga harga Z
menunjukkan dalamnya permesinan.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
25/68
24
Hal yang sangat penting yaitu memastikan memakai tanda yang benar, dimana
nilai koordinat pada arah anak panah adalah positif dan nilai yang berlawanan adalah
negatif.
3.5. Sistem Koo rdinat Mesin.
Untuk proses pengerjaan benda kerja pada mesin (permesinan), benda kerja
dijepit pada meja mesin dan diset-up sedemikian rupa untuk memastikan sumbu sistem
koordinat benda kerja sejajar dengan sumbu mesin. Sistem kontrol harus diberitahu di
mana letak titik nol di dalam ruang kerja mesin.
3.5.1. Titik referensi mesin.Setiap mesin CNC selalu mempunyai titik nol yang letaknya sudah ditetapkan
dalam sistem kontrol. Titik nol ini disebut titik referensi yang didefinisikan oleh tanda
referensi pada gelas kaca sistem pengukuran. Titik referensi mesin adalah titik nol dari
sistem koordinat permanen mesin. Semua komponen mesin yang bergerak berada titik
referensi dan kondisi mesin terletak pada titik referensi, maka titik nol dari mesin adalah
koordinat permanen dari sistem.
Pada permulaan pengoperasian mesin CNC, operator dapat memberitahu sistem
kontrol bahwa titik dimana koordinat permanen dari sistem yang merupakan titik nol dari
benda kerja, proses ini disebut setting-up.
Sistem control akan merekam harga-harga X, Y, Z dari lokasi titik nol benda kerja
relatif terhadap titik referensi mesin, sehingga dapat disinkronisasikan titik nol benda kerja
dengan mesin walaupun setelah mesin dimatikan.
3.5.2. Titik nol.
Titik nol dalam sistem koordinat dapat dibedakan menjadi tiga referensi yaitu
referensi terhadap mesin, benda kerja dan program. Titik nol dari sistem koordinat
permanen mesin disebut titik referensi. Titik nol dari sistem koordinat benda kerja disebut
titik
nol
benda
kerja
(sering disebut dalam benda kerja). Titik nol ini kemudian disesuaikan
dengan titik refernsi ketika menset-up mesin.
Titik nol pada data diprogram disebut titik nol program. Titik ini sering identik
dengan titik nol benda kerja, tetapi titik ini dapat bergeser oleh offset linier atau rotasi.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
26/68
25
Dalam pembahasan selanjutnya perlu penyesuaian dan penyederhanaan yaitu dengan
mengasumsikan titik nol program identik dengan titk nol dari sistem koordinat.
Titik NOL mesin untuk mesin milling terletak pada sudut kiri atas dari meja mesin.
Titik nol pada posisi ini, pada pemakaiannya bisa digeser ke suatu titik/ tempat yang
menguntungkan. Untuk melakukan pergeseran titik referensi mesin perlu diketahui titik-
titik referensi mesin yaitu :
1. Titik Nol Mesin (M)
Titik Nol Mesin adalah sistem koordinat asli.
Gambar 3.5.Titik nol mesin (M)
2. Titik Referensi Pemegang Pahat (N)
Dari titik inilah dinyatakan panjangnya alat potong.
Gambar 3.6.Titik nol pemegang pahat (N)
3. Titik Nol Benda Kerja (W)
Titik nol benda kerja ditentukan oleh pemrograman.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
27/68
26
Gambar 3.7.Titik nol Benda kerja (W)
3.5.3. Posisi awal pengoperasian.
Ketika benda kerja sudah dijepit pada meja mesin dan letak titik nol benda kerjatelah diset-up dan direkam oleh sistem kontrol, mesin dapat distart dan program
pengerjaan mesin dimulai. Dalam proses permesinan (mesin bekerja), sistem kontrol
harus menggerakkan pahat ke titik atur (set-point) posisi-posisi yang berbeda.
Disini seorang programmer sebelum menggunakan mesin CNC harus mengenal
beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat
kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat berantai/relatif
(inkremental), dan (b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat
mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (inkremental).
Selanjutnya menentukan sistem koordinat yang akan digunakan dalam
pemograman, apakah program akan menggunakan pemograman dengan metode absolut
atau inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain
sistem koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai
(incremental). Selain itu juga harus memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam
mesin CNC.
3.5.3.1. Pemrograman Absolut
Pemrograman absolut adalah pemrograman yang dalam menentukan titik
koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam benda
kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi
benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
-
7/21/2019 CNC Lengkap
28/68
27
keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda
kerja.
Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman mutlak, di
mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari sistem
ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang bersangkutan,
sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.
Berikut ini contoh pengukuran dengan menggunakan metode absolut.
Gambar 3.8.Pengukuran metode absolut.
3.5.3.2. Pemrograman inkremental.
Pemrograman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuran lintasannya
selalu mengacu pada titik akhir dari suatu pengukuran. Titik akhir suatu lintasan
merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatmya
berdasarkan pada perubahan panjang pada sumbu X (?X) dan perubahan panjang
lintasan sumbu Y (?Y). Titik nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titik referensi
awal, letak titik nol benda kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
keefektifan program yang akan dibuatnya. Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu
pada titik akhir suatu lintasan. Sistem pemrograman inkremental dikenal juga dengan
sistem pemrogramman berantai atau relative koordinat. Penentuan pergerakan alat
potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik pemberhentian terakhir alat
potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem pemrogramman
ini, bila terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan
semakin besar.
Titik Koordinat Absolut(X, Y)
ABC
(1 , 1)(5 , 1)(3 , 3)
-
7/21/2019 CNC Lengkap
29/68
28
Berikut ini contoh dari pengukuran inkremental.
Gambar 3.9.Pengukuran metode inkremental.
3.5.3.3. Pemrograman polar.
Pemrograman polar/kutub terdiri dari polar absolut mengacu pada panjang
lintasan dan besarnya sudut (@ L, a) dan polar inkremental mengacu pada panjang
lintasan dan besarnya perubahan sudut (@ L, ? a).
Berikut ini contoh dari pengukuran polar/kutub.
Gambar 3.10.Pengukuran metode polar/kutub.
Titik Koordinat inkremental(?X, ?Y)
ABC
(1 , 1)(4 , 0)(-2 , 2)
Polar Koordinat Absolut(@ L , a)
Polar Koordinat Inkremental(@ L , ?a)
B (5, 0o) ,
C (2V2, 135o)
A (2V2, 225o)
B (5, 0o) ,
C (2V2, 135o)
A (2V2, 270o)
-
7/21/2019 CNC Lengkap
30/68
29
Bab
4
DASAR-DASAR PEMROGRAMAN CNC
Mesin perkakas CNC mempunyai perangkat pengendali komputer yang disebut
Machine Control Unit (MCU) yakni suatu perangkat yang berfungsi menterjemahkan
bahasa kode ke dalam bentuk gerakan persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Bahasa
kode inilah yang selanjutnya disebut bahasa pemrograman, yakni sebagai komunikasi
antara mesin dan operator dengan kode angka, huruf dan simbol.
Kode bahasa pemrograman pada mesin perkakas CNC dikenal dengan fungsi G &
M, kode fungsi G dan M pada mesin perkakas CNC dapat menggunakan standar
pemrograman ynag berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025, ANSI
(American Nationale Standarts Institue), AEROS (Aeorospatiale Frankreich), ISO, dll.
Dalam aplikasi fungsi kode angka, huruf, dan simbol pada mesin perkakas CNC
bermacam-macam, tergantung sistem dan kontrol tipe mesin yang dipergunakan tetapi
secara prinsip sama. Misal : mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol EMCO, FANUC,
SIEMENS fungsi G dan M sesuai standart ISO, sehingga untuk pengoperasian mesin
perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak ada perbedaan yang berarti.
Pembuatan program mesin CNC, seorang programmer harus memiliki ke-
mampuan dasar pemograman, antara lain: (a) Pengalaman dalam membaca gambar
teknik, (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan mesin
perkakas konvensional. (c) mampu memilih alat potong/pisau perkakas secara tepat
sesuai dengan bentuk benda kerjanya, (d) dapat menentukan posisi benda kerja dalamsisitem koordinat dengan tepat, (e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan matematika
terutama trigonometri.
4.1. Struktur Program
Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-
kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat
-
7/21/2019 CNC Lengkap
31/68
30
khusus untuk suatu mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program CNC
di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk
kombinasi huruf-huruf tertentu dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F, dan
sebagainya disebut adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka
(kombinasi huruf dan angka) disebut kata (word). Gabungan dari beberapa kata disebut
blok. Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan
perintah, misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati sumbu
dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam sebuah program CNC satu tahapan perintah
ditulis dalam satu baris, berarti blok adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam
satu baris program. Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program
per satu blok, bukan per kata.
Struktur program adalah suatu bentuk program di mana ke dalamnya dimasukan
data yang berupa angka dan huruf. Dalam menentukan struktur program, tidak semudah
apa yang dibayangkan, oleh karena dalam pengerjaannya perlu didukung oleh berbagai
ahli dari latar belakang bidang keilmuan yang bebeda. Hal ini dalam upaya untuk
memenuhi kriteria dari suatu struktur program yaitu harus mudah, ketidak tergantungan
terhadap bahasa tertentu, oreintasi praktis, dan dapat dipakai untuk semua mesin
perkakas. Prosedur dalam menentukan suatu struktur program, harus dimulai dari
analisis proses kerja mesin-mesin perkakas.
Dilihat dari struktur luarnya, program untuk mesin Frais terdiri dari nomor blok,
kata, dan karakter.
Keterangan:
N : Nomor blok
G : Kolom input fungsi atau perintah
-
7/21/2019 CNC Lengkap
32/68
31
X : Gerak memanjang
Y : Gerak melintang
Z : Gerak pisau (vertikal)
F : Kecepatan langkah penyayatan
4.2. Kode-kode Perintah Pada pemrograman Mesin Frais CNC.
Kode-kode data diubah untuk satu rangkaiaan perintah yang akan digunakan
untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh
suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. Sistem operasi dari mesin perkakas NC
adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data
untuk menjalankan satu rangkaian perintah.
Kode yang digunakan untuk memprogram CNC machine disebut G-code.
Sementara itu, instruksi G-code hanya bagian dari programming language. Secara
khusus, G-code memberikan CNC machine koordinat untuk merancang machine tool
untuk dapat memotong dan membentuk metal menjadi spesifikasi khusus. Keseluruhan
seri kode digunakan untuk mengoperasikan CNC machine juga memiliki M-codes dan T-
codes yang mengatur CNC machine dan drill tool. Tool kecepatan dan feed control
dibawah naungan S-code dan F-code, sementara itu, X, Y dan Z-code untuk menentukan
posisi yang tepat.
4.2.1. Kode G
Kode G merupakan fungsi persiapan yang ditulis diawal block. Didalam
sebuah block dapat disusun lebih dari satu kode G dengan syarat mempunyai fungsi
atau dari kelompok yang berbeda.
Jenis-jenis perintah kode G yang terkait dengan bentuk pergerakan alat
potong serta digunakan untuk memprogram mesin Frais adalah :
-G00 : Gerakan cepat tanpa pemakanan
-G01 : Gerakan pemotongan lurus terprogram
-G02 : Gerakan pemotongan melingkar searah jarum jam
-G03 : Gerakan pemotongan melingkar berlawanan arah jarum jam
-G04 : Waktu tunda (dwell)
-G09 : Berhenti tepat (exact stop)
-G10 : Masukan data yang diprogram
-G15 : Perintah membatalkan koordinat polar
-
7/21/2019 CNC Lengkap
33/68
32
-G16 : Perintah koordinat polar
-G17 : Pilihan arah sumbu Xp Yp
-G18 : Pilihan arah sumbu Zp Xp
-G19 : Pilihan arah sumbu Yp Zp
-G28 : Kembali keposisi referensi
-G29 : Kembali dari posisi referensi
-G30 : Kembali keposisi sebelumnya
-G31 : Perintah melompat
-G33 :Membuat ulir
-G40 : Pembatalan kompensasi diameter pahat
-G41 : Kompensasi diameter pahat kiri.
-G42 : Kompensasi diameter pahat kanan.
-G43 : Kompensasi panjang pahat arah positif
-G44 : Kompensasi panjang pahat arah negatif.
-G49 : Pembatalan kompensasi panjang pahat.
-G50 : Skala (Scaling)
-G51 : Pembatalan skala
-G50.1 : Programmable mirror image cancel
-G51.1 : Programmable mirror image-G52 : Seting sistem koordinat lokal
-G53 : Seting sistem koordinat mesin
-G54 : Seting sistem koordinat benda kerja dengan 1 pilihan
-G59 : Seting sistem koordinat benda kerja dengan 6 pilihan
-G61 : Pembatalan berhenti tepat (exact stop cancel)
-G64 : Cutting mode
-G65 : Marco call
-G66 : Marco modal call
-G67 : Marco modal call cancel
-G68 : Coordinate rotation
-G69 : Coordinate rotation cancel
-G70 : Ukuran dalam inchi
-G71 : Ukuran dalam mm
-G73 : Peck drilling cycle
-
7/21/2019 CNC Lengkap
34/68
33
-G74 :Counter tapping cycle
-G76 : Siklus pengeboran bertahap
-G80 : Membatalkan fixed cycle
-G81 : Siklus pengeboran
-G82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam
-G83 : Siklus pemboran dengan penarikan
-G84 : Siklus penguliran
-G85 : Siklus Pengaluran
-G86 : Siklus Pengaluran kecepatan tinggi
-G87 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
-G88 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal dan gerakan ke permukaan
-G89 : Siklus pemboran dengan tinggal diam
-G90 : Perintah pemrograman Absolut
-G91 : Perintah pemrograman inkrimental
-G92 : Seting koordinat referensi benda kerja
-G94 : Penetapan asutan dalam mm/min
-G95 : Penetapan asutan dalam m/putaran
-G96 : Constant linear velocity control on surface
-G97 : Constant linear velocity control on surface cancel
-G98 : Return to initial point in canned cycle
-G99 : Return to R point in canned cycle
-G134 : Circumference hole cycle
-G135 : Angular strainght hole cycle
-G136 : Arc type hole cycle
-G137.1 : Chess type hole cycle
4.2.2. Kode MMesin CNC dilengkapi dengan fungsi yang dapat dikontrol secara manual dengan
tombol seperti coolant on/off, spindel on/off dan sebagainya. Fungsi-fungsi tersebut dapat
dikontrol dengan kode M (M-Code) sebagai fungsi tambahan (Auxilary function). Kode M
tersebut dapat aktif pada awal block dan diakhir block.
Kode M yang merupakan fungsi bantu dapat digunakan dalam pemrograman
mesin Frais CNC adalah :
- M00 : Berhenti terprogram (dwell)
-
7/21/2019 CNC Lengkap
35/68
34
- M01 : Berhenti opsional (direncanakan)
- M02 : Program selesai
- M03 : menghidupkan spindel CW (spindel ON CW)
- M04 : menghidupkan spindel CCW (spindel ON CCW)
- M05 : mematikan putaran spindel
- M06 : Pergantian tool
- M08 : menghidupkan pendingin (coolant ON)
- M09 : mematikan pendingin (coolant OFF)
- M19 : Pemposisian spindel pada saat berhenti
- M30 : Mengakhiri program, mengembalikan ke posisi tool terakhir.
- M98 : Masuk ke sub program
- M99 : Keluar dari sub program dan kembali ke program pokok
-
7/21/2019 CNC Lengkap
36/68
35
Bab
5
PEMROGRAMAN CNC
Untuk dapat menjalankan mesin CNC, berarti mempersiapkan sistem kendali
(prepatory) agar siap untuk melaksanakan informasi yang mengikuti instruksi blok
berikutnya. Fungsi prepatorydinyatakan dalam sebuah program dengan menggunakan
word adressG diikuti oleh dua digit. Fungsi-fungsi prepatory disebut juga G-codesdan
menunjukkan mode kendali operasi.
Selain dari G-codes ada lagi fungsi-fungsi yang disebut miscellaneous
menggunakan huruf addres M diikuti dengan dua digit. Fungsi-fungsi tersebut
membentuk sekumpulan instruksi seperti on/off coolant, penggantian pahat,
penghentian program atau mengakhiri program. Sering disebut juga dengan fungsi-
fungsi mesin atau M-functions.
5.1. Kode G atau G Code
5.1.1. Program gerakan cepat tanpa pemakanan (G00)
Kode G00 berfungsi untuk memposisikan pahat terhadap benda kerja dengan kata
lain gerak gerak cepat tanpa melakukan pemakanan. Gerakan ini digunakan bila pahat/
pisau frais tidak melakukan pemakanan/pemotongan pada benda kerja. Gerakan
cepat digunakan bila alat potong berada bebas dari pemakanan benda kerja, alat
potong kembali ke atas permukaan benda kerja, atau kembali ke titik referen.
Gerakan cepat dapat dilakukan bila posisi alat potong benar-benar tidak akan
menabrak benda kerja dari peralatan lainnya. Kesalahan dalam penentuan ko-ordinat
dapat menyebabkan tabrakan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja
yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada alat potong maupun mesin
Gerak ini bisa dilakukan dengan menggunakan perintah koordinat absolut G90
atau incremental G90, G00 dapat bergerak dengan cepat atau dapat di atur oleh handle
ravid traverseyaitu pengatur langkah kecepatan gerak pahat. Besaran lintasan dari ravid
-
7/21/2019 CNC Lengkap
37/68
36
traverse dibuat dalam bentuk prosentase antara 25%, 50%, dan 100% dari langkah
semestinya tergantung mesin.
Format pemrograman G00 adalah : N .... / G00 / X ......../ Y ......./ Z .......
Lintasan G00 dapat dilihat pada gambar 5.1.
Gambar 5.1.Contoh Gerak lintasan cepat (G00)
Untuk menggerakkan pisau dari posisi awal hingga pada posisi siap menyayat seperti
Gambar 5.1, dilakukan gerakan cepat dengan G00.
N G(M)
X(I) (D)
Y(J) (S)
Z(K)
F(L) (T) (H)
00 00 30 0 0
01 00 0 0 -20
02 00 0 25 0
03
Di atas adalah lembar program gerakan cepat (G00) seperti terlihat pada Gambar 5.1.
Dengan hanya bergerak dalam satu sumbu, maka kemungkinan geraknya adalah:
Gambar 5.2.Kemungkinan gerak G00 yang lain
-
7/21/2019 CNC Lengkap
38/68
37
5.1.2. Program pemotongan lurus terprogram (G01)
Kode G01 memberikan instruksi kepada alat potong mesin CNC melakukan
gerakan pemakanan lurus baik ke arah sumbu X, Y, maupun Z. Pada mesin frais
CNC, intruksi G01 merupakan perintah agar alat potong bergerak lurus dari satu titik
ke titik lainnya dengan kecepatan sesuai dengan feeding yang telah ditentukan.
Cara pemrograman kode G01 sebenarnya sama dengan pada kode G00, hanya
pada kode G01 bisa diisikan kecepatan potong/asutannya di kolom F sedangkan pada
G00 tidak.
Format Perintahnya : N / G01 / X / Y / Z / F
Contoh penyayatan lurus :
Langkah untuk pengefreisan tangga langkahnya tererlihat pada gambar berikut, serta
pemrograman G01 terlihat pada lembar program di bawah ini.
Gambar 5.3.Langkah-langkah proses milling CNC
Akan dibuat benda kerja seperti gambar,
dengan posisi pahat berada 30 mm dari
titik referensi benda kerja.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
39/68
38
N G(M)
X(I) (D)
Y(J) (S)
Z(K)
F(L) (T) (H)
00 00 20 0 0
01 00 0 0 -34
02 01 60 0 0 200
03 01 0 50 0 200
04 01 -50 0 0 200
05 01 0 -50 0 200
06 00 -30 0 0
07 00 0 0 34
08 M30
Gerakan lurus dengan pemakanan digunakan untuk melakukan pengefraisan atau
pembubutan lurus, termasuk tirus dan kedalaman pemakanan. Gerakan lurus dengan
pemakanan digunakan untuk melakukan pengefraisan atau pembubutan lurus,
termasuk tirus dan kedalaman pemakanan. Lintasan alat potong bergerak dengan
pemakanan lurus ke titik X =25 dan Y =18 (Gambar 5.4.).
Gambar 5.4.Pemakanan lurus pada mesin CNC frais
5.1.3. Program pemotongan melingkar (G02 dan G03)
Digunakan untuk membuat gerakan penyayatan lingkaran atau busur lingkaran
dengan sudut busur lingkaran 90O. Perbedaan fungsi G02 dan G03 adalah arah
gerakannya.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
40/68
39
1. Fungsi G02.
Kode G02 merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan
interpolasi lingkaran searah jarum jam (CW). Alat potong (pisau frais atau pahat
bubut) akan membentuk lingkaran yang searah jarum jam. Sering dijumpai bentuk
benda kerja yang berupa lengkungan yang memiliki radius tertentu. Seperti bentuk
fillet pada ujung-ujung benda kerja atau bentuk lingkaran sebagian atau penuh pada
benda kerja. Gerakan searah jarum jam atau berlawanan menggunakan asumsi
bahwa alat potong berada di atas benda kerja, atau di belakang benda kerja. Jadi bila
alat potong berada di depan benda kerja maka berlaku sebaliknya.
Gambar 5.5.Arah pemakanan melingkar G02 pada mesin CNC frais
Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakanan radius berlawanan
dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 5.5.).
Format Perintahnya : N / G02 / XPz/ YPz / ZPz / F
G02 = Gerak alat potong melingkar searah dengan jarum jam
XPz = Tujuan lengkungan searah X yang dikehendaki (mm)
YPz = Tujuan lengkungan searah Y yang dikehendaki (mm)
ZPz = Tujuan lengkungan searah Z yang dikehendaki (mm)
F = Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)
2. Fungsi G03.
Kode G03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan
interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam. Gerakan ini akan
membentuk kontur lingkaran yang berlawanan arah dengan jarum jam.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
41/68
40
Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakananradius berlawanan
dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 5.6.).
Format Perintahnya : N / G03 / XPz/ YPz / ZPz / F
Gambar 5.6.Arah pemakanan melingkar G03 pada mesin CNC frais
5.1.4. Program in terpolasi melingkar (G17, G18 dan G19)
Perintah G17, G18, atau G19, digunakan pada pengerjaan dengan interpolasi
melingkar pada kompensasi jari-jari pahat atau perintah koordinat polar.
G17: Pemilihan arah sumbu XY
G18: Pemilihan arah sumbu ZX
G19: Pemilihan arah sumbu YZ
Gambar 5.9.Contoh gerakan interpolasi dengan perintah G17, G18 dan G19
-
7/21/2019 CNC Lengkap
42/68
41
Gambar 5.10.Perintah G17, G18, G19 pada sumbu koondinat
5.1.5. Program kompensasi pahat (G40, G41 dan G42)
Gerakan alat potong tanpa memperhatikan besar radius alat potongnya. Alat
potong bergerak sesuai dengan bentuk lintasan benda kerja. Biasanya digunakan
untuk pembuatan alur, atau huruf tertentu.
Kode G40, G41, dan G42 adalah kode untuk kompensasi pada pahat (cutter) pada
proses pemakanan. Bila pada kondisi biasa, atau pemakanan dengan posisi pahat pada
titik tengah dari diameter pahat, maka digunakan kode G40. Bila pemakanan dilakukan
dengan sisi luar pahat dari sebelah kiri benda kerja, maka digunakan kode G41,
sebaliknya untuk pemakanan dengan sisi luar pahat dari sebelah kiri benda kerja, maka
digunakan kode G42. Penggunaan kode G40, G41, dan G42, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 5.11, 5.12, dan 5.13.
Gambar 5.11.Fungsi G40, G41 dan G42.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
43/68
42
Gambar 5.12.Fungsi G41 pada gerak pemakanan..
Gambar 5.13.Fungsi G42 pada gerak pemakanan.
5.1.6. Program kompensasi panjang pahat (G43, G44 dan G49)
Kode G43, G44, dan G49 adalah kode untuk kompensasi panjang pahat atau
cutter. Ketika mesin digunakan untuk setiap proses benda kerja, maka akan ada banyak
pahat/tools yang kita gunakan, dan panjang masing-masing pahat/tools berbeda, selama
pemrograman, setelah perubahan pahat/tools, maka perbedaan antara panjang
pahat/tools akan membuat arah sumbu Z memiliki kesalahan atau error, kompensasi
panjang pahat/tools (G43/G44) digunakan untuk kompensasi posisi sumbu Z dan untuk
memperbaiki perbedaan antara panjang pahat/tools yang akan digunakan.
Gambar 5.14.Fungsi G43, G44 dan G49.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
44/68
43
Gambar 5.15.Fungsi G43, G44 dan G49 pada benda kerja.
5.1.7. Penentuan sistem koordinat kerja (G54, G55, G56, G57, G58 dan G59)
Kode G54 sampai G59 digunakan untuk penentuan sistem koordinat pada benda
kerja. Kode G54 menandakan sistem koordinat pada benda kerja yang pertama (ke-1),
G55 untuk sistem koordinat pada benda kerja yang kedua (ke-2), dan G56, G57, G58,
G59 seterusnya digunakan untuk sistem koordinat pada benda kerja ke-3, 4, 5, dan 6,
sedangkan untuk benda kerja yang lebih dari 6 digunakan kode G59 dengan
penambahan variabel angka dibelakangnya seperti G59.1, G59.2, G59.3, dan
seterusnya sesuai dengan banyaknya benda kerja yang akan diproses.
Gambar 5.16.Pengaturan penggunaan kode G54 s/d G59.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
45/68
44
5.1.8. Kode 70.
Kode G70 merupakan instruksi untuk satuan ukuran british atau inchi (inch),
biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.
5.1.9. Kode G71.
Kode G71 merupakan instruksi untuk satuan ukuran metric atau millimeter (mm),
biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.
5.1.10. Kode G90, G91
G90: Pemrograman Absolute
Kode G90 merupakan instruksi absolute, yakni sistem pengukuran yang titik
pusatnya mengacu pada titik referensi atau titik nol (0) benda kerja. G90
biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.
G91: Pemrograman Incremental
Kode G91 merupakan instruksi incremental, yakni sistem pengukuran dengan
pertambahan yang mengacu pada pengukuran dari titik sebelumnya. G91
biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.
Gambar 5.17.Sistem koordinat kode G90 (absolut) dan kode G91(inkremental).
-
7/21/2019 CNC Lengkap
46/68
45
5.1.11. Kode G92
Kode G92 merupakan instruksi untuk melakukan pengaturan (setting) sistem koordinat
kerja, biasanya digunakan untuk menentukan atau menetapkan titik referensi/titik nol (0) pada
benda kerja.
5.2. Kode M atau M Code
Selain kode G, pada mesin CNC terdapat juga instruksi-instruksi tertentu yang
dilambangkan atau biasanya ditulis dengan dengan kode "M" (M code). Sama halnya
dengan kode G, terdapat banyak kode M dan biasanya memiliki persamaan, namun arti
kode pada merek yang berbeda dapat memiliki arti yang berbeda pula, sehingga sekali
lagi, programmer harus dapat menyesuaikan standarisasi kode yang digunakan pada
mesin CNC yang akan digunakan.
Terdapat banyak fungsi kode M pada mesin CNC, namun beberapa kode M yang
penting atau biasa ditemui dan digunakan pada pemrograman CNC antara lain.
5.2.1. Kode M00
Kode M00 adalah kode instruksi untuk mesin agar terhenti terprogram/sementara.
Penggunaannya :
a. Mematikan putaran poros utama
b. Memperbaiki kesalahan program
5.2.2. Kode M03
Kode M03 adalah kode instruksi pada spindle, untuk putaran sumbu utama
berputar searah dengan jarum jam (CW). Kode ini biasanya ditulis pada awal intruksi atau
kepala program. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan berputar
searah jarum jam. Pada mesin bubut CNC cekam benda kerja akan berputar searah
jarum jam, sedangkan pada mesin frais CNC yang berputar adalah tempat alat potong
arbornya.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
47/68
46
.
Gambar 5.18.Alat potong berputar searah jarum jam (M03).
5.2.3. Kode M04
Kode M04 adalah kode instruksi pada spindle, untuk putaran sumbu utama
berputar berlawanan dengan jarum jam (CCW). Kode ini biasanya ditulis pada awal
intruksi atau kepala program. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan
berputar berlawanan jarum jam. Penggunaan kode M04 maupun kode M03 biasanya
tergantung pada sisi tajam atau bagian pemakanan dari tools (pisau/pahat).
5.2.4. Kode M05
Kode M05 adalah kode instruksi agar sumbu utama atau spindle mesin terhenti
terprogram.
5.2.5. Kode M06
Kode M06 adalah kode instruksi untuk penggantian alat potong (tools). Penggantian
alat potong dilakukan agar kualitas benda kerja meningkat. Bentuk benda kerja yang semakin
kompleks akan cenderung menggunakan alat potong yang banyak, seperti pemakanan kasar,pengeboran, pembuatan alur, dan pemakanan finishing. Masing-masing jenis pemakanan
memerlukan alat potong yang khusus, sebagai contoh alat potong untuk melakukan
pemakanan kasar akan berbeda dengan alat potong yang digunakan untuk membuat ulir.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
48/68
47
5.2.6. Kode M08
Kode M08 adalah kode instruksi untuk menyalakan atau mengalirkan cairan
pendingin (coolant liquid ON). Pada proses pengerjaan benda kerja, terjadi gesekan
antara benda kerja dan alat potong. Alat potong dan benda kerja akan menjadi panas.
Bila tidak didinginkan maka alat potong akan cepat tumpul/ rusak. Oleh karena itu perlu
didinginkan dengan cara memerintahkan mesin untuk mengalirkan cairan pendingin
(coolant).
Gambar 5.19. Cairan pendingin disemprotokan untuk mendinginkan
alat potong dan benda kerja
5.2.7. Kode M09
Kode M09 adalah kode instruksi untuk mematikan atau menghentikan cairan
pendingin (coolant liquid OFF).
5.2.8. Kode M19
Kode M19 adalah kode instruksi untuk pemosisian spindle, penentuan posisi
berhenti/stop spindle pada posisi yang ditetapkan.
5.2.9. Kode M30
Kode M30 adalah kode instruksi untuk program berakhir (end program) dan
kembali pada program semula.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
49/68
48
5.2.10. Kode M98
Kode M98 adalah kode instruksi untuk pemanggilan sub-program pada program
utama (main-program).
5.2.11. Kode M99
Kode M99 adalah kode instruksi untuk kembali ke program utama (mainprogram) dari
sub-program.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
50/68
49
Bab
6
PENGOPERASIAN MESIN CNC
6.1. Pemosisian dan Penentuan Titik Referensi
Langkah pertama yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh programmer adalah
pemosisian dan penentuan titik referensi (titik nol), baik pada mesin terlebih pada benda
kerja. Dengan catatan koordinat posisi pada mesin sudah menujukkan X=0.000, Y=0.000,
dan Z=0.000. (lihat Gambar 6.1)
Pemosisian dilakukan dengan meletakkan posisi ujung tools pada spindle mendekat
ataupun menyentuh pada bagian dari benda kerja yang menjadi titik acuan, atau bagian
pertama dari benda kerja yang akan pertama dilakukan proses machining.
F1 F2 F3 F4 F5
Gambar 6.1. Layout koordinat position (mesin CNC Milling AMCO)
-
7/21/2019 CNC Lengkap
51/68
50
Setelah dipastikan titik acuannya, kemudian langkah selanjutnya adalah input titik
koordinat tadi sebagai titik referensi (titik nol) mesin dan benda kerja, dengan cara
memilih menu "workplace coordinat" pada layout koordinat position dengan menekan
tombol F5. Setelah itu akan terlihat posisi koordinat sumbu X, Y, dan Z yang menunjukkan
titik koordinat posisi pada saat itu.
Kemudian lanjutkan dengan memilih tiap-tiap koordinat sumbu, baik sumbu X, Y,
dan Z ialu pilih menu "coordinat Latched" pada layout workpiece koordinat, dengan
menekan tombol F1. Pastikan semua koordinat sumbu telah menjadi 0.000 atau dibaca
sebagai titik nol mesin dan titik nol benda kerja. (lihat Gambar 6.2)
Gambar 6.2.Layout Workpiece koordinat
Setelah itu, tekan tombol escape (ESC) pada keyboard, atau back () pada CPU
mesin, untuk kembali ke menu awal (layout coordinat position).
6.2. Input Tools, Kecepatan Putar Spind le Dan Pemakanan (Feedrate)
Melakukan proses machining dengan mesin CNC, tentulah akan terdapat proses
pemakanan (material removal). Pemakanan (material removal) tersebut merupakan salah
satu dari kerja cutter atau tools yang digunakan. Pada mesin CNC, dimensi/ukuran dari
cutter atau tools haruslah di-input pada mesin, agar kemudian dapat terbaca dan
-
7/21/2019 CNC Lengkap
52/68
51
memudahkan programmer untuk dapat menentukan jarak pergerakan tools terhadap
benda kerja, serta mengurangi terjadinya kesalahan pada saat proses machining
berlangsung. Demikian pula dengan kecepatan putar spindle (rpm) dan pemakanan
(feedrate) perlu diperhatikan, karena berpengaruh sangat penting terhadap proses
machining dan hasil yang diharapkan.
Langkah pertama dalam meng-input data tools, kecepatan putar spindle (rpm) dan
pemakanan (feedrate) tersebut adalah, pada menu awal layout coordinat position
(Gambar 6.1), tekan tombol escape (ESC) pada keyboard, atau back () pada CPU
mesin, sehingga dapat terlihat pilihan menu yang berbeda (lihat Gambar 6.3). Setelah itu
pilih menu "Monitor" dengan menekan tombol F4, sehingga masuk ke menu "MDI Input"
maka tampilan akan berubah seperti pada Gambar 6.4.
Gambar 6.3.Layout koordinat position setelah menekan tombol ESC atau back
-
7/21/2019 CNC Lengkap
53/68
52
Gambar 6.4.Layout Menu Monitor/MDI input
Setelah itu, pilih menu "Setting" dengan menekan tombol F4, sehingga akan tampil besar
kecepatan (rpm) spindle dan pemakanan atau federate (Gambar 6.5). Setelah itu,
masukkan data berupa besar kecepatan putar spindle yang diinginkan pada pilihan
"speed" dan kecepatan pemakanan pada pilihan "federate" (lihat Gambar 6.5).
Gambar 3.5.Layout Setting Kecepatan putar (rpm) dan kecepatan pemakanan (feedrate)
-
7/21/2019 CNC Lengkap
54/68
53
Kemudian, untuk input data cutter atau tools, kembali pada menu "MDI Input" tekan ESC,
kemudian pilih menu "Tool Setting" sehingga terlihat tampilan seperti Gambar 6.6.
Setelah itu input ukuran/diameter tools, pada opsi yang ditampilkan programmer harus
memasukkan data radius dari tools, yakni diameter tools dibagi dua (D/2), dalam satuan
millimeter (mm), (lihat Gambar 6.6).
Gambar 6.6.Layout Tool Setting (input tools)
6.3. Pemrograman I Input Program
Input program pada CNC dilakukan dengan menuliskan program sesuai dengan
yang telah di jelaskan pada sub-bab sebelumnya. Input program diawali dengan terlebih
dahulu masuk ke menu "program" dengan menekan tombol F2 ketika keluar atau
menekan ESC dari menu awal (position). Setelah masuk ke menu program, kemudian
programmer dapat meng-input/menuliskan program sesuai dengan proses yang akan
dilakukan.
Penulisan pada mesin, harus diawali dengan dengan tanda "%" ini dilakukan agar
program nantinya menjadi sebuah perintah yang dapat dibaca/direspon dalam suatu
gerakan mesin. (lihat Gambar 6.7).
-
7/21/2019 CNC Lengkap
55/68
54
Gambar 6.7.Layout Program
6.3.1. Pembuatan Main-Program dan Sub-Program
Membuat program dalam mesin CNC dapat dilakukan lebih dari satu program,
namun tetap dapat dijalankan oleh satu program. Hal ini dilakukan apabila proses yangdilakukan terdiri dari banyak proses atau pun terdapat proses yang berulang.
a. Main-Program
Pada main-program, biasanya hanya terdiri dari kepala program, program untuk
gerak awal mendekati benda kerja, lalu dilanjutkan dengan pemanggilan sub-
program dengan instruksi M98 pada penulisan main-program, kemudian
pengulangan (jika ada). Main-program sifatnya adalah sebagai program induk
yang menjalankan program lainnya (sebagai sub-program) untuk kemudian prosesyang dilakukan mesin akan lebih dari satu proses, sesuai dengan subprogram
yang dijalankan. Pada pemanggilan sub-program, setelah instruksi M98 kemudian
diikuti dengan huruf "P" dan penulisan file directory dari sub-program, yang
biasanya berupa 4 digit angka dengan huruf "O" didepan, sebagai penamaan file
yang dimasukkan saat membuat file baru pada menu "file manage" sebelum
mengakhiri program
Contoh: G98 PO1277 (dibaca pemanggilan sub-program O1277).
-
7/21/2019 CNC Lengkap
56/68
55
b. Sub-Program
Pada sub-program, biasanya terdiri dari kepala program, serta instruksi-instruksi
untuk proses yang akan dilakukan, kemudian instruksi untuk kembali pada
program utama (main-program) dengan instruksi M99 di akhir penulisan program
(tidak perlu menuliskan instruksi end program M30). Sub-program sifatnya adalah
sebagai anak program yang menjalankan proses kerja lain selain pada proses
utamanya (di main-program).
Sebagai contoh, seperti membuat lingkaran pada bagian tengah bentuk segi
empat. Yang harus dilakukan adalah, pembuatan program berupa proses untuk
bentuk segi empat dan program proses untuk bentuk lingkaran. Kemudian pada
program segiempat kondisikan sebagai main-program dengan penginstruksianM98 untuk pemanggilan program lingkaran yang dikondisikan sebagai sub-
program.
6.3.2. Pengulangan (Looping)
Pengulangan (looping) adalah perintah yang digunakan untuk pengerjaan dengan
instruksi atau dengan sub program, yang dilakukan lebih dari 1 kali/berulang. Looping
biasanya di gunakan untuk kedalaman pemakanan atau pun perbesaran diameter denganskala tetap. Pada program Looping, biasanya perintah ditandai dengan huruf "L" diikuti
dengan jumlah pengulangan, pada akhir baris penulisan program.
Contoh : G01 X50 L5 (untuk istruksi berulang) atau
G98 PO1277 L10 (untuk pemanggilan program dengan pengerjaan
berulang)
6.4 Menjalankan Program
Setelah program selesai dibuat, kemudian langkah terakhir yang dilakukan adalah
menjalankan program. Saat menjalankan program inilah, akan diketahui apakah program
dapat berjalan sesuai yang diinginkan atau terjadi kesalahan pada program. Menjalankan
program dapat dilakukan secara simulasi terlebih dahulu ataupun langsung pada mesin.
Namun biasanya langkah yang dilakukan oleh programmer adalah dengan menjalankan
program secara simulasi terlebih dahulu.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
57/68
56
6.4.1 Simulasi Program
Sebelum program dijalankan pada mesin, langkah yang perlu dilakukan adalah
melihat simulasi dari program yang telah dibuat. Hal ini dilakukan agar kesalahan pada
penulisan program ataupun input kode atau ukuran dapat terlihat sebelum program atau
proses machining berjalan.
Simulasi program dapat dilakukan dengan memilih pada menu/layout "Program"
pilihan "Simu" (lihat Gambar 6.7) dengan menekan tombol F7. Setelah itu layout gambar
akan berubah seperti pada Gambar 6.8.
Gambar 6.8.Layout Simulasi Program (sumbu XYZ)
Koordinat titik penglihatan (coordinat view) pada simulasi program, dapat diatur
sedemikian rupa, sesuai dengan keinginan programmer. Penglihatan dapat dilakukan
pada 3 titik koordinat, yakni XYZ dan 2 titik koordinat saja, yakni XY atau XZ. Pengaturansimulasi dapat dilakukan pada menu "Simu. Setting" dengan menekan tombol F8 pada
menu simulasi, kemudian pilih Koordinat titik penglihatan yang diinginkan pada "Drawing
Mode" (lihat Gambar 6.9 dan 6.10).
-
7/21/2019 CNC Lengkap
58/68
57
Gambar 6.9.Layout Pengaturan Simulasi Program
Gambar 6.10.Simulasi Program Pada Koordinat Sumbu XY
6.4.2 Proses Machining.
Setelah program selesai dibuat, dan telah dipastikan benar, maka selanjutnya
adalah menjalankan program tersebut pada benda kerja (workpiece) yang akan di proses
atau machining.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
59/68
58
Sebelum program dijalankan, sebelumnya terlebih dahulu memperhatikan
kesiapan, baik pada benda kerja, tools, dan lain-lainnya sehingga kesalahan ataupun
accident dapat terhindarkan. Setelah dipastikan, maka selanjutnya menjalankan program.
Langkah-langkah dalam menjalankan program CNC (untuk mesin CNC milling AMCO)
adalah:
1. Pada CPU (pemrograman), kembali ke menu awal (seperti pada Gambar 6.3).
2. Pilih menu "Monitor" dengan menekan tombol F4.
3. Pada layar, pastika telah terdapat tulisan "Ready", yang telah menyala hijau.
4. Tekan tombol START (tombol hijau) pada tombol kotak CPU mesin.
5. Mesin bekerja dan merespon semua perintah melalui G-Code pada program.
Gambar 6.11.CPU dan panel kontrol mesin CNC Milling AMCO
-
7/21/2019 CNC Lengkap
60/68
59
Bab
7
PERAWATAN MESIN
Bab ini sangat penting untuk dipahami. Pelajari terlebih dahulu cara merawat
mesin dengan benar, baru kemudian belajar cara pengoperasiannya. Bagian-bagian yang
harus dirawat antara lain : Kebersihan bodi mesin, Pelumas ball screw meja, pelumas
untuk silinder udara pada spindle (apabila ada), saringan udara pada dinding panel
belakang, dan lain-lain.
7.1 Pelumas ballscrew.
Beberapa mesin menggunakan oli sebagai pelumas, pelumas ini biasanya
ditampung dalam tabung plastik yang ditempatkan di bagian belakang mesin. Tabung ini
dilengkapi dengan sensor yang terhubung dengan mesin yang akan memberikan
peringatan apabila jumlah oli sudah tidak mencukupi. Jumlah oli pelumas ini harus diperiksa setiap hari dan ditambah apabila perlu . Jenis oli yang bisa digunakan antara lain
Vactra Oil no 2, ESSO K68, Shell T68. Beberapa perusahaan menggunakan oli Hidrolik
no 32, namun hal ini tidak dianjurkan. Satu hal yang juga sangat penting dilakukan terkait
dengan pelumas ball screw ini adalah kepastian terdistribusikannya pelumas ini secara
merata ke tempat-tempat yang seharusnya.
Pelumas ini di distribusikan dari tabung belakang menuju meja mesin melalui pipa
kecil dengan bantuan pompa. Apabila ada measalah dengan sistem distribusi, maka meja
aka bergerak tanpa pelumas, akibatnya dalam waktu singkat ball screw akan rusak (aus,
terbakar, dll), bearing akan hancur, dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya
akan sangat mahal. Pastikan bahwa pelumas terdistribusi dengan benar dengan cara
membuka tutup meja secara periodik dan memeriksa apakah pelumas terdistribusi
dengan benar.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
61/68
60
Lakukan pemeriksaan ini sebulan sekali. Gejala awal dari kerusakan ball screw
atau bearing dapat dideteksi dari bunyi kasar yang dikeluarkan meja ketika meja
digerakkan. Lakukan segera pemeriksaan apabila ini terjadi.
Gambar 7.1.Ball Screw dan Tabung pelumas
7.2. Pelumas Guideway slider
Mesin Milling CNC memiliki 4 buah Guide way slider, yaitu perangkat yang
menyangga semua beban berat meja, dan membawa meja bergerak ke sumbu dan Y.
Guide way ini bertanggung jawab atas akurasi pergerakkan meja dan kemulusan
gerakannya. Hubungan antara guideway, rel landasan dan meja mesin adalah mutlak
sliding fit, tidak diperkenankan adanya kelonggaran sedikitpun. Apabila itu terjadi, maka
akurasi pergerakan akan melenceng jauh, dan bearing serta ballscrewakan cepat rusak.
Untuk menjaga konsistensinya, pergerakan guidewayini juga harus selalu dibantu oleh
pelumas.
Kebanyakan mesin menyatukan pelumas ini dengan pelumas pada ball screw.
Tetapi ada beberapa mesin yang memisahkannya. Untuk tipe mesin ini Anda harus
memeriksa distribusi pelumasan juga secara terpisah.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
62/68
61
Gambar 7.2. Guide Way Slider
7.3. Pelumas untuk Silinder udara bertekanan pada proses ATC (Auto Tool
Change)
Pada proses ganti tool secara otomatis, mesin menggunakan pneumaticcylinder
yang dibantu udara bertekanan (angin) sebagai tenaganya. Udara bertekanan itu
mendorong poros yang ada didalam Cylinderyang pada gilirannya akan mendorong tuas
pada magasin untuk mengeluarkan tool. Untuk cylinder inipun dibutuhkan pelumas yang
harus selalu kita periksa kecukupannya.
Pelumas ini biasanya diletakkan pada tabung plastik kecil yang diletakkan di
depan cylindernya. Meskipun pelumas untuk cylinder ini sangat awet, bisa bertahansampai bertahun-tahun tanpa harus ditambah, tetapi pemeriksaan secara periodik tetap
harus dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran. Jenis pelumas untuk cylinder ini bisa
menggunakan oli hidrolik no.32, oli yang sama yang biasa digunakan pada mesin jahit.
Gambar 7.3. Pelumas ATC Pneumatic Cylinder
-
7/21/2019 CNC Lengkap
63/68
62
7.4. Saringan udara panel belakang mesin.
Pada bagian belakang mesin terdapat panel tempat menyimpan perangkat keras
mesin tersebut. Panel tersebut berisi kartu pengatur (untuk spindle, motor servo,
amplifier), relay dan lain-lain. Pada saat mesin dihidupkan, hal ini akan meningkatkan
suhu pada ruangan dalam, oleh karena itu pada pintu panel belakang biasanya dipasang
satu exhaust fan yang menarik udara luar ke dalam ruangan panel selama mesin di
hidupkan. Pada pintu fanini di pasang filtermatuntuk menyaring debu yang ikut tertarik,
dan filter ini akan cepat sekali kotor tertutup debu (tergantung dari lingkungan ruangan
mesin ditempatkan). Apabila filter ini tersumbat debu, fan akan gagal mendinginkan
ruangan panel, dan akibatnya hardwaredalam ruangan panel akan mengalami overheat
dan mengalami kerusakan. Bersihkan filter fan pada pintu ruangan panel belakang
SETIAP HARI.
Gambar 7.4. Saringan udara panel masin
-
7/21/2019 CNC Lengkap
64/68
63
7.5. Tangki Coolant
Setiap mesin memiliki tangki khusus untuk penampungan coolant (pendingin)
dengan kapasitas yang berbeda-beda, berkisar antara 200 hingga 700-an liter air,
tergantung dari ukuran mesin. Alur yang terjadi pada proses pendinginan benda kerja
oleh coolantadalah sebagai berikut : coolantpada tangki ditarik oleh pompa menuju inlet
yang terpasang pada (biasanya blok spindlemesin) melalui selang fleksible. Inletakan
mengeluarkan coolant ke arah benda kerja atau tool (tergantung arah yang dinginkan
operator) dengan kapasitas semburan yang bisa di atur. Coolanttersebut kemudian akan
mengalir kembali ke dalam tangki coolantyang berada di bagian bawah mesin. Pada saat
coolant kembali mengalir ke tangki penampungan, chip yang halus akan ikut terbawa
masuk karena ukurannya yang kecil sehingga bisa masuk ke celah yang kecil dan
berbobot cukup ringan sehingga mudah terbawa arus coolant. Tumpukan chiphalus pada
tangki coolant dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tersumbatnya saluran keluar
dari tangki menuju selang, dan akibatnya coolanttidak akan keluar dari inlet. Permesinan
pada material logam HARUS SELALU MENGGUNAKAN COOLANT. Bersihkan tangki
secara periodik (2 minggu sekali atau sebulan sekali, tergantung dari produktifitas mesin
dan jenis material yang digunakan).
Gambar 7.5. Tanki Coolant
Selain perawatan rutin komponen di atas, kebersihan bodi mesin secara keseluruhan
harus dijaga SETIAP HARI KERJA tanpa kecuali.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
65/68
64
Bab
8
STANDAR KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering
disebut dengan safety saja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan
hidup lainnya. Keselamatan kerja selalu dijadikan sebagai bahasan utama ketika
berbicara mengenai pekarjaan. Hal ini karena keselamaatan kerja mempunyai kontribusi
penting dalam peningkatan kinerja dan produktivitas pekerja. Untuk itu setiap tenaga kerja
sudah harus memahami pengertian keselamatan kerja bagi dirinya dan lingkungannya.
Pengertian kecelakaan kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum
oleh seluruh pekerja. Aspek keselamatan kerja memang harus dipahami semua orang
sebab dalam konteksnya keselamatan kerja ini mencoba untuk mencegah terjadinya
kejadian negatif dalam kehidyupan setiap orang. Pada setiap aspek kehidupan, kejadian
negatif atau selanjutnya di sebut sebagai kecelakaan dapat saja terjadi. Hal ini karena
setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman di balik eksistensinya.
Sebab itu sebelum mempelajari tentang proses permesinan dengan mesin CNC,
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-hal yang akan
mengakibatkan kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin, antara lain :
1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan
bagian-bagian pakaian yang menjuntai
2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)
3. Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag sedang
beroperasi
4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool
Change) berlangsung.
5. Jangan mengganti tool di magazine toolpada saat mesin beroperasi
6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada saat mesin
beroperasi
-
7/21/2019 CNC Lengkap
66/68
65
7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang
beroperasi
8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus yang dipakai
oleh mesin las di area yang berdekatan dengan mesin CNC.
9. Apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang beroperasi,
hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency Stop.
10.Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindlesebelum memasuki
mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun penyesuaian.
11.Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin
12.Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.
13.Bersihkan dinding taper(miring) pada bagian dalam spindle arbor. Hal ini harus benar
benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat terjamin
14.Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada fixtureataupun
pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
15.Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switchdengan
memakai sarung tangan
16.Jangan menyentuh chipsdengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan
17.Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.
18.Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang
menghalangi.
19.Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja
20.Pastikan hanya operatoryang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.
21.Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan membahayakan diri dan
rekan kerja,
22.Jangan meletakkan tooldan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang
beroperasi.
23.Kembalikan tooldan alat ke tempat semula setelah dipakai.
24.Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.
25.Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin sedang
beroperasi.
26.Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedang
27.beroperasi.
28.Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.
29.Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.
-
7/21/2019 CNC Lengkap
67/68
66
30.Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang,
kalung maupun sejenisnya.
31.Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja
32.Biasakan berdoa sebelum bekerja
-
7/21/2019 CNC Lengkap
68/68
DAFTAR PUSTAKA
1. SYNTEC Incorporation, Mill Machine Programming Manual Ver. 8.5, SYNTEC, Juli
2001.
2. SYNTEC Incorporation, Mill (900ME) User Guide, Ver. 8.00, SYNTEC, Januari 2001
3. UNY, Memprogramkan Mesin CNC (Dasar), Diknas, 2004
4. Yudhi Kristianto, Pemrograman CNC TU-3A, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2006.