CNC Lengkap

download CNC Lengkap

of 68

Transcript of CNC Lengkap

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    1/68

    0

    Teori Dasar

    Mesin Freis CNC(Computer Numerical Control Milling Machine)

    Laboratorium Teknik Mesin

    JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS GUNADARMA2011

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    2/68

    1

    Bab

    1

    PENDAHULUAN

    Manufakturing adalah kegiatan yang merubah bahan baku menjadi suatu

    produk akhir yang mempunyai nilai tambah. Memilih proses manufaktur untuk merubah

    bahan baku menjadi suatu part akhir yang memiliki spesifikasi khusus didasarkan pada

    kecocokkan antara rancangan produk dengan kemampuan proses manufaktur.

    Perancangan suatu proses biasanya memerlukan pengalaman, sehingga nantinya

    dapat menghasilkan suatu produk akhir yang baik. Pengalaman merupakan suatu hal

    yang diperhitungkan, namun dalam hal ini suatu perencanaan proses berdasarkan

    pengalaman memiliki kekurangan, antara lain :

    1. Membutuhkan waktu yang panjang.

    2. Hanya menunjukkan pengetahuan terapan bukan eksak.

    3. Tidak dapat langsung diterapkan pada suatu sistem atau proses baru.

    Karena masalah tersebut, maka perlu untuk mempergunakan cara yang lain

    untuk menunjukkan kemampuan proses yang dimiliki dan hal itu dapat kita lakukan

    dengan menggunakan sistem komputer. Selain itu permintaan pasar akan produk-produk

    berkualitas secara langsung menjadi pendorong teknologi manufaktur pada industri

    permesinan berkembang demikian pesat. Pemasaran produk industri permesinan yang

    sangat kompetitif membawa dampak pada penciptaan perangkat yang dapat mendukung

    upaya perluasan otomatisasi proses produksi. Fenomena ini tampak pada industri

    pemesinan yang mengadopsi perangkat manufaktur untuk dapat dioperasikan membuat

    mesin yang mampu mengulangi suatu operasi mekanik tertentu secara berkesinambung-

    an/secara otomatis.

    Awal lahirnya mesin NC (Numerically Controlled) bermula tahun 1948 yang

    dikembangkan oleh John Pearseon ilmuwan di MIT (Massachussetts Institute of

    Technology) mulai bekerja pada proyek yang disponsori Angkatan Udara Amerika Serikat

    untuk mengembangkan kontrol komputer pada mesin perkakas. Hal ini diperlukan untuk

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    3/68

    2

    dapat memproduksi suku cadang yang lebih kompleks dan dibutuhkan oleh pesawat

    terbang modern. Suku cadang, walaupun nampaknya sederhana jika ditinjau dari sudut

    pandang matematik, tetapi sulit untuk diproduksi (manufaktur) oleh mesin perkakas yang

    menggunakan kontrol manual.

    Pada awal otomatisasi, mesin-mesin perkakas beroperasi dengan menggunakan

    mekanisme kontrol yang masih primitif. Mesin-mesin tersebut dikendalikan oleh peralatan

    mekanik. Untuk membuat sebuah kontur, benda kerja dipasang pada piringan CAM yang

    kemudian difrais, dan pengerjaan ini dilakukan beberapa kali tanpa ada alat kontrol

    tambahan sehingga menjadi benda kerja yang baru dengan bentuk kontur yang

    diinginkan. Alat-alat kontrol mekanis mempunyai beberapa kerugian, yaitu :

    Waktu ganti pahat potong cukup lama ;

    Cara set-upyang terbatas dan ;

    Sistem kurang f leksibel

    Untuk mengatasi kekurangan alat-alat kontrol mekanis tersebut, maka

    dikembangkan suatu sistem komputer yang disebut NC (Numerically Controlled). Di

    dalam Buku Proses Pemesinan (Taufiq Rochim, 1994) Numerically Controlled

    diterjemahkan menjadi Kontrol Numerik. Sesuai dengan namanya, NumericallyControlled

    (NC), adalah suatu sistem yang fungsi bekerjanya mengendalikan, mengontrol, atau

    mengatur kerja operasional (pengoperasian) suatu peralatan/ mesin yang dikendalikan

    dengan angka-angka. Konsep ini dikembangkan oleh Amerika Serikat yang terdiri dari

    pengendalian gerakan mesin perkakas oleh kombinasi angka-angka sebagai data

    masukan.

    Semula perangkat mesin NC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit

    pengendali yang besar. Hal ini menyebabkan harga mesin NC masih sangat mahal

    sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori

    investasi dalam teknologi ini. Tetapi pada tahun 1975 produksi mesin NC mulai

    berkembang pesat ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit

    pengendali dapat lebih ringkas dan komputer dapat diaplikasikan ke dalam mesin-mesin

    perkakas.

    Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya

    dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled), seperti mesin perkakas CNC. CNC

    adalah sebuah sistem NC yang di dalamnya terdapat sistem komputer. Sistem

    pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    4/68

    3

    Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi

    antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas

    konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi

    ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi.

    Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok,

    yaitu Mesin CNC dua aksis (Two Axis) dan Mesin CNC tiga aksis (Three Axis). Dari segi

    jenisnya mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain :

    1. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua

    sumbu koordinat (aksis) yaitu X, dan Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC (Lathe

    Machine).

    2. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu

    utama ke arah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frais CNC

    (Milling Machine).

    3. Mesin CNC kombinasi (arbeitscentrum), yaitu mesin CNC bubut dan frais yang

    dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan

    kualitas benda kerja yang dihasilkan. Mesin CNC pada umumnya berupa mesin CNC

    bubut dan mesin CNC frais.

    Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang

    pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil

    penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan

    sehari-hari masyarakat banyak.

    Pada perkembangannya CNC banyak diaplikasikan pada berbagai jenis mesin,

    seperti mesin perkakas, mesin las, mesin las potong, mesin las titik, dan sebagainya.

    Suatu mesin yang telah dilengkapi dengan sistem CNC, disebut mesin CNC, misalnya

    mesin bubut CNC (CNC turning), mesin frais CNC (CNC milling).

    Gambar 1.1. Mesin Bubut CNC

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    5/68

    4

    Gambar 1.2. Mesin Frais CNC

    Gambar 1.3. Robot

    Gambar 1.4. Wire EDM Machine

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    6/68

    5

    Bab

    2

    OPERASI MESIN FRAIS CNC

    Pada dasarnya pengoperasian mesin frais konvensional sama dengan mesin frais

    CNC, akan tetapi perbedaan terletak pada sistem kontrol yang mengambil alih semua

    fungsi-fungsi operator yang harus dilakukan pada mesin kontrol manual. Komponen

    mesin yang bergerak lurus (eretan mesin) dan bagian yang berputar dilengkapi oleh

    motor. Sumbu linier mesin didapatkan dari gerakan rotasi motor yang diubah menjadi

    gerakan linier oleh mur dan baut transversal. Sebelum mesin dioperasikan, kontrol harus

    menginstruksikan apa saja yang harus dilakukan oleh mesin dan ini dapat dilakukan

    dengan membuat program untuk sistem kontrol.

    Gambar 2.1.Mesin frais konvensional dan mesin frais CNC

    Sistem kontrol membaca instruksi-instruksi yang terdapat pada program dan

    instruksi tersebut dijalankan langkah demi langkah berdasarkan urutan pekerjaan yang

    disusun dalam program. Pekerjaan dilakukan oleh mesin terhadap benda kerja dijalan-

    kan berdasarkan program yang telah dibuat, sehingga dapat menyesuaikan dimensi yang

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    7/68

    6

    telah ditetapkan dalam program. Dalam menjalankan program ini, sistem kontrol

    dihubungkan dengan mesin frais yang dapat menerima data dan berisi perintah yang

    terdapat dalam program tersebut.

    Sistem kontrol memberikan sinyal elektrik untuk menggerakkan pahat atau benda

    kerja. Sinyal-sinyal ini di perkuat oleh penguat sinyal elektrik (amplifier) dan diteruskan ke

    motor yang terletak pada sumbu yang sesuai untuk menggerakkan eretan mesin. Sistem

    kontrol harus mengetahui kecepatan pemotongan dan posisi yang diinginkan dari setiap

    gerakan. Operator dapat melihat pahatnya dan mengetahui seberapa jauh eretan mesin

    telah dapat digerakkan.

    Sistem kontrol tidak mengetahui seberapa jauh eretan mesin telah digerakkan.

    Supaya sistem kontrol mengetahui seberapa jauh pahat telah digerakkan, maka disetiapsumbu eretan dipasang peralatan sistem pengukuran yang mentransmisikan sinyal

    elektrik ke unit kontrol yang kemudian dihitung jarak lintasan dan seterusnya dicocokkan

    dengan instruksi yang diberikan.

    2.1. Kontro l Posisi .

    Sistem kontrol membandingkan sinyal posisi dengan titik referensi yang sudah

    diprogramkan dan akan meneruskan perintah gerakan yang sesuai dengan instruksi

    dalam program tersebut. Sistem lingkaran tertutup pada kontrol posisi atau disebut juga

    lingkaran kontrol posis terdiri dari peralatan pengukur, pembanding atau komparator dan

    motor.

    Gambar 2.2.Pendeteksian posisi secara tidak langsung

    Perbandingan antara posisi sebenarnya dari titik referensi dengan hasil perintah

    kontrol memberikan sedikit perbedaan karena membutuhkan sangat sedikit waktu untuk

    mesin meluncur atau berputar, sehingga memberikan jarak beberapa mikron atau be-

    berapa seperseribu derajat. Sesaat setelah sistem kontrol menerima pesan dari sistem

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    8/68

    7

    pengukuran, eretan mesin telah bergerak 0,001 mm atau 0,0010, kemudian mesin

    melanjutkan pemeriksaan kontrol posisi yang lain.

    Sistem kontrol posisi dapat juga digunakan untuk menahan eretan (luncuran

    mesin) pada suatu posisi tanpa penjepit mekanik. Unit kontrol dapat mengendalikan

    sampai lima sumbu secara serentak dan menentukan dengan tepat posisi dari luncuran

    mesin atau unit yang bersangkutan dan memperbaikinya jika diperlukan. Gambaran ini

    dapat digunakan untuk mendapatkan lintasan pemotong dalam 3 dimensi, helikal atau

    bahkan permukaan 3 dimensi bebas.

    2.2. Kontrol Makan.

    Sesuai dengan program kecepatan makan atau penyayatan benda kerja, sistem

    kontrol meneruskan sinyal digital untuk menggerakkan penguat yang akan mengirim

    sinyal analog ke motor makan. Setiap motor akan dilengkapi dengan tacho-generator

    yang mengukur kecepatan makan dan memberi sinyal kecepatan motor yang sebenar-

    nya ke amplifier yang selanjutnya menggunakan sinyal ini untuk mengenali kecepatan

    makan yang sebenarnya dan kemudian dibandingkan dengan kecepatan makan yang

    telah diprogram.

    Jika terjadi kasus penyimpangan, sinyal elektrik diberikan ke amplifier untuk

    mempercepat atau memperlambat motor. Proses ini disebut lingkaran kontrol makan.

    2.3. Kontrol Lainnya.

    Seperti telah diketahui, sistem kontrol membantu operator menggerakkan mesin

    dengan gerakan horisontal atau vertikal serta memutar unit berputar.

    Sebagai tambahan pada fungsi posisi, sistem kontrol juga mengendalikan peng-

    gantian pahat otomatis atau penggantian sistem palet. Ketika pahat yang telah diganti

    oleh alat potong yang lain, atau benda kerja yang baru telah dipindahkan ke mesin yang

    lain sehingga proses ini dapat dibaca pada program sistem kontrol.Fungsi lain dari sistem kontrol yaitu manajemen program. Sistem kontrol

    menyimpan program-program eksekusi pekerjaan mesin pada memorinya. Program

    manajemen menempatkan berbagai macam file pada setiap program, dimana data

    program yang berhubungan dengan fungsi masing-masing komponen mesin disimpan

    didalam memori sistem kontrol, misalnya data pahat yang berupa subroutin dan

    parameter. Bila diminta sistem kontrol dapat mendaftarkan semua program menurut

    namanya dan mengklasifikasikan file-file milik program-program tertentu.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    9/68

    8

    2.4. Konfigurasi dalam s istem kont rol.

    Unit kontrol merupakan penghubung antara manusia dan mesin. Prinsip operasi

    Mesin Kontrol Numerik (CNC) adalah sama dengan mesin kontrol manual. Contoh tipikal

    operasi ini adalah pada gerakan luncur mesin, penggantian pahat dan lain-lain.

    Untuk memastikan pengoperasian Mesin Kontrol Numerik beberapa persyaratan

    harus dipenuhi, karena sistem kontrol harus mengetahui bagaimana cara memproses

    benda kerja. Sehingga perlu data-data antara lain :

    a. Data geometrik benda kerja.

    b. Data teknologi pemrosesan.

    Informasi ini harus disesuaikan oleh operator dalam bentuk program. Sebaliknya

    semakin canggih sistem kontrol, semakin tinggi permintaan oleh pengguna (user) jika

    sistem kontrol akan dimanfaatkan pada kapasitas penuh. Konfigurasi dalam sistem

    kontrol ini dari 4 bagian utama yaitu:

    1. Memori Program.

    Merupakan tempat dimana sistem kontrol menyimpan semua program termasuk files

    kepunyaan setiap program.

    2. Memori Utama.

    Program yang akan dipakai untuk bekerja harus dimuat ke program utama. Hal ini

    dilakukan dengan memanggil program dari memori program.

    3. Unit Proses Kontrol.

    Di sini komputer melakukan semua perhitungan, contoh : interpolasi untuk meng-

    hitung alur pahat.

    4. Unit Masukan / Keluaran Internal.

    Unit ini menghubungkan sistem kontrol dengan kabinet kontrol, layar video dan

    papan ketik dan bertanggung jawab untuk pertukaran data.

    2.5. Komponen utama CNC.

    Sistem kontrol mesin CNC dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama yang

    terdiri dari :

    1. Perangkat Keras yang terdiri dari layar monitor, papan ketik elektronik, dll.

    2. Perangkat Lunak CNC yang menentukan langkah perhitungan, data yang harus

    disimpan, layar yang harus ditampilkan.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    10/68

    9

    3. Program merupakan bagian yang harus diberikan oleh operator. Program berisi

    urutan instruksi atau perintah, dimana dalam program operator dapat menggunakan

    kapasitas perangkat lunak CNC untuk pekerjaan produksi tertentu.

    2.5.1. Perangkat Keras.

    1. Meja mesin

    Meja mesin milling CNC bisa bergerak dalam 2 sumbu yaitu sumbu X dan sumbu Y.

    Untuk masing-masing sumbunya, meja ini dilengkapi dengan motor penggerak, ball

    screw plus bearing dan guide way slider untuk akurasi pergerakannya. Untuk

    pelumasannya, beberapa mesin menggunakan minyak oli dengan jenis dan merk

    tertentu, dan beberapa mesin menggunakan grease. Pelumasan ini sangat penting

    untuk menjaga kehalusan pergerakan meja, dan menghindari kerusakan ball screw,

    bearingatau guidewayslider. Untuk itu pemberian pelumas setiap hari wajib dilakukan

    kecuali mesin tidak digunakan. Meja ini bisa digerakkan secara manual dengan

    menggunakan handleeretan.

    Gambar 2.3.Meja mesin

    2. Spindlemesin

    Spindlemesin merupakan bagian dari mesin yang menjadi rumah cutter. Spindleinilah

    yang mengatur putaran dan pergerakan cutter pada sumbu Z. Spindle inipun

    digerakkan oleh motor yang dilengkapi oleh transmisi berupa belting atau kopling.

    Seperti halnya meja mesin, spindle ini juga bisa digerakkan oleh handleeretan yang

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    11/68

    10

    sama. Pelumasan untuk spindle ini biasanya ditangani oleh pembuat mesin. Spindle

    inilah yang memegang arborcutterdengan batuan udara bertekanan.

    Gambar 2.4.Spindle mesin

    3. Magasin Tool

    Satu program NC biasanya menggunakan lebih dari satu tool/cutterdalam satu operasi

    permesinan. Pertukaran cutter yang satu dengan yang lainnya dilakukan secara

    otomatis melalui perintah yang tertera pada program. Oleh karena itu harus ada tempat

    khusus untuk menyimpan tool-toolyang akan digunakan selama proses permesinan.

    Magasin Tool adalah tempat peletakkan tool/cutter standby yang akan digunakan

    dalam satu operasi permesinan. Magasin tersebut memiliki banyak slot untuk banyak

    tool, antara 8 sampai 24 slot tergantung jenis mesin CNC yang digunakan.

    Gambar 2.5.Tool Magazine

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    12/68

    11

    4. Monitor

    Pada bagian depan mesin terdapat monitor yang menampilkan data-data mesin mulai

    dari settingparameter, posisi koordinat benda, pesan error, dan lain-lain.

    Dengan layar monitor memungkinkan operator berkomunikasi dengan mesin CNC

    pada bagian dari sistem kontrol. Dengan kata lain, sistem kontrol menyediakan

    informasi yang dibutuhkan selama pemrograman dan operasi pemesinan kepada

    operator. Informasi tersebut dapat dimasukkan pada baris program atau daftar, tabel-

    tabel isi atau grafik, pesan error atau harga yang sebenarnya pada layar. Sebagai

    tambahan, operator akan menemukan informasi pada program yang telah operator

    pilih dan mode aktif utama, sub mode atau mode tambahan.

    Gambar 2.6.Monitor

    5. Panel Control

    Panel control adalah kumpulan tombol-tombol panel/papan ketik yang terdapat pada

    bagian depan mesin dan berfungsi untuk memberikan perintah-perintah khusus pada

    mesin, seperti memutar spindle, menggerakkan meja, mengubah settingparameter,

    dan lain-lain. Masing-masing tombol ini harus diketahui dan dipahami betul oleh

    seorang CNC Setter

    Papan ketik adalah media untuk berkomunikasi dengan sistem kontrol. Sistem

    komunikasi ini terdiri dari papan ketik dialog untuk komunikasi interaktif dengan

    sistem kontrol, papan ketik pemrograman dan panel kontrol mesin. Operator dapat

    menggunakan papan ketik dialog untuk menggerakkan semua konfigurasi perangkat

    lunak sistem kontrol.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    13/68

    12

    Papan ketik pemrograman dapat digunakan untuk menulis dan memperbaiki progam.

    Operator dapat menulis kerja program sesuai hukum bahasa pemrograman atau

    memakai tabel atau daftar. Panel kontrol mesin melayani pengoperasian mesin

    secara manual, misalnya untuk mengatur benda kerja pada saat awal dan interupsi

    operasi otomatis ketika proses sedang berjalan.

    Gambar 2.7.Panel kontrol

    6. Coolanthose

    Setiap mesin pasti dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk cutter dan benda

    kerja. Yang paling umum digunakan yaitu air coolantdan udara bertekanan, melalui

    selang yang dipasang pada blokspindle.

    Gambar 2.8.Coolant hose

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    14/68

    13

    7. Jenis-jenis alat potong

    Untuk mempermudah penggunaan maka pahat milling disesuai dengan bentuk dan

    penggunaannya, nama-namanya adalah seperti terlihat pada Gambar 9 berikut :

    Gambar 2.9. Jenis-jenis pahat Milling

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    15/68

    14

    2.5.2. Perangkat Lunak CNC.

    Supaya suatu mesin CNC dapat didayagunakan secara optimal maka dibutuhkan

    beberapa perangkat lunak pendukung. Perangkat lunak tersebut berupa CAD, CAM, dan

    perangkat lunak pengendali CNC. CAD atau Computer Aided Design adalah perangkat

    lunak yang digunakan sebagai alat bantu untuk desain produk dan manajemen

    dokumentasi desain. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD kita dapat membuat

    gambar benda kerja yang akan dilakukan proses pemesinan. Contoh perangkat lunak

    CAD adalah AutoCAD, Inventor, Solid Edge,

    CAM atau Computer Aided Manufacturing secara umum adalah perangkat lunak

    yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan manufaktur. Secara

    khusus sesuai konteks penulisan buku ini, CAM adalah perangkat lunak yangmengkonversikan file gambar hasil dari CAD menjadi program untuk mesin CNC,

    umumnya berupa G-code. Disebut G-code karena sebagian besar instruksinya diawali

    huruf G. Selain G-code format lain yang dikenal terutama di kalangan hobiis elektronika

    dalam pembuatan PCB adalah gerber file. Contoh perangkat lunak CAM adalah

    MasterCAM, ArtCAM

    Setelah dihasilkan G-code ataupun gerber file dari CAM maka perangkat lunak

    pengendali CNC akan mengkonversikannya menjadi perintah kepada motor untuk

    bergerak dengan putaran dan kecepatan tertentu. Umumnya perintah itu berupa sinyal

    pulsa dengan banyak pulsa mewakilibanyak putaran dan frekwensi pulsa mewakili

    kecepatan motor.

    2.6. Kecepatan Potong Bahan, jumlah putaran dan penghitungan asutan

    2.6.1. Kecapatan potong atau Cuting Speed (Vs)

    Kecepatan potong (Vs) biasanya dinyatakan dalam satuan m/menit, yaitu kecepat-an dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada

    kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

    a. kekerasan dari logam yang akan dipotong, dan

    b. tipe alat potong yang digunakan.

    Pada umumnya kecepatan potong ini harus disesuaikan dengan kecepatan

    putaran spindel mesin. Untuk itu digunakan persamaan sebagai berikut :

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    16/68

    15

    1000

    .. ndvs

    [m/min]

    Dimana :

    Vs : kecepatan potong (m/min)

    d : diemeter benda kerja (mm)

    n : putaran spindel mesin (rpm)

    Berikut ini adalah tabel tentang kecepatan beberapa bahan logam

    Tabel 2.1. Kecepatan potong untuk beberapa macam bahan.

    No. Nama Bahan Kecepatan Potong (m/menit)

    1. Baja lunak 24-30

    2. Baja perkakas Des-18

    3. Besi tuang abu-abu 18-24

    4. Kuningan keras 45

    5. Kuningan lunak 60

    6. Tembaga 60

    7. Alumunium 300

    Sumber George Love dan Harus A.R. (1986:190)

    Harga kecepatan potong dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

    1) Bahan benda kerja atau jenis material.

    2) Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potong

    semakin kecil.

    3) Jenis alat potong (Tool).

    4) Semakin tinggi kekuatan alat potongnya semakin tinggi pula kecepatan

    potongnya.

    5) Besarnya kecepatan penyayatan / asutan.

    6) Semaki besar jarak asutan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

    7) Kedalaman penyayatan/pemotongan.8) Semakin tebal penyayatan, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

    2.6.2. Jumlah putaran (n)

    Dalam menentukan jumlah putaran sumbu utama (n) dapat ditentukan dengan

    menggunakan rumus :

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    17/68

    16

    d

    vn

    s

    .

    1000.

    [put/min]

    Dimana :

    Vs : kecepatan potong (m/min)

    d : diemeter benda kerja (mm)

    n : putaran spindel mesin (rpm)

    2.6.3. Kecepatan asutan.

    Asutan adalah pemotongan benda kerja oleh pahat. Asutan itu sendiri dibedakan

    menjadi dua, yaitu :

    1) Asutan dalam mm/putaran (f)2) Asutan dalam mm/menit (F)

    Rumus dasar perhitungan asutan adalah:

    F (mm/menit) = n ( put/menit ) x f ( mm/put )

    Dari beberapa rumusan di atas, didapat suatu tabel perbandingan antara diameter benda

    kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.

    Tabel 2.2. Hubungan diameter benda kerja, kecepatan potong, dan putaran mesin.

    Diameter (mm) Vs (m/menit) Kecepatan Putar (put/min)

    5 20/30/40 1250/1900/2500

    6 20/30/40 1050/1600/2100

    7 20/30/40 900/1300/1800

    8 20/30/40 800/1200/1550

    9 20/30/40 700/1050/1400

    10 20/30/40 650/950/1250

    12 30/40/70 780/1050/1225

    14 40/50/70 900/1150/1550

    16 40/50/70 780/1000/1400

    18 40/50/70 700/900/1250

    20 40/50/70 625/800/1100

    25 40/50/70 500/650/900

    30 40/50/70 425/550/750

    35 40/50/70 360/450/650

    40 50/70/100 400/570/800

    45 50/70/100 350/500/700

    50 50/70/100 225/450/650

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    18/68

    17

    Bab

    3

    DASAR-DASAR GEOMETRI

    Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang

    berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah mesin

    memungkinkan untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus

    dengan tingkat ketelitian yang sama pula. Oleh karena itu, sistem kontrol harus telah

    mengetahui semua data yang diperlukan melalui program yang telah dibuat oleh operator

    untuk mengerjakan benda kerja dengan geometri yang telah ditentukan dengan teknologi

    pemesinan yang dibutuhkan atau teknik-teknik pengerjaan yang telah dikenal oleh mesin.

    3.1. Gerakan Kerja Mesin.Pada proses frais dan proses pelubangan (drilling) secara universal, beberapa

    gerakan dapat dilakukan oleh komponen ujung mesin seperti meja kerja dan spindel.

    Gambar 3.1. Gerakan kerja mesin frais

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    19/68

    18

    Gerakan-gerakan ini harus diberi kode atau nama di dalam sistem kontrol supaya

    dapat dimengerti atau disimpan di dalam memori program.

    1. Meja bergerak ke kanan atau ke kiri. Ketika meja bergerak ke kanan atau ke kiri,

    maka disebut sebagai gerakan dalam arah sumbu X, atau luncuran mesin bergerak

    searah sumbu X.

    2. Meja bergerak bergerak maju atau mundur. Ketika meja bergerak ke depan atau ke

    belakang, hal ini diebut sebagai gerakan dalam sumbu Y atau luncuran mesin

    bergerak searah sumbu Y.

    3. Kepala spindel ke atas atau ke bawah . Jika kepala spindel bergerak ke atas atau ke

    bawah, maka disebut sebagai gerakan dalam arah Z.

    Selain gerak translasi, dapat juga dilakukan gerak rotasi pada sumbu rotasinya

    yang selanjutnya sumbu rotasi ini didefinisikan sebagai berikut :

    1. Sumbu A. Benda kerja berputar pada sumbu X atau benda kerja diputar kedepan

    atau ke belakang

    2. Sumbu B. Benda kerja berputar pada sumbu Y atau benda kerja diputar ke arah

    samping kanan dan arah samping kiri.

    3. Sumbu C. Benda kerja berputar pada sumbu Z atau benda kerja berputar pada meja

    kerjanya.

    Gambar 3.2. Gerak rotasi pada mesin frais

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    20/68

    19

    3.2. Gerakan Pahat.

    Ketika mesin perkakas sedang beroperasi, ada dua alternatif bagian mesin yang

    bergerak yaitu pahat yang bergerak atau benda kerja yang bergerak meja, dimana

    gerakannya tergantung dari desain mesin perkakas tesebut.

    Pada mesin freis jenis lutut, benda kerja (berikut meja) bergerak searah sumbu X

    dan sumbu Y, sedangkan kepala spindel dengan pahatnya bergerak searah sumbu Z.

    Sedang-kan untuk mesin jenis bed, kepala spindel bergerak dalam tiga arah sumbu.

    Ketika programer akan memberitahu sistem kontrol ke arah mana luncuran mesin

    akan digerakkan, programer harus mengetahui apakah kepala spindel ataukah meja yang

    bergerak pada luncuran mesin. Sebagai contoh : gerakan meja ke arah kanan, adalah

    sama dengan gerakan pahat memotong ke arah kiri.

    Supaya program dapat digunakan pada kedua jenis mesin, jenis ranjang (bed)

    dan jenis lutut (knee), hukum atau asumsi umum di bawah ini harus digunakan :

    Benda kerja harus diam - hanya pahat yang bergerak.

    Sistem kontrol akan menggerakkan pahat pada satu arah atau menggerakkan

    benda kerja pada arah yang lain tergantung dari jenis mesin. Konsep ini dikenal sebagai

    gerak pahat relatif. Konsep ini membuat pemrograman menjadi lebih sederhana, karena

    programer tidak harus selalu memikirkan yang mana dari dua alternatif yang dipakai,

    benda kerja atau pahat yang sebenarnya bergerak.

    3.3. A rah Gerak Mesin CNC.

    Kendali numeris menggunakan koordinat tegak lurus atau cartesian untuk

    menentukan sebuah titik dalam ruangan. Melalui sistem koordinat ini, sebuah titik dalam

    ruangan dapat dinyatakan dalam istilah matematis dari sembarang titik disepanjang

    sumbu yang saling tegak lurus

    Konstruksi mesin perkakas didasarkan pada dua atau tiga sumbu tegak lurus dari

    gerakan dan sumbu putaran. Umumnya, gerak sumbu Z adalah paralel dengan spindel

    utama mesin, sedangkan gerak sumbu X adalah horisontal dan paralel dengan

    permukaan pemegang benda kerja. Gerak sumbu Y adalah tegak lurus bidang X dan Z.

    Lokasi dari rute Gambar 3.3. adalah X = -2, Y = +3 dan Z = +1. Penunjukan sumbu untuk

    beberapa mesin perkakas ditunjukkan oleh Gambar 3.3.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    21/68

    20

    Gambar 3.3.Prinsip sumbu X, Y, dan Z untuk mesin frais

    Arah gerak pahat relatif ini disesuaikan dengan posisi operator yang menghadap

    ke mesin seperti dijelaskan dalam gambar.

    Gerak relatif pahat ke kanan (= meja ke kiri) : +X

    Gerak relatif pahat ke kiri (= meja ke kanan) : -X

    Gerakan pahat ke belakang : +Y

    Gerakan pahat ke depan : -Y

    Gerakan relatif pahat ke atas (= meja ke bawah) : +Z

    Gerakan relatif pahat ke bawah (= meja ke atas) : -Z

    Cara baik untuk mengingat arah positif dari tiga sumbu adalah dengan kaidah

    tangan kanan (right-hand coordinate system). Caranya adalah dengan kita menghadap ke

    mesin dan tangan kanan dibuat sedemikian rupa seperti terlihat pada Gambar 3.4.

    Setelah kondisi ini dipenuhi, maka jari tengah menunjuk ke arah positif dari sumbu positif

    pahat (+Z), ibu jari menunjuk ke arah sumbu +X dan telunjuk ke arah sumbu +Y.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    22/68

    21

    Gambar 3.4.Sistem koordinat dengan kaidah tangan kanan.

    3.4. Sistem Koo rdinat Benda Kerja.

    Sebelum menggunakan mesin CNC ada yang harus diperhatikan seorang

    programer yaitu mengenal sistem koordinat yang ada pada mesin CNC. Sistem koordinat

    yang dipakai adalah sistem koordinat kartesian XYZ, yang selanjutnya selalu digunakan

    untuk mendefinisikan setiap lokasi titik pada benda kerja dengan menempatkan tiga

    sumbu dari sistem koordinat tersebut pada benda kerja.

    Semua titik pada permukaan benda kerja didefinisikan oleh nilai X dan nilai Y

    sedangkan nilai Z diindikasikan oleh kedalaman makan dari pahat. Pada waktu benda

    kerja dijepit pada mesin, benda kerja yang belum diproses diletakkan di atas meja kerja

    mesin sedemikian rupa supaya sumbu-sumbunya sejajar dengan arah luncuran mesin.

    Agar mendapat gambaran yang lebih jelas dan rinci tentang sistem koordinat

    benda kerja, perlu mengetahui tentang istilah-istilah berikut : titik pada bidang, pemilihan

    titik awal, titik ofset rotasi, titik ofset linier dan titik ruang.

    3.4.1. Titik pada bidang.

    Sebagai langkah awal dalam pemrograman, sementara dibatasi pada titik yang

    terletak pada permukaan benda kerja dan kedalaman penirisan (infeed) diabaikan.

    Sumbu koordinat yang diperlukan untuk mendefinisi titik ini adalah sumbu X dan sumbu

    Y. Kedua sumbu ini membentuk sistem koordinasi dua dimensi. Titik perpotongan kedua

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    23/68

    22

    sumbu ini disebut titik referensi (nol), sedangkan anak panah menunjukkan arah positif

    (+X dan -Y).

    Jika kita menempatkan mistar atau memberikan skala yang benar sepanjang

    sumbu-sumbunya, kita dapat mendefinisikan setiap titik pada permukaan benda kerja

    dengan mengindikasikan harga X dan Y. Nilai numerik pada arah anak panah yang

    dihitung dari titik referensinya didefinisikan sebagai nilai positif, sedangkan nilai negatif

    diberikan pada arah yang berlawanan.

    Contoh :

    Titik-titik mempunyai koordinat sebagai berikut :

    P1 : X15 Y55

    P2 : X70 Y50

    P3 : X45 Y15

    3.4.2. Pemilihan tit ik awal.

    Pada saat memulai menggambar atau menentukan titik tertentu pada benda kerja,

    pertama-tama harus diputuskan di mana akan ditempatkan sistem koordinat pada benda

    kerja, khususnya dalam meletakkan titik awal

    atau pusat koordinasinya..

    Titik awal sebagai referensi dari semua

    dimensi boleh diletakkan di mana saja pada

    permukaan benda kerja dan disebut titik nol

    benda kerja. Untuk mengurangi kesulitan yang

    tidak perlu dalam perhitungan, disarankan

    untuk meletakkan titik nol dari benda kerja

    pada bagian gambar di mana banyak dimensi

    benda kerja diletakkan atau dilokasi dimana

    banyak terdapat ukuran/dimensi benda kerja.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    24/68

    23

    3.4.3. Titik ofset rotasi.

    Benda kerja dapat mempunyai dimensi

    dalam bentuk sudut, dimana sistem koordinat

    dapat dirotasikan sekitar titik offset (dengan

    tambahan offset linier bila diperlukan). Dengan

    perputaran seperti demikian, dapat diberikan

    dimensi sudut kedalam program CNC.

    3.4.4. Titik ofset l inier.

    Dimensi benda kerja dapat didasarkan

    pada beberapa titik sehingga pada kasus seperti

    ini, sistem koordinat dapat direlokasikan

    sepanjang lintasan operasi permesinan. Titik

    relokasi ini disebut titik offset linier. Kedua titik

    offset rotasi dan linier dapat menghemat waktu

    perhitungan, karena tidak perlu merubah

    koordinat yang terlihat pada gambar teknik.

    Proses transformasi yang memakan waktu ini

    akan dilakukan oleh sistem kontrol.

    3.4.5. Titik ruang.

    Untuk menentukan titik dalam ruang,

    maka sumbu ketiga (sumbu Z) harus dimasuk-

    kan. Dengan demikian sistem koordinat yang

    digunakan adalah sistem koordinat ruang atau

    sistem koordinasi tiga dmensi. Dalam hal ini

    nilai Z menunjukkan kedalaman pemotongan

    benda kerja.

    Sistem koordinat ruang ini mempunyai

    tiga bidang, yaitu bidang X-Y, bidang X-Z dan

    bidang Y-Z. Untuk langkah awal, sistem

    koordinat ruang yang digunakan dalam program diassumsikan bahwa mesin melakukan

    pekerjaan pada bidang permukaan benda kerja yaitu pada bidang XY, sehingga harga Z

    menunjukkan dalamnya permesinan.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    25/68

    24

    Hal yang sangat penting yaitu memastikan memakai tanda yang benar, dimana

    nilai koordinat pada arah anak panah adalah positif dan nilai yang berlawanan adalah

    negatif.

    3.5. Sistem Koo rdinat Mesin.

    Untuk proses pengerjaan benda kerja pada mesin (permesinan), benda kerja

    dijepit pada meja mesin dan diset-up sedemikian rupa untuk memastikan sumbu sistem

    koordinat benda kerja sejajar dengan sumbu mesin. Sistem kontrol harus diberitahu di

    mana letak titik nol di dalam ruang kerja mesin.

    3.5.1. Titik referensi mesin.Setiap mesin CNC selalu mempunyai titik nol yang letaknya sudah ditetapkan

    dalam sistem kontrol. Titik nol ini disebut titik referensi yang didefinisikan oleh tanda

    referensi pada gelas kaca sistem pengukuran. Titik referensi mesin adalah titik nol dari

    sistem koordinat permanen mesin. Semua komponen mesin yang bergerak berada titik

    referensi dan kondisi mesin terletak pada titik referensi, maka titik nol dari mesin adalah

    koordinat permanen dari sistem.

    Pada permulaan pengoperasian mesin CNC, operator dapat memberitahu sistem

    kontrol bahwa titik dimana koordinat permanen dari sistem yang merupakan titik nol dari

    benda kerja, proses ini disebut setting-up.

    Sistem control akan merekam harga-harga X, Y, Z dari lokasi titik nol benda kerja

    relatif terhadap titik referensi mesin, sehingga dapat disinkronisasikan titik nol benda kerja

    dengan mesin walaupun setelah mesin dimatikan.

    3.5.2. Titik nol.

    Titik nol dalam sistem koordinat dapat dibedakan menjadi tiga referensi yaitu

    referensi terhadap mesin, benda kerja dan program. Titik nol dari sistem koordinat

    permanen mesin disebut titik referensi. Titik nol dari sistem koordinat benda kerja disebut

    titik

    nol

    benda

    kerja

    (sering disebut dalam benda kerja). Titik nol ini kemudian disesuaikan

    dengan titik refernsi ketika menset-up mesin.

    Titik nol pada data diprogram disebut titik nol program. Titik ini sering identik

    dengan titik nol benda kerja, tetapi titik ini dapat bergeser oleh offset linier atau rotasi.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    26/68

    25

    Dalam pembahasan selanjutnya perlu penyesuaian dan penyederhanaan yaitu dengan

    mengasumsikan titik nol program identik dengan titk nol dari sistem koordinat.

    Titik NOL mesin untuk mesin milling terletak pada sudut kiri atas dari meja mesin.

    Titik nol pada posisi ini, pada pemakaiannya bisa digeser ke suatu titik/ tempat yang

    menguntungkan. Untuk melakukan pergeseran titik referensi mesin perlu diketahui titik-

    titik referensi mesin yaitu :

    1. Titik Nol Mesin (M)

    Titik Nol Mesin adalah sistem koordinat asli.

    Gambar 3.5.Titik nol mesin (M)

    2. Titik Referensi Pemegang Pahat (N)

    Dari titik inilah dinyatakan panjangnya alat potong.

    Gambar 3.6.Titik nol pemegang pahat (N)

    3. Titik Nol Benda Kerja (W)

    Titik nol benda kerja ditentukan oleh pemrograman.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    27/68

    26

    Gambar 3.7.Titik nol Benda kerja (W)

    3.5.3. Posisi awal pengoperasian.

    Ketika benda kerja sudah dijepit pada meja mesin dan letak titik nol benda kerjatelah diset-up dan direkam oleh sistem kontrol, mesin dapat distart dan program

    pengerjaan mesin dimulai. Dalam proses permesinan (mesin bekerja), sistem kontrol

    harus menggerakkan pahat ke titik atur (set-point) posisi-posisi yang berbeda.

    Disini seorang programmer sebelum menggunakan mesin CNC harus mengenal

    beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat

    kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat berantai/relatif

    (inkremental), dan (b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat

    mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (inkremental).

    Selanjutnya menentukan sistem koordinat yang akan digunakan dalam

    pemograman, apakah program akan menggunakan pemograman dengan metode absolut

    atau inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain

    sistem koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai

    (incremental). Selain itu juga harus memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam

    mesin CNC.

    3.5.3.1. Pemrograman Absolut

    Pemrograman absolut adalah pemrograman yang dalam menentukan titik

    koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam benda

    kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi

    benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    28/68

    27

    keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda

    kerja.

    Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman mutlak, di

    mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari sistem

    ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang bersangkutan,

    sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.

    Berikut ini contoh pengukuran dengan menggunakan metode absolut.

    Gambar 3.8.Pengukuran metode absolut.

    3.5.3.2. Pemrograman inkremental.

    Pemrograman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuran lintasannya

    selalu mengacu pada titik akhir dari suatu pengukuran. Titik akhir suatu lintasan

    merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatmya

    berdasarkan pada perubahan panjang pada sumbu X (?X) dan perubahan panjang

    lintasan sumbu Y (?Y). Titik nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titik referensi

    awal, letak titik nol benda kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan

    keefektifan program yang akan dibuatnya. Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu

    pada titik akhir suatu lintasan. Sistem pemrograman inkremental dikenal juga dengan

    sistem pemrogramman berantai atau relative koordinat. Penentuan pergerakan alat

    potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik pemberhentian terakhir alat

    potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem pemrogramman

    ini, bila terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan

    semakin besar.

    Titik Koordinat Absolut(X, Y)

    ABC

    (1 , 1)(5 , 1)(3 , 3)

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    29/68

    28

    Berikut ini contoh dari pengukuran inkremental.

    Gambar 3.9.Pengukuran metode inkremental.

    3.5.3.3. Pemrograman polar.

    Pemrograman polar/kutub terdiri dari polar absolut mengacu pada panjang

    lintasan dan besarnya sudut (@ L, a) dan polar inkremental mengacu pada panjang

    lintasan dan besarnya perubahan sudut (@ L, ? a).

    Berikut ini contoh dari pengukuran polar/kutub.

    Gambar 3.10.Pengukuran metode polar/kutub.

    Titik Koordinat inkremental(?X, ?Y)

    ABC

    (1 , 1)(4 , 0)(-2 , 2)

    Polar Koordinat Absolut(@ L , a)

    Polar Koordinat Inkremental(@ L , ?a)

    B (5, 0o) ,

    C (2V2, 135o)

    A (2V2, 225o)

    B (5, 0o) ,

    C (2V2, 135o)

    A (2V2, 270o)

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    30/68

    29

    Bab

    4

    DASAR-DASAR PEMROGRAMAN CNC

    Mesin perkakas CNC mempunyai perangkat pengendali komputer yang disebut

    Machine Control Unit (MCU) yakni suatu perangkat yang berfungsi menterjemahkan

    bahasa kode ke dalam bentuk gerakan persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Bahasa

    kode inilah yang selanjutnya disebut bahasa pemrograman, yakni sebagai komunikasi

    antara mesin dan operator dengan kode angka, huruf dan simbol.

    Kode bahasa pemrograman pada mesin perkakas CNC dikenal dengan fungsi G &

    M, kode fungsi G dan M pada mesin perkakas CNC dapat menggunakan standar

    pemrograman ynag berlaku antara lain: DIN (Deutsches Institut fur Normug) 66025, ANSI

    (American Nationale Standarts Institue), AEROS (Aeorospatiale Frankreich), ISO, dll.

    Dalam aplikasi fungsi kode angka, huruf, dan simbol pada mesin perkakas CNC

    bermacam-macam, tergantung sistem dan kontrol tipe mesin yang dipergunakan tetapi

    secara prinsip sama. Misal : mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol EMCO, FANUC,

    SIEMENS fungsi G dan M sesuai standart ISO, sehingga untuk pengoperasian mesin

    perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak ada perbedaan yang berarti.

    Pembuatan program mesin CNC, seorang programmer harus memiliki ke-

    mampuan dasar pemograman, antara lain: (a) Pengalaman dalam membaca gambar

    teknik, (b) berpengalaman dalam pengerjaan logam dengan menggunakan mesin

    perkakas konvensional. (c) mampu memilih alat potong/pisau perkakas secara tepat

    sesuai dengan bentuk benda kerjanya, (d) dapat menentukan posisi benda kerja dalamsisitem koordinat dengan tepat, (e) mempunyai dasar-dasar pengetahuan matematika

    terutama trigonometri.

    4.1. Struktur Program

    Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-

    kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    31/68

    30

    khusus untuk suatu mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program CNC

    di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk

    kombinasi huruf-huruf tertentu dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F, dan

    sebagainya disebut adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka

    (kombinasi huruf dan angka) disebut kata (word). Gabungan dari beberapa kata disebut

    blok. Blok merupakan gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan

    perintah, misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati sumbu

    dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam sebuah program CNC satu tahapan perintah

    ditulis dalam satu baris, berarti blok adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam

    satu baris program. Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program

    per satu blok, bukan per kata.

    Struktur program adalah suatu bentuk program di mana ke dalamnya dimasukan

    data yang berupa angka dan huruf. Dalam menentukan struktur program, tidak semudah

    apa yang dibayangkan, oleh karena dalam pengerjaannya perlu didukung oleh berbagai

    ahli dari latar belakang bidang keilmuan yang bebeda. Hal ini dalam upaya untuk

    memenuhi kriteria dari suatu struktur program yaitu harus mudah, ketidak tergantungan

    terhadap bahasa tertentu, oreintasi praktis, dan dapat dipakai untuk semua mesin

    perkakas. Prosedur dalam menentukan suatu struktur program, harus dimulai dari

    analisis proses kerja mesin-mesin perkakas.

    Dilihat dari struktur luarnya, program untuk mesin Frais terdiri dari nomor blok,

    kata, dan karakter.

    Keterangan:

    N : Nomor blok

    G : Kolom input fungsi atau perintah

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    32/68

    31

    X : Gerak memanjang

    Y : Gerak melintang

    Z : Gerak pisau (vertikal)

    F : Kecepatan langkah penyayatan

    4.2. Kode-kode Perintah Pada pemrograman Mesin Frais CNC.

    Kode-kode data diubah untuk satu rangkaiaan perintah yang akan digunakan

    untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh

    suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. Sistem operasi dari mesin perkakas NC

    adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data

    untuk menjalankan satu rangkaian perintah.

    Kode yang digunakan untuk memprogram CNC machine disebut G-code.

    Sementara itu, instruksi G-code hanya bagian dari programming language. Secara

    khusus, G-code memberikan CNC machine koordinat untuk merancang machine tool

    untuk dapat memotong dan membentuk metal menjadi spesifikasi khusus. Keseluruhan

    seri kode digunakan untuk mengoperasikan CNC machine juga memiliki M-codes dan T-

    codes yang mengatur CNC machine dan drill tool. Tool kecepatan dan feed control

    dibawah naungan S-code dan F-code, sementara itu, X, Y dan Z-code untuk menentukan

    posisi yang tepat.

    4.2.1. Kode G

    Kode G merupakan fungsi persiapan yang ditulis diawal block. Didalam

    sebuah block dapat disusun lebih dari satu kode G dengan syarat mempunyai fungsi

    atau dari kelompok yang berbeda.

    Jenis-jenis perintah kode G yang terkait dengan bentuk pergerakan alat

    potong serta digunakan untuk memprogram mesin Frais adalah :

    -G00 : Gerakan cepat tanpa pemakanan

    -G01 : Gerakan pemotongan lurus terprogram

    -G02 : Gerakan pemotongan melingkar searah jarum jam

    -G03 : Gerakan pemotongan melingkar berlawanan arah jarum jam

    -G04 : Waktu tunda (dwell)

    -G09 : Berhenti tepat (exact stop)

    -G10 : Masukan data yang diprogram

    -G15 : Perintah membatalkan koordinat polar

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    33/68

    32

    -G16 : Perintah koordinat polar

    -G17 : Pilihan arah sumbu Xp Yp

    -G18 : Pilihan arah sumbu Zp Xp

    -G19 : Pilihan arah sumbu Yp Zp

    -G28 : Kembali keposisi referensi

    -G29 : Kembali dari posisi referensi

    -G30 : Kembali keposisi sebelumnya

    -G31 : Perintah melompat

    -G33 :Membuat ulir

    -G40 : Pembatalan kompensasi diameter pahat

    -G41 : Kompensasi diameter pahat kiri.

    -G42 : Kompensasi diameter pahat kanan.

    -G43 : Kompensasi panjang pahat arah positif

    -G44 : Kompensasi panjang pahat arah negatif.

    -G49 : Pembatalan kompensasi panjang pahat.

    -G50 : Skala (Scaling)

    -G51 : Pembatalan skala

    -G50.1 : Programmable mirror image cancel

    -G51.1 : Programmable mirror image-G52 : Seting sistem koordinat lokal

    -G53 : Seting sistem koordinat mesin

    -G54 : Seting sistem koordinat benda kerja dengan 1 pilihan

    -G59 : Seting sistem koordinat benda kerja dengan 6 pilihan

    -G61 : Pembatalan berhenti tepat (exact stop cancel)

    -G64 : Cutting mode

    -G65 : Marco call

    -G66 : Marco modal call

    -G67 : Marco modal call cancel

    -G68 : Coordinate rotation

    -G69 : Coordinate rotation cancel

    -G70 : Ukuran dalam inchi

    -G71 : Ukuran dalam mm

    -G73 : Peck drilling cycle

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    34/68

    33

    -G74 :Counter tapping cycle

    -G76 : Siklus pengeboran bertahap

    -G80 : Membatalkan fixed cycle

    -G81 : Siklus pengeboran

    -G82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam

    -G83 : Siklus pemboran dengan penarikan

    -G84 : Siklus penguliran

    -G85 : Siklus Pengaluran

    -G86 : Siklus Pengaluran kecepatan tinggi

    -G87 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

    -G88 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal dan gerakan ke permukaan

    -G89 : Siklus pemboran dengan tinggal diam

    -G90 : Perintah pemrograman Absolut

    -G91 : Perintah pemrograman inkrimental

    -G92 : Seting koordinat referensi benda kerja

    -G94 : Penetapan asutan dalam mm/min

    -G95 : Penetapan asutan dalam m/putaran

    -G96 : Constant linear velocity control on surface

    -G97 : Constant linear velocity control on surface cancel

    -G98 : Return to initial point in canned cycle

    -G99 : Return to R point in canned cycle

    -G134 : Circumference hole cycle

    -G135 : Angular strainght hole cycle

    -G136 : Arc type hole cycle

    -G137.1 : Chess type hole cycle

    4.2.2. Kode MMesin CNC dilengkapi dengan fungsi yang dapat dikontrol secara manual dengan

    tombol seperti coolant on/off, spindel on/off dan sebagainya. Fungsi-fungsi tersebut dapat

    dikontrol dengan kode M (M-Code) sebagai fungsi tambahan (Auxilary function). Kode M

    tersebut dapat aktif pada awal block dan diakhir block.

    Kode M yang merupakan fungsi bantu dapat digunakan dalam pemrograman

    mesin Frais CNC adalah :

    - M00 : Berhenti terprogram (dwell)

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    35/68

    34

    - M01 : Berhenti opsional (direncanakan)

    - M02 : Program selesai

    - M03 : menghidupkan spindel CW (spindel ON CW)

    - M04 : menghidupkan spindel CCW (spindel ON CCW)

    - M05 : mematikan putaran spindel

    - M06 : Pergantian tool

    - M08 : menghidupkan pendingin (coolant ON)

    - M09 : mematikan pendingin (coolant OFF)

    - M19 : Pemposisian spindel pada saat berhenti

    - M30 : Mengakhiri program, mengembalikan ke posisi tool terakhir.

    - M98 : Masuk ke sub program

    - M99 : Keluar dari sub program dan kembali ke program pokok

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    36/68

    35

    Bab

    5

    PEMROGRAMAN CNC

    Untuk dapat menjalankan mesin CNC, berarti mempersiapkan sistem kendali

    (prepatory) agar siap untuk melaksanakan informasi yang mengikuti instruksi blok

    berikutnya. Fungsi prepatorydinyatakan dalam sebuah program dengan menggunakan

    word adressG diikuti oleh dua digit. Fungsi-fungsi prepatory disebut juga G-codesdan

    menunjukkan mode kendali operasi.

    Selain dari G-codes ada lagi fungsi-fungsi yang disebut miscellaneous

    menggunakan huruf addres M diikuti dengan dua digit. Fungsi-fungsi tersebut

    membentuk sekumpulan instruksi seperti on/off coolant, penggantian pahat,

    penghentian program atau mengakhiri program. Sering disebut juga dengan fungsi-

    fungsi mesin atau M-functions.

    5.1. Kode G atau G Code

    5.1.1. Program gerakan cepat tanpa pemakanan (G00)

    Kode G00 berfungsi untuk memposisikan pahat terhadap benda kerja dengan kata

    lain gerak gerak cepat tanpa melakukan pemakanan. Gerakan ini digunakan bila pahat/

    pisau frais tidak melakukan pemakanan/pemotongan pada benda kerja. Gerakan

    cepat digunakan bila alat potong berada bebas dari pemakanan benda kerja, alat

    potong kembali ke atas permukaan benda kerja, atau kembali ke titik referen.

    Gerakan cepat dapat dilakukan bila posisi alat potong benar-benar tidak akan

    menabrak benda kerja dari peralatan lainnya. Kesalahan dalam penentuan ko-ordinat

    dapat menyebabkan tabrakan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja

    yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada alat potong maupun mesin

    Gerak ini bisa dilakukan dengan menggunakan perintah koordinat absolut G90

    atau incremental G90, G00 dapat bergerak dengan cepat atau dapat di atur oleh handle

    ravid traverseyaitu pengatur langkah kecepatan gerak pahat. Besaran lintasan dari ravid

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    37/68

    36

    traverse dibuat dalam bentuk prosentase antara 25%, 50%, dan 100% dari langkah

    semestinya tergantung mesin.

    Format pemrograman G00 adalah : N .... / G00 / X ......../ Y ......./ Z .......

    Lintasan G00 dapat dilihat pada gambar 5.1.

    Gambar 5.1.Contoh Gerak lintasan cepat (G00)

    Untuk menggerakkan pisau dari posisi awal hingga pada posisi siap menyayat seperti

    Gambar 5.1, dilakukan gerakan cepat dengan G00.

    N G(M)

    X(I) (D)

    Y(J) (S)

    Z(K)

    F(L) (T) (H)

    00 00 30 0 0

    01 00 0 0 -20

    02 00 0 25 0

    03

    Di atas adalah lembar program gerakan cepat (G00) seperti terlihat pada Gambar 5.1.

    Dengan hanya bergerak dalam satu sumbu, maka kemungkinan geraknya adalah:

    Gambar 5.2.Kemungkinan gerak G00 yang lain

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    38/68

    37

    5.1.2. Program pemotongan lurus terprogram (G01)

    Kode G01 memberikan instruksi kepada alat potong mesin CNC melakukan

    gerakan pemakanan lurus baik ke arah sumbu X, Y, maupun Z. Pada mesin frais

    CNC, intruksi G01 merupakan perintah agar alat potong bergerak lurus dari satu titik

    ke titik lainnya dengan kecepatan sesuai dengan feeding yang telah ditentukan.

    Cara pemrograman kode G01 sebenarnya sama dengan pada kode G00, hanya

    pada kode G01 bisa diisikan kecepatan potong/asutannya di kolom F sedangkan pada

    G00 tidak.

    Format Perintahnya : N / G01 / X / Y / Z / F

    Contoh penyayatan lurus :

    Langkah untuk pengefreisan tangga langkahnya tererlihat pada gambar berikut, serta

    pemrograman G01 terlihat pada lembar program di bawah ini.

    Gambar 5.3.Langkah-langkah proses milling CNC

    Akan dibuat benda kerja seperti gambar,

    dengan posisi pahat berada 30 mm dari

    titik referensi benda kerja.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    39/68

    38

    N G(M)

    X(I) (D)

    Y(J) (S)

    Z(K)

    F(L) (T) (H)

    00 00 20 0 0

    01 00 0 0 -34

    02 01 60 0 0 200

    03 01 0 50 0 200

    04 01 -50 0 0 200

    05 01 0 -50 0 200

    06 00 -30 0 0

    07 00 0 0 34

    08 M30

    Gerakan lurus dengan pemakanan digunakan untuk melakukan pengefraisan atau

    pembubutan lurus, termasuk tirus dan kedalaman pemakanan. Gerakan lurus dengan

    pemakanan digunakan untuk melakukan pengefraisan atau pembubutan lurus,

    termasuk tirus dan kedalaman pemakanan. Lintasan alat potong bergerak dengan

    pemakanan lurus ke titik X =25 dan Y =18 (Gambar 5.4.).

    Gambar 5.4.Pemakanan lurus pada mesin CNC frais

    5.1.3. Program pemotongan melingkar (G02 dan G03)

    Digunakan untuk membuat gerakan penyayatan lingkaran atau busur lingkaran

    dengan sudut busur lingkaran 90O. Perbedaan fungsi G02 dan G03 adalah arah

    gerakannya.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    40/68

    39

    1. Fungsi G02.

    Kode G02 merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan

    interpolasi lingkaran searah jarum jam (CW). Alat potong (pisau frais atau pahat

    bubut) akan membentuk lingkaran yang searah jarum jam. Sering dijumpai bentuk

    benda kerja yang berupa lengkungan yang memiliki radius tertentu. Seperti bentuk

    fillet pada ujung-ujung benda kerja atau bentuk lingkaran sebagian atau penuh pada

    benda kerja. Gerakan searah jarum jam atau berlawanan menggunakan asumsi

    bahwa alat potong berada di atas benda kerja, atau di belakang benda kerja. Jadi bila

    alat potong berada di depan benda kerja maka berlaku sebaliknya.

    Gambar 5.5.Arah pemakanan melingkar G02 pada mesin CNC frais

    Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakanan radius berlawanan

    dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 5.5.).

    Format Perintahnya : N / G02 / XPz/ YPz / ZPz / F

    G02 = Gerak alat potong melingkar searah dengan jarum jam

    XPz = Tujuan lengkungan searah X yang dikehendaki (mm)

    YPz = Tujuan lengkungan searah Y yang dikehendaki (mm)

    ZPz = Tujuan lengkungan searah Z yang dikehendaki (mm)

    F = Feeding (kecepatan asutan dalam mm/menit)

    2. Fungsi G03.

    Kode G03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan

    interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam. Gerakan ini akan

    membentuk kontur lingkaran yang berlawanan arah dengan jarum jam.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    41/68

    40

    Lintasan alat potong mesin frais bergerak dengan pemakananradius berlawanan

    dengan jarum jam ke titik X = Pz dan Y = Pz (Gambar 5.6.).

    Format Perintahnya : N / G03 / XPz/ YPz / ZPz / F

    Gambar 5.6.Arah pemakanan melingkar G03 pada mesin CNC frais

    5.1.4. Program in terpolasi melingkar (G17, G18 dan G19)

    Perintah G17, G18, atau G19, digunakan pada pengerjaan dengan interpolasi

    melingkar pada kompensasi jari-jari pahat atau perintah koordinat polar.

    G17: Pemilihan arah sumbu XY

    G18: Pemilihan arah sumbu ZX

    G19: Pemilihan arah sumbu YZ

    Gambar 5.9.Contoh gerakan interpolasi dengan perintah G17, G18 dan G19

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    42/68

    41

    Gambar 5.10.Perintah G17, G18, G19 pada sumbu koondinat

    5.1.5. Program kompensasi pahat (G40, G41 dan G42)

    Gerakan alat potong tanpa memperhatikan besar radius alat potongnya. Alat

    potong bergerak sesuai dengan bentuk lintasan benda kerja. Biasanya digunakan

    untuk pembuatan alur, atau huruf tertentu.

    Kode G40, G41, dan G42 adalah kode untuk kompensasi pada pahat (cutter) pada

    proses pemakanan. Bila pada kondisi biasa, atau pemakanan dengan posisi pahat pada

    titik tengah dari diameter pahat, maka digunakan kode G40. Bila pemakanan dilakukan

    dengan sisi luar pahat dari sebelah kiri benda kerja, maka digunakan kode G41,

    sebaliknya untuk pemakanan dengan sisi luar pahat dari sebelah kiri benda kerja, maka

    digunakan kode G42. Penggunaan kode G40, G41, dan G42, untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada Gambar 5.11, 5.12, dan 5.13.

    Gambar 5.11.Fungsi G40, G41 dan G42.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    43/68

    42

    Gambar 5.12.Fungsi G41 pada gerak pemakanan..

    Gambar 5.13.Fungsi G42 pada gerak pemakanan.

    5.1.6. Program kompensasi panjang pahat (G43, G44 dan G49)

    Kode G43, G44, dan G49 adalah kode untuk kompensasi panjang pahat atau

    cutter. Ketika mesin digunakan untuk setiap proses benda kerja, maka akan ada banyak

    pahat/tools yang kita gunakan, dan panjang masing-masing pahat/tools berbeda, selama

    pemrograman, setelah perubahan pahat/tools, maka perbedaan antara panjang

    pahat/tools akan membuat arah sumbu Z memiliki kesalahan atau error, kompensasi

    panjang pahat/tools (G43/G44) digunakan untuk kompensasi posisi sumbu Z dan untuk

    memperbaiki perbedaan antara panjang pahat/tools yang akan digunakan.

    Gambar 5.14.Fungsi G43, G44 dan G49.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    44/68

    43

    Gambar 5.15.Fungsi G43, G44 dan G49 pada benda kerja.

    5.1.7. Penentuan sistem koordinat kerja (G54, G55, G56, G57, G58 dan G59)

    Kode G54 sampai G59 digunakan untuk penentuan sistem koordinat pada benda

    kerja. Kode G54 menandakan sistem koordinat pada benda kerja yang pertama (ke-1),

    G55 untuk sistem koordinat pada benda kerja yang kedua (ke-2), dan G56, G57, G58,

    G59 seterusnya digunakan untuk sistem koordinat pada benda kerja ke-3, 4, 5, dan 6,

    sedangkan untuk benda kerja yang lebih dari 6 digunakan kode G59 dengan

    penambahan variabel angka dibelakangnya seperti G59.1, G59.2, G59.3, dan

    seterusnya sesuai dengan banyaknya benda kerja yang akan diproses.

    Gambar 5.16.Pengaturan penggunaan kode G54 s/d G59.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    45/68

    44

    5.1.8. Kode 70.

    Kode G70 merupakan instruksi untuk satuan ukuran british atau inchi (inch),

    biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.

    5.1.9. Kode G71.

    Kode G71 merupakan instruksi untuk satuan ukuran metric atau millimeter (mm),

    biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.

    5.1.10. Kode G90, G91

    G90: Pemrograman Absolute

    Kode G90 merupakan instruksi absolute, yakni sistem pengukuran yang titik

    pusatnya mengacu pada titik referensi atau titik nol (0) benda kerja. G90

    biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.

    G91: Pemrograman Incremental

    Kode G91 merupakan instruksi incremental, yakni sistem pengukuran dengan

    pertambahan yang mengacu pada pengukuran dari titik sebelumnya. G91

    biasanya dituliskan pada bagian awal program atau kepala program.

    Gambar 5.17.Sistem koordinat kode G90 (absolut) dan kode G91(inkremental).

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    46/68

    45

    5.1.11. Kode G92

    Kode G92 merupakan instruksi untuk melakukan pengaturan (setting) sistem koordinat

    kerja, biasanya digunakan untuk menentukan atau menetapkan titik referensi/titik nol (0) pada

    benda kerja.

    5.2. Kode M atau M Code

    Selain kode G, pada mesin CNC terdapat juga instruksi-instruksi tertentu yang

    dilambangkan atau biasanya ditulis dengan dengan kode "M" (M code). Sama halnya

    dengan kode G, terdapat banyak kode M dan biasanya memiliki persamaan, namun arti

    kode pada merek yang berbeda dapat memiliki arti yang berbeda pula, sehingga sekali

    lagi, programmer harus dapat menyesuaikan standarisasi kode yang digunakan pada

    mesin CNC yang akan digunakan.

    Terdapat banyak fungsi kode M pada mesin CNC, namun beberapa kode M yang

    penting atau biasa ditemui dan digunakan pada pemrograman CNC antara lain.

    5.2.1. Kode M00

    Kode M00 adalah kode instruksi untuk mesin agar terhenti terprogram/sementara.

    Penggunaannya :

    a. Mematikan putaran poros utama

    b. Memperbaiki kesalahan program

    5.2.2. Kode M03

    Kode M03 adalah kode instruksi pada spindle, untuk putaran sumbu utama

    berputar searah dengan jarum jam (CW). Kode ini biasanya ditulis pada awal intruksi atau

    kepala program. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan berputar

    searah jarum jam. Pada mesin bubut CNC cekam benda kerja akan berputar searah

    jarum jam, sedangkan pada mesin frais CNC yang berputar adalah tempat alat potong

    arbornya.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    47/68

    46

    .

    Gambar 5.18.Alat potong berputar searah jarum jam (M03).

    5.2.3. Kode M04

    Kode M04 adalah kode instruksi pada spindle, untuk putaran sumbu utama

    berputar berlawanan dengan jarum jam (CCW). Kode ini biasanya ditulis pada awal

    intruksi atau kepala program. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan

    berputar berlawanan jarum jam. Penggunaan kode M04 maupun kode M03 biasanya

    tergantung pada sisi tajam atau bagian pemakanan dari tools (pisau/pahat).

    5.2.4. Kode M05

    Kode M05 adalah kode instruksi agar sumbu utama atau spindle mesin terhenti

    terprogram.

    5.2.5. Kode M06

    Kode M06 adalah kode instruksi untuk penggantian alat potong (tools). Penggantian

    alat potong dilakukan agar kualitas benda kerja meningkat. Bentuk benda kerja yang semakin

    kompleks akan cenderung menggunakan alat potong yang banyak, seperti pemakanan kasar,pengeboran, pembuatan alur, dan pemakanan finishing. Masing-masing jenis pemakanan

    memerlukan alat potong yang khusus, sebagai contoh alat potong untuk melakukan

    pemakanan kasar akan berbeda dengan alat potong yang digunakan untuk membuat ulir.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    48/68

    47

    5.2.6. Kode M08

    Kode M08 adalah kode instruksi untuk menyalakan atau mengalirkan cairan

    pendingin (coolant liquid ON). Pada proses pengerjaan benda kerja, terjadi gesekan

    antara benda kerja dan alat potong. Alat potong dan benda kerja akan menjadi panas.

    Bila tidak didinginkan maka alat potong akan cepat tumpul/ rusak. Oleh karena itu perlu

    didinginkan dengan cara memerintahkan mesin untuk mengalirkan cairan pendingin

    (coolant).

    Gambar 5.19. Cairan pendingin disemprotokan untuk mendinginkan

    alat potong dan benda kerja

    5.2.7. Kode M09

    Kode M09 adalah kode instruksi untuk mematikan atau menghentikan cairan

    pendingin (coolant liquid OFF).

    5.2.8. Kode M19

    Kode M19 adalah kode instruksi untuk pemosisian spindle, penentuan posisi

    berhenti/stop spindle pada posisi yang ditetapkan.

    5.2.9. Kode M30

    Kode M30 adalah kode instruksi untuk program berakhir (end program) dan

    kembali pada program semula.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    49/68

    48

    5.2.10. Kode M98

    Kode M98 adalah kode instruksi untuk pemanggilan sub-program pada program

    utama (main-program).

    5.2.11. Kode M99

    Kode M99 adalah kode instruksi untuk kembali ke program utama (mainprogram) dari

    sub-program.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    50/68

    49

    Bab

    6

    PENGOPERASIAN MESIN CNC

    6.1. Pemosisian dan Penentuan Titik Referensi

    Langkah pertama yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh programmer adalah

    pemosisian dan penentuan titik referensi (titik nol), baik pada mesin terlebih pada benda

    kerja. Dengan catatan koordinat posisi pada mesin sudah menujukkan X=0.000, Y=0.000,

    dan Z=0.000. (lihat Gambar 6.1)

    Pemosisian dilakukan dengan meletakkan posisi ujung tools pada spindle mendekat

    ataupun menyentuh pada bagian dari benda kerja yang menjadi titik acuan, atau bagian

    pertama dari benda kerja yang akan pertama dilakukan proses machining.

    F1 F2 F3 F4 F5

    Gambar 6.1. Layout koordinat position (mesin CNC Milling AMCO)

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    51/68

    50

    Setelah dipastikan titik acuannya, kemudian langkah selanjutnya adalah input titik

    koordinat tadi sebagai titik referensi (titik nol) mesin dan benda kerja, dengan cara

    memilih menu "workplace coordinat" pada layout koordinat position dengan menekan

    tombol F5. Setelah itu akan terlihat posisi koordinat sumbu X, Y, dan Z yang menunjukkan

    titik koordinat posisi pada saat itu.

    Kemudian lanjutkan dengan memilih tiap-tiap koordinat sumbu, baik sumbu X, Y,

    dan Z ialu pilih menu "coordinat Latched" pada layout workpiece koordinat, dengan

    menekan tombol F1. Pastikan semua koordinat sumbu telah menjadi 0.000 atau dibaca

    sebagai titik nol mesin dan titik nol benda kerja. (lihat Gambar 6.2)

    Gambar 6.2.Layout Workpiece koordinat

    Setelah itu, tekan tombol escape (ESC) pada keyboard, atau back () pada CPU

    mesin, untuk kembali ke menu awal (layout coordinat position).

    6.2. Input Tools, Kecepatan Putar Spind le Dan Pemakanan (Feedrate)

    Melakukan proses machining dengan mesin CNC, tentulah akan terdapat proses

    pemakanan (material removal). Pemakanan (material removal) tersebut merupakan salah

    satu dari kerja cutter atau tools yang digunakan. Pada mesin CNC, dimensi/ukuran dari

    cutter atau tools haruslah di-input pada mesin, agar kemudian dapat terbaca dan

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    52/68

    51

    memudahkan programmer untuk dapat menentukan jarak pergerakan tools terhadap

    benda kerja, serta mengurangi terjadinya kesalahan pada saat proses machining

    berlangsung. Demikian pula dengan kecepatan putar spindle (rpm) dan pemakanan

    (feedrate) perlu diperhatikan, karena berpengaruh sangat penting terhadap proses

    machining dan hasil yang diharapkan.

    Langkah pertama dalam meng-input data tools, kecepatan putar spindle (rpm) dan

    pemakanan (feedrate) tersebut adalah, pada menu awal layout coordinat position

    (Gambar 6.1), tekan tombol escape (ESC) pada keyboard, atau back () pada CPU

    mesin, sehingga dapat terlihat pilihan menu yang berbeda (lihat Gambar 6.3). Setelah itu

    pilih menu "Monitor" dengan menekan tombol F4, sehingga masuk ke menu "MDI Input"

    maka tampilan akan berubah seperti pada Gambar 6.4.

    Gambar 6.3.Layout koordinat position setelah menekan tombol ESC atau back

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    53/68

    52

    Gambar 6.4.Layout Menu Monitor/MDI input

    Setelah itu, pilih menu "Setting" dengan menekan tombol F4, sehingga akan tampil besar

    kecepatan (rpm) spindle dan pemakanan atau federate (Gambar 6.5). Setelah itu,

    masukkan data berupa besar kecepatan putar spindle yang diinginkan pada pilihan

    "speed" dan kecepatan pemakanan pada pilihan "federate" (lihat Gambar 6.5).

    Gambar 3.5.Layout Setting Kecepatan putar (rpm) dan kecepatan pemakanan (feedrate)

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    54/68

    53

    Kemudian, untuk input data cutter atau tools, kembali pada menu "MDI Input" tekan ESC,

    kemudian pilih menu "Tool Setting" sehingga terlihat tampilan seperti Gambar 6.6.

    Setelah itu input ukuran/diameter tools, pada opsi yang ditampilkan programmer harus

    memasukkan data radius dari tools, yakni diameter tools dibagi dua (D/2), dalam satuan

    millimeter (mm), (lihat Gambar 6.6).

    Gambar 6.6.Layout Tool Setting (input tools)

    6.3. Pemrograman I Input Program

    Input program pada CNC dilakukan dengan menuliskan program sesuai dengan

    yang telah di jelaskan pada sub-bab sebelumnya. Input program diawali dengan terlebih

    dahulu masuk ke menu "program" dengan menekan tombol F2 ketika keluar atau

    menekan ESC dari menu awal (position). Setelah masuk ke menu program, kemudian

    programmer dapat meng-input/menuliskan program sesuai dengan proses yang akan

    dilakukan.

    Penulisan pada mesin, harus diawali dengan dengan tanda "%" ini dilakukan agar

    program nantinya menjadi sebuah perintah yang dapat dibaca/direspon dalam suatu

    gerakan mesin. (lihat Gambar 6.7).

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    55/68

    54

    Gambar 6.7.Layout Program

    6.3.1. Pembuatan Main-Program dan Sub-Program

    Membuat program dalam mesin CNC dapat dilakukan lebih dari satu program,

    namun tetap dapat dijalankan oleh satu program. Hal ini dilakukan apabila proses yangdilakukan terdiri dari banyak proses atau pun terdapat proses yang berulang.

    a. Main-Program

    Pada main-program, biasanya hanya terdiri dari kepala program, program untuk

    gerak awal mendekati benda kerja, lalu dilanjutkan dengan pemanggilan sub-

    program dengan instruksi M98 pada penulisan main-program, kemudian

    pengulangan (jika ada). Main-program sifatnya adalah sebagai program induk

    yang menjalankan program lainnya (sebagai sub-program) untuk kemudian prosesyang dilakukan mesin akan lebih dari satu proses, sesuai dengan subprogram

    yang dijalankan. Pada pemanggilan sub-program, setelah instruksi M98 kemudian

    diikuti dengan huruf "P" dan penulisan file directory dari sub-program, yang

    biasanya berupa 4 digit angka dengan huruf "O" didepan, sebagai penamaan file

    yang dimasukkan saat membuat file baru pada menu "file manage" sebelum

    mengakhiri program

    Contoh: G98 PO1277 (dibaca pemanggilan sub-program O1277).

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    56/68

    55

    b. Sub-Program

    Pada sub-program, biasanya terdiri dari kepala program, serta instruksi-instruksi

    untuk proses yang akan dilakukan, kemudian instruksi untuk kembali pada

    program utama (main-program) dengan instruksi M99 di akhir penulisan program

    (tidak perlu menuliskan instruksi end program M30). Sub-program sifatnya adalah

    sebagai anak program yang menjalankan proses kerja lain selain pada proses

    utamanya (di main-program).

    Sebagai contoh, seperti membuat lingkaran pada bagian tengah bentuk segi

    empat. Yang harus dilakukan adalah, pembuatan program berupa proses untuk

    bentuk segi empat dan program proses untuk bentuk lingkaran. Kemudian pada

    program segiempat kondisikan sebagai main-program dengan penginstruksianM98 untuk pemanggilan program lingkaran yang dikondisikan sebagai sub-

    program.

    6.3.2. Pengulangan (Looping)

    Pengulangan (looping) adalah perintah yang digunakan untuk pengerjaan dengan

    instruksi atau dengan sub program, yang dilakukan lebih dari 1 kali/berulang. Looping

    biasanya di gunakan untuk kedalaman pemakanan atau pun perbesaran diameter denganskala tetap. Pada program Looping, biasanya perintah ditandai dengan huruf "L" diikuti

    dengan jumlah pengulangan, pada akhir baris penulisan program.

    Contoh : G01 X50 L5 (untuk istruksi berulang) atau

    G98 PO1277 L10 (untuk pemanggilan program dengan pengerjaan

    berulang)

    6.4 Menjalankan Program

    Setelah program selesai dibuat, kemudian langkah terakhir yang dilakukan adalah

    menjalankan program. Saat menjalankan program inilah, akan diketahui apakah program

    dapat berjalan sesuai yang diinginkan atau terjadi kesalahan pada program. Menjalankan

    program dapat dilakukan secara simulasi terlebih dahulu ataupun langsung pada mesin.

    Namun biasanya langkah yang dilakukan oleh programmer adalah dengan menjalankan

    program secara simulasi terlebih dahulu.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    57/68

    56

    6.4.1 Simulasi Program

    Sebelum program dijalankan pada mesin, langkah yang perlu dilakukan adalah

    melihat simulasi dari program yang telah dibuat. Hal ini dilakukan agar kesalahan pada

    penulisan program ataupun input kode atau ukuran dapat terlihat sebelum program atau

    proses machining berjalan.

    Simulasi program dapat dilakukan dengan memilih pada menu/layout "Program"

    pilihan "Simu" (lihat Gambar 6.7) dengan menekan tombol F7. Setelah itu layout gambar

    akan berubah seperti pada Gambar 6.8.

    Gambar 6.8.Layout Simulasi Program (sumbu XYZ)

    Koordinat titik penglihatan (coordinat view) pada simulasi program, dapat diatur

    sedemikian rupa, sesuai dengan keinginan programmer. Penglihatan dapat dilakukan

    pada 3 titik koordinat, yakni XYZ dan 2 titik koordinat saja, yakni XY atau XZ. Pengaturansimulasi dapat dilakukan pada menu "Simu. Setting" dengan menekan tombol F8 pada

    menu simulasi, kemudian pilih Koordinat titik penglihatan yang diinginkan pada "Drawing

    Mode" (lihat Gambar 6.9 dan 6.10).

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    58/68

    57

    Gambar 6.9.Layout Pengaturan Simulasi Program

    Gambar 6.10.Simulasi Program Pada Koordinat Sumbu XY

    6.4.2 Proses Machining.

    Setelah program selesai dibuat, dan telah dipastikan benar, maka selanjutnya

    adalah menjalankan program tersebut pada benda kerja (workpiece) yang akan di proses

    atau machining.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    59/68

    58

    Sebelum program dijalankan, sebelumnya terlebih dahulu memperhatikan

    kesiapan, baik pada benda kerja, tools, dan lain-lainnya sehingga kesalahan ataupun

    accident dapat terhindarkan. Setelah dipastikan, maka selanjutnya menjalankan program.

    Langkah-langkah dalam menjalankan program CNC (untuk mesin CNC milling AMCO)

    adalah:

    1. Pada CPU (pemrograman), kembali ke menu awal (seperti pada Gambar 6.3).

    2. Pilih menu "Monitor" dengan menekan tombol F4.

    3. Pada layar, pastika telah terdapat tulisan "Ready", yang telah menyala hijau.

    4. Tekan tombol START (tombol hijau) pada tombol kotak CPU mesin.

    5. Mesin bekerja dan merespon semua perintah melalui G-Code pada program.

    Gambar 6.11.CPU dan panel kontrol mesin CNC Milling AMCO

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    60/68

    59

    Bab

    7

    PERAWATAN MESIN

    Bab ini sangat penting untuk dipahami. Pelajari terlebih dahulu cara merawat

    mesin dengan benar, baru kemudian belajar cara pengoperasiannya. Bagian-bagian yang

    harus dirawat antara lain : Kebersihan bodi mesin, Pelumas ball screw meja, pelumas

    untuk silinder udara pada spindle (apabila ada), saringan udara pada dinding panel

    belakang, dan lain-lain.

    7.1 Pelumas ballscrew.

    Beberapa mesin menggunakan oli sebagai pelumas, pelumas ini biasanya

    ditampung dalam tabung plastik yang ditempatkan di bagian belakang mesin. Tabung ini

    dilengkapi dengan sensor yang terhubung dengan mesin yang akan memberikan

    peringatan apabila jumlah oli sudah tidak mencukupi. Jumlah oli pelumas ini harus diperiksa setiap hari dan ditambah apabila perlu . Jenis oli yang bisa digunakan antara lain

    Vactra Oil no 2, ESSO K68, Shell T68. Beberapa perusahaan menggunakan oli Hidrolik

    no 32, namun hal ini tidak dianjurkan. Satu hal yang juga sangat penting dilakukan terkait

    dengan pelumas ball screw ini adalah kepastian terdistribusikannya pelumas ini secara

    merata ke tempat-tempat yang seharusnya.

    Pelumas ini di distribusikan dari tabung belakang menuju meja mesin melalui pipa

    kecil dengan bantuan pompa. Apabila ada measalah dengan sistem distribusi, maka meja

    aka bergerak tanpa pelumas, akibatnya dalam waktu singkat ball screw akan rusak (aus,

    terbakar, dll), bearing akan hancur, dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya

    akan sangat mahal. Pastikan bahwa pelumas terdistribusi dengan benar dengan cara

    membuka tutup meja secara periodik dan memeriksa apakah pelumas terdistribusi

    dengan benar.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    61/68

    60

    Lakukan pemeriksaan ini sebulan sekali. Gejala awal dari kerusakan ball screw

    atau bearing dapat dideteksi dari bunyi kasar yang dikeluarkan meja ketika meja

    digerakkan. Lakukan segera pemeriksaan apabila ini terjadi.

    Gambar 7.1.Ball Screw dan Tabung pelumas

    7.2. Pelumas Guideway slider

    Mesin Milling CNC memiliki 4 buah Guide way slider, yaitu perangkat yang

    menyangga semua beban berat meja, dan membawa meja bergerak ke sumbu dan Y.

    Guide way ini bertanggung jawab atas akurasi pergerakkan meja dan kemulusan

    gerakannya. Hubungan antara guideway, rel landasan dan meja mesin adalah mutlak

    sliding fit, tidak diperkenankan adanya kelonggaran sedikitpun. Apabila itu terjadi, maka

    akurasi pergerakan akan melenceng jauh, dan bearing serta ballscrewakan cepat rusak.

    Untuk menjaga konsistensinya, pergerakan guidewayini juga harus selalu dibantu oleh

    pelumas.

    Kebanyakan mesin menyatukan pelumas ini dengan pelumas pada ball screw.

    Tetapi ada beberapa mesin yang memisahkannya. Untuk tipe mesin ini Anda harus

    memeriksa distribusi pelumasan juga secara terpisah.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    62/68

    61

    Gambar 7.2. Guide Way Slider

    7.3. Pelumas untuk Silinder udara bertekanan pada proses ATC (Auto Tool

    Change)

    Pada proses ganti tool secara otomatis, mesin menggunakan pneumaticcylinder

    yang dibantu udara bertekanan (angin) sebagai tenaganya. Udara bertekanan itu

    mendorong poros yang ada didalam Cylinderyang pada gilirannya akan mendorong tuas

    pada magasin untuk mengeluarkan tool. Untuk cylinder inipun dibutuhkan pelumas yang

    harus selalu kita periksa kecukupannya.

    Pelumas ini biasanya diletakkan pada tabung plastik kecil yang diletakkan di

    depan cylindernya. Meskipun pelumas untuk cylinder ini sangat awet, bisa bertahansampai bertahun-tahun tanpa harus ditambah, tetapi pemeriksaan secara periodik tetap

    harus dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran. Jenis pelumas untuk cylinder ini bisa

    menggunakan oli hidrolik no.32, oli yang sama yang biasa digunakan pada mesin jahit.

    Gambar 7.3. Pelumas ATC Pneumatic Cylinder

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    63/68

    62

    7.4. Saringan udara panel belakang mesin.

    Pada bagian belakang mesin terdapat panel tempat menyimpan perangkat keras

    mesin tersebut. Panel tersebut berisi kartu pengatur (untuk spindle, motor servo,

    amplifier), relay dan lain-lain. Pada saat mesin dihidupkan, hal ini akan meningkatkan

    suhu pada ruangan dalam, oleh karena itu pada pintu panel belakang biasanya dipasang

    satu exhaust fan yang menarik udara luar ke dalam ruangan panel selama mesin di

    hidupkan. Pada pintu fanini di pasang filtermatuntuk menyaring debu yang ikut tertarik,

    dan filter ini akan cepat sekali kotor tertutup debu (tergantung dari lingkungan ruangan

    mesin ditempatkan). Apabila filter ini tersumbat debu, fan akan gagal mendinginkan

    ruangan panel, dan akibatnya hardwaredalam ruangan panel akan mengalami overheat

    dan mengalami kerusakan. Bersihkan filter fan pada pintu ruangan panel belakang

    SETIAP HARI.

    Gambar 7.4. Saringan udara panel masin

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    64/68

    63

    7.5. Tangki Coolant

    Setiap mesin memiliki tangki khusus untuk penampungan coolant (pendingin)

    dengan kapasitas yang berbeda-beda, berkisar antara 200 hingga 700-an liter air,

    tergantung dari ukuran mesin. Alur yang terjadi pada proses pendinginan benda kerja

    oleh coolantadalah sebagai berikut : coolantpada tangki ditarik oleh pompa menuju inlet

    yang terpasang pada (biasanya blok spindlemesin) melalui selang fleksible. Inletakan

    mengeluarkan coolant ke arah benda kerja atau tool (tergantung arah yang dinginkan

    operator) dengan kapasitas semburan yang bisa di atur. Coolanttersebut kemudian akan

    mengalir kembali ke dalam tangki coolantyang berada di bagian bawah mesin. Pada saat

    coolant kembali mengalir ke tangki penampungan, chip yang halus akan ikut terbawa

    masuk karena ukurannya yang kecil sehingga bisa masuk ke celah yang kecil dan

    berbobot cukup ringan sehingga mudah terbawa arus coolant. Tumpukan chiphalus pada

    tangki coolant dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tersumbatnya saluran keluar

    dari tangki menuju selang, dan akibatnya coolanttidak akan keluar dari inlet. Permesinan

    pada material logam HARUS SELALU MENGGUNAKAN COOLANT. Bersihkan tangki

    secara periodik (2 minggu sekali atau sebulan sekali, tergantung dari produktifitas mesin

    dan jenis material yang digunakan).

    Gambar 7.5. Tanki Coolant

    Selain perawatan rutin komponen di atas, kebersihan bodi mesin secara keseluruhan

    harus dijaga SETIAP HARI KERJA tanpa kecuali.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    65/68

    64

    Bab

    8

    STANDAR KESELAMATAN KERJA

    Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering

    disebut dengan safety saja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan

    hidup lainnya. Keselamatan kerja selalu dijadikan sebagai bahasan utama ketika

    berbicara mengenai pekarjaan. Hal ini karena keselamaatan kerja mempunyai kontribusi

    penting dalam peningkatan kinerja dan produktivitas pekerja. Untuk itu setiap tenaga kerja

    sudah harus memahami pengertian keselamatan kerja bagi dirinya dan lingkungannya.

    Pengertian kecelakaan kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum

    oleh seluruh pekerja. Aspek keselamatan kerja memang harus dipahami semua orang

    sebab dalam konteksnya keselamatan kerja ini mencoba untuk mencegah terjadinya

    kejadian negatif dalam kehidyupan setiap orang. Pada setiap aspek kehidupan, kejadian

    negatif atau selanjutnya di sebut sebagai kecelakaan dapat saja terjadi. Hal ini karena

    setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman di balik eksistensinya.

    Sebab itu sebelum mempelajari tentang proses permesinan dengan mesin CNC,

    maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindarkan hal-hal yang akan

    mengakibatkan kecelakaan kerja maupun kerusakan mesin, antara lain :

    1. Gunakan pakaian kerja yang pas dibadan, jangan terlalu longgar, buang atau rapikan

    bagian-bagian pakaian yang menjuntai

    2. Gunakan selalu sepatu keselamatan (safety shoe)

    3. Gunakan kacamata pelindung ketika berhadapan dengan mesin yag sedang

    beroperasi

    4. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool

    Change) berlangsung.

    5. Jangan mengganti tool di magazine toolpada saat mesin beroperasi

    6. Jangan membersihkan chip, terutama yang berada di meja mesin pada saat mesin

    beroperasi

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    66/68

    65

    7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang

    beroperasi

    8. Jangan menggunakan sumber arus yang cepat berubah seperti arus yang dipakai

    oleh mesin las di area yang berdekatan dengan mesin CNC.

    9. Apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang beroperasi,

    hentikan mesin segera dengan menekan tombol Emergency Stop.

    10.Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindlesebelum memasuki

    mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun penyesuaian.

    11.Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin

    12.Hindarkan sirkuit atau kabel yang terbuka tanpa pengaman.

    13.Bersihkan dinding taper(miring) pada bagian dalam spindle arbor. Hal ini harus benar

    benar diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat terjamin

    14.Perhatikan pencekaman benda kerja. Jika benda kerja di cekam pada fixtureataupun

    pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.

    15.Pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switchdengan

    memakai sarung tangan

    16.Jangan menyentuh chipsdengan tangan telanjang, gunakan sarung tangan

    17.Jaga kebersihan lantai di sekitar mesin.

    18.Pastikan koridor/gang/jalan disekitar mesin bersih dari barang-barang yang

    menghalangi.

    19.Ingatkan rekan kerja soal keselamatan kerja dan kebersihan area kerja

    20.Pastikan hanya operatoryang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.

    21.Jangan mengoperasikan mesin, kecuali yakin tidak akan membahayakan diri dan

    rekan kerja,

    22.Jangan meletakkan tooldan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang

    beroperasi.

    23.Kembalikan tooldan alat ke tempat semula setelah dipakai.

    24.Jangan menyentuh bagian mesin yang berputar.

    25.Jangan memposisikan anggota badan pada celah mesin pada saat mesin sedang

    beroperasi.

    26.Jangan membersihkan atau melumasi bagian mesin pada saat mesin sedang

    27.beroperasi.

    28.Jangan membersihkan bagian mesin yang berputar menggunakan kain lap.

    29.Jangan melepas label peringatan yang telah ditempelkan di mesin.

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    67/68

    66

    30.Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang,

    kalung maupun sejenisnya.

    31.Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja

    32.Biasakan berdoa sebelum bekerja

  • 7/21/2019 CNC Lengkap

    68/68

    DAFTAR PUSTAKA

    1. SYNTEC Incorporation, Mill Machine Programming Manual Ver. 8.5, SYNTEC, Juli

    2001.

    2. SYNTEC Incorporation, Mill (900ME) User Guide, Ver. 8.00, SYNTEC, Januari 2001

    3. UNY, Memprogramkan Mesin CNC (Dasar), Diknas, 2004

    4. Yudhi Kristianto, Pemrograman CNC TU-3A, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2006.