CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK...

117
CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK HUKUM DI MATA MASYARAKAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyru:atan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Ill Ill Ill llll'lll!!a.. Ull I Oleh: KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB JDAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU SYARIF I-IIDA YATULLAH JAKARTA 2009M/1430 H

Transcript of CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK...

Page 1: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK HUKUM

DI MATA MASYARAKAT

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyru:atan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Ill Ill Ill llll'lll!!a..

Ull I

Oleh:

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB JDAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU

SY ARIF I-IIDA YATULLAH

JAKARTA

2009M/1430 H

Page 2: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

I PE R~·~_;;~~\~~;;;;~,·;.~~~-·1 I I '., ;· •• ":.···' 1 ·)''.·~:. /\

. ..-·-·-······

CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK HUKUM

DI MATA MASYARAKAT

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukurn

Untuk Mernenuhi Persyaratan Mernperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

AHMADRAMZY NIM: 105043201318

mbingan

Drs. amin Aini MA. NIP: 196303051991031002

KONSENTRASI PERBANDINGAN HU KUM

PROGRAM STUIH PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

J?AKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M / 1430 H

Page 3: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi berjudul "CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK HUKUM DI MATA MASYARAKAT" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIJ\I) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 7 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum (Perbandingan Hukum). ' ·

PAN/TIAN UJIAN

Jakarta, 7 Desember 2009 <an, t{tas Syariah clan Hukum

\

I. Ketua : Dr.I-I. A. Mukri Adji, MA. NIP. 195703121985031003

2. Sek!'etaris : Dr.I-I. Muhammad Taufiki, M.Ag. NIP. 196511191998031002

3. Pembimbing : Drs. Noryamin Aini, MA. NIP. 196303051991031002

4. Penguji I : Asep Saifudin Jahar, MA.,Ph.D NIP. 196912161996031001

5. Penguji II : Drs. Abu Thamrin, SIL M.Hum. NIP. 196509081995031001

Page 4: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cant:1mkan

sesuai dengan ketentuan yang ·berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayntullah Jakarta.

3. Jika dikemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatu!lah Jakarta.

Ciputat, 07 Desember 2009

AHMADRAMZY

iv

Page 5: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Assalamu 'a/aikum Wr. Wb.

~JI .:r-)1 .&1 r KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah n1emberikan

nikmat clan karunia-Nya sehingga dengan izin clan ridho-Nya penulis clapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai yang cliharapkan. Shalawat serta salam

sclalu tercurahkan kepacla Nabi Muhammad SAW. clengan kehaclirannya telah

memberikan pencerahan, ketenangan clan kenyamanan hiclup manusia. Dan ticlak lupa

pula kepacla para sahabatnya clan orang-orang yang telah mengikuti clan mentaati

ajaran-Nya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari sempurna atau boleh

dikatakan masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Namun demildan

dengan segala keterbatasan dau kemampua11 yang dimiliki penulis, maka penulis

berusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini clapat bermanfaat bagi semua pihak.

Dan juga penulis menyaclari bahwa tidak .akan pernah sanggup claim mengatasi

berbagai macam hambatan yang mengganggu lancarnya penulisai1 ini tanpa aclanya

bantuan clan clukungan yang bersifat materil maupun spirituil baik secai·a lai1gsung

maupun tidak langsung.

v

Page 6: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhorsmat:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM., Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakmia dan Pembantu

Dekan I, II, dan III yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada

penulis.

2. Dr. H. Alunad Mukri Adji, MA. selaku Ketua Program Studi Perbandingan

Mazhab dan Hukum, Bapak Dr. H. Muha1nmad Taufiki, M.Ag. selaku Selcretaris

Program studi Perbandingan Mazhab dan Hukum yang telah membimbing,

meluangkan waktu dan mengarahkan segenap aktifitas yang berkenaan dengan

Program Studi.

3. Drs. Noryamin Aini, MA., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan, petunjuk, pengarahan dan nasehat kepacla pe11ulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Pihak-pihak dari Kantor Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan data dan informasi yang

berkenaan dengan skripsi penulis.

5. Karyawan Perpustakaan Utama dan .Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

sehingga memperoleh informasi yang dibntuhkan.

6. Para Dasen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selmna masa pencliclikan berlangsung.

'"

Page 7: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan segala pengorbanannya baik materil

maupun formil dan do'a serta motifasi yang tiada henti-hentinya sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya.

8. Teman-teman Faki.lltas Syariah dan Hukum ldmsusnya Kemsentrasi Perbandingan

Hukum angkatan 2005, dan kepada semua pihak, terima kasih telah memberikan

inspirasi dan bantuan serta dukungannya.

Jakarta: 07 Desember 2009 M 21 Dzul Hujjah 1430 H

Penulis,

AHMADRAMZY

Page 8: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

DAFTARISI

Lembar Persetujuan .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. . . . . .. .. . . . . .. . . .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . . .. .. .. ii

Lem bar Pengesahan .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. . .. . . .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. iii

Lembar Pernyataan ...................................... .' ...... :...................... ... iv

Kata Pengantar ................. ;.. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . . .. .. .. . . .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. v

Daftar Isi . . . .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. ... viii

BABI PENDAHULUAN

A. La tar Belakang Masalah ...................................................... .

B. Pembatasan Masalah ............................................................ 8

C. Perumusan Masalah ............................................................. 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................. I 0

F. Metode Penelitian ................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI CITRA POLIS! SEBAGAI

PENEGAK HUKUM

A. Fungsi dan Tujuan Kepolisian ............................................ 21

B. Tugas dan Wewenang Polisi .............................................. 2~

C. Profesionalisme Polisi ....................................................... 32

D. Persepsi Masyarakat Terhadap polisi ................................. 38

E. Polisi Menurut Islam ...................................... .................... 44

BAH III BIOGRAFI POLRES METRO .JAKARTA SELATAN

Page 9: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

BAB IV

BABV

A. Visi dan Misi .................................................................. ...... 49

B. Satuan dan Bagian Kesatuan ................................................. 53

C. Struktur Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan ................. 69

D. Wilayah Tugas POLRES Jakarta Selatan ...... ...................... 70

CITRA POLRES METRO JAKARTA SELATAN DI

MATA MASYARAKAT

A. Identitas Responden Penelitian ............................................ 71

B. Interaksi Masyarakat Jakaiia Selatan dengan Lembaga

Kepolisian ........................................................................... 73

C. Citra Polisi di Mata Masyarakat Jakarta Selatan .................. 84

I. Polisi sebagai Pelayan Masyarakat .............................. 85

2. Polisi sebagai Pelindung Masyarakat .......................... 87

3. Polisi sebagai Pengayom Masyai·akat .......................... 89

PENUTUl'

A. Kesimpulan ........... :............................................................ 93

B. Saran .. . ....... ..... .... . .... ........ .... .. .. . ....... ...... ... ............ ... ......... 95

Daftar Pustaka ... . .. . .. .. . . ..... ... .... .... . .... ..... ..... ..... ... . .... . ...... ... . .. . .. . .. .. . ... . .. . ... .. .... .. ..... 97

Lampiran ............................ .......................................................... ........................ 99

Page 10: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Ma~alah

Pola penegakkan hukum dipengaruhi oleh tingkat perkembangan

masyarakat, tempat hukum tersebut berlaku atau diberlakukan. Dalam masyarakat

sederhana, pola penegakkan hukumnya dilaksanakan melalui prosedur dan

mekanism.e yang sederhana pula. Nanmn, ·dalam masyarakat modern yang bersifat

rasional dan memiliki tingkat spesialisasi dan. diferensiasi yang begitu tinggi,

pengorganisasian penegakan hukumnya menjadi begitu kompleks dan sangat

birokratis. 1

Semakin modern suatu masyarakat, maka akan semakin kompleks dan

scmakin birokratis proses penegskkan hukumnya. Sebagai . akibatnya, yang

memegang peranan penting dalam proses penegakan hukum bukan hanya

manusia yang menjadi aparat penegak hukum, namun juga organisasi yang

mengatur dan mengelola operasionalisasi proses penegakan hukum.

Kondisi penegakkan hukum dalam masyarakat bukan hanya ditentukan

oleh faktor tunggal melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memherikan

kontribusi secara bersama-sama terhadap kondisi tersehut. Namun, faktor mana

1 Bambang Sutiyoso, Aktua/ita Hukum Dalam Era Reformasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004), h. 60.

1

Page 11: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

2

yang paling domiimn mempunyai pengaruh tergantung pac\a konteks sosial dan

tantangan~tantangan yang dihadapi masyarakat bersangkutan.

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum dapat

dibedakan dalam dua ha!, yaitu faktor-faktor yang tetdapat dalam sistem hukum

clan faktor-faktor di luar sistem. hukum. Adapun faktor-faktor dalam sisten'

hukum meliputi faktor hukumnya (unc\ang-unc\ang), faktor penegak hukum, dan

fakto, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor-faktor di l.uar sistem hukum yang

memberikan pengaruh adalah faktor kesadaran hukum masyarakat, perkembangan

masyarakat, kebudayaan, clan faktor politik dan penguasa Negma.2

Realitas penegakkan hukum dalam masyarakat yang sedang mengalami

proses modernisasi juga c\ipengaruhi faktor-faktor majemuk tersebut. Dengan

demikian, kondisi penegakkan hukum yang masih buruk dalam masyarakat

dipengaruhi oleh berbagai faktor. 3

Kesadaran hukum masyarakat yang masih rendah, . baik dikalangan

terclidik maupun di seputar masyarakat yang kurang berpenc\idikan, bahkan juga

di kalangan aparat penegak hukum senditL Indikator rendahnyil kesaclaran hukum

masyarakat dapat c\ilihat dari banyaknya tinc\akan main hakim sendiri yang te1jadi

dalam masyarakat, baik yang dilakukan masyarakat pada umumnya maupun

2 Soerjono Sukanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta: Rajawali, 1983), h. 4-5.

3 Bambang Sutiyoso, Akmalita Hukum Dalam Era Re/ormasi, h. 61.

Page 12: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

3

c!ilakukan aparat penegak hukum. Para pelaku kejahatan yang tertangkap basah ·

saat melakukan kejahatai1, terutania pelaku kejahatan kesu.silaan, pencurian, clan

persantetan c!ihakimi senc!iri oleh masyarakat.

O!eh karena itu, sinkronisasi clan integritas para penegak hukum, hakim,

jaksa, polisi clan pengacara perlu c!itingkatkan. Masih ac!anya aparat penegak

hul<um yang memanfaatkan jabatannya baik secara langsung maupun tidal<

langsung untuk memperkaya c!iri senc!iri atau orang lain demi kepentingan

pribac!inya senc!iri, sehingga mengabaikan komitmennya untuk menegakkan

kebenaran dan keac!ilan yang berc!asarkan hukum. Hal ini berkaitan c!engan

renc!ahnya gaji maupun fasilitas yang mereka terima, yang amat tic!ak seimbang

c!engan jabatan, tugas clan tanggung jawab serta martabat profesi (professional

pride) yang harus mereka pertahankan di mata masyarakat. Hal ini merupakan

keac!ilan tersenc!iri yang suc!ah berlangsung lama di Negara Indonesia.4

Kai au diamati dengai1 cermat, pad a dekade terald1ir ini telah te1j adi

pergeseran keseimbangan kerja clan pelalcsanaan tugas polisi, yang secara singkat

diistilahkan sebagai rasionaliasi po/isi yang mengandung aspek; spesialisasi,

sentralisasi, komunikasi, komputerisasi, efisiensi teldmologi. Betbagai penelitian

menggambarkan bahwa betapapun model rasionalisasi itu dikembangkan tetap

4 Adnan Buyung Nasution, Arus Pemikiran Konstitusiona/isme; Hukum dan Peradi/an, !Jakarta: Kata Hasta Pustaka, 2007), h. 86.

Page 13: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

4

saja suksesnya tugas polisi itu tetap bertumpu pada informasi serta dukungan atau

partisipasi masyarakat.5

Pada talmn 1961 Palisi Republik Indonesia (Polri), dinyatakan sebagai

bagian dari ABRI dan bertanggung jawab langsung ·kepada Presiden selaku

Panglima tertinggi ABRI sesuai sistem yang dianut UUD 1945 pada waktu itu.

Pada tanggal 1 Juli 1969 sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI dikembalikan

menjadi Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri). Kedudukai1 Polri sebagai bagian

dari ABRI pada waktu itu masih tidak berubah dengan alasan integritas, sehingga

segala ha! ikhwal yang berlaku di lingkungan TNI/ ABRI juga diberlakukan di

lingkungan Polri. Misalnya, masalah pendidikan, sistem anggaran clan keuangan,

materiil dan persoalanlainnya serta hampir semua tugas-lugas Polri berdasarkan

petunjuk dan perintah Panglima ABRI. Kedudukan Polri dalam sistem

pemerintahan Orde Baru hanya sebagai alat kekuasaan dan merupakan sub-

ordinal dari TN!/ ABRI, sehingga meninggalkan ciri dan jati diri polisi sebagai

pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat dan sebagai aparat penegak

hukum.6

' Robert Baldwin, Ricard Kinsey, Police Powers and Politics; Kewenangan Polisi dan Politik, (Jakarta: Cipta Manunggal, 2002), h. xv-xvi.

6 Pudi Rahadi, Hukum Kepolisian (Profesionalisme dan Reformasi Polislj, (Surabaya: Laksbang Mediatama, 2007), h. 2-3.

Page 14: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

5

Akibat kebijakan pemerintah yang diskriminatif clalam memperlakukan

institusi Polri,7 maka menjadikan Polri tidak dapat berkembang di dalam

menanggulangi kejahatan dengan. modus baru, sehingga lambat laun Polri

ditinggalkan masyarakat dan diremehkru1 oleh pel).egak. hukum lainnya Qaksa,

hakim dan advokat) karena dianggap kurang profesional.

Tuntutru1 rakyat di era reformasi agar Polri bersikap mandiri tanpa adanya

intervensi dari pihak manapun dan profesional dalam menjalankan tugas, serta

pelaksanaan fungsi dan peran sebagai aparat penegak hukum, pelindung,

pengayom dan pelayan masyarakat terjawab saat Presiden RI pada upacara HUT

Bhayangkara ke 54 tanggal 1 Juli 2000 meremaskru1 reorganisasi Polri keluar clari

Departemen Pertahanan dru1 TNI/ ABRI, untuk selanjutnya menjadi institusi

inclependen dan mandiri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden

selaku Kepala negara. Di samping kebijakan Presiden pada saat pidato tersebut,

dasar hukum yang juga dijadikan sebagai legitimasi bagi Polri adalah Pembukaan

UUD 1945 (alenia 4), Pasal 30 UUD 1945, Interuksi Presiden No. 2 tahun 1999

tentang Pemisahan Polri dari TNI/ ABRI, UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri dan

K-::bijakan strategis Kapolri 2001-2004.8

7 Kelemahan Polri disebabkan oleh kebijakan pemerintah orde baru yang sengaja tnembesarkan institusi Orde Baru dan cenderung mengabaikan Polti, seperti adanya pembedaan petnberian fasilitas oleh pemerintah. Misalnya, anggaran pembangunan Polri kecil, adanya intruksi pembubaran Korps BrLnob, anggaran kapal patroli dan pesawat udara yang minim, dan lain-lain. Lihat : Pudi Rahadi, Hukum Kepo/isian (Profesionalisme dan Reformasi Polisi), h. 3-4.

8 Ibid, h. 6-7.

Page 15: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

6

Aktualisasi fungsi dan vitalitasisasi serta upaya penataan reformasi Polri

hendaknya diarahkan pada pemuliaan profesi fungsi pemerintahan lainnya,9

sehingga pembenahan fungsi kepolisian selaina 11roses reforrnasi tidak

diintervensi oleh politik atau fungsi pernerintahan lainnya. Pelaksanaan tugas

Polri yang mencakup tugas perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat

di samping tugasnya sebagai alat negara penegak hukum membuka wawasan

yang lebih luas ke arah pemberdayaan masyarakat, namun tetap menitikberatkan

kepada orientasi profesi dengan pertimbangan obyektif clan rasional. Pergc:seran

dari lingkup tugas kepolisian clan penegakan lrnkum yang sempit ke arah lingkup

yang lebih luas mencakup pemeliharaan ketertiban clan pelayanan sosial dalam

rangka politik kriminal. Hal ini menuntut kesecliaan pemolisian ke arah metode

"community policing" (Kegiatan Polisi Bermasyarakat). 10

Menurut penelitian Transparency International Indonesia (TI!) pada tahun

2008 menjelaskan bahwa indeks suap institusi publik paling tertinggi di mata

msyarakat adalah lembaga kepolisian yaitu 48 %, selanjutnya DLLAJR clan

Imigrasi. Hal ini perlu adanya kesadaran intitusi kepolisian clan pengguna jasa

kepolisian untuk mengurangi dan meminimalisir praktik suap yang te1:jacli. Selain

Tl! juga melakukan survei, institusi pemerintahan mana yang harus diprioritaskan

9 Ibid, h. 9.

10 Satjipto Raharjo, Palisi Indonesia Baru, (Jakarta: Gramedia, 2000), h. 34.

Page 16: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

7

untuk dibersihkan dari korupsi. Data menunjukkan lembaga kepolisian clalam

base pelaku bisnis menempati posisi ke clua setelah institusi hukurn, yaitu 22 %,

pada base tokoh masyarkat kepolisian menernpati posisi kc lirna, yaitu 15%,

sedangkan pada base pejabat publik kepolisian menern.pati posisi ke dua sama . .

dengan kejaksaan, yaitu I 9%. 11

Kerjasama polisi clan masyarakat selalu mengenal pasang-surut yang hal

ini clitcntukan olch baik buruknya prilaku petugas di lapangan. Petugas yang

semakin santun, berpendidikan lebih tinggi, memahami visi clan misi kepolisian

yang hakiki, akan langsung mengangkat ke1jasama masyarakat. Intinya besar-

kecilnya partisipasi masyarakat sebenarnya terletak pada prilaku polisi sendiri.

Hal ini menandai perubahan kualitatif arah kegiatan polisi menuju terpuruknya

citra kepolisian. Polisi yang mementingkan kepentingan pribadi akan bersikap

tidak peduli dengan keterpurukan itu. Hal ini merupakan awal menurunnya

integritas, kredibilitas dan akuntabilitas polisi.

Paradigma barn Polri menuju era kemandirian clan profesional merupakan

tantangan ~ang tidak ringan mengingat keterbatasan sumber claya manusia,

minimnya anggaran dan peralatan yang difniliki Polri selama ini. Polisi sebagai

pengawal negara hingga kini dinilai belum menunjukkan kine1janya sebagai

pelindung, pengayom clan pelayan masyarakat.

11 Frcnky Simanjuntak, Mengukur Tingkat Korupsi di Indonesia: Jndeks Persepsi Korupsi Jndoensia 2008 dan Jndeks Suap, (Jakarta: Transparency International Indonesia, 2008), h. l 7-2 l.

Page 17: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

8

Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis berniat unluk

mengadakan penelitian tentang bagaimana citra polisi sebagai penegak hukum di

mata masyarakat . Karena polisi memiliki peran yang penting dalam proses

penegakan hukum sebelum dan pada saat perkara digelar di muka persidangan. ' '

Oleh sebab itu, penulis memberi judul skripsi ini dengan judul skripsi "CITRA

LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENJrGAK lIUKUM DI MATA

MASY ARAKA T".

B. Pcmbatasan Masalah

Permasalahan penegakkan hukum yang bertumpu pada integritas para

aparal pencgak hukum, yang rneliputi hakim, jaksa, polisi clan pengacara. Agar

permasalahan tidak melebar maka penulis akan membatiisi penelitian hanya pada

persepsi atau panclangan masyarakat Jakarta Selatan terhadap polisi clan

kepolisian resort metro Jakarta Selatan, yakni tentang:

1. Persepsi masyarakat Jakarta Selatan terhadap kine1ja lembaga kepolisian pacla

tahun 2009 dan sebelunmya.

2. lnteraksi masyarakat Jakarta Selatan dengan lembaga kepolisian resort metro

Jakarta Selatan.

3. Citra lembaga kepolisian sebagai penegak lrnkum, pelindung, pengayom clan

pelayan di mata masyarakat Jakarta Selatan.

Page 18: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

9

C. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

beberapa masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain sebagai

berikut:

I. Bagaimana interaksi masyarakat Jakarta Selatan d1;11gan lembaga kepolisian

selama ini?

2. Bagaimana persepsi masyarakat Jakarta Selatan terhaclap citra lembaga

kepolisian?

D. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Aclapun tujuan yang ingin clicapai clari penelitian ini skripsi ini antara lain

sebagai bcrikut :

I. Untuk mengetahui bagaimana hubungan clan interkasi masyarakat Jakarta

Selatan cle1iganlembaga kepolisian sebagai penegak hukum.

2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Jakatia Selatan terhaclap citra lembaga

kepolisian sebagai penegak hukum.

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah membeti!GU1 pengetalrnan clai1

informasi tentang bagaima'na masyarakat memahami tenta:i1g lmkum .· terutama

tentang polisi clat1 kepolisian serta sebagai penambah bahan literatur atau bahan

bacaan di perpustakaan Faku!tas Syari'ah clan I-Iukum UJN Syarifl-Iidayatullah.

Page 19: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

10

E. Tinjauan Ka,jian Tcrdahuln

Dalam kajian terdahiI!u ini penulis akan mengeksplorasi skripsi yang

telah ada, yaitu skripsi yang berjudul :

I. Judul skripsi "Meningkatkan Citra Palisi Melalui 3 (tiga) Penampilan POLRI , ,

di Polda Merta Jaya ", Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Skripsi ini

ditulis oleh Nursyah Putra. Skripsi ini · membahas tentang bagaimana cara-

cara atau upaya-ilpaya Polda metro jaya meningkatkan citra polisi di mata

masyarakat meliputi penampilan personil, penampilat\ kesatuan dan

penampilan operasionil. 3 (tiga) penampilai1 inilah yang dijadikan oleh

penulis sebagai tolak ukur citra polisi di mata masyarakat. Dalam

kesimpulan skripsinya penulis mengungkap bahwtl belum optimalnya 3

(tiga) penampilan di atas mempengaruhi buruknya citra polisi di mata

masyarakat.

2. Judul Skripsi "Optima!isasi Peranan Fungsi Pengamanan Kepolisian dalam

Upaya Peningkatan Citra Palisi di Polres )vfetro Jakarta Selatan ",

Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (I'TIK), Skripsi ini ditu!is oleh Chaidir.

Hasil penelitian skripsi ini mengungkapkan bahwa fungsi pengamanan yang

dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selata11 cukup baik, meski masih

terdapat kendala, yaitu kecilnya anggaran clan kurang optimalnya

kemampuan intelejen. Skripsi yang ditulis oleh Chaidir hanya terfokus pada

bagaimana fungsi pengamanan polisi dapat membangun clan !lleningkatkan

Page 20: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

I I

citra polisi di mata masyarakat Jakarta Selatan. Dengan jumlah responclens

30 orang, Chaidir mencoba mengeneralisasikan bahwa masyarakat Jakarta

Se!atan menilai bal1wa pengamanan yang telal1 dilakuhm oleh Polres Jakarta

Selatan Cukup Baik dan masih cliperlukan optimalisasi fungsi-fungsi ' .

kepolisian lainnya guna membangun citra positif polisi di mata masyarakat.

Dari kedua skripsi yang telah cliuraikan di atas, penul:is berpendapat bal1wa

skripsi yang akan ditulis ini" berbeda clengan skripsi di alas. Penulis akan meneliti

seberapa baik citra polisi Polres metro Jalcarta Selatan di mata masyaralcat Jakarta

Selatan. Tolak ukur yang dipalcai penulis adalah tugas dan wewenang polisi,

bukan 3 (tiga) penampilan POLRI clan fungsi keamanan sebagaimana skripsi di

atas. Selain itu penulis juga akan meneliti pengetahuan masyarakat .Ja!:arta

Selatan terhadap tugas clan wewenang yang dimiliki oleh polisi. Oleh karena itu

penulis memberi judul skripsi ini clengan juclul "CITRA LEMBAGA

KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK HUKUM SI MATA MASYARAKAT".

F. Metode Penelitian

Di clalam mengungkapkan segala permasalahan clan pembahasan yang

berkaitan clengan materi penulisan, malca data-data atau info1111asi yang akurat

sangat di butuhkan. Untuk itu perlu cligunakan sarana penelitian beberapa

kegiatan ilmial1 yang mendasar kepacla metocle penelitian. Agar clapat

mempelajari setiap gejala atau fakta yang menjadi permasalahan, clalam penulisan

ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

Page 21: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

12

I. Jen is Data

Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penulisan skripsi ini adalah

data kualitatif dan kuantitatif yakni, menggali secarn mendalam permasalahan

yang dianalisis. Adapun pendekatan yang dipakai melalui pendekatan empiris ' .

yakni dengan melihat dari sudut pandang masyarakat.

2. Jenis Penelitian

a) Penelitian lapangan

b) Penelitian pustaka

3. Sumber data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Sumber data primer, yaitu bahan-bahan utama yang bersifat mengikat

bernpa data yang diperoleh dari angket yang disebarkan. kepada

masyarakat Jakarta Selatan.

b) Sumber data sekunder, yakni bahan-bahan yang dapat memberi

penjelasan dalam · menganalisis data primer, yaitu data-data yang

diperbleh dari ihnu hukum, Undang-Undang d:an data-data lain yang

masih relevan dan dapat menunjang penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan :

a) Survei, yalmi telmik pengwnpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimk:m daftar pertanyaan ( angket) untuk diisi sendiri oleh

Page 22: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

13

Pengguna jasa kepolisian metro Jakarta Selatan. Penulis menggunakan

angket dengan skala ordinal, yaitu pengukuran yang telah menyediakan

alternatif jawaban dengan beberapa skala sesuai kebutuhan. Angket

diberikan kepada 100 responden sebagai sampel dengan menggunakan . ' '

metode non random, yaitu angket diberikan tertuju langsung kepada

rcsponden secara aksidentil di sekitar !cantor Polres Jakarta Selatan.

b) Studi dokumentasi naskah. cara mengambil data tersebut yakni dengan

pen el usuran naskah.

4. Metode pengolahan Data

Sebelum data yang telah terkumpul diolah, maka penulis melakukan

pemisahan data antara data kuantitif dan data kualitatif. Data kuant;tatif diolah

dengan program SPSS 16;0 dan Microsoft Excel. Data yang ada akan clihitung

mean, presentase, clan stanclar deviasinya. Sedangkan data kualitatif diolah

dengan cara penelusuran naskah dan mengabil data yang akan clibutuhkan.

5. Metocle Analisis Data

Data kuantitatif yang telah terkumpul cla11 cliolah kemudian akan

dianalisis dengan menggunakan analisis statistik cleskritif yang merupakan

hasil tabulasi, sehingga menjadi kalimat agar memuclahkan pemahaman

terhadap data yang telah diolah.

6. Teknikpenulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini disesuaikan clenagn ketentuan yang

berlaku di Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

Page 23: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

14

Adapun buku pedoman penulisan yang digunakan adalah buku peclom2n

penulisan skripsi Fakultas Syari'ah clan Hukum yang cliterbitkan oleh UIN

Jakarta Press.

F. Sistcmatika Penulisan

Untuk sistematika penulisan, seluruh skripsi 1111 terdiri dari lima bab,

Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BABI Berisikan latar belakang masalah, Pembatasan masalah, Perumusan

Masai ah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinj auan Kaj ian Terdahulu,

Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

BAB II Mencleskripsikan Tentang Fungsi clan Tujuan Kepolisian, Tugas clan

Wewenang Polisi, Profesionalisme Polisi, Persepsi Masyarakat

Terhaclap Polisi, Polisi Me1iurut Islam.

BAB III Mencleskripsikan Tentang Biografi Kepolisian Reso1t Metro Jakarta

Selatan, yang berisi tentang Visi dan Misi, Bagian clan Saluan, serta

Struktur Kepolisian Resort Metro Jakatta Selatai1.

BAB IV Menjelaskan tentai1g Identitas Respondens Penelitian, Interaksi

masyarakat Jakarta Selatai1 clengan Lembaga Kepolisian, Citra Polisi

sebagai Pelayan, Pelinclung clan Pengayom Masyarakat di Mata

Masyarakat Jakarta Selatan. ·

BAB V Penutup; Kesimpulan clan Sai·ai1

Page 24: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

BAB II

LANDASAN TEORI CITRA ETIK POLISI SEBAGAI

PENEGAK HUKUM

Citra eti k Polisi sebagai penegak hukum yang dimaksud di sini adalah citra

yang lebih baik, tentunya. Sesaat memangku jabatan kepolisian Republik Indonesia

Jendral Awaloedin ( 1978-1982) bertekad memperbaiki citra polisi di mata rakyat.

Menurut Beliau, sangat banyak tugas penegak hukum yang harus dijalankan oleh

polisi membawa resiko, bahwa ketertiban masyarakat sangat bergantung padanya.

Ketergantungan yang demikian itu berarti, bahwa mutu . penegakan hukum yang

dijalankan oleh polisi akai1 sangat mempengaruhi mutu ketertiban yang terdapat

dalam masyarakat pu!a. 1

Polisi pada era reformasi harus profesional dalam bidang penegakan hukum,

seiring dengan munculnya paradigma baru budaya polisi yang berwatak sipil dalam

melaksanakan tugas pokoknya. Tugas pokok polisi adaJ.ah sebagai pelindung

masyarakat, mengayomi masyarakat, serta melayani rnasyarakat. Sebagai pelindung

masyarakat, polisi hams melindungi masyarakat dari berbagai gangguan, termasuk

memberikan perlindungan kepada tersa.ngka/pelaku kejahatan yang diduga

melakukan perbuatan tindak pidana dari pengeroyokan masyarakat. Mengayomi

masyarakat artinya membimbing dan mengarahkan masyarakat agar berprilaku tertlb

1 Anton Tabah, Palisi Pelaku dan Pemikir (Jakarta: PT Gramcdia Pustaka Utama, 1993), h. 216-218.

Page 25: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

16

dan teratur. Sedangkan Polisi sebagai pelayan masyarakat tentunya diartikan dalam

ha! yang positif, misalnya melayani sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan

masyarakat sesuai dengan norma hukum dan agama yang berlaku. Pe!ayanan yang

diberikan tanpa pamrih, tanpa mengaharapkan pemberian dari. masyarakat.2

Citra menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah gambaran, gambaran

yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk.3

Menurut Purwoto S.Ganda Subrata, etis atau etika merupakan falsafah moral

untuk mendapat petunjuk tentang perilaku yang baik, berupa nilai nilai luhur dan

aturan-aturan pergaulan yang baik,dalan1 hiclup bermasyarakat clan kehiclupan

'b cl' 4 pn a i.

Dalam Kam us Besar Bahasa Indonesia, pengertian etik ( etika) clirumuskan

sebagai :

a. llmu tentang apa saja yang baik clan buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak)

b. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan clengan akhlak.

c. Nilai-nilai mengenai benar dan salah yang clianut oleh suatu golongan atau

masyarakat umum

2 Pudi Rahadi, Hukum Kepolisian (/'rofesiona/isme dan .Rejbrmasi Palisi); (Surabaya: Laksba·1g Mediatama, 2007), h. 277-278.

3 W.J.S. Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 216.

" lskandar Kami!, Pe1oman Peri/aku Hakim dan Maka/ah Berkaitan, (Jakarta: Mahkamah Agung RI, 2007), h. 22

Page 26: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

17

Secara sistematis, etika dibedakan menjadi etika umum dan etika klrnsus.

Etika khusus selanjutnya dibedakan lagi menjadi etika individual dan sosial. Etika

umum membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari moral, seperti pengertian etika,

fungsi etika dan sebagainya. Di lain pihak, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip ' "

dari moral itu pada masing-masing kehidupan manusia. Etika khusus yang individul

memuat kewajiban manusia terhadap diri sendiri, dan etika sosial membicarakan

tentang kewajiban manusia sebagai anggota umat manusia. Dua je11is etika khusus

tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan Iainnya. Etika sosial ini bm1yak sekali

pembidangannya, seperti etika keluarga, etika politik, etika lingkungan hidup dan

etika profesi. 5

Dalam kamus besar Bahasa Indonesfa dijelaskan bahwa profesi adalah bidang

pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejujuran dan

sebagainya) tertentu. Profesi dapat dibedalcan menjacli 2 ( dua), yaitu profesi pacla

umumnya seperti diuraikan dalam pengertian profesi di atas clan profesi Iulrnr.

Pengertian profesi yang Iuhur, yaitu profesi yang pada haldkatnya merupakan suatu

pelayanan pacla manusia atau masyarakat. Motivasi utama dalam rnenjalankan profesi

yang luhur aclalah kesediaan yang bersangkutan untuk melayani sesamanya. Conteh

profesi ini adalah rohaniawan, dokter, wartawan, hakim, advokat, notaris, jaksa, clan

I .. 6

]JO ISL

' C.S.T. Konsil, Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Etika Prqfes1 Hukum, (Jakarta: Fradnya Paramita, 2006), h. 4.

6 !bid, h. 6-7.

Page 27: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

18

Dalam mejalankan profesi agar tetap berada dalam kerangka nilai-nilai moral

maka diperlukan aturan (code of conduct) berupa etika.7 1-Iakekat setiap profesi

tercennin dari !code etiknya yang berupa suatu ikatan, suatu aturan (tata) atau norma

(kaidah) yang harus diindahkan yang berisi petunjuk-petunjuk kepada para anggota

organisasi profesi tentang larangan-larangan, yaitu apa yang tidak boleh diperbuat,

tidak saja dalam menjalankan profesinya, tetapi juga mengatur prilaku mereka dalam

masyarakat. 8

Dengan demikian definisi Citra Etik adalah gambaran dalam melaksanahtn

nilai-nilai moral (baik dan buruk) dalam kehidupan. Citra etik terdapat dalam setiap

pekerja;in atau profesi, begitu juga profesi Palisi. Citra etik clalam pekerjaan atau

profesi juga disebut dengan kocle etik profesi. Kacie etik profesi aclalah suatu tuntutan,

bimbingan atau pedoman moral atau kesusilaan untuk suatu profesi tertentua atau

merupakan dafta kewajiban clalam menjalankan profesi yang clisusun oleh para

anggota profesi itu sendiri clan mengikat mereka clalam praktik. Dengan clemikian

kode etik berisi nilai-nilai etis yang ditetapkan sebagai sarana pembimbing clan

pengendali bagaimana seharusnya pemegang profesi berprilaku dalam n1enjalankan

profesinya. Jadi nilai-nilai yang terkandung dalam kode etik profesi adalah nilai-nilai

etis.9

7 Sadjijono, Etika Profesi Kepo!isian, Suatu Te/aah Filosofis, Konsep dan lmplementasinya da/am Pe/aksanaan Tugas, (Surabaya: Alfina, 2006), h. 10.

'Liliana Tedjosaputro, Etika Profesi dan Profesi Hukum, (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), h. 76.

9 Pudi Rahadi, Hukum Kepolisian (Profesionalisme dan Reformasi Po!isi), h. 146-147.

Page 28: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

19

Kode etik bagi profesi kepolisian tidak hanya didasarkan pada kebutuhan

profesional, tetapi juga telah diatur secara normatif dalam UU RI No. 2 tahun 2002

tentang Polri yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kapolri No. 7 tahun 2006 tentang

Kode Etik Profesi Polri, sehingga Kode Etik Profesi Polri berlaku mengikat bagi

setiap anggota Polri. 10

Dalam Pasal 34 dan 35 UU RI No. 2 tahun 2002 tentang Po!ri disebutkan

bahwa : (1) sikap dan prilaku pejabat Polri terikat pada kode etik profesi Polri; (2)

Kode etik profesi Polri dapat menjadi pedoman bagi pengemban fungsi kepolisian

lainnya dalam melaksanakan tugas .sesuai dengan peraturan perundaiig-undangan

yang berlaku dilingkungannya; dan (3) ketentuan mengenai kode etik profesi Polri

diatur dengan Keputusan Kapolri. Selajutnya dalam pasal 35 disebutkan: (1)

Pelanggaran te·haclap kode etik profesi Polri O!eh pejabat Polri diselesaikan oleh

komisi kode etik Polri; clan (2) Ketentuan mengenai susunan organisasi clan tata ke1ja

komisi kode etik Polri diatur dengan Keputusan Kapolri.

Kode etik tidak hanya mengatur etika kepribadian, kelembagaan clan

kenegaraan bagi setiap anggota Polri, tetapi juga mengatur etika clalam lmbungan

clengan masyarakat. Dalam pasal I angka 9 Peraturan Kapolri No. 7 Tahun 2006

tentang Kode Etik Profesi Polri disebutkan bahwa : "Etika dalam hubungan dengan

masyarakat adalah sikap moral anggota Polri yang senantiasa memberikan

pelayanan terbaik kepada masyarakat". Selai\jutnya clalam pasal IO Kocle Etik

'°Ibid, h. 147-148.

Page 29: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

20

Profesi Polri dikatakan bahwa : "Dalam etika hubungan dengan masyarakat maka

anggota Polri waJib:

a. Menghormati harkat dan martabat manusia melalui penghargaan serta

perlindungan terhadap hak asasi manusia.

b. Menjunjung tinggi prinsip kebebasan dan kesamaan bagi semua warga

negara.

c. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela dan menjunjung tinggi nilai

kejujuran, keadilan dan kebenaran demi pelayanan pada masyarakat.

d Menegakkan hukum demi menciptakan tartib sosial serta rasa aman

publik.

e. Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat.

f Afelakukan tindakan pel'fama kepolisian sebagaimana diwajibkan dalam

tugas kepolisian, ba.ik sedang bertugas maupun di luar dinas. "

Nilai~nilai moral tersebut di atas memberikan arahan dan pedoman kepada

setiap anggota Polri dalam pelaksanaan tugas penegakan hukum dan pemeliharaan

Kamtibmas. Nilai-nilai yang terkandung sangat tinggi, sehingga jika dijalankan

dengan baik akan dapat memberikan rasa senang dan tenang kepada masyarakat yang

membutuhkan bantuan Polisi berkaitan dengan penegakan hukum. Hal ini tentunya

sesuai dengan slogan Polri yang berbunyi "Tekadku Pengabdian Terbaik" clan slogan

"Mengayomi dan Melayani Masyarakat".

Mengapa persoalan citra Polri se.lalu muncul? Karena begitu dekatnya polisi

dengan masyarakat, !Tiaka masyarakat pun menaruh banyak harapan kepada polisi

Page 30: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

21

schingga dcngan dcmikian kinc1:ia (pe1:fim11a11ce) polisi pun mcndapal banyak

pcrhatian. Hasil interaksi antara harapan masyarakat dan kine1:ja (tugas clan

wcwcnang) Polri itulah yang membuahkan citra polisi. 11

A. Fungsi dan Tujuan Kcpolisian

Dalam kctcntuan umurn UU Republik Indonesia No.2 Tahun 2002 Tentang

Kcpolisian Negara RI (Polri) terdapat rumusan mengenai definisi clari berbagai ha!

yang berkaitan clcngan polisi, termasuk penge1iian kepolisian. Hanya saja clefinisi

tcntang kcpolisian ticlak dirurnuskan secara lengkap karena menyangkut soal fungsi

dan lcmbaga polisi sesuai yang diatur dalam pcra!uran perundang-undangan.

Sclcngkapnya Pasal I ayat l-3 Undang-Undang RI No.2 Tahun 2002 Tentang

Kcpolisian Negara RI (Polri) bcrbunyi:

Dalam undang ut'dang ini yang dimaksucl dengan: I. Kcpolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dcngan peraturan

pcrundang undangan. 2. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai ilegeri

pacla Kcpolisian Republik Indonesia 3. Pcjal;at Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah ai1ggota Kepolisian

republik Indonesia ynng berdasarkan undang- undang memiliki wewenang umum Kcpolisian.

Menurut Sacljijono, istilah "polisi" clan "kepolisian" mengandung pengertian

yang berbeda. lstilah "polisi" aclalah sebagai organ atau Jr~mbaga pemerintah yang

ada dala111 negara, sedang istilah "kepolisian" adalah sebagai organ clan sebagai

!'ungsi. Scbagai organ, yakni suatu lembaga pemerintah yang terorganisasi clan

11 Anton Tabalt, f'o!J:,; f'e!aku dan f'emikir (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 213.

Page 31: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

22

tcrstruktur clalam organisasi negara. Scclangkan sebagai fungsi, kepolisian berarti

tugas clan wewenang serta tanggung jawab lembaga atas kuasa unclang-unclang untuk

mcnyclcnggarakan fungsinya antara lain pcmeliharaan kearnanan clan ketertiban

masyarakat, pcncgakan hukum, peli!1clung, pengayom clan pejayan masyarakat. 12

Di cl a lam Black's Law Diclionary clisebutkan, bahwa "Police is a branch of

the goverrnent which is charged with the preservation of public order and tranquility,

the promotion of the public health, safety and morals and the prevention, detection,

and punishment of crimes". 13 Arti kepolisian clisini clitekankan kepada tugas-tugas

yang harus clijalankan sebagai bagian clari pemerintalrnn, yakni memelilmra

keamanan, ketertiban, ketentraman masyarakat, mencegah clan menindak pelaku

kejahatan.

Sesuai clengan kamus umum bahasa Indonesia, bahwa polisi diartikan,

pcrlama scbagai baclan pemerintvh yang bertugas mernclihara keamanan clan

ketcrtiban urnum (seperti menangkap orang yang melanggar unclang-undang dsb.),

kcdua, sebagai anggota clari baclan pemerintahan tersebut di alas (pegawai negara

yang bertugas mcnjaga keamanan clsb.). 14

Istilah Kcpolisian clalam Pasal 1 angka 1 tersebut cli atas mcngandung dua

pcngertian, yakni fungsi polisi clan lembaga Polisi. Pengertian tcntang fungsi polisi

12Sadjijono, Hukum Kepolisian (Perspektif Kedudukan dan Hubungannya dalam Hukum Ad111i11istrasi), (Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2006) h. 6.

13 Henry Ca1nbe\I Black, Black's Lall' Dictionruy lvith l)ronounciations, (\Vest Publishing "'?.:.

Co. USA, l 979), Fifth Edition, h. I 041.

1•1 W.J.S. Ptir\\lodanninto, Krunus Unuun Bahasa Indonesia, h. 763.

Page 32: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

23

tcrclapat dalarn pasal 2 Undang Undang RI No.2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian

Negara RI (Polri) yang berbunyi:

"Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pcrnel iharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pcrlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat".

Pcngertian kcpolisian sebagai fungsi tersebut diatas sebagai salah satu fungsi

pcmerintahan Negara, di bidang pemcliharaan keamananan clan ketertiban

nrnsyarakat, pcncgakan hukum, pelinclung, pengayom clan pclayanan kepacla

111asyarakat. Scdang pengertian kepolisian sebagai lembaga aclalah organ pemerintah

yang ditctapkan scbagai suatu lembaga yang diberikan kewenangan menjalankan

l'ungsinya bcrdasarkan peraluran perundang undangan. Jacli, apabila kita

rnembicarakan persoalan kepolisian berarti berarti berbicara tentang fungsi dan

lcrnbaga kcpolisian.

Fungsi Kcpolisian ditemukan melalui penguraian climensi fungsi Kepolisian

yang tenliri dari dirncnsi yuridis clan sosiologis. Dalam dimensi yuridis fi.mgsi

Kcpolisian terdiri atas fungsi Kepolisian Umum clan fungsi Kepolisian Klrnsus. 15

F1111gsi Kepo/isian Umum berkaitan dengan kewenangan Kepolisian

bcrdasarkan undang-undang clan atau peraturan perundang-undangan yang meliputi

scrnua lingkunt'an kuasa hukum yaitu: (l) Lingkungan kuasa soal-soal yang termasuk

kompctcnsi Hukum Publik; (2) Lingkungan kuasa orang; (3) Lingkungan kuasa

15 Pudi Rahadi, l/11ktt1J1 Kepo/isian (Profesiona/isn1e dan Refor11u1si l?o/ri, h. 56

Page 33: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

24

lcmrat; dan (4) Lingkungan kuasa waktu. 16 Scdang pcngcmban fungsi Kcpolisian

Umum, scsuai unclang-undang ini adalah Kepolisian Negma Republik Indonesia,

schingga tugas dan wcwcnangnya dengan sendirinya akan mencakup keempat

lingkungan kuasa terse but. Selain dilihat dari tataran fungsi .Kepolisian, kcwenangan

Kepolisian Negara Republik Indonesia juga mencakup tataran represif, preventif, dan

pre-empt if

Fungsi Kepo/isian Khusus, berkait dengan kewenangan Kcpolisian yang oleh

ntau atas kuasa undang-undang secara khusus ditentukan untuk satu lingkungan

kuasa. Baclan-baclan pemerintahan yang oleh atau atas kuasa unclang-undang diberi

wcwcnang untuk melaksanakan fungsi Kepolisian Khusus di biclangnya masing-

masing clinamakan alat-alat Kepolisian Khusus. Kepolisian Khusus, sesuai clengan

unclang-unclang yang menjacli clasar hukumnya, beracla clalam lingkungan instansi

tcrlcntu scpcrti antara lain: Bea Cukai, Imigrasi, Kehutanan, Pengawasan Obat clan

ivlakanan, Patent dan Hak Cipta. Di antara pejabat pengemban fungsi Kepolisian

I<.lmsus, ada yang cliberi kewenangan represif yustisial selaku penyiclik clan c1isebut

sebagai penyiclik pegawai negeri sipil. 17

Dalarn dimensi sosiologis, fungsi Kepolisian tercliri atas peke1:jaan-pekerjaan

tcrtcntu yang dalarn praktek kehidupan masyarakat clirasakan perlu clan acla

manfoatnya, guna mewujudkan keamanan clan kelertiban di lingkungannya, sehingga

16 Mo1110 l(e!ana, A,fe111Gha111i Undang-11nda11g Kepo!isian Republik Indonesia, Jakarta: Sin<ir Gradifndo, 2004), h. 61.

17 Pudi Rahadi, !iulaon Kcpolisian (Profesionalis1ne dan Reforn1asi J>ofri, h. 58.

Page 34: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

25

dilri waklu kc waklu dilaksanakan atas dasar kcsadaran dan kcnrnuan masyarnkat

sendiri sccara swakarsa serta kemudian melembaga dalam tata kchidupan masyarakat.

Fungsi Kcpolisian sosiologis dalam masyarakat hukum adat clapat disebutkan antara

lain: penguasa adat dan kepala desa. Sedangkan yang tumbuh dan berkcmbang sesuai

kcbutuhan masyarakat antara lain berbagai bentuk satuan pengamanan lingkungan

baik lingkungan pcmukiman, pendidikan maupun lingkungan kerja. Sctiap

pcngemban fungsi Kepolisian dalam rnelaksanakan tugasnya scsuai dasar hukumnya

masing-masing bersifat otonom. Dengan demikian hubungan antar pengemban fungsi

Kcpolisian bcrsifat fungsional dan saling melengkapi c!engan mengembangkan azas

l ._,. · IR su ')S!u1ar1tns.

Fungsi Kcpolisian seperti cliatur c!alam Pasal 2 UU Nomor 2 Tahun 2002

<1dalah mcnjalankan salah salu fungsi pcmerintahan negara dalam tugas pcnegakan

hukum selain perlindungan, pengayoman clan pelayanan masyarakat. Hal tersebut

dipcrtegaskan dalam Pasal 14 Ayat (!) huruf g UU Kepolisian bahwa polisi

bcrwenang rnelakukan penyidikan terhaclap semua tinclak pidana. Hal demikian

mcnyatakan bahwa polisi aclalah penyidik clan berwenang melakukan penyiclikan

tindak pidana yang scbelumnya didahului oleh tindakan penyelidikan oleh

I. l'k 19 pen ye 1c 1 •.

'" !hid. h. 58-59.

19 C.S.T. Konsil, Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Etika Pro/esi Hukum, h. 137.

Page 35: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

26

Dalam mcnjalankan fungsi sebagai aparat penegakan hukum, polisi wajib

mcmahami azas-azas hukum yang digunakan sebagai bahan pcrtimbangan dalam

pclaksanaan tugas, yaitu scbagai berikut:20

a. Asas legalitas, dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum

wajib tunduk pada hukum.

b. Asas kcwajiban, merupakan kewajiban polisi dalam menangani

pcnnasalahan dalam masyarakat yang bersifat diskresi, karena belum diatur

dalarn hukum.

c. Asas partisipasi, dalam rangka mengamankan lingkungan masyarakat polisi

rncngkoordinasikan pengamanan swakarsa untuk meWl\judkan ketaatan

hukum di kalangan masyarakat.

d. Asas prcventif, selalu mengedepankan tindakan pencegahan dari pada

penindakan (represif) kepada masyarakat.

c. Asas subsidiaritas, melakukan tugas instansi lain agar tidak menimbulkan

permasalahan yang lebih besar sebelum ditangani oleh instmsi yang

mcrn bidangi.

Scianjutnya mengenai tujuan Polri disebutkan dalam Pasal 4 Undang-Undang

RI No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara RI (Polri) yang menyatakan bahwa:

"Kepolisian Negara Republik Indonesia berlujuan untuk mewujudkan kcamanan dalam ncgeri yang meliputi terpeliharanya keamanan clan ketertiban rnasyarakat, tertib clan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman clan

20 Bisri Jlham, Sistem Hukwn Indonesia, (Jakarta: Grafindo Pcrsada, 2004), h. 32.

Page 36: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

27

pclayanan masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat clengan menjunjung tinggi hak asasi manusia".21

Pcrnyataan tcntang tujuan Kepolisian sangat penting artinya bagi

pembcntukan jati diri Kepolisian, karena tujuan akan mcmberi batasan clan arch

tentang apa yang harus dicapai mela!ui penyelenggaraan l\Jngsi Kepolisian clalam

kescluruhan pe1juangan bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Kejclasan tujmu1

Kcpolisian akan rnemberikan pula kejelasan visi clan misi yang cliemban Polri

schingga pada gilirannya akan merupakan pctunjuk clan peclornan bagi pencntuan

mctocle pelaksanaan tugasnya secara tepat.

Tujuan negara scbagai perwujudan clari falsafah/icleologi suatu ncgara sclalu

mcnjacli acuan bagi tujuan Kepolisian. Dengan demikian, tiap negara mempunyai

tujuan Kcpolisian sencliri yang khas clan terikat clengan falsafah/ideologi negara clan

tujuan ncgara yang dapat diketahui dari konstitusi atau Undang-Unclang Dasar

Negara yang bcrsangkutan. Dalam mencapai tujuan Kepolisian, falsafah/icleologi

negara scnantiasa mcnjiwaidan mewamai sikap atau perilaku Kepolisian, baik sikap

dan pcri!aku pcrorangan maupun organisasi Kepolisian, sehingga membentukjati cliri

Kcpolisian yang diwujuclkan clalam ajaran atau konsepsi Kepolisian, azas Kepolisian

dan Kode Etik Kepolisian. Pcrubahan paradigma ketatanegaraan di Indonesia yaitu

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Perubahan Kedua,

Ketctapan MPR Nomor VI/MPRJ2000 dan Kctetapan MPR Nomor VIl/2000 dalam

-------------21 C.S.T. Konsil, Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Etika Proj?si Hukum, (Jakarta: Pradnya

Paramita, 2006), h. I 30.

Page 37: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

29

Konsekucnsi dari pelaksanaan salah satu fungsi pemerintahan tersebut, maka

kcdudukan kcpolisian berada di bawah Prcsiden yang secara ketatanegaraan tugas

pcmcrintahan mcrupakan tugas lembaga eksekutif yang dikcpalai oleh Prcsidcn. Dan

jika dilihat dari sistem ketatanegaraan berdasarkan UUD 1.945, lembaga kepolisian

merupakan lembaga pemerintahan (regeringsorganen). Dengan dipisahkannya Polri

dari TN! maka sccara kelembagaan dapat clikatakan kcpolisian sebagai lembaga

administrasi (administrative organen), karena tugas di bidang kearnanan dan

kctertiban umum merupakan tugas clan wewenang administrasi. Konsekuensi logis

scbagai lcmbaga pemerintahan inilah, institusi kepolisian kedudukannya kemudian

ditempatkan di bawah Presiden selaku kcpala pemerintahan. 24

Dala111 Pasal 13 Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2002 Tcnlang Kcpolisian

Ncgarn Rl (Polri) clisebutkan, bahwa Tugas Pokok Kcpolisian Ncgarn Rcpublik

Indonesia adalah: 25

a. Memclihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

b. Menegakkan hukum; clan

c. Memberikan perlindungan, pcngayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat.

Subslansi tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

bersumber dari kewajiban umum kepolisian lll1tuk menjamin keamanan umum.

Sedangkan substansi tugas pokok menegakkan hukum bersumber dari ketentuan

" Pucli Rahardi, l/11k11111 Kepolisian, (Pro/esionalisme clan Re/otmasi Po/ri), h. 25.

25 C.S.T. Konsil, Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Etika Pro/es/ H11k11111, (Jakarta: Pradnya l'aramita, 2006), h. 136, lihat juga Pudi Rahardi, H11k11111 Kepo/isian, (Profesionalisme clan Refotmasi Po/ri), h. 67.

Page 38: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

30

peraturan perundang-undangan yang memuat tugas pokok Polri dalam kaitannya

dengan peradilan pidana, contoh KUHP, KUHAP dan berbagai Undang-undang

terlenln lainnya. Seianjutnya substansi tugas pokok Polri untuk memberikan

perlindungan, pengayoman clan pelayanan kepada masyarakat bersumber dari . . kedudnkan dan fungsi kepolisian sebagai bagian dari fungsi pemerintahan negara

yang pada hakekatnya bersifat pelayanan publik (public service) yang termasuk

dalam kewajiban umum kepolisian.26

Adapun rincian tugas Polisi dari pasal 13 di atas terdapat lebih spesifik dalam

pasal 14. Ketentuan dalam pasal 14 ayat 1 huruf a s/d f merupakan kelompok tugas

J'OLRI yang bersumber dari tugas pokok "memelihara keamanan dan ketertiban

mmyarakat" dan merupakan fungsi-fungsi teknis dalam rangka pelaksanaan

kewajiban umum Kepolisian. Setiap anggota/pejabat Polri harus memahami tugas-

tugasnya sehingga dapat diaplil:asikan di lapangan tanpa menemui banyak kendala

dan halangan.

Tugas Pcnyelidikan dan penyidikan yang harns dilaksanaka11 oleh penyelidik

clan penyidik (Pcjabat Polri atau menurut istilah KUHAP "Pejabat Polisi Negara

Republik Indonesia) meliputi kegiatan:27

I. Mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak

pidana;

2. Menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan;

26 Pudi Rahardi, Hukum Kepolisian, (Profesionalisme dan Refotmasi Po/rt), h. 68.

27 Pudi Rahardi, Hukwn Kepolisian, (Profesionalisme dan Refotmasi Polri), h. 71 -72.

Page 39: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

31

3. Mencari serta mengumpulkan bukti;

4. Membuat terang tentang tindak pidana yang te1jadi;

5. Menentukan tersangka pelaku tindak pidana.

Undang-undang RI No. 8 tahun 1981 tentang I-fokum .Acara Piclana (KUHAP)

memberikan peran utama kepacla Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk

rnelaksanakan tugas penyeliclikan clan penyiclikan tindak piclana (secara umurn) tanpa

batasan lingkungan kuasa, sepanjang masih termasuk dalam lingkup hukum publik,

sehingga pacla clasarnya Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh KUHAP diberi

kewenangan untuk melakukan penyeliclikan clan penyiclikan terhadap semua tindak

piclana. Namun demikian KUHAP masih memberikan kewenangan kepada Pejabat

Pegawai Negeri Sipil tertentu untuk melakukan penyiclikan sesuai clengan wewenang

khusus yang diberikan oleh Unclang-undang yang menjacli da8ar hukumnya masing­

masing (Penjelasan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang No. 8 Tahun 1981).

Mengenai kewenangan um um yang dipunyai Polri berdasarkan Pasal 15 (1)

Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara RI (Polri) tersebut

di alas dapat dijelaskan lebih lanjut dalam .uraian berikut. Bahwa rumusan Pasal 15

ayat (1) huruf a merupakan legitimasi bagi kepolisian Negara Republik Indonesia

sebagai "Pejabat yang berwenang" menerima laporan dan pengaduan dalam rangka

pelaksanaan tugas Kepolisian. Di samping itu, Pasal 15 ayat (1) huruf a ini

merupakan pula penegasan dari kewenangan penyelidik dan penyidik sebagaimana

dimaksud Pasal 5 ayat (I) dan Pasal 7 ayat (1) KUHAP (UU No. 8 tahun 1981) yaitu

"Menerima laporan dan pengaduan dan seseorang tentang adanya tindak pidana".

Page 40: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

32

Dengan demikian dapat disimak bahwa kewenangan Polri dalarn menerima laporan

dan pengaduan, rnempunyai dua sumber yaitu: (I) sebagai kewajiban umum

Kepolisian menurut UU No. 2 Tahun 2002; dan (2) sebagai kewajiban dalam rangka

proses pidana rnenurut KUHAP.28

Kewenangan umum untuk memberikan bantuan pengamanan juga dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan instansi lain serta kegiatan masyarakat pada u•numnya.

Namun demikian pengguman kewenangan ini hanya atas permintaan instansi yang

berkepentingan atau atas permintaan masyarakat. Bantuan pengamanan oleh Polri

tersebut diberikan untuk memperkuat pengamanan yang dilakukan secara internal

oleh instansi atau masyarakat yang bersangkutan. Kegiatan masyarakat yang sifatnya

masal dan berpotensi menimbulkan gangguan biasanya dimintakan · bantuan

pengamanan kepada Polri selaku institusi pemelihara dan penjaga Kamtibmas.

Pengamanan oleh Polri tersebut di samping sebagai pelaksanaan tugas Poiri selaku

pemelihara Kamtibmas, juga sebagai wujud pemberian pelayanan umum yang baik

dari institusi kepolisian kepada masyarakat. 29

C. Profcsionalismc Polisi

Profesi Polri adalah profesi mulia (nobile ofjicium) sebagaimana profesi­

profesi terhormat lainnya yang memberikan perlindungan dan pengayoman kepada

28 Pudi Rahardi, Hukum Kepolisian: (Profesionalisme dan Refotmasi Polri), h. 76.

29 Anton Tabah, Palisi Pe/aku don Pemikir, h. 95.

Page 41: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

33

masyarakat, dan jasanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.30 Sebagai suatu profesi

maka diperlukan upaya. pemolisian profesi, karena polisi ri1erupakan ·suatu pekerjaan

yang memiliki status sosial yang tinggi dan bergengsi. Di samping itu juga, polisi

sebagai profesi merupakan suatu pengkhususan (spesialisasi) yang mempersyaratkan

pendidikan formal yang dapat dipertanggungjawabkan. Profesi Polri memiliki standar

persyaratan yang ketat untuk masuk, dan merupakan · suatu organisasi yang

mengembangkan sendiri suatu pengetahuan teoritis. Kepolisian juga merupakan suatu

badan yang mempunyai dan melaksanakan kode etik dan memiliki otonomi politik

untuk mengontrol nasibnya sendiri.31

Adapun ukuran profesionalisne Polri memiliki kriteria dan ciri-ciri yang

hampir sama dengan profesi yang lain, Profesi6nalisme Kepolisim1 mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut:32

I. Jujur, taat terhadap kewajiban dan senantiasa menghormati hak-hak orm1g

lain.

2. Tekad di dalam jiwanya, setiap amal perbuatan dilandasi 6leh niat untuk

beribadah dan merupakan pengabdian diri nya kepada dan bagi

kepentingan orang lain sebagai bukti adanya kepedulian terhadap

lingkungan sekitamya.

30 Ronny R Nitibaskara, Palisi dan Korupsi, (Jakarta: Radjawali I'ress, 2005), h. 359.

" Bibit Samad Irianto, Pemikiran Menuju Polri yang Profesiona/, Mandiri, Berwibawa dan Dicintai Rakyat, (Jakatta: Restu Agung, 2006), h. 174.

32 Pudi Rahardi, Hukum Kepolisian, (Profesionalisme dan Refotmasi Polrl), h. 204-205.

Page 42: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

34

3. Memiliki sifat, watak dan akhlak serta kepribadian yang baik dengan

berlandaskan pada Taqwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Amal perbuatannya senantiasa diawali dengan niat dan itikad baik dan

untuk mencapai tujuan dilakukan dengan cara ya11g baik clan benar.

5. Tidak akan pernah berniat jelek terhadap tugas yang dipercayakan

kepadanya, oleh masyarakat dan negara maupun bangsa berdasarkan

hukt<m yang berlaku.

6. Memiliki kebanggaan pada profesinya dengan mendahulukan

kepentingan umum daripada kepentingan pribadinya.

Masih berkaitan dengan profesionalisme Polri, menurut Anton Tabah,33 di

dunia ini terdapat lima syarat yang harus dipenuhi oleh institusi kepolisian agar

profesional, yaitu:

I. Well Motivated, yaitu seorang calon anggota polisi harus memiliki

motivasi yang baik ketika dia menjatuhkan pilihan untuk menjadi polisi.

Motivasi tersebut ikut memberi warna p,emolisian seorang anggota polisi

dalam mengembangkan kariernya. Well motivated dapat dipantau sejak

awal, yakni ketika dilakukan rekruitmen di institusi kepolisian.

2. Well Educated, yaitu untuk mendapatkan polisi yang baik maka harus

dididik untuk · menjadi polisi yang baik. Hal ini menya11gkut sistem

pendidikan, kurikulum clan proses belajar mengajar yang cuki.p ketat,

disiplin yang rumit di lembaga pendidikan kepolisian.

''Anton Tabah, Membangun Polisiyang Kuat;(Jakarta: Mitra Hardhakusuma, 2001), h. 5-8.

Page 43: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

35

3. Well Trained, yaitu perlu dilakukan pelatihan sccara terus-rnenerus bagi

anggota polisi melalui proses managerial yang ketat agar pendidikan dan

pelatihan yang sinkron man1pu menjawab berbagai tantangan kepolisian

aktual dan tantangan di masa depan.

4. Well Equiped, yakni menyangkut penyediaan sarana dan prasarana yang

cukup bagi institusi kepolisian, serta penyecliaan sistem dan sarana

teknologi kepolisian yang baik agar anggota polisi dapat menjalankan

tugas dengan baik.

5. Well fare, yalmi diberikan kesejahteraan kepada anggota polisi dengan

baik, menyangkut gaji, tunjangan dan penghasilan lain yang sah yang

cukup untuk menghidupi polisi dan anggota keluarganya.

Selanjutnya menurut Sadjijiono, khusus untuk kondisi Indonesia untuk

rnencapai profesionalisme Polri, syarat-syarat yang telah dikernukakan oleh para ahli

tersebut di atas perlu ditambah dengan aspek yang berkaitan dengan pengorganisasian

clan pengawasan kepolisian. Hal ini didasarkan pada kondisi Polri yang dihaclapkan

pada kultur, idiologi bangsa dan karakteristik masyarakat Indonesia yang beragam.

Adapun mutu kepolisian yang ideal di Indo;1esia meliputi: 34

I. Motivasi dan moralitas yang baik clari calon anggota clan setiap anggota

Polri, yang dapat ditelusuri sejak rekruitmen calon anggota hingga

rnemasuki masa clinas kepolisian.

l·•sadjijiono, Fungsi Kepo/isian dalam Pelaksanaan Good Governance (Yogyakarta: Laksbang Pressindo, 2005) h. 236-237.

Page 44: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

36

2. Dasar pendidikan umum dan pendidikan kepolisian yang memadai, yakni

dasar pendidikan umum yang berorientasi pada relevansi kebutuhan

tugas, sedangkan pendidikan kepolisian harus sesuai dengan kurikuium

yang berorientasi pada tugas utama kepolisian. dan tantangan tugas di

masa depan.

3. Melakukan pelatihan secara rutin dan berkelm~utan.

·1. Memiliki keahlim1 dan mampu menggunakan pe:ralatan yang memadai

sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.

5. Pemberian kesejahteraan yang cukup berdasarkan kebutuhan normal

dalam masyarakat, yang berorientasi pada gradasi golongan kepangkatan

dan masa berdinas.

6. Pengorganisasian yang efektif yang berorientasi pada tugas dan

wewenang serta struktur ketatanegaram1. Hal ini dimaksudkan untuk

mewujudkan kepolisian yang benar-benar mandiri.

7. Adan ya pengawasan yang baik dalam sistem organisasi.

Dengan demikian maka wujud profesionalisme Polri dapat dilihat dalam

pelaksm1aan tugas dan wewenang kepolisian yang harus didukung oleh kecakapan

tcknis kepolisian yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan serta pengalm11an-

Page 45: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

37

pcngalaman tugas. Hal tersebut merupakan landasan bagi penilaian kualitas profesi

Polri yang menurut D.P.M Sitompul, menganclung makna:35

a. Profesi Polri berkaitan clengan jarninan hak clan kewajiban setiap warga

Negara yang berorientasi pada kepentingan \tmtm).

b. Pelakanaan tugas/profesi Polri terkait dengan kepastian hukum dan

keaclilan.

c. Profesi Polri dibatasi oleh ketentuan peraturan perunclang-unclangan

sehingga memerlukan kemahiran clan penguasaan hukum.

cl. Adanya pengawasan yang ketat atas perilaku :Pribacli anggota Polri

melalui Kocle Etik Profesi Polri.

Sciring dcngan terjadinya perubahan pai·acligma di tubuh Polri, yakni dari

sosok polisi yang sebetumnya bersikap militeristis karena menj acli bagian dari ABRI,

kemudian menjadi polisi sipil setelah pisah dari ABRI, masyarnkat menghenclaki agar

Polri meningkatkan profesionalismenya clalam menjalankan tugas dan kewajiban baik

sebagai pemelihara Kamtibmas mattpun. sebagai aparat penegak hukum. Ukuran

profesionalisme yang henclak cliraih oleh institusi Polri harus memenuhi kriteria atau

ciri-ciri profesionalisme POLRI profesionalisme sebagaimana tersebut di bawah ini:36

a. Keterampilan yang diatur berdasarkan atas pengetahuan teoritis.

35Sitompul DPM, Maja/ah Bhayangkara Edisi Khusus, Dies Nata/is J;e 56, (PTIK: Jakarta, 2002), h. 16.

36 Legge and Exley, Profesionalism and Modernism Police, (New York, 1995), h. 323.

Page 46: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

38

b. Memperoleh pendidikan tinggi dan latihan kemampuan yang diakui oleh

rekan sej awatnya.

c. Adanya organisasi profesi yang menjamin berlangsungnya budaya profesi

melalui persyaratan untuk memasuki organisasi. tersebut (ketaatan pada

Kode Etik Profesi).

d. Adanya nilai khusus yang harus diabdikan pada kemanusiaan.

Jadi, seorang profesional hidup dari profesinya dan secara terns menerus

berusaha meningkatkan keahlian ilmunya sendiri. Berangkat dari definisi tersebut

maka tampak jelas bahwa para ilmuwan dapat disebut sebagai profesional.

Permasalahannya sekarang adalah bagaimana rumusan profesionalisme yang harus

diterapkan di lingkungan Polri. l'rofesionalistne Polri wujuclnya aclalah merupakan

dasar-dasar sikap, cara berpikir, tindakan dan perilaku yang clilanclasi oleh ilmu

kepolisian yang diabdikan pada kemanusiaan dalarn w1tjud terselenggaranya

keamanan dan tegaknya hukum. Jadi, terciptanya rasa aman dan kebenaran demi

tegaknya hukum adalah hakekat tujuan jiwa pengabdian clan profesionalisme Polri

yang benar clengan berlandasankan pacla prinsip penuntun yang wajib dipedomani

oleh setiap personil Pold yaitu Pancasila, Tribrttta dan Catur Prasetya.37

D. Pcrscpsi Masynraknt Tcrhadap Polisi

. Sulit rasanya memisahkan keeratan hubungan antm·a masyarakat dengan

polisi. Polisi clan masyarakat bagaikan air dengan ikannya. Ticlak ada masyarakat

"Awaloedin Djamin, Prinsip-prinsip Penuntun Polri, (Jakarta: PTIK, 1961) h. 49.

Page 47: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

39

. tanpa. polisi. Sebaliknya, keberadaan polisi tidak dapat dilepaskan dari

masyarakatnya. Dimana ada masyarakat, di situlah terclapat institusi yang

namanya polisi (ubi societas ubi politie). Polisi merupakan sebuah institusi

hukum yang cukup tua. keberaclaannya, setua usia kehiclupan bermasyarakat

clalam sejarah manusia.

Polisi (mulai clalam bentuknya yang amat sederhana sampai polisi

modern) climanapun di clunia ini umumnya mempunyai clua peran sekaligus.

Pertama, polisi aclalah institusi yang bertugas menjaga clan mcrnelihara

keamanan clan ketertiban masyarakat, agar tercapai kehidupan am:rn, tentram,

clan clamai (police as a maintenance order office1). Kedua, polisi aclalah institusi

yang berperan dalam penegakan hukum clan norma yang hiclup di masyurnkat

(police as a enforcement order officer). Pada pelaksanaan peran clemikian, polisi

adalah institusi yang clapat memaksakan berlakunya hukum. Manakala hukum

clilanggar, terutama oleh prilaku menyimpang yang namanya kejahatan, maka

cliperlukan peran polisi guna memulihkan keaclaan (restitution in integrumj

clengan memaksa si pelanggar hukum untuk menanggung akibat dari

perbuatannya.38

Ada al&san P,enting untuk mempertahankan perlunya mengkaji pertukaran

antara polisi Indonesia clengan masyarakatnya, bahkan sampai kepacla alasan

teoritis. Alasan teoritis climaksud mengatakan, bahwa hasil kerja yang clicapai

oleh suatu lembaga dalam masyarakat, tidak sepenuhnya merupakan prestasi

38 Pudi Rahardi, Hukwn Kepo/isian, (Profesionalisme don Refotmasi Po/ri), h. 173-174.

Page 48: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

40

lembaga bersangkutan, melainkan merupakan hasil pertukaran antara berkerjanya

. . 39 lembaga tersebut dengan lingkungam1ya.

Singkat kata, "hasil ke1]'a polisi tidak bisa dinilai secara berdiri sendiri

clan absolut". Arti absolut sendiri di sini melihat prestasi polisi semata-mata

sebagai hasil karya para anggota polisi sendiri. Ahli-ahli berpendapat demikian.

Lebih tepat dikatakan, bahwa prestasi ke1ja polisi merupakan fungsi dari keadaan

di sekelilingnya. Baik berupa hambatan maupun dukungan dan dorongan. !tu

berarti bahwa terdapat suatu pertukaran yang erat antara polisi dengan

lingkungan, masyarakat dan bangsanya. Itulah yang menentukan hasil kerja clan

prestasi polisi ."0 Suatu keberhasilan kerja dan prestasi sangat dimungkinkan

clapat mempengaruhi dan membentuk citra polisi da11 kepolisian di mata

rnasyarakat.

Palisi merupakan organ paling depan bagi ditegakkannya kembali hukurn

yang dilanggar. Dalam sistem peradilan pidana (criminal justice system), polisi

bertugas mengurai benang rnwetnya sebuah kasus kejahatan, mulai dari proses

penyelidikan dan penyiclikan, pembuatan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan

menyerahkan kepada kejaksaah. Dalam pelaksanmm tugas ini polisi,

profesionalisme daµ nama baik polisi dipertaruhkan dalam menangkap tersangka

pelaku kejahatan. Sebab bila polisi tidak berhasil menangkap penjahat, maka

39 Anton Tabah, Palisi Pe/aku dan Pemikir, h. 82.

40 Ibid, h. 83

Page 49: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

41

keselamatan masyarakat akan terancam.41 Selain itu kine1ja polisi juga harus

ditunjang oleh kesepahaman persepsi dalam setiap menangani kasus kejahatan

dengan institusi penegak hukum lainnya seperti kejaksaan dan kebakiman,

karena masih dalam sebuah sistem guna menangkap clan memenjarakan pelaku

kejahatan "integrated criminal justice system".

Bagaimanapun polisi adalah tokoh ambivalen. Di satu pibak, Polisi dicari

oleh masyarakat, di lain pihak masyarakat yang sama itu pula berusaha untuk

menjauhi dan tidak mau oerhubungan dengan polisi. Sikap masyarakat yang

"mendambakan" dan sekaligus "menolak" itu kiranya cukup bisa dimcngcrti,

oleh karena tugas polisi di satu pihak melindungi, mengayomi clan melayani,

seclang di pihak lain pihak polisi juga harus menclisiplinkan masyarakat itu.

Karena begitu dekatnya polisi dengan masyarakat, maka masyarakat pt;n

menaruh banyak harapan kepada polisinya, sehingga dengan demikian kineria

(pe1jormance) polisi pun lalu banyak menadapat perhatian. Kaitan antara atau

basil interaksi antara harapan dan kinerja itulah yang membuahkan citra polisi.4:!

Kondisi riil pelayanan publik dan pelaksanaan tugas penegakkan hukum,

klrnsusnya di lingkungan organisasi Polri, hingga saat ini masih belum

memuaskan 111asyll;rakat atau dengan kata lain masih jauh dari predikat pelayanan

yang bermutu. Seperti yang diungkapkan oleh Satjipto Raharjo, Pakar Hukum

•11 M. Khoirudin dan Sadjijono, Mengenal Figur Palisi Kita, (Yogyakarta: LaksBang

PreSSindo, 2006), h. 26.

·12 ibid, h. 212-213

Page 50: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

42

dan Staff ahli Kapolri, bahwa "Polisi Indonesia barn be!ajar menjadi polisi sipil

kurang lebih 6 tahun sejak tahun 1999 dengan melepaskan diri dari doktrin

militer. Pimpinan Polri senantiasa melakukan koreksi di tubuh Polri clengan

harapan agar Polisi menjacli lebih profesional".

Mengenai pelayanan publik yang clilakukan oleh polisi kepada

masyarakat ini pernah diteliti oleh Lembaga Survei Indonesia pacla tahun 2005.

Penilaian publik terhadap kine1ja kepolisian ini terangkum dalam survei nasional

yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2.8 Juli hingga 2 Agustus

2005. Survei ini mengambil sampel 1.396 responden nasional dengan metode

multistage random sampling clan wawancara tatap muka, dengan margin of error

2,6 persen clan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei LSI ini

memperlihatkan, penilaian responclen terhaclap kine1ja kepolisian secara umum

memang masih baik, yaitu 69 persen menilai baik. Nanmn, jika membandingkan

dengan survei sebelumnya pacla Februari 2005, responclr~n yang menilai kine1ja

kepolisian baik menurun menjadi 62 persen. Seclangkan persentase yang meni!ai

buruk kinerja kepolisian justru meningkat clari 23 persen menjacli 28 persen,

berarti kine1ja kepolisian memburuk. Lebihjelasnya lihat: tabel di bawah ini43 :

" Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kinerja Kepolisian, http://www.lsi.or.id/risei/39/kinerja­kepolisian, diakses pada tanggal 4 Agustus 2009.

Page 51: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

43

?itcnangkappe_n:(dundupan '811111111!1111!1111!1111!11J48

Menangkappenjudi '8111!1111!1111!1111!1111!1111!1111!1111!1111!1B82

Pelayanan berkualitas yang diberikan oleh insta,nsi kepolisian sangat

ditentukan oleh para pelaksana pelayanan di lapangan dan loket-loket yang

berhubungan langsung dengan masyarakat. Bahkan juga perlu dibuka pintu

pc la ya nan yang jelas dan terukur bagi masyarakat, karena dengan jelas tercantum

syarat dan biaya. Hal itu sesuai slogan yang selama ini didengungkan oleh polri

"Tekadku Pe/ayanan Terbaik" atau slogan "Melindungi dan Melayani".

Memang cukup banyak yang harus diluruskan tMtang persepsi warga

masyarakat terhadap polisi dan profesinya. Karena dapat saja penilaian tersebut

bersifat apriori yang sengaja dan menjelek-jelekan institusi kepolisian. Dalam

rnenilai sikap atau persepsi masyarakat terhadap polisi haruslah secara

proposional. Harns dipahami bahwa polisi bukan sekedar penegak hukum, . '

melainkan juga sebagai pemelihara keanmnan dan ketertiban masyarakat.

Page 52: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

44

E. Polisi Mcnurut Islam

Dalam dunia Islam sendiri adanya lembaga kepolisian telah cukup dikenal.

Lembaga ini telah mulai dikenal atau ada pada zaman pemerintahan khalifah

Urnar bin Khatab antara tahun 634-644 M. Kepolisian pada waktu itu dikenal

A hdast dan kepalanya disebut Shahib ul Ahdast. Hal ini disebutkan dalam sebuah

buku tentang kepemimpinan Umar bin Khatab sebagai berikut44 :

a. Perkara-perkara pertentu seperti perzinahan dan pencurian diadili oleh

para qadhi, sedangkan penindakan hukum pendahuluan berada dalam

juridiksi kepolisian. Jawatan kepolisian ditempatkan di atas kedudukan

yang tetap disebut Ahdats pada waktu itu, sedangkan kepala kepolisian

disebut Shahib-ul-Ahdats.

b. Ketentuan yang perlu juga diadakan dan pejabat-pejabat diangkat

disenrna tern pat untuk menjalankan kewajiban-kewajiban

pemeriksaan, misalnya memeriksa berat dan ukuran, keamanan

kebebasan jalan dari rintangan-rintangan berupa pendirian rumah

diantaranya, pencegahan pemuatan meJebihi batas atas binatang-

binat11ng, ,larangan penjualan minuman keras untuk umum dan

sebagainya.

'14 Syibu Nu'mani, Umar yang Agung Sejarah dan Kepemimpinan Khalifah, Bandung, Pustaka­

Perpustakaan Salman !TB, 1981, ha!. 324.

Page 53: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

45

Tugas ,sosial Polisi dalam Islam adalah untuk menjaga keselamatan jiwa

raga dan harta benda setiap warga masyarakat serta Jingkungan dalam dari segala

bentuk gangguan yang akan menimbalkan keresahan dan mengganggu ketertiban

masyarakat umum. Tugas ini dilaksanakan dengan jalan memberikan

. perlindungan dan pertolongan kepada setiap Warga masyarakat yang

membutuhkan.

Memberikan pertolongan dan perlindungan kepada orang-orang yang

memperlukannya adalah merupakan suatu perbuatim yang mulia dan sangat

terpuji. Seperti difirmankan Allah SWT dalam Surat An .. Nisa' ayat 75 :

-:: ,,,. ----- )¢ ... .; ... .,, ,,.# ' ~ ,..; ® ~ _:£1:, ..tJ <):? GJ J..,... lj t) j _:[b ..tJ (~

Artinya : Jviengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah davz (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri Ini (Mekah) yang za/im penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami peno/ong dari sisi Engkau!".

Surat Al-Maidah ayat 2 :

Page 54: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

46

~ ~

:Jil ol :Jili).f\3 '\~3J.jl3~~1 JP i)3~ -13 L.c:J}1J\3)\ J~ i)3~3

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar­syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pu/a) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan · dari Tuhannya dan apabila kamu Tel ah menye/esaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong­menolonglah kamu dalam (m~ngerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Kemudiari hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Ahmad meriwayatkan

clari Anas Ibn Malik, dia berkata bahwa Rasulullah bersabda:45

Artinya : "To long (belalah) sa11daramu yang dza/im, maupun yang didzalimi ". Dikatakan wahai Rasulullah Saw, menolong orang yang didzalimi itu dapat kami pahami, namun bagaimana kami bisa menolong orang yang berhuat dzalim? Beliau bersabda : "cegah dan laranglah dia dari berbuat dzalim, begit11lah menolongnya ".

Selain itu Allah juga memerintahkan umatnya untuk saling menasihati

kepacia jalaq · ke\Jaikan, saling memberikan petunjuk kebenaran inilah

perintahnya, seperti yang termaktub da!am Surat al-Ashr ayat 1-3 :

"Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah; Ringkasan Tafiir lbnu Katsir, (J<tkarta: Gema Insani Press, 1999), h. 14. Judul asli "Taisiru al-Aliyyu/ Qadir Ii fkhlisari Taf!;ir lbn Katsir, Ji/id 2" (Riyadh: Maktabah Ma'arif, 1989).

Page 55: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

47

... /. ,,,,, • J. ,,, • J,- ,,, -;:.... -;: _,,.... "' J "" ... i""' ef - ,,. .. ,.,

~I l};;i;j ly..I~ u;.;'.\11 ':ii) Qr J} &-i~I 0} ~!JiFJlj

c'r'.l' • ~-1L i· ·~ 1,:, : ::_ i{, i· ' 1,:, ~il.,r.--- : r Y J '-r"" : .YP Y J

Artinya : "Demi masa (1). Sesungguhnya manusia itu benar-benar da/am kerugian (2), Kecuali orang-orang yang beriman dan menge1jakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran(3) ".

Maka jelaslah ha! tersebut di atas, secara tidak langsung, juga

mendasari tugas yang dilakukan oleh polisi selaku pelindung, pengayom clan

pelayan masyarakat. Selain itu dengan Jebih dekatnya tugas polisi (kepolisian)

clengan masyarakat untuk saling tolong menolong dalam mengurangi clan

rneminimalisir kejahatan atau prilaku yang tidak menyenangkan clan di

pandang oleh masyarakat sebagai prilaku yang menyimpang. Dengan kata lain,

clapat disebutkan bahwa tugas selaku pelindung, pengayom dan pelayan

masyarakat adalah tugas yang telah dimanahkan clan dipcrintahkan oleh agama

Islam.

Page 56: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

BAB III

BIOGRAFI KEPOLISIAN RESORT METRO JAKARTA SELA TAN

Dengan Pembangunan Community Policing, Polres Metro Jakarta Selatan

selalu siap untuk melindungi mengayomi dan melayani masyarakat. Alas dasar itu

Polres berusaha membangun sinergi penyelenggaraan keamanan, melalui cara:

1. Membangun Kemitraan.

2. Terciptanya lingkungan kerja, dengan adanya bantuan fungsional kepolisian

masyarakat dan lingkungan ke1ja, yang pada akhirnya terbentuk lingkungan

makro dengan luas wilayah, jumlah penduduk, terbangunnya pranata hukum

dan pranata sosial.

3. Terbentuknya sinergi dengan potensi masyarakat.

4. Membangun jaringan intelejen keamanan internal kewilayahan untuk

menemukan akar gangguan, rengendapan masalah keamanan, ambang

gangguan dan dapat teratasi setiap gangguan nyata yang te1jadi.

Pembangunan Masyarakat Patuh Hukum :

1. Ke1jasama dengan institusi Penegak hukum dan departemen yang membawahi

PPNS, Pemc,la se~ta kelompok masyarakat peduli pada kesadaran hukum dan

keadilan.

2. Terwujudnya Penegakkan Keadilan Masyarakat, terutama memiliki strategi

pencegahan tindak kriminal, penerapan yang konsisten pada proseclur

penanganan pelaku tinclak criminal sesuai hukum dan HAM.

Page 57: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

49

3. Terwujudnya 7 Dimensi Pelayanan Masyarakat yang mencakup :

• Berkomunikasi berbasis kepedulian;

• Cepat Tanggap;

• Kemudahan pemberian Informasi;

• Proseclur yang efisien dan efektif;

• Biaya yang formal dan wajar;

• Kemuclahan penyelesaian urusan; clan

• Lingkungan fisik tempat ke1ja yang kondusif.

A. Visi clan Misi POLRI

!stilah visi dan misi di lingkungan masyarakat tidak lagi sebagai ha! barn,

tetapi di lingkungan Kepolisian Negara RI istilah tersebut belum lama digunakan,

kecuali clalam ha! tertentu seperti perumusan kebijakan pimpinan pada tingkat

Mabes clan sampai pacla tingkat Polda. 1

Visi merupakan nilai kerohanian bagi setiap insan anggota Polri clan wajib

clijabarkan dalam kehidupannya baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai

hamba hukum.2 Visi Polri adalah cita-cita yang harus divvujudkan dalam setiap

clerap langkah kehidupan setiap anggota Polri untuk mengayunkan langkah . ' .

sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat maupun sebagai

1 Pudi Rahadi, Hukum Kepo/isiflll (Profesiona/isme dan Reflmnasi Palisi), (Surabaya: Laksbang Mediatama, 2007), h. 267.

2 Kinarto, Po!ri Mandiri, Meremmgi Kritik terhadap Polri, buku 4, Cipta Manunggal, Jakarta. ·. !999;h.4

Page 58: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

50

penegak hukum. Visi Polri harns diwujudkan mdalui pelaksanaan tugas di

lapangan sesuai bidangnya seperti di bidang operasional berseragam atau tidak

berseragam. Selaku pribadi, di manapun polisi bertugas harus menyadari bahwa

Polri adalah salah satu institusi pemerintah yang diberi wewenang oleh negara

untuk melayani masyarakat. Misi adalah rumusan tugas yang ditetapkan namun

bersifat umum untuk dilaksanakan dan masih bersifat abstrak. Agar misi tersebut

dilaksanakan maka tentllnya setiap pemimpin wajib menetapkan tugas pokok clan

selanjutnya membuat program kegiatan yang bersifat tindakan clan kegiatan.3

Visi POLRI aclalah Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan

Pelayan Masyarakat yang selalu clekat clan bersama-sama masyarakat, se11a

sebagai penegak hukum yang profesional clan proposional yang selalu

menjunjung tinggi supermasi hukum clan hak azasi manusia, Pemelihara

keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan clalam negeri dalam suatu

kehidupan nasional yang clemokratis dan masyarakat yang sejahtcra.

Sedangkan misi POLRI aclalah berdasarkan uraian Visi sebagaimana

tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan aclalah

sebagai berikut :

• Memberikan perlinclungan, pengayoman clan pelayanan kepacla masyarakat . . (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas

clari gangguan fisik rnaupun psykis.

'Jbic/, h. 26

Page 59: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

51

• Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan

preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan

hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).

• Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung

tinggi supremasi hukum dan hale azasi manusia menuju kepada adanya

kepastian hukum dan rasa keadilan.

• Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap

memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai

integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai

tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapal

menc!orong meningkatnya gairah ke1ja guna mencapai kesejahteraan

masyarakat

• Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya

menyamakan Visi clan Misi Polri kedepan.

• Memelihara soliditas institusi Polri dari btrbagai pengaruh external yang

sangat merugikan organisasi.

• Melanjutlqn opyrasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna

menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Meningkatkan kesadaran hukum clan kesadaran berbangsa dari masyarakat

yang berbhineka tunggal ika.

Page 60: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

52

Sasaran : Dalam rangka mewujudkan Visi clan Misi Polri maka

ditetapkan sasaran yang hendak dicapai adalah :

Biclang Kamtibmas

• Tercapainya situasi Kamtibmas yang kondosif bagi penyelenggaraan

pembangunan nasional.

• Terciptanya suatu proses penegakan hukum yang konsisten dan berkeaclilan,

bebas KKN clan menjunjung. tinggi hak azasi manusia.

• Terwujuclnya aparat penegak hukum yang memiliki integritas dan

kemampuan profesional yang tinggi serta mampu bertindak tegas adil clan

berwibawa.

• Kesadaran hukurn dan kepatuhan hukurn rnasyarakat yang rneningkat yang

terwujucl clalarn bentuk partisipasi aktif dan dinarnis rnasyarakat terhadap

upaya Binkarntibrnas yang sernakin tinggi.

• Kine1ja Polri yang lebih profesional dan proporsional dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai clemokrasi sehingga disegani dan menclapat dukungan kuat

clari rnasyarakat untuk mewujudkan lingkungan kehiclupan yang lebih aman

clan tertib.

Bidang Keamanan Qalam Negeri

• Tercapainya kerukunan antar umat beragama dalam kerangka interaksi sosial

yang intensif serta tumbuhnya kesadaran berbangsa guna menjamin keutuhan

bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ilea.

Page 61: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

53

• Tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila clan UUD 1945.

Filosofi: Disimak dari kandungan nilai Pancasila clan Tribrata secara

filosofi memuat nilai-nilai kepolisian sebagai abcli utama, sebagai warga negara

telaclan clan wajib menjaga kete1tiban pribacli rakyat.

B. Satuan clan Bagian Kcsatuan

BAGIAN OPERASIONAL

Bagian Operasional aclalah salah satu Unsur pembantu pimpinan dan

pelaksana staf Polres Metro Jakarta Selatan, yang bei:acla di bawah Kapolres.

Bagian Operasional dipimpin oleh KaBagOps berpangkat Ajun Komisaris Besar

Polisi (AKBP), yang bertanggung · jawab kepacla Kapolres clan clalam

pelaksanaan tugas sehari-hari clibawah kenclali Wakiipolres.

Bagian Operasional bertugas menyelenggarakan aclministrasi dan

pengawasan oprasional, perencanaan clan pengenclalian operasional Kepolisian,

pelayanan fasilitas clan perawatan tahanan . clan pelayanan atas permintaan

perlinclungan saksi/korban kejahatan clan permintaan bantuan pengamanan proses

peraclilan clan pengapmnan khusus lainnya.

Kabag Operasional clalam melaksanakan tugas kewajibannya clibantu oleh :

1. Kepala Sub Bagian Pembinaan Operasional, disingkat Kasubbag Binops.

2. Kepala Sub Bagian Perawatan Tahanan, disingkat Kasubbagwattah.

Page 62: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

54

BAGIAN ADMINISTRASI

Bagian Administrasi adalah salah satu unsur pembantu pimpinan dru1

pelaksana staf di Polres Metro Jakarta Selatan yang beracla dibawah Kapolres

Metro Jakarta Selatan, bertugas membina clan menyelenggarakan manajemen

biclang Personel Polres.

Bagian Administrasi (BagMin) dipimpin oleh Kepala Bagian

aclministrasi disingkat Kabagmin berpangkat Ajun Komisaris Besar polisi

(AKBP) bertanggung jawab kepacla Kapolres Metro Jakarta Selatan dan clalam

pelaksanaan tugas sehari-hari clibawah kenclali Wakapolres Metro Jakarta

Selatan.

BAGIAN BINA MITRA

Tugas, Fungsi dan Peranan Binamitra

1. Tugas Binamitra aclalah Mencipatakan situasi clrui kondisi masyarakat yang

marnpu menolak, menangkal, mencegah, clan menru1ggulangi terjaclinya

gangguan Kamtibmas terutama mengusahakrui ketaatan masyarakat terhadap

hukum dan peraturan perundang-unclangan yang berlaku.

2. Fungsi Bin~mitr'\ aclalah Sebagai juru penerru1g dan penyuluh dalrui1 rangka

melaksanakan pembinaan kesadaran hukum dan ketaatan masyarakat kepada

hukum clan perundang undangan yang berlaku serta menjadikru1 masyarakat

agara mampu mengamankan clirinya sendiri clan lingkungan.

Page 63: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

55

3. Pcranan Binamitra adalah Segala usaha dan kegiatan sebagai pengayom,

pelindung, pembimbing, pendorong, pengarah, pelayan dan penggerak

masayarakat.

·SATUANINTELKAM

Tugas Pokok clan fungsi

I. Tugas Pokok

1. Sebagai Mata dan Telinga kesatuan Polri yang berkewajiban melaksanakn

deteksi dini dan memberikan peringatan masalah clan perkembangan

masalah dan perubahan kehidupan sosial dalam masyarakat.

2. Mengidentifikasi ancaman, gangguan, atau hambatan terhadap

Kamtibmas.

3. Melaksanakan pengamatan terhadap sasaran-sasaran te11entu dalam

masyarakat di bedang lpoleksosbudhankam bagi kepentingan yang

membahayakan masyarakat khususnya dalam kegiatan kontra Intelijen

4. Menciptakan kondisi tertentu yang menguntungkan dalam masyarakat

bagi pelakasanaan tugas Polri.

Dalam melaksanakan tugasnya Sat Intelkam merniliki unit ke1ja scbagai

berikut :

• Unit Bidang Sosial Ekonomi

• unit Bidang Sosial Budaya

Page 64: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

• Unit Bidang Keamanan

• Unit Bidang Politik

• Unit Jihandak (Perijinan Senjata clan Bahan Peladak)

• Unit Undercover

• Unit POA (Pengawasan Orang asing)

II. Fungsi

56

Pengamanan dan penggalangan untuk keperluan pelaksanaan tugas dan

fungsi kepolisian, terutama penegakan hukum, pembinaan kamtibmas, serta

kcpcrluan tugas bantuan pertahanan dan kekuatan sosial.

SATUAN RESKRIM

FUNGSI TEKNIS RESKRIM

Dasar

• Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana, LN tahun 1981 No. 76 T. LN. No. 3209.

• Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

• Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang­

undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

• Surat Keputusan kapolri No.Pol. : Skep/1674/XI/l 998 tentang Naskah

Sementara Buku Petunjuk Induk Reserse Polri.

Page 65: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

57

• Surat Keputusan Kapolri No.Pol. : Skep/1205/IX/2000, tentang Revisi

Himpunan Juklak dan Juknis Proses Penyidikan Tindak Pidana.

Tugas Pokok dan Fungsi

1. Tugas Pokok

Tugas Pokok Reserse Polri adalah melaksanakan penyelidikan,

penyidikan dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri

Sipil (PPNS) beerdasarkan Undang-undang No. 8 tahun 1981 dan peraturan

perunc!angan lain.

2. · Fungsi

Menyelenggarakan segala usaha, kegiatan dan pek<~rjaan yang berkenaan

dengan peke1jaan fungsi Reserse Kepolisian dalam rang;ka penyidikan tindak

pic!ana sesuai dengan Undang-unc!ang yang berlaku, dan sebagai Korwas PPNS

serta pengelolaan Pusat Informasi Kriminal (PIK.).

SA TUAN NARKOBA

Tugas Pokok dan Fungsi :

• Kasat Narkoba

• Memimpin, mengendalikan dan melakukan pengawasan terhadap

penanganan kasus-kasus tindak pidana narkoba di lingkungan Polrc!;

Metro Jakarta Selatan.

Page 66: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

58

• Melakukan pembinaan s~mber daya di \ingkungan Sat Narkoba dalam

rangka efektifitas pelaksanaan tugas.

• Melaksanakan koordinasi baik ke luar maupun ke: dalam di lingkungan

Sat Narkoba dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas.

• Sat narkoba dipimpin oleh Kasat Narkoba be11anggung jawab kepada

Kapolres Metro Jakarta Selatan.

• Kanit I Narkotilrn

• Menyelenggarakan kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana

narkotika.

• Memirnpin, Mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasikan

kegiatan operasional di lapangan dalam rangka keberhasilan Tugas.

• Bertanggungjawab atas jalannya proses penyidikan perkara termasuk

pelaksanaan gelar perkara.

• Mengkaji clan menganalisis perkara dalam rangka mengungkap jaringan

narkotika.

• Melakukan Pembinaan satuan unit operasional di lingkungan unit

narkotika. ,

• Unit Narkotika di pimp in oleh Ka Unit Narkotlka yang bertanggung jawab

kepada Kasat narkoba.

Page 67: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

59

• Kanit II Psikotropilrn

• Menyelenggarakan kegiatan penyelidikan clan penyidikan tindak pidana

Psikolropika.

• Memimpin, Mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasikan

kegiatan operasional di lapangan dalam rangka keberhasilan

• Bertanggung jawab alas jala1111ya proses penyidikan perkara termasuk

pelaksanaan gelar

• Mengkaji clan menganalisis perkara dalam rangka mengungkap jaringan

psikotropika

• Melakukan Pembinaan satuan unit operasiona), di lingkungan unit

Psikotropika ..

• Unit Narkotika dipimpin oleh Ka Unit Narkotlka yang bertanggung jawab

kepada Kasal Narkoba.

• Kasat III Obat Bahun Berbahaya

a. Memberikan bimbingan tekhnis dalam pelaksanaan tugas dan unit BA YA

Sat Narkob,a Polres Metro Jakarta Selatan di bidang bahan-bahan

berbahaya meliputi bahan-bahan kimia, industri, pcrtanian clan fannasi

yang terdiri dari : Obat-obatan, makanan, minuman obat tradisional clan

kosrnetika yang menggunakan bahan kirnia menyirnpang dari ketentuan.

b. Menyelenggarakan dan rnelaksanakan unit obat clan Baya yang rneliputi :

Page 68: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

60

1. Melakukan penyelidikan untuk menemukan tindak pidana yang

menyangkut penggunaan bahan-bahan kimi.a yang menyimpang dari

peraturan.

2. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidm1a b.erdasarkan scientific

crime investigation (kejahatan meracik clan menyimpan) dibidang

obat-obatan kimia, minuman obat tradisional, kosmetika yang

menggunakan bahan-bahan kimia, yang meny:irnpang dari peraturan­

peraturan dan mengajukan berkas perkara kepada penuntut umum.

3. Melakukan analisa kriminalitas terutama modus operandi guna

mengungkap jaringan peredaran bahan-bahan berbahaya.yang

rneny1111pang dari peraturan/ ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah.

4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi pernerintah clan pihak

swasta lainnya seperti : Departemen Perdagangan dan perindustrian,

Bapedal, Depkes, Badan POM, Imigrasi, Farmasi, Puslabfor Polri,

Lab Sukopindo.

• Kanit IV BINLUH

Bertugas menangani pembinaan atau penyuluhan Narkoba dalam

. rangka pencegahan dan rehabilitasi penyalahgunaan Narkoba antara Iain:

1. Pembinaan :

a. Melaksanakan koordinasi dengan panti rehabilitasi.

Page 69: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

61

b. Memberikan arahan kepada orang tua tersangka/ keluarga tersangka.

2. Menyiapkan administrasi tersangka/ korban Narkoba yang akan dikirim

ke Rehabilitasi.

3. Penyuluhan Melakukan penyuluhan terhadap remaja, masyarakat/

warga, tokoh masyarakat serta Pelajar/ mahasiswa.

4. Kanit Binluh dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan

hasilnya clilaporkan kepada Kasat Narkoba.

SA TUAN SAMAPTA

Tugas Pokok dan Fungsi

I. Tugas Pokok

I. Mernberikan Perlinclungan, Penganyornan dan Pelayanan Masyarakat.

2. Mencegah dan menangkal segala bentuk gangguan kamtibmas baik

berupa kejahatan maupun Pelanggaran serta gangguaan keterertiban

lainnya.

3. Melakukan tindakan Represif Tahapan awal (Repawal) terhadap semua

bentuk ganguan Karntibmas Jai1mya guna rnemelihara keamanan dan

Ketertib.an Masyarakat.

4. Melindungi keselarnatan orang, harta benda dan rnasyarakat.

5. Melakuan Tindakan ReperesifTerbatas (Tipiring clan Penegakan Perda)

6. Pemberclayaan Dukungan Satwa dalam tugas Oprasional Polri.

7. Melaksanakan SAR terbatas.

Page 70: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

62

Dalam pelaksanaan tugasnya Sat Samapta memiliki unit sebagai berikut :

Unit Patroli yaitu Bentuk operasional Polri yang merupakan perwujudan

tindakan menghilangkan faktor niat atau pencegahan terhadap bertemunya niat

dan kesempatan.

Pengendali Massa (Dahnas) yaitu kegiatan dengan memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap sekelompok masyarakat yang

sedang menyampaikan pendapat I aspirasi didepan umum guna mencegah

rnasuknya pengaruh pihak tertentu atau provokator.

Pcnjagaan markas yaitu Pelaksanaan tugas kepolisian yang bersifat

preventif guna mengamankan markas komando maupun !ingkungan sekitarnya.

II. Fungsi Samapta

Fungsi Samapta merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang bersifot

preventif yang merupakan keahlian dan ketera111pilm1 khusus yang tel ah

dikembangkan lagi mengingat masing-masing tugas yang tergabung dalam

fungsi Samapta perlu menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat.

Perumusan dan Pengembangan Fungsi Samapta meliputi

Pelaksa1man }ugas Polisi Umum, menyangkut segala upaya pekerjaan dan

kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, Patroli, Pengamanan terhadap Hak

Penyampaian Pendapat dimuka unrnm (PPDU). Pembinaan Polisi Pariwisata,

· Pembinaan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), SAR Terbat'.is, TPTKP,

TIPIRING, dan !'ERDA, Pengendalian Massa (Dalmas), Negoisasi, Pengamanan

Page 71: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

64

UR TELEMATIKA

Tu gas

Ur telematika bertugas menyelenggarakan pelayanan telekonmnikasi,

pengumpul dan pengolahan data serta penyajian informasi termasuk infonnasi

kriminal dan pelayanan mul.timedia. Urusan Telematika adalah Pelaksanaan

Staf Khusus Pimpinan yang bertugas membantu pimpinan clalam

menyelenggarakan jaringan Komunikasi Radio, penyajian clan pengolahan

Informasi Data baik Material maupun personil.

Kepala Urusan Telematika clisebut Kaur Telematika. Dijabat oleh

perwira berpangkat A jun Komisaris Polisi secara struktural bertanggung jawab

Jangsung kepacla Kapolres Metro Jakarta Selatan clalam pelaksanaan tugas

sehari hari clan pembinaan personil clibawah kenclali Wakapolres.

Proseclur dan Pelaksanaan Tugas

I. Perencanaan :

a. Kaur Telematika membuat program kegiatan yang meliputi pembinaan

Personil clan bimbingan telmis kepacla Operator Polres clan Polsek.

b. Merencanakan pemeliharaan sarana clan prasarana yang berkaitan . '

clengan alat komunikasi baik Komunikasi radio, telepon maupun Data.

c. Mengoptimalkan jaringan Komunikasi yang acla, sehingga clapal

mendukung tu gas kepolisian di lapangan secara efektif clan efisien.

Page 72: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

65

d. Membuat laporan bulanan kepada Kabid Telematika Polda Metro Jaya

tentang kondisi dan situasi Alat Komunikasi yang tergelar scrta

mengevaluasi dukungan Alkoim terhadap keberhasilan Tugas

Oprasiaonal Kepolisian

2. Pelaksanaan :

a. Melaksanakan Pembinaan Fungsi Konrnnikasi clan lnformasi dalam

rangka peningkatan pelayanan Oprasional Kepolisian clan penyajian

Data Personil yang dibutuhkan oleh pimpinan.

b. Operator Komlek secara strnktural dibawah tanggung jawab Kaur

Telematika,tetapi secara fungsional dibawah kendali Ka SPK clan

Kabag Ops Polres Metro Jaksel.

c. Melakukan Koordinasi dengan Bid Telematika Polda Metro Jaya yang

berkaitan dengan pemeliharaan clan perbaikan Alkom Organik

cl. Menyiapkan Komunikasi Markas untuk keperluan kegiatan yang

bersifat Internal Polres

e. Melakukan Pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana komunikasi

yang ada di polres Metro Jaksel

f. Memberikan laporan clan masukan kepada p1mpman tentang

perkembangan dan konclisi sarana dan prasarana komunikasi yang acla.

Pcngawasan chm Pcngcndalian

Page 73: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

66

1. Kaur Telematika melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap

penggunaan Alat Komunikasi yang efektif dan efisien.

2; Melakukan pengawasan dan peagendalian terhadap jaringan komunikasi

Data yang tergelar baik yang bersifat oprasional maupun pembinaan.

3. Melakukan kontrol secara berkala ke Satuan penguna baik po Ires maupun

polsek agar kondisi Alkom yang digunakan selalu dalam keadaan baik dan

siap Operasional

Dalam melakukan kegiatan rutin baik yang bersifat operasional maupun

penbinaan Kaur Telematika di bawah pengawasan wakapolres.

Pclaksanaan :

!. Melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya yang berkaitan dengan

kegiatan Operasional Kepolisian di kewilayahan serta pengguna jaringan I

Frequensi Komnnikasi.

2. Melakukan koordinasi dan menjalin kerjasama lintas sekto:·al dalam ha!

pembinaan komunikasi Radio di lingkungan masyarakat yang mendukung

tu gas kepolisian di lapangan baik yang terorganisir :maupun tidak.

Pembinaan Komunikasi

Ur Telematika telah melakukan penggalangan terhadap masyarakat

berupa bantuan Komunikasi, adapun partiisipasi masyarakat berupa informasi

yang secara aktif disampaikan kepada Polres Metro Jakarta Selatan sangat

Page 74: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

67

membantu menghimpun informasi yang berkaitan dengan situasi kamtibmas d·

wilayah Polres Metro Jakarta Selatan. Untuk membcrikan perkuatan hukum

terhadap informasi yang disampaikan oleh masyarakat, urusan Telematika

mendata dan memberikan Call sign terhadap masyarnkat yang berperan aktif

membantu memberikru1 informasi Kamtibmas di wilayah Polres Metro Jakarta

Selatan.

Um um

Urusan Telernatika Polres Metro Jakarta Selatan rncrupakan unsur star

khusus pembantu pimpinan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab

rnernberikan dukungan operasional berupa sarana komunikasi ke seluruh jajaran

bagia, fungsi dan Polsek wilayah Polres Metro Jakarta Selatan.

Maksud dan Tujuan

Memberikan garnbaran yang lebih detail tentang Peran dan Fungsi

BANKOM Telematika Polres Metro Jakarta Selalan dalarn memberikan

dukungan sarana komunikasi kepada masyarakat untuk kelancaran tugas-tugas

Kepolisian di l~pangan.

Dasar

Page 75: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

68

• Unclang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

• Skep Kapolri No. Pol : Skep/737002005 clan Peraturan Kapolri No. Pol. : 30

tahun 2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Pedoman Fonnn Silaturahmi

Kamtibmas dengan kegiatan ORMAS adalah memberikan Informasi melalui

Radio Komunikasi pada POLRJ (Polsek sampai dcngan Polda) tentang

KAMTIBMAS di masyarakat.

• Sprin Kapolres Metro Jakarta Selatan No. Pol. : SPRIN/1577Nil/2007

tanggal 3 !Juli 2007 tentang Penggunaan Call Sign Komunikasi Radio Mitra

Polri di Jajaran Polres metro Jakarta Selatan.

Ruang Lingkup

BANK.OM (Bantuan Komunikasi) sebagai wadah mengkompulir

masyarakat yang senang I hobby berkomunikasi Jewat radio, terbatas di wilayah

hukum Po Ires Metro Jakarta Selatan clan jajarannya.

Page 76: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

69

C. Struktur Kcpolisian Resort Metro Jakarta Selatan

KAPOLRES Kornbespol Drs. Ga tot Pramono. M. Si. --WAKAPOLRES

AKBP. Drs. Krb Erlangga AW.

I I I

KABAGOPS I\ABAG BINAMITRA . ..\KBP. Dwi Irianto, AKBP. Sucipto, Sik.,M.Si.

I I I •

KASATINTELKAM KASAT RESKRIM KA SAT NARKOBA

Kompol. Antonius Ko1npol. Subandi, Kompol. Dodi 01,vi, Sik. Sik - Rahinawan

I I I

KAUR TELEMATIKA KANITP30 KAURDOKKES

Al<P. Nuzul l<unn<1n AKP. Barcljo Ko1npol. Suprastiono

--

I

KABAGMIN ,l,.KBP. Emawall

Tarigan. SH.

[KASl\TSAMA Kompol. Uy

Rafe'i

PTA KASATLANTAS

un Ko1npol. Asan Untoro

r AKP~1 TAUD

1dang IS. L

Page 77: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

70

D. Wilayah Tugas POLRES Jakartl1 Sclatan

Peta Gcografis

Polrcs Metro Jakarta Sclatan :

Kee.

Page 78: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

BAB IV

CITRA POLRES METRO JAKARTA SELAT AN

DI MATAMASYARAKAT

A. Idcntitas Rcsponden Pcuclitian

Penelitian mengenai citra Polres Metro Jakarta Selatan mulai pada

tanggal 16-20 November 2009 dengan jumlah sampel I 00 responden dari

masyarakat Jakarta Selatan yang berada di sekitar kantor Polres Metro Jakai1a

Selatan. Indentitas responden di sini perlu disampaikan karena latar belakang

responden dapat mempengaruhi jawal;mn pertanyaan yang terdapat dalam angkct.

ldentitas responden dalam ha! ini dibagi menjadi 2 ( dua) bagian, yaitu pcrtama,

asal-usul responden, meliputi usia, jenis kelan1in, status perkawinan, agama dan

tempat tinggal. Kedua, faktor sosia!-ekonomi yang meliputi pendidikan, profesi

dan penghasilan bulanan.

Apabila responden dikelompokkan berdasarkan jcnis kelamin maka

responden terdiri dari 63 Pria dan 37 wanita. Sebagian responden adalah

penducluk asli Jakarta selatan be1jumlah 57 orang clan se:bagian lainnya aclalah

. penclucluk peqclatang. Sedangkan apabila dikelompokkan berdasarkan marital . . .

status, sebagian besar responclen belum menikah, 39 orang sudah menikah, I

orang janda akibat cerai dan 2 orang janda akibat cerai mati. selain itu, sebagian

besar responclen memeluk agama Islam, 5 orang beagama Katolik, 8 orang

beragama Prostestan clan I orang beragama Hindu.

Page 79: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Pengelornpokkan responclen berclasarkan faktor sosial-ekonomi. Pertarna,

berclasarkan tingkat pencliclikan. Dari 100 responclen, 42 orang mempunyai

· pengalaman di lembaga pencliclikan agama clan lainnya ticlak mempunyai

pengalaman pencliclikan di lembaga pendidikan agama. Tingkat pendidikan

responden bervariatif, mulai dari tidak tamat SD sampui jenjang pendidikan S-2.

Responden yang pendidikannya tidalc tamat SD 1 orang, tamat SD 5 orang, tamat

SLTP 9 orang, tamat SLTA berjumlah 44 orang, tamat diploma 11 orang, tamat

S-1 be1jumlah 28 orang clan 1 orang tamat S-2, lihat grafik I di bawah ini :

Grnfik l : Tinglrnt Pen<lidikan Responden

50 T 4.; -1 _,,___________ ---··-·---~------- .. -·-------------···-·----.. --------------------·-"- _,,,., ..

~I 0 · .................. c ......................... _.............. ------- ---------·--

~~ ~ ; -- . ------.. ···-··. -··--·--·-···--------

30 i. ' 25 T

~o t

15 j. ................. . ................... , __ I

l ~ j =~:~~-~=~I.=,.-- ----1-·-.- ---,- ......,.

'fidnk ·rnn1nt Tn1nnt 'fn1nnt Tmnnt Tntnnt Tmnnt SD SLTP SLTA Dip!omn Sl

SD

'fn1nnt S2

11 J11mlnh

Kedua, jenis pekerjaan clan penghasilan. Dari sekian responden,

responden yai1g berkerja berjumlah 51 orang clan 49 orang tidak berkerja.

Scbagian besar rata-rata penghasilan responden di atas Rp. 1.000.000,-/Bulan,

dcngan demikian kebutuhan rumah tangga relatif dapat terpenuhi. Jenis

peke1jaan responden rata-rata adalah karyawan swasta di bidang perdagangan

Page 80: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

73

dan responden lainnya terdiri dari berbagai macam profesi pekerjaan, ada yang

menjadi sopir, dosen, dokter, seniman dan sebagainya. Apabila dari jenis-jenis

peke1jaan tersebut dikaitkan dengan lembaga kepolisian, 11 orang me:1yatakan

pekerjaannya sangat tidak terkait dengan lembaga kepolisian, 15 orang

peke1jaanya tidak terkait dengan lembaga kepolisian, 12 orang menyatakan

terkait dan 13 orang lainnya pekerjammya tercliri dari agak, cukup lumayan,

lumayan, cukup banyak, sangat banyak terkait dan tidak bisa dipisahkan dengan

lembaga kepolisian.

B. Interaksi Masyarakat Jakarta Selatan dcngan Lembaga Kcpolisian

Interaksi sosial adalah Hubungan sosial yang dinamis, menyangkut

individu, kelompok, individu-kelompok, atau kelompok-kelompok. 1 Hal ini

ditentukan dengan kontak sosial dan komunikasi baik langsung maupun tidak

langsung, misalkan orang-orang yang bertatap muka tidak saling bicara atau

tidak menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, karena masing-masing

sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalarn

perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan.

Terdapat dua syarat terjadinya interaksi sosial. Pertama, adanya kontak ' .

sosial (social contact) yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antm

individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, sua1u

1 Gillin dan Gillin, Cultural Sosio/ogy; a revision of An Introduction to Sociology, (New York: The Macmillan Company, 1954), h. 489.

Page 81: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

74

kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. Kedua, adany2.

komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan ..

perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. orarig yang

bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin

disampaikan oleh orang tersebut.2

Interaksi sosial sangat berguna untuk menelaah dan mempelajari banyak

masalah dalam masyarakat. Sebagai contoh, dapat dibahas interaksi sosial yang

berlangsung antara pelbagai suku bangsa, antara golongan-·golongan yang disebut

mayoritas dan minoritas, antara golongan terpelajar dengan golongan agama dan

seterusnya. Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidvpan sosial kearena

tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.3

Interaksi sosial juga terjadi antar individu (orang dengan polisi), antar

kelompok (masyarakat dengan lembaga kepolisian) dan individu dengan

kelompok. Oleh karena itu, dapat terjadi interaksi antara masyarakat sebagai

pengguna jasa lembaga kepolisian dengan lembaga kepolisian dalam menjalani

kehidupan sehari~hari. Interaksi atau hubungan masyarakat dengan lembaga

kepolisian harus terjaga sebaik mungkin demi menjaga ketertiban dan keamanan

masyarakat itH sendiri. Pola hubungan atau interaksi lembaga kepolisian dengan

masyarakat telah didesign sedemikian rupa yang telah climasukkan dalam visi

2 Soe1jono Soekanto, Sosiologi suotu Pengantar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Pcrsada, 2006), h. 62.

3 Ibid, h. 58

Page 82: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

75

clan misi lembaga kepolisian. Fungsi lembaga kepolisian aclalah sebagai pelayan,

pelinclung clan pengayom masyarakat. Oleh karena itu, interaksi baik secara

langsung maupun ticlak langsung clengan masyarakat pasti te1jacli. Penjelasan

berikut aclalah sebagian potret interaksi masyarakat Jakarta Selatan clengan

lembaga kepolisian.

Dari 100 responclen yang clijaclikan sampel oleh peneliti, sebagian besar

responclen pernah berhubungan atau berurusan dengan lembaga kepolisian. Hal

ini. terlihat clari 65 orang yang menyatakan pernah berurusan clengan lembaga

kepolisian clalam berbagai hal. Responden yang berurusan clengan kepolisian I 9

orang berurusan mengenai kehilangan, 1 orang berurusan mengenai sengketa

tanah, 4 orang berurusan mengenai utang-piutang, 1 orang berurusan mengenai

sengketa clagang, 21 orang mengenai pelanggaran lalu lintas, 6 orang berurusan

mengenai narkoba, 29 orang berurusan mengenai perpanjangan STNK/SIM clan

17 orang berurusan mengenai buat surat keterangan berkelakuan baik. Sedangkan

responden yang berurusan dengan kepolisian 38 orang sebagai pelapor, 16 orang

sebagai korban, 13 orang sebagai tersangka, 4 orang sebagai saksi, 8 orang

sebagai pendamping korban, 2 orang sebagai kuasa hukum clan 9 orang sebagai

penjenguk tersangka.

Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat pernah

berinteraksi dengan lembaga kepolisian, meskipun urusannya beragam. Oleh

karena itu, masyarakat juga dapat menilai bagaimana ldne1ja lembaga kepolisian

melalui pelayanan yang selama ini diberikan oleh polisi. Pelayanan yang telah

Page 83: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

76

cliberikan oleh pihak kepolisian clapat clirasakan secara langsung maupun ticlak

langsung oleh masyarakat.

Jika clilihat clari data yang acla, sebagian besar, bei:jumlah 56 responclen

mengetahui pelayanan lembaga kepolisian. Pengetahuan rnengenai pelayanan ini

sebagian besar cliclapat clari menonton clan membaca berita, serta menclengarkan

cerita. Jacli pengetahuan masyarakat tenlang pelayanan lembag<1 kepolisian

clidapat secara ticlak langsung, meskipun responden sebagian besar bcrurusan

langsung clengan lembaga kepolisian dalam berbagai hal. Hal ini dapal dililrnt

grafik 2 di bawah ini:

70 60 50 -10 .rn 20 JO

0

Grafik 2. Pcngctalrnan l\IasyarakafTerha !l:'ip Pelayauan Kepolisian

•••••••••••

lnleraksi yang te1:jacli antara masyarakal dengan lcmbaga kcpolisian dan

pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan lembaga kepolisian dapat dijudikan

dasar dalam menilai bagaimana prestasi kinerja lembaga kepolisian dalam

Page 84: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

77

melaksanakan tugasnya. Penilaian terhadap kinerja lembaga kepolisian yang

dilakukan oleh penulis hanya terbatas pada masalah-masalah yang dipandang

mempunyai urgensi dalam kehidupan bermasyarakat, seperti pemberantasan

korupsi, premanisme, ketertiban lalu lintas, jaminan keamanan bagi masyarakat.

Berikut ini akan dijelaskan hal tersebut, kemudian dijelaskan penilaian

masyarakat secara umum terhadap kinerja lembaga kepolisian pada tahun 2009

dan bagaimana bila kine1ja tersebut dibanding tahun sebelumnya.

Dari data angket yang telah dikumpulkan Respondcn yang menilai kine1ja

kepolisian dalam memberantas kornpsi sebanyak 13 orang menilai sangat tidak

baik, 28 orang menilai tidak baik, 16 orang menilai sedikit baik, 21 orang menilai

cukup baik, 16 orang menilai baik, 6 orang menilai sangat baik. Kinerja lembaga

kepolisian dalam pemberantasan korupsi dinilai oleh masyarakat cukup baik,

karena mean pada tabel 1 di bawah hanya menunjukkan angka 3, 17, berarti mean

hanyak sedikit ke arah positif dari nilai standar 3, karena menggunakan skala

penilaian 7 !criteria. Hal ini dapat dilihat dalam tabel I di bawah ini :

Tabel 1 : Kinerja Kepolisian Memberantas Korupsi

Kriteria Frequency Percentase Sangat tdk setuju 13 13.0 Tidak setuju 28 28.0 Kurang Setuju 16 16.0 Agak Setuju 21 21.0 Cukup setuju 16 16.0 Setuju 6 6.0 Sangat Setuju 13 13.0 Total 100 100.0 Mean 3.17 52.83

Page 85: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

78

\ Standar Dcviasi 1.477 ___ ] Sedangkan kine1ja Iembaga kepolisian dalam pemberantasan preman dan

pe1judian sebanyak 13 orang menilai sangat tidak baik, 11 orang menilai tidak

baik, 15 orang menilai sedikit baik, 23 orang menilai cukup baik, 29 orang

menilai baik, 9 orang menilai sangat baik. Data ini meri.unjukkan bahwa kinerja

lcmbaga kepolisian dalam memberantas premanisme dan perjudian di mata

masyarakat adalah baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada label 2, dengan mc;an

3,71 clan stanclmi deviasi 1,533, kine1ja kepolisian dalam ha! pemberantasan

premanisme clan perjudian dapat clinilai positif atau baik.

Tabel 2 : Kine1ja Kepo!isian Memberantas Premanisme dan Perjudian.

-· Kritcria Frequency Pcrccntasc Sangat tdk setuiu 13 13.0 Ticlak setuju 11 11.0 Kurang Setuju 15 15.0 --Agak Setuju 23 23.0 Cukup setuju 29 29.0 Setuju 9 9.0 Sangat Setuju 13 13.0 Total JOO 100.0 Mean 3.71 61.83 Standar Deviasi 1.533

Responelen yang menilai kinerja kepolisian scbagai polisi lalu lintas

sebanyak 13 orang menilai sangat tidak baik, 20 orang menilai tidak baik, 26

orang menilai seclikit baik, 19 orang menilai cukup baik, 14 orang menilai baik, 8

orang menilai sangat baik. Pada tabel 3 di bawah menunjukkan bahwa kinerja

Page 86: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

79

lembaga kepolisian sebagai polisi lalu lintas cukup baik, karena posisi mean

hanya selisih sedikit dengan nilai standar 3, yaitu 3,25.

Tabel 3 : Kinerja Kepolisian Sebagai Polisi Lalu Lintas (Polantas).

--Kriteria Frequency Percentase -

Sangat tdk setuiu 13 i 13.0

Tidak setuju 20 20.0

Kurang Setuiu 26 26.0

Agak Setuju 19 19.0

Cukup setuju 14 14.0

Setuju 8 8.0

Sangat Setuju 13 13.0

Total 100 100.0 Mean 3.25 54.17 --1 Standar Deviasi 1.466 _i

Responden yang menilai kine1ja kepolisian dalam melaksanakan

kcamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sebanyak 5 orang menilai

sangat ticlak baik, 9 orang menilai ticlak baik, 21 orang menilai seclikit baik, 30

orang menilai cukup baik, 29 orang menilai baik, 6 orang menilai sangat baik.

Dengan clemikian, secara umum kine1ja lembaga kepolisian clalam menjaga

keamanan clan ketertiban masyarakat di mata masyarakat sudah baik.

Tabel 4 : Kinerja Kepolisian Menjaga Keamanan (Kamtibmas).

Kriteria Frequency Perc.~ntasc

Sangat tdk setui u 5 5.0 --Tidak setuju 9 9.0 --Kurang Setuju 21 21.0

Agak Setuj u 30 30.0

Cukup setuju 29 29.0 ------Setuju 6 6.0

Sangat Setuju 5 5.0

Total JOO 100.0

Page 87: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

80

~M'-"-'e~a~n~~~~-~~-1-~~~~~3~.8~7~~~~--'----~~-6~4~.5~0 - :-1 Standar Deviasi __J 1.244 J

Responden yang menilai penggunaan jasa kepolisian guna menyelesaikan

perkara sebanyak 4 orang sangat tidak setuju, 9 orang tidak setuju, 8 orang

kurang setuju, 18 orang agak setuju, 13 orang lumayan setuju, 7 orang cenderung

seluju, 8 orang culrnp setuju, 29 orang setuju, 4 orang sangat setuju. Jadi secara

umum masyarakat masih mempercayai menggunakan lembaga kepolisian dalam

menyelesaikan perkara. Hal ini dapal dilihat dari positifnya mean 5,49 dari nilai

standar mean 4,5. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5 : Niat Masyarakat untuk Menggunakan Jasa Kepolisian.

Kritcria Frequency Pcrccnlas c Sangat tidak setuiu 4 4.0 Tidak setqju 9 9.0 Kurang setuju 8 8.0 Agak setl\iu 18 18.0 Lumavan setuju 13 13.0 Cenderung setuiu 7 7.0 Cul~':!P setuju 8 8.0 s· 29 29.0 etu1u Sang at setuj u 4 4.0 Total 100 t 100.0 Mean 5.49 61.00 Standar Deviasi 2.325

Responden yang percaya kepolisian memmgani pcrkara hukum seadil-

aclilnya sebanyak 12 orang sangat tidak percaya, 11 orang tidak percaya, 24

orang kurang percaya, 8 orang agak percaya, 13 orang lurnayan percaya, 4 orang

Page 88: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

81

cenderung percaya, 7 orang cukup percaya, 16 orang percaya, 5 orang sangat

percaya.

Kepercayaan masyarakat dalam masalah penggunaan lembaga kepolisian

dalam menyelesaikan perkara tidak sebanding lurus dengan tingkat kepercayaa11

masyarakat bahwa lembaga kepolisian dapat menelesaikan perkara terscbut

secara adil. Data di tabel 6 menunjukkan angka mean yang berbeda dengan mean

yang terdapat pada tabel 5 sebelumnya. Pada tabel 6 memiliki mean 4, 49,

sedangkan pada tabel 5 di atas meannya 5,49, menurun satu poin, padahal skala

dan nilai standar yang digunakan sama. Data ini menunjukkan bahwa

kepercayaan yang selama ini diberilrnn oleh masyarakat kepada iembaga

kepolisian daiam penangganan perkara belum direspons secara baik oleh

lembaga kepolisian dengan menangani perkara atau kasus yang diadukan oleh

rnasyarakat secara adil.

Tabel 6 : Penanganan Kasus Oleh Kepolisian Secara Adil.

--Kritcria . Frequency Pcrccntnsc --

Sangat tidak JJercava 12 12.0 Tidak oercaya I I 11.0 Kurang JJercaya 24 24.0 Agak JJercaya 8 8.0 Lumavan oercava 13 13.0 Cenderung percava 4 4.0 Cukup percava 7 7.0 Perea ya 16 16.0 Sangat percava 5 5.0 Total 100 L 100.0 Mean 4.49 L 49.89 Standar Deviasi 2.513

Page 89: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

82

Responden yang menilai kine1ja polisi selama tahun 2009 sebanyak 7

orang sangat tidak baik, 16 orang tidak baik, 23 orang sedikit baik, 33 orang

cukup baik, 15 orang baik, 16 orang sangat baik. Sedangkan apabila kine1ja

polisi di atas di hading dengan tahun sebelumnya sebanyak 7 orang sangat tidak

baik, 15 orang tidak baik, 26 orang sedikit baik, 36 orang cukup baik, 11 orang

baik, 16 orang sangat baik. Mean dari kedua data di atas menuntujukkan positif,

yaitu mean kine1ja kepolisian pada tahun 2009 adalah 3,55 clan mean kinerja

polisi apabila dibanding dengan tahun sebelumnya 3,44. Hal ini menunjukkan

bahwa masyarakat menilai selama ini kine1ja lembaga kepolisian adalah cukup

baik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Tabel 7 : Kinerja Kepolisian Pada Tahun 2009.

--Ifritc)'ia . Frequency Pcrccntasc ----Sangat tidak baik 7 7.0 Tidak baik 16 16.0 ·-Sedikit baik 23 23.0 Cukup baik 33 33.0

·-Baik 15 15.0 Sangat baik 6 6.0 -----·-Total 100 100.0 Mean 3.55 59.16 Standar Deviasi 1.366

Tabel 8 : Kine1ja Kepolisian dibanding dengan tahun sebelumnya.

Page 90: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

83

Sangat baik 5 5.0 Total JOO 100.0 Mean 3.44 57.33 Standar Deviasi 1.225 -1

Dari data yang telah dijelaskan di alas, maka secara umum kine1ja

lembaga kepolisian dalam berbagai hal yang telah diurailrnn dapat dinilai cukup

baik karena persentase pada masing-masing kine1ja di antara 50%-66%,

meskipun sebagian kecil clari responden berpendapat kine1:ja lembaga kepolisian

tidak baik dan sangat tidak baik. Namun, apabila kine1ja Jembaga kepolisian pacla

tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nrnka penilaian cukup baik

rncningkat, sedangkan penilaian sangat baik sedikit menurun. Lebih jelasnya

clapat c!ibanclingkan 2 grafik di bawah ini :

-!O

3:'

3 ()

2:'

20

15

10

)

0

Grafik-l: Pcuilaiau l\fasyaralrnlTerlmdaJ> Klnc1ja · Lemba ga Ke11olisi:m talnm 2009

r i

-.Tnmlnh

Snngnt 1'idnk Sedikit Cnknp Baik tidl'lk bnik bnik baik bnik

San.g-<11 Bnik

Page 91: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

..JO

35 30

20

15

10

0

Grafik5 : Penilaian M:1s)·m·almtTerlmdap Ki.11c1ja Lembaga Kepolishm dibmuling i11hun sebclumn)«l

+--------------7"'------------------ --------------------

S nngnt T i<I nk think bnik bnik

Sedikit bnik

Cukup bnik

Bnik Snagnt Baik

-J11mlnh

84

C. Citra Kcpolisian di Mata Masyaralrnt Jakarta Sclatnn

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang

pemeliharaan keamanan. dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

perlinclungan, pengayoman, clan pelayanan kepacla mm;yarakat demi terciptanya

keamanan clalam negeri. Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan yang

clitanclai dengan te1jaminnya keamanan clan ketertiban rnasyarakat, tertib dan

tegaknya hukum, serta terse\enggaranya perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat.

Inclikaior pei1ilaian terhaclap citra kepolisian yang digunakan oleh penulis

aclalah sesuai dengan fungsi kepolisian di alas. Pada bidang pemeliharaan

keamanan clan ketertiban masyarakat, clan penegaldcan hukum telah dijelaskan

pada interaksi kepolisian dengan masyarakat di atas. Maka selanjutnya indikator

Page 92: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

8" ·'

penilaian citra kepalisian dibagi l11enjadi tiga bagian, yaitu kepolisian sebagai

pelaan, pelindung dan pengayo111 masyarakat. Berikut penjelasan secara u111u111

citra kepalisian pada masing-masing fungsi tadi, penilaian l11enggunakan 7

(tujuh) skala penilaian dengan nilai standar pada setiap indikator 3, 5. Di bawah

ini rnerupakan penjelasan singkat pada setiap indikator yang ada, dengan

rnenggunakan mean dan prosentase yang terdapat dalam tabr.l, penilaian dibagi

pacla tujuh kriteria (skala). Adapun tabel data penelitian masing-masing indikator

dapat dilihat pada lembar larnpiran.

1. Citra Palisi sebagai Pelayan Masyarakat

Di bawah ini aclalah beberapa inclikator yang cligunak:m dalam menilai citra

polisi sebagai pelayan masyarakat di mata masyarakat :

a. Dalam rnelakukan pekerjaan, polisi selalu melayani masyarakat dengan

baik.

b. Polisi clapat membantu saya dalam usaha penearian pemecahan masalah.

c. Palisi akan dengan senang hati berusaha membantu masyarakat

mengatasi masalah.

cl. Polisi sangat peka terhadap kebutuhan masyarakat.

c. Polisi . tidak rnerasa keberatan untuk mengutamakan kepcntingan

masyarakat.

f. Saya merasa puas alas semua pelayanan polisi kepada masyarakat.

g. Polisi cukup tanggap dalarn menanggulangi segala bentuk pelanggaran

hukum yang meresahkan rnasyarakat.

Page 93: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

86

h. Polisi sangat cekatan dalam mencegah segala bentuk gangguan yang

dapat meresahkan masyarakat

i. Saya merasa terbantu dengan keberadaan polisi dalam mencari serla

menggumpulkan barang bukti.

J. Saya merasa polisi sudah menjalani kewajiban.nya untuk menangani

permasalahan dalam masyarakat.

k. Saya merasa polisi memberikan pelayanan yang baik ketika saya dan

orang lain menegtirus surat-menyurat (STNK-SIM) di Kepolisian.

l. Polisi sudah melakukan pernbahan luar biasa untuk meningkatkan

pelayanan masyarakat.

m. Polisi selalu melayani kebutuhan masyarakat tanpa mencari-cari alasan.

(;' c:

" :i

20

15

O" 10 e LL.

5

0.00

Grafilc 6 Citra pelayanan polisi

' 2.00 4.00 6.00

Citra pelayanan polisl

8.00

!Viaan =3.96 Std. Dev. =~ .499

N.,100

Page 94: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

87

Dari grafik di atas, dari masing-masing tabe:i indikator citra polisi

sebagai pelayan masyarakat di lampiran nilai mean··nya mulai dari 3,65-4,25,

dengan demikian pada masing-masing fungsi pelayanan di alas dapat dinilai

bahwa citra pelayanan lembaga kepolisian baik, karena mengarah ke kanan

(positif) dari nilai standar skala 7, yaitu 3,5. Hal ini juga ditunjukkan pada

grafik 6, secara keseluruhan mean citra pelayanan lembaga kepolisian adalah

3,96, jadi secara keseluruhan citra pelayanan lembaga kepolisian menurut

masyarakat Jakarta selatan adalah baik.

2. Citra Polisi sebagai Pelindung Masyarakat

Di bawah ini adalah beberapa indikator yang digunakan dalam menilai citra

polisi sebagai pelindung masyarakat di mata masyarakat :

a. Saya merasa yakin bahwa polisi dapat melindungi masyarakat dari

gangguan keamanan.

b. Saya selalu merasa terlindungi (aman-nyaman) walaupun berada di

tempat konf1ik karena ada sosok polisi di dekat saya.

c. Saya sering merasa was-was walaupun di dekat saya ada polisi patroli.

d. Dalam situasi rusuh, polisi dapat melindungi masyarakat sekitar.

e. Dalam situasi apapun, polisi selalu bertindak tegas kepada orang

melanggar hukum.

Page 95: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

88

f. Polisi melindungi semua lapisan masyarakat, tanpa ada pengecualian

(anak emas).

g. Polisi dapat menjamin keamanan masyarakat secara optimal-maksimal.

h. Polisi telah mampu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

1. Polisi selama ini telah memberikan PERLINDUNGAN yang baik

kepada 1rn1syarakat.

.J. Selama ini, polisi telah berperan sebagai penegak bukum yang ADIL.

k. Selama ini, polisi telah berperan sebagai penegak hukum yang

PROFESIONAL.

I. Dengan kehadiran polisi, saya merasa terlindungi dari hal-hal yang

>. " c:: " :J C'

" ~ u..

dapat mengganggu.

Grafik 7 Citra pelindung polisi

12.5

10.0

7.5

5.0

2.5

0.00 2.00 4.QQ 6.00

Cltra pelindung polls!

f<.-'ilan :::3.87 Std. Dev. =1.349

N=100

Page 96: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

89

Dari grafik di alas dan mean dru·i masing .. masing tabel citra polisi

sebagai pelindung masyarakat yang terdapat dalam lampirann nilainya mulai

dari 3,25-4,13, dengan demikian pada masing .. masing fungsi lembaga

kepolisian sebagai pelindung masyarakat terdapat yang kurang baik, karena

ada bebernpa mean yang di bawah stru1dar 3,5. Penm polisi sebagai penegak

hukum yang aclil mempunyai mean 3,25, peran polisi clalam melinclungi

masyarakat tanpa pengecualian memmya 3,26 dan m<~an 3,28 terdapat padil

peran polisi sebagai penegak hukum ym1g profesional. Hal ini berm1i

masyarakat berpendapat bahwa citra lembaga kepolisian sebagai penegak

hukum yang adil, profesional clan dalam melindungi masyarakat tanpa

pengecualian adalah kurang baik di mata masyarakat.

Selain peran-peran di alas, penilaian masyarakat terhadap fungsi

lembaga kepolisian sebagai pelindung masyarakat 1dalah baik (positif).

Secara umum citra lembaga kepolisian sebngai pelinclung masyarakat dapat

clilihat pada grafik 7, dengan mean 3,87 clan standar cleviasi 1.349, maka

secara keseluruhan citra lembaga kepolisian sebagai pelindung masyarakat di

mata masyarakat Jakarta Selatan aclalah baik.

3. Citra Polisi sebagai Pengayom Masyarakat

Di bawah ini adalah beberapa indikator yang digunakan dalam menilai citra

polisi sebagai pengayom masyarakat di mata masyarakat :

Page 97: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

90

a. Polisi telah memberikan kesan yang baik atau dapat menyenangkan

masyarakat.

b. Polisi akan tetap-terus berusaha menentramkan masyarakat clengan

segala ketulusan.

c. Polisi telah menjadi telada!1 yang baik bagi masyarakat sebagai

pengayom yang ramah.

d. Dalam bertindak, biasanya polisi mempertimbangkan benar salahnya

tindakan tersebut.

e. Saya merasa puas bahwa polisi telah mengarahkan masyarakat agar

berperilaku tertib-teratur.

f. Polisi telah membina masyarakat untuk kesejahteraan-kenyaman umum

(sosial).

g. Polisi telah memberikan pelatihan-bimbingan pada masyarnkat untuk

penanganan keamanan.

h. Polisi telah berperan sebagai pengayom yang baik dalam menangani

kelancaran lalu lintas.

1. Polisi telah mencontoh sikap simpatik-tulus ketika melayani kebutuhan

masyarakat. ' '

J. Polisi telah memberikan contoh dalam tata cara atau akhlak berbndara

yang baik.

k. Polisi telah memberikan keteladanan yang baik ketika menangani

perkara hukum.

Page 98: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

91

!. Polisi telah menjadi penegak hukum yang baik ketika terjadi

pelanggaran hukum.

Nilai mean dari masing-masing tabel penilaian masyarakat terhadap

citra polisi sebagai pengayom ri1asyarakat di lampiran nilainya mulai dari

3,62-4,17, dengan demikian pada masing-masing fungsi lembaga kepolisian

sebagai pengayom masyarakat di atas dapat dinilai bahwa citra pengayom .

lembaga kepolisian baik, karena mengarah ke kanan (positif) dari nilai standar

3,5. Hal ini juga ditunjukkan pada grafik 8 di bawah, secara keseluruhan mean

citra lembaga kepolisian sebagai pengayom masyarakat adalah 3,83, jadi

secara keseluruhan citra lembaga kepolisian sebagai pengayom masyarakat di

mata masyarakat .Jakarta Selatan aclalah baik.

Grafik 8 Citra pengayom polisi

10.0

,., " c: '" :::> 7.5 0-

'" ~ u..

5.0

0.00 2.00 4.00 6.00

Citra pengayom polis!

8.00

tvlean :::3.83 Sid. Dev. =1.49

N=100

Page 99: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Apabila dibandingkan dengan penegak hukmn lainnya, seperti hakim

yang telah ditelili oleh sauclara Erli Dwi Retnowati dalam skripsi "Citra

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sebagai Penegak Hukum Dalarn

Perscpsi Masyarakat", citra kepolisian sebagai penegak hukum lebih rendah.

Dengan penggunaan skala clan nilai standar yang sama, yaitu 7 skala dan nilai

standar 3,5, secara keseluruhan citra Jembaga kepolisian hanya mencapai nilai

mean tertinggi 3,98, sedangkan penilaian masyarakat terhadap citra hakim

memiliki mean 4,82. Hal ini menunjukkan bahwa citra hakim sebagai penegak

hukum lebih baik daripada lembaga kepolisian sebagai penegak hukum.

Jadi sccara kescluruhan citra lembaga kepolisian sebagai penegak

hukurn di rnata rnasyarakat Jakarta Selatan adalah baik. Selain itu apabila

clilihat clari perspektif Islam, lembaga kepolisian telah rnengamalkan sebagian

besar kanclungan surat An-Nisa ayat 75 dan surat Al-Maiclah ayat 2 yang telah

clijelaskan sebelumnya di bab II. Dengan clemikian, dalam perpektif Islam

lembaga kepolisian mempunyai peran yang cukup signifikan di tengah

masyarakat sebagai pelayan, pengayom dan pelindung rnasyarakat dalam

melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Pada saat ini, sesuai clengan data

yang telah .diuraikan di atas oleh penulis, lembaga kepolisian menjalankan

peran tersebut secara baik. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan,

sehingga konsep saling tolong-menolong, melindungi sesama, mencegah

seseorang berbuat aniaya clan melaym1i sesama dalarn Islam dapat bc1jalan

clengan baik.

Page 100: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

A. Kcsimpulan

BABV

PENUTUP

Dalam ha! penulisan skripsi ini penulis membuat beberapa kesimpulan,

yakni sebagai berikut:

I. Persepsi masyarakat terhadap kine1ja lembaga kepolisian, meliputi

pemberantasan korupsi, premanisme, perjudian, dan Palisi sebagai Polisi lalu

lintas, Polisi dalam menjaga kearnanan dan ketertiban masyarakat

(kamtibmas) cukup baik. Apabila kinerja lembaga kepolisian pada tahun

2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak ada peruoahan yang

cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kine1ja polisi tidak ada

peningkatan. Meskipun kine1ja lembaga kepolisian tidak ada peningkatan,

masyarakat rnasih cukup rnernpercayai penggunaan jasa lembaga kepolisian

dalam menyelesaikan perkara.

2. Interaksi lembaga kepolisian dengan masyarakat telah terjalin dengan baik,

karena masyarakat masih menggunakan jasa lembaga kepolisian dalam

berbagai ha!. Akan tetapi masih memerlukan perbaikan, karena pengetahuan

rnasyarakat mengenai pelayanan lembaga kepolisian lebih banyak berasal

dari melihat dan membaca berita, bukan secara langsung dirasakan ketika

masyarakat berurusan langsung clengan lembaga kepolisian. Perbaikan

tersebut dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan pelayanan lembaga

Page 101: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

94

kepolisian yang bersentuhan dan terkait langsung dengan masyarakat serta

memberikan informasi yang diperlukan oleh masyarakat sehingga dapat

terbangun interaksi yang lebih baik.

Meskipun pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan lembaga kepolisian

lebih banyak berasal dari melihat dan membaca berita, secara keseluruhan

masyarakat menilai kine1ja lembaga kepolisian dalam berbagai ha! cukup

baik. Dengan penilaian cukup baik dari masyarakat ini, lcmbaga kepolisian,

khususnya Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan harus berbenab diri clan

meningkatkan mutu pelayanan kepac!a masyarakat, s1;perti yang tercantum

dalam pasal 10 kode etik profesi Polri.

3. Citrn lembaga kepolisian di mata masyarakat

Lembaga kepolisian mempunyai tiga fungsi utama yaitu, pelayan, pelindung

dan pengayom masyarakat. Dari ketiga fungsi ini, hanya sebagian dari fungsi

pelindung yang mendapatkan penilaian negatif atau kurang baik di mata

masyarakat, sedangkan fungsi lainnya secara keseluruhan mendapatkan

penilaian baik di mata masyarakat. Masyarakat masih beranggapan bahwa

lembaga kepolisian belum dapat melaksanakan tugasnya secara adil dan

profesion~l secara optimal.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa citra lernbaga kepolisian sebagai

penegak hukum di mata masyarakat Jakarta Selatan adalah baik. Meskipun

terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tugasnya yang dinilai oleh

masyarakat kurang adil clan profesional, namun ha! ini c!apat tercover olch

Page 102: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

95

fungsi-fungsi lainnya yang telah dilaksanakan lembaga kepolisian dengan

baik. Oleh karena itu, selanji1tnya kekurangan yang ada harus segera diatasi

dengan lebih meningkatkan profesionalitas clan keadilan dalam setiap

menjalankan tugas.

Peningkatan profesionalisme dapat terpenuhi apabila Well Motivated, Well

Educated, Well Trainee/, Well Equiped dan Well fare dilaksanakan dengan

baik. Sedangkan peningkatan keadilan salah satunya c!engan cara tidak

adanya pengecualian dalam penegakkan hukum, mernegang teguh prinsip

asas persamaan di muka hukum (equality before the /a\V).

B. Saran

I. Bagi Pemerintah, perlu ac!anya koorclinasi clan sinergitas antara lcmbaga

penegak hukum yang ada di Indonesia dalam menjalankan tugas clan

tanggung jawabnya. Sehingga masing-masing lembaga penegak hukum

c!apat melaksanakan tugas clan kewajibanya sccara optimal clan

berkesinambungan. Selain itu, pemerintah harus menc!ukung independensi

lembaga kepolisian scbagai penegak hukum, demi meningatkan citra

lembaga kepolisian yang ac!il, profesional clan inc!ependen di mata.

masyarakat. · Kekurangan kepolisian adalah kine1ja kepolisian secara.

profesional clan adil yang c!ipandang oleh masyarakat kurang baik.

2. Bagi Lembaga Kepolisian, perlu adanya pembenahan di berbagai sektor, salah

satunya adalah mutu sumber daya manusia yang hanclal clan profesional di

Page 103: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

bidangnya. Peraturan perundang-undangan yang ada telah mengatur

sedemikian rupa masalah tugas, kewajiban, hak dan kode etik kepolisian,

akan te1api hal tersebut terkadang clilanggar oleh sebagian oknum aparat

kepolisian yang dapat berakibat pada menurunnya cilra lembaga kepolisian

sebagai penegak hukum di rnata masyarakat.

3. Bagi Masyarakat, harus selalu berperan aktif untuk membantu lembaga

kepolisian dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Peran aktif

masyarakat ini dapat berupa pengawasan terhadap kinerja lembaga

kepolisian, pelaporan apabila terdapat oknum aparat dan masyarakat yang

melanggar hukum, menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, dan lain

sebagainya. Kurangnya peran masyarakat dalam memahami tugas dan fungsi

pclayanan rnasyakat dapal dilihat ketika masyakat lcbih mcngctahui

informasi pelayanan kepolisian secara tidak Jangsung dari membaca berita

clan melihat berita, bukan secara langsung. Dengan meningkatkan pcran

rnasyarakat secara langsung diharapkan kinerja lernbaga kepolisian lcbih

dapat berke1ja sccara optimal.

Page 104: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

DAFTAR PUST AKA

Adnan Buyung Nasution, Arus Pemikiran Konstitusiona/isme; Hukum dan Peradilan,

Jakarta: Kata Basta Pustaka, 2007.

Amir Syamsudin, Integritas Penegak Hukum (Hakim, Jaksa, Polisi dan Pengacara),

Jakarta: Kompas, 2008.

Awaloedin Djamin, Prinsip-prinsip Penuntun Polri, Jakarta: PTIK, 1961.

Bambang Sutiyoso, Aktualita Hukum Dalam Era R~/imnasi, Jakarta: PT.

· RajaGrafindo Persada, 2004.

Bibit Samad Irianto, Pemikiran Memu·u Polri yang Profesional, Mandiri, Berwib11wa

clan Dicintai Rakyat, Jakarta: Rcstu Agung, 2006.

Gillin dan Gillin, Cultural Sosiology; a revision of An Introduction to Sociology, New

York: The Macmillan Company, 1954.

Henry Cambell Black, Black's Law DictionmJ1 with Pronounciations, Fifth Edition,

West Publishing & Co. USA, 1979.

Ilham Gunawan, Penegak Hukum clan Penegakan Hukum, Bandung: Angkasa, 1993.

Iskandar Kami!, Pedoman Perilaku Hakim dan J\1akalah Berkaitan, Jakarta:

Mahkamah Agung RI, 2007.

Kansil, C.S.T., Pokok-Pokok Profesi Hukum, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, Cel.3,

2006.

Kinarto, Polri Mandiri, Merenungi Kritik terhadap Po/ri, buku 4, Cipta Manunggal, Jakarta. 1999.

Legge and Exley, Profesiona/ism and Modernism Police, New York, 1995.

M. Khoirudin dan Sadjijono, Mengenal Figur Polisi kita, Yogyakarta: LaksBang

PreSSindo, 2006.

Page 105: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

98

Mamo Kelana, Memahami Undang-undang Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta:

Sinar Gradifndo, 2004.

Pudi Rahadi, Hukum Kepolisian; Profesionalisme clan Reformasi POLRI, Surabaya:

LAKSBANG MEDIATAMA, 2007.

Robert Baldwin, Ricard Kinsey, Police Powers and Politics (Kewenangan Palisi dan Politik), Jakarta: Cipta Manunggal, 2002.

Ronny R Nitibaskara, Palisi dan Korupsi, Jakarta: Radjawali Press, 2005.

Sacljijono, POLRI Dan Good Governance, Surabaya: LAKSBANG MEDIATAMA, 2008.

Satjipto Raha1jo, Hukum clan Perubahan Sosial, Bandung: Angkasa, 1988.

, Masalah Penegakan Hukum, Bandung: Sinar Barn, 1990.

_____ ,Palisi Pelaku dan Pemikir, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Sitompul DPM, Majalah Bhayangkara Edisi Klmsus, Dies Nara/is ke 56, PTIK,

Jakarta, 2002.

Soe1jono Sukanto, Faktorfaktor yang Mempengamhi Penegakan Hukum, Jakarta:

Rajawali, 1983.

____ , Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta: PT. RajaGrafinclo Persada, 2006.

W. T.S. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986.

Peraturan Perundang-undangan :

Undang-unclang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Page 106: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

LAMP IRAN

Data tabel Inclikator Lembaga Kepolisian Sebagai Pelayan, Pclinclung clan Pengayom

Masyarakat :

1. Lembaga Kepolisian Sebagai Pelayan Masyarakat

Tabel 1 : Dalam melakukan peketjaan, polisi selalu melayani masyarakat clengan baik

Kritcria Frcgucnc~ Pcrccntasc Sangat tclk setuju 12 12.0 Ticlak setuju 7 7.0 Kurang Setuiu 14 14.C -Agak Setuju 24 24.0 Cukup setuju 14 14.0 Setuju 20 20.0 Sangat Setuju 9 9.0 Total 100 100.0 -Mean 4.17 59.57 Standar Deviasi 1.804

Tabel 2 Polisi dapat membantu saya clalam usaha pencarian pemecahan rnasalah

--Kritcria Frcauencv Pcrccntasc

Sangat tdk setuju 5 5.0 ·-Tidak setuju 13 13.0 Kurang Setuju 25 25.0 Agak Setuju 16 16.0 Cukup setuju 18 18.0 Setuju 16 16.0

~Sangat Setuju 7 7.0 Total 100 100.0 Mean 4.05 57.86 Standar Deviasi 1.641

Page 107: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

JOO

Tabel 3 : Palisi akan denagan senang hati berusaha membantu rnasyarakat mengatasi masalah

Kritcria Frequency Pcrcentas Sangat tdk setuju 9 9.0 -Tidak setuju 12 12.0 Kurang Sett\iU 20 20.0 Agak Setuju 18 18.0 Cuh1p setuju 19 19.0 Setuju 17 J 7.0 Sangat Setuju 5 5.0 Total JOO JOO.O Mean 3.97 56.7J Stanclar Deviasi 1.684

Tabel 4 : Palisi sangat peka lerhadap kebutuhan masyarakat

Kriteria Frcauency Perccntasc Sangat tclk setuiu 13 J3.0 --Tidak setuju 14 J4.0 -Kurang Setuiu 19 J 9.0 ·- -· Agak Setuju J9 I 9.0 Cukup setuju 12 J2.0 Setuiu · 16 J 6.0 Sangat Setuju 7 7.0 Total 100 100.0 Mean 3.79 54.14 Standar Deviasi 1.8 J 6 ~

Tabel 5 : P9lisi tidak merasa keberatan untuk mengutamakan kepentingan masyarakat

Kritcria Frcaucncv Pcrcentasc Sangat tdk setuju 15 J 5.0 -Tidak setuju 5 5.0 --Kurang Setuju 23 23.0 Agak Setuiu 18 18.0

Page 108: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

I 0 I

.. Cukup setuju 17 17.0 Setuju 13 13.0 Sangat Setuju 9 9.0 Total 100 100.0 Mean 3.92 56.00 Standar Deviasi 1.818

Tabel 6 : Saya merasa puas atas semua pelayanan polisi kepada masyarakat

·-Kritcria Frcouencv Pcrcentase - --

Sangat tdk setuiu 16 16.0 Tidak setuju 14 14.0 Kurang Setuju 15 15.0 Agak Setuju 16 16.0 - --Cukup setuju 17 17.0 Setuju 12 12.0 - -Sangat Setuju 10 10.0 Total 100 100.0 Mean 3.80 54.29 Standar Deviasi 1.923 --

Tabel 7 : Polisi cukup tanggap dalam menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum yang meresahkan masyarakat

Kriteria Frequency Percentasc Sangat tdk setuju 12 12.0 Ticlak setuju 9 9.0 --Kurang Setuju 21 21.0 Agak Setuju 19 19.0 ~-

Cukup setuju 18 18.0 Setuju 12 12.0 Sangat Setuju 9 9.0 Total 100 !00.0 Mean 3.94 56.29

-Stanclar Deviasi 1.774

Tabel 8 : Polisi sangat cekatan clalam mencegah segala bentuk gangguan yang clapat meresahkan masyarakat

Page 109: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

102

Kritcria Frcqucncv Pcrccntasc Sangat tdk setuju 13 13.0 Tidak setuju ii 11.0

-· Kurang Setuju 23 23.0 Agak Setuju 21 21.0 Cukuo setuiu 13 13.0 Setuju 13 13.0 Sangat Setuju 6 6.0 Total 100 100.C Mean 3.73 53.29 Standar Deviasi 1.728

Tabel 9 : Saya merasa terbantu dengan keberadaan polisi dalam mencari scrta menggumpulkan barang bukti

~- ·-------Kritcria Frequency Pcrccntasc --

Sangat tdk setuju 11 11.0 Tidak setuju 8 8.0

_ Kura1_1g Setu.i!:i__ 19 19.0 ----------Agak Setuju 18 18.0 Cukup setuju 18 18.0 -- --- --Setuju 19 19.0 Sangat Setuju 7 7.0 Total 100 100.0 Mean 4.09 58.43 Stanclar Deviasi 1.759

Tabel 10 : Saya merasa polisi sudah menjalani kewajibannya ur,tuk menangani permasalahan clalam masyarakat

Kritcria Frcauencv Pcrcentase Sangat tdk setuiu 11 11.0 Ticlak setuju 10 10.0 Kurang Setuju 21 21.0 Agak Setuju 16 16.0 --Cukup setuju 17 17.0 --Setuju 19 19.0 _.~~at Sctuju 6 6.0 Total 100 100.0 ~- --

Page 110: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Mean ==l Stanclar Deviasi

3.99

103

1.761

Tabel 11 : Saya merasa polisi memberikan pelayanan yang baik ketika saya clan orang lain menegurus surat-menyurat (STNK-SIM) di Kepolisian

--Kriteria Frecmencv Pcrccntasc ·-

Sangat tclk setuju 9 9.0 Tidak setuju 9 9.0

''

Kurang, Setuju 16 16.0 Ag,ak Setuju 14 14.0 Cukup setuju 24 24.0 __ ,, Setuju 22 22.0 Sangat Sctuju 6 6.0 .. Total 100 100.0 Mean 4.25 60.71 Standar Deviasi 1.720

Tabel l 2 : Polisi sudah melakukan perubahan luar biasa untuk meningkatkan

pelayanan masyarakat

Kritcria Frcguencl'. Pcrccntasc Sangat tdk setuju 7 7.0 Tidak setuju 13 13.0 Kurang Setuju 15 15.0 Agak Setuju 21 21.0 Cukup setuju 20 20.0 Setuju 19 19.0 Sangat Seti1ju 5 5.0 Total 100 100.0 Mean 4.11 58.71 Standar Deviasi 1.651

Tabel 13 Polisi selalu melayani kebutuhan masyarakat tanpa mcncari-cari

alasan

Page 111: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

104

Kritcria Frcaucncy Percent, asc Sangat tdk se!!:1.ju 16 16.0 - ----Tidak setuju IO 10.0 Kurang Setuju 24 24.0 Agak Setuju 17 17.0 Cukup setuju 16 16.0 Setuju 10 10.0 Sangat Setuju 7 7.0 ----Total 100 100.0 -- ----Mean 3.65 52.14 Standar Deviasi 1.783

2. Lembaga Kepolisian Sebagai Pelindung Masyarakat

Tabel 14 : Saya merasa yr.kin bahwa polisi dapat melindungi masyarakat dari gangguan keamanan

Kriteria Frequency Pcrccntasc Sangat tdk setuju 9 9.0 Tidak setuju 6 6.0

·-Kurang Setuju 15 15.0 --Agak Setuju 23 23.0 --Cukup setuju 12 12.0 Setuju 27 27.0 Sangat Setuju 8 8.0 Total 100 100.0

f-· --Mean 4.36 62.29 Stanclar Deviasi 1.738

~-

Tabel 15 : Saya selalu merasa terlindungi (aman-nyarnan) walaupun berada di tempat konflik karena ada sosok polisi di clekat saya

Kritcria Frccrncncy Pcrccntasc --Sangat tdk setuju 13 13.0 Tidak setuju 7 7.0 Kurang Setuju 17 17.0 Agak Setuju 18 18.0 --Cukup setuju 17 17.0 --Setuju 20 20.0 ----

Page 112: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

105

Sangat Setuju 8 8.0 Total 100 100. Mean 4.11 58.7 Stanclar Deviasi 1.825

Tabel 16 : Saya sering merasa was-was walaupun di clekat saya acla polisi

patroli

Kritcria Frequency Pcrccutasc ---San~t tclk setuju 13 13.0 Ticlak setu ju 10 10.0 Kurang Setuju 16 16.0 --Agak Setuju 18 18.0 Cukup setuju 15 15.0 Setuju 16 16.0 Saniiat Setuju 12 12.0 Total 100 100.0 Mean 4.08 58.29 Stanclar Deviasi 1.905 -·-

Tabel 17 : Dalam situasi rusuh, polisi clapat melindungi rnasyarakat sekitar

Kriteria Frequency Pcrccntasc Sangat tclk setuju 9 9.0 Tidak seluju 10 10.0 Kurang Setuju 18 18.0 Agak Setuju 23 23.0 Cukup setuju 20 20.0 Setuiu 16 16.0 Sangat Setuju 4 4.0 Total 100 100.0 Mean 3.99 57.00 -Stanclar Deviasi 1.617 --

Page 113: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

107

Sangat Setuju 4 4.0 Total 100 100.0 Mean 3.86 55.14 Standar Deviasi 1.798

Tabel 21 : Polisi telah mampu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

Kritcria Frequencv Perccntase -· Sangat tdk setuiu 10 10.0

.

Ticlak setuju 7 7.0 --Kurang Setuju 17 17.0 Agak Setuju 25 25.0 Cukup setuju 12 12.0 Setuju 25 25.0 Sangat Setuju 4 4.0

·-Total 100 100.0 Mean 4.13 59.00 Standar Deviasi 1.686

Tabel 22 : Polisi selama ini telah memberikan PERLINDUNGAN yang baik kepada masyarakat

--Kritcria Frequency Pcrccntase

Sangat tdk setuju .

11 11.0 -Ticlak setuju 4 4.0 --Kurang Setuiu 19 19.0 --Agak Setuju 24 24.0 ----Cukup setuiu 18 18.0 -----Setuju 18 18.0 --Sangat Setuju 6 6.0 Total 100 100.0 Mean . 4.12 58.86 Standar Deviasi 1.671

Tabel 23 Selama ini, polisi telah berperan sebagai penegak hukum yang ADIL

Kritcria Frequency Pcrccntasc

Page 114: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

11 0

Tabel 28 : Polisi telah menjadi teladan yang baik bagi masyarakat sebagai pengayom yang ramah

Kriteria Frequency Pcrcentasc I 1-- .

15 15 .0 Sangat tdk setuiu --Tidak setuju 12 12.0 Kurang Setuju 17 17.0 Agak Setuju 23 23.0 Cukup setuju 19 19.0 --Setuju 10 10.0 San~ Setuju 4 4.0 ~

Total 100 100.0 Mean 3.65 52.14 Standar Deviasi 1.690 -

Tabel 29 : Dalam bcrtindak, biasanya polisi mcmpertimbangkan bcnar salahnya timl<ikan tcrscbut

j- K~·ite_1_·i_ac-----1----F_• r_e~q'--ue~ncy - Pcrcentasc rsang; __ at tdk setuju 13 13 .0

--------1 Tidak setuju 11 11.0 Kurang Setuju 16 l----,..16_,. . ..,.0-----1

Agak Setu\1 24 I 24.0 Cuku setuju 20 20.0 Setuju 12 12.0 San at Setuju 4 4.0 Total 100 100.0 Mean 3.79 54.14 Standar Deviasi 1.671

Tabel 30 : Saya merasa puas bahwa polisi telah mengarahkan masyarakat agar berperilaku tertib-teratur

[ Kritcria Frequency Pcrccntasc

Page 115: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Sangat tdk setuju 14 Ticlak setuju 5 Kurang Setuju 11 Agak Setuju 22 Cukup setuju 20 Setuju 24 Sangat Setuju 4 Total 100 Mean 4.17 Standar Deviasi

111

PEFtPUSTl\K/v\N UT/\~~/\ Ull\J SY /-1H!D ,J/>J<Affl 1\

14.0 5.0 11.0 22.0 20.0 --24.0 4.0

100.0 59.57

1.758 --

Tabel 31 : Polisi telah membina masyarakat untuk kescjahteraan-kenyaman umum (sosial)

--Kriteria Frequency Pcrccntasc -

Sangat tdk setuju 11 11.0 Ticlak setuju 10 10.0 --Kurang Setuju 11 11.0 --Agak Setuju 21 21.0 -Cukup setuju 20 20.0 --Setui:!__ 21 21.0 - -Sangat Setuju 6 6.0 -Total 100 100.0 Mean 4.16 59.43 Stanclar Deviasi 1.756 -· -

Tabel 32 : Polisi telah memberikan pelatihan-bimbingan pada masyarakat utk penanganan keamanan

Kriteria Frequency Perccntasc .. --Sangat tdk sctuju 8 8.0 - --Ticlak setuju 10 10.0 ·-Kurang Setuju 16 16.0 - -Agak Setuju 21 21.0 Cukup setuju 21 21.0 Setuju 18 18.0 ---Sangat Setuju 6 6.0 Total 100 100.0 Mean 4.15 59.29

Page 116: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

112

[~S_t_a_n_d_ar_· D_e_v_ia_s_i __ ~--------- 1.660 J

Tabel 33 : Polisi telah berperan sebagai pengayom yang baik dalam menangani kelancaran lalu lintas

~--· -----------Kritcria Frequency Pc rccn tasc

Sangat tdk setuju 10 10.0 Tidak setuju 8 8.0 Kurang Setuju 18 18.0 Agak Setuju 22 22.0 CukuE setuju 20 20.0 ---------Setuju 17 - 17.0 -·---Sangat Setuju 5 5.0 -Total 100 100.0 -Mean 4.05 57.86 -----------Standar Deviasi 1.66(

Tabel 34 : Polisi telah mencontoh sikap simpatik-tulus ketika melayani kebutuhan masyarakat

. Kritcria Frcguencv Pcrccntasc

Sangat tdk setuj u 16 16.0 --Tidak setuju 10 10.0 Kurang Setuju 21 21.0 --Agak Setuju 21 21.0 Cukup setuju 18 18.0 Setuju 9 9.0

_Sangat Setuju 5 5.0 Total 100 100.0 Mean 3.62 51.71 --Standar Deviasi 1.710

Tabel 35 : Polisi telah memberikan contoh dalam tata cara atau akhlak berkenclara yang baik

Kritcria Frequency -·--- -Sangat tdk setuju 19 Tidak setuju 10 Kurang Setuju 19

Page 117: CITRA LEMBAGA KEPOLISIAN SEBAGAI PENEGAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27334/1/AHMAD... · yang telah memberikan fasilitas dan membantu meminjamkan buku-bukunya

Agak Setuju 20 Cukuo setuiu 13 Setuju 14 Sangat Setuju 5 Total 100 Mean 3.60 Standar Deviasi 1.820

20.0 13.0 14.0 5.0

100.0 51.43

113

Tabel 36 : Polisi telah memberikan keteladanan yang baik ketika mcnangani perkara hukum

Kritcria Frcaucncy Pcrcentasc --· Sangat tclk setuju 18 18.0 Ticlak setuju 12 12.0 Kurang Setuiu 21 21.0 ·-

_Agak Setuju 18 18.0 Cukuo setuju 12 12.0 Setuju 16 16.0 ---Sangat Setuju 3 3.0 Total 100 100.0 Mean 3.54 50.57 Standar Deviasi 1.778

Tabel 37 :. Polisi telah menjacli penegak hukum yang baik ketika tcrjadi pelanggaran hukum

--Kriteria Freuuencv Perccntase

Sangat tdk setuju 18 18.0 Tidak setuju 12 12.0 .. Kurang Setuiu 17 17.0 Agak Setuju 22 22.0 Cukup setuju 10 10.0 Setuju 18 18.0 Sangat Setuiu 3 3.0 Total 100 100.0 -Mean 3.60 51.43 Standar Deviasi 1.798 ·-