Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

15
Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah Disusun oleh Moch. Rauf Wardaya M. Ilham Lutfi K Nisa Chaerani Raffi .F Ade. A M. Rifqi

description

Disusun oleh Moch. Rauf Wardaya M. Ilham Lutfi K Nisa Chaerani Raffi .F Ade. A M. Rifqi. Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah. A. PENGERTIAN CITRA DAI Citra adalah kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang , sekelompok orang atau tentang suatu institusi . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Page 1: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Disusun olehMoch. Rauf WardayaM. IlhamLutfi KNisa ChaeraniRaffi .FAde. AM. Rifqi

Page 2: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

CITRA DA’I

A. PENGERTIAN CITRA DAI

Citra adalah kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang

seseorang, sekelompok orang atau tentang suatu institusi.

Seseorang yang secara konsisten dan dalam waktu yang lama

berperilaku baik atau berprestasi menonjol maka akan terbangun

kesan pada masyarakatnya bahwa orang tersebut adalah sosok

yang baik dan hebat

Citra atau kesan terbangun melalui proses komunikasi interpersonal

dimana orang banyak mempersepsi kepada kita atau sebaliknya.

Page 3: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Lanjutan ...

Mengingat semua itu, maka dakwah yang sungguhnya

sangat mengharuskan da’i-da’i agung yang memiliki jiwa

besar, sebesar ajaran yang akan didakwahinya., mempunyai

wawasan yang berwawasan luas dan berkemampuan

mengesankan serta menghidupkan nilai-nilai keislaman

dalam hati setiap umat islam.

Oleh karena itu bagi setiap da’I hendaklah menjadikan al-

qur’an sebagai pedoman untuk dapat menggali nilai-nilai

keluhuran dan kebijakan sehingga tingkah laku dan

perkataan merupakan cerminan dari nilai tersebut.

Page 4: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

B. CITRA DAI DI MATA MASYARAKAT

Konsep diri ada yang positif dan ada yang negatif. Jika seorang da’I

memiliki konsep diri yang positif, maka ciri-cirinya adalah sebagai

berikut :

1.Ia memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah

yang akan dihadapi. Apapun kesulitan yang ia bayangkan, ia

merasa yakin akan dapat menemukan jalan keluarnya.

2.Dalam pergaulan dengan orang banyak, ia merasa setara

dengan orang lain, ia tidak merasa rendah diri, tidak kecil hati,

tidak merasa sebagai orang kampung yang ketinggalan zaman

(meskipun ia berasal dari kampung), tetapi merasa sama. Jika

orang lain bisa mengapa saya tidak bisa?

Page 5: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

LANJUTAN ..

3.Jika suatu saat ia dipuji orang, ia tidak tersipu-sipu malu,

karena ia merasa pujian itu wajar saja, sekadar

mengungkapkan keberhasilan atau kelebihan yang ia

miliki.

4.Ia menyadari bahwa setiap orang memiliki kecenderungan

yang tidak mungkin disetujui atau memuaskan seluruh

masyarakat. Ia menyadari bahwa ia dapat melakukan

suatu hal yang berguna dan menyenangkan orang lain,

tetapi ia juga sadar bahwa tidak semua orang dapat

menerima secara positip terhadap apa yang ia lakukan.

Page 6: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

LANJUTAN ...

5. Mampu memperbaiki diri. Karena sikap yang terbuka

terhadap pujian dan cacian, maka ia mampu

menerima kritikan dan saran-saran dari orang lain

sebagai masukan untuk memperbaiki diri.

Page 7: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

TAHAPAN DAN PROSES DAKWAH

A. Tahapan Dakwah Rasululloh Saw

1. Periode Mekah

2. Periode Madinah

Page 8: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

1. Periode Mekah

a. Secara sembunyi-sembunyi yang melingkupi

pemantapan akidah, pembentukkan syakhsiyah

Islamiyah, dan pembentukan kelompok dakwah

b. Secara terang-terangan yang melingkupi pertarungan

pemikiran dan perjuangan politik.

Page 9: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

2. Periode Madinah

a. membangun Masjid sebagai salah satu sarana dakwah

b. Dalam memupuk ukhuwah Islamiyah antara Kaum

Muhajirin dan Kaum Anshor

c. mengatur urusan masyarakat dengan syari’at Islam

d. membuat perjanjian dengan warga nonmuslim

menyusun strategi Politik dan Militer

e. jihad fi sabilillah

Page 10: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Tahapan Dakwah Sekarang

Pertama, membina hubungan yang baik dengan objek dakwah

Kedua, membangkitkan keimanan yang mengendap dalam jiwa

Ketiga, membantu memperbaiki keadaan dirinya dengan ibadah-ibadah yang

diwajibkan

Keempat, menjelaskan tentang kesyumulan ibadah, bahwa ibadah tidak hanya

terbatas pada ritual-ritual shalat, puasa, zakat, dan haji saja

Kelima, menjelaskan kewajiban berdakwah kepada sesama muslim. Bahwa

keberagamaan kita tidak cukup hanya dengan keislaman kita sendiri

Keenam, menjelaskan bahwa kewajiban diatas tidak mungkin dilaksanakan

secara individu (Infiradhi) tetapi harus dilaksanakan secara kolektifitas

berjamaah (Amal Jama’i)

Ketujuh, mengenalkan dengan jamaah mana ia harus bergabung dan

memberikan kontribusinya untuk keberlangsungan dakwah Islam.

Page 11: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

MEDAN DAKWAH ISLAM

1. Mulakanlah dengan yang dekat sebelum yang jauh

Maka dakwah kepada yang dekat ini tidak memerlukan kita

berjalan jauh kerana mereka sedia ada di depan kita.

Hakikatnya, kaum kerabat kita juga ingin merasai sentuhan

dakwah seperti yang kita dapat.

2. Mulakan dengan yang kecil - muda sebelum yang besar - tua

Ini kerana anak kecil masih belum terikat pemikirannya

dengan mana-mana fahaman dan non-interfensi.

Berurusannya dengannya adalah lebih mudah berbanding

dengan orang tua yang telah memilih jalan hidupnya sendiri,

terikat dengan banyak pihak dan penuh dengan

tanggungjawab.

Page 12: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

Lanjutan ...

3. Dahulukan yang tawadhu’ berbanding yang takabbur

Sifat tawadhu’ yang ada seseorang mad’u itu adalah satu

kemungkinan untuk dia menyambut dakwah dan kebenaran.

Manakala orang yang takabbur pula menunjukkan kepayahannya

untuk menerima kebenaran dan suka mencemuh manusia.

4. Dahulukan yang berpendidikan sebelum yang buta huruf

Ini adalah kerana peranan yang boleh dimainkan oleh orang yang

berilmu dan berpendidikan itu lebih luas. Dia lebih berkemampuan

dari yang lain untuk mengeluarkan pendapat-pendapat dan

membuat pemilihan. Selain itu, orang yang bijak dan

berpendidikan ini lebih mengetahui perbedaan dan khilaf-khilaf

dikalangan para ulama’ serta mengetahui sebab berlakunya

perbedaan ini berbanding yang lain.

Page 13: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

5. Utamakan yang masih bebas (Netral ) 

Orang yang masih ‘bebas’ ini, tidak terikat dengan mana-mana pihak,

dia duduk di pertengahan. Manakala orang telah menganggotai suatu

organisasi/aliran, maka dia telahkeluar dari kenetralan dan menjadi

hanya menjadi pendukung organisasinya saja.

6. Utamakan kawan-kawan di tempat kerja sebelum yang lain

 

Ini kerana, kawan-kawan di tempat kerja tersebut selalu kita jumpa,

bidang percakapan juga lebih luas serta banyak persamaan. Sebagai

contohnya, doktor lebih sepadan doktor dibanding perawat, Satpam

lebih sesuai dengan satpam dibanding dengan guru ,dan sebagainya.

Page 14: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

JADI

kita perlu memusatkan segala usaha dakwah kepada pusat tumpuan atau markas sesuatu masyarakat supaya kerja-kerja dakwah dan proses merubah sesuatu masyarakat tesebut lebih cepat. Juga, kita perlu berdakwah berdasarkan proses atau tahapan dakwah

Page 15: Citra Da’i, Medan dan Proses Dakwah

TERIMA KASIH TELAH BERDISKUSI