Ciri

download Ciri

of 69

description

sembarang

Transcript of Ciri

Ciri-ciri dari basalt: Batuan beku basa berwarna gelap(hitam) Berbutir halus Mengandung banyakmineral plagioklas dan piroksen Susunan kimianya terdiri dari silika(SiO2) rendah (45-50%) Al2O3, SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, dan CaO. Padat mengkilap jika terkena cahaya , permukaan rata, dan berat.Genesa :Basaltadalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitamBatuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan gunung api. Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut. Prosesnya berawal dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar samudra, muncul gunung api kemudian memuntahkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut. Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering disebut pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan bersifat asam.Basal adalah batuan leleran dari gabro, mineralnya berbutir halus, berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basal dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan ini banyak digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konstruksi beton, dan lain-lain. Basal yang berstruktur lembaran banyak digunakan sebagai batu tempel. Basal umumnya berlubang-lubang akibat bekas gas, terutama pada bagian permukaannya.Kegunaan :Kegunaan basalt sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll), bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan Sebagai agregat.Keterdapatan :Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Malang, ProbolinggoLAPORAN BATUAN BEKU2.1. JUDULIdentifikasi Batuan Beku2.2. TUJUANTujuan yang ingin dicapai dalam melakukan praktikum acara indentifikasi batuan beku adalah sebagai berikut:a. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan bekub. Praktikan mampu mengklasifikasikan batuan beku2.3. ALAT DAN BAHANAlat yang digunakan dalam praktikum identifikasi batuan beku dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 1. Alat dan kegunaannya dalam praktikum identifikasi batuan beku.

No Nama Alat Kegunaan

1. Komparator batuan Sebagai bahan pembanding dalam mengidenfikasi batuan beku2. Lubang Preparat Untuk melihat warna batuan3. Pensil Warna Untuk menggambar batuan yang diamati4. Rocks and Minerals Referensi klasifikasi batuan beku

Bahan yang digunakan dalam praktikum identifikasi batuan beku dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 2. Bahan dan kegunaannya dalam praktikum identifikasi batuan beku.

No Nama Bahan Kegunaan1. Gabro Sebagai bahan acara 12. Zeolit Sebagai bahan acara 23. Andesit Sebagai bahan acara 34. Basal Sebagai bahan acara 4

2.4. PROSEDUR KERJAAdapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum identifikasi batuan beku adalah sebagai berikut:1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan2) Melakukan identifikasi batuan beku secara megaskopis/ kasat mata.Berdasarkan sifat-sifat fisinya: Warna Tekstur Struktur Komposisi mineral pembentuk batuan3) Menentukan nama batuannya4) Mengisi data pada lembar pengamatan

2.5. LANDASAN TEORIBagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah: batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. (www.vulcano.und.edu)Batuan beku terbentuk dari pemadatan bahan batu (magma cair), baik mengalami kristalisasi maupun tanpa kristalisasi. Ada dua tipe dasar batuan beku yaitu:1) Batuan beku intrusif (plutonik) seperti diorit, granit, gabro, dan pegmatite yaitu batuan beku yang mengeras di bawah permukaan bumi. 2) Batuan beku ekstrusif (vulkanik) seperti andesit, basalt, obsidian, batu apung, riolit dan scoria yang mengeras pada atau di atas permukaan bumi. (www.Budi Setiyarso.blogspot.com)Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, atau agregasi dari mineral-mineral , biasanya dia tidak dalam keadaan homogen dan tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi suatu batuan terlebih dahulu kita melakukan pendiskripsian batuan, yaitu: jenis batuan, warna batuan, tekstur batuan, struktur, serta komposisi-komposisi mineral yang menyusun batuan. Secara Umum jenis batuan dibagi atas 3 yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan beku adalah batuan yang terbentuk melalui hasil pembekuan magma atau kristalisasi magma yang dipengaruhi oleh suhu. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.- Berdasarkan GenetikBatuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin).contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabro.b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batuapung.- Berdasarkan Senyawa KimiaBerdasarkan komposisi kimianya batuan beku dapat dibedakan menjadi:a. Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.b. Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52 %. Contohnya Gabro, Basalt.c. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-65 %. Contohnya Andesit dan Syenit.d. Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 65%. Contohnya Granit, Riolit.Dari segi warna,batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.- Berdasarkan Susunan MineralogiKlasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan battuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:a. Batuan dalamBertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.b. Batuan gangBertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.c. Batuan gangBertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.d. Batuan lelehanBertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa. (Nesse, 2000) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuna beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain.1. WarnaWarna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifatbasa/ mafic). 2. TeksturTekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan sususnan butir mineral penyusun batuan. Tekstur dapat dijadikan petunjuk tentang proses (ganesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut. Tekstur yang umumnya sering dijumpai pada batuan beku :a. Feneritikb. Afanitikc. Porfiritikd. Glassye. Fragmental3. StrukturStruktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku:a. Masifb. Jointingc. Vesikulard. Alirane. Amigdaloidal 4. Komposisi Mineral Pembentuk BatuanMineral-mineral yang terdapat pada batuan beku, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, olivine, piroksen. Mineral-mineral penyusun batuan metamorf, antara lain : kwarsa, mika feldspar, karbonat, mineral lempung. (Firdaus, 2011)Nakhlites (batuan beku mars) adalah batuan beku, yang dipadatkan dari magma basaltik,walaupun komposisi magmanya yang tidak teratur. Asal beku yang disusun oleh mineralogi, kimia mineral, tekstur, dan formasi urutan mineral. Mineral kimia dan pola mineral yang ada di bumi, bulan, dan eucrite (asteroidal) adalah sama-sama memiliki basal. Keseluruhan tekstur dari nakhlites juga mirip dengan basal terestrial, seperti tekstur mesostasis . Demikian pula, mineral dalam nakhlites mengandung multifase, inklusi kaca yang identik dengan yang diidentifikasi sebagai inklusi batuan basaltik magmatik di bumi. Sehingga, batu hampir identik dengan nakhlites yang telah ditemukan di Bumi. Interpretasi awal dari nakhlites mengandalkan mineral dan kesamaan tekstur dengan batuan basaltik terestrial. Mineraloginya didominasi oleh piroksin, olivin, plagioklas, dan oksida Fe-Ti - seperti yang ditemukan pada batu basal. Tekstur keseluruhannya adalah phenocrystic atau porfiritik basal. Pada NWA817 dan MIL03346 ada pengecualian yaitu bahwa mereka mesostases sebagian besar kaca. (Sautter , 2002)

Tekstur menggambarkan sifat butir (kristal) yang membentuk batu. Batuan dianggap berbutir kasar jika kita dapat membedakan kristal dengan mata telanjang. Batuan beku berbutir halus setidaknya memiliki bagian dari matriks batuan yang memiliki kristal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tekstur porfiritik diproduksi oleh dua tahap pendinginan yang berbeda, baik kristal besar dan kecil di batu yang sama. Pendinginan yang lambat (umumnya di bawah tanah) menghasilkan kristal besar. Pendinginan cepat (pada atau dekat permukaan Bumi) menghasilkan kristal yang lebih kecil. Dalam sebuah porfiritik, kristal adalah ukuran jelas berbeda. Kristal yang lebih kecil disebut matriks atau massa dasar. Istilah pegmatit disediakan untuk batuan beku yang memiliki kristal yang luar biasa besar. Ini adalah istilah yang digunakan untuk batuan beku namun biasanya terkait dengan granit. Pegmatites adalah unik karena mereka tidak membentuk langsung dari batuan beku lelehan namun terbentuk dari cairan yang berasal dari atau dekat tubuh batuan beku. Cairan (umumnya berair dan di bawah temperatur dan tekanan yang tinggi) memungkinkan untuk banyak kebebasan untuk migrasi ion (dibebankan atom atau molekul) ke situs kristalisasi. Hasilnya adalah pembentukan kristal besar.( Nakamura dkk, 2002)

2.6. DATA HASIL PEGAMATAN

Nomor Peraga : 1 Nama Batuan : Gabro Warna : Hitam Sifat Batuan : Mafic Tekstur : Faneritic Struktur : Masif Komposisi Mineral : Muskofit, Biotit (Sumber: www.Geology.com)

Nomor Peraga : 2 Nama Batuan : Zeolit Warna : Abu-abu Sifat Batuan : Falsic Tekstur : Afanitic Struktur : Masif Komposisi Mineral : Plagioklas(Sumber: www.Geology.com)

Nomor Peraga : 3 Nama Batuan : Andesit Warna : Merah Daging Sifat Batuan : Intermediet Tekstur : Afanitic Struktur : Jointing Komposisi Mineral : Ortoklas (Sumber: www.Geology.com)

Nomor Peraga : 4 Nama Batuan : Basal Warna : Hitam Sifat Batuan : Mafic Tekstur : Afanitic Struktur : Masif Komposisi Mineral : Piroksin, Biotit (Sumber: www.Geology.com)

2.7. PEMBAHASAN

Dalam acara identifikasi batuan beku, terdapat empat jenis batuan beku yang akan diindentifikasi. Batuan beku tersebut adalah gabro (1), zeolit (2), andesit(3) dan basal (4). Berdasarkan kandungan SiO2 nya, batuan beku yang diidentifikasi dikelompokan menjadi dua yaitu masfic dan intermediet. Identifikasi ini didasarkan pada warna batuan yang mana batuan basal dan gabro bersifat mafic sedangkan zeolit dan andesit bersifat intermediet.Batuan pertama yang diklasifikasikan adalah gabro. Batuan ini berwarna hitam dengan sedikit butiran-butiran kuning pada permukaannya. Menurut (www.geology.com) Gabro merupakan batuan beku pultonik yaitu batuan yang terbentuk jauh dibawa permukaan bumi. Hal ini dicirikan dengan adanya mineral-mineral yang yang relative besar pada batuan ini. Batuan ini bersifat mafic (basa) dengan kadungan silikon 45% - 52%. Sifat kimia ini juga sangat tampak dengan adanya warna batuan yang suram(gelap). Tektur batuan ini adalah faneritik. Hal ini disebabkan oleh adanya butiran mineral penyusun batuan yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Selain itu, batuan ini tidak memiliki retakan-retakan ataupun lubang-lubang gas pada permukaannya sehingga struktur keseluruhan batuan ini adalah masif. Batuan ini mengandung mineral mika. Mika itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu muskovit (mika yang berwarna putih) dan biotit (mika yang berwarna hitam). Pada batuan gabro, muskovit lebih dominan dibandingkan dengan biotit yang hanya merupakan fragmen pada batuan ini. Batuan kedua yang diidentifikasikan adalah zeolit. Batuan ini berwarna abu-abu. Batuan ini bersifat felsic dengan kandungan silikon > 65 %. Kadar silikon ini sangat tampak jelas dengan adanya warna batuan yang terang. Dari segi tekstur, batuan ini digolongkan kedalam kelompok afanitik yaitu batuan dengan butiran mineral yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Batuan ini berbentuk pejal dengan tidak adanya retakan maupun lubang gas pada permukaan batuan. Sehingga batuan ini berstruktur masif. Komposisi mineral batuan zeolit adalah plagioklas.Batuan ketiga yang diidentifikasi adalah andesit. Batuan ini berwarna merah daging sedangkan warna lapuk dari batuan ini adalah cokelat. Berdasarkan kandungan SIO2-nya, batuan andesit merupakan kelompok dari intermediet. Batuan andesit memiliki Silikat sekitar 57 %. Butiran mineral penyusun batuan andesit tidak dapat dilihat dengan mata (afanitik). Batuan andesit berstruktur jointing dengan retakan - retakan pada permukaannya. Mineral utama penyusun batuan andesit ini adalah ortoklas. Ortoklas merupakan merupakan minera feldspar yang berwarna merah daging dengan bidang belahan yang tegak lurus atau 90o .Batuan terakhir yang dilakukan identifikasi pada acara identifikasi batuan beku adalah Batu Basal. Menurut (www.vulcano.und.edu), batu basal merupakan batuan beku vulkanik yaitu batuan beku yang terbentuk diatas permukaan bumi melalui proses pendinginan yang sangat cepat. Hal ini menyebabkan Kristal batu basal lebih kecil. Batuan ini bersifat mafic atau basa. Hal ini direpsentasikan dengan adanya warna batuan yang gelap. Butiran mineral penyusun batuan ini tidak dapat dilihat secara kasat mata karena ukuran butiran yang relatif seragam. Batu basal pada umumnya berbentuk masif (pejal tanpa retakan dan lubang udara). Batuan ini terbentuk dari dua mineral yaitu piroksin dan biotit.

2.8. PENUTUP

2.8.1. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat ditarik dari acara identifikasi batuan beku adalah sebagai berikut:1) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di atas permukaan bumi maupun dibawah permukaan bumi.2) Batuan beku dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Tempat terbentuk Batuan beku intrusif Batuan beku ekstrusifb. Komposisi kimia Batuan beku asam (Felsic) Batuan beku intermediet Batuan beku basa (Mafic) Batuan beku ultra basac. Tekstur Faneritik Afanitik Porfiritik Glassy Fragmentald. Struktur Masif Jointing Vesikular Aliran Amigdaloidal 2.8.2. SaranAdapun saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum identifikasi batuan buku adalah agar alat yang masih kurang agar segera dilengkapi sehingga praktikan tahun yang akan datang dapat melaksanakan acara identifikasi batuan beku dengan baik sehingga hasilnya akan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, 2011, Modul Praktikum Geologi Dasar, Universitas Haluoleo: KendariHttp://www.Budi Setiyarso.blogspot.com/Batuan 1.htm.(diakses tanggal 9 April 2011) Http://www.geology.com/igneous rock.htm (diases tanggal 8 April 2011)Http://www.vulcano.und.edu/Batuan Beku.htm.(diakses tanggal 9 April 2011)Nakamura, N., Yamakawa, A., Yamashita, K., Kobayashi, T., Imae, N., Misawa, K., Kojima, H., 2002, REE abundances and RbSr age of a new Antarctic nakhlite Yamato 000593 (abstract), Antarctic Meteorites: TokyoNesse, W.D., 2000. Introduction to Mineralogy. Oxford University Press: New York Sautter, V., Barrat, J.A., Jambon, A., Lorand, J.P., Gillet, Ph., Javoy, M., Joron, J.L., Lesourd, M, 2002, A new Martian meteorite from Morocco: the nakhlite North West Africa 817. Earth Planet: Afrika Barat

DAFTAR ISILembarPengesahan................................................................................................ iiDaftarIsi.................................................................................................................iiiDaftarGambar ........................................................................................................ivDaftarTabel............................................................................................................ vBabIPendahuluan .................................................................................................. 11.1Maksud ..........................................................................................................11.2Tujuan ............................................................................................................11.3 Waktudan TempatPelaksanaan Praktikum .................................................. 1BabIIDasarTeori...................................................................................................22.1BatuanPiroklastik.........................................................................................22.2 MacamMaterialHasilErupsi Vulkanik........................................................ 22.3 TipeEndapan Piroklastik.............................................................................. 42.4 JenisEndapan PiroklastikTak Terkonsolidasi.............................................. 62.5 Klasifikasi Batuan Piroklastik...................................................................... 8BabIIIHasilDeskripsi.......................................................................................... 113.1 HasilDeskripsi NoPeraga BatuanSTA 13................................................. 113.2Hasil Deskripsi NoPeraga Batuan99x.....................................................133.3Hasil Deskripsi No Peraga Batuan PR05 ................................................... 153.4Hasil Deskripsi No Peraga Batuan PR06 ................................................... 17Bab IVPembahasan............................................................................................. 194.1 Pembahasan Peraga Batuan Nomor STA13............................................. 194.2 Pembahasan Peraga BatuanNomor 99x ..................................................... 204.3Pembahasan PeragaBatuan NomorPR05................................................... 224.4Pembahasan Peraga Batuan Nomor PR06 ................................................. 23BabVPenutup ...................................................................................................... 255.1Kesimpulan ..................................................................................................255.1Saran ............................................................................................................25DaftarPustaka .......................................................................................................26Lampiran

BAB IPENDAHULUANI.1.Latar BelakangBumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan oranghanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara sederhanabatuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.I.2.Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan batuan beku?2. Bagaimana batuan beku terbentuk?3. Apa saja pembagian genetik batuan beku?4. Bagaimana struktur batuan beku?5. Bagaimana determinasi batuan beku?

I.3.Tujuan Penulisan1.Menjelaskan apa itu batuan beku2.Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan beku3.Menjelaskan pembagian batuan beku berdasarkan genetiknya4.Menjelaskan struktur batuan beku5.Menjelaskan determinasi batuan bekuI.4.Metodelogi PenulisanMetode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan studi pustakadan juga mencari data melalui mediainternet.

BAB IIISI

II.1.Pengertian Batuan BekuBatuan beku atau sering disebutigneous rocksadalah batuan yang terbentukdari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.II.2. KlasifikasiBatuanBekuBerdasarkanTempatTerjadinyaMagma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :a.Batuan Beku Dalam(Beku Intrusif)Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.Batuan beku intrusif selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi permukaan. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya,strukturtubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan. yaitu:1.Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.2.Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.3.Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.4.Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebutkonkordan diantaranya adalahsill, lakolit dan lopolit.a.Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.b.Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.c.Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.

a.Batuan Beku Luar(Beku Ekstrusif)Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendahdapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:a.Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisanb.Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.c.Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.d.Vesikular,yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.e.Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolitf.Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.II.3. KlasifikasiBatuanBekuBerdasarkanMineralogiAnalisis batuan beku pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan adalah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral biasanya mineral amphibol, piroksen dan olovin.Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan batuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat.Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi :a.Batuan Dalam,bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yangmenyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.b.Batuan Gang,bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.c.Batuan Gang,bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitikd. Batuan Lelehan,bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidakdapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.

II.4. Struktur Batuan BekuStruktur Batuan Bekuadalah pembagian batuan beku berdasarkan bentuk batuan beku dan proses kejadiannya, yang terbagi menjadi:a.Struktur Bantal (pillow structure)Struktur Bantaladalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 60 cm dan biasanya jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di dalam air dan umumnya terbentukdi laut dalam.b.Struktur VesikularStruktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga yang berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan. Terbentuknya rongga-rongga terjadi akibat keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di dalam lava setelah mengalami penurunan tekanan.c.Struktur AliranStruktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan tidak ada yang dalamkeadaan homogen, karena saat lava menuju ke permukaan selalu terjadi perubahan komposisi, kadar gas, kekantalan, dan derajat kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.d.Struktur KekarStruktur Kekar adalah bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis batuan, biasanya disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam bumi yang berlaku sesudah batuan mengalami pembekuan.

Retakan-retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi menghasilkan struktur perlapisan, sedang yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah.Retakan dapat pula membentuk kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar jointing), hal ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh perkembangan retakan membentuk segi empat, segi lima atau segi enam, umumnya terdapat pada batuan basal.

II.5.Determinasi Batuan Beku1.BassaltBatuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral silika batuan vulkanik, yang biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Ditemukan di sukadana,Lampung. Perusahaan penambang PT. Putra

Gambar 2.1. batu bassalt2.Andesit

Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggiseperti Indonesia.

Gambar 2.2. batu andesitBatu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik,candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll. Ditemukan di gunung Masigit, JABAR.3.

ObsidianObsidian adalah mineral -seperti, tetapi tidak mineral benar karena sebagai kaca tidak kristal , selain komposisinya terlalu rumit untuk terdiri dari mineral tunggal. Kadang-kadang diklasifikasikan sebagai mineraloid .Gambar 2.3. batu obsidianMeskipun obsidian berwarna gelap mirip dengan mafik batuan seperti basal ,'s komposisi obsidian sangat felsic . Obsidian terutama terdiri dari SiO 2 ( dioksida silikon ), biasanya 70% atau lebih. batu Kristal dengan itu komposisi obsidian termasuk granit dan riolit . Karena obsidian adalah metastabil di permukaan bumi (lebih dari waktu kaca mineral kristal menjadi berbutir-halus), tidak ada obsidian telah ditemukan yang lebih tua dari Kapur usia. Ini rincian obsidian dipercepat dengan adanya air. Obsidian memiliki kadar air rendah jika segar, kurang dari 1% air biasanya menurut beratnya,tetapi menjadi semakin terhidrasi saat berhubungan dengan air tanah, membentuk perlite . Ditemukan di nagggrek,Bandung.4.Dasit

Merupakan intrusi batuan beku yang menerobos andesit. Hasil pelapukan berupa lanau lempingan, berwarna coklat kehitaman, palstisitas sedang, lunak.. ditemukan di karangsambung, kebumen.

Gambar 2.4. batu dasit5.

DioritBatu diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpal).

Gambar 2.5. batu dioritBatuan ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abu-abu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro granitik dengan nilai kuat tekan berkisar antara 970-1.260 kg / cm2; ketahanan terhadap keausan 0,072-0,083 mm/menit; berat isi asli 2,66-2,78 ton/m3 dan penyerapan terhadap air 0,73-1,10 %. Sehingga batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya. Ditemukan di Bayat, Klaten.Perusahaan penambang PT. Aneka Tambang.6.

PeridotPeridot pada umumnya terdiri hanya dari satu warna yaitu hijau olive, dan yang paling dicari adalah yang warnanya agak gelap atau yang susunan besinya tidak lebih dari 15% dan terdapat campuran nickel dan chromium karena campuran tersebut memberi pengaruh pada warnanya.

Gambar 2.6. batu peridotWarnanya yang hijau disebabkan oleh adanya zat besi di dalamnya dan kadang jika warnanya agak kecoklat-coklatan itu dikarenakan campuran besinya terlalu banyak di dalam susunan kimia tersebut. Ditemukan di karangsambunng, Kebumen.7.GranitGranit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran. Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukurandan alat pengukur.

Gambar 2.7. batu granitHal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).

8.GabroBatuan gabro merupakan endapan batuan yang lebih muda dibandingkan batuan onix dan marmer. Teksturnya yang berbutir kasar membuat batuan ini mudah dibentuk dengan alat sederhana, balk dengan pahat atau baji maupun dengan teknik semprotan air bertekanan tinggi. Ditemukan di pegununngan jiwo,Klaten

Gambar 2.8. batu gabro

9.DiabasBatuan diabas diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen.Perusahaan penambangnya adalah PT.INCO.Gambar 2.9. batu diabas

BAB IIIPENUTUPIII.1. KesimpulanKesimpulan yang dapat saya sampaikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :1.Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku.2.Batuan beku adalahbatuan yang terbentukdari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.3.Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan instrusi yaitu batuan beku dalam dan beku luar.4.Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.5.Beberapa jenis batuan beku antara lain batuDiorit, Diabas, Basalt, Dunit,perodit,Obsidian,Granit, Granodiorit, Sienit, Andsit dan Zeolitdan lain sebagainya.III.2. SaranUntuk memperluas pengetahuan tentang batuan beku kita harus mempelajari dan memahami maksud dari batuan beku, bagaimana batuan beku terbentuk, klasifikasi batuan beku dan determinasinya di kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

1.Non personal, (2012), (Online),http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Batuan_beku, diakses15 september 2012.2.Non personal, (2012), (Online),http://www.crayonpedia.org/mw/Jenis-jenis_batuan_7.1, diakses 15 september 2012.3.Magetsari Noer Aziz, at al.(2006), GL-211 GEOLOGI FISIK.Bandung : ITB.

PETROLOGI BATUAN BEKU PLUTONIK DAN VULKANIK

BAB IPENDAHULUAN

I.I.MagmaI.I.IPengertian MagmaMagma adalah cairan atau larutan sillikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 900-11000C dan berasal atau terbentuk dari kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas.Kalau batasan diatas adalah berdasarkan sifat fisik magma, maka secara kimia-fisika magma adalah sistem komponen ganda (multi component system) dengan fasa cairan dan sejumlah Kristal yang mengapung di dalamnya sebagai komponen utama, disamping fasa gas pada keadaan tertentu. Beberapa batasan dan hipotesis magma telah diberikan oleh para ahli seperti Grout (1947), Turner & Verhoogen (1960), Taneda (1970) dll.Hipotesis magma primer menurut Daly(1933).1.Magma yang terisolasi padaearth-shell, bersifat heterogen dan dapat dianggap mewarisi keadaan bumi semula. Kemudian adanya pengaruh tekanan relief yang memadai akan menghasilkan apa yang disebutliquafactionsecara setempat dan berasal dari bahan habluran. Pencairan batuan dapat dipengaruhi oleh tenaga panas yang diakibatkan gesekan oleh akibat deformasi(deformation) & peluruhan mineral radio aktif. Surutnya gas secara setempat pun akan menyebabkan terpisahnya magma; pada umumnya magma jenis ini menggambarkan suatu lidah cair yang terperas ke atas dari asalnya yang jauh di daerah habluran di bawah permukaan bumi.

2.Magma yang bersifat homogen, misalnya basalan habluran atau eglokit yang meleleh, perubahanbasaltic durovitreousmenjadi liqua vitreous akibat surutnya gas secara tempat, basalan yang tetap vitreous kecuali pada bagianupper shelldi mana bahan telah menghablur, peridotit habluran dan karena pelelehan setempat akan mengakibatkan terjadinya cairan basalan, sertaliqua vitreous peridotite.3.Magma primer tanpa spesifikasi awal, yaitu magma granitik dan magma basaltik.Magma adalah bahan induk batuan beku. Lava adalah magma yang keluar melalui lubang (kondoit) pada gunungapi. Kebanyakan magma membeku di bawah permukaan dan bahan yang terakhir saja yang dapat dilihat yaitu batuan beku. Magma diartikan sebagai bahan batuan yang melebur, mengandung fasa uap yang hilang sewatu magma membeku, dalam proses ini memainkan peranan yang penting dalam arah pembentukan hablur.Menurut Bunsen magma primer terdiri dari dua jenis yaitu granit dan basalt, dan batuan beku yang mengandung campuran batuan. Batuan beku yang terdapat di bumi ini kebanyakan boleh dimasukkan ke dalam dua jenis ini : granit dan basalt.I.I.IIArus KonveksiSeperti halnya air yang sedang di rebus, magma di dalam bumi selalu bergejolak, bagian yang paling panas mengalir ke bagian yang lebih rendah suhunya. Fenomena inilah yang disebut sebagai arus konveksi (Lihat Gambar di bawah ini).Arus konveksi pada mantel bumi inilah yang menyebabkan pergerakan lempeng dan kerak bumi. Logika ini menjadi salah satu pijakan teori tektonik lempeng.

I.I.IITempatmunculnya magma dan ekspresinyaDi permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah pemekaran lempeng, di jalur vokanikyang berasosiasi dengan zona penunjaman lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera.Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera.Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-pulau tengah samudera, seperti Rantai Pulau-pulau Hawai di Samudera Pasifik.Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan gunungapi. Di Indonesia, sebagai contoh, deretan gunungapi seperti ini memanjang mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara sampai ke Maluku. Di sekeliling Samudera Pasifik, deretan gunungapi ini membentuk apa yang dikenal sebagaiRing of fire.Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari : Senyawa-senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5. Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb. Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang Magma Primer, diantaranya :Dally 1933, Winkler (Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.Bunsen(1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.Magma pada perjalanannya dapat mengalami perubahan atau disebut dengan evolusi magma. Proses perubahan ini menyebabkan magma berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut :Hibridasi: proses pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis.Sintetis: Pembentukan magma baru karena adanya proses asimmilasi dengan batuan samping.Anateksis: proses pembentukan magma dari peleburan batu-batuan pada kedalaman yang sangat besar.Dan dari proses-proses diatas, magma akan berubah sifatnya, dari yang awalnya bersifat homogen pada akhirnya akan menjadi suatu tubuh batuan beku yang bervariasi.I.I.IIIMagma DifferentiationDiferensiasi magmaadalah suatu tahapan pemisahan atau pengelompokan magma dimana material-material yang memiliki kesamaan sifat fisika maupun kimia akan mengelompok dan membentuk suatu kumpulan mineral tersendiri yang nantinya akan mengubah komposisi magma sesuai penggolongannya berdasarkan kandungan magma. Proses ini dipengaruhi banyak hal. Tekanan, suhu, kandungan gas serta komposisi kimia magma itu sendiri dan kehadiran pencampuran magma lain atau batuan lain juga mempengaruhi proses diferensiasi magma ini. Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :Fraksinasi(Fractional Crystallization)Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma karena proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-kristal tersebut pada saat pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta tiba-tiba.Gambar Crystallization and settling

Crystal Settling/ gravitational settlingProses ini meliputi pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat yang mengandung unsur Ca, Mg, Fe yang akan memperluas magma pada bagian dasarmagma chamber. Disini, mineral-mineral silikat berat akan berada di bawah. Dan akibat dari pengendapan ini, akan terbentuk suatu lapisan magma yang nantinya akan menjadi tekstur kumulat atau tekstur berlapis pada batuan beku.

Liquid ImmisbilityLarutan magma yang memiliki suhu rendah akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membentuk suatu bahan yang heterogen.

Crystal FlotationPengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik ke bagian atas magma karena memiliki densitas yang lebih rendah dari larutan kemudian akan mengambang dan membentuk lapisan pada bagian atas magma.VesiculationVesiculation merupakan suatu proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu naik ke permukaan sebagai gelembung-gelembung gas dan membawa komponen-komponen sodium (Na) dan potassium (K).

I.I.IVKristalisasi MagmaKristalisasiadalah proses pembentukan bahan padat daripengendapanlarutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung darigas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadiperpindahan massa(mass transfer) dari suatzat terlarut(solute) dari cairan larutan kefasekristalpadat.Proses Kristalisasi Magma,Karena magma merupakan cairan yang panas, maka ion-ion yang menyusun magma akan bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini akan menurun, dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut kristalisasi.Pada proses ini yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion akan saling mengikat satu dengan yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak. Ion-ion tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan.Kecepatan pendinginan magma akan sangat berpengaruh terhadap proses kristalisasi, terutama pada ukuran kristal.Apabila pendinginan magma berlangsung dengan lambat, ion-ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dirinya, sehingga akan menghasilkan bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pada pendinginan yang cepat, ion-ion tersebut tidak mempunyai kesempatan bagi ion untuk membentuk kristal, sehingga hasil pembekuannya akan menghasilkan atom yang tidak beraturan (hablur), yang dinamakan dengan mineral gelas (glass).Pada saat magma mengalami pendinginan, atom-atom oksigen dan silikon akan saling mengikat pertama kali untuk membentuk tetrahedra oksigen-silikon. Kemudian tetahedra-tetahedra oksigen-silikon tersebut akan saling bergabung dan dengan ion-ion lainnya akan membentuk inti kristal dan bermacam mineral silikat. Tiap inti kristal akan tumbuh dan membentuk jaringan kristalin yang tidak berubah. Mineral yang menyusun magma tidak terbentuk pada waktu yang bersamaan atau pada kondisi yang sama. Mineral tertentu akan mengkristal pada temperatur yang lebih tinggi dari mineral lainnya, sehingga kadang-kadang magma mengandung kristal-kristal padat yang dikelilingi oleh material yang masih cair.Komposisi dari magma dan jumlah kandungan bahan volatil juga mempengaruhi proses kristalisasi.Karena magma dibedakan dari faktor-faktor tersebut, maka penampakan fisik dan komposisi mineral batuan beku sangat bervariasi. Dari hal tersebut, maka penggolongan (klasifikasi) batuan beku dapat didasarkan pada faktor-faktor tersebut di atas. Kondisi lingkungan pada saat kristalisasi dapat diperkirakan dari sifat dan susunan dari butiran mineral yang biasa disebut sebagai tekstur. Jadi klasifikasi batuan beku sering didasarkan pada tekstur dan komposisi mineralnya.Jenis Kristalisasi Berdasarkan Proses Utama Dipandang dari asalnya, kristalisasi dapat dibagi menjadi 3 proses utama :1.Kristalisasi dari larutan (solution) : merupakan proses kristalisasi yang umum dijumpai di bidang Teknik Kimia : pembuatan produk-produk kristal senyawa anorganik maupun organic seperti urea, gula pasir, sodium glutamat, asam sitrat, garam dapur, tawas, fero sulfat dll.2.Kristalisasi dari lelehan (melt) : dikembangkan khususnya untuk pembuatan silicon single kristal yang selanjutnya dibuat silicon waver yang merupakan bahan dasar pembutan chip-chip integrated circuit ( IC ). Proses Prilling ataupun granulasi sering dimasukkan dalam tipe kristalisasi ini.3.Kristalisasi dari fasa Uap : adalah proses sublimasi-desublimasi dimana suatu senyawa dalam fasa uap disublimasikan membentuk kristal. Dalam industri prosesnya bisa meliputi beberapa tahapan untuk.I.I.VAsimilasi magmaProses ini dapat terjadi pada saat terdapat material asing dalam tubuh magma seperti adanya batuan disekitar magma yang kemudian bercampur, meleleh dan bereaksi dengan magma induk dan kemudian akan mengubah komposisi magma.Dalam proses asimilasi, terkadang batuan-batuan yang ada di sekitarmagma chamberyang kemudian masuk ke dalam magma membeku sebagai satu bentuk inklusi batuan yang disebut dengan xenolith. Namun bentukan inklusi ini juga dapt terbentuk sebagai suatu inklusi kristal yang disebut dengan xenocrsyt.Gambar asimilasi magma

Sebagai ringkasan,Jakcson(1970) memberikan gambaran skematis mengenai proses-proses differensiasi magma dalam suatumagma chamber. Kemudian dihasilkanlah skema seperti berikut ini:Skema differensiasi magma menurut Jackson K.C.(1970)Dr. Lucas Donni Setiadji, seorang petrologist yang juga merupakan dosen Jurusan Teknik Geologi FT-UGM menyatakan bahwaDiferensiasi(Differentiation) merupakan suatu proses yang menghasilkan magma turunan (derivative magmas)yang berbeda komposisi kimia dan mineralogi dariPrimitive Parental Magmaatau yang kita sebut sebagai magma induk.Secara umum proses diferensiasi dianggap terjadi dalam reservoir magma di dalam kerak (kedalaman < 10 km), dimana magma dalam kondisi yang stagnan, mendingin secara perlahan dan memiliki waktu ysng cukup untuk mengkristal. Proses diferensiasi yang paling penting adalahKristalisasiFraksinasi (fractional crystallization), sedangkan proses lainnya antara lain asimilasi danmagma mixing.I.I.VIMagma mixingterjadi saat dua jenis magma yang berbeda bertemu dan kemudian bercampur menjadi satu menghasilkan satu jenis magma lain yang homogen yang disebut dengan magma turunan. Magma turunan ini biasanya bersifat pertengahan dari kedua jenis magma yang bercampur. Sebagai contoh, magmaandesiticdandacitickemungkinan adalah magma intermediet yang terbentuk dari hasil pencampuran magma asam dan magma basa. Kedua jenis magma ini dpat bertemu apabila dalam suatu regional terdapat 2magma chamberyang memiliki potensi dan berjarak tidak jauh dan kemudian terjadi intrusi magma berupa sill atau dike dari salah satumagma chamberlalu intrusi ini mencapaimagma chamberyang lain. Dari intrusi yang menerobos dan bertemu denganmagma chamberinilah kemudian terjadi proses pencampuran 2 jenis magma yang berbeda menghasilkan satu jenis magma baru yang bersifat tengahan dari 2 jenis magma yang bercampur tersebut.

I.I.VIIIntrusi dan Ekstrusi MagmaA.Intrusi MagmaIntrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.Contoh Intrusi Magma

B.Ekstrusi MagmaEkstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:1.Ekstrusi linear, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.2.Ekstrusi areal,terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.3.Ekstrusi sentral,terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.A.Tipe dan Sifat MagmaMagmadapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe magma, yaitu:1.Magma Basaltik (Basaltic magma) SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe dan Mg tinggi; kandungan K dan Na rendah.2.Magma Andesitik (Andesitic magma) SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe, Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).3.Magma Riolitik (Rhyolitic magma) SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mg dan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat mangma itu seperti terlihat di dalam Tabel.Rangkuman Sifat-sifat Magma

Tipe MagmaBatuan Beku yang dihasilkanKomposisi KimiaTemperaturViskositasKandungan Gas

BasaltikBasalt45-55 SiO2%, kandungan Fe, Mg, dan Ca tinggi, kandungan K, dan Na rendah.1000 1200oCRendahRendah

AndesitikAndesit55-65 SiO2%, kandungan Fe, Mg, Ca, Na, dan K menengah.800 1000oCMenengahMenengah

RhyolitikRhyolit65-75 SiO2%, kandungan Fe, Mg, dan Ca rendah, kandungan K, dan Na tinggi.650 800oCTinggiTinggi

Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di laboratorium dan dari pengamatan lapangan.

Jika membahasa tentang Magma atau Batuan Beku kita tidak akan terlepas dariBowen Series. Berikut adalah skema dari Bowen Series.

Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan magma itu akan lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke permukaan bumi. Analoginya sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman ringan berkaborasi di dalam botol dengan tekanan tinggi. Ketika, tutup botol dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase tersendiri yang kita lihat dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat ketika pemberian meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan minuman di dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka, maka tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma ketika keluar dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan mempengaruhi sifat erupsi dari magma bila keluar ke permukaan bumi.

Viskositasadalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir. Cairan dengan viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk mengalir daripada cairan dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan magma.

Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma. Makin tinggi kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin kental. Sebaliknya, makin tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi, magma basaltik lebih mudah mengalir daripada magma andesitik atau riolitik. Demikian pula, magma andesitik lebih mudah mengalir drripada magma riolitik

I.II.Batuan Beku (Igneous Rock)Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuanmagma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cairmenjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineralprimer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruhterhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangatdipengaruhi oleh sifat magma sel.Pada saat penurunan suhu akan melewatitahapan perubahan fase cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energipembentukan kristal maka akan terbentuk kristal-kristal mineral berukuran besarsedangkan bila energi pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuranhalus. Bila pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dancairan magma membeku menjadi gelas.Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif.Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.Magmaini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan 2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di dalamnya yang bersifat volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro, sulphur dan bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile / non gas yang merupakan pembentuk mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehingga mineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa penghabluran.Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi duakelompok yaitu :

1)Mineral asam /felsic mineralsMineral-mineral ini umumnya berwarna cerah karena tersusun atas silika danalumni, seperti : kuarsa, ortoklas, plagioklas, muskovit.2)Mineral basa /mafic mineralsMineral-mineral ini umumnya berwarna gelap karena tersusun atas unsur-unsurbesi, magnesium, kalsium, seperti : olivin, piroksen, hornblende, biotit. Mineral-mineral ini berada pada jalur kiri dari seri Bowen.Setiap mineral memiliki kondisitertentu pada saat mengkristal. Mineral-mineral mafik umumnya mengkristal padasuhu yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mineral felsik. Secarasederhana dapat dilihat padaBowen Reaction Series.Mineral yang terbentukpertama kali adalah mineral yang sangat labil dan mudah berubah menjadimineral lain. Mineral yang dibentuk pada temperatur rendah adalah mineral yangrelatif stabil. Pada jalur sebelah kiri, yang terbentuk pertama kali adalah olivinsedangkan mineral yang terbentuk terakhir adalah biotit.Mineral-mineral padabagian kanan diwakili oleh kelompok plagioklas karena kelompok mineral inipaling banyak dijumpai. Yang terbentuk pertama kali pada suhu tinggi adalahcalcic plagioclase (bytownit), sedangkan pada suhu rendah terbentukalcalicplagioclase (oligoklas). Mineral-mineral sebelah kanan dan kiri bertemu dalambentuk potasium feldsfar kemudian menerus ke muskovit dan berakhir dalambentuk kuarsa sebagai mineral yang paling stabil.

II.I.I.ANALISIS BATUAN BEKUA.I.Klasifikasi Batuan BekuPenggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaituberdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, danberdasarkan susunan mineraloginya.Berdasarkan GenetikBatuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dankadang kadangmengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:a.Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawahpermukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuanseluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin). contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabrob.Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celahatau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepatsehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna danbercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.c.Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi.Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentukkristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolitdan Batuapung.(Agung Mulyo, 2004)Berdasarkan Senyawa kimiaBerdasarkan komposisi kandungan SiO2 SiO2 (C.L. Hugnes, 1962) batuan beku dapat dibedakan menjadi:a.Batuan beku ultra basamemiliki kandungan silika kurang dari45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.b.Batuan beku basamemiliki kandungan silika antara 45% - 52%. Contohnya Gabro, Basalt.c.Batuan beku intermedietmemiliki kandungan silika antara52%-66 %. Contohnya Andesit dan Syenit.d.Batuan beku asammemiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit, Riolit.Dari segi warna,batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelapdibanding yang komposisinya asam.

Berdasarkan Indeks WarnaKlasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Shand, 1943, antara lain :-Batuan beku Leucoctaris rock, jika mengandung kurang dari 30% mineral mafik.-Batuan beku Mesococtik rock,jika mengandung 30% 60% mineral mafik.-Batuan beku Melanocractik rock, jika mengandung lebih dari 60% mineral mafik.Sedangkan klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Ellis (1948) antara lain sebagai berikut :Batuan beku Holofelsic, batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.Batuan beku Felsic, batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.Batuan beku Mafelsic, batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.Batuan Beku Mafik, batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembkuan yangcepat. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, teksturbatuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:Batuan dalamBertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuantersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.Batuan gangBertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.Batuan gangBertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.Batuan lelehanBertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakanatau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.Menurut Heinrich (1956) batuan beku dapat diklasifikasikan menjadibeberapa keluarga atau kelompok yaitu:keluargagranit riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa,alkali felsparnya melebihi plagioklaskeluarga granodiorit qz latit: felsik, mineral utama kuarsa, NaPlagioklas dalam komposisi yang berimbang atau lebih banyak dari KFelsparkeluargasyenit trakhit: felsik hingga intermediet, kuarsa ataufoid tidak dominant tapi hadir, K-Felspar dominant dan melebihi Na-Plagioklas, kadang plagioklas juga tidak hadir.keluargamonzonit latit: felsik hingga intermediet, kuarsa ataufoid hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi K-Felsparkeluarga syenit fonolit foid: felsik, mineral utama felspatoid, K-Felspar melebihi plagioklaskeluargatonalit dasit: felsik hingga intermediet, mineral utamakuarsa dan plagioklas (asam) sedikit/tidak ada K-Felsparkeluargadiorite andesit: intermediet, sedikit kuarsa, sedikit K-Felspar, plagioklas melimpahkeluargagabbro basalt: intermediet-mafik, mineral utamaplagioklas (Ca), sedikit Qz dan K-felsparkeluarga gabbro basalt foid: intermediet hingga mafik, mineralutama felspatoid (nefelin, leusit, dkk), plagioklas (Ca) bisa melimpahataupun tidak hadirkeluarga peridotit: ultramafik, dominan mineral mafik (ol,px,hbl),plagioklas (Ca) sangat sedikit atau absen.(doddy,1987)

II.I.II.Warna Batuangelasan.Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asamyang tersusun atas mineral-mineral felsik,misalnya kuarsa, potash feldsfar danmuskovit.Batuan beku yang berwarna gelap sampai hitam umumnya batuan bekuintermediet diman jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak.Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuanbeku basa dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-mineral mafik.warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineralpenyusunnya. mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi olehkomposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magmapembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur.II.I.III.Struktur BatuanStruktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yangberbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu padapengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.pada batuan bekustruktur yang sering ditemukan adalah:A.Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:B.Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.C.Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.D.Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.E.Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.F.Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupunlubang gasG.Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.H.Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.I.Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.II.I.IV.Tekstur BatuanPengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineralyang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentukbutir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuanberhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka teksturberhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Teksturmerupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.Pengamatan tekstur meliputi :1.KristalinitasKristalinitas merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan pembekuan magma. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus, akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.2.GranularitasGranularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 5 mm.Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 30 mm.Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dibedakan menjadi tiga yaitu :Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 0,01 mm.Kriptokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop.Ukuran butiran berkisar antara 0,01 0,002 mm.Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

3.Bentuk KristalBentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.Ditinjaudari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:Equidimensional, jika bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.Tabular, jika bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi yang lain.Prismitik, jika bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua dimensi yang lain.Irregular, jika bentuk kristal tidak teratur.4. Hubungan Antar KristalHubungan antar kristal atau disebut juga relasi diartikan sebagai hubungan antara kristal atau mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan. hubungan antar kritak dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut :-Equigranular, yaitu jika secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya, maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:-Panidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.-Hipidiomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.-Allotriomorfik granular, yaitu jika sebagian besar mineral-mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.-Inequigranular, yaitu jika ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.II.I.V.KOMPOSISI MINERALBerdasarkan jumlah kehadiran dan asal-usulnya, maka di dalam batuan beku terdapat mineral utama pembentuk batuan (essential minerals), mineral tambahan(accessory minerals) dan mineral sekunder (secondary minerals).1.Essential minerals, adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku.2.Accessory minerals, adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. Mineral esensiil dan mineral tambahan di dalam batuan beku tersebut sering disebut sebagai mineral primer, karena terbentuk langsung sebagai hasil pembekuan daripada magma.3.Secondary mineralsadalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Dengan demikian mineral sekunder ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma. Mieral sekunder akan dipertimbangkan mempengaruhi nama batuan ubahan saja, yang akan diuraikan pada acara analisis batuan ubahan. Contoh mineral sekunder adalah kalsit, klorit, pirit, limonit dan mineral lempung.4.Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi (volcanic glass).5.Mineralfelsikadalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitufelspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foid ada maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadialkali felspar dan plagioklas.6.Mineralmafikadalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenis hornblende), biotit dan muskovit.Pemerian dan pengenalan mineral pembentuk batuan beku tersebut secara megaskopik sudah harus dikuasai oleh para praktikan, seperti diberikan pada kuliah dan praktikum kristalografi-mineralogi serta dipraktekkan lagi pada acara I pengenalan mineral pembentuk batuan, praktikum petrologi ini. Untuk mengetahui genesa masing-masing mineral pembentuk batuan tersebut di atas, praktikan dianjurkan untuk mempelajari Reaksi Seri Bowen yang terdapat di dalam buku-buku literatur Petrologi (misal Middlemost, 1985, Magmas and magmatic rocks, Longman, Inc., London, 266 p).

BAB IIPETROLOGI BATUAN PLUTONIK

II.I.I.Pengertian

Intrusi merupakan suatu proses yang terjadi akibat suatu adanya aktivitas magma (plutonisme) yang berada dibawah permukaan bumi yang berusaha keluar namun tidak muncul kepermukaan yang di akibat adanya tekanan dan temperature yang sangat tinggi dari dalam bumi, yaitu dengan cara menerobos batuan yang sebelumnnya sudah terbentuk atau ada, sehingga menghasilkan beberapa bentuk tubuh dari batuan beku.Batuan ini secara genesa terjadi dan terbentuk disuatu tempat yang berada dibawah permukaan bumi yang membeku dengan lambat, sehingga menghasilkan perbedaan dari komposisi mineral, susunan kimia, struktur, tekstur yang tidak beraturan, ebrbentuk tabular, bentuk pipas sehingga menhasilkan tubuh batuan beku dengan jenis yang berbeda- beda. Dimana kontak batuan intrusi dengan batuan yang diintrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila batuan yang mengintrusi memotong dari lapisan massa batuan yang diintrusi maka disebut dengan diskordan.Secara Umum dapat kita simpulkan bahwa batuan plutonik ( Plutonic Rock ) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:Batuan plutonic dapat berkomposisi semua jenis magma.Batuan ini mengalami proses kristalisasi dalam jangka waktu yang sangat lama.Secara khusus batuan ini hanya memiliki 1 testur batuan, yaituFANERIK.Batuan ini mengalami pembekuan jauh didalam permukaan bumi (DEEP SEATED INTRUSION).

II.I.II.STRUKTUR BATUAN PLUTONIKII.I.I.BatholitBatholit berasal dari bahasa Yunani (greek); dari kata Bathos (ukuran) dan lithos (batuan) yang artinya merupakan suatu tempat, rongga atau ruang dengan ukuran besar sebagai tempat sekaligus hasil dari intrusi batuan beku (plutonic) yang terbentuk akibat dari pembekuan magma didalam kulit bumi. Batholit sering juga diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.Batholit umumnya berbentuk ruang besar yang tidak beraturan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi dengan penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan tubuh tidak beraturan) memperlihatkan yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Luas area batholit baik yang ada didalam kulit bumi maupun suatu Singkapan batholit yang muncul kepermukaan memiliki luas sampai 100 km2. Batholit biasanya selalu tersusun atas senyawa-senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah), itu artinya batholit sebagian besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku intermediet, misalnya granite, diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat tak beraturan, batholit merupakan suatu ruang yang memiliki komposisi mineral yang komplek. Singkapan batholit akan muncul kepermukaan setelah banyak mengalami proses pengangkatan (up lift) dan proses erosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan baholit yang ada di Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan sumatra, Riau, dan Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit yang terdapat dipulau karimun (Riau).

II.I.II.Dike atau DykeDalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk lembar yang mengenai lapisan tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya. Kadang-kadang kontak hampir sejajar tapi perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding. Kenampakan di lapangan dyke dapat berukuran sangat kecil dan dapat pula berukuran sangat besar.-planar struktur dri dinding batuan, seperti selimut atau foliasi-formasi batuan berbentuk masive, seperti intrusi igneous/magmatic dan garam diapirs. oleh karena itu dike dapat mempengaruhi atau mengganggubatuan sediment atau produk sediment aslinya.II.I.III.SillSill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer. Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

Dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk tabel serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau mengintrusi lapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas lahar volkanik atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan metamorf. Istilah sill berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong ke seberang batuan atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi berlawanan dengan dike, dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan yang lebih tua.Sills selalu paralel ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh sill adalah didalam suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat menyebabkan perputaran sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat dikacaukan dengan arus lahar. Ambang yang dipengaruhi oleh arus lahar akan menunjukkan peleburan yang parsial dan menyatu.Salisbury Sebuah batuan curam di Edinburgh, Scotlandia, merupakan suatu sill yang secara parsial yang ultramafic mengarahkan intrusi batuan beku sepanjang es agesCertain. layered mafic adalah berbagai sill yang sering berisi deposit bijih penting. Contoh Precambrian meliputi Bushveld, Insizwa, dan Dyke Yang mengintrusi kompleks selatan Afrika, Duluth yang mengintrusi kompleks dari Atasan Daerah, dan Stillwater kompleks gunung berapi di Amerika Serikat. Contoh Phanerozoic pada umumnya lebih kecil dan meliputi Rm peridotite yang kompleks Scotland dan Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks timur Greenland. Intrusi batuan beku ini sering berisi konsentrasi emas, platina, unsur logam pelapis kran, dan unsur-unsur jarang lain.II.I.IV.LacolithLacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan kebalikan dari lakolit, yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya bersifat lentur. Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan silica lebih besar dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik), misalnya granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain.II.I.V.LopolithMerupakkan salah satu jenis intrusi dalam, pada struktur intrusi ini hampir mirip dengan lakolit hanya saja arah penggerusan terhadap lapisan batuan yang dilaluinya. Lopolit merupakan intrusi magma yang mengintrusi sejajar dengan perlapisan batuan yang dilaluinya.

II.I.VI.StockStock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholitJenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya. Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.CONTOH BATUAN PLUTONIC:PERIDOTITEWarna batuan: abu-abu kehitamanGranularitas: fanerikGenesa batuan: intrusifKomposisi batuan:amphibole,feldspar,quartzJenis batuan: Beku UltrabasaNama batuan: peridotite

BAB IIIBATUAN BEKU VULKANIKIII.I.PengertianBatuann Beku vulkanik merupakan batuan beku yang terbentuk merupakan hasil dari prosescooling down Magma atau Lava.Jadi pada batuan beku khusus untuk vulkanik ini bukan hanya hasil pembekuan magma tetapi juga lava yang berlangsung didalam tubuh gunung api maupun dipermukaan bumi atau disebut juga intrusi dangkal(Shallow Intrusion).Dikarenakan proses pembekuanya berada pada dalam tubuh api ataupun dipermukaan bumi, sehingga proses pembekuanya berlangsung cepat dikarenakan langsung kontak dengan udara maupun air yang ada dipermukaan bumi. Jika proses pembekuaan magma ini berlangsung secara cepat maka belum sempat menngalami proses kristalisasi sempurna sehingga hanya terbentuk kristal yang kecil-kecil ataupun glassy.Pada batuan bekku jenis inilah kita temui jenis tekstur batuan beku yang beragam, namun tidak untuk tekstur fanerik.Beberapa contoh jenis testurnya :AfanitikPorfiritkGlassyIII.II.Jenis Struktur Batuan EkstrusiIII.I.I.Lava DomeLavaDomesdancoulesberhubungan denganlavafelsicmengalirmulai daridasithingga riolit.Sifatsangat kentallavainimenyebabkan merekatidak mengalirjauh darilubang,menyebabkanlavauntuk membentukkubah lavadiventilasi.Ketikakubahterbentuk padapermukaanmiringyangdapat mengalir dalamaruspendektebaldisebutcoules(kubahaliran).Arus inisering hanyamelakukan perjalananbeberapa kilometer dariventilasi.III.I.II.Pillow LavaLava bantal adalah struktur lava biasanya terbentuk ketika lava muncul dari ventilasi vulkanik bawah laut atau gunung berapi subglacial atau aliran lava masuk laut. Namun, lava bantal juga dapat terbentuk ketika lava yang meletus di bawah es glasial tebal. Lava kental keuntungan kerak yang solid pada kontak dengan air, dan ini retak kerak dan merembes gumpalan besar tambahan atau "bantal" sebagai lava lebih muncul dari aliran maju. Karena air meliputi sebagian besar permukaan bumi dan gunung berapi sebagian besar terletak di dekat atau di bawah badan air, lava bantal sangat umum.

III.I.III.Block Lava FlowsBlok lava flows andesitik yang khas lava dari stratovolcanoes. Mereka berperilaku dengan cara yang mirip dengan aliran Aa tetapi sifatnya lebih kental menyebabkan permukaan yang akan dibahas dalam mulus-sisi fragmen sudut (blok) dari lava dipadatkan bukan klinker. Seperti arus aa, interior cair dari aliran, yang disimpan terisolasi oleh permukaan kuning dipadatkan, menimpa reruntuhan yang jatuh dari depan aliran. Mereka juga bergerak jauh lebih lambat menurun dan lebih tebal di kedalaman dibandingkan arus Aa.III.I.IV.PiroklastikPiroklastik(berasal daribahasa Yunani,, berarti api, dan, yang berarti rusak) adalah bebatuanklastikyang terbentuk dari material vulkanik. Ketika material vulkanik dikirim dan diolah kembali melalui proses mekanik, seperti dengan air atau angin, bebatuan tersebut disebutvulkaniklastik. Piroklastik biasanya berhubungan dengan aktivitas vulkanik, seperti gaya letusan gunungKrakatau. Piroklastik biasanya dibentukdari abu vulkanik,lapillidanbom vulkanikyang dikeluarkan dari gunung berapi, bergabung dengan bebatuan di daerah tersebut yang hancur.1. piroklastik jatuhan (fall),2. piroklastik aliran (flow), dan3. piroklastiksurge.Mekanisme erupsi eksplosif yang terjadi disebabkan oleh erupsi magmatis, preato magmatis, dan preatik. Piroklastik jatuhan mempunyai ketebalan endapan yang sama, sementara piroklastik aliran akan menebal pada cekungan dan piroklasktiksurgeadalah gabungan keduanya.Secara genetik, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusan eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, struktur gradded bedding normal & reverse, komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili dan fragmen litik, komposisi pumis lebih besar daripada litik.Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi volkanik,material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api. Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik dan butiran litik yang padat, yang semakin berkurang menjauhi pusaterupsi, sortasi buruk dan butiran menyudut, sebaran tidak merata dan menebal dibagian lembah. Contoh : lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran temperatur tinggi (> 1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fase gas dan aliran temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan air Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge depos