Ciri Khas Islam
-
Upload
azis-elfaqih -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
Transcript of Ciri Khas Islam
MAKALAH
SOSIOLOGI AGAMA
“AGAMA ISLAM DALAM SOSIOLOGI”
Disusun Oleh :
UMMI HASANAHNPM. 200891010167
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)AT-TAQWA BONDOWOSO
JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT untuk
menyempurnakan ajaran rosul-rosul sebelumnya. Hal ini mengandung beberapa fakta
sebagai berikut:
Pertama, untuk menimbulkan kecintaan manusia terhadap ajaran Islam yang
didasarkan kepada alasan yang sifatnya bulan hanya normatif , yakni karena
diperintah oleh Allah, dan bukan pula karena emosional semata-mata karena
didukung oleh argumentasi yang bersifat rasional, kultural dan aktual. Yitu argumen
yang masuk akal, dapat dihayati dan dirasakan oleh umat manusia.
Kedua, untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa Islam baik secara
normatif maupun secara kultural dan rasional adalah ajaran yang dapat membawa
manusia kepada kehidupan yang lebih baik, tanpa harus mengganggu keyakinan
agama Islam.
Kegita, untuk menghilangkan dan meluruskan ciri negatif islam yang terjadi
di masyarakat, baik di daerah, negara ataupun dunia internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut
oleh umat mansuia. Para ahli Ilmu Perbandingan Agama (The Comparative Study Of
Religion ) bida membagi agama secara garis besar ke dala dua bagian. Pertama,
kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya sebagaimana
termaksud dalam kitab suci Alquran. Kedua, kelopok agama yang didasarkan pada
hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana
terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya.
Islam adalah agama yang terakhir di antara agama besar di dunia yang
semuanya merupakan kekuatan raksasa yang mengeerakkan revolusi dunia, dan
mengubah nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir
melainkan agama yang melengkapi segala-galanya dan mencakup sekalian agama
yang datang sebelumnya.
Mengenai posisi Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat
dikemukakan sebagai berikut :
Pertama, dapat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa
Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa seklian
agama besar di dunia yang datang sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh
Allah.
Didalam Alquran dijunpai ayat-ayat yang menyuruh umat Islam mengakui
agama-agama yang diturunkan sebelumnya sebaigian dari rukun iman.
Berdasarkan ayat – ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di
antara agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang menyakini dan
mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan
demikian orang Islam bukah saja beriman keapda Nabi Muhammad SAW. melainkan
beriman kepada semua nabi. menurut ajaran Alquran yang terang benderang, bahwa
semua bangsa telah kedatangan Nabi. tidak ada satu umat, melainkan seorang juru
ingat telah berlalu di kalangan mereka (QS. Faathir, 35:24). Dengan demikian orang
Islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan Kitab Suci dari semua bangsa.
Kedua, posisi Islam di antara agama-agama besar di dunia dapat pula dilihat
dari ciri khas agama Islam yang memberinya kedudukan istimewa diantara sekalian
agama. Selain menjadi agama yang terakhir dan yang meliput semuanya, Islam
adalah pernyataaan kehendak Ilahi yang sempurna.
Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainya dapat dilihat dari peran
yang dimainkannya. Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu
(1), mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara
sekalian agama di dunia dan (2), menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam
agama yang telah ada sebelumnya (3), memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
diperbuat oleh para penganur agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke
dalam agamanya itu, (4), mengerjakan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernah
diajarkan, berhubung keadaan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam tarap
permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi
segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.
Keempat, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari
adanya unsur pembaruan didalamnya.
Untuk memahami islam secara benar ini, Nasruddin Razak mengajukan empat
cara. :
Pertama, Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli, yaitu Alquran dan
Al-Sunnah Rasulullah. Kekeliruan memahami Islam, karena orang hanya megenalnya
dari sebagian ulama dan pemeluknya yang telah jauh dari bimbingan Alquran dan Al-
Sunnah, atau melalui pengenalan dari sumber – sumber kitab fiqih dan tasawuf yang
semangatnya sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Mempelajari Islam
dengan cara demikian akan menjadikan orang tersebut sebagai pemeluk Islam yang
sinkretisme, hidup penuh bid’ah dan khurafat, yakni telah tercampur dengan hal-hal
yang tidak Islami, dari ajaran Islam yang murni.
Kedua, Islam harus dipelajari secara integral, tidak dengan cara parsial,
artinya dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat tidak secara.
sebagian saja. Memahami Islam secara parsial akan membahayakan, menimbulkan
skeptis, bimbang dan penuh keraguan.
Ketiga, Islam perlu dipelajar dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama
besar.
Keempat, Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normatif teologis yang
ada dalam Alquran, baru kemudia dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris,
dan sosiologis yang ada di masyarakat. Dengan cara demikian dapat diketahui tingkat
kesesuaian atau kesenjangan antara Islam yang berada pada dataran normatif teologis
yang ada dalam Alquran dengan Islam yang ada pada dataran historis, sosiologis, dan
empiris
Memahami Islam dengan cara keempat sebagaimana disebutkan di atas, akhir-
akhir ini sangat diperlukan dalam upaya menjunjukkan peran sosial dan kemanusiaan
dari ajaran Islam itu sendiri.
Dari uraian tersebut kita melihat bahwa metode yang dapat digunakan. untuk
memahami Islam secara garis besar ada dua macam. Pertama, metode komparasi,
yaitu suatu cara memahami agama dengan membandingkan seluruh aspek yang ada
dalam agama Islam tersebut dengan agama lainnya, dengar. cara demikian akan
dihasilkan pemahaman Islam yang objektif dan utuh Kedua, metode sintesis, vaitu
suatu cara memahami Islam yang memadukan antara metode ilmiah dengan segala
cirinya yang rasional, objektif, kritis, dan seterusnya dengan metode teologis
normatif. Metode ilmiah digunakar. untuk memahami Islam yang tampak dalam
kenyataan historis, empiris, dar sosiologis, sedangkan metode teologis normatif
digunakan untuk memaham: Islam yang terkandung dalam kitab suci. Melalui metode
teologis normatif ini seseorang memulainya dari meyakini Islam sebagai agama yang
mutlak benar. Hal ini didasarkan pada alasan, karena agama berasal dari Tuhan dari
apa yang berasal dari Tuhan mutlak benar, maka agamapun mutlak benar Setelah itu
dilanjutkan dengan melihat agama sebagaimana norma ajaran yang berkaitan dengan
berbagai aspek kehidupan manusia yang secara keseluruhan diyakini amat ideal.
Melalui metode teologis normatif yang tergolong tua usianya ini dapat dihasilkan
keyakinan dan kecintaan yang kuat, kokoh, dan militan pada Islam, sedangkan
dengan metode ilmiah yang dinilai sebagai tergolong Muda usianya ini dapat
dihasilkan kemampuan menerapkan Islam yang diyakini dan dicintainya itu dalam
kenyataan hidup serta memberi jawaban terhadap berbagai permasalahan yang
dihadapi manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri khas islam dalam
sosiologi antara laing :
1. Islam membenarkan ajaran-ajaran/ keyakinan di dalam masyarakat yang
dibawa oleh rosul dan nabi sebelum Nabi Muhammad SAW dan
menyempurnakannya.
2. Islam adalah kehendak ilahi seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an untuk
dilaksanakan oleh pemeluk-pemeluknya tanpa membedakan status dan
kedudukan dalam masyarakat.
3. Islam mempunyai tingkat kesesuaian antara konsep Teologis, normatif.
Artinya islam merupakan konsep tuntunan tingkah laku manusia untuk
kemudian diterapkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Jika diterapkan
sepenuhnya maka akan membawa kedamaian dan Rahmatanlil’alamin dalam
kehidupan manusia.
4. Islam merupakan agama yang jika ditinjau dari ilmu sosiologi, merupakan
aturan kehidupan sosial yang sangat sesuai dan cocok untuk diterapkan.
B. Saran
1. Pembaca hendaknya memahami dan mengambil manfaat / kebaikan dadri
makalah yang dibuat oleh penulis
2. Pembaca hendaknya menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini pada
ruang lingkup yang lebih luas.