Ciri Bahasa Ilmiah
Transcript of Ciri Bahasa Ilmiah
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 1/12
BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH
Anang Santoso[1]
Sunaryo H.S.
Untuk mengawali tulisan, satu hal penting perlu dikemukakan, yakni kaidah
“selingkung” dalam tatatulis ilmiah. Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang
sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu berbeda dengan
departemen lainnya, pemda satu berbeda dengan pemda lainnya, majalah satu berbeda
dengan majalah lainnya, jurnal satu berbeda dengan jurnal lainnya. Dengan demikian,
apabila kita menyusun karya tulis ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di
lingkungan yang dimaksud.
Tulisan ini tidak membahas aturan dalam “selingkung” itu. Tulisan ini hanya
memfokuskan pada aturan yang sifatnya berlaku untuk semua penulisan karya ilmiah.
Apa yang harus diperhatikan dalam menggunaan bahasa Indonesia (BI) untuk
karya tulis ilmiah? Banyak hal yang harus dikuasai oleh seorang penulis karya ilmiah.
Berikut dikemukakan beberapa hal yang harus diperhatilkan.
1. BAHASA INDONESIA YANG DIGUNAKAN ADALAH BI RAGAM
TULIS.
Ragam ini mengharuskan penggunaan kata yang utuh, terutama kata yang
mengandung afiksasi atau pengimbuhan.
SESUAI TIDAK SESUAI
Bekerja kerja
menjual jual
tidak nggak atau tak
bukan „kan
Memang emang
Dalam ragam tulisan peranan tanda baca atau pungtuasi menjadi sangat penting.
Perhatikan kalimat (1) dan (2) berikut!
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 2/12
(1) Peninggalan Kerajaan Majapahit, yang ada di Probolinggo, sekarang sudah
rusak parah.
(2) Peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Probolinggo sekarang sudah
rusak parah.
(3) Istri Pak Zaini, yang ada di Blitar, sedang bekerja. — yang ada di Blitar itu
satu-satunya
(4) Istri Pak Zaini yang ada di Blitar sedang bekerja. (yang ada di Malang ikut
PLPG, yang ada di Tulungagung sedang ....3 bulan)
(5) Feed-back „balikan‟
Dalam kalimat (1), anak kalimat yang ada di Probolinggo, yang ditulis di
antara dua tanda koma, hanyalah merupakan keterangan tambahan dan tidak
membatasi frasa peninggalan Kerajaan Mahapahit. Sebaliknya, pada kalimat (2)
anak kalimat yang sama membatasi pengertian peninggalan Kerajaan
Mahapahit.
Implikasinya dari perbedaan ini ialah bahwa dalam kalimat (1) Kerajaan
Majapahit hanya mempunyai satu-satunya peninggalan sejarah dan peninggalan
itu ada di Probolinggo, sedangkan pada kalimat (2) Kerajaan Majapahit
mempunyai lebih dari satu peninggalan sejarah dan salah satu di antara
peninggalan itu ada di Probolinggo. Perbedaan yang dalam bahasa lisan
dinyatakan dengan menurunkan intonasi pada (1) di atas dalam bahasa tulis
harus diungkapkan dengan jelas sehingga tidak akan timbul salah mengerti.
2. BAHASA INDONESIA YANG DIGUNAKAN ADALAH BAHASA
INDONESIA YANG FORMAL.
Formal artinya resmi. Bentuk formal berlawanan dengan bentuk yang kolokial
atau bahasa sehari-hari. Bentuk formal digunakan dalam situasi berbahasa yang
formal, misalnya dalam penulisan karya ilmiah. Berikut contoh kata-kata formal
dan tidak formal.
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 3/12
FORMAL TIDAK FORMAL
Daripada ketimbang
hanya cuma
berkata bilang
membuat bikin
bagi buat/pro/teruntuk
memberi kasih
Berikut contoh bentukan kata yang formal dan tidak formal.
FORMAL TIDAK FORMAL
mencuci nyuci
ditemukan diketemukan
legalisasi legalisir
lokalisasi lokalisir
realisasi realisir
terbentur kebentur
tertabrak ketabrak
pergelaran pagelaran
metode metoda
mengubah merubah/merobah/mengobah
3. BAHASA ILMIAH BERTOLAK DARI GAGASAN.
Itu berarti, penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan.
Pilihan kalimatnya lebih cocok kalimat pasif.
ORIENTASI GAGASAN ORIENTASI PENULIS
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa menumbuhkan
dan membina anak berbakat sangat
Dari uraian tadi penulis dapat
menyimpulkan bahwa
menumbuhkan dan membina anak
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 4/12
penting. berbakat sangat penting.
Perlu diketahui bahwa pendidikan
di lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila
Kita tahu bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral Pancasila.
Peneliti mengemukakan xDikemukakan oleh peneliti
Kalimat aktif yang berorientasi pada gagasan dapat digunakan seperti contoh (3)
dan (4) berikut.
3. Badudu (1985) menyatakan bahwa bahasa ilmiah merupakan suatu laras
(register ) bahasa yang khusus yang memiliki coraknya sendiri.
4. Perkembangan perekonomian Indonesia pascareformasi berjalan sangat
lambat.
4. BAHASA ILMIAH BERSIFAT OBJEKTIF.
Syarat ini terkait dengan ciri ketiga. Dengan menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak, sifat objektif akan terwujud.
OBJEKTIF SUBJEKTIF
Contoh-contoh di atas telah
memberikan bukti besar peranan
orang tua dalam pembentukan
kepribadian anak.
Contoh-contoh di atas telah
memberikan bukti betapa besarnya
peranan orang tua dalam
pembentukan kepribadian anak.
Dari paparan tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Dari paparan tersebut kiranya
dapat disimpulkan sebagai berikut.
5. BAHASA INDONESIA YANG DIGUNAKAN ADALAH BAHASA YANG
LUGAS.
Lugas artinya „apa adanya‟. Bahasa lugas membentuk ketunggalan arti. Dengan
bahasa yang bermakna apa adanya, salah tafsir dan salah paham terhadap
paparan ilmiah dapat dihindarkan. Dalam kalimat (5) ditemukan keambiguan
(kemaknagandaan) karena keterangan “yang muda” dapat menerangkan hanya
“wanita” atau “pria dan wanita”.
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 5/12
(5) Pria dan wanita yang muda harus ikut serta.
Kalau prianya tidak harus muda maka kalimat (6) berikut akan lebih jelas.
(6) Wanita yang muda dan pria harus ikut serta.
6. KALIMAT YANG DIGUNAKAN DALAM KARYA ILMIAH ADALAH
KALIMAT HEMAT.
Kalimat hemat menghindari penggunaan kata yang berlebihan. Berikut
ditampilkan kalimat hemat dan tidak hemat.
HEMAT TIDAK HEMAT
Nilai etis tersebut menjadi
pedoman hidup bagi setiap warga
negara Indonesia.
Nilai etis tersebut di atas menjadi
pedoman dan dasar pegangan hidup
bagi setiap warganegara Indonesia.
Pendidikan agama di sekolah dasar
tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa dukungan dari orang tua.
Pendidikan agama di sekolah
dasar tidak akan terlaksana dengan
baik tanpa adanya dukungan dari
orang tua dalam keluarga.
Obahorok dengan iklhas menerima
dan menghisap cerutu pemberian
kepala suku yang lebih besar, Presiden
RI.
Obahorok dengan ikhlas
menerima dan menghisap rokok
cerutu pemberian kepala suku yang
lebih besar, Presiden RI.
7. KALIMAT YANG DIGUNAKAN ADALAH KALIMAT LENGKAP.
Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur-unsur wajibnya hadir dalam kalimat
itu, khususnya subjek dan predikat. Berikut ditampilkan contoh kalimat lengkap
dan tidak lengkap.
LENGKAP TIDAK LENGKAP
Pendidikan memerlukan bahasa
sebagai alat komunikasi antara subjek
Di dalam pendidikan
memerlukan bahasa sebagai alat
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 6/12
didik dengan pendidik. komunikasi antara subjek didik
dengan pendidik.
Kenakalan anak-anak yang kadang-
kadang merupakan perbuatan kriminal
memerlukan perhatian yang cukup
serius dari alat-alat negara.
Dengan kenakalan anak-anak
yang kadang-kadang merupakan
perbuatan kriminal memerlukan
perhatian yang cukup serius dari
alat-alat negara.
Bahasa Indonesia tidak mengenal
perubahan kata kerja karena
perubahan kala dan persona.
Di dalam bahasa Indonesia tidak
mengenal perubahan kata kerja
karena perubahan kala dan persona.
Di dalam bahasa Indonesia tidak
dikenal perubahan kata kerja karena
perubahan kala dan persona.
8. BAHASA DALAM KARYA TULIS BERSIFAT KONSISTEN.
Konsisten artinya „taat asas‟ atau ajeg . Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca,
dan tanda-tanda lain, serta istilah digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua
selanjutna digunakan secara konsisten. Sebagai contoh, apabila pada bagian
awal uraian terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama), pada uraian
selanjutnya digunakan singkatan SMP, bukan SLTP. Kalimat (7) adalah tidak
konsisten, sedangkan kalimat (8) adalah konsisten.
(7) Perlucutan senjata di wilayah Libanon Selatan itu tidak penting bagi pejuang
Hisbullah. Untuk mereka, yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
(8) Perlucutan senjata di wilayah Libanon Selatan itu tidak penting bagi pejuang
Hisbullah. Bagi mereka, yang penting adalah pencabutan embargo
persenjataan.
Merujuk pada pandangan Suparno (1988) kata tugas “untuk” digunakan untuk
mengantarkan tujuan dan kata tugas “bagi” digunakan untuk mengantarkan
objek.
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 7/12
Papaparan di atas hanyalah sebagaian hal yang harus dipahami oleh
seorang penulis karya ilmiah. Masih banyak aspek lain yang harus dikuasai oleh
penulis, seperti
(1) cara merujuk atau mengutip dari pelbagai sumber,
(2) cara menuliskan daftar rujukan dan atau daftar pustaka,
(3) cara menulis abstrak,
(4) cara merumuskan masalah dan tujuan,
(5) cara menjabarkan isi,
(6) cara menyusun simpulan, dan sebagainya.
Perlu dipahami bahwa penguasaan berbagai-bagai kaidah penulisan,
termasuk di dalamnya penggunaan bahasa, tidak langsung jadi begitu saja. Para
penulis memerlukan proses yang panjang untuk menguasainya. Bagi peserta
seminar ini, menurut saya, haruslah menerapkan motto 3M1 — membaca,
membaca, membaca — dan 3M2 — menulis, menulis, menulis. Tanpa aktivitas
membaca, pengetahuan kita akan kering sehingga bekal untuk menulis pun
sangat minim. Demikian juga, menulis perlu dibiasakan dan dilatihkan. Tanpa
pembiasaan dan pelatihan yang intensif, kemampuan menulis kita sulit
dikembangkan.
a. Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang digunakan dalam ragam bahasa resmi.
Bahasa ilmiah digunakan dalam penulisan wacana ilmiah. Menurut Hasan Alwi, dkk.
(1993 : 142), ciri-ciri atau karakteristik bahasa ilmiah yang digunakan dalam wacana
ilmiah adalah :
1. Menggunakan kata atau istilah yang non figurative
2. Manggunakan kalimat-kalimat efektif
3. Menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga
objektivitas
4. Mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi.
Suatu wacana ilmiah dikatakan baik apabila memiliki tiga kriteria seperti
tersebut di bawah ini yakni :
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 8/12
1. Adanya kohesi atau kesatuan kohesi sebuah wacana dapat dicapai apabila semua kalimat
yang membangun paragraf dalam wacana itu secara bersama-sama menyatakan sebuah
maksud tunggal atau tema tunggal. Dengan kata lain, sebuah wacana dikatakan
memiliki kesatuan jika semua kalimat yang membangun paragraph dalam wacana
tersebut mendukung sebuah pikiran utama. Dengan demikian, setiap paragraf hanya
mengandung sebuah pikiran utama atau satu pokok pikiran. Pikiran utama atau pokok
pikiran yang didukung sebuah paragraf biasanya ditempatkan dalam sebuah kalimat
topik atau kalimat pokok.
2. Adanya koherensi atau kepaduan koherensi wacana dapat dilihat dari kepaduan hubungan
antara kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf. Hubungan antara ide-ide yang
terdapat dalam paragraph baik ide pokok dan ide-ide penjelas hendaknya mudah
ditangkap oleh pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengungkapkan gagasan
secara teratur dan tidak menyimpang dari gagasan utama. Kepaduan sebuah paragraf
dalam sebuah wacana dapat dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat yang
dianggap penting.
3. Kelengkapan Sebuah wacana dikatakan lengkap apabila terdiri paragraph pembuka,
paragraph penghubung dan paragraph penutup
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/28/ciri-ciri-bahasa-ilmiah-383561.html
DAFTAR RUJUKAN
Basuki, I.A. 2000. Bahasa Indonesia Artikel Ilmiah. Dalam Saukah, Ali & Waseso, Mulyadi
Guntur ( Eds.), Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah (hlm. 65 — 84). Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang.
Dardjowidjojo, S. 1988. Prinsip dan Format dalam Penulisan Ilmiah. Majalah Pembinaan
Bahasa Indonesia, 2(9): hlm. 111 — 134.
Johannes, H. 1983. Gaya Bahasa Keilmuan. Dalam Halim, A. & Lumintaintang, Y.B. ( Eds.),
Kongres Bahasa Indonesia III (hlm. 644 — 659). Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Depdikbud.
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 9/12
Moeliono, A. Tanpa Tahun. Bahasa yang Efisien dan Efektif dalam Bidang Iptek. Makalah
disampaikan pada Penataran Calon Penerjemah Buku Ajar Perguruan Tinggi, Sub-
Proyek Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Ditjen Dikti, Depdiknas.
Rivai, M.A. 2005. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suparno. 1998. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tulisan Ilmiah. Makalah disajikan pada
Seminar-Lokakarya Penyuntingan Jurnal Angkatan IV IKIP Malang, tanggal 13 — 16
Januari 1998.
[1] Dr. Anang Santoso, M.Pd. dan Dr. Sunaryo H.S., S.H., M.Hum. adalah dosen Jurusan
Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM). Makalah
dipresentasikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah di Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur, tanggal 10 Agustus 2008.
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/bahasa-indonesia-dalam-karya-tulis.html
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam berbagai betuk
jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya
tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam penggunaan kalimatnya.
Semestinya sebuah karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat dan
formal dan lugas. Kegiatan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan
kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur
paragraf yang runtut.
Kesalahan penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah menyebabkan gagasan yang
disampaikan penulis tidak dapat diterima oleh pembaca. Kemungkinan, pemakaian
bahasa yang salah menyebabkan pemahaman pembaca bertolak belakang dangan
gagasan penulis.
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 10/12
A. Bahasa Tulis ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa
ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
3. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
4. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri :
1. Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh
pembaca secara tepat. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian
yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.
Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti :
tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.
2. Lugas
Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi
kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak
mengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas).
3. Jelas
Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab
itu, dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu
panjang. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam
menyusun kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis / pelaku.
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosakata, bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 11/12
menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat
umum. Perlu kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah.
Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :
a) Kelengkapan unsur wajib(subjek dan Predikat)
b) Kebenaran isi
c) Tampilan esai formal
6. Obyektif
Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti :
Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan.
7. Ringkas dan padat
Contoh :
Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar
pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.
8.Konsisten
Contoh :
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan
ekstra.
B. Menggunakan paragraf yang benar
Banyak ilmuan Indonesia tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif, karena
tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang berhubungan
secara sebab-akibat menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.
C. Kesalahan umum pemakaian Bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah.
Nyatanya kesalahpahaman pemakaian Bahasa Indonesia terjadi tidak hanya pada
penulisan non-ilmiah, namun banyak didapatkan pada artikel ilmiah, seperti :
1. Kesalahan penalaran
contoh : Dengan penalaran ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa.
2. Kerancuan
contoh :
Memperlebarkan <> Memperlebar.
Dan lain sebagainya <> dan lain-lain / dan sebagainya
7/23/2019 Ciri Bahasa Ilmiah
http://slidepdf.com/reader/full/ciri-bahasa-ilmiah 12/12
3.Pemborosan
Contoh :
Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam
penelitian ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang.
4.Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dikatakan lengkap bila setidaknya memiliki pokok dan penjelas
atau subjek dan predikat.
5. Kesalahan kalimat pasif
D. Pemilihan kata dan istilah
Seorang terpelajar diharapkan mengguasai kosa kata umum serta seperangkat
peristilahan dibidang ilmu yang ditekuninya. Perbaikan khazanah kosakata dapat
dicapai dengan jalan banyak membaca dan mempelajari kata-kata yang sulit dengan
pertolongan kamus (kamus umum atau kamus isatilah).
Kata memiliki medan makna dengan corak, nuansa, dan kekuatan yang berbeda-
beda, misalnya : Salah, Kurang tepat, tidak benar, keliru, semuanya memiliki
makna yang sama tetapi penggaruh pemakaiannya amat berlainan. Juga misalnya
kata-kata yang bersinonim : ongkos, sewa, upah, belanja, biaya, anggaran.
Contoh lain : kata hutan dapat berfungsi sebagai kata benda (hutan jati), kata
kerja (menghutankan), atau kata sifat (menghutan, ayam hutan).
http://yandhajperdana.wordpress.com/2009/10/28/pemakaian-bahasa-indonesia-dalam-
karya-tulis-ilmiah/
http://ichigonara.blogspot.com/2009/12/pemakaian-bahasa-indonesia-dalam-
karya.html