Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

5

Click here to load reader

description

Resensi Buku

Transcript of Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

Page 1: Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

Wendelin van Draanen, penulis ternama atas buku-buku sebelumnya ; seri Shredderman, seri Sammy Keyes, dan Gecko & Sticky, kembali meluncurkan buku yang menangkap hati, tidak hanya para remaja, tetapi juga para dewasa.

Dengan setting yang terletak pada Amerika tahun 1980an, cerita ini diceritakan melalui dua sudut pandang, yaitu sudut pandang Bryce Loski dan Julianna “Juli” Baker. Sudut pandang ini berganti setiap bab, dan memberikan perspektif yang menarik serta memberikan detail-detail baru yang tidak diceritakan oleh bab sebelumnya. Penulisan dengan cara seperti ini termasuk jarang dan sedikit orang yang dapat menuliskannya dengan baik, namun ini adalah contoh penulisan yang baik.

Novel ini memberikan kesan yang baik pada pertama kali saya melihat covernya, walau ada peribahasa yang

Judul : Flipped

Judul Asli : Flipped

Penulis : Wendelin van Draanen

Penerbit : Orange Books

Tahun : 2011

Tebal : 272

Harga : Rp.44.000,-

No.ISBN : 978-602-8851-80-0

Page 2: Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

mengatakan “Janganlah menilai buku dari covernya”, sepertinya hal itu tidak berlaku pada buku ini. Dengan pemilihan gambar yang menarik, cerah, dan terkesan “muda”, buku ini mudah menarik perhatian hanya dengan covernya. Selain pemilihan font yang standar dan enak dilihat mata, buku ini juga diedit dengan desain yang unik yaitu dengan memutar/membalikkan desain pada setiap bab dengan sudut pandang yang silih berganti. Hal ini mencerminkan buku ini menurut judulnya sendiri, Flipped, yang berarti terjungkir balik. Selain itu tiap halaman juga disertai page border yang unik serta sebuah gambar anak ayam yang dalam ceritanya merupakan elemen yang cukup menonjol. Menurut saya ini adalah ide yang unik.

Selain itu alur cerita yang disajikan juga menjauh dari cliché dari novel cinta biasa dimana akan terjadi perebutan cowok/cewek yang disukai dengan amat dramatis ataupun yang dikatakan dengan cinta pada pandangan pertama yang pasti akan terbalaskan. Flipped memberikan lebih dari cliché, yaitu kesempatan untuk dinikmati bahkan oleh pembaca yang tidak begitu menyukai genre percintaan (harus saya akui, saya merupakan salah satunya).

Walaupun demikian, bagi beberapa pembaca, desain demikian akan dianggap terlalu “ramai” sehingga mengganggu proses membaca. Disayangkan lagi adalah sebuah lipatan pada cover yang terasa tidak nyaman dan mengganggu proses membaca, dalam membalikkan halaman. Bagi saya, salah satu kekurangan yang agak menonjol adalah beberapa istilah terjemahan yang menggunakan istilah daerah yang tidak begiru umum hingga akan membingungkan pembaca, serta harga yang sedikit diatas rata-rata.

Flipped diawali oleh bab dengan sudut pandang tokoh utama laki-laki, Bryce Loski. Bryce menceritakan sebuah kilas balik tentang hari pertama ia bertemu Juli Baker, hari pertama ia menjadi murid kelas dua. Hari itu merupakan hari dimana keluarga Loski pindah ke daerah Mayfield, dan saat Bryce dan ayahnya sedang mengeluarkan barang-barang pindahan, tetangga barunya, Juli Baker, datang menerobos ke dalam hidupnya. Yah, setidaknya menurutnya begitu.Namun kedamaian Bryce baru benar-benar runtuh saat ia masuk

Page 3: Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

sekolah, apa yang ia dapati menunggunya dalam ruang kelas dua? Jika bukan Juli, ini bukan Flipped. Kini mereka sudah hampir lulus kelas delapan, dan se-atom kedamaian yang dimiliki Bryce juga akan diambil oleh Juli. Pada awalnya, bagi Bryce, Jui adalah sebuah halangan dalam hidup, sebuah permasalahan yang tidak bisa dia selesaikan. Namun, ia juga tidak akan terbiasa jika Juli tidak lagi berbicara padanya. Sebuah kesalahan dan ketakutan yang kecil akan membawa ke masalah yang lebih besar jika tidak diselesaikan, itulah yang dilakukan Bryce. Setelah sekian lama, ia baru menyadari bahwa Juli yang membenci Bryce, lebih parah dari Juli yang selalu mengganggu Bryce.

Bab berikutnya menjadi milik tokoh utama wanita, Julianna Baker, yang diberi nama panggilan Juli. Juli merupakan anak perempuan yang amat aktif, bahkan lebih aktif dari yang umumnya jika dilihat dari pencitraan cara pandangnya. Ia dapat dikatakan seorang tomboy, hobinya adalah bermain bola bahkan hingga memanjat pohon. Saat pertama kali bertemu dengan Bryce, ia merasa dirinya jungkir balik, jatuh cinta pada pandangan pertama. Juli semakin senang lagi mendapati cowok yang dia suka dalam kelasnya, setiap tahun, hingga kelas delapan. Pada tahun itu, Bryce sebenarnya akan tetap menjadi lelaki yang paling sempurna, tampan, dan baik hati bagi Juli, itulah keadaanya bila tidak ada kejadian yang paling menyedihkan bagi Juli. Juli mempunyai sebuah pohon kesayangan, pohon Sycamore, yang tumbuh besar dan tinggi tepat pada halte bus sekolah. Setiap pagi, dia akan bangun lebih awal hanya untuk memanjat pohon itu dan memandang sekelilingnya dari pohon besar itu. Namun, suatu hari pemilik tanah dimana pohon Sycamore itu tumbuh inging membangun rumah di tanah itu dan pohon itu mengganggu sehingga akan ditebang. Juli panic, ia tidak mau turun dari pohon dan meminta teman sekelasnya, termasuk Bryce, untuk naik ke atas pohon agar pohon itu tidak jadi dipotong. Semua temannya menolak, termasuk Bryce yang dianggap Juli orang paling baik sedunia. Dan sejak hari itu, pandangan terhadap Bryce dan segala disekitarnya berubah bagi Juli, hingga tidak mungkin kembali ke semula lagi, dimana dia hanya seorang perempuan yang jungkir balik terhadap Bryce Loski.

Page 4: Cinta Pertama Tidak Akan Terlupakan

Cerita ini kemudian membawa kita terhadap suatu pesan yang amat jelas, tetapi juga tertutupi dengan baik. “ Janganlah hanya memandang sesuatu dari luarnya dan hanya sebagian, lihatlah semua yang di luar dan di dalam sera secara keseluruhan sebelum kamu membuat keputusan.” Bahwa sebagian, bukanlah keseluruhan, itulah nasihat yang kudapat dari membaca cerita ini.

Buku ini berakhir pada ujung yang mengharukan dan penuh harapan, dimana pembaca dapat mengeksploitasi imajinasi sendiri dalam memikirkan ending yang cocok sesuai dengan keinginan masing-masing. Banyak orang kecewa karena adegan kiss yang diharapkan tidak tertulis, namun sang penulis tidak tega melihat keluhan para pembacanya sehingga didedikasikan sebuah novel komedi romantic bagi para penggemar Flipped, yang berjudul The Confession of a Serial Killer. Flipped dapat saya rekomendasikan pada mayoritas kalangan, khususnya kalangan remaja dan dewasa muda. Bahkan pembaca yang tidak menyukai genre romantic pun akan terjalin dalam cerita cinta yang manis ini.

Elwina RiacaraXI IPA I