Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

20
FENOMENA CINTA FITRI: SINETRON STRIPPING TERPANJANG? Oleh Atmi Ahsani Yusron, Ilmu Komunikasi, 0906492000 TUGAS AKHIR SEMESTER PENGANTAR MEDIA TELEVISI INDUSTRI KREATIF PENYIARAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONESIA 1 CINTA FITRI Format : Drama Produksi : MD Entertainment Penulis : Hilman Hariwijaya (Season 1-3), Lintang Wardani (Season 4-5) Sutradara : H. Encep Masduki Cast : Shireen Sungkar, Teuku Wisnu, Adly Fayruz, Donita, Verlita Evelyn, Iqbal Pakula, Dinda Kanya Dewi, Shandy Syarief, Ida Kusumah, Irene Librawati, Meidiana Hutomo, Boy Tirayoh, Bemby Putuanda, Anbo Antocheno, dll Produser : Manoj Punjabi & Dhamoo Punjabi Durasi : 60 menit – 90 menit Station : SCTV (SURYA CITRA TELEVISI)

description

Cinta Fitri lalalalalaaaa

Transcript of Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

Page 1: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

FENOMENA CINTA FITRI: SINETRON STRIPPING TERPANJANG?Oleh Atmi Ahsani Yusron, Ilmu Komunikasi, 0906492000

TUGAS AKHIR SEMESTER PENGANTAR MEDIA TELEVISIINDUSTRI KREATIF PENYIARAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS INDONESIA

1

CINTA FITRI

Format : DramaProduksi : MD EntertainmentPenulis : Hilman Hariwijaya (Season 1-3), Lintang Wardani (Season 4-5)Sutradara : H. Encep MasdukiCast : Shireen Sungkar, Teuku Wisnu, Adly Fayruz, Donita, Verlita Evelyn,

Iqbal Pakula, Dinda Kanya Dewi, Shandy Syarief, Ida Kusumah, Irene Librawati, Meidiana Hutomo, Boy Tirayoh, Bemby Putuanda, Anbo Antocheno, dll

Produser : Manoj Punjabi & Dhamoo PunjabiDurasi : 60 menit – 90 menitStation : SCTV (SURYA CITRA TELEVISI)Award s : Pemeran Utama Pria Terfavorit Panasonic Award 2009 (Teuku Wisnu),

Pemeran Utama Wanita Terfavorit Panasonic Award 2009 (Shireen Sungkar), Pemeran Pembantu Pria Terfavorit SCTV Award 2009 (Adly Fayruz), Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit SCTV Award 2009 (Dinda Kanya Dewi), Drama Seri Terfavorit Panasonic Award 2009 (Cinta Fitri Season 3), Drama Seri Terfavorit Panasonic Gobel Award ke-13 2010 (Cinta Fitri Season 5).

Page 2: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

SEKILAS TENTANG CF

Siapa yang tidak mengenal sinetron Cinta Fitri (CF)? Jika pertanyaan ini diajukan

kepada para pecinta televisi dan sinetron, semua pasti akan berisik dan mulai

mengungkapkan segala argumen dan pendapat tentang sinetron fenomenal yang ditayangkan

oleh stasiun Surya Citra Televisi atau SCTV sejak tahun 2007 tersebut. Kini, sinetron besutan

rumah produksi MD Entertainment tersebut telah memasuki season kelima dengan jumlah

episode melebihi 700 episode hingga hari ini.

Cinta Fitri, sejak awal kemunculannya telah mengambil hati pemirsa dengan jalan

cerita yang menarik walaupun mungkin bisa dikatakan “sangat sinetron” sekali. Sudah bukan

rahasia lagi bahwa sinetron ini merupakan adaptasi dari cerita Drama Korea berjudul Pure

Love 19. Tetapi pada perjalanannya, sinetron yang dibintangi oleh Shireen Sungkar dan

Teuku Wisnu sebagai pemeran utama ini mengalami pengembangan cerita yang sangat luas.

Meskipun belakangan banyak yang berpendapat bahwa cerita CF menjadi semakin dibuat-

buat dan tidak masuk akal, rating dari sinetron Cinta Fitri tetap menduduki peringkat sepuluh

besar hingga saat ini. Mungkin disitulah ciri khas yang menarik penonton Indonesia pada

sinetron ini karena masing-masing karakternya sudah memiliki ciri khas yang sangat kental.

Mengenai perubahan jalan cerita sendiri, kita tidak bisa berpaling dari masalah

pergantian penulis skenario dan ide cerita dari sinetron ini sendiri. Sejak awal season

pertama, ide cerita Cinta Fitri ditulis oleh penulis kenamaan Hilman Hariwijaya yang

terkenal lewat serial LUPUS-nya (walaupun pada beberapa puluh episode awal Hilman

menyamarkan namanya menjadi Sabrina Firdaus berkaitan dengan kontrak eksklusifnya

dengan Indosiar pada saat itu), tetapi setelah berjalan 3 season, Hilman mengundurkan diri

dari rumah produksi MD karena konflik intern sehingga pada permulaan season 4 (season

Ramadhan) ide cerita dan skenario Cinta Fitri sepenuhnya ditulis oleh Lintang Wardani.

Pergantian penulis berarti pergantian pemikiran dan jalan cerita, dan memang terbukti bahwa

setelah satu season berjalan CF ditulis oleh Lintang Wardani, banyak sekali cerita-cerita

dalam tiap episode yang terkesan tidak padu dengan season sebelumnya. Seperti misalnya

pada season Ramadhan (CFsR) diceritakan bahwa Mischa tidak bisa sholat, padahal pada

season 2 (CF-2) Mischa sangat rajin sholat semenjak divonis menderita kanker rahim. Oleh

karena cerita yang nggak nyambung inilah kritikan pedas mengalir melalui berbagai macam

forum di internet khususnya pecinta CF yang menamai diri mereka CFF (Cinta Fitri Fans)

dalam sebuah account grup Facebook. Kritikan mereka jelas membuat penulis sendiri

kelimpungan karena terkadang para fans fanatik memberikan kritikan yang (mungkin) di luar

batas kesabaran penulis sendiri. Sampai pada akhirnya account Facebook penulis CF Season

2

Page 3: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

4 dan 5 menutup account-nya sendiri demi menutup diri dari kritikan-kritikan pedas para

fans, atau mungkin karena alasan lain? Tidak ada yang tahu.

REVIEW SINGKAT: 1,2,3,4,5....6?

Seperti kebanyakan sinetron Indonesia yang pernah ditayangkan semua stasiun televisi,

konflik antara pemeran utama protagonis dengan pemeran antagonis biasanya tidak jauh-jauh

dari masalah percintaan yang tidak direstui orang tua, masalah perebutan harta dan

kekuasaan, atau mungkin anak yang tertukar sejak lahir. CF juga mengadopsi beberapa ciri

khas sinetron Indonesia tersebut, hanya saja Hilman Hariwijaya (Season 1-Season 3) dapat

mengemas segala ciri khas sinetron kebanyakan tersebut menjadi sesuatu yang berbeda dan

tidak diduga.

Pada CF-1 (Cinta Fitri Season 1) misalnya, Fitri yang diceritakan baru saja datang ke

kota dari kampungnya bertemu dengan Farrel disebuah acara pengajian calon suami Fitri

yang meninggal sebelum acara pernikahan digelar. Farrel yang temperamen dan Fitri yang

lugu juga polos akhirnya jatuh cinta dan cinta mereka tidak direstui oleh kedua orang tua

Farrel (orang tua Fitri sudah meninggal dan dia sendiri dibesarkan oleh Bu Liknya). Kenapa?

Jelas karena Fitri adalah orang kampung yang miskin dan tidak bisa apa-apa sedangkan

keluarga Farrel Emeraldi Hutama adalah keluarga terpandang yang kaya raya dengan

perusahaan Retro Advertising yang terkenal. Namun Farrel yang tidak bisa menahan perasaan

cintanya pada Fitri bersikeras melawan kedua orang tuanya dan tetap mencintai Fitri.

Perjalanan cinta Farrel dan Fitri sangat unik dan lucu yang sepertinya sangat menggambarkan

Hilman Hariwijaya yang adalah penulis komedi. Tetapi tentu saja, sinetron Indonesia tanpa

adanya air mata dan juga caci maki rasanya tidak seru. CF-1 penuh dengan kesengsaraan

pada pihak Fitri akibat pihak keluarga Farrel, tetapi Fitri berhasil merebut hati kedua orang

tua Farrel dengan segala pengorbanan yang dilakukannya sampai akhirnya mereka berdua

direstui untuk menikah. CF-1 berakhir pada episode 200 dengan ending yang sangat

membuat penasaran yaitu ketika Fitri harus kembali ke Wonogiri untuk dipingit sebelum

akhirnya menikah dengan Farrel dan Fitri kecelakaan lalu jatuh dari sebuah jembatan dan

hanyut di sungai. Ending menyebalkan dan sukses memberikan suspense ini sangat direspon

baik oleh pemirsa yang terbukti dari rating ending CF-1 ini menempati urutan tertinggi.

CF-2 (Cinta Fitri Season 2) bercerita tentang Fitri dan Farrel yang akhirnya membina

rumah tangga setelah akhirnya mereka menikah. Pada awalnya konflik tidak lagi berasal dari

ibu dan ayah Farrel, tetapi kali ini dari Oma Farrel. Hanya saja seiring berjalannya waktu, ibu

Farrel merasa bahwa Fitri merebut kasih sayang Farrel darinya dan ibu Farrel akhirnya

membenci Fitri lagi. Episode awal CF-2 mendapatkan rating tinggi sesuai hasil survei AGB

3

Page 4: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

Nielsen Indonesia pada tanggal 2 Maret 2008 (hasil suvei sepuluh kota besar: Jakarta,

Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar dan

Banjarmasin) dengan perolehan TVR 9,7% dan Share 37,0% mengalahkan beberapa sinetron

dari rumah produksi yang sama (AZIZAH, CINTA BUNGA) dan rumah produksi SinemArt

yang ditayangkan RCTI (KASIH). Konflik semakin menajam ketika Mischa mantan kekasih

Farrel yang pada CF-1 diceritakan melakukan pengobatan ke Singapura karena kanker rahim,

ditemukan Fitri menjadi gelandangan di Jakarta dan dibawa ke rumah keluarga Hutama lalu

berniat merebut Farrel dari Fitri dan berpura-pura hamil anak Farrel. CF-2 ditayangkan

perdana 8 Maret 2008 dan berakhir pada episode 169 pada 23 Agustus 2008. Ending CF-2

sendiri benar-benar membuat penasaran karena pada saat itu Fitri diceritakan baru saja hamil

anak Farrel sedangkan Farrel harus ditangkap oleh polisi karena dituduh membunuh Bram

(kakak iparnya) yang ternyata telah merencanakan semua itu dengan Mischa.

CF-3 (Cinta Fitri Season 3) mungkin bisa dikatakan adalah season terbaik dari seluruh

seri CF sejak kemunculan pertamanya. Di sini banyak konflik baru yang diciptakan oleh

Hilman Hariwijaya untuk membuat penasaran para penonton. Mulai dari kehamilan palsu

Mischa yang akhirnya terbongkar, persekongkolan Mischa dengan Bram yang telah diketahui

seluruh pihak keluarga sampai akhirnya Hilman Hariwijaya berhasil membuat twist dengan

menceritakan bahwa Farrel sebenarnya bukanlah anak kandung keluarga Hutama.

Kemunculan Faiz yang ternyata adalah antek-antek Mischa yang sengaja dibuat Mischa

sebagai anak kandung Hutama membuat sinetron ini semakin menyebalkan namun menarik

dan membuat penasaran juga gregetan. Rating CF-3 juga bisa dibilang cemerlang! Sebut saja

pada sebuah episode CF-3 Sabtu, 28 Februari 2009, ketika Pak Hutama menguping

pembicaraan Mischa dan Faiz tentang kejahatan mereka yang meraih rating 7,4%. Dan

episode meninggalnya Pak Hutama pada hari Minggu, 1 Maret 2009, CF-3 mampu membuat

orang-orang yang sebelumnya tidak menonton CF menjadi ikut menikmati CF-3 ini. Episode

tersebut menuai perhatian pemirsa CF-3 dan rating CF-3 pun melambung tinggi dan

menembus angka rating 9,1% dengan share 28,1%. Angka ini merupakan angka yang tinggi

bila dibandingkan dengan seluruh sinetron yang sedang tayang pada tahun 2009 tersebut dan

bahkan jika diperhatian, rating CF-3 ini bisa 2 sampai 3 kali lipat sinetron stripping yang

ditayangkan RCTI pada jam yang sama dan hanya mampu mendapatkan 3%-4% TVR dengan

share 11,1%-14,4%. Dan episode setelah kematian Pak Hutama tersebut, yaitu ketika Fitri

dan Farrel harus kembali ke rumah Pak Hutama karena surat wasiat Hutama setelah

sebelumnya memutuskan untuk pergi karena dia bukan anak kandung Hutama (tayang pada

Rabu, 4 Maret 2009) semakin mengokohkan rating CF-3 hingga tembus 9,8% dan share

4

Page 5: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

30,4%. Ending CF-3 tak pelak telah ditunggu-tunggu dan mendapatkan respon yang luar

biasa dari penonton. Episode ke-150 ini memperoleh 12,6% rating dengan share 39,2% dan

diakhiri dengan adegan mengharukan ketika Fitri yang harus melahirkan prematur karena

Mischa menyiksanya ketika dia sendirian di rumah. Farrel yang pada saat itu sedang tidak

ada di rumah secara tiba-tiba kembali dan menemukan Fitri yang mengalami pendarahan

sedang terkunci di kamar mandi. Farrel menemukan Mischa yang sedang bersembunyi di

bawah tempat tidur dan menyiksanya habis-habisan. Suspense dari ending CF-3 yaitu ketika

Fitri sedang berusaha melahirkan anaknya di rumah sakit. Sebuah ending yang pasti membuat

para fans sangat menantikan kelanjutan kisah CF season berikutnya.

CF-4/CFsR (Cinta Fitri Season 4/Cinta Fitri Season Ramadhan) ditayangkan pada

bulan Ramadhan tahun 2009. Episode pertama CFsR ditayangkan pada 20 Juli 2009 dan

berakhir di episode 115 pada 15 Novemver 2009. Judul resmi CF-4 adalah Cinta Fitri Season

Ramadhan (CFsR) dengan jalan cerita yang mulai membosankan dan terkesan dibuat-buat

dan mengada-ada. Fitri akhirnya melahirkan anaknya yang diberi nama Raffa Emeraldi

Hutama sedangkan Mischa dan Faiz masih menguasai rumah Hutama. Kejahatan Mischa

ketika membunuh Pak Hutama terbongkar di season ini dengan ditemukannya rekaman

CCTV kantor yang memerlihatkan kejadian tersebut. Walaupun sebelum rekaman CCTV itu

telah dimodifikasi oleh Mischa untuk melindungi dirinya, tetapi semua kejahatannya

akhirnya terbongkar meskipun masih ada saja alibi yang digunakannya untuk menghindari

pengadilan.

Kisah kejahatan duet Mischa-Faiz berlanjut pada awal CF-5 sampai akhirnya mereka

masuk penjara dan mendapatkan balasan dari semua perbuatan mereka. Meskipun begitu,

cerita ini selanjutnya terasa seperti tidak real dan sangat tidak masuk akal. Seperti misalnya,

bagaimana mungkin Mischa masih bisa diterima di keluarga Hutama setelah semua yang

diperbuatnya selama ini pada keluarga itu. Kelemahan keluarga Hutama inilah yang membuat

penonton mulai meninggalkan sinetron ini. Kebanyakan penonton merasa gregetan dan kesal

dengan kelemahan keluarga tersebut dalam menghadapi Mischa, terlebih bagi Farrel dan

Fitri. Tetapi ternyata hal tersebut tidak berjalan lama. Kritikan para fans dapat dibilang

berperan penting dalam proses penulis episode-episode selanjutnya dari sinetron ini dan hal

tersebut terbukti dengan dilakukannya perbaikan cerita sehingga rating sinetron CF-5 mulai

meningkat. Sampai pada penayangannya minggu ke-3 April 2010, rating CF-5 duduk di

posisi kedua dengan perolehan TVR 5,7% dan share 22,5% dikalahkan oleh Opera Van Java

yang ditayangkan Trans7. Peroleh rating yang tinggi ini tentu saja berkaitan erat dengan plot

yang semakin rumit dan misteri yang semakin tidak terpecahkan di balik semua peristiwa

5

Page 6: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

dalam sinetron CF-5. Salah satu adegan penting dalam CF-5 adalah ketika Farrel ditemukan

telah meninggal dunia. Meskipun menurut saya pribadi sebagai penikmat sinetron ini (dan

sinetron produksi MD Entertainment), hal tersebut merupakan trik lama dari produser dan

penulis skenario untuk menarik perhatian penonton. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri

bahwa trik ini selalu berhasil. Membunuh peran utama yang menjadi peran penting dalam

sinetron tentu saja akan menarik minat penonton untuk terus mengikuti kisah ini terus

menerus. Tidak hanya CF-5 saja, tetapi juga pada sinetron lain yang mengikuti kesuksesan

CF-3 pada tahun 2009 yaitu Melati Untuk Marvel (M2M) yang diproduksi oleh MD

Enterainment yang tayang satu jam sebelum CF-3. Pada sebuah episode M2M, Marvel

diceritakan meninggal tertabrak truk. Rating sinetron ini yang sempat jeblok dan tidak masuk

10 besar langsung merangkak naik di bawah CF-3. Walaupun pada akhirnya Marvel kembali

muncul dengan menyamar sebagai peran lain.

Saat ini Season 5 dari Cinta Fitri telah melewati episode 100. Ceritanya masih seputar

Mischa yang memanipulasi otak Farrel yang sedang amnesia dan usaha Fitri untuk

mengembalikan ingatan Farrel secara perlahan. Apakah nantinya CF-5 akan dilanjutkan

dengan CF-6 jika konfliknya tidak berakhir? Tidak ada yang tahu. Tetapi saya yakin,

sepanjang kisah ini masih disukai oleh pemirsa dan perolehan ratingnya masih tinggi, maka

masih ada kemungkinan untuk melanjutkannya ke season berikutnya. Seperti yang saya kutip

dari status sebuah account Facebook Fitri Farel Raffa beberapa waktu lalu: “Nikmati saja

kisah ini dengan cerita yang seperti ini, anggap saja untuk mengulur-ulur waktu agar

sinetron ini tidak cepat tamat.” Dan ya, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut

saya pribadi, bisa jadi pihak MD dan SCTV memang sengaja membuat sinetron ini terkesan

dipanjang-panjangkan untuk mengulur waktu agar sinetron ini tidak cepat tamat. Hal ini

terihat dari sepuluh episode terakhir misalnya (20 April 2010-31 April 2010) di mana cerita

CF-5 terkesan seperti “jalan di tempat”, tidak ada perkembagan berarti dalam segi cerita atau

bisa dibilang hanya sekedar “nyampah” dan mengejar iklan (karena memang porsi iklan pada

hari-hari tersebut terasa lebih banyak daripada porsi sinetronnya sendiri).

CF bisa dibilang adalah sebuah senjata andalan SCTV untuk meraih rating dan share

pada jam-jam prime time sehingga pemasukan dari iklan bisa bertambah karena sinetron

SCTV tidak akan bangkit jika CF tidak ditayangkan. Kenapa demikian? Kita dapat melihat

bahwa tidak ada sinetron lain selain CF (dan M2M yang ditayangkan secara berurutan dan

ditulis oleh penulis yang sama sebelum akhirnya digantikan oleh penulis baru) yang

ditayangkan SCTV yang mampu melebihi 150 episode. Secara tidak langsung bahwa sinetron

SCTV bangkit karena CF. Kalau tidak ada CF, mungkin saja SCTV akan ditinggalkan karena

6

Page 7: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

sinetron SCTV yang lain memiliki cerita yang standar dan kurang menarik perhatian pemirsa

dibandingkan dengan stasiun lain seperti RCTI misalnya. Selain itu, karena CF sudah

menjadi “setan” bagi penikmat sinetron tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Singapura dan

Malaysa, karena pengaruhnya sangat besar dan kesan yang ditinggalkanpun begitu

mendalam.

SEKILAS RATING: AGB NIELSEN INDONESIA

AGB Nielsen adalah satu-satunya lembaga survey yang ada di Indonesia bahkan dapat

dikatakan AGB Nielsen adalah lembaga survey terbesar. Metodologi ratingnya sendiri telah

mengacu pada Panduan Global Pengukuran Khalayak Televisi (Global Guidelines for TV

Audience Measurement), yaitu prosedur standar pengukuran rating Nielsen di dunia.

Pengukuran rating dilakukan di sepuluh kota besar di Indonesia seperti yang telah disebutkan

sebelumnya. Penyebaran sampel tiap kota tidak sama, yaitu Jakarta 55%, Surabaya 2-%,

Bandung 5%, DIY 5%, Medan 4%, Semarang 3%, Palembang 3%, Makassar 2%, Denpasar

2% dan Banjarmasin 1%. Angka ini proporsional berdasarkan populasi kepemilikan televisi

di tiap-tiap kota itu. kepemilikan televisi di Jakarta misalnya, 55% dari total 10 kota, maka

jumlah sampel untuk Jakarta adalah 55%.

Survey rating Nielsen menggunakan Peoplemeter yaitu alat yang mampu mengukur

jumlah penonton (selama satu menit atau minimum 17 detik) pada sebuah acara. Alat ini

mampu melacak pilihan frekuensi televisi sampai 999 saluran dan mendeteksi frekuensi,

modulasi gambar, dan modulasi audio-video. Hanya saja peoplemeter tidak

memperhitungkan preferensi (apakah penonton suka atau tidak suka dan tidak juga kualitas

program (apakah suatu acara baik atau buruk). Peoplemeter dilengkapi handset yang telah

terprogram untuk mencatat jati diri setiap keluarga. Jika tombol pada handset ditekan, maka

secara otomatis alat tersebut mengumpulkan data tentang acara apa saja yang disaksikan oleh

anggota keluarga dalam hitungan menit. Hal ini membuat pengisian kuesioner tidak perlu lagi

dilakukan dan dapat mengurangi resiko human error. Pengukuran peoplemeter berlangsung

online dan offline. Pada cara offline, data perilaku menonton direkam pada sebuat harddisk

yang ada dalam slot peoplemeter dan setiap minggu diambil oleh petugas dari Nielsen.

Sedangkan pada cara online, data terkumpul pada saat responden menonton. Cara ini

memanfaatkan koneksi telepon rumah yang langsung terhubung dengan pusat Nielsen.

Namun karena telkom kerap kali melakukan perbaikan pada pukul 2 dini hari di mana

Nielsen melakukan update data, data peringkat di Indonesia baru dapat dikeluarkan secara

mingguan, belum harian.

7

Page 8: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

Menurut Irawati Pragtinyo (Direktur Pelaksana AGB Nielsen Media Research),

panjang program televisi ikut mempengaruhi rating. Misalnya sebuah program berduari tiga

puluh menit pada awalnya berating 10%, ketika diperpanjang menjadi enam puluh menit,

ratingnya turun menjadi 8% karena angka pembagi (jumlah khalayak) semakin besar. Selain

itu, kualitas gambar juga mempengaruhi perolehan rating. Jika kualitas gambar buruk,

penonton akan cenderung meninggalkan saluran itu, tak peduli betapa bagusnya program

acara.

RATING CINTA FITRI: THE BEST SOAP-OPERA IN PRIME-TIME?

Jika melihat CF dari segi rating, CF bisa dibilang sebagai sinetron nomor satu di

Indonesia karena telah mampu mencapai jumlah episode yang melebihi 700 dan bertahan

sampai season 5. Hal ini jelas sekali menunjukkan bahwa sinetron Cinta Fitri masih sangat

diminati oleh pada penikmat sinetron Indonesia dan bahkan Singapura dan Malaysia.

Banyaknya peminat inilah yang membuat rating CF tinggi, dan selalu ada pada posisi sepuluh

besar (seringkali tiga besar/lima besar). Rating ini pulalah yang membuat SCTV sepertinya

gencar melakukan promosi untuk sinetronnya itu. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa

semakin tinggi rating suatu acara, maka perolehan stasiun televisi melalui iklan yang

dipasang oleh para pengiklan akan semakin banyak. Dengan banyaknya iklan inilah

kehidupan televisi swasta terestrial dapat hidup.

Pada bulan pertama pemutaran Cinta Fitri Season 2 (Maret 2008-April 2008), posisi

rating tertinggi adalah pada episode pertama yaitu pada tanggal 2 Maret 2008 dengan

perolehan TVR 9,7% dan share 37,0%. Posisi terbawah pada periode Maret 2008-April 2008

adalah posisi sepuluh (periode 23 Maret 2008–29 Maret 2008), dengan rata-rata perolehan

mingguan TVR 5,4% dan share 19,6%. Lainnya, CF menduduki tiga kali posisi 8 yaitu pada

16 Maret 2008-21 Maret 2008 (TVR 4,9 dan share 22,0%), 30 Maret 2008-5April 2008 (TVR

5,4% dan share 19,6%), dan 20 April 2008-26 April 2008 (TVR 4,9% dan share 22,6%), dua

kali posisi 6 yaitu pada 9 Maret 2008-15 Maret 2008 (TVR 6,4% dan 25,3%) dan 6 April

2008-12 April 2008 (TVR 5,7% dan share 22,7%), serta satu kali posisi 9 yaitu pada 13 April

2008-19 April 2008 (TVR 4,7% dan share 18,6%). Sedangkan pada bulan-bulan terakhirnya,

CF-2 selalu mendapatkan tempat pada posisi pertama. Pada minggu tanggal 3 Agustus 2008-

9 Agustus 2008 misalnya, CF-2 menduduki peringkat pertama dengan perolehan rating rata-

rata 6,4% dan share 34,7%. Hal tersebut terulang pada minggu berikutnya (10 Agustus 2008-

16 Agustus 2008) dengan perolehan TVR 5,7% dan share 33,8%. Pada minggu terakhir

penayangan Cinta Fitri Season 2, sinetron ini masih mendapatkan peringkat pertama yaitu

dengan perolehan rata-rata mingguan (17 Agustus 2008- 23 Agustus 2008) TVR 5,7% dan

8

Page 9: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

share 36,9%. Perolehan rating tertinggi pada minggu terakhir adalah dua episode penutup

pada hari Jumat, 22 Agustus 2008 dan sabtu 23 Agustus 2008 dengan perolehan TVR 7,6%

dan share 40,5% serta TVR 7,8% dan share 40,0%.

Awal yang baik diraih oleh Cinta Fitri Season 3. Pada episode perdananya Rabu, 12

November 2008, sinetron ini berhasil meraih perhatian pemirsa televisi Indonesia dengan

perolehan TVR 6,1% dan share sebesar 24,1%. Angka ini membawa CF-3 duduk pada

peringkat pertama dalam perolehan rating sinetron selama satu minggu. Posisi tertinggi rating

CF-3 pada minggu pertama penayangannya berada pada TVR 6,3% dan share 22,3% (Jumat,

14 November 2008). Pada minggu keduanya, CF-3 harus mengalah pada reality show

Termehek-mehek yang ditayangkan TransTV yang setiap Sabtu dan Minggu selalu

menduduki posisi 1. Pada periode 16 November 2008-22 November 2008, rating rata-rata

mingguan CF-3 berada pada posisi TVR 6,8% dan share 24,4%. Rating tertinggi pada

minggu ini berada pada episode Jumat, 21 November 2008 dengan TVR 7,6% dan share

25,5%. Posisi ketiga CF-3 terhadap Termehek-mehek masih bertahan sampai minggu ke tiga

penayangannya. Minggu ketiga ini, terjadi peningkatan rating rata-rata mingguan CF-3 dari

6,8% menjadi 7,0% dengan share 25,8% (periode 23 November 2008-29 November 2008)

dan rating tertinggi minggu ini yaitu pada episode hari Jumat, 28 November 2008 dengan

perolehan rating 8,2% dan share 29,0%. Perolehan rating gila-gilaan dan menembus dua digit

diraih CF-3 pada 2 episode terakhirnya yang memang sangat ditunggu-tunggu. Apakah

konflik akan berakhir atau justru berlanjut. Pada episode 149, CF-3 memperoleh TVR 11,1%

dengan share sebesar 38,5% dan episode terakhir yang benar-benar fenomenal itu

memperoleh TVR 12,6% dengan share 39,2%.

Seperti pada season-season sebelumnya, episode awal CFsR (Cinta Fitri Season

Ramadhan) tentu saja sudah ditunggu-tunggu para CFF. Hanya saja, kali ini CFsR

mendapatkan saingan berat dari sinetron produksi SinemArt yang berjudul Manohara yang

langsung menduduki peringkat satu pada episode perdananya yang tayang bersamaan dengan

CFsR. CFsR harus puas duduk diposisi kedua (Senin, 20 Juli 2009) setelah Manohara dengan

perolehan rating 7,7% dan share 25,8% (perolehan TVR episode pertama Manohara adalah

8,1% dan share 30,2%). Hal ini tidak terlalu mengherankan, mengingat skandal Manohara

yang sempat mancapai puncak pada saat itu. Saya rasa inilah yang membuat sinetron

Manohara menjadi lebih ditunggu dibandingkan CFsR. Tetapi posisi ini tidak bertahan lama

karena mungkin sinetron Manohara (ditulis oleh Hilman Hariwijaya yang notabenenya adalah

mantan penulis CF) tidak semenarik gosip dan skandal pemainnya sendiri. Episode kedua dan

ketiga CFsR menduduki peringkat pertama pada Selasa, 21 Juli 2009 dengan TVR 6,6% dan

9

Page 10: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

share 23,7% dan TVR 6,4% serta share 22,1% pada Rabu, 22 Juli 2009. Episode kedua dan

ketiga memang lebih rendah daripada episode pertama, tetapi tetap dapat membawa CFsR

menjadi nomor satu. Salah satu faktornya adalah karena sinetron Cinta dan Anugerah yang

ditayangkan RCTI dan diproduksi SinemArt (yang juga ditulis oleh Hilman Hariwijaya)

memiliki cerita yang lumayan menarik perhatian dan memiliki jam tayang yang hampir sama

dengan CFsR. Untuk rating mingguan periode 19 Juli 2009 – 25 Juli 2009, CFsR menduduki

peringkat pertama dengan TVR 6,8% dan share 23,0%. Rating tertinggi dalam satu minggu

yaitu episode hari Senin, 20 Juli 2009 dengan TVR 7,7% dan share 25,8%. Pada minggu-

minggu terakhir episode CFsR menduduki peringkat rata-rata mingguan kedua dengan

perolehan rating yang bisa dibilang cukup rendah yaitu 5,8% TVR dan 22,6% share. Rating

tertinggi yaitu dua episode terakhir pada Sabtu, 14 November 2009 dengan TVR 7,7% dan

share 29,6%, dan Minggu, 15 November 2009 dengan TVR 9,2% dan share 32,9%. Memang

ending CFsR tidak segemilang ending CF-3 yang ratingnya menembus dua digit angka.

Tetapi ini cukup membuat MD Entertainment puas dan melanjutkan serial ini ke season

berikutnya.

Perolehan TVR 6,2% dan share 24,6% cukup untuk membawa episode perdana CF-5

(Cinta Fitri Season 5) pada Senin, 11 Januari 2010 duduk di posisi satu. Minggu pertamanya,

perolehan rating CF-5 tidak mengecewakan. Pada episode Jumat, 15 Januari 2010 sampai

dengan Minggu 17 Januari 2010, CF-5 duduk di posisi pertama perolehan rating harian

dengan TVR dan Share berturut-turut 6,5% dan 24,8%, 7,1% dan 25,6%, 6,0% dan 16,5%.

Begitu juga dengan rating mingguan CF-5 periode 11 Januari 2010 sampai dengan 16 Januari

2010, CF-5 duduk di peringkat satu dengan perolehan rata-rata mingguan 6,2% TVR dan

23,2% share. Sampai pada episode sekarang yang sedang tayangpun, CF-5 masih

memperoleh rating tinggi walaupun sesekali dikalahkan oleh rating Opera Van Java yang

ditayangkan oleh Trans7.

Lalu? Bagaimana dengan ending CF-5 sendiri? Akankah mengimbangi ending CF-3

atau bahkan lebih baik? Atau mungkin juga lebih buruk? Lalu, apakah jika nantinya ending

CF-5 masih menggantung, apakah itu berarti sudah ada kepastian untuk melanjutkan CF ke

Season 6? Tidak ada yang tahu. Hanya saja sementara ini kesimpulan yang dapat diambil

adalah, selama masih banyak yang menantikan kelanjutan sinetron ini, selama masih ada

penonton yang menonton dan rating masih tinggi, maka nantinya sinetron ini akan tetap

dilanjutkan. Karena tidak akan ada sinetron fenomenal di SCTV kalau tidak ada Cinta Fitri

dan kemungkinan penonton sinetron SCTV bisa saja pergi jika Cinta Fitri tidak lagi

10

Page 11: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

ditayangkan. Ini merupakan suatu keputusan besar yang nantinya harus diambil SCTV

mengingat CF adalah sinetron dengan jumlah fans fanatik yang sangat besar.

CF-6 IS A BIG DECISION!

Jika memang pada akhirnya nanti CF-5 akan berakhir menggantung dan akan berlanjut

ke CF-6, pihak MD Entertainment harus benar-benar memikirkan suatu konsep cerita yang

utuh secara keseluruhan yang tentu saja berbeda dan unik. Tidak mengulang ide-ide cerita

pada season sebelumnya seperti yang terjadi pada season 5 (Mischa pura-pura mogok makan,

kemudian makan sembunyi-sembunyi seperti pada season 3, Fitri yang meminta jaminan jam

tangan Farrel saat Farrel meminjam uang untuk membeli mirip adegan pada season 1, dan

sebagainya) yang pada akhirnya akan membuat penonton merasa tidak perlu menonton

karena sudah bisa menebak ceritanya, dan seterusnya. Melanjutkan CF-5 ke CF-6 merupakan

keputusan yang besar yang akan diambil oleh MD. Paling tidak, kelanjutkan kisah ini

disesuaikan dengan kemampuan penulis mengembangkan ceritanya, bukan hanya

memanfaatkan nama besar CF untuk memperoleh popularitas dan uang serta mengejar rating

dan iklan untuk stasiun televisinya tetapi ceritanya absurd. Karena jika demikian halnya,

sebagai CFF, saya menyarankan sebaiknya memang CF ditamatkan saja sampai dengan

season 5 daripada nantinya harus berlanjut dan ceritanya berlarut-larut dan menjadi kabur dan

tidak ada benang merahnya. Tetapi tentu saja semua itu kembali lagi ke pihak stasiun televisi

sebagai pemilik bisnis. Karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa tidak

akan ada sinetron SCTV jika tidak ada CF. Tidak ada CF maka tidak ada rate card mahal

yang memberikan pemasukan besar bagi stasiun televisi (Rate card CF mencapai Rp. 25 juta

per 30 detik dengan jeda iklan selama penayangan 12 menit, berarti ada 24 spot iklan

berdurasi 30 detik selama sinetron ini. Kita asumsikan 70% iklan yang dipasang pada saat

sinetron ditayangkan laku, maka pendapatan kotor CF adalah Rp. 25 juta x 24 spot x 70% =

Rp. 420 juta. Sedangkan profit kotor untuk SCTV sendiri diperkirakan mencapai jumlah Rp.

190 juta jika harga per episode dari sinetron ini adalah Rp. 230 juta). Bukan hanya karena CF

telah memiliki nama besar dan fans fanatik, tetapi juga karena tidak lengkap rasanya jika

tidak ada CF di layar kaca. Akan sulit menemukan sinetron se-addictive CF dan CF bisa

dikatakan sebagai sinetron stripping pertama dengan jumlah episode terpanjang sepanjang

sejarah sinetron stripping Indonesia.

So, CF is the best soap opera ever seperti slogan yang selalu diucapkan Fitri dan Farrel:

East or West, Cinta Fitri-Farel is the best, dan hal tersebut juga tercermin pada dua opening

soundtrack CF sendiri:

11

Page 12: Cinta Fitri Sinetron Terpanjang

... Atas nama cinta, hati ini tak mungkin terbagi (untuk menonton sinetron lain selain

CF), sampai nanti jika aku mati (kecuali memang jika CF sudah tamat), cinta ini hanya untuk

engkau (CF)Atas Nama Cinta oleh Rossa yang telah menjadi opening soundtrack CF-1

sampai dengan CF-5.

... Jalan kita masih panjang (sepanjang episode sinetronnya) kuingin kau slalu di sini

(tidak pernah tamat dan terus berlanjut sinetronnya) ... biar cinta kita tumbuh harum mewangi

(cerita semakin hari semakin rumit tetapi tetap banyak yang menonton) dan dunia menjadi

saksinya (dunia menyaksikan CF) ... untuk apa kita membuang-buang waktu dengan kata-

kata perpisahan (untuk apa menamatkan CF kalau memang masih banyak yang

menonton?) ... demi cinta kita aku akan menjaga cinta kita yang telah kita bina (CF dan CFF

tidak akan terpisahkan setelah tiga tahun bersama) ... walau hari terus berganti hari lagi cinta

kita abadi selamanya (se-abadi sinetronnya...)Cinta Kita oleh Shireen Sungkar dan Teuku

Wisnu yang menjadi opening soundtrack CF-5 mulai episode 100 ke atas.

Reference:

- www.lautanindonesia.com/forum - dunia tv - sinetron - rating program televisi (archive from 2007-2010) Rating posted by pitakoke

- www.kapanlagi.com - www.untuksemua.com/forum - cintafitri- www.mdentertainment.net - www.inilah.com - www.facebook.com – Grup Cinta Fitri Fans (Herni Puspita, Yulia Sandra, dkk)- www.facebook.com – Grup Hilman Hariwijaya Fun’s Club (H2FC) Hilman

Hariwijaya, Herni Puspita, Yulia Sandra, Angga Ramadhan, Willy Suhardi, Adie Prayudha, Dedy Mahardika, Christine Kartika Lintardjim.

- www.facebook.com – Account Hilman Hariwijaya (sekarang: Hilman Nessa)- www.multiply.com – WISHolic (CFF from Singapore and Malaysia)- http://id.wikipedia.org – Cinta Fitri- www.sctv.co.id - www.twitter.com account Shireen Sungkar (shireensungkar), Adly Fayruz

(adlyfayrus) Teuku Wisnu (teukuwisnuNAD), Nuri Maulida (nurimaulida), Iqbal Pakula (iqbalpakula), Dinda Kanya Dewi (dindakanya).

- Bahan Kuliah Pengantar Media Televisi by Mila Day (Industri Kreatif Penyiaran 09 Komunikasi UI 2009)

Special Thanks:- Hilman Hariwijaya, Angga Ramadhan, Herni Puspita, Yulia Sandra, Dedy Mahardika,

Adie Prayudha, Willy Suhardi, Christine Kartika Lintardjim (H2FC Family)- Mila Day- IKP KOMUNIKASI UI 2009- SCTV- MD Entertainment.

12