Fitri Mata

21
Disusun oleh : Fitri Dwi Suryani 10310157 UNMAL Pembimbing: dr . Hj. Adelina Hasibuan .Sp. M Konjungtivitis Vernalis

description

dgd

Transcript of Fitri Mata

Page 1: Fitri Mata

 Disusun oleh :Fitri Dwi Suryani10310157UNMALPembimbing:dr . Hj. Adelina Hasibuan .Sp. M

Konjungtivitis Vernalis

Page 2: Fitri Mata
Page 3: Fitri Mata
Page 4: Fitri Mata

Ket. Gambar : (1) Limbus, (2) Konjungtiva Bulbi, (3) Konjungtiva Forniks,

(4) Konjungtiva Palpebra, (5) Pungtum Lakrimalis, (6) Konjungtiva Marginalis

Gambar 2. Anatomi Konjungtiva 12

Page 5: Fitri Mata

Arteri oftalmika arteri karotis interna

arteri retina sentralis

arteri siliaris posterior

arteri silaris anterior

Arteri Palpebralis

arteri Lakrimalis

Arteri supra Trochlearis

Page 6: Fitri Mata

Sel epitel konjungtiva sebagai sumber sekresi elektrolit dan air

Sel goblet konjungtiva sebagai sumber sekresi musin

FUNGSI

Sistem pertahanan konjungtiva terhadap infeksi

SISTEM PENYEMBUHAN LUKA PADA KONJUNGTIVA

•Fase Bekuan•Fase Proliferasi•Fase Granulasi•Fase Kolagen

Page 7: Fitri Mata

Mata Mera

h

Visus Norma

lVisus Turun

Mata Tenan

g

Visus Turun

Visus Norm

al

Merah Sebagia

nMerah

Seluruh

Page 8: Fitri Mata

DD/ Mata Merah Visus Normal Tidak Kotor

• Pterigium

• Pseudopterigium

• Pinguekula

• Pinguekula Iritans

• Hematoma subkonjungitva

• Episkleritis

• Skleritis

Page 9: Fitri Mata

KONJUNGTIVITIS

• Peradangan selaput bening yang

menutupi bagian putih mata dan bagian

dalam kelopak mataGejala

• Sensasi benda asing

• Sensasi penuh di sekeliling mata

• Gatal

• Fotofobia

Page 10: Fitri Mata

Tanda Tanda Konjungtivitis

• Injeksi konjungtiva pelebaran a. Konjungtiva posterior

• Folikel tonjolan pada jaringan konjungtiva, warna abu-abu kemerahan, diameter 1 mm

• Cobble stone seperti batu kerikil bentuk poligonal tersusun berdekatan

• Flikten tonjolan berupa sebukan sel-sel radang kronik di bawah epitel konjungtiva atau kornea

• Membran massa putih padat yang menutupi konjungtiva

• Sikatriks garis-garis putih halus

Page 11: Fitri Mata
Page 12: Fitri Mata

InjeksiInjeksi Konjungtiva Injeksi Siliar

Asal A. Konjungtiva posterior A. Siliar

Memperdari Konjungtiva Bulbi Kornea segmen anterior

Lokalisasi Konjungtiva Dasar konjungtiva

Warna Merah Ungu

Arah aliran/lebar Ke perifer Ke sentral

Konjungtiva digerakkan Ikut Tidak

Dengan epinefrin Menciut Tidak menicut

Penyakit Konjungtiva Kornea, iris, glaukoma

Sekret + -

Visus Normal Menurun

Page 13: Fitri Mata

Etiologi

– Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat:

– Infeksi virus

– Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang

– Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar ultraviolet dari las listrik atau

sinar matahari yang dipantulkan oleh salju

• Kadang konjungtivitis bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

• Konjungtivitis semacam ini bisa disebabkan oleh:

- Kelainan saluran air mata

- Kepekaan terhadap bahan kimia

- Pemaparan oleh iritan

- Infeksi oleh bakteri tertentu (terutama klamidia).

• Pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka panjang, juga bisa menyebabkan konjungtivitis.

Page 14: Fitri Mata

VIRUS BAKTERI ALERGI

GATAL Minimal Minimal Berat

HIPEREMI Menyeluruh

Menyeluruh Menyeluruh

LAKRIMASI + + + +

EKSUDAT (SEKRET)

Minimal (serous, mukous)

Banyak (muko- purulen/purule

n)

Minimal (benang)

ADENOPATI

+ Jarang -

SEL-SEL Monosit PMN Eosinofil

Page 15: Fitri Mata

Klasifikasi• Berdasarkan onset Akut Kronis

• Berdasarkan Etiologi– Agen Infeksi (Bakteri,Virus)– Imunologi– Penyakit Autoimun– Kimia/iritatif– Berhubungan dengan penyakit sistemik– Berhubungan dengan penyakita mata lain ( dakriosistitis,

kanalikulitis)

Page 16: Fitri Mata

Konjungtivitis Vernal• Termasuk reaksi hipersensitif musiman

• Terbanyak umur 5-25 thn

• Ada hub dg sensitivitas thd tepung sari rumput → iklim panas

inflamasi kronis pada konjungtiva (unilateral)

dan berhubungan dengan gen/herediter.

• >90% penderita dgn penyakit ini mempunyai

riwayat atopi lain spt asma,eczema atau rhinitis

alergi seasonal.

Page 17: Fitri Mata

Gejala Klinis

• gatal

• kadang-kadang panas

• lakrimasi menjadi buruk pd cuaca panas dan berkurang pd cuaca

dingin

• Coble stone di konjungtiva tarsalis superior

• Sekret mukopurulen

Terapi

• Kortikosteroid lokal tetes mata

• Ulkus kornea antibiotik dan steroid oral

Page 18: Fitri Mata

• Konjungtivitis vernal terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang kuat alergi.

• Mengenai pasien usia muda 3-25 tahun dan kedua jenis kelamin sama. Biasanya pada laki-laki mulai pada usia dibawah 10 tahun. Penderita konjungtivitis vernal sering menunjukkan gejala-gejala alergi terhadap tepung sari rumput-rumputan.1

• Tipe I : Reaksi Anafilaksi• Di sini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi,

dalam hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat.

Page 19: Fitri Mata

• Bentuk palpebra terutama mengenai konjungtiva tarsal superior. Terdapat pertumbuhan papil yang besar ( Cobble Stone ) yang diliputi sekret yang mukoid. Konjungtiva tarsal bawah hiperemi dan edem, dengan kelainan kornea lebih berat dari tipe limbal.

• Bentuk Limbal hipertrofi papil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan Trantas dot yang merupakan degenarasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea, terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.(1)

Page 20: Fitri Mata

Trakoma Konjungtivitis folikularis Konjungitvitis vernal

Gambaran lesi (kasus dini) papula kecil atau bercak merah

bertaburan dengan bintik putih-kuning (folikel

trakoma). Pada konjungtiva tarsal (kasus lanjut)

granula (menyerupai butir sagu) dan parut,

terutama konjungtivatarsal atas

Penonjolan merah-muda

pucat tersusun teratur

seperti deretan “beads”

Nodul lebar datar dalam susunan

“cobble stone” pada konjungtiva

tarsal atas dan bawah, diselimuti

lapisan susu

Ukuran lesi

Lokasi lesi

Penonjolan besar lesi konjungtiva tarsal atas dan

teristimewa lipatan retrotarsal kornea-panus,

bawah infiltrasi abu-abu dan pembuluh tarsus

terlibat.

Penonjolan kecil terutama

konjungtiva tarsal bawah

dan forniks bawah tarsus

tidak terlibat.

Penonjolan besar tipe tarsus atau

palpebra; konjungtiva tarsus

terlibat, forniks bebas. Tipe

limbus atau bulbus; limbus

terlibat forniks bebas, konjungtiva

tarsus bebas (tipe campuran

lazim) tarsus tidak terlibat

Tipe sekresi Kotoran air berbusa atau “frothy” pada stadium

lanjut.

Mukoid atau purulen Bergetah, bertali, seperti susu

Pulasan Kerokan epitel dari konjungtiva dan kornea

memperlihatkan ekfoliasi, proliferasi, inklusi

seluler.

Kerokokan tidak

karakteristik (Koch-Weeks,

Morax-Axenfeld,

mikrokokus kataralis

stafilokokkus,

pneumokokkus)

Eosinofil karakteristik dan

konstan pada sekresi

Penyulit atau sekuela Kornea: panus, kekeruhan kornea, xerosis, kornea

Konjungtiva: simblefaron

Palpebra: ektropion atau entropion trikiasis

Kornea: ulkus kornea

Palpebra: blefaritis,

ektropion

Kornea: infiltrasi kornea (tipe

limbal)

Palpebra: pseudoptosis (tipe

tarsal)

Page 21: Fitri Mata