CIN - Klien Discharge
-
Upload
adelaine-ratih-k -
Category
Documents
-
view
221 -
download
3
description
Transcript of CIN - Klien Discharge
TUJUAN
Tujuan dari kritisi jurnal ini adalah:
1. Dapat mengenali atau mengidentifikasikan masalah atau topic penelitian
keperawatan dalam jurnal
2. Dapat menjelaskan analisis hasil penelitian dalam jurnal
3. Dapat memberikan masukan terhadap jurnal
4. Dapat merumuskan aplikasi hasil penelitian pada setting pelayanan
kesehatan di Indonesia
IDENTITAS JURNAL
Judul : Communicating Discharge Instructions to Patients:
A Survey of Nurse, Intern, and Hospitalist
Practices
Penulis : Liza Ashbrook, MD, Michelle Mourad, MD*,
Niraj Sehgal, MD, MPH
Tahun Publikasi : | January 2013
Volume : 8
Topik : Komunikasi pada proses pemulangan pasien
PEMBAHASAN
I. Identifikasi Masalah
Pelepasan klien dari rumah sakit merupakan waktu yang
rentan bagi mereka. 1 dari 5 klien mengalami pengalaman
yang merugikan selama masa transisi ini diakibatkan
karena ketidakefektifan komunikasi. Komunikasi tentang
instruksi komprehensif atas kepulangan klien sangat
diperlukan untuk memastikan akan kelancaran dari rumah
sakit ke rumah klien, dimana disini perawat memegang
peran penting sebagai penanggung jawab dan sebagai
penyedia layanan kesehatan untuk klien. Namun, klien
disini sering pulang tanpa memahami informasi penting
tentang rawat inapnya, seperti pernyataan diagnosa akhir
dan perubahan pengobatan serta bagaimana perawatan
selanjutnya setelah keluar dari rumah sakit. Sehingga
meninggalkan para klien kurang puas terhadap instruksi
keluar dari rumah sakit dan parahnya, hal ini dapat
mengakibatkan risiko klien dirawat kembali di rumah sakit.
II. Metode Penelitian
Dalam jurnal dilakukan sebuah penelitian mengenai
praktik komunikasi atas pelepasan klien dari rumah sakit
oleh perawat dan tenaga medis lainnya. Penelitian tersebut
menggunakan metode survey dengan melihat 13 elemen
yang meliputi beberapa hal berikut ini:
a) seberapa besar rasa tanggung jawab yang diterima tenaga kesehatan
seperti perawat, dokter maupun yang lainnya dalam pemberian
edukasi mengenai informasi setelah discharge/pulang kepada
pasien.
b) membandingkan bagaimana tanggung jawab tenaga kesehatan
dengan hasil praktik yang dilaporkan.
c) komunikasi antara perawat dan dokter dalam care team mengenai
informasi yang dibagikan kepada pasien dalam edukasi setelah
discharge/pulang.
d) bagaimana kerelaan tenaga kesehatan untuk mempergunakan alat
dalam meningkatkan komunikasi perawat-dokter mengenai waktu
discharge/pulang.
III. Analisa Data Hasil Penelitian
Beberapa Rumah Sakit memberikan pelayanan
pendidikan untuk pengetahuan pasien terhadap
kesehatannya baik sebelum, sedang, dan setelah masuk
rumah sakit. Namun pada kenyataannya saat ini, pasien
masih memiliki pengetahuan yang kurang, sehingga
kesehatan mereka juga tidak terjamin dengan baik. Dari
penelitian yang dilakukan oleh University of California, San Francisco
Medical Center (UCSFMC), terdapat 129 responden terhadap survey yang
telah dilakukan, dimana 64% merupakan perawat. Responden disini
menyatakan bahwa sebagian besar tanggung jawab untuk edukasi
pemulangan klien merupakan tanggung jawab dari perawat. Terdapat pula
yang menyatakan bahwa edukasi pemulangan klien tidak sepenuhnya
tanggung jawab dari perawat, namun juga dari dokter dan tenaga medis
lainnya yang bersangkutan. Memang benar tentang kesamaan
tanggung jawab, namun perawatlah yang sering bertatap
muka dengan klien, dengan itu perawatlah yang berperan
sebagai educator pemulangan klien. Karena perbedaan persepsi
tersebut, pada akhirnya berdampak pada klien.
Selain perbedaan persepsi, ketidakefektifan komunikasi
mengenai edukasi pemulangan klien juga diakibatkan
karena kurangnya komunikasi antara perawat dengan
tenaga medis lainnya. Responden menyampaikan bahwa
terdapat kurang lebih 64% perawat jarang, bahkan tidak
pernah melakukan interaksi tentang bagaimana edukasi
kepulangan klien. Dengan interaksi antar perawat dengan
tenaga medis lainnya diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai bagaimana tindak lanjut pengobatan
dan kontrol pola hidup sehat klien setelah pemulangan dari
rumah sakit.
Dalam jurnal ini juga dipaparkan solusi. Secara
keseluruhan, perawat, dokter, dan tenaga medis lainnya
memiliki peran dalam penyampaian edukasi pemulangan
klien dari rumah sakit. Namun perawat lebih cenderung
untuk mendukung alat komunikasi antara perawat-klien.
Oleh karena itu, perawat harus memberikan edukasi
kepulangan klien dari rumah sakit agar klien dapat
mengetahui bagaimana tindak lanjut pengobatan dan
pengaturan pola hidup sehat klien setelah keluar dari
rumah sakit, sehingga klien juga dapat terhindar dari risiko
dirawat kembali di rumah sakit. Perawat juga sering-sering
berkomunikasi dengan tenaga medis lainnya agar dapat
mengetahui bagaimana tindak lanjut serta informasi-
informasi penting yang harus disampaikan kepada klien.
IV. Kritisi Jurnal
Menurut kelompok kami, jurnal ini sudah cukup bagus
karena telah membahas tentang pendidikan persiapan
klien pulang dari rumah sakit. Dimana sering kali perawat
tidak melakukan hal ini yang mengakibatkan
ketidakpuasan klien mengenai edukasi kepulangan klien
pada transisi ini akibat ketidakefektifan komunikasi
perawat. Tidak hanya dari segi isi, namun juga dari segi
kualitas. Karena jurnal ini berdasarkan pada hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh University of California, San
Francisco Medical Center. Selain itu, penulis juga
menyampaikan dalam jurnalnya data hasil penelitiannya
dengan menyertakan solusi atas kasus ini. Akan tetapi,
seperti halnya manusia yang memiliki kelebihan dan
kekurangan, jurnal ini juga memiliki kekurangan yaitu
jurnal ini tidak menjelaskan berdasarkan apa pengambilan 13 elemen
survey tersebut. Serta kekurangan dari jurnal ini adalah mengambil sampel
tidak validasi, karena hanya berdasarkan review literature.
V. Rumusan Hasil Penelitian, Aplikasi Penelitian pada Layanan
Kesehatan di Indonesia
Pelayanan di Indonesia saat ini sudah baik dan
memuaskan pasien bagi mereka yang sembuh dengan
penyakitnya, namun terdapat banyak pasien juga yang
mengeluh sakitnya mereka tidak cepat sembuh. Banyak
pula kejadian yang terjadi di Indonesia pasien yang
memutuskan pulang kembali kerumah walaupun mereka
masih dalam kondisi yang belum stabil. Banyak dari pasien
yang tidak menghiraukan bahwa mereka sebelumnya
belum boleh pulang oleh pihak rumah sakit. Namun, jika
terjadi pulang paksa seperti itu, pihak dari pelayanan
kesehatan juga mengijinkan pasien pulang karena menurut
mereka kondisi seperti itu adalah hak dari pasien.
Seharusnya dalam kondisi saat seperti itu, perawat dan
pelayanan kesehatan dengan tegas memberikan informasi
dan pengetahuan kepada keluarga tentang kondisi pasien.
Yang seharusnya mereka tidak memaksakan diri untuk
pergi dari rumah sakit sebelum kondisi mereka pulih
kembali seperti semula.
PENUTUP
I. Kesimpulan
A. Jurnal
Masih banyak patient yang tidak puas atas pelayanan
kesehatan terutama pada proses pemulangan patient
akibat dari komunikasi yang tidak efektif diantara tenaga
medis-patient. Komunikasi yang tidak efektif disini
meliputi tidak memberitahukan kepada klien bagaimana
pengobatan dan tindak lanjut untuk pola hidup yang
sehat setelah klien keluar dari rumah sakit, tidak
memberitahukan kepada klien bagaimana diagnose akhir
setelah rawat inap klien, ataupun informasi tentang
perubahan pengobatan.
B. Aplikasi di Indonesia
Tidak berbeda jauh dengan luar negeri, Indonesia juga
terdapat dan bahkan sering ditemukan komunikasi yang
tidak efektif diantara klien dengan perawat atau tenaga
medis lainnya. Serta di Indonesia masih banyak terdapat
tenaga medis yang lupa dalam menyampaikan edukasi
pemulangan klien dari rumah sakit.
II. Saran
Perawat dimanapun harus bersikap jujur dan terbuka
dalam penyampaian informasi yang merupakan hak klien,
tetapi perawat juga harus mempertimbangkan situasi dari
klien. Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif dalam
penyampaian informasi pada setiap tindakan keperawatan.
Terutama pada fase pemulangan klien, karena dengan
komunikasi edukasi pemulangan klien dapat
menghindarkan klien dari risiko terawatt kembali klien di
rumah sakit.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Communication in Nursing
KRITISI JURNAL
COMMUNICATING DISCHARGE INSTRUCTIONS TO
PATIENTS: A SURVEY OF NURSE, INTERN, AND
HOSPITALIST PRACTICES
Kelompok 2.2 K3LN
Anggota:
1. Endah Septiyanti (125070207131003)2. Adelaine Ratih K. (125070207131004)3. Wulan Purwanty (125070207131010)4. Isthafa Alanisa (125070207131011)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA2012/2013
DAFTAR ISI
Judul
Daftar isi …………………………………………………… ii
Tujuan …………………………………………………… 1
Identitas jurnal ………………………………………………….. 1
Pembahasan ……………………………………………………
I. Indentifikasi masalah …………………………. 2
II. Metode Penelitian …………………………… 2
III. Anallisa data hasil penleitian ………………….. 3
IV. Kritisi Jurnal …………………………………… 4
V. Perumusan hsail penelitian ……………………. 4
Penutup ……………………………………………………
I. Kesimpulan …………………………………… 6
A. Jurnal ………………………………………… 6
B. Aplikasi di Indonesia …………………………
6
II. Saran……………………………………………. 6
Daftar Pustaka …………………………………………………… iii
Lampiran Jurnal
DAFTAR PUSTAKA
_____, 2012. Tugas dan Fungsi. [Online]. Tersedia:
http://www.depkes.go.id/index.php/profil/tugasdanfungsi.html. [Akses 1
Mei 2013]
_____, 2012. Tugas dan Peran Perawat Profesional. [Online]. Tersedia:
http://www.onlinesyariah.com/2012/12/tugas-dan-peran-
perawat-profesional.html [Akses 2 Mei 2013]
Arnold,E.,& Boggs, K. U.(2007).Interpersonal relationship:
professional communication skills for nurses:Saunders-
Elsevier.