Chlamydia Trachomatis

9
Chlamydia trachomatis Famili Chlamydiaceae terdiri atas dua genus. Satu species Chlamydia dan dua species Chlamydophila dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Chlamydia trachomatis dapat menyebabkan infeksi urogenital, thracoma, conjungtivitis, pneumonia dan lymphogranuloma venereum (LGV). Chlamydophila pneumoniae dapat menyebabkan bronchitis, sinusitis, pneumonia dan mungkin aterosklerosis Chlamydophila psittaci dapat menyebabkan pneumonia (psittacosis). Anggota dari Chlamydiaceae adalah parasit obligat intraseluser berukuran kecil, yang semula dianggap virus. Akan tetapi kemudian diketahui memiliki DNA, RNA, dan ribosom dan membentuk protein dan asam nukleatnya sendiri, dan sekarang ditetapkan sebagai bakteri.. Memiliki membran dalam dan luar yang serupa dengan bakteri gram negative dan lapisan liposakarida, tetapi tidak memiliki lapisan peptidoglican. Walaupun dapat mensintesis sebagian besar bahan metaboliknya sendiri, mereka tidak dapat membentuk ATP sendiri, maka bersifat parasit energi. Fisiologi dan Struktur Elementary bodies (EB) EBs are the small (0.3 - 0.4 μm) infectious form of the chlamydia. EB adalah bentuk kecil (0.3 - 0.4 μm) infeksiosa dari chlamidia. Bentuk ini memiliki membran luar yang kasar (rigid) yang tersusun atas anyaman ikatan disulfida.

Transcript of Chlamydia Trachomatis

Page 1: Chlamydia Trachomatis

Chlamydia trachomatis

Famili Chlamydiaceae terdiri atas dua genus. Satu species Chlamydia dan dua species Chlamydophila dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Chlamydia trachomatis dapat menyebabkan infeksi urogenital, thracoma, conjungtivitis, pneumonia dan lymphogranuloma venereum (LGV).

Chlamydophila  pneumoniae dapat menyebabkan bronchitis, sinusitis, pneumonia dan mungkin aterosklerosis

Chlamydophila  psittaci dapat menyebabkan pneumonia (psittacosis).

Anggota dari Chlamydiaceae adalah parasit obligat intraseluser berukuran kecil, yang semula dianggap virus. Akan tetapi kemudian diketahui memiliki DNA, RNA, dan ribosom dan membentuk protein dan asam nukleatnya sendiri, dan sekarang ditetapkan sebagai bakteri..

Memiliki membran dalam dan luar yang serupa dengan bakteri gram negative dan lapisan liposakarida, tetapi tidak memiliki lapisan peptidoglican.

Walaupun dapat mensintesis sebagian besar bahan metaboliknya sendiri, mereka tidak dapat membentuk ATP sendiri, maka bersifat parasit energi.

Fisiologi dan Struktur

Elementary bodies (EB)EBs are the small (0.3 - 0.4 μm) infectious form of the chlamydia.

EB adalah bentuk kecil (0.3 - 0.4 μm) infeksiosa dari chlamidia. Bentuk ini memiliki membran luar yang kasar (rigid) yang tersusun atas anyaman ikatan disulfida.

Karena membran ini EB menjadi resisten terhadap lingkungan yang ekstrim baginya saat chlamidia berada di luar dari sel eukariot hospesnya. EB akan menempel pada reseptor sel hospes dan menginisiasi infeksi.

Kebanyakan chlamidia menginfeksi sel-sel epitel kolumner tetapi beberapa dapat menginfeksi makrofag.

Reticulate bodies (RB) 

RB adalah bentuk non-infeksiosa dari chlamidia. Bentuk merupakan bentuk metabolism dan replikasi aktif dari chlamidia.

Page 2: Chlamydia Trachomatis

Memiliki membran yang rapuh dan tidak memiliki anyaman ikatan disulfide yang merupakan karakteristik EB.

Page 3: Chlamydia Trachomatis

Infeksi Non Spesifik Chlamidia

Chlamydia trachomatis adalah salah satu dari tiga spesies bakteri dalam genus Chlamydia, famili Chlamydiaceae, kelas Chlamydiae, filum Chlamydiae, domain Bacteria.

Penyebab dari sekitar 50% kasus infeksi non spesifik saluran urogenital. Chalamydia trachomatis merupakan parasit intraobligat. Menyerupai bakteri negatif-gram.

Yang merupakan penyebab infeksi nonspesifik adalah yang termasuk dalam subgrup A dan mempunyai tipe serologik D-K

Chlamydia trachomatis

Serovar Disease Distribution

A B Ba C Trachoma Asia and Africa

D - K

Disease of eye and genitals:

ConjunctivitisUrethritisCervicitis

Respiratory System:

Infant pneumonia

World wide

LGV1 LGV2 LGV3 Lymphogranuloma venerium Worldwide

Dalam perkembangannya mengalami 2 fase:

Fase 1 noninfeksiosaterjadi keadaan laten yang dapet ditemukan pada genitalia maupun konjungtiva. kuman bersifat intraselular dan berada di dalam vakuol yang letaknya melekat pada iti sel hospes (badan inklusi)

Fase 2 penularanbila vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru.

Infeksi pada pria

Page 4: Chlamydia Trachomatis

Gejala baru timbul setelah 1-3 minggu kontak

Gejala :

Disuria ringan Perasaan tidak enak di uretra Sering kencing Keluarnya duh seropuluren

Cenderung mengalami kekambuhan

Komplikasi berupa prostatitis, vesikulitis, epidimititis, dan striktur uretra

Infeksi pada wanita

Infeksi lebih sering pada serviks dibandingkan di vagina, kelenjar bartholini, atau uretra sendiri

Umumnya pada wanita tidak menunjukan gejala. Gejala:

Duh dari vagina Disuria ringan Sering kencing Nyeri di daerah pelvis Disparenia

Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan tanda-tanda servisitis yang disertai adanya folikel-folikel kecil yang mudah berdarah

Komplikasi berupa Bartholinitis, proktitis, salpingitis, dan sistitis

Diagnosis

Sukar dibedakan dari infeksi gonore

Tegakkan diagnosa servisitis atau uretritis, kemudian lakukan pemeriksaan khusus untuk menentukan adanya CT

Sebaiknya specimen diambil dari swab daerah yang terkena bukan duh

Cytology à dengan pewarnaan giemsa (merah ungu) sensitifitas infeksi genital rendah (15%/41%)

Culture à metode paling spesifik, spesifitas 100% sensitivitas 75-85%, mahal dan butuh waktu lama 3-7 hari

Specimens are added to cultures of susceptible cells and the infected cells are examined for the presence of iodine-staining inclusion bodies. Iodine stains

Page 5: Chlamydia Trachomatis

glycogen in the inclusion bodies. The presence of iodine-staining inclusion bodies is specific for C. trachomatis since the inclusion bodies of the other species of chlamydia do not contain glycogen and stain with iodine.

Antigen detectiono Direct flourescent antibody (DFA)

Menggunakan antibodi monoklonal/poliklonal dengan mikroskop immunoflouresen, tampak BE atau BR. Positif bila BE > 10, waktu 30 menit, lebih murahSensitivitas 80-90% spesifitas 98-99%

o Enzyme immuno assay / Enzyme linked immuno sorbent assay

(EIA / ELISA)Chalydiazide Dengan alat spektrofotometri, lama 3-4jam, sensitivitas 92.3% spesifitas 99.8%Rapid test ELISA (clearview, genix, one step CT test strip) Waktu 30 mnt, sensitivitas lebih rendah.

Serology à tidak spesifik Nucleic acid probes

o Hibridisasi DNA Probe

sensitivitas 85% spesifitas 98-99%o Amplifikasi asam nukleat

Polimerase Chain Reaction (PCR) sensitivitas 90% spesifitas 99-100%

Ligase Chain Reaction (LCR) sensitivitas 94% spesifitas 99-100%

Pengobatan

Obat yang paling efektif adalah golongan tetrasiklin dan eritromisin

Dapat pula dengan gabungan sulfa-trimetropim, spiramisin, kuinolon

Tetrasiklin HCL : 4x500mg/hari 1 minggu

4x250mg/hari 2 minggu

Oksitetrasiklin : 4x250mg/hari 2 minggu

Doksisiklin : 2x100mg/hari 7 hari

Eritromisin : tidak tahan tetrasiklin, hamil, usia <12 th

4x500mg/hari 1 minggu

4x250mg/hari 2 minggu

Page 6: Chlamydia Trachomatis

Sulfa-trimetoprim : 2x2 tablet/hari 1 minggu

Azitromisin : 1 gram dosis tunggal

Spiramisin : 4x500mg/hari 1 minggu

Ofloksasin : 2x200mg/hari 10 hari

Prognosis

Kadang-kadang tanpa pengobatan penyakit dapat lambat laun berkurang dan akhirnya sembuh dengan sendirinya (50-70% dalam waktu kurang lebih 3 bulan)

Kurang lebih 10% penderita akan mengalami eksaserbasi/rekurens

Lymphogranuloma Venereum (LGV)

Dikenal juga dengan nama Lymphogranuloma inguinale atau Tropical Bubo

Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis serotype L1-L2-L3, yang merupakan obligat intrasel. Sehingga hanya dapat tumbuh pada tissue culture atau yolk sac embrio ayam.

Pewarnaan bakteri:

Giemsa : merah ungu

Macchiavello : merah

Gram : Gram negatif àmerah

Gejala Klinis:

Inkubasi : 1 – 4 minggu

Lesi primer : berupa papula à vesicula pada genitalia eksterna

Vesicula tersebut pecah à ulcus

Tidak sakit dan dapat sembuh sendiri

Setelah 1minggu – 2 bulan setelah lesi primer akan terjadi pembesaran kelenjar lymphe regional

♂ : Kelenjar lymphe inguinal, bila terjadi kerusakan pada saluran limfe dapat terjadi elephantiasis pada genitalia eksterna

Page 7: Chlamydia Trachomatis

♀ : kelenjar perirectal, kerusakan saluran limfe tersebut dapat menyababkan obstruksi rektum

Diagnosa :

Berdasarkan gejala klinis Dengan diagnose banding, Granuloma inguinale (Etiologi : Calymmatobacterium granulomatis)

Pewarnaan Giemsa / Gram / Macchiavello Pembiakan pada yolk sac embrio ayam Serologis : Complement Fixation Test Tes Frei