Chemistry

3
PEMBAHASAN Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan dipanaskan dalam nyala Bunsen seperti yang dilakukan dalam percobaan ini. Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom. Pada percobaan pertama, zat yang diuji adalah LiCl. Didapatkan nyala LiCl berwarna merah, sesuai dengan teori yang ada. Zat pada percobaan kedua adalah NaCl. Menurut teori, Natrium dalam uji kering (pewarnaan nyala), nyala spiritus yang tak cemerlang akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium. Hal ini sedikit berbeda dengan warna yang didapat dari percobaan langsung, yaitu orange-kekuningan. Namun, perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan penyebutan warna yang digunakan oleh setiap orang. Percobaan selanjutnya adalah KCl. Kalium tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang menghasilkan warna biru – ungu.

description

Chemistry

Transcript of Chemistry

PEMBAHASANSalah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan dipanaskan dalam nyala Bunsen seperti yang dilakukan dalam percobaan ini. Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.Pada percobaan pertama, zat yang diuji adalah LiCl. Didapatkan nyala LiCl berwarna merah, sesuai dengan teori yang ada.Zat pada percobaan kedua adalah NaCl. Menurut teori, Natrium dalam uji kering (pewarnaan nyala), nyala spiritus yang tak cemerlang akan diwarnai kuning kuat oleh uap garam natrium. Hal ini sedikit berbeda dengan warna yang didapat dari percobaan langsung, yaitu orange-kekuningan. Namun, perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan penyebutan warna yang digunakan oleh setiap orang. Percobaan selanjutnya adalah KCl. Kalium tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang menghasilkan warna biru ungu.Percobaan selanjutnya adalah CaCl2. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hydrogen.pada uji kering atau pewarnaan nyala, senyawa kalsium yang mudah menguap member warna ungu. Hal ini berbeda dengan hasil percobaan yang berwarna oranye. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pengadukan padacampuran larutan CaCl2 dengan HCl pekat tidakmerata.Percobaan selanjutnya adalah BaCl2. Garam-garam Barium bila dipanaskan pada nyala spirirtus yang tak cemerlang (yakni kebiru-biruan), memberi warna hijau-kekuningan kepada nyala. Hal ini sangat berbeda dari hasil warna percobaan yaitu, orange-kemerahan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pengadukan pada campuran larutan BaCl2 dengan HCl pekat tidakmerata ataupun wadah yang terkontaminasi dengan zat sebelumnya akibat tidak bersih dalam penyucian.Percobaan selanjutnya adalah MgCl2. Menurut teori, magnesium tidak memberikan spectrum emisi yang khas. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang tidak mengalami perubahan warna apapun.Percobaan selanjutnya adalah SrCl2. Sifat-sifat strontium yang mudah menguap, terutama kloridanya, member warna merah yang khas pada nyala spiritus yang tak cemerlang. Hal ini sesuai dengan percobaan yang menghasilkan warna merah muda.Percobaan terakhir adalah CuSO4. Hasil percobaan memberikan warna biru-kehijauan yang sesuai dengan teori.

PERTANYAAN.1. Bagaimana terbentuknya warna nyala tersebut?Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.2. Bandingkan warna nyala logam kalium dengan menggunakan kaca kobalt dan tanpa kobalt!Saat dinyalakan di atas api Bunsen, logam memberikan warna ungu. Saat dilihat dengan kaca kobalt, logam menunjukan warna merah.3. Apakah kegunaan warna nyala logam-logam tersebut!Warna-warna logam tersebut dapat berguna untuk membeda-bedakan senyawa satu sama lain.